Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

t1t1t kec1l

Pendekar Semprot
UG-FR
Daftar
27 Sep 2015
Post
1.976
Like diterima
11.297
Bimabet
PERKENALAN

Salam hangat buat suhu semua, Om momod, admin, dan yang lainnya. Setelah sekian tahun menjadi member setia di forum kita tercinta ini, izinkan saya berbagi karya berupa coretan coretan yang tak berbentuk ini. Maafkan jika tulisan ini ada bagian yang gak nyambung, salah kata, kurang tepat dalam pemilihan bahasa, atau mungkin tidak mampu membuat pembaca jadi Sange karenanya. Ini adalah tulisan pertama saya, tulisan sekelas Nuub sudah pasti sangat jauh dari kata sempurna. Kuucapkan terima kasih kepada para penulis yang sudah lebih dulu berkarya di sini, kalian adalah panutanku. Ada sesuatu hal yang mengetuk jiwa ini untuk mencoba menulis. Dan sebenarnya saya sudah menulis part per part sejak tahun 2020, namun banyak pertimbangan yang membuat saya menunda untuk memposting cerita ini, lebih banyak minder sebenarnya.hahahaaa.. Yaa... Saat ini dengan keteguhan hati, saya coba luncurkan karya ini sekarang. Tentu kritik dan saran dari para master adalah hal yang nubi harapkan. Jika ada kesamaan kisah, waktu dan tempat,tentu ini adalah hal yang tidak di sengaja dan mohon di maafkan.

PART -1 : Page 1 - Dua Sahabat bag. 1
PART -2 : Page 2 - Dua Sahabat bag. 2
PART -3 : Page 3 - Dua Sahabat bag. 3
PART -4 : Page 5 - Dua Sahabat bag. 4
PART -5 : Page 8 - Dua Sahabat bag. 5 (end)
PART -6 : Page 9 - Kilas Balik bag. 1
PART -7 : Page 10 - Kilas Balik bag .2
PART -8 : Page 11 - Kilas Balik bag. 3
PART -9 : Page 13 - Kilas Balik bag. 4
PART -10 : Page 15 - Kilas Balik bag. 5
PART -11 : Page 16 - Kilas Balik bag. 6
PART -12 : Page 18 - Kilas Balik bag. 7
PART -13 : Page 21 - Kilas Balik bag. 8
PART -14 : Page 25 - Kilas Balik bag. 9
PART -15 : Page 28 - Kilas Balik bag. 10
PART -16 : Page 31 - Kilas Balik bag. 11 (end)
PART -17 : Page 37 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 1
PART -18 : Page 39 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 2
PART -19 : Page 43 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 3
PART -20 : Page 47 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 4
PART -21 : Page 53 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 5
PART -22 : Page 58 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 6
PART -23 : Page 64 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 7
PART -24 : Page 71 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 8
PART -25 : Page 78 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 9
PART -26 : Page 84 - Tentang Resti bag. 1
PART -27 : Page 88 - Tentang Resti bag. 2
PART -28 : Page 96 - Tentang Resti bag. 3 (end)
PART -29 : Page 103 - Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 10 (end)
PART -30 : Page 112 - Yang Tersayang bag. 1
PART -31 : Page 121 - Yang Tersayang bag. 2
PART -32 : Page 126 - Yang Tersayang bag. 3
PART -33 : Page 132 - Dito&Han 'in memories' bag. 1
PART -34 : Page 137 - Dito&Han 'in memories' bag. 2
PART -35 : Page 140 - Dito&Han 'in memories' bag. 3 (end)
PART -36 : Page 143 - Yang Tersayang bag. 4
PART -37 : Page 146 - Yang Tersayang bag. 5
PART -38 : Page 151 - Yang Tersayang bag. 6
Bukan EPILOG kayaknya... : Page 156
TAMAT : Page 156 - Yang Tersayang bag. 7 (end)


PART -1
Dua Sahabat bag. 1



Langsung saja. Perkenalkan aku Dito, 28 tahun, Masih Lajang, berasal dari pulau besar di bagian barat Indonesia, bekerja di salah satu perusahaan di bidang konstruksi kelas teri.



HAN


29 Pebruari 2020
19.45 wib
Kriiiinnngggg .... Krriiiiiinnnngggg... Suara ponselku berbunyi menandakan panggilan masuk. ternyata dari Atasanku, tumben pikirku jam segini, pasti penting. Segera ku terima.


Ya hallo koh...." Aku membuka pembicaraan. Atasanku yg menurutku cukup gokil yang tak mau disapa Pak, Bapak, atau Bos. Sederhana saja dia ingin dipanggil Kokoh olehku. Umur kami hanya terpaut 8-9 tahun mungkin. Tapi 'panggilan mesra' ini tidak berlaku ke orang lain. Aneh. Atasan dan bawahan di kantor, namun akan seperti sahabat bila kami berada di lapangan golf.


"Project di kota G**** tembus, aku butuh kau 60-80 hari bantu divisi m**** di sana, minggu depan kau ke mamah kota sekalian bawa perlengkapan selama di sana. Jadi meeting dulu, selang 2 hari langsung kick off meeting di kota G**** " Tegasnya begitu kata-kata dari atasanku yang kuingat waktu itu.


*Anjriit. Semendadak ini anjayy.Mana covid udah masuk ke Indo lagi.* umpatku dalam hati. Ya walaupun isu isu nya ini project dari sudah terdengar dari akhir tahun lalu, sempat pasang - surut antara jadi atau tidak, sekarang malah di depan mata. Kupikir karena covid sudah mulai menyerang, project ini malah batal. Ya sudah nikmati saja.


"Oke siap koh" Jawabku kepadanya.
Dan pembicaraan itu berakhir dengan durasi 15 menit. Tak banyak yang kami bicarakan hanya persiapan persiapan selama project dan pada intinya aku di tugaskan untuk memantau perputaran keuangan sekaligus menjaga progres pekerjaan di sana di bidang yang ku geluti tetap berjalan sesuai rencana.


Sempat tarik nafas panjang sebelum akhirnya wanita yang sedang duduk di sofa kamar hotel nomor 242. bertanya apa yang sedang terjadi. Belum ada 1 jam dia menyusul ku kemari. Dia masih bersantai di sana karena baru saja melalui perjalanan yg cukup melelahkan dari tempat kerjanya. Yaa, dia sahabat karibku sejak zaman sekolah tingkat Pertama, yang selalu ada buatku dalam hal apapun. YA HAL APAPUN !! Hubungan sahabat yang sudah terlalu intim kupikir.

Sebut saja HAN, berdarah kota Rendang, 160/53, Berusia matang untuk menikah, hijabers berkacamata, kalem tapi Pintar walau kadang sedikit menyebalkan dengan kebawelannya, dan mempunyai bentuk payudara yang indah dan pas dalam genggaman. ya kurasa 36c tidak bisa dikatakan tocil.

Hari ini dia tampak cantik dengan gamis hijau tosca menutup tubuhnya yang sintal. Sahabat gokil yang menurutku hanya bisa ditemukan 1/69 orang saja. Baik pake banget, tidak pelit, tidak matre, rajin menabung, supel, dan suka menyepong Adikku, si tytydkec1L. Bhakkk !!

Hubungan tanpa cinta. Mungkin ! Setidaknya sampai di mana aku akhirnya memutuskan menulis cerita ini di pertengahan tahun 2020. Saat aku pertama kali merasa gabut banget karena harus terasingkan di sebuah kamar demi menjalankan isolasi mandiri. Phhhffttt !! .

Pernah beberapa kali kuajak kearah yang lebih serius. Tapi apa daya, Selalu saja ditolak. Anying pake banget emang !! Tapi jujur, pembicaraan serta sikapnya dengannya beberapa bulan terakhir selalu terbayang olehku.


Saat ini aku sedang menjalin hubungan dengan wanita anak seorang Kiyai demi menuruti kemauan ibuku yang sudah ingin cepat cepat punya cucu. Hubungan kami hampir mendekati setahun. Entahlah, kulihat ekspresi Han sangat antusias dan bahagia kala aku resmi berpacaran dengan pacarku saat ini. Namun pertukaran lendir dengan Han adalah sebuat prioritas di setiap bulannya.


Yappp ! Tiada cinta namun kami selalu bergumul dan bergairah di atas ranjang hotel, setiap akhir pekan di penghujung bulan atau di awal bulan, ritual di mana kami selalu bertukar peluh dan lendir.
Cakep !!


Han : "Siapa yg nelpon bong ?" (bukan cebong lhoo ya maksudnya. Tapi bebong, :* ).
Sebuah Panggilan darinya yang di tujukan kepadaku dan sudah bersemayam abadi sejak 12 tahun yang lalu. Cukup menggelikan tapi udahlah, apa artinya sebuah panggilan.


"bos gw . Biasa soal kerjaan. Gw minggu depan mau ke kota G**** ada project di sana" Jawabku.


"Wih ! Berapa lama? Gw gimana dong jadinya?" Tanya Han dengan ekspresi terkejut.


"gimana apanya? Cuma 2 bulan paling. Yang jelas sebelum hari raya sudah wajib selesai sih, kayaakkknyaaa" Kataku menjelaskan.


"Yahh libur dong 2 trip" Jawab Han dengan nada kecewa.

"Makanya cari pacar dong malihhh !!" Kataku mengejek.

"Gak ! Males, semua cowo sama aja !


Djancuq !!
"anjirrrrrr. Kecuali gw kan? Gw bedaa doongg !" Tegasku

" _ketawa ngakak_ hahahahaaaa.... iya beda. Bisa buat gw keenakan." Jawab Han dengan senyum mesum.

" Yooooo Mann !"


Han beranjak dari kursi, membuka kacamatanya. Kacamata modelan bulet besar, kadang Petak besar. Seketika menuju kearahku yang duduk di tepi ranjang. Mencengkram adikku dari luar celana training, adikku yg belum pasang kuda-kuda saat serangan mendadak datang seketika langsung bereaksi berdiri tegak bak patriot yang siap pasang badan meredam pendemo. Hahk.


"Gak tau kenapa Bong, ini adik lu selalu bikin gw keenakan.." Kata Han. Tangannya terus meremas dan menekan Penisku.


Dia Memajukan wajahnya kearahku, berharap bibir kami bersentuhan dan saling melumat. Sebagai pembuka. Tak butuh waktu lama, bibir kami sudah beradu. Kami bercumbu dan berpagut dengan tempo lamban, melepas rindu setelah sebulan tidak bertemu, kini kami saling bergantian mengigit, mengemut, bertukar liur. Aku duluan memulai menyedot lidahnya lalu mengigit kecil bibir tipisnya, ahh manis sekali rasa bibirnya. Tak terelakkan lagi lidah kami saling membelit. Tangannya makin kuat meremas adikku di bawah sana seperti sedang membuat nasi kepal.

Rasanya? Anjiimm banget, enak sedikit sakit. Adikku berdenyut mencoba melawan menghadapi serangan itu. Aku mengerti, adikku memberi sinyal, dia sedang tersakiti dan membutuhkan pertolongan, cobaan ini harus segera di akhiri. Segera kurangkul dan kujatuhkan tubuhnya ke samping kiri. Kini posisiku sedikit di atas sahabatku bertopang siku tangan kiriku. Sedangkan dia terbaring dengan pandangan tajam bin sange dengan nafas yang mulai berat, bibir tipisnya sedikit terbuka.


Hey, apa kabar adikku di sana. Yaa,, akhirnya dia terbebas dari cengkraman itu.

Adikku : lama sekali kau kimax, hampir tak bernafas aku di buatnya.
Aku: diam kau k*nt*l !!
Adikku : hey !! .nsjwjjwvshfldoskdWTF !


Aku membalas pandangan mata wanita itu lebih tajam. Seakan menyusuri matanya lebih dalam. Han tersenyum, tangan kirinya hinggap di sisi kanan kepalaku. Sedikit ada usapan di sana, lalu tangan itu menarik kepalaku ke arahnya. Dia menginginkan kami berpagut lagi. Dan Bibir Kami kembali bertemu, lidah kami berbelit lagi, saling menggigit, kali ini lebih lama namun tetap dengan tempo lambat. Kami memang tak suka terburu-buru, for fun, maybe. Kedua tangannya sudah merangkul dan melingkar di kedua leher ku. Tanganku tak tinggal diam, mulai menjelajah tubuhnya dari bawah. Berawal dr daerah lututnya naik ke atas, ke paha, berputar putar di sana, mencoba sedikit naik lagi, meraba lebih dekat kearah liang senggamanya, dia merespon dengan membentangkan kakinya lebih lebar. Kuurungkan niatku untuk menyentuh liang senggamanya, kini tanganku mulai menanjak ke arah perutnya yang rata, masih dari luar gamis, bagian yang juga aku kagumi, rata, kencang dan mulus, hobby ngegym bos !


"Hhhmm... Aaaaahhhh......." Han mendesah
Pagutan kami sudah terlepas. Tetapi tanganku masih gerilya meraba perutnya. Mata kami bertemu kembali. Entah kenapa dia langsung tersipu malu. Dan entah sedari kapan tangan halusnya membelai adikku di bawah sana.


"Come on baby.. Puasin gw boonggg..." Pinta Han.

"Tentu sayang"


Aku mengajaknya dalam posisi duduk, membuka resleting gamisnya di bagian belakang. Ada bagian yg terpisah saat resleting gamisnya turun ke bawah, kutarik semakin jauh bagian itu, menyusuri lengan halusnya. Dia mengerti apa yang kumau, kedua lengannya lolos. Terpampang bra motif iron men dengan pengait di bagian depan, LOHHH ??!! Tidak, maksudnya hanya polos dan berwarna hijau, elegan bersanding dengan gamis yang dia pakai. Si 36C ini seperti menantangku untuk segera dijamah. dua gundukan itu seperti sesak di sana, keduanya dipaksa beradu dan melahirkan garis celah sempit. Kubiarkan gamis merosot hingga di bawah tonjolan dadanya saja.


Tangannya kembali melingkar di leherku. Menarik kembali wajahku ke wajahnya hingga tersisa beberapa centi saja.

"Miss u...." Kata Han Pelan


Belum kujawab, bibirnya kembali hinggap di bibirku, mengajakku berbaring lagi. Entah mengapa kami betah berciuman, seperti sedang membuat sebuah ikatan emosional, tapi sulit di defenisikan. Bahkan hingga detik ini. !!


Aku mendaratkan tanganku di dada kirinya, meremasnya dengan perlahan dari luar BRA, kadang di selingi dengan gelitikan telunjukku ke arah putingnya.


"Hhhhhhhnnnnnnngggg..." Lenguhannya di sela sela ciuman.


Kusudahi adegan donor liur ini. Kukecup sedikit pipinya, kusibak hijab yang menutupi area dada, kecupanku mendarat di sana, area dada, putih tanpa noda, ehhh ada tahi lalat kecil di sana dengg., yaaa tak mengganggu tapi bahkan malah menambah keindahan bukit maksiat itu. Aku suka !!


Aku masih mengecup area dadanya, kadang ke kiri kadang ke kanan, kadang sesekali ke arah lehernya yg jenjang. Matanya terpejam, tangan kirinya meremas sprei hotel, tangan kanannya meremas rambutku


"Hhhhnnnnnnnnnggggggggg... ..... Cuma digini'in aja??!" Tanya Han yang sudah bergairah.
Ya lord dia menginginkan aku bertindak lebih. Oke baiklah !


Kubuka pengait Bra nya, kedua tanganku menyusup dari bawah Bra, naik ke atas gundukan itu, mengambil jatah masing masing. Kedua tanganku meremas dengan tempo pelan, diselingi memilin putingnya. Cup bra nya kesingkap kiri dan kanan. Oh mai gat ! Terpampang jelas gundukan kencang nan putih tanpa penghalang di sana. Sulit kugambarkan keindahan gundukan punya sahabatku ini karena aku tidak bisa melukis HAHK !!.


Pembaca silahkan berasumsi sendiri. 36c, putih, dihiasi tahi lalat tipis sebijik, bulet, padat, puting masih tergolong kecil sebesar buah bonsai. walau sudah sering kusedot 3 tahun belakangan ini.


"hhhhh.hhhhhhhnNnnnnnnnggggggghhh.." Han mendesah pelan.

Kulihat Matanya sayu, Aku Masih saja memainkan putingnya dengan tanganku, putingnya mengeras dan sudah siap untuk di lahap ! Oke gass !! Kecupanku sekarang berubah menjadi jilatan, lidahku menyusuri pinggiran Payudaranya belum keputingnya, mentok hanya sampai disekitar lingkaran areolanya. Ku lirik matanya, semakin sayu dan penasaran melihat adegan yang sedang kupermainkan, kuyakin putingnya sudah gatal. Mata kami masih bertemu, kutekan sedikit lidahku dari bawah menuju putingnya hingga akhirnya kedua daging tak bertulang itu bertemu.


"Nnngggghhh.... Ohh baby" Kepalanya refleks mengadah ke atas. Kuulangi 3x, kupadukan dengan memelintir dan meremas payudara sebelah kirinya.


"Pleassee baby... ...Ooooohhhhhh"
Badannya mulai menggelinjang. Kuhisap gundukan daging itu. Bak seorang yang ingin melepas dahaga, kusedot kuat namun manja, di selingi remasan dan memilin putingnya. Badannya menggelinjang, seperti tersengat aliran listrik.


".. OoooOhh... Yess baby....." Desah Han. Kedua tangannya menekan kepalaku.

Aku jadi merasa sesak dibuatnya. Mulutku masih tersumpal, hidungku menempel di kulit daging kenyal itu. Makkk... Aku tak bisa benafas. Kugigit tipis tipis putingnya, sedot lagi, kadang kupilin, bergantian kiri dan kanan kini hampir dengan tempo yang sedang-cepat. Tangan kiriku menyusuri kebawah, menyibak gamis bagian bawahnya ke atas, tanganku sudah bertemu liang surgawinya, masih terbatas sejenis kain katun yang menjadi penutupnya. Kugesekkan tanganku di sana, ku fokuskan pada satu jari, mengikuti arah belahannya. Tak cukup sampai di situ, beberapa detik kemudian tangan nakalku menyusup ke dalam celana dalamnya. Terang saja, jemariku langsung menemui clitorisnya yang mungkin sudah menunggu untuk di jamah.


"Hhhnnngggghhh......."
Han merespon dengan lenguhan. badannya sudah gelisah. Seranganku semakin bar-bar, 3 titik ku serang. Aku menginginkan Han orgasme dengan rangsangan yang kuberikan. Satu tanganku menari di dalam celana dalamnya, dan tanganku satunya lagi membantu lidahku yang sibuk memainkan kedua payudaranya. tubuhnya merespon, menggeliat tak beraturan, desahannya semakin kuat memekik telingaku. Kuyakin sebentar lagi Han akan klimaks. Terbukti, Pinggulnya naik sedikit ke atas, sedikit ke atas lagi, kakinya mengejang.


"Oooohhhh... Aku keluar boongg. Ohhhhh..." Pinggungnya naik turun berirama dengan desiran dan getaran orgasme yang timbul. Sementara Aku masih terus menyerangnya. Kupilin kedua putingnya, kadang kuhisap kuat. Hingga akhirnya dia mengepit tangan kiriku dengan kedua pahanya, tanda aku harus menghentikan aktifitasku.


Kulihat matanya masih terpejam, menikmati sisa sisa orgasme yang baru saja di alaminya. Type wanita yang gampang horny bila putingnya sudah di serang. Dia masih mengatur nafasnya. Hijabnya acak acakkan, Kukecup keningnya, lalu bibirnya. Matanya terbuka, dia memelukku.


"Makasihh sayaaanggg......." Ucap Han lemah. Ada sedikit senyuman yang tersungging di bibirnya.

" buat?" Kataku heran.

"Gak tau"

"Lah??!!"

"Hhhhmmmm... Masih bergetar terus di bawah.. Ahhh....." Kata Han lagi.


Kubiarkan Han menikmati sisa-sisa orgasmenya. Sementara aku membuka bajuku hingga telanjang dada, ku mainkan lagi payudaranya, kuhisap dengan bibirku.


"Ooohhh bong, nanti duluuu.. Oohhh" Kata Han kaget mendapati serangan dadakan.

Namun itu hanya sedikit gertakan penolakan. Lidahku kumainkan lagi dengan telaten, entah mengapa aku betah menyusu payudaranya. putingnya tak luput dari seranganku bergantian kiri dan kanan.

Puas menyusu kedua gundukan 36c, aku mulai menyusuri area bawah dada menuju perut, di iringi dengan menurunkan gamisnya pelan pelan, ku gelitik pusarnya dengan lidahku. Pinggulnya ke atas, inilah saatnya di mana gamisnya dan CD nya ku loloskan turun melalui kakinya. Dia sudah poloss, hanya tersisa bra nya yang masih terkepit di sela ketiaknya. Terpampang sudah vagina Han yang selalu kurindukan, berwarna seperti kulitnya,dengan daging tidak juga terlalu tebal, vaginanya masih terlihat rapat dan kalian harus tau, setiap ketemu gw, ini Vagina selalu dihiasi rambut tipis.

Seingatku dia tak pernah membiarkan rambut di sana tumbuh panjang. Rutin mencukur setelah selesai haid, ini yang kusuka darinya. Selalu menjaga kebersihan organ intimnya.


Kubuka lebar kedua kakinya, basah di sana, sedikit ku buka belahannya, u know, wanginya buatkubetah. Ku endus aroma yang keluar dari liang Vaginanya. Sempat ku lirik Han. Matanya sayu dan pasrah dengan apa yang akan terjadi sebentar lagi.

Yyyyaaaakkkkk !!!! Pemirsa pasti tau bagaimana proses menjilmek seorang wanita bukan?.


"Ooohhhhh.. Sayangg hhhnngggghhhhhhh...ssssshhhhhh...... Ooooohhhh ...." Desahannya lepas saat lidahku masuk membelah labia mayoranya menyusuri dari bawah menuju ke atas walau tak sampai mengenai clitorisnya. Ku ulangi beberapa kali. Tangannya sibuk meremas rambutku, pahanya kadang mengapit kepalaku, mungkin geli. Kubuka lagi bibir vaginanya yang basah. Ku lahap semua cairan yang keluar dari dalam vaginanya.


"Sayaaanggg oohhh... Iya di situ......" Lidahku mulai brutal, dan kini seranganku tepat mengenai clitorisnya, kuputar putar, kadang ku jilat keatas dengan sedikit tekanan oleh lidahku seperti anjimm kelaparan. Vaginanya semakin basah. Cairan cintanya terus meleleh, membuatku semakin bersemangat bermain di sana.


"Iiyaaaa booonggg.. Aaahh.. Teruss.."
Kumasukkan jari tengah ke dalam lubangnya, kukocok dengan tempo sedang, sementara lidahku masih bermain-main dengan clitorisnya. Kadang di saat aku butuh nafas dan mengistirahatkan lidah, jari jempolku yg mengambil bagian memutar mutar dan memilin klitorisnya. Tanganku yg satunya lagi meremas remas payudaranya. Rangsangan yang kuberikan tak pernah berhenti sedetikpun. Dinding vaginanya kurasakan mengencang dan meremas jari tenganku di dalam sana. Nafasnya semakin tak karuan, desahan Han semakin kencang.


"Oohhh... Ooooooohhhh.. ....... AaAmpuunn boongg.. ...... Iyaa ahh aammpuunn"


"Ooohhhhhhhh..... Sayaaaannggg ...... aku keluarrrrrr"
Ssseeeerrrrr.. Cairan hangat dari dalam sana merembes keluar bersama ayunan jemariku. Banyak sekali. Pinggulnya naik turun tak beraturan. Aku masih menjilat, memilin dan tentunya menusuk vaginanya. Biar dia sudah orgasme, aku terus menyerang daerah sensitifnya dan itu membuat Han semakin kelonjotan nikmat.


"Oohhhhhh....... udahhh booongg aaahhhhhhh..... Pleaseee .... .......udaaahh... Aaaaaahhhhhh.. Kaann...... keluarrr......... lagii oohh .... ........pleaseee... Stooppp..."


Tangannya menjambat rambutku, kedua pahanya menjepit erat kepalaku. Hanya berjarak 30-40 detik dia orgasme lagi. Aku suka menggodanya begini. Aktifitasku, sodokan jemariku perlahan lahan berhenti. Kukeluarkan jariku dari dalam vaginanya. Aku bangkit melepaskan baju yang kukenakan. Kubiarkan dia mengatur nafasnya yang sedang tersengal, matanya terpejam, kadang kulihat pahanya saling menjepit rapat, mungkin masih bergetar di bawah sana. dia Pasti lelah karena baru saja mengalami orgasme dengan rentang waktu yg tidak lama. Aku yang kini sudah bertelanjang dada, sekarang ikut berbaring di samping kirinya.


Tiba tiba rambutku di jambak... Cukup kuatt
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd