Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Tentang Rasa

Fcuk yeah!!!! Liar dan brutal. Catatan gue cuma detail SS yg kecepetan IMHO
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Keren nih.

Bikin cerita flash back setahun sebelumnua pas pertama kali diperawanin kayaknya seru :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
“Lekas kepakkan sayapmu!” seseorang berbisik
“lompati garis batas di bawah lututmu!”
kebebasan yang beradu punggung...
“Sejak awal pun, kita tak terikat di rantai berkarat ini, tidak sama sekali!”

(Dive to Blue – L`Arc~en~ciel)


Seolah mengusirku angin malam yang dinginnya menusuk ini membuatku memeluk tubuhku erat, dan memintaku untuk pergi meninggalkan Ibu kota. Satu hari yang melelahkan, namun sekaligus menyenangkan. Pasalnya Aku bisa menghabiskan waktu ku bersama sang kekasih. Sebenarnya Kekasih bayangan sih.

Kenapa kekasih bayangan? Karena berhubungan dengan karirnya. Ia adalah seorang Idola, member Girl band, eh bukan, Idol grup maksudnya. Dalam pekerjaannya ia dilarang untuk memiliki kekasih meski tidak tertulis dikontrak. Namun itu bisa merusak citranya, dan membuat geram fansnya.

Sudah pukul 2 dini hari, aku baru saja meninggalkan kediaman kekasihku. Kini aku mengemudikan mobil Lan Evo putih ku menuju kota hujan. Wangi parfum kekasihku masih terasa baunya. Sepertinya berat dan sulit menjalani hubungan seperti ini.

Terus memakai topeng, terkadang menyiksa ku. Tidak bisa leluasa, dan yang paling aku benci ialah. Aku harus berpura-pura sebagai saudara bila ada fans yang mendapati kita bersama. Kadang juga aku harus menyamar sebagai driver online. Memuakan serius, aku sebenarnya lelah.

Tapi rasa sayang ku padanya membuat ku untuk terus bersabar dan bersabar. Ia juga pernah berbicara padaku katanya 2 tahun lagi ia akan mengajukan graduate. Syukurlah kalau itu memang benar. Penantian ku untuk benar-benar menjadi kekasihnya yang seutuhnya sudah di depan mata.

=Flash back=

c553m.jpg
“yang kamu gak cape kayak gini mulu?” Tanya Frieska

“gini? Maksudnya hubungan kita? Kalo itu maksud kamu, aku gak akan capek kok, selama kita tetep megang komitmen kita” pungkas ku.

“ mungkin 2 taun lagi aku bakal grad, jadi kita bisa lebih focus dan bener-bener jalanin hubungan kita, tanpa ada yang harus ditutupi dari khalayak orang banyak.” Tukasnya.

Aku menyeruput thai tea ku, sambil tersenyum padanya.

“No komen aja gitu? Ok thanks” Frieska yang ngambek sambil agak menggeprak meja.

“heee, maaf sayang aku agak ngawang gara-gara ngebayangin hubungan kita kedepan setelah kamu grad” tangan ku mengusap dan mengelus pipinya.

Raut wajahnya yang kesal mulai berubah santai dengan senyum simpulnya.

“habisnya ayang malah gitu sih tanggepannya” tangannya menggenggam tanganku.

“yang aku suka pagi-pagi gini di kafe si teteh tuh ya ini, bisa berduaan sama ayang, hehe” ucapnya sambil kedua telapak tanganku di tempelkan di pipinya.

“iya suasana masih sepi, dan yang tau Cuma kita doang, ditambah aku manager kafenya, tapi omong-omong kok kamu tiba-tiba gitu pengen potong rambut yang?” tanyaku

Frieska melepas genggaman tanganku dan membetulkan posisi duduknya lalu memberi penjelasan.

“kan biar kompakan dan image baru di KIII sayang, tapi makin cantik dan manis kan?” tanyanya.

“hee, ya iyalah aku suka dan tambah suka” aku memegang kepalanya dan mengusapnya perlahan, kemudian ku kecup keningnya.

“uuhh sayang… gak sekalian disini” sambil menunjuk bibirnya yang merah merekah.
“Anoo…” belum selesai aku bicara, Frieska langsung mengecup bibirku. Kami berciuman beberapa saat hingga kemudian lidah kami saling berjumpa, saling menari, sementara bibir kami berpagutan dengan lincah.

Aku kemudian menghentikan ciumanku lalu menarik badanku kembali sejajar kursi.
“bentar yang gak enak, lanjut di ruanganku aja dah” tawarku, kemudian tanganku disambarnya dan kami beranjak dari lantai 2 lalu menuju ruang office.

Lantai 3 merupakan tempat para officer sedangkan ruangan ku berada 1 lantai lagi diatas, bersebelahan dengan ruangan owner atau Melody kakaknya kekasihku.

Selama menaiki tangga frieska mengelayut di lenganku, dadanya yang busung terasa empuk di lenganku. Namun aku harus bersabar beberapa saat untuk mendapat menu utamanya.

Akhirnya sampai di ruanganku, lalu aku keluarkan id card miliku karena pintunya hanya bisa terbuka oleh id cardku. Frieska melepas peganggannya dan mendamparkan bokongnya di sofa, ia kemudian menyandarkan tubuhnya dan terlentang di atas sofa.

“Sekarang? Yang?” tanyaku polos.

“ihh nanti aja minggu depan sayang, hahaha” candanya.

Aku kemudian menaiki tubuhnya,kupagut dan ku mainkan lidahnya, sambil lengannya memegang tengkukku. Tanganku pun tidak tinggal diam, aku naikan kausnya hingga branya yang tersisa menutupi payudaranya yang masiv.

Aku sejenak menghentikan ciumanku, ku pandang wajah sayunya yang mengisyaratkan bahwa ia telah pasrah aku apa-apakan. Ku lepas kaus dari tubuhnya dan berlanjut melepas branya.

Dada busung dengan aerola berwarna pink kemerahan, putting yang agak mencuat keatas menandakan ia sudah benar-benar dalam nafsu birahi. Aku menghisap putting sebelah kirinya sambil tangan kiri ku meremas-remas buah dadanya.

“ehmmm… sayang….” Desahnya. Sambil memegang kepalaku.

Ku hisap dalam-dalam putingnya dan tangan kiri ku mencubit putting sebelahnya, hingga ia agak tersentak kaget. Ku pandangi mata sayunya dan mulutnya agak menganga.

Aku jilat-jilat putingya yang mencuat itu, sambil tangan kiriku terus meremas dan memijit memutar payudara kanannya. Kadang aku jilat memutari aerolanya dan ku tekan payudaranya dengan tangan kananku.

Tangan kiri ku terus memijit dan memilin putting kanannya.

“yaaang… uhhh… ah….” Racaunya mulai tidak jelas. Lalu aku berganti menghisap putting kanannya, ku cucup dan ku gigit halus putingnya.

“akhh…. Yaaang” Frieska agak berteriak lirih karena seranganku.

Cukup lama aku mengoral dan memijat payudaranya yang masiv. Dimana para fansnya selalu berkhayal dan mengira-ngira buahdadanya, aku disini sudah merasakannya. Memang benar, yang di katakana para fansnya, bahwa kekasih ku memiliki payudara terindah diantara member yang lain. Dan tentu saja rasanya juga menakjubkan.

Lalu aku turun dan berlutut dibawahnya kedua kakinya. Kutarik rok pendeknya sehingga terlepas, disusul oleh celana dalam berendanya. Bulu pubiknya terkuak dan tipis, sepertinya baru ia shaving. Bibir vaginanya berwarna merah merekah, dan Nampak cairan bening telah membasahi mulut vaginanya.

Rupanya serangan yang ku lakukan di payudaranya membuat pelicinnya mengalir sangat banyak. Ku naikan kedua kakinya dipundak ku. Lalu aku jilati klitorisnya dengan tempo teratur. Lalu ku dengar ia mulai mendesah pelan. Tangannya erat mencengkram bibir sofa.

Ku sedot perlahan klitorisnya, ternyata itu membuat kakinya agak menegang dan tubuhnya agak melenting keatas. Titik sensitive dirinya telah terjamah oleh ku. Lalu aku berpindah pada pintu masuk vaginanya. Ku jilati perlahan bagian atasnya.

“akhh… sayaaang… uukhhh” ia mulai meracau kembali.

Lalu ku masukan lidah ku kedalam vaginanya. Ku gerakan lidahku dengan tempo cepat. Terus seperti itu dank u pijat perlahan klitorisnya oleh jempol kananku. Badanya mulai tidak bisa ia control hingga ia meliuk-liuk sambil terus meracau.

Hingga kurasa cairan cinta miliknya makin keluar banyak, dan otot vaginanya sudah mulai tegang. Tanda ia akan mencapai orgasme, sambil terus memijat klitoris dan mengobok-ngobok vaginanya oleh lidahku yang sudah mulai agak pegal. Akhirnya ia mengalami orgasme, kedutan di dinding vaginanya begitu terasa. Tubuhnya melenting keatas dan teriakan lirihnya terdengar.

Kemudian tubuhnya kembali terhempas. Ku lihat jam di dinding ternyata kami sudah melakukan foreplay selama kurang lebih 45 menit. Kini giliran ku unjuk kebolehan.

Ku lepas ikat pinggangku, lalu ia mengangkat setengah badanya, sambil duduk ia membantuku melepaskan celanaku. Dan munculah sosok yang sedari tadi bertahan di pertapaannya. Sebut saja Real Jack the Ripper, sang pembantai kenikmatan. Nama panggilan penisku.

Frieska mengocok batangku perlahan, dan memaju mundurkan lalu memutar-mutar di ujung kepala penisku. Kemudian aku meminta kekasihku untuk menghentikan kocokannya, karena sepertinya kami sudah tidak sabar lagi untuk berlanjut pada main coursenya.

Ku sibak kedua kakinya hingga mengangkang, lalu ku gesekan penisku perlahan di mulut vaginanya.

“akhh yang, udah sensitive banget nih, cepet masukin ya…”

Lalu tanpa menunggunya mengulang perkataannya aku mulai memasukan batangku perlahan.

Slep…

Kepala penisku amblas di vaginanya yang begitu sempit, aku jadi ingat pertama kali aku memperawaninya tahun lalu. Iya yang awalnya malu-malu dan cenderung menolak, menjadi bringas dan ketagihan di garuk penisku. Kembali ku lesakan batang penisku, hingga setengah batang ku sudah masuk, namun rasanya semakin dalam semakin sempit.

“akhh… yang Vaginaku penuh nih, punyamu makin gede ya” nafasnya agak cepat.

Lalu agak menunduk ke arahnya, kedua tanganku bertumpu pada sofa di sebelah kepalanya. Aku kembali menekan pinggangku sehingga penisku makin melesak kedalam, tangannya menggenggam erat pinggangku.

“akhhh… yaaang… nikhhmaaat…” sepertinya ia sudah terlena dengan penisku.

Kemudian aku maju mundurkan penisku. Sambil ku tatap wajahnya yang sedang menikmati tiap-tiap tusukan batangku. Kuberikan genjotan perlahan, ia terus meracau tak hentinya.

“aakhh… uhhh… akhh….”

Plak plak.. terdengar suara selangkangan kami saling bertumbukan. Kakinya dilebarkan kesamping sambil agak ia angkat, lalu tangannya memegang kedua pahanya.

Wajahnya yang manis dan sensual itu membuatku semakin bernafsu terus menggenjotnya. Tempo tusukanku ku percepat, dalam posisi seperti itu selama beberapa menit hingga akhirnya, vagina frieska makin berkedut kencang, otot vaginanya seakan mencengkram kuat penisku.

Kemudian disusul oleh suara erangan nya yang mendapatkan kembali orgasmenya. Ku diamkan sejenak agar ia dapat menikmati sisa-sisa orgasmenya.

Kemudian aku pagut bibirnya. Dan kusibakan poninya kesamping. Lalu ku kecup keningnya.

“kamu gak suka aku pake poni ya?” tanyanya.

“kok mikir gitu sih yang?”

“ahh enggak kok yang, ehhh ayang belum kelar ya, ayo lanjut, apa mau ganti gaya?” tawarnya padaku

“boleh doggy aja yang” sambil ku lepas penisku yang masih menancap, lalu lelehan cairan cintanya mengalir. Ia kemudian memposisikan dirinya memunggungiku.

Kemudian ku tepok bokongnya, lalu ia agak terkejut dan berteriak pelan.

“ihh kebiasaan kamu yang, emang aku nakal ya di pukul segala?” candanya

“iya kamu nakal, selalu bikin aku konak sayang” ledeku, sambil ku posisikan kembali penisku di lubang vaginanya.

Slep… kepala penisku kembali memasuki ruang vaginanya.

“akhh… yangggg…”

Tanpa tedeng aling-aling aku menyodokan penisku hingga mentok di rahimnya. Spontan frieska tersentak dan kepalanya mendongak kebelakang.

“akhh…” teriaknya

Aku mencengkram pinggulnya sambil terus menggenjotnya. Tubuhnya terguncang-guncang, sepertinya payudara masivnya memantul-mantul saat ku pompa ini.

Terus dalam posisi itu aku mempercepat tempo genjotanku ke kecepatan penuh, sehingga ia tak kuasa menahan apa yang ia rasakan.

“yaaaaanhhh… yangggghhhh aahhh…. Uuhhh aaahh” hanya racau yang kudengar. Aku sudah tak peduli, yang kukejar hanyalah kenikmatan dan kepuasan ku. Tak peduli aku jadi sekasar ini. Lalu tanganku berpindah ke buah dadanya. Ku remas-remas liar. Tanpa mengendurkan kecepatan sodokanku.

“akh…akh.. akh…” ia terus meracau disetiap genjotanku.

“yaaahnngg… pel….aaaaan…. akhhhh”

Aku tak menggubrisnya malah meremas kuat-kuat buah dada masivnya. Hingga kurasa dinding vaginanya sudah mulai menekan-nekan dan memijit batangku. Nampaknya ia sekali lagi akan mencapai klimaks. Dan beberapa saat kemudian. Terdengar desahnya saat orgasme.

Beberapa waktu kemudian, masih dengan tempo dan posisi yang sama penisku merasa akan meledakan laharnya. Lalu agak ku angkat tubuhnya, hingga ia mendongakan kepalanya, akibat penisku yang ku tekan dalam-dalam saat aku klimaks.

Beberapa kali semburan laharku terpancut didalam rahimnya, masa bodoh dia dalam masa subur atau tidak. Urusan itu biar dipikir belakangan, yang penting aku puas. Lalu kami sama-sama roboh. Ku lepas penisku. Kemudian lelehan lahar cintaku mengalir banyak sekali.

Raut wajah frieska sudah Nampak kacau dan berantakan. Matanya yang sayu mengisyaratkan bahwa dia sangat puas ditambah kelelahan. Aku mencoba bangkit dan mengambil tisu membersihkan penisku.

Lalu ku bersihkan lelehan spermaku dan cairan cintanya yang membasahi vaginanya serta yang mengenai sofa.

“hmm ada tanda jejak nih, kalo teh imel tau berabe juga yang” ujarku

Tidak ada jawaban darinya, kurasa ia sudah terlalu lelah. Karena aku yang tidak biasanya menjadi liar seperti itu.

Tak lama setelah aku bersihkan, aku menuju toilet untuk sekedar membersihkan tubuhku.

Selesai itu aku kembali memakai pakaianku, dan kulihat frieska duduk sambil agak melamun, tatapannya kosong seolah shock oleh apa yang kulakukan. Tanpa balutan busana sedikitpun.

“Yang kenapa, kok ngelamun? Maaf ya aku jadi liar barusan” sambil mendekatinya lalu duduk disebelahnya merangkulnya juga. Kepalanya dibenamkan di dadaku, tanganya memeluku.

“kamu serius suka aku potong pendek? Atau malah jadi bikin kamu ingat sama si Dia?” tanyanya lirih.

Aku terdiam dan termenung, jujur saja pertanyaannya itu membuatku bingung untuk menjawab, karena 80% dugaanya itu benar.

“Aku suka kamu aku sayang kamu apa adanya yang, gak ada hubunganya sama orang itu, yang udah mah udah yang” aku mengelus kepalanya yang ada didekapku.

“Serius? Gak boongkan?” ia agak mendongak kepalanya memandang wajahku. “Serius lah, mesti aku buktiin lagi?” ku cium keningnya. Dan ia menggeleng sambil tersenyum sendu.

Mata tidak bisa dibohongi, ia merasa aku masih menyimpan kenangan bersama mantanku. Tapi sejujurnya aku sudah melupakan itu, tapi entah kenapa kenangan itu jadi timbul lagi. Lagi pula aku sudah berkomitmen dengan frieska. Biarlah yang lalu hanya yang lalu saja.


=Flash back end=

Syukurlah, aku sampai rumah ku dalam keadaan selamat, lumayan melelahkan juga. Aku langsung merebahkan badanku di ranjang, tanpa mengganti pakaian atau mencuci muka dan kaki ku terlebih dahulu. Karena sudah saking capek dan ngantuknya.


==POV Author==​

Sesaat kepulangan Yuki setelah mengantar Frieska.

Frieska menelpon seseorang, terpampang di tulisan hpnya bernama “Bang Jekusu”

“Akang…!” pekik Frieska

“Mpris? Ada apa nih tumbenan jam segini?” Tanya Pria yang disebut Jekusu itu

“Mpris besok libur, mau main ke Bandung, akang bisa temenin mpris ga?” terdengar nada harap dari Frieska

“mmm… gak janji dah, nanti kalo gak bisa akang dibilang PHP coba, heu”

“atulah kaaang, nanti mpris ajak juga Natalia…” Frieska mencoba membujuknya.

“Si aduh, jangan atuh ntar akang di keroyok lagi” balasnya

“Tapi kan akang kesenengan, sampe kita-kita yang kelimpungan. Natalia aja sampe pingsan gara-gara akang, heheh”

“iya justru karena itu mpris, kamu gak boleh gitu lagi… lagian kan kamu udah ada cowok, heheh”

“eh si akang mah di tawarin yang enak-enak malah sok sok jual mahal, tapi... bukan akang sih kalo gak jual mahal gitu mah… eh lagian cowok mpris yang itu mah bisa dikondisikan hehe” tawar frieska kembali

“Mmm liat besok aja ya mpris, oh iya nanti disambung lagi, akang lagi sibuk sekarang nih, aaahh heheh” pria itu segera memutus percakapan tersebut.

“ih si akang kayaknya lagi ena-ena nih, pantesan aja nada beda” sungut frieska.

Ia memasukan hpnya ke dalam tasnya, dan segera menuju tempat tidurnya untuk istirahat sebelum esok meluncur ke Bandung.

***

20abe41.jpg
Keesokan harinya di Bandung kediaman Jekusu.

Seorang pria sedang menyeduh kopi sachetan. Kemudian ia meneguk kopinya, “ahh… lumayan lah”

Tiba-tiba seorang wanita keluar dari kamar sambil celingukan.

“yey curang akang malah malah ngopi sendirian, buat neng mana?” wanita itu mendekatinya sambil mengikat rambutnya yang tergerai kebelakang.

“ehh udah bangun aja nih, Ratu Mesir” ucap pria itu sambil mengambil satu sachet kopi kemudia ia seduh untuk wanitanya itu.

“iya denger, suara ketrak ketrek, kirain tikus, eh taunya akang lagi bikin kopi” Cleopatra duduk di kursi meja makan, sambil menuangkan air putih ke gelas yang langsung dia teguk.

Taklama dari itu Jekusu memberikan kopi late yang sudah diseduh itu kepada cleo. Cleo mengangkat gelasnya dan menghirup bau kopi tersebut.

“hmm wangi juga kopinya” lalu ia menyeruput kopinya.

“itu bukan kopi sayang, itu kesurupan kopi doang ah, alias minuman berperisa kopi” kilah Jekusu sambil duduk menyandar di sofa lalu menyalakan tivi.

“macem-macem aja si akang ini, pake kesurupan segala. Terus semalam akang kesurupan apa sampe bisa 5 ronde? Hahaha” tawanya meledek jekusu

“si anjir, itu kesurupan jurig ebol sayang…” tukas Jekusu

“hahah jurig kok ebol, maho dong hahah…” Cleo tertawa sambil melempar bantal kearah Jekusu, namun dengan sigap jekusu menepisnya.

***

“Oke akang, bentar lagi mpris sampe rumah akang” seru frieska

“Ok siap, tapi gak apa-apa ya, masih berantakan nih” Jekusu mencoba menerangkan

“bukannya dah biasa berantakan?” Frieska mencoba menggodanya

“Berantakan itu kalo udah main sama kamu haha” ledeknya

“ihh akang mah bisa aja nih, mpris jadi gak konsen nyetirnya nih, jadi kepikiran” kembali frieska menggoda jekusu.

“Apaan… mpris mulai nakal nih, bejakeun ka teh imel ah”

“sok aja bilangin, da akang kan yang ngajarin nakalnya juga, heheh”

“bisa weh, ngebalik balikinnya nih anak, udah focus nyetir aja”

“iya akang…” kemudian sambungan teleponnya ditutup

“akang mpris kangen, kangen banget sama akang…” batin frieska.
1zwkawz.jpg

Setelah 30 menit kemudian, sampai lah frieska di perumahan kota bandung, tak lama kemudian tiba di rumah Jekusu.

Saat Frieska turun dari mobilnya, seorang pria tepatnya tetangga jekusu melihat frieska seperti terkejut dan terpesona. Frieska tersenyum dan menganggukan wajahnya. Namun pria itu tetap melongo saja.

Kemudian di tekan bel rumah tersebut, sampai Jekusu keluar dan membukakan gerbang. Dipersilahkannya frieska masuk kedalam. Lalu jekusu dengan tetangganya bertemu pandang.

“si anying maneh Su! Kamari Mantan member, ayeuna Member, jaba aralus deuih!” (kemaren mantan member. Sekarang member, bagus lagi)

“Nasip keturunan kian santang cuu” Jekusu memeletkan lidahnya kemudian berlalu.

“Kuaing tubir siah goblog, ahahhaha” canda pria itu

Lalu Jekusu kembali keluar, dan melayangkan sandal jepit kearah pria itu, namun pria itu berkelit.

“si goblog heureuyna teu lucu anyiing hahaha” ujar jekusu.

“kalem weh atuh su, jiga kasaha wae, ari nu basa eta oriental kitu kamana?” tanyanya

“teuing tah nu eta mah, cigana mah geus boga kabogoh deui, da kieu nasip kekasih serep mah, hahaha” lalu mereka berdua berpisah, masuk ke rumah masing-masing.

“akang lama banget sih… abis godain cewek komplek ya? Heheh” canda frieska pada jekusu

“Sembarangan, udah ada cewek cantik nan mulus disini masih godain cewek” jawabnya

“ooh berati kalo mpris ga ada, akang godain cewek lain ya…”

“ehh nggak sih, nggak sedikit” lalu frieska menerkam jekusu dari belakang. Kemudian tangan frieska memegang penis jekusu dari luar.

“ihh makin gede aja nih akang” sambil mengusap-usap penis jekusu.

“aduuh mpris, sabar dulu napa, gak cape gitu, istirahat dulu kek, minum dulu kek apa..”

Namun ocehan jekusu tidak di gubrisnya, malah frieska membuka celana jekusu dengan paksa, hingga menyisakan celana dalamnya.

“aduh Mpris, nakal ya, berhubung udah siang, akang malah tambah sange nih, lanjut dikamar aja ya. Lalu mereka berlalu menuju kamar jekusu.

==POV AUTHOR END==


=POV Jekusu=​

ceeek cekk cekk

Frieska mengocok penisku, kepalaku menengadah dan menunduk, bergerak menahan kenikmatan kurasakan ini

"ayo rasain ini kang… enak kan? nikmat kan? mpris bakal buat akang melayang terbang”

ceek ceek ceek

Mpris terus mengkocok batang ku, hingga menahan kocokan di ujung leher penisku, dengan sigap frieska membuka mulutnya sambil terseneyum ke arahku lalu melumat habis penisku.

Frieska hanya tersenyum dan dengan berlutut disamping ku dia terus menghisap penisku, langsung dengan rpm tertinggi, naik turun kepalanya terus mengerjai penisku, kepalaku mendongak keatas

“sluuupr sluupsr sluupr sluppr, aah enakk bener nih" ucap frieska sambil terus bersemangat menghisap dalam-dalam penisku, aku merasakan ujung penisku beraja di kerongkongannya, ternyata dia melakukan deep throat, dan mendiamkannya sejenak.

“harg kroaak. hosh hos hosh frieska melepas penisku, gimana servis ku kang?" ujarnya, tak lama setelah dia bertanya, seakan tak membiarkan ku menjawab dia menghisap kembali penisku sambil lidah nya meliuk-liuk menjilati kepala penis dan sekelilingnya.

sluupr sluppr sluppr

aahhh sudah 15 menit frieska mengoral penisku, entah setan apa yang merasukinya, baru datang sudah nafsu kayak gini. “Sebenarnya semalaman aku horny banget, sampe bisa 5 ronde dengan cleo, sekarang ditambah frieska dihadapanku haduh, bisa-bisa pinggangku copot, dengkul ku kopong” batin ku

Frieska melepaskan kulumannya dan kembali melakukan hand job padaku

cleek cleek cleek…

sambil terus memandangi ku dengan tersenyum genit dia berusaha menggoda ku, Frieska kembali memasukan penisku kedalam mulutnya sambil terus menjilat dan menghisap penisku, pertahanan ku akhirnya jebol ku angkat badanku sedikit sambil menekan penisku ke dalam mulutnya dalam-dalam

cruut cruut cruut cruut…

beberapakali semburan spermaku menyembur kedalam mulutnya, gluk Frieska menelan spermaku dan menyeka mulutnya serta bibirnya, aku sangat lemas sekali, haashh hasshh hassh

bahuku naik turun, “gila, pertahan gue jebol sama nih anak, apa gara-gara semalam... gue masih lemah" batinku

Frieska mendekapku, kini posisinya ada diatas tubuhku, dengan sangat bernafsu ia mencium bibirku, aku menggelengkan kepalaku kesamping, "Mpris, itu bibir ama mulut mu bekas sperma akang terus di cipok pula, sial"

Namun frieska kembali memagut bibirku, digit-gigit kecilnya bibir atasku olehnya, lalu lidah kami saling membelit satu sama lain saling meliuk lalu membelit lagi hingga ia melepas ciuman panas kami.

Ia menciumi leherku sambil kedua tangannya memeluk ku.

“aahh aahssh ahh”

nampaknya ia yang sudah di ujung nafsu, membuka branya dan

tuing

timbulah payudara besar diahadapanku kemudian ia menekan payudara kewajahku, "akang ayo hisap, ayo nenen sama mpris" bagai kucing diberi ikan, kuhisap payudaranya dan sebelahtanganku memeluk tengkuknya serta tangan ku satunya meremas kencang payudara satunya.

“aaah iya gitu terus akang, terus kerjai mpris”

Tak lama kemudian hpnya berbunyi tapi ia tidak memperdulikannya, kami hanya berpandangan dan melanjutkan kembali aktivitas panas kami, ku jilat melingkar aerolanya lalu sedikit ku gigit putingnya.

Setelah energiku cukup terkumpul aku merubah posisi ku menjadi duduk dan frieska dipangkuanku, ku remas kedua payudaranya sambil berciuman kembali, frieska melepas ciuman nya, lalu berusaha bangkit dan melepas hotpantsnya,


hingga timbulah cd pink berenda miliknya, penisku semakin tegang. Ia kembali membuka cdnya, aku hanya terpana dan melongo melihatnya membuka celana dalamnya.

"sudah siap akang? kita masuk ke menu utamanya"

Ia memposisikan vaginanya diantara penisku yang mengacung tegak, kepala penisku bertemu lubang vagina nya dengan sedikit sentakan ia mendorong vaginanya hingga kepala penisku tertelan dan,

bles slep slep

makin dalam penis ku ter telan hingga akhirnya penisku mentok, akhhh ia sedikit menjerit frieska menggoyangkan tubuhnya naik turun, aku pun membantu menggenjotnya.

“ aah aah aah aah aaah akang aaah ena” racaunya

vaginanya berkedut kencang, namun aku terus menggenjotnya

“sshh haaa ssshh haaah”

Frieska melingkarkan lenganya di tengkuk ku, kedua tanganku memegang payudaranya dan memilin putingnya sambil terus menggenjot.

" aaah aaahh aahhh aka..ang" ia terus mendesah

ia mendekap kepalaku kedadanya, hingga akhirnya frieska mengejang kembali gelombang orgasme yang datang padanya membuat vaginanya semakin sensitif, akupun merasakan hal yang sama ku percepat genjotanku hingga saat aku akan ejakulasi aku mencoba melepasnya, tapi ia malah memeluku lebih erat sehingga

“aaarhh arrgghh” aku mengejan nikmat


“Mpris akang keluar di dalem nih aarrrgghh” tukas ku

"aaah iya gak papa kang" akhirnya disusul kembali olehnya yang nampaknya orgasme sambil melentingkan badanya, akhirnya kami ambruk kesamping,

plop

kulepas penisku disusul dengan lelehan cairan dari vaginanya, dalam keadan berbaring sambil berhadap-hadapan, ia memeluku, dan memejamkan matanya, lalu ku kecup keningnya.

=POV Jekusu END=​



Di Sebuah Kafe

Udah di line, di telpon gak diangkat, padahal dia gak ada jadwal hari ini. Ruangan kakaknya juga gelap tidak ada tanda-tanda ia datang kemari. Suasana kafe sedang ramai, siang ini. Aku turun ke bawah sekedar untuk mengecek keadaan.

Setelah aku mencapai di lantai 2, kulihat seorang wanita yang tidak asing duduk sendiri, menatap ke luar sambil berpangku tangan pada wajahnya. Rambutnya kini telah memanjang, tidak lagi diatas bahu.

15wgf89.jpg

Kemudian ia memalingkan wajahnya dan kami saling bertemu pandang, taklama dia tersenyum dan melambaikan tangannya ke arahku. Seakan terhipnotis aku berjalan mendekatinya.

“ BakaYuki! Kamu tambah cakep aja nih, hahah” godanya

“Tch.. Bakadhikedo! Rambutmu juga sekarang dipanjangin” balasku

“duduk donk, gak enak gue harus dongak, kamu tuh gak nyadar diri, apa sengaja sok tinggi, heheh” sambil menepuk meja.

“iya… iya bawel… Tumben sendirian” tanyaku berbasa basi

“lagi pengen sendiri aja nih, lah kamu lagi apa di kafenya teh imel?” sambil menyeruput Thai teanya.

“ Lah Gue managernya” sambil memicingkan mataku

“serius… duh ampir aja muncrat, tampang kayak gini jadi manager, ngelucu ah, teh imel mau becandain ini kafe kayaknya” sambil menutup mulutnya dan menyeka.

“BaakaaDhikedo!” ucap ku.

“hahah Bakayuki jadi manager, itu best joke this year”

Lalu kami sama-sama tertawa. Sebenarnya bakayuki dan bakadhikedo itu adalah panggilan sayang kami. Entah kenapa kurasa ia masih memendam rasa padaku, dan begitu pula diriku, kenangan yang sudah ku kubur lama kembali naik ke permukaan.

“Iya aku tau kok, teh imel udah cerita banyak” jawabnya

“termasuk…” belum selesai aku bertanya ia memotong ucapanku

“iya termasuk kamu pacaran sama adeknya, haha… selera kamu bagus!” candanya

“terus…” tanyaku

“ya gak ada terusannya” ucapnya.

Aku takut malah kenangan itu kembali dan menghantuiku, malah akan merusak hubunganku dengan Frieska kedepannya, aku beranjak dari kursi dan mencoba untuk pamit.

“Kemana?” tanyanya

“ada urusan dulu di bawah, cek kondisi dan keadaan” jawabku

“Oh ok, Thai teanya enak ya, masih enak seperti waktu kita pertama kali kita kesini ya” pungkasnya.

Aku hanya memandangnya, cukup lama lalu aku meninggalkannya.

Tak ada kata-kata lagi yang terlontar diantara kami.

Hingga saat aku melangkahkan kaki untuk turun tangga, Dhike setengah berteriak

“Ahoo!”

“Tch… apalagi coba”

Aku berpaling dan menghadap kearahnya.

“Ada apalagi Bakadhikedo!”

“Balikan yuk…”

DEG…

Kata-kata yang sebenarnya aku tunggu-tunggu, sejujurnya dari tahun kemarin, tapi sepertinya itu terlambat, aku sudah menemukan wanita yang tepat untuk ku.

Kemudian ia melangkah perlahan dan berdiri tepat didepanku.

“meski jadi yang kedua juga tak apa, aku menyesal sudah meninggalkan mu”

“Ahodhike” ucapku lirih

Ia kemudian memelukku erat.

Aku selalu mencari sosokmu di suatu tempat
Di seberang rumah, di jendela ke jalan kecil belakang
Meskipun aku tahu kau tak mungkin ada di sini
Seandainya keinginanku bisa terkabul, Aku ingin bergegas ke sisimu sekarang
Tak akan ada yang tak bisa aku lakukan
Akan ku pertaruhkan segalanya dan memelukmu erat

(Masayoshi Yamazaki - One More Time One More Chance)


SELESAI
Part 1.......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd