PART 11
Setelah prosesi akad nikah selesai, para tamu yang menghadiri undangan silih berganti menyalami kami berempat, diantara mereka adalah teman-teman semasa SMA, teman kuliah ku dan rina dan anak-anak panti asuhan assalam.
Ucapan selamat menempuh hidup baru mereka lontarkan, bahkan ada yang membisiki ku segera punya anak, aku hanya tersenyum dan bilang doain aja ya.
Satu persatu undangan sudah mulai meninggalkan rumah kami, suasana yang tadi nya ramai, meriah dan penuh dengan para tamu berganti menjadi lengang dan sepi.
Kami berkumpul untuk makan bersama keluarga yang sekarang menjadi satu, saat sedang berkumpul tersebut mama ku memberikan sebuah 2 amplop sebagai hadiah buat 2 pasangan pengantin baru.
Aku membuka amplop tersebut, dan ternyata isi nya menginap 3 hari di hotel aston palembang, exlusive class dengan fasilitas room suite hotel kelas 1 yang biasa nya dipakai para eksekutif bertarif 5 juta per malam.
Aku dan rina sempat berbisik-bisik mengenai hadiah mama ini, sambil melihat mama dia hanya melempar senyum.
Kami berpamitan kepada seluruh keluarga untuk menginap 3 hari di hotel yang telah mama ku booking 2 minggu sebelum akad nikah kami.
Diantar langsung oleh mang nawi yang merupakan supir keluarga setelah terlebih dulu mempersiapkan semua perlengkapan selama menginap disana.
Begitu sampai di hotel aston kami langsung chek in ke resepsionis hotel sembari menyerahkan amplop tersebut. Resepsionis memanggil room boy service untuk mengantarkan kami di kamar yang dimaksud setelah sebelum nya resepsionis hotel menyerahkan card id kamar eklusive class.
Sampai di kamar EC10, lantai 3 yang merupakan kamar aku dan suami ku menginap. Sementara rina dan suami nya menempati kamar EC5, di lantai yang sama.
Kak ricky suami ku menyerahkan Rp. 50.000,- kepada room boy service sebagai uang tips untuk nya. Dan segera ia menempelkan ID Card di mesin sensor dan beberapa detik kemudian pintu kamar tersebut terbuka.
Aku terkagum-kagum memperhatikan interior kamar ini, fasilitas nya sangat lengkap dan modern.
"Kak ! Bagus ya kamar hotel nya".
" Iya dik, mama mu emang pintar pilihin kamar buat anak dan mantu nya honey moon".
"Kak, aku mandi dulu ya, gerah nih dari tadi pake baju kebaya", ucap ku singkat sambil mengambil baju daster yang cukup tipis dan menggoda.
15 menit kemudian...
Suami ku terlihat santai sambil menikmati siaran tv kabel dan tidak menyadari kehadiran ku, saat aku menghampiri nya dengan daster yang tipis dan terlihat samar-samar seluruh tubuh ku tanpa ada secuil kain di dalam nya, dia menatap tajam kearah ku seakan ingin memelototi tubuh ku, terlihat sorot mata nya yang terpancar birahi yang menggelora.
Dia lalu meraih tubuh ku, dan berusaha untuk memeluk ku, tetapi aku mencegah nya dengan halus.
"Sabar suami ku sayang, bau asemm ogah akhh dekat sama kakak kalau belum mandi".
"Sini cium dulu sayang!". Ucap nya, dan ia langsung mendaratkan ciuman di bibir ku.
Aku menerima perlakuan nya dengan hati berdebar karena itu merupakan ciuman pertama ku.
"Ih curang kamu kak, main serobot aja", ucap ku dengan memanyunkan muka pura-pura ngambek.
"Hehehe... Salah sendiri kamu duluan godain kakak, nanti deh kakak ganti ciuman nya yang lebih romantis".
Dia segera beranjak ke kamar mandi sambil membawa baju piyama tidur.
Aku merubah channel tv mencari hiburan yang bisa membuatku nyaman dan rileks.
Sambil ketawa dengan serius aku menonton channel cartoon network dan tidak meyadari ada tangan yang memeluk ku dari belakang.
"Tau ngga dik! Kamu makin terlihat cantik dan menggairahkan dengan pakaian ini", bisik nya di telinga ku.
Aku menyenderkan kepala ku ke dada bidang nya yang kekar dan berbidang, ada perasaan nyaman, berlama-lama di dada nya tersebut.
"Kak, adik sempat kepikiran tentang pekerjaan kita, aturan perusahaan tidak memperbolehkan suami istri kerja di PT. IGL, bella bingung kak".
Suami ku kemudian duduk dan mulai serius membahas ini.
"Gini sayang, secara administrasi tidak boleh ada pasangan suami istri yang kerja di PT. IGL. Tapi kita berdua tercatat di sana sebagai karyawan tetapi tidak punya ikatan pernikahan".
"Jadi maksud kakak, kita jalani disana seperti biasa sebagai rekan kerja, tidur di kamar masing-masing".
"Iya sayang, itu pun kalau kamu mau menjalani nya, kalau tidak mau kita berdua mending mengundurkan diri saja, kita cari kerja ditempat lain jangan di PT. IGL".
"Yaudah kak bella setuju usul yang pertama, kita jalanin saja dulu seperti biasa nya kalau salah satu kita kangen, kita bisa booking hotel, jujur kak berat juga jalanin seperti ini seperti membohongi diri kita sendiri".
"Tidak salah dik, kamu cerdas pantas analisa mu jarang sekali meleset".
"Yuk dek kita pindah ke ranjang, sayang tuh dianggurin saja ranjang yang empuk itu".
"Ih...dasar suami ku yang ganteng, kalau sudah ada mau nya pasti bisa aja cari alasan, bentar matiin tv dulu".
"Ngga usah istri sayang, biarin aja tv nya nyala, trus kita cari channel yang menayangkan lagu-lagu romantis".
"Gendong!". Rengek ku manja.
Kak ricky mengangkat tubuh ku, aku melilitkan tangan di leher nya, kami saling melempar senyuman memulai sebuah hubungan dengan kemesraan.
Tubuh ku di rebahkan secara perlahan oleh suami ku, tangan ku tetap berada di leher nya, sesaat kami hanya saling memandang satu sama lain, hingga suami ku perlahan-lahan mendekatkan kepala nya, aku memejamkan mata seakan memberi tanda aku bersedia untuk di gauli sebagai istri nya.
Dia mulai mencium kening ku dengan lembut, terus turun menjelajahi kedua daun telingaku, turun ke kedua pelipis mata ku, dan terakhir ciuman nya hinggap di bibir ku.
Kami melakukan nya dengan penuh perasaan dan cinta, tanpa tergesa-gesa.
Aku mulai meladeni ciuman hangat nya dengan membuka bibir ku yang sudah penuh dengan air liur kami masing-masing.
Tangan nya yang kekar dan berbulu dengan nakal sudah meremasi. kedua payudara ku yang sekal dan belum pernah terjamah.
Entah sejak kapan tau-tau tangan nya sudah berada di dalam daster ku, sentuhan tangan nya yang kasar membuat tubuh ku bergidik dan merinding.
"Akkhhh..."desah ku akibat titik rangsangan di tubuh ku tersentuh oleh nya".
Kak ricky sudah berhasil membuka daster ku sekarang tubuh bugil ku terpampang jelas dihadapan nya.
Dia sedikit berdiri membuka baju piyama dan celana nya, hingga kami berdua sudah sama-sama bugil.
Tangan ku diraih nya, dan di arahkan ke bagian bawah tubuh nya.
Aku terkejut merasakan penis suami ku telah tegang maksimal dan yang membuat ku kaget ukuran nya besar dan panjang.
Dia mulai merubah posisi tubuh nya, aku diatas sementara suami ku di bawah, aku melongo melihat benda berurat milik suami ku memang besar dan panjang, aku bingung mesti harus berbuat apa.
Sementara dia di bawah sudah mulai memainkan daerah intim ku yang baru kali pertama ku tunjukkan kepada seorang laki-laki.
Lidah nya mulai menggelitik titik sensitif di kemaluan ku yang sekarang mulai mengeluarkan cairan lubrikasi.
"Kak ricky..! Kamu apakan vagina ku..Uuhh". Erangan ku sambil meneriakan nama nya saat vagina ku disentuh oleh lidah nya.
Aku terbawa gairah suami dan hanya mengikuti naluri penis yang ternyata berukuran 22 cm dengan diameter 3,5 cm ku kocok dengan pelan.
"Akkhhh", lenguh suami ku saat penis nya ku naik turun kan dengan tempo sedang.
"Dik...! Enak". Erang suami ku membuat aku semangat untuk melakukan nya.
Hampir 15 menit kami berposisi 69 saling memberikan rangsangan dan kenikmatan.
"Aaarrrggghhh...! Kak ricky aku mau... keluar...".
Aku sedikit berteriak kencang memanggil nama nya saat akan mengalami klimaks dari perbuatan oral nya pada ku.
Dia terus menjilati lubang kemaluan ku sesekali menjulurkan lidah nya mencari titik g-spot ku, sementara tangan nya yang jahil meremas dan memilin payudara sebelah kanan ku. Itil ku ia mainkan dengan jari tangan nya yang lain, membuat aku tidak bisa lagi menahan desakan orgasme yang sudah berkumpul menjadi satu.
"AARRGGHH".
"Aku keeellllluuuuuaaarrrrr".
SEEEEERRRR....SEEERRRRR....SEEERRRR...
Aku ambruk seketika saat klimaks ku sudah menyembur keluar, tubuh ku lemas, badan ku terasa tak bertenaga hanya ada kenikmataan yang sulit untuk aku jabarkan, kenikmatan yang membuat batin terasa damai, indah, sejuk.
Kak ricky yang sedari tadi di bawah terlihat sangat mengenaskan, muka nya basah terkena semburan cairan cinta ku yang di dalam istilah medis sel telur atau ovarium.
Sebagian cairan itu ada yang meluncur masuk ke dalam mulut nya, kak ricky menggeserkan tubuh ku kemudian ia pergi ke kamar mandi sambil membawa handuk kecil untuk membersihkan muka nya yang terkena semburan sel telur ku.
Setelah ia masuk ia lalu dengan hati-hati membersihkan vagina ku dengan air shower yang sedikit panas.
15 menit kemudian,
Setelah memberi waktu aku beristirahat, kak ricky memancing gairah ku lagi, sekarang ia sudah berada di atas tubuh ku, ia menyodorkan penis nya ke mulut ku supaya aku mau mengoral nya.
"Dik, di emut sayang penis kakak".
Aku mencoba memasukkan penis suami ku yang jumbo ke dalam mulut ku yang mungil, ku jilati terlebih dahulu seperti aku membayangkan sedang makan ice cream.
"Enak sayang, emut sayang".
Aku bersemangat mendengar suami ku keenakan, aku ingin memberikan pelayanan terbaik ku yang aku bisa.
"OOUUGGHHTT...suara desahan ku tertahan saat dia memainkan itil ku dengan jari-jari yang lincah.
Saat mengetahui vagina ku sudah basah dan banjir, suami ku mengambil posisi missionary, posisi ini sangat pas untuk pasangan pengantin baru yang mau belah duren seperti ku.
" Dik, coba untuk rileks dan jangan tegang".
"Pelan, pelan kak! Kata orang yang pertama kali itu terasa sakit,-
Dia dengan perlahan menggesek-gesekkan penis nya pada bibir vagina ku, hingga tubuh ku menggeliat merasakan geli dan gatal di organ intim ku.
Kak ricky memposisi kan penis nya tepat di lubang vagina ku, dia memegang penis nya kemudian mendorong nya tetapi justru melenceng ke kiri. Dia terus mengulangi lagi hingga akhir nya penis itu bisa menyeruak masuk 1/4 nya dan menyentuh selaput darah ku.
"Aaawwww...! Jerit kesakitan saat penis besar dan panjang suamiku menerobos masuk membelah rapat nya vagina ku yang masih perawan.
Kak ricky mendiamkan sebentar penis nya, dia membelai rambut ku untuk menenangkan ku, kami diam hanya saling melempar senyuman, membuat aku sedikit bisa melupakan rasa perih di kemaluan ku.
"Dik, tahan ya ini bakalan sakit, kamu pegang bahu kakak kalau tidak tahan, jangan di lawan, rilekin aja".
"Lakukan lah, suami ku adik serahkan semua milik ku yang selalu ku jaga untuk mu".
Suami ku kemudian mengecup kening ku, membuat aku pasrah dan memejamkan mata biar bisa sedikit mengurangi rasa perih.
Dia menarik nafas dalam-dalam untuk mengumpulkan tenaga dan fikiran nya biar bisa melaksanakan kewajiban sebagai suami.
Kak ricky mendorong penis nya dengan kuat dan cepat hingga penis nya makin masuk ke dalam vagina ku merobek selaput darah keperawanan ku sampai mentok membentur rahim ku.
SREEETTT....BREEEEET....
"Aaaaaaawwwwwwwww........PERIH kak!".
Aku spontan menjerit kesakitan merasakan perih yang sangat menyayat di dalam kemaluan ku saat penis suamiku telah berhasil merobek selaput darah ku hingga 3/4 batang penis nya telah berada di tubuh ku.
Aku menggigit bahu kanan suamiku dan beberapa tetes air mata keluar dari ke dua sudut mata ku, tangan meremas kain sprei hingga menjadi kusut dan acak-acakan.
Kak ricky mendiamkan sebentar, sambil ia melirik ke bawah, memperhatikan dua kelamin kami bersatu dan terlihat darah perawan ku mengalir dari sela bibir kemaluan ku, sebagian menempel di batang kemaluan suami ku dan mungkin sebagian lagi tumpah membasahi sprei hotel.
Setelah menanyakan keadaan ku, aku memberikan anggukan kepala, kak ricky mulai menggerakkan piggulnya perlahan-lahan, cairan lubrikasi yang dihasilkan oleh vagina ku membuat penis suami ku dapat bergerak dengan lancar.
"AAKKHH". Lenguh ku saat penis itu masuk makin kedalam membentur rahim ku.
Aku sudah bisa membuka mata dan perih di kemaluan ku sudah makin berkurang, sekarang rasa nikmat dari pergesekan kelamin kami dan benturan testis nya pada itil ku membuat merintih, mendesah dan mengerang keenakan.
Sodokan penis suami ku terasa semakin cepat dan kuat di dalam kemaluan ku, aku merintih dan mendesah merasakan kenikmatan sodokan penis nya yang. perkasa membuat aku bagai terbang melayang di udara.
"Aahh..."."Desah suami ku sambil ia terus menyodok-nyodok kemaluan ku.
Tubuh ku berguncang-guncang menerima soddokan dan hujaman penis nya, dada ku bergemuruh, nafas ku makin memburu merasakan sesuatu yang akan meledak keluar dari dalam kemaluan ku yang makin banyak cairan nya yang keluar.
"AARRGGHH" Kak...! Adik mau....keluaaarrr!".
"Sama dik..., Kakak juga mau...sammpeeee..., kita barengan aja".
Suami ku mempercepat tempo sodokan penis nya, membuat tubuh ku bergetar kuat sesuatu yang akan keluar dari dalam kemaluan ku sudah tidak bisa aku tahan.
Aku meneriakan nama suamiku saat aku melepaskan cairan orgasme yang sedari tadi ingin meledak keluar.
"Kak Ricky...! Bella keluaaarrrr...
SEEERRRR.... SEEEERRRR....SEEEERRRR
Cairan kepuasan ku meledak seketika dari kemaluan ku dan tertahan oleh sodokan suami ku.
Suami ku yang merasakan aku sudah mengalami orgasme, dia malah menambah kecepatan sodokan penis nya, nafas nya semakin memburu mengejar klimaks nya yang sebentar lagi akan keluar, dan kurasakan dorongan terakhir nya semakin kuat dan menghujam sampai membentur dinding rahim ku ia melepaskan orgasme nya di dalam rahim ku.
"Dik Bella....! Kakak keluaaarrrr....
CROOTTT....CROOOTTT...CROOOTTTT...CROOOOTTT...CROOOTTT...
6x semburan sperma suami ku terasa di dalam rahim ku yang saat ini terasa hangat oleh perpaduan cairan kami berdua.
Suami ku ambruk di atas tubuh ku, aku merasakan jantung nya bergedup kencang.
Kami diam beberapa saat merasakan sisa-sisa orgasme kami berdua, kedua kelamin kami masih bersatu, senang dan bahagia yang kurasakan saat itu karena bisa mempersembahkan sesuatu yang berharga yang ku miliki kepada suami ku.
"Plooopp..."
Dia mencabut penis nya dari kemaluan ku, terlihat jelas senyum nya yang bahagia, kemudian dia merebahkan tubuh nya ke samping dan tangan nya menarik pelan kepala ku untuk di taruh di dada nya yang bidang.
"Dik bella, makasih ya sudah mau jadi istri ku, kakak janji untuk membahagiakan mu!".
"Iya kak, bella juga senang dan bahagia, kakak menjadi suami ku".
Aku memainkan jemari tangan ku di dada nya, aku kagum dengan dada nya yang berbidang dan sedikit terlihat otot-otot di tubuh nya.
Kami berdua bercengkrama dengan santai.
"Ee..iya dik! Kita beli saja sprei ini buat kenang-kenang kita, nanti kakak yang urus ini sama resepsionis nya".
Aku tertawa kecil mendengar ide nya yang mau membeli sprei ini buat kenang-kenangan.
"Hehehehe, kakak bisa aja kepikiran hal itu, bella ngikut aja deh keinginan suami ku yang tampan ini". Ujar ku sambil mengelus wajah nya.
" Udah deh, kita bersih-bersih dulu biar bisa bobok nya nyaman", ucap suami ku menyudahi obrolan kecil kami tadi.
"Masih sakit kak, Gendong!". Rengek ku manja minta perhatian dan kasih sayang nya.
Suami ku dengan sigap segera membopong tubuh ku, aku menggelanyut manja sambil merangkulkan tangan ku ke leher nya.
(bersambung)
