Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Suami Kedua Istriku
Surabaya Membara



Agus membelokkan mobilnya masuk ke halaman lobby hotel, dia langsung menuju besement parkir, setelah berputar sekali, dia melihat sebuah space kosong, tidak ada petugas parkir di bawah sini, atau karena ini sudah malam, dia kemudian memarkirkan mobilnya.

Agus tersenyum melihat Linda masih tertidur pulas, sejenak dia memperhatikan istrinya ini, betapa banyak perubahan yang terjadi pada istrinya, Linda yang beberapa bulan lalu sangat konservatif dan alim, baik dari segi penampilan maupun sikap, kini Linda menjelma menjadi Queen of spade, Linda yang anggun, berubah menjadi linda yang seksi, kemanapun dia pergi pakaiannya kini lebih terbuka, seolah dia tak ingin menyia-nyiakan keindahan kulitnya, dia ingin membagi keindahan itu pada semua orang, seperti saat ini walau mengenakan cardigan, namun Agus tau di balik cardigan ini, Linda hanya mengenakan Tanktop tanpa menggunakan Bra, dan celana pendek yang dikenakan menonjolkan leuk pinggulnya yang bulat bagai biola.

“Mah..bangun mah, udah sampai nih.” Agus mengguncangkan tubuh istrinya dengan lembut, namun sepertinya Linda begitu pulas tertidur, dia hanya mendehem sejenak, namun kembali tertidur lagi, Agus mengerti kalau Linda sangat lelah dan kurang tidur, baru dua hari lalu dia begadang semalam suntuk memacu syahwat dengan Roy, pastilah sekarang dia lelah, tapi 3 jam perjalanan dari Solo tadi dihabiskannya dengan tidur, lumayan buat menyegarkan tubuhnya sejenak, kini malah Agus yang lelah. Kembali Agus mengguncang tubuh istrinya ‘Mah..yuk bangun, udah sampai hotel nih.” Akhirnya Linda membuka matanya, “sudah sampai pah.” Tanya linda mengucek-ngucek matanya, Agus hanya mengangguk.

Linda meninggikan sandaran kursinya, lalu dia mencari sesuatu dari tasnya, di turunkan ke bawah kaca spion tengah, Linda mematut dirinya di cermin kaca spion, “jam berapa pah?” tanya Linda, Agus melihat jam tangannya, “jam 9 malam mah.”

Agus menunggu Linda menyisir rambutnya yang acak-acakan, “yuk pah,” Linda membuka pintu, Agius mengikuti Linda turun, dari bagasi Linda mengambil tas koper kecilnya, Agus menarik tas koper kecil itu, Linda berjalan disampingnya sambil menggandeng lengan suaminya itu.

Mereka masuk ke sebuah ruangan, ada dua buah lift di ruangan tersebut, Agus menekan tombol lift, segera pintu lift terbuka, Agus menekan huruf L di tombol yang ada di lift tersebut, pintu lift menutup kembali, dan lift mulai membawa pasangan suami istri itu ke lantai Lobby.


***


“Ohh gak ada kamar connecting ya mbak, okelah ambil yang berdekatan aja ya, satu yang twin, satu lagi ranjang besar.” Ucap Agus pada receptionist.

“Baik pak, saya carikan dulu ya, sebentar.” Balas wanita cantik yang melayani Agus.

“Ini ada suite bagaimana pak, 2 bedroom dengan rajang yang sesuai dengan permintaan bapak.” Ucap receptionist kemudian.

“Ohh adanya yang suite ya, oke saya ambil itu mbak.” Ujar Agus.

“Untuk berapa malam pak?” tanya receptionist

“Semalam saja mbak.” Jawab Agus.

“Dengan sarapan atau tidak pak.” Tanya receptionist lagi.

“Ya boleh, untuk 3 dewasa ya.” Jawab Agus.

“Baik pak, saya booked dulu ya, mau di bayar pakai cash atau kartu pak?” tanya receptionist itu lagi.

Agus menyerahkan sebuah kartu kredit pada gadis cantik itu, “ini mbak.”

“Baik, mohon bapak tunggu sebentar ya.” Ucap receptionist itu kemudian.

Agus melihat ke arah Linda yang sedang duduk di bangku lobby, dua buah minuman cocktail ada di meja di depannya, minuman itu adalah welcome drink dari pihak hotel, Agus melihat istrinya sedang sibuk dengan hpnya, sepertinya Linda sedang chatingan dengan seseorang, Agus bisa menduga siapa yang sedang chatingan dengan istrinya.

“Maaf pak, ini sudah selesai saya booked untuk kamar tipe suite 2 bedroom , ini kartu kamarnya di kamar 809 pak, dan ini kupon sarapan untuk besok pagi, sarapan akan dimulai pukul 6.00 hingga pukul 10.00, mohon bapak berkenan menunggu sebentar, petugas kami akan menyiapkan kamarnya, ada lagi yang bisa saya bantu pak?” tanya receptionist itu.

“Baik, sementara sih cukup, nanti kalau ada apa-apa saya hubungi lagi, oke terima kasih ya mbak.” Agus mengambil 2 amplop berlogo nama hotel yang berisi kartu kamar dan kupon sarapan.

“Terima kasih kembali pak, semoga bapak bisa beristirahat dengan nyaman disini, jangan sungkan untuk memberitahu kami, jika bapak memerlukan sesuatu.” Recepsionist itu mengatupkan kedua tangan dengan hormat sebagai tanda ucapan terima kasih.

Agus berjalan menghampiri istrinya, saking asyiknya Linda dengan Hp, dia tak menyadari kedatangan suaminya, “ehem..” Agus mendehem, Linda sedikit terkejut dan melihat suaminya dengan cemberut, “papah ngagetin aja sih.”

“Lagi ngapain sih mah, asik banget kayaknya.” tanya Agus kemudian duduk di samping istrinya, dihirupnya cocktail di meja.

“Udah dapet kamarnya pah, kaya waktu itu kamarnya?” Linda malah balas bertanya, seolah tak menghiraukan pertanyaan suaminya tadi.

“Sudah, kamar konekting gak tersedia, adanya tipe suite dengan dua kamar tidur.” Jawab Agus.

“Ohh.” Ucap Linda singkat.

“Papah nanya kok gak dijawab sih mah, mamah lagi asik chating ama siapa.” Agus kembali bertanya.

Linda melirik suaminya, seulas senyum nakal tersungging di wajahnya yang cantik. “ih papah kepo yah..atau jangan-jangan papah cemburu nih.” Goda Linda.

Agus menyedot cocktailnya kembali, “kalo papah cemburu, gak mungkin bisa sampai disini mah.”

Linda meletakkan hpnya, dia bergelayut manja pada suaminya, “iya maaf ya pah tadi gak jawab pertanyaan papah, mamah tadi chat ama Sammy pah.”

“Sudah kuduga.” Ucap Agus dalam hati.

“Kok papah diem sih, marah ya..maafin mamah ya, pliss jangan marah.” Rajuk Linda.

Agus memandang wajah cantik Istrinya yang sedang memelas, sesaat kemudian Agus tersenyum. “siapa yang marah.”

“Mamah takut papah marah, semua ini kan demi papah, kalau papah gak nyuruh gak mungkin mamah mau, papah adalah segalanya buat mamah, kalau papah marah, mendingan kita batalin semua ini, kita pulang aja.” Ucap Linda lirih.

“Cie cie...romantis banget.” Goda Agus.

Linda memalingkan wajah ke sisi lain, Agus melihat perubahan sikap yang begitu mendadak dari istrinya ini, Agus tak bisa memperkirakan apa Linda benar-benar sedih atau hanya pura-pura. Agus mengamit dagu istrinya, terkejut Agus saat melihat genangan di kelopak mata istrinya.

“Loh kok mamah jadi galau sih, papah kan Cuma becanda sayang..’” Agus mengambil tangan istrinya dan mengenggamnya erat.

Linda menatap suaminya dengan tajam, butiran air mata menetes membasahi pipinya yang halus, “mamah gak mau papah marah, mamah Cuma ingin bersenang-senang pah, tapi kalau hal ini bikin papah marah, mamah juga gak mau melakukan ini, papah adalah hal terpenting bagi mamah selain Alexa.”

Agus memegang kedua pipi istrinya, “maafin papah ya, papah Cuma becanda aja tadi, maaf ya.” Agus merengkuh Linda dalam pelukannya. Linda pun membalas pelukan suaminya dengan erat.

“Maaf pak..” suara seseorang mengejutkan mereka berdua, Agus melepaskan pelukannya. Di hadapan Agus berdiri seoarang pemuda dengan seragam Hotel, Agus memandang pemuda tersebut.

“Maaf pak, kamarnya sudah bisa ditempati.” Ucap pemuda itu, Agus mengangguk, “oke terima kasih mas.”

“Yuk mah..” Agus menjulurkan tangannya dan segera disambut oleh Linda, keduanya bergandengan menuju kamar.


***​


“Seger ya mah abis mandi,” tanya Agus pada istrinya yang sedang mengeringkan rambutnya.

“Hooh pah, papah gak mandi?” Tanya Linda, Agus mengangguk, “ya ini papah mau mandi, papah juga laper nih mah.”

“Sama, kita makan dimana, apa pesen aja?” tanya Linda.

“Mas Sammy kapan kesini mah?” Agus yang sudah berada dikamar mandi, malah balas bertanya.

“Katanya sih lagi on the way pah.” Jawab Linda.

“Ya udah kita tunggu dia aja dulu, baru kita cari makan di luar.” teriak Agus dari dalam kamar mandi.

Linda kemudian mencari pakaiannya di koper, sebuah tanktop model kemben dia kenakan, dipadu dengan celana jeans sedikit diatas lutut, Linda merapihkan wajahnya, dia menggunakan make-up tipis untuk menyambut arjunanya yang akan segera tiba.

Agus keluar dari kamar mandi dengan hanya bersarung handuk, Linda kemudian mencari pakaian yang akan dikenakan suaminya, sebuah kaos dan celana cargo hitam dipilihkan Linda untuk suaminya, “pah ini pakaian papah ya.” Ucap Linda, suaminya tersenyum padanya, “thanks mah.”

Linda kembali mengenakan makeupnya, dan Agus juga sudah mengenakan pakaian yang tadi dipilihkan Linda, Agus kemudian duduk di ranjang di belakang istrinya yang sedang merias wajahnya.

“Mah, nanti mamah tidur sama papah atau sama mas Sammy?” tanya Agus tiba-tiba, Linda berbalik dan menatap suaminya, “menurut papah gimana?” Linda malah balas bertanya.

Agus hanya mengangkat bahu, Linda memonyongkan bibirnya, “teserah papah aja deh.”

“Loh kok teserah papah? Mamah sendiri gimana?” tanya Agus lagi.

“Kan kita ngundang mas Sammy kesini, pakai pesan kamar dua lagi, trus mamah musti jawab apa?” ucap Linda dengan nada sedikit kesal.

Hahahah...sori..sori mah..papah Cuma nguji mamah aja.” Ujar Agus disela derai tawanya.

“Maksud papah?” Linda menatap suaminya tajam.

“Maksud papah ya sama dengan keinginan mamah dong, mamah pingin dientot Sammy kan hihihi.” Ujar Agus dengan pandangan menggoda.

‘Ihh papah..tau ah dari tadi godain mamah aja.” Wajah Linda merona merah mendengar ucapan vulgar suaminya itu, tentu saja dia ingin dientot oleh Sammy, bukankah itu tujuannya datang ke Surabaya.

“Papah boleh nontonin ya mah, plisss, papah males liat lewaat hp, soalnya lewat hp gak kedengeran suara.” Pinta Agus.

“Hmmm, soal itu mamah sih oke-oke aja, tapi gimana mas Sammy, apakah dia gak akan kikuk.” Jawab Linda.

“Sebenarnya Sammy tau gak sih kalau papah tau mamah ingin bercinta dengan dia.” Tanya Agus lagi.

“Kayaknya gak deh pah, oh ya pah mamah mau cerita sedikit..” Linda kemudian menceritakan saat pagi itu dia mengunjungi Sammy di rumahnya, termasuk juga saat linda dan Sammy saling menggoda, namun akhirnya semua yang mereka rencanakan gagal karena Sammy dapat berita ibunya sakit.

“Serius mah? Kok mamah gak cerita, berarti waktu papah ke semarang ya tempo hari.” Tanya Agus, Linda hanya mengangguk.

“Soal papah apa bisa nontonin nanti kita lihat aja ya, papah kan udah siapin kamera kaya waktu itu?” tanya Linda, Agus mengangguk.

“Ya udah kita lihat saja nanti, mamah ingin semuanya berjalan sesuai keinginan kita, namun kalau Sammy gak nyaman dengan kehadiran papah, takutnya nanti berantakan.” Tambah Linda kemudian.

Suara hp Linda berbunyi, segera Linda mengambil hp yang berada di dekatnya, dia menatap Agus, “Sammy.” Ucap Linda, Agus memberikan kode agar Linda menjawab panggilan itu.

“Halo mas Sammy, ohh sudah di hotel, ya udah, aku dan mas Agus rencananya mau makan dulu, Mas Sammy tunggu di lobby aja, kita akan segera turun, oke see you..” Linda meletakkan hpnya kembali. Agus melihat wajah istrinya bersemu merah, seolah Linda akan segera menemui kekasih yang sangat dirindukannya, hati Agus kembali berdesir, rasa cemburu yang muncul pelan-pelan membangunkan syahwatnya.


***​


“Hai mas Sammy.” Linda memeluk Sammy sambil bercipika cipiki dengan pelatih pribadinya itu, Sammy sedikit kikuk karena merasa tak enak dengan Agus.

Agus kemudian bersalaman dengan Sammy, “apa kabar mas.” Sammy membalas jabat tangan tersebut dan menjawab bahwa dia baik-baik saja.

“Yuk kita segera berangkat, udah laper banget nih, ya kan mah.” Agus berkata pada Linda, yang dijawab dengan anggukan, Agus segera menggapai lengan Linda dan berjalan menuju parkiran mobilnya, Linda mengamit lengan suaminya sambil mengedipkan mata ke Sammy, “yuk mas.”

Sammy berjalan dibelakang mengikuti pasangan suami istri tersebut, Sammy menatap bagian belakang Linda yang indah, Linda juga sepertinya sengaja melenggokkan pantatnya saat berjalan, sesekali Linda melirik Sammy dengan tatapan menggoda.

“Mas Sammy yang nyetir ya, soalnya mas Sammy kan yang tau wilayah.” Agus kemudian menyerahkan kunci mobil ke Sammy, agus kemudian duduk di kursi belakang, sedangkan Linda duduk di kursi depan, Sammy kembali kikuk dengan situasi ini, dia tak menyangka Linda akan duduk di sampingnya.

“Santai aja mas Sammy, biarin aja Linda duduk disana.” Agus mencoba menghilangkan rasa kikuk Sammy.

“Ya mas, suamiku sudah tahu semua kok, tenang aja.” Ujar Linda, sepertinya Sammy belum menangkap maksud perkataan Linda itu, dia memandang Linda bingung.

“Ya mas Sammy, sekarang mas Sammy anggap aja istri saya itu, pacar atau istri mas Sammy, gak usah hiraukan saya.” Ujar Agus kemudian, Sammy semakin bingung dengan perkataan Agus itu.

.....

Bersambung
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd