Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TEGANYA SAHABATKU.

Kiki jadi Hero

  • Setuju

    Votes: 582 64,2%
  • Tidak

    Votes: 276 30,4%
  • tidak tau

    Votes: 76 8,4%

  • Total voters
    907
Bimabet
ini nih cerita Misteri

dengan tema

"Misteri Dibalik CD Emak"


hahaha



semangat om... ditunggu updatenya, biar kagak penasaran readernya
 
Sebenarne apo nan terjadi ya kok si ibuk malah minta maaf ma dito kerana belum bisa balas budi padahalkan ibuk malah dijadiin budaksex ma dito
 
Sebenarne apo nan terjadi ya kok si ibuk malah minta maaf ma dito kerana belum bisa balas budi padahalkan ibuk malah dijadiin budaksex ma dito
Ibu'e rodo edan kuwi, anak'e yo melu edan :tabok:
 
ini nih cerita Misteri

dengan tema

"Misteri Dibalik CD Emak"


hahaha



semangat om... ditunggu updatenya, biar kagak penasaran readernya


emang isiny apa om koq getol sekali ingin bukak xixixi
 
Part 9.

Kini aku sudah berada disamping Dito yang sedang membopong ibukku dan kulihat ibukku sudah terlihat lemah bahkan mau hampir pingsan. Dan aku tak menyangka sungguh tak menyangka kalo ibukku akan senekat itu. Dan aku tak habis pikir apa yang ada dipikiran ibuk yang bisa bisanya senekat itu. Tapi yang jelas aku sangat yakin kalo ibuk sudah dipengaruhi sama Dito. Bener bener licik Dito ini.

" Dokter tolong bulek saya ini Dok" Ucap Dito ke suster yang masih dalam keadaan membopong ibukku.

" Sepertinya bulek anda kritis, dan harus segera dibawa ke UGD, Sus kemari mas " Ucap Dokter. dan kulihat mbak mbak suster menghampiri kami sambil membawa troli pasien. Setelah itu Dito membaringkan tubuh ibuk ditroli pasien itu. Kemudian ibuk dilarikan diruang UGD.

" Maaf mas.. anda tidak diperbolehkan masuk, tunggu disini saja, Dokter akan periksa keadaan ibuk anda " Ucap mbak Suster.

" Iya, dan tolong selamatkan bulek saya ini sus " Ucap Dito terlihat panik. Dito Dito sok jadi pahlawan. kupret nih orang.

" Berdoa saja mas " Ucap mbak Suster lalu mbak Suster masuk kedalam ruang UGD. eh tadi mbak susternya cantik ya, ehm bisa diembat ini.. eh ibuk lagi keadaan kritis kok malah mikirin mbak suster sih.

Kini aku serta Dito lagi nunggu ibuk yang diperiksa sama Dokter. Kulihat Dito lagi duduk sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan aku mendengar Dito lagi ter isak isak. eh sok nangis sok peduli, aku tau Dito kamu nangis kamu peduli itu ada maksudnya. karena kalo ibuk tak bisa diselamatkan tentunya kamu tak bisa lagi mainin ibuk sesuka hatimu kan To, munafik kamu To sangat munafik.

" Sedih kamu To, yang jelas sedih kan tak karena tak bisa mainin ibuk lagi sementara waktu " Ucapku sambil menatap benci ke Dito.

" Terserahlah kalo kamu mikirnya gitu, dan aku sadar kok aku dah salah ke bulek " Ucap Dito sambil menyeka air mata palsunya itu.

" Jelas kamu salah, dan ini gara gara kamu " Ucapku menyalahkan Dito.

" Bukannya tadi gara gara kamu ya " Ucap Dito balik nyalahin aku. ah busyet nyerang balik lagi. emang aku yang salah tapi kalo Dito tidak memulai ini duluan pasti hal semacam ini takkan terjadi.

" Oke aku yang salah, tapi ini gara gara kamu, kamu dah seenaknya ke ibukku, kamu dah jahat ke ibukku " Ucapku sambil menahan amarahku yang lagi bergejolak.

" Sejahat jahatnya aku tak mungkin aku bakal membuat bulek kritis seperti ini, tapi emang aku dah salah ke bulek dan aku menyesal " Ucap Dito. apa!!! Dito menyesal nggak salah denger aku. tak mungkin tak mungkin.. pasti Dito hanya pura pura saja. lagian mana mungkin Dito menyesal toh Dito kan sudah menganggap ibukku sebagai budaknya.

" Dok.. gimana keadaan bulek saya dok " Ucap Dito yang saat melihat dokter keluar dari ruang UGD. ah sial gara gara dokter sudah selesai meriksa ibuk membuat obrolanku sama Dito tertunda.


" Kondisi bulek anda tak ada yang perlu dicemaskan, tapi maaf bulek anda harus dirawat disini karena mental bulek anda dalam keadaan tergoncang, dan takutnya nanti akan mempengaruhi kejiwaan bulek anda jika tak dirawat disini , nanti suster akan bawa bulek anda diruang rawat inap, dan saya permisi dulu ada pasien yang harus segera ditangani " Ucap Dokter.


" Terima kasih Dok " Ucap Dito dan pak Dokter mengangguk lalu beranjak pergi meninggalkan aku serta Dito.

Sesaat kemudian kulihat suster membawa ibukku keluar dari ruang UGD dan nampaknya ibuk masih terlihat tertidur.

" Bulek tidak apa apa kan Sus, kok bulek pingsan gini " Ucap Dito sok cemas.

" Ini tidak pingsan mas tapi tidur, oh ya mas maaf apa pasien ini masih bersuami " Ucap mbak suster 1. dan kulihat ibuk dibawa keruang rawat inap oleh mbak suster 2 dan 3.

" Masih sus, tapi suaminya kerja jauh, oh ya ini anak tunggalnya Sus " Ucap Dito sambil nunjuk ke arahku. ah sial napa pake nunjuk aku segala apa jangan nyuruh aku mengurus biaya perawatan ibuk ya. busyeeeet uang darimana aku.

" Oh masnya anak dari pasien, begini mas tolong mas mengurus pendaftaran pasien dan juga yang lain lainya, dan nanti bisa diurus diruang administrasi, oh ya pasien belum bisa diajak bicara setelah bangun dari tidurnya dan mas mas baru bisa mengajak bicara ke pasien setelah 1 jam kemudian, " Ucap mbak suster.

" Iya Sus " Ucapku.

" Kalo begitu saya permisi dulu, permisi mas " Ucap suster ramah. bener bener sip ini mbak susternya, dah cantik plus ramah pula.

" To, bayar ya " Pintaku dan saat ini aku dan Dito sudah didepan pintu kamar ruang rawat inap ibuk. ternyata besar dan lumayan lengkap ya fasilitas rumah sakit dikota kabupatenku ini ya, dan jarak rumah sakit sama rumahku kurang lebih 10 km saja jadi tak terlalu jauh.

" Nggak salah tuh, kan kamu anaknya kok aku yang bayar sih " Ucap Dito sambil melihat kearah ibuk yang lagi terbaring lewat kaca pintu yang keadaan kordennya terbuka. Dan setelah itu Dito duduk dikursi didepan kamar ruang rawat ibuk.


" Ya nggak salah, kan ini semua gara gara kamu " Ucapku dan kulihat Dito sibuk dengan hapenya.

" Kok aku, bukanya kamu tadi " Ucap Dito dengan santainya dan masih sibuk dengan hapenya itu. ah tadi saja pake cemas segala kok ini nyante nyante gini. akting Dito memang luar biasa pintarnya.

" Ya yang salah aku, tapi seperti yang aku bilang tadi ini semua gara gara kamu " Ucapku yang kini aku jadi emosi karenanya. karena Dito selalu menyangkal dan aku merasa Dito tak ingin membayar biaya rumah sakit ini, dan kalo ini terjadi bagaimana aku bisa membayarnya ya.

" Kok gara gara aku " Ucap Dito sambil menatapku sebentar lalu kembali sibuk dengan hapenya itu.

" Iyalah gara gara kamu, kalo bukan gara gara kamu aku tak bakalan mau gituin ibuk, dan sebenarnya aku ingin nolong ibuk dari jerat pelecehanmu itu terhadap ibuk, tapi agghh semuanya gagal total tapi aku yakin kamu sudah mempengaruhi ibukku kan " Tekanku ke Dito.

" Tapi sayangnya aku tak pernah mempengaruhi ibukmu kok " Ucap Dito. ah masih menyangkal juga siDito sahabat yang ternyata jahat ini.

" Kok ibuk sampe tak mau aku gituin malahan pake nekat gitu, pasti kamu sudah mempegaruhinya kan " Tuduhku.

" Mana aku tau, mungkin bulek tak mau kamu gituin karena kamu anaknya kali, lagian kamu nekat sih mau gituin ibukmu sendiri, kurang ajar tuh namanya " Ucap Dito dengan santainya dan tak merasa bersalah. ah pengen aku pukul nih wajah Dito tapi aku takut kan tau sendiri aku bukan tandingannya. sekali kena pukul aku pasti terkapar dibuatnya.

" Aku pikir ibuk mau,, lagian ibuk sudah jadi pelacurkan, jadi aku mikirnya ibuk mau dikentu sama siapa saja meskipun itu sama aku sekalipun " Ucapku sambil memelankan suaraku agar tidak didengar oleh orang lain.

" Aku tak pernah melacurkan ibukmu sekalipun tak pernah, sumpah ! " Ucap Dito yang juga memelankan suaranya.

" Kemarin waktu aku intip kamu mau melacurkan ibuk to, apalagi aku lagi pergi jadi kamu bisa bebas bawa orang orang untuk ngentu ibuk kan " Ucapku.

" terserahlah mau apa percaya atau tidak yang penting aku sudah jujur. oh ya apa kamu benar benar ingin balas dendam " Ucap Dito yang kembali melihat kearah ibuk namun hanya sesaat saja lalu kembali duduk disebelahku.

" Pastinya lah, apalagi punyaku sekarang dah ngalahin punyamu " Ucapku dengan bangganya.

" Eh iya punyamu super sekarang, Ki aku hanya ingin minta ke kamu tolong batalkan niatmu itu ya, kasihan ibuk serta kakakku Ki mereka tak salah tapi aku yang salah Ki " Ucap Dito. Apa!!! Dito ingin aku membatalkan niatku, enak bener dia. Sudah begitu tega ke ibukku eh malah minta aku batalin niatku. Tidak Dito, aku tak pernah mau batalin niatku To, lihat nanti To akan kubuat ibuk serta terkapar tak berdaya To.

" Jangan egois kamu To " Ucapku.

" Ki aku akui salah Ki dan aku minta maaf dan aku mohon batalin niatmu ya, dan sebagai gantinya ambil tuh ninja " Ucap Dito memberiku pilihan. jadi bingung nih, hem pilih motor aja deh, toh sampe tua pun aku nggak bakalan punya motor ninja... Tapi aku tak bisa membalas sakit hati ini ya , gimana ya??? ehm ya ya aku tak batalkan niatku dan tetap ngentu ibuk serta kakaknya Dito dan motornya Dito tetap jadi milikku sekarang. siip dah.

" Okelah aku pilih motor To " Ucapku berbohong. To kamu licik aku bisa lebih licik To.

" Makasih kawan, oh ya surat suratnya ada dijok, dan terima kasih sudah mau batalin niatmu " Ucap Dito.

" Oke " Ucapku. Belum tau saja kamu To kalo aku bakal jalankan niatku.


" Eh gimana ni sama biayanya " lanjutku.

" Bayarlah, kalo tak punya uang jual tuh motor " Ucap Dito enteng. eh sial malah nyuruh jual motor lagi belum juga ada semenit memilikinya, ah suweek, eh iya bapak aku telfon bapak saja deh.

* Maaf nomor yang anda tidak tuju tidak terdaftar * Hah kok nomor bapak mati sih. apa bapak ganti nomor tapi kok tak memberi tahuku ya.

" Sial nomer bapak mati lagi " Umpatku kesal. kalo begini jadinya aku bakal jual motor ninja itu. tidak tidak aku tak ingin menjualnya titik.

" Mau menghubungi bapakmu, meskipun bisa dihubungi apa kamu yakin bapakmu mau membiayainya " Ucap Dito.

" Pasti maulah kan bapak suaminya ibuk " Ucapku.

" Pikir... kamu sampe hampir putus sekolah tapi bapakmu tak ada peduli pedulinya gitu malah uangnya dipake mabuk mabuk" an juga main judi, bahkan beras habis saja bapakmu tak peduli kok pake biayai ini segala " Ucap Dito. Benar juga ya apa yang dikatakan Dito, bapak hanya memikirkan diri sendiri tak pernah mengurusku dan juga ibuk, sampe sampe ibuk malu karena tertumpuk hutang dan Dito lah penyelamat ibuk bukan bapakku yang kolot itu.

" Iya sih, tapi masa' iya aku jual motor tuh, belum make eh dah mau kejual " Ratapku penuh kemalangan.

" Kan kamu sering make, malahan kamu yang sering make motor itu ketimbang aku " Ucap Dito. benar sih apa yang dikatakan Dito kalo aku sering make motor itu.

" Tapi itukan belum jadi hak milik, aghh nasib nasib " Ratapku. dan kini aku terlihat murung karena memikirkan nasib Ninja yang baru saja aku miliki itu.

" Dah tenang, semua dah beres kok, tadi aku dah minta pak Sugeng untuk mengurusnya kok, jadi jangan murung gitu " Ucap Dito membuatku terlonjak senang.


" Makasih kawan " Ucapku spontan. Eh kenapa aku bisa bilang terima kasih ke Dito ya, kan Dito yang salah yang sudah menyebabkan ibukku kritis seperti dan memang seharusnya ini sudah kewajibannya Dito.

" Eh bro aku mau balik dulu ya dan kamu yang jagain ibuk ya " Ucapku.


" Lo kok malah mau balik " Ucap Dito terkejut.

" Bro tadi aku baru pulang dan tau sendiri perjalanannya hampir 4 jam gara gara jalannya banyak yang rusak, lagian aku laper trus ngantuk, oh ya jam 6 nanti aku kesini sekalian bawa baju ganti buat kamu " Ucapku.

" La kamu pulangnya naik apaan " Tanya Dito.

" Ojek saja biar cepet, eh pinjam 50 ribu dong lupa tak bawa duit nih " Ucapku.

" Pinjam!!! palingan juga ya nggak balik tuh uang, tapi bener nanti kesini lo trus jangan lupa bawa baju ganti sekalian bawain nasi juga ya " Ucap Dito.

" Ya Ya ya cerewet amat, eh mana nih uangnya " Ucapku yang melihat Dito tak menyodor uangnya kepadaku.

" Ya mana sempat bawa, mending bayar dirumah saja " Ucap Dito. eh iya iya aku bayar dirumah saja sekalian pake uangnya Dito yang masih sisa banyak saat aku bayar ke Ki Paijan.

" Aku balik dulu To " Ucapku dan Dito hanya menganguk saja. Dan kini aku bergegas pulang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd