Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Real Story] Sexperience Caca cantik my 20's WF - No Quote

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ijin buka lapak tjreadnya patut di lestarikan..
Wifenya bikin cenat cent Hu..

Lancroootkan..
 
Lanjuuut

7. Basecamp

Tanpa aba2 kami berdua sudah tau tempat yang kami tuju, di lantai 1 rumah ini ada 2 kamar, yang pertama kamar utama dan biasanya hanya digunakan oleh Kidal (dan pasangan yang diajaknya) dan 1 kamar lagi bisa digunakan oleh tamu yang singgah, lokasinya dari ruang utama hanya sedikit berjalan melewati ruang makan, persimpangan ke arah belakang yang ada dapur dan toilet dan di kanan kamar itu ada tangga untuk menuju lantai atas. Sebetulnya akan lebih damai jika aku dan Ben pindah ke kamar lt. 2, namun apa daya Ben jalan sedekat ini saja sudah susah payah dan akupun tidak sekuat itu untuk memapahnya jika menaiki tangga. Tak pernah ku melihat Ben semabuk ini, kalau ku kira2, biasanya jika minum2 bersama gengnya, 1-2 botol sendiri pun habis ditenggaknya, tapi kali ini hanya 5-6 gelas dia sudah terseok2 dan meracau tidak jelas.

Sesampainya kami di dalam kamar, Ben menjatuhkan diri ke tempat tidur tanpa melepaskan rangkulannya dari tubuhku, akupun tersungkur ke samping tubuh Ben, ben memelukku erat seperti guling, normalnya aku akan memeluknya juga, tapi kali ini aku tak sanggup menahan hawa panas dan aroma dari mulutnya, untuk menghindarinya aku menindihnya dari atas dan menyandarkan kepalaku di dadanya, Ben tidak bergerak lagi namun masih mengeluarkan erangan2 tidak jelas “eeemmmm, haaah”, sepertinya dia sulit bernafas atau mungkin dadanya terlalu panas sehingga sering sekali dia menghela nafas spt itu, aku yang masih sadar namun sedikit merasakan lemas dan agak pusing bingung dengan keadaan ini, apa yang akan aku lakukan? tidur kah, tapi aku tidak mengantuk, keluar bergabung dengan yang lain? aku sungkan jika tidak ada Ben bersamaku, atau pulang saja? tidak mungkin, aku ke basecamp dibonceng Ben, mobilku ada di tempat kostku, saat aku sedang berpikir2, mungkin hanya sekitar 5 menit, Ben bergerak, dia mendorong kepalaku agar pindah dari dadanya, tangannya terus mendorong kepalaku hingga kepalaku sejajar dengan pusarnya, aku tau maksudnya, sebetulnya aku merasa sedang dalam kondisi yang tidak tepat untuk melakukan sesuatu yang mengarah ke hubungan seksual, selain Ben yang teler seperti itu, kamar ini terlalu dekat dengan sumber aktivitas yang ada di rumah ini, aku masih bisa mendengar jelas nyanyian keras2 dan iringan gitar yang sudah mulai tidak seirama dengan lagunya, serta beberapa kali teman2 Ben tertawa terbahak-bahak yang membuatku merasa kurang nyaman jika harus berhubungan dengan pacarku saat ini, namun gerakan tangan Ben seperti memaksa, tangannya tidak membiarkanku mengangkat kepala, malahan dia menggeser perutnya lebih ke atas sehingga kali ini wajahku sudah berada tepat di selangkangannnya, dia menoleh kepadaku dan hanya mengucapkan sepatah kata “buka”, tanpa berpikir dua kali aku ‘terpaksa’ membuka kancing celana jeans Ben, menurunkan retsletingnya dan menarik karet celana dalamnya tepat di depan wajahku, di depan batang hidungku aku melihat batang pelir yang sudah langganan menjenguk liang sempitku hampir di setiap ada kesempatan, ukurannya normal, namun batangnya memang tidak terlalu panjang, tapi dibanding mantanku yang mengambil perawanku Ben bagaikan manusia dari suku bar-bar yang berubah menjadi buas setiap kami hanya berdua di suatu ruangan, belum satu tahun aku pacaran dengan Ben, tapi entah berapa ratus kali memekku ditusuk dengan kontolnya, tanpa ampun dirinya membulak balik diriku, menjilati sekujur tubuhku tanpa tersisa, dan mengencingiku dengan spermanya yang lengket di tempat2 sensitifku seperti payudara, mulut, wajah, perut, pantat, pinggul, hanya di dekat2 vagina aku tidak mengizinkan Ben menyemburkan lava putihnya, apalagi mengeluarkannya di dalam liang senggamaku, NO! Aku masih berpikir panjang untuk ke arah sana.

Aku mulai menjilati kepala penis pacarku yang hanya menyembul dari karet celana dalam, sedikit demi sedikit aku menurunkan celananya dan semakin terlihat batang yang sudah mengeras entah sejak kapan, sejujurnya, sedari duduk di luar tadi, tubuhku lebih sensitif dari biasanya, saat ini aktivitas yang kulakukan adalah mengulum batang pacarku dengan mulut dan lidah, namun memekku terasa sangat geli sekali dan bahkan terasa berkedut saking sensitifnya, namun aku masih ragu untuk menanggalkan pakaianku di kamar ini, sudah beberapa menit aku mengulum, menjilat, dan menghisap selangkangan Benji, dari lubang urine, palkon, batang, testis sudah ku basahi semua dengan liurku, tapi belum ada tanda2 Ben akan ejakulasi, diapun hanya terlihat memejamkan mata seakan tertidur, namun jika ada jeda saat memainkan mulutku, dia akan menghentakkan pantatnya seakan memprotes kesenangannya yang terhenti.

Karna sudah mulut dan pipiku sudah terasa amat pegal, aku inisiatif menggunakan payudaraku yang bulat, kencang, dan lumayan besar ini untuk mengocok batang milik Ben, payudaraku cukup tapi tidak terlalu besar, namun dengan puting kecil dan berwarna cerah agak kemerahan sudah pasti membuat laki-laki yang melihatnya akan bernafsu melahapnya seperti bayi kelaparan, dari sebelum kuliah beberapa laki-laki baik pacar ataupun gebetan sangat terobsesi dengan payudaraku yang kencang ini, tidak terkecuali Ben.

Belum sampai hitungan berbulan2 aku sudah menyerahkan memekku untuk dijelajahinya, aku tidak tahan dengan sentuhan-sentuhannya saat kami ada kesempatan hanya berduaan, Ben berhasil menerobos pertahananku karena aku tidak tahan dengan permainan lidahnya saat dia membawakan beberapa barang ke dalam kamar kost ku (kosanku khusus wanita, tidak bebas), disaat yang singkat itu Ben tiba2 menerjangku, memegangi kedua pergelanganku ke atas kepala dan memepetkan tubuhku ke tembok, dia menciumi bibirku dengan ganas, dengan 1 tangan lainnya menjamah bagian2 sensitifku secara bergantian, dari dada, bokong, lalu tangannya mengangkat satu kakiku dan dia bersimpuh masuk ke dalam rokku, Ben sangat hebat menggunakan lidahnya untuk merangsangku, terkadang jilatannya liar seperti binatang, terkadang jilatannya halus dan lembut yang membuatku penasaran, mungkin itulah kelebihan seorang yang jarang menggunakan lidahnya untuk berbicara namun lidah tersebut sangat proaktif untuk merangsang wanita cantik dan sexy sepertiku, Ben berusaha untuk melucuti pakaian yang kukenakan, namun aku menahannya karena selain aku masih ada kelas setelah ini, aku khawatir ada orang yang masih di lingkungan kosanku menyadari ada orang lain di kamarku.

Sentuhan2 Ben betul2 tepat mengenai daerah sensitifku, foreplaynya benar2 membuatku penasaran dan terbakar birahi, tidak seperti mantan pacar yang dulu merobek selaput daraku yang jika ada kesempatan langsung mengangkangi dan menusuk liang sempitku, kehebatan Ben adalah dia membuatku sangat terangsang terlebih dahulu hingga diriku benar2 becek dibuatnya, aku yang tak tahan mendorong Ben menjauh, membuka celana dalamku yang modelnya cute berwarna pink dan berrenda2, aku menggandeng Ben menjauhi tembok menuju tempat tidur dan aku merebahkan badanku yang masih berpakaian seragam kampus lengkap dengan kerudung ke spring bed ukuran single di kamar ini, aku memberikan kode ke Ben agar segera menaikku dengan cara aku mengangkat rokku tinggi2 hingga perutku dan aku melipat kakiku sehingga kedua betis menempel dengan pahaku, sudah pasti ini adalah pemandangan yang indah untuk Ben, dan aku tahu betul ini yang diharapkannya, ben dapat melihatku vagina sempitku di selangkangan yang putih bersih tanpa cela,berbulu halus dan belum terlalu banyak, tanpa gelambir (labia mayora), dinding vagina berwarna kemerahan dengan cairan lendir bening yang sudah hampir menetes, oh benar2 sensasi geli luar biasa akibat Ben dapat menyentuh bagian2 tubuhku yang sensitif dengan sangat tepat. Tanpa waktu lama, Ben memelorotkan celananya sehingga aku bisa melihat kontolnya yang sudah menegang, ini kali pertama aku melihat tubuhnya tanpa dilapisi kain, aku suka Ben karena selain wajahnya walaupun tidak setampan cowok2 yang jadi gebetanku, tapi Ben yang kalem terlihat sangat maskulin, tubuhnya juga tegap dan kencang, dan aku tidak sabar menunggunya untuk menindih tubuhku yang sudah luar biasa terangsang ini







Dalam keadaan tersebut, Ben mendorong kemejaku hingga ke atas leher sehingga dirinya bisa memandang dan menjamah buah dadaku, dia menurunkan bra ku dan melumat payudaraku dalam2 bagaikan binatang yang kelaparan menemukan daging segar, aku melenguh “uuuummmmmh” saking gelinya, namun aku takut bersuara karena ini masih sore hari dan aku tidak boleh sampai ketawan mengajak tamu laki2 ke dalam kamarku, Ben mengarahkan kelaminnya ke arah selangkanganku dan menggosok2annya di belahan memekku, aku menggigit bibirku untuk menahan diriku agar tidak mendesah “hmmpppp”, dan setelah 2-3x membidikkan palkonnya, Ben berhasil menusukkan rudalnya ke target baru yang sepertinya setelah kesempatan ini akan sering dikunjunginya, aku tak kuasa menahan nikmatnya rasa gatal dan geli di memekku “aaaiisshh, hmmppppfff” saat ku hampir berteriak Ben langsung menutup mulutku dengan mulutnya, Ben memompa memekku naik turun hingga terdengar bunyi “ceplak, ceplak, ceplak” walaupun sudah sebisa mungkin kami menahan agar jangan sampai pergumulan ini menimbulkan suara sampai keluar ruangan. Aku yang sudah tidak kuat menahan diri dari rangsangan luar biasa ini, ingin rasanya membalas tumbukan dan pompaan Ben dengan menunggangi tongkatnya dan memutar2nya di dalam jalur rahimku, aku ingin kontol Ben masuk lebih dalam agar dapat menyentuh G-spotku, aku mendorong Ben agar melepaskanku, aku memutar tubuhku membelakanginya, merapatkan bagian atas tubuhku ke tempat tidur dan mengangkat pantatku tinggi ke arah Ben memamerkan bagian paling sensitif tubuhku agar secepatnya dia melakukan sesuatu ke memekku yang sudah becek ini, Ben menggapai bongkahan pantatku yang putih dan bulat kenyal, menggunakan kedua ibu jarinya untuk melebarkan bibir vaginaku, “uuuummmhh” rintihku, Ben menaikan 1 kakinya ke tempat tidur dan menusukkan kontolnya langsung ke liang kewanitaanku, “auuummmff, sshhhh, aaaachhh” aku ingin mejerit rasanya namun kutahan dengan menyumpal mulutku dengan menempelkannya ke bed cover, Ben menyodokku menyamping, walaupun aku berharap dengan posisi ini Ben melesak ke g spotku, dengan posisi ini memekku terasa tersumpal penuh, “plak plak plak” bunyi benturan kulit Ben ke pantat dan selangkanganku, kantung kemihnya menggantung dan terombang ambing ke depan dan belakang sampai sesekali biji gantungnya ‘menampar’ clitorisku yang menambah sensasi vulgar di memekku. Aku gapai kantung kulit berisi dua bola tsb dan meremas2nya, Ben jadi tidak bisa memundurkan pantatnya dan dia semakin mendorong batangnya hingga aku merasakan kontolnya membentur dinding samping vaginaku, dia memutar2nya searah jarum jam dan sesekali membenamkan sedalam2nya ke sumur kecilku, “aaaahhnh, uuummmh, sssshh, aaaach” Ben semakin menjadi2 mengocokkan kontolnya dan aku merakan betul kontolnya berkedut2 di dalam memekku, aku tak tahan lagi untuk berteriak karna rasa geli yang luar biasa nikmatnya “aaaaaach aaaach aaaaach aaaammmmhhh” jeritku dengan mulut tersumpal kain, aku merasakan memekku menegang dan seperti ada aliran setrum menjalar di sekujur tubuhku serta rasa ingin pipis yang sangat sehingga aku tidak dapat menahannya, tak kuat menahan dorongan dari dalam vaginaku aku sentakan tubuhku merapat ke tempat tidur, bersamaan pula Ben mencabut penisnya dari dalam vaginaku dan menembakkan sperma kentalnya berkali2 ke gumpalan pantatku.


Seluruh tubuhku mengejang, memekku berkedut2, “serrr, serrrr” sensasi semburan air di dalam vagina namun tak ada air apapun yang keluar, baru pernah aku meraskan sensasi orgasme seperti ini walaupun sebelum kuliah mantanku sudah berkali2 menjajal kontolnya yang lebih panjang ke dalam memekku, namun foreplay yang cukup dan kebuasan Ben berhasil mendorong nafsuku hingga ke ubun2 dan membuatku mendapatkan big-O. Aku masih menelungkup dengan nafas tersengal2, Ben bangkit, memakai celananya lagi dan mengelap sisa2 lelehan spermanya di pantatku dengan celana dalam yang tadi kukenakan, aku membalikkan badanku, merapihkan bra, baju serta hijabku, tiba2 Ben menghampiriku dan menyumpal mulutku dengan CD bekasku yang tadi dipakainya untuk melap sepermanya seraya mengatakan “makasih ya, memek kamu enak banget” ke telingaku, sambil tersenyum, “dasar brengsek” dalam hatiku, ku lepaskan celana dalam dari mulutku dan mengambil celana dalam baru lain ke almari pakaian, saat CD kupakai baru sampai lutut, Ben ternyata sudah ada di belakangku dan menyelipkan kontolnya yang sudah tegang lagi ke arah selangkanganku, namun saat itu juga aku mendengar langkah kaki mendekati kamar kostku, Ben langsung memakai celananya, dan akupun menaikkan CD ku, ternyata hanya seseorang yang melewati kamarku, mungkin penghuni kamar lain, entahlah, yang jelas setelah itu kami berdua meninggalkan kosanku, itulah awal mula petualangan seksku dengan Benji yang selanjutnya meninggalkan banyak pengalaman2 seksploitasi dirinya terhadapku, aku disiksa namun ku menikmatinya karna kebuasan nafsu birahinya.

Namun Ben yang ada di depanku saat ini, hanyalah seseorang yang teler setengah tidur dengan penis yang tegang, dengan mulut yang sudah lelas mengulum kontolnya dari atas sampai bawah, ku putuskan aku akan menjepitnya dengan payudara bulat 36 D milikku, aku turun dan bersimpuh di lantai sehingga dadaku sejajar selangkangan ben, aku lempar outer bajuku ke atas meja lalu angkat kaus dalamku sampai ke atas dada, aku sangat percaya diri dengan dadaku, selain bulat kenyal dengan puting kemerahan, dadaku ini berbentuk bulat hampir sempurna, sehingga sebenarnya walaupun tidak menggunakan Bra, toketku sangat kencang dan tegak seperti piramida, aku jepit kontol Ben di tengah2 dadaku, kedua tanganku mengontrol dadaku untuk menaik turunkan ritmenya sambil sekali2 aku mengecup atau menjilati palkon pacarku ini, dengan rangsangan ganda ini aku melihat Ben mulai bergerak2 gelisah “aaah, aaah” dia mendesah dengan suara berat dan mulai memberikan reaksi menaik turunkan pantatnya melawan gerakan payudaraku, aku tekan tanganku kearah dalam sehingga toketku mencekik kontol Ben sembari aku menjilati lubang urinasinya, aku melihat palkonnya sudah sangat merah entah karena ingin meledak atau karna terlalu sesak, aku sedot lubang kecil itu seakan aku ingin mengeluarkan sum-sumnya dari dalam ke luar, lalu tak kusangka “crrreeet~ creeet, creet creeet” dari lubang yang sedang kusedot kuat2 memuncratkan cairan putih lengket ke udara, sedikit mengenai bibirku, namun kebanyakan ke udara dan mendarat ke wajah dan rambutku, dan sisanya dadaku ke sprei kasur, “aaaaah” Ben menghela nafas lega dan langsung terkulai, aku naikkan celananya, lalu membersihkan sisa2 sperma di dada dan wajahku, “ih, belepetan kemana2, harus cuci2 ini sih” dalam benakku. Aku rapikan braku dan menurunkan bajuku kembali, lalu saat aku turun dari kasur dan menghadap ke arah pintu, aku melihat sekelebat bayangan lari menjauh dari balik tirai jendela kamar yang tidak rapat namun cukup untuk mengintip dan melihat jelas aktifitas apa yang aku dan Ben lakukan di dalam kamar. “Sial, ada yang ngintipin aku kayaknya, aku gak ngeh kalau ternyata tirainya gak rapat” kataku dalam hati, aku keluar kamar dan melihat keadaan sudah berbeda dari dengan sebelum aku mengantarkan Ben ke dalam kamar, saat ini hanya ada 2 orang main PS dan 1 orang menonton mereka sedangkan yang tadi bermain gitar dan minum2 sudah tidak kelihatan batang hidungnya, Cindy dan Indra sudah tidak ada di tempat tadi kami bermain gitar, dan aku juga tidak melihat Kidal dan Renata, aku yakin mereka sudah masuk kamar, hanya yang tidak punya pasangan yang masih di luar.

Aku menuju ke samping menuju ke toilet untuk membersihkan sisa2 cairan lengket yang menempel di kulitku, lalu aku berpapasan dengan 1 cowok kita sebut saja Bob, yang tadi ikut minum2 dan main gitar bersamaku, dia berjalan melewatiku dengan sempoyongan tanpa menoleh sedikitpun ke arahku, sudah mabuk parah juga sepertinya, lalu aku masuk ke wc, membuka baju dan braku, membersihkan sisa2 sperma di dada, wajah dan rambutku denan air, lalu aku duduk di closet untuk buang air kecil, lalu menurunkan celanaku dan ku lihat vaginaku sudah banyak lendir bening mengalir di tepinya menandakan organku yang satu ini sudah sangat terangsang, aku menyentuhnya, “uuh, geli banget”, setelah aku menyudahi kegiatanku di toilet, aku bergegas kembali ke kamar tempat Ben terbaring, biasanya hanya butuh waktu maksimal 10 menit dan sedikit rangsangan Ben akan kembali bisa menegakkan kontolnya lagi, “kali ini giliranku, jangan lupa tutup gorden tadi Ca” ujarku dalam hati. Sesampainya diriku di depan kamar, ku buka pintunya, namun yang ku lihat ada Ben yang tertidur pulas dan di sebelahnya ada Bob yang tadi berpapasan denganku saat akan ke toilet.

“Sial, kenapa ada Bob di situ, tidak mungkin aku bisa berhubungan jika ada orang asing di dalam kamar” marahku dalam hati, aku menutup pintu kembali, lalu ke ruang utama dan duduk di sofa melihat kawan2 yang lain bermain PS malam itu, walaupun sebenarnya pikiranku kemana2, saat pikiranku sedang melayang, tiba2 aku dikagetkan dengan seseorang yang duduk persis di sebelahku “Gak tidur Ca?” tanya Kidal kepadaku.

Bersambung

Untuk yang mau support dan lihat mulustrasi Caca real boleh mampir ke trakt33r.id/mrnc33
 
Ceritanya bagus banget alurnya jelass, penasaran sama kelnajutan si Caca, semoga di ceritain sampe nikah
Thanks hu udah mampir, siaap pasti ane ceritain, tapi gak bisa buru2 ya, bagi waktu sama RL soalnya

Sukaa banget asli nihh gua ikutin dari awal

Wah penonton setia dr tahun 2019 ya berarti hu? hahaha

Baru nemu huu. Baguss nihh. Jdi skrng gmna huu. Masih suka cuckold gk?

Kapok hu, lagian ini barang bagus, bisa2 dikekepin gak dibolehin giring kandang, susah ane nyarinya lagi gak bakalan dapet yg begini.

Ceritanya start dr awal kenakalan caca aj gan...

Siaap, ditunggu aja hu.

Aduhh cerita sebagus ini, ramein dongg ges. tapi di gw kok gk ada notif nya yaa, padahal udah 2x update kelewat

Sering2 ditengokin aja kalo gak ada notif hu, hehehe.

Bagus alurnya slow but sure
Sampai tuntas ya Hu jangan kentang
Thank you apresiasinya hu, siaap, tapi gak bisa buru2 ya, bagi waktu sama RL

Mantab ini, penulisannya juga bagus kyk gitu jd nggak bisa dicopas

Iya, ane agak insecure juga kalo tulisan atau foto sampe keluar forum.

Salut hu bisa openmind sama latar belakangnya wife

Pastilah hu, barang 'bekas' tapi kondisi mint ini soalnya, hehehe

Kenapa nikah muda gan?

Gak kuat liat kecantikan dan bodynya Caca hu, jadi harus ane DPin biar gak diangkut orang. Canda hu, hehehe

Pengen punya wf binal juga euy...

Bisa dibentuk kalo itu sih

Keren suhu, tapi sayang tipis tipis banget updatenya :Peace:

Colongan soalnya hu, bagi waktu kalo lg bisa ngakses forsem aja,

Cantik banget wf nya hu
Lanjutkan jangan kasih kendorr

Thanks hu udah mampir!

anjirrr seru nih genre cuckold flashback gini

Yoi hu, kalo cuck beneran udah pasti kagak balik ini dikekepin orang.

Update nya agak panjang dong hu. Keren bgt ceritanya. Bikin deg2an

Pengennya sih gitu hu, tapi ane usahain sesempetnya ya. thanks!!

Nahab sugab

*Cium tangan ke sesepuh

Bahan bagus kualitas ekspor
Wkwkwkwk...


Thanks hu!
 
Bimabet
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd