Sadsempak13
Kakak Semprot
- Daftar
- 2 Jan 2017
- Post
- 152
- Like diterima
- 183
Note.
Cerita ini mungkin akan jadi cerita yang minim ss dan hal-hal mesum karena gw sendiri cukup kesulitan buat bikin ss yang punya feel normal dan romantis kaya suhu-suhu yang ada di forum ini. Dan juga gw blm paham betul tentang peraturan underage di forum ini hanya sebatas di adegan ss atau berkembang ke segala aspek. Jadi ane minta tolong untuk di ingatkan jika cerita ini nantinya memang melanggar rule di forum ini dan akan langsung ane perbaikin nantinya. semoga cerita ini bisa tamat dan gak menggantung kek yg sudah sudah ya wkwkwk
STAGE
Prolog
Bugghhhhhhhh.... baggghhhhhhhh... dashhhhh....
“Arrrrgghhhhh”
Dari sudut sebuah gang yang buntu terlihat ada sekitar lima orang yang mengenakan seragam SMA, di bahu kiri mereka terdapat lambang XII yang menunjukkan bahwa kelima orang itu adalah anak kelas tiga di salah satu SMA Negeri yang cukup ternama di kota XXX. Salah satu dari mereka terlihat penuh luka dan hampir semua bagian dari baju seragamnya di penuhi dengan noda kotoran dan debu.
Plaakkkkkkk....
Doni menampar wajah Anton dengan keras dan kemudian menendang Anton yang sudah lemas karena dipukuli berkali-kali oleh mereka sejak tadi.
“Heh Bangsat! Gua kan udah bilang. Lo harus setora ama gua 50 rebu tiap hari.” Ucap Lino teman Doni yang kemudian menjambak rambut Anton dan menariknya sehingga wajah Anton menghadap ke arahnya.
Kemudian Lino menghempaskan wajah Anton ke jalan beraspal itu dengan cukup keras sampai membuat kening dan hidung Anton mengeluarkan darah. Lino kemudian menatap Rio dan Tono, mereka berdua langsung paham arti dari tatapan Lino itu dan langsung bergerak menggeledah semua bagian saku celana dan baju milik Anton tak lupa mereka juga memeriksa tas Anton dan akhirnya Rio mendapatkan uang yang jumlahnya cukup banyak sekitar lima ratus ribu.
“Hahaha.... nah ginikan cakep, kita-kita gak perlu kasar ke elu dan elu gak perlu babak belur gini,” ucap Doni yang kemudian mengajak teman-temannya untuk pergi meninggalkan Anton yang sudah pingsan sejak tadi.
******
“Gelap..... dimana ini?” ucap Anton yang telah tersadar.
Cukup lama ia pingsan di gang buntu yang memang tidak pernah di lalui oleh orang-orang itu. Ia kemudian berusaha untuk berdiri namun seketika ia merasakan seluruh tubuhnya sakit hingga ia terjatuh kembali terbaring di jalanan beraspal yang mulai dingin itu. Anton kemudian membalikkan badannya menghadap langit yang terlihat hitam kelam tanpa adanya bintang, perlahan air mulai turun dari langit menghantam wajah Anton yang dipenuhi dengan luka.
“Sial.... kenapa semua jadi seperti ini?” ucap Anton sambil mengepalkan tangannya dengan kuat, Ia kemudian memandangi langit yang kini mulai menangis dan membasahi tubuh Anton secara perlahan.
“Cih... dasar lemah hahahaha.”
Anton kemudian tersenyum dan sorot matanya berubah menjadi mengerikan.
Part-1 https://www.semprot.com/threads/stage.1357502/page-5
Cerita ini mungkin akan jadi cerita yang minim ss dan hal-hal mesum karena gw sendiri cukup kesulitan buat bikin ss yang punya feel normal dan romantis kaya suhu-suhu yang ada di forum ini. Dan juga gw blm paham betul tentang peraturan underage di forum ini hanya sebatas di adegan ss atau berkembang ke segala aspek. Jadi ane minta tolong untuk di ingatkan jika cerita ini nantinya memang melanggar rule di forum ini dan akan langsung ane perbaikin nantinya. semoga cerita ini bisa tamat dan gak menggantung kek yg sudah sudah ya wkwkwk
STAGE
Prolog
Bugghhhhhhhh.... baggghhhhhhhh... dashhhhh....
“Arrrrgghhhhh”
Dari sudut sebuah gang yang buntu terlihat ada sekitar lima orang yang mengenakan seragam SMA, di bahu kiri mereka terdapat lambang XII yang menunjukkan bahwa kelima orang itu adalah anak kelas tiga di salah satu SMA Negeri yang cukup ternama di kota XXX. Salah satu dari mereka terlihat penuh luka dan hampir semua bagian dari baju seragamnya di penuhi dengan noda kotoran dan debu.
Plaakkkkkkk....
Doni menampar wajah Anton dengan keras dan kemudian menendang Anton yang sudah lemas karena dipukuli berkali-kali oleh mereka sejak tadi.
“Heh Bangsat! Gua kan udah bilang. Lo harus setora ama gua 50 rebu tiap hari.” Ucap Lino teman Doni yang kemudian menjambak rambut Anton dan menariknya sehingga wajah Anton menghadap ke arahnya.
Kemudian Lino menghempaskan wajah Anton ke jalan beraspal itu dengan cukup keras sampai membuat kening dan hidung Anton mengeluarkan darah. Lino kemudian menatap Rio dan Tono, mereka berdua langsung paham arti dari tatapan Lino itu dan langsung bergerak menggeledah semua bagian saku celana dan baju milik Anton tak lupa mereka juga memeriksa tas Anton dan akhirnya Rio mendapatkan uang yang jumlahnya cukup banyak sekitar lima ratus ribu.
“Hahaha.... nah ginikan cakep, kita-kita gak perlu kasar ke elu dan elu gak perlu babak belur gini,” ucap Doni yang kemudian mengajak teman-temannya untuk pergi meninggalkan Anton yang sudah pingsan sejak tadi.
******
“Gelap..... dimana ini?” ucap Anton yang telah tersadar.
Cukup lama ia pingsan di gang buntu yang memang tidak pernah di lalui oleh orang-orang itu. Ia kemudian berusaha untuk berdiri namun seketika ia merasakan seluruh tubuhnya sakit hingga ia terjatuh kembali terbaring di jalanan beraspal yang mulai dingin itu. Anton kemudian membalikkan badannya menghadap langit yang terlihat hitam kelam tanpa adanya bintang, perlahan air mulai turun dari langit menghantam wajah Anton yang dipenuhi dengan luka.
“Sial.... kenapa semua jadi seperti ini?” ucap Anton sambil mengepalkan tangannya dengan kuat, Ia kemudian memandangi langit yang kini mulai menangis dan membasahi tubuh Anton secara perlahan.
“Cih... dasar lemah hahahaha.”
Anton kemudian tersenyum dan sorot matanya berubah menjadi mengerikan.
Part-1 https://www.semprot.com/threads/stage.1357502/page-5
Terakhir diubah:
