Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Tetangga yang kesepian

Papapipa

Semprot Kecil
Daftar
12 Jun 2016
Post
63
Like diterima
666
Bimabet
Kemblai lagi hadir dg cerita menarik, dan menginspirasi, semoga para agan bisa menikmatinya.


Hidup dirasa semakin sulit, pekerjaan apapun harus dilakukan. Demi melanjutkan hidup, namun gaya hidup saat ini menjadi faktor yang memaksa penunjang hidup meningkat. Hidup lebih baik, lingkungan dan gaya hidup mendorong agar mendapat eksistensi di masyarakat. Hampir mayoritas seperti itu hidup di kota2 besar.

Saat ini Hendri terpaksa bekerja di sebuah perusahaan kontraktor pemasangan menara telekomunikasi. Dia harus Berpergian keluar kota hampir setiap bulan, Namun seiring itu, penghasilan yg ia dapat pun tak sedikit, ketika pulang istrinya selalu di beri uang berlebih. Hendri sudah berkeluarga kurang lebih 3 tahun, Hendri sendiri berumur 38 th sedang istrinya yg tergolong masih muda berumur 27 th, masih tergolong muda dan fashionable. Namun resiko harus sering ditinggal membuat Fani (namanya) sendiri dirumah yg cukup besar di sebuah komplek elite. Dia hanya sering kumpul bersama kawan2nya.

Fani yang berumur jauh lebih muda, segala kebutuhan terpenuhi, kawan2 yg cukup baik dan banyak membuat kehidupannya bahagia, namun hanya satu dia yg merasa kurang. Kebutuhan akan biologisnya, hampir 1 bulan sekali saat Hendri pulang itu pun dimanfaatkan sebaik2nya. Sehari Fani bisa berhubungan dg suaminya sampai 5x, begitu tinggi hasrat sexnya namun suaminya tak dapat mengimbanginya. Karena faktor umur juga. Sex toys menjadi pilihan saat Fani sedang menginginkan, namun tetap beda rasa.

Akhir pekan Fani selalu dirumah besarnya, di halaman belakang terdapat taman yg luas dan kolam renang, Fani sering menghabiskan akhir pekan di kolam renang saat pagi atau sore hari. Saat itu pagi hari sekitar pukul 9 pagi, dimana matahari sudah sedikit agak terang. Fani sambil menyetel music pop jazz, di tepi kolam renang sambil minum jus setelah fitnes dirumah nya. Fani saat itu memakai bra sport dan celana boxer terlihat kulit halusnya yang putih, mengkilap karena keringat yg masih membasahi tubuhnya setelah fitnes. Sedikit berjemur di kursi rebahan tepi kolam sambil mendengarkan musik dan Dani menggunakan kacamata hitam, terlihat sambil menelepon seseorang tak lain sahabatnya.

Dari kejauhan, Fani dibalik kacamata hitamnya melihat seseorang di atap rumah tetangganya tepatnya di bagian dak tempat toren air berwarna orange, sesorang yang sesang memperhatikannya. Tak asing bagi Fani mengenalinya, yang rupanya sedari tadi 2 pasang mata memperhatikannya dari kejauhan, memang tembok rumahnya tinggi namun ketika ada orang yang naik ke atap rumah sebelah khususnya bagian toren air sudah pasti sedikit mmelihat bagian belakang halaman rumahnya dg cara sedikit memanjat menara toren air tsb.

Lama sambil menelepon Fani sambil memperhatikan yang rupanya Doni, keponakan tante Murni yang belum lama tinggal dirumah itu, anak muda berumur 23 tahun seorang mahasiswa. Tubuhnya besar tinggi, karena memang pemain basket di kampusnya. Fani merasa tak risih, merasa ada lelaki yg memperhatikannya, Fani malah meladeninya, beberapa kali Fani memasang pose menantang. Sambil pura2 tak ada yg memperhatikannya.setelah beberapa menit Fani menutup handphonenya. Dan bangkit menuju tepi kolam renang, dengan perlahan Fani membuka bra sport dan celana boxernya, alhasil Fani bertelanjang Kala itu, namun masih memakai kacamata hitam untuk dapat memperhatikan gerak gerik Doni. Doni nampak gusar, diperhatikan nya oleh Fani bergerak2. Fani hanya tersenyum kecil.

Fani kemudian menceburkan diri ke kolam renang, selama beberapa jam Fani berenang. Fani keluar dari kolam dengan rambut basahnya, dan tubuh telanjangnya yang basah. Perlahan berjalan menuju pancuran untuk membilas tubuhnya. Lagi2, Fani bergerak membasuh tubuhnya seolah bergerak erotis. Payudara 38 B menggantung sempurna, pentil yang berwarna coklat muda di pilin nya. Tangannya meraba tiap inci tubuhnya dalam guyuran air. Sekian lama, Fani pun kembali menggunakan bath towel Kimono berwarna putih. Fani merasa puas mempermainkan Doni yang mengintipnya.

Di lain tempat Doni, coli sampai keluar. Kemudian Doni turun dari sana setelah mengecek pipa air toren rumah tantenya.

Siang hari pukul 12 Doni terlihat sedang mengeluarkan mobil Honda Jazz merah, nampak ingin pergi. Mobil dikeluarkannya dari garasi, dan sedang di panasi di teras rumahnya. Sambil melap mobilnya dg kain. Tiba2 suara bel berbunyi.

Ting tong ting tong., karena saat dirumah itu tak ada pembantu yang kebetulan sedang diajak pergi Tante dan keluarganya. Hanyalah Doni yang beranjak membukakan pintu pagar, Doni terkejut dan sedikit salah tingkah ketika ternyata di depan pagar itu adalah Fani yang membawa satu kotak kue.

“Halo, mba Murni ada gak mas?” Tanya Fani kepada Doni yang terlihat gugup berhadapan dg Fani takut2, dy akan ditegor dan ketahuan akan perbuatannya tadi. Lain dari itu sebenarnya Fani tau, Mba Murni sedang pergi ke luar kota liburan bersama keluarga.

“mm, i..iya..., kebetulan tante lagi keluar tante” jawab Doni

“Owhhh, ya sudah. Ini saya mau kasih kue, oleh2 buat mba Murni” ucap Fani sambil menyodorkan sekotak kue cheese.

“Eh iya, tante. Masuk dulu tante” ucap Doni

“Gak usah panggil tante mas. Panggil aja mba Fani cukup” ramah Fani kepada Doni

“Ehhh iyaaa, mba.” Doni sambil membuka pintu pagar, dan memperhatikan Fani yang berpakaian kemeja putih berbahan halus seperti sutera dengan belahan dada cukup terbuka dan nampak tak memakai bra. Membuat jantung Doni berdegup, sedangkan Doni posturnya lebih tinggi dari Fani, jelas terlihat posisi dua bongkah payudaranya.

“Sini mba biar Doni taruh di dalam” ucap Doni

“Ngga apa, biar mba yang taruh didalam boleh?” Senyum Fani

“Bo...boleh mba” Doni mempersilahkan masuk

Fani dan tante Murni memang cukup dekat jadi sudah terbiasa Fani bertandang kerumah tante murni. Fani langsung masuk menuju dapur. Dan meletakkan kue nya di meja makan. Doni kemudian menutup pintu pagar dan kedua mata Doni memperhatikan pantat Fani yang terbungkus celana jeans pendek. Nampak paha dan paha mulusnya bergerak halus.

“Oh iya km siapanya tante Murni ya, sampai lupa” tanya fani sambil menaruh kue di meja

“Oh iya mba, lupa memperkenalkan diri. Aku Doni, keponakan tante” sambil mengulurkan jabat tangannya ke Fani.

Fani pun menyambutnya dengan ramah, “owhhh, aku Fani.”

Tangan halusnya membius sejenak Doni. Tangannya yg putih sedikit bulu di lengannya terasa halus.

“Ya sudah ya, nanti sampaikan ke tante ini dari Fani ya Don” ucap Fani sambil menyentuh dada Doni dengan lembut. Fani terus menggoda halus Doni.

Fani kemudian kembali, kerumahnya.

Perkenalan pertama itu membuat Doni merasa menggugah hasrat dan hayalan nya sebagai laki2.

Seminggu berlalu, selama tante murni pergi setiap pagi ataupun sore hari ketika Fani berenang selalu Fani mendapati Doni memperhatikannya. Fani pun selalu memancing Doni di tiap kesempatan, tubuh mulus dan telanjangnya menjadi konsumsi Doni di saat berenang ataupun olahraga.

Suatu hari, ada paket datang kerumah Doni. Yaitu kiriman beberapa makanan dari tante murni. Doni pun di pesankan melalui WA bahwa ada beberapa bungkus makanan titipan mba Fani. Doni diminta tante untuk memberikannya ke Fani.

Siangi hari, Doni menyambangi rumah Mba fani tetangganya itu mengantarkan pesanan tantenya untuk di sampaikan ke mba Fani.

Bel berbunyi, Doni terus membunyikannya namun sekian lama tak ada jawaban. Doni kemudian menelepon tantenya dan memberitahu kalau Doni mencoba kerumahnya namun tak ada yg membukakan pintu. Tante nya kemudian memberikan No telp mba Fani, dan Doni lanjut me WA fani bahwa dia sudah didepan rumahnya.

Tak lama balasan wa pun masuk di HP Doni.

-masuk aja Don pintu gak di kunci, mba lagi di belakang

Doni pun membuka pintu pagar depan rumah mba fani yg besar, sedikit berusaha membuka slot. Kemudian berhasil masuk dan menutup serta memasang slotnya kembali. Doni kemudian masuk lewat pintu samping yang tak terkunci melewati hamparan taman2 penuh tanaman. Sampai ke bagian belakang rumahnya tembus ke arah dapur. Doni memanggil2,

“Mba...mba Fani...” panggil Doni

Doni terus masuk kedalam bagian dapur, dan memanggilnya lagi.

“Mbaa, mbaa, fanii” sedikit lebih keras memanggil fani

“Iya Don, disini masuk aja” jawab fani dari kejauhan dan Doni pun menghampiri mencari mba fani. Sesampainya di dalam melewati meja makan ada sebuah kaca pintu belakang yg lebar dan terbuka. Doni berjalan menuju arah pintu dan ternyata itu akses menuju tepi kolam renang.

“Masuk aja Don, mba lagi di belakang”

“Iya mba,” Doni menuju meja dekat kolam renang” Doni melihat kanan kiri, tak nampak mba fani juga. Doni kemudian duduk di kursi santai dekat meja kolam renang. Sejenak santai sambil duduk dari belakang muncul lah mba Fani, membawa segelas minuman segar dan di taruhnya di meja dekat Doni.

“Aduuuh maaf y Don, mba gak kedengeran. Mba habis mandi” fani sambil meletakkan minuman di meja dengan hanya menggunakan daster pendek berbelahan dada rendah dan bagian bawah pendek se paha. Kalau duduk nampak bagian celana dalamnya.

“I...iya mba gak apa2, Doni cuma mau anter kue dari tante” ucap Doni

“Ohh iya makasih ya. Baiknya” ucap fani

Fani kemudian duduk di kursi yang ada dihadapan Doni, satu set dengan meja tempat dia menaruh kue tadi. Sedang Doni yg duduk di kursi santai berbentuk dipan panjang yg terbuat dari kayu dan bantal sebagai alasnya. Posisi Doni yang lebih rendah membuat Doni dapat melihat bagian bawah Fani ketika sedang duduk sambil melipatkan kakinya. Doni pun menjadi bangkit hasrat adik kecilnya, pikirannya tak dapat lagi berpikir tenang.

Sambil ngobrol sesekali fani mengganti melipat kakinya.

Setelah ngobrol panjang lebar, fani kemudian menawarinya makan.

“Eh iya Don km sudah makan?”

“Belum c mba”

“Mba potongi kue ya, ini kue mba pesan sama tante. Ini enak banget lho Don” ucap fani

Fani kemudian mengambil piring dan sendok, setelah kembali dan menaruh piring di meja nampak sendok jatuh dihadapan Doni yang jatuh ke bagian belakang fani. Fani pun membalik badan dan membungkuk untuk mengambil sendok yg jatuh itu.

“Aduuuh maaf ya Don, jatuh” fani sambil membungkuk untuk mengambil sendok yg jatuh. Bongkahan pantat fani pun tersikap dan nampak jelas dihadapan Doni, celana dalam berwarna merah yang hanya menutupi bagian 1/4 pantatnya yg mulus.

Seketika Fani mendapati Doni sedang menikmati pemandangan indah bagian dari tubuh Fani.

“Serius banget lihatinnya, hehehehe” ucap fani sembari tertawa melihat ekspresi Doni

“Owhhh, maaa..maaaf mba. Doni gak sengaja” ucap Doni keringat dingin di permohonan fani

“Gak apa Don, toh tiap pagi kamu udah lihat mba kan” goda Fani

“Hah,, ngg...ngga mba. Doni minta maaf” semakin gugup lah Doni ternyata selama ini mba fani mengetahui dia sering mengintip fani

“Hehehe, udah gak apa. Doni suka?!” Ucap fani sambil duduk memegang tangan Doni

“Mmm...” Doni nampak tak dapat menjawab pertanyaan fani

“Emang Doni gak pernah lihat pacar sendiri telanjang?” Ucap fani memancing terus terang

“Mmm...” lagi lagi Doni tak dapat menjawab karena gugup hanya menganggukkan kepala

“Gak usah sok jadi anak baik deh Don, mba tau km juga pasti udah sering sm pacar kamu kan? Mba sering dengar cerita pacar km yg sexy kalo kerumah tante murni dari tante murni. Hehehehe”

“Haaah, tante cerita?”

“Iya, gak apa. Tapi kamu dan pacar juga udah main kan?” Ucap fani menegaskan

“Mmm,, i..iya c mba”

“Gak usah malu2, anak muda emang begitu apalagi jauh dari ortu kaya kamu. Pacar kamu sexy lagi. Naluri laki2 Don, wajar. Sama kaya kamu lihat mba telanjang tiap pagi. Hehehehe” ucap fani semakin menggoda Doni terang terangan

“Hah, ma...maaf mba” ucap Doni khawatir

“Santai aja Don, tapi kamu suka kan?”

“I..iya mba”

Fani duduk menghampiri Doni yg masih duduk di kursi santai itu, duduk merapat dan mengelus paha Doni yang hanya memakai celana training sport dan sialnya, Doni gak pakai celana dalam membuat gundukan celana kelihatan menonjol.

“Hihihi, ini kenapa Don?” Ucap fani sambil mengelus tangan Doni yang menutupi area si Joni.

“Ehhh,, ehmmm anu mba” Doni semakin gusar menahan rasa tak enak namun ingin sekali di sentuh mba fani

“Awas tangannya, mba mau lihat.” Disingkirkan nya tangan Doni dan dengan mantap telapak tangan fani menggenggam penuh gundukan di balik celana Doni.

“Waw, Gede banget Don.” Fani semakin merasa penasaran dan di elusnya Doni

“Aduuuh mba,”

“Mau gak Don mba isep in?”

“Mmm...,jangan mba. Gak enak sama tante”

“Diiih ngapain gak enak c, tante juga gak tau. Ak jg gak bakal bilang koq keponakannya main sama mba. Hehehehe,” ucap fani trus menggoda

Doni tak dapat berucap banyak, hanya menikmati sentuhan Fani yang semakin membangkitkan kemaluannya.

“Mau gak Don, mba emut. Mba dah lama gak main sama suami.”

“Mmm...mau mau mba” Doni semakin yakin

“Ya udah, kalo begitu mba buka ya” tanpa menunggu jawab Doni, fani dengan yakin membuka celana training Doni dan, batang kontol Doni yang semakin bangun mengeras dan panjang berurat dengan mantap di genggam Fani.

“Duuuhh, Doniii. Gede banget mba suka deh” fani makin menggila

“Mmm, mba mau?”

“Mau lah, emang pacar kamu bgm?”

“Ehmmmm, newbie c mba”

“Ya udah sini mba ajarin” tanpa ragu kontol Doni yang sudah tegang di lahapnya didalam mulutnya, ditekan sampai ketenggorokan. Doni hanya memejamkan matanya keenakan.

“Arggghhhh,, sshhh enak mba”

“Gleek...gleeek,mmmm....” suara kontol Doni melesak sampai ketenggorokan Fani.

“Ahhhh,, sshhhh.. panjang banget Don. Mba suka”

“Lanjutin mba,” ucap Doni

Fani tanpa ragu mengocok kontol Doni dalam mulutnya, kepalanya bergerak cepat mengocok kontol Doni. Tampak batangnya basah air liur fani, lidahnya lihai mengulum memutar kepala kontol Doni yang besar.

“Aduuh mba, enak banget” ucap Doni. Fani hanya tersenyum

“Udah mba jangan mba, Doni gak tahan.” Ucap Doni menunjukkan tanda2 orgasme nya

Namun kelihaian fani membuat Doni bisa menahan. Fani mencabut dari mulutnya dan dengan lembut memijat bagian biji Doni, sambil sesekali menyedotnya.

“Huuuft, ahhh mba Faniiiii...”

“Ahhhhh, buka baju kamu Don” pinta Fani untuk Doni membuka bajunya dan telanjang lah Doni dengan menampakkan tubuh atletisnya.

“Waw, Don badan kamu sexy banget” fani sembari berdiri dan dengan gemulai membuka daster berwarna pastel nya. Dan jatuh lah kelantai nampak kedua bongkah payudara bulat ranum besar, dengan pentil coklat muda dan cd thong putih. Yang hanya nampak menutupi bagian memeknya. Perlahan pun di bukanya, dan telanjang lah dihadapan Doni yang masih terduduk.

“Bagaimana Don, lebih jelas kan sekarang”

“I...iya mba, waw. Tete mba Gede, jembut nya di cukur mba?” Berkas kali Doni menelan ludahnya menikmati pemandangan luar biasa yg tak ia sangka.

Fani kemudian mendorong dada Doni perlahan hingga Doni merebah di kursi itu, kemudian fani mengambil alih dengan menaiki tubuh Doni, posisi nya kini tepat di atas tubuh Doni dengan tangan nya yg lembut mengarahkan kepala kontol Doni ke bibir memeknya dan membasahinya dengan cairan memek Fani. Fani nampak menikmati nya, matanya yg merem melek, dan desahan sesekali keluar dari bibir tipisnya.

“Sshhhh ahhhhh,,,” fani masih membasahi kepala kontol Doni dengan perlahan mengarahkannya ke lubang memeknya, kepalanya terdesak masuk kedalam memek Fani yang terasa sempit bagi Doni.

“Arrrgghhhhh,,, sshhhhh shiiit. Gede banget punya kamu Don” ucap Fani

“Arrgghhh, punya mba sempit.”

Ditekannya sesekali sedikit demi sedikit sampai kepala kontol Doni terbenam di memek Fani. Fani mendiamkannya sejenak, terasa bagi Doni denyutan dinding memek fani dan kepalanya saling berdenyut. Doni pun menjadi tak sabar, di pegangnya kedua pinggul fani dan di tekan supaya kontolnya masuk lebih dalam.

“Ahhhh ahhhh, dooniiii sabar sayang” pinta fani merasakan kontol besar yang masuk di memek sempitnya

Dan akhirnya separuh batang kontol Doni terbenam, dibiarkannya sejenak oleh Fani, agar terbiasa.

“Oh my god, Its so big.” Fani sambil menyodorkan payudara nya ke wajah Doni

Doni menyambutnya dengan mengemut pentil mancung Fani, di kulum dan di hisapnya bergantian sampai membuat Tubuh fani menggelinjang kegelian.

“Awwww,,ssshhhh ahhhh. Terus Don....enak” rintih Fani menikmati perlakuan Doni

Panggul Fani pun tak tinggal diam, mulai bergerak memutar dan maju mundur layaknya sedang mengendarai kuda.

“Ahhhh,, terus mba” Doni merasakan nikmat luar biasa sambil meremas pantat fani yang bulat padat.

“Owhhhh yeeaahhh...” fani merintih nikmat dengan posisi mengendalikan Doni. Tak lama tubuh fani bergetar menandai dirinya samapai puncaknya. Terasa hangat di batang kontol Doni cairan hangat membasahi.

“Plaaak....” dengan refleks tangan Doni menampar pantat Fani

“Awwww,,,ssshhhh ahhh. Hei, nakal ya kamu” sembari senyum Melihat perlakuan Doni yang semakin terbawa suasana

“Mbaaa, sexy” ucap Doni

“Enakan mana sama pacar kamu?”

“Enakan mba, owwhhhhh.... goyang terus mba” ucap Doni digoyang semakin liar oleh Fani

“Ahhh Doooon” tubuh fani kembali bergetar hebat kemudian memeluk tubuh Doni. Keduanya terlihat semakin berkeringat, fani sambil memeluk Doni menghela nafas sejenak, namun Doni tak tinggal diam, Doni menggerakkan pinggulnya sehingga kontolnya mengocok memek Fani dalam posisi berpelukan dan fani diatas tubuhnya. Semakin cepat fani mengocok memek fani, semakin keras desahan fani mengiringi.

“Arhhhhhhh ahhhhh ahhhhh,,ssshhhhh ajhhh shiit, terus Don” rintih Fani tanpa ragu

Beberapa menit fani di hujam kontol Doni, Doni pun semakin perlahan dan sejenak istirahat.

“Ahhhhh,, kamu hebat juga Don, mba suka”

“Ahhhh, mba juga enak banget.” Doni merebah lemas mengambil nafas,

Fani pun bangkit sehingga kontol Doni tercabut dari memek fani. Tanpa jijik fani mengulum kontol Doni kembali yang masih basah dengan cairan memeknya.

“Ahhhh,, mba Fani.”

Slurrrp sluurp, suara seperti menyeruput mie instan terdengar saat batang kontol Doni di kulum oleh Fani. Air liurnya benar2 membanjiri batang kontolnya. Sesekali kedua tangannya menggenggam batang kontol Doni dan mengocoknya, lidahnya terus menyapu kepala kontol Doni.

“Don, gantian kamu yang diatas, mba telentang ya sayang” pinta Fani

“Iya mba,” Doni mengikuti permintaan fani yang kemudian bangkit membiarkan fani berbaring diatas kursi santai, dengan perlahan fani membuka kedua kakinya sehingga ter posisi mengangkang, jelas terlihat memek fani merekah, merah dan agak sedikit tembam, jarinya memainkan klitorisnya.

“Don, ayo jilati memek mba”

“Hah, jilat mba?” Doni keheranan karena terakhir menjilati memek pacarnya yang berbulu namun kini memek fani nampak basah dan juga tanpa bulu yg tercukur habis.

“I..iya mba” perlahan kepala Doni mendekatkan ke memek fani agak sedikit ragu, namun ketika mencium aroma khas memek fani, Doni malah semakin naik nafsunya. Aroma sedikit lebih wangi dibanding milik pacarnya, terawat dengan baik.

Lidahnya perlahan menyapu belahan memek Fani yang masih terlihat agak rapat meski seperti bekas kontol Doni masih membentuk.

“Shhh ahhhhh,, shiiiit.. dooon enak sayang. Hisap dooon” pinta Fani

Lidah kasar Doni terus menyapu belahan memek fani, dan klitorisnya dihisap sehingga cairan semakin deras mengalir dari memeknya.

Kedua tangan Doni pun tak mau diam, diremasnya kedua payudara fani dengan gemas.

“Yeaaah terus Don, iya gitu teruuus ahhhhhhhh” desah Fani semakin bergairah dan terus memancing nafsu Doni

Lagi lagi tubuh mba Fani bergetar tanda orgasme pada dirinya, mulut Doni dipenuhi cairan memek fani.

Doni ditariknya ke atas sampai wajah Doni berhadapan dengan wajah fani, dengan penuh nafsu bibir mereka saling melumat, wajah mereka saling memutar menikmati cumbuan. Meski mulut Doni masih basah cairan Fani.

“Mmmmhhhh,,,,” desah Fani

Doni hampir kewalahan menghadapi Fani yang benar2 haus belaian laki laki, posisi fani yang masih mengangkan membuat kontol Doni bersentuhan dengan memek Fani, dengan lincah fani pun mengarahkan batang kontol Doni tepat di lubang memeknya.

Tepat kepala kontol Doni di bibir memek fani, kedua kaki fani yang merangkul pinggul Doni menekan kuat sehingga Doni terdorong. Batang kontol Doni pun melesak masuk kedalam memek fani dengan mudah karena lendir cairan fani yang sudah membasahi batang dan kepala kontol Doni,

Sleeeeep,.... terbenam penuh hanya tersisa sedikit batang kontol Doni yang tak dapat masuk karena dirasa sudah mentok di rahim fani.

Fani pun berteriak, “arrrrghhhhhh oh my gosssh, mentok Don....tapi enaaak sayang” ucap Fani

Doni perlahan mulai menggenjot fani yang sudah penuh nafsu, bibir mereka saling melumat penuh gairah, tangan Doni tak ketinggalan meremas kedua payudara fani, leher fani pun menjadi sasaran bibir Doni.

Pantat Doni terus bergerak menghujam memek fani,

“Ahhh ahhhh ssshhhh ohhhhh yeees baby...” rintih fani sambil sesekali menggigit bibir bawahnya, menahan nikmat.

“Teruuus Dooon, teruuus enaaaaaak” desah fani menggila... tak ragu untuk mendesah dan merintih kuat2. Karena rumahnya pun di desain meredam suara meski dia di luar ruangan....

Doni semakin lama mempercepat gerakannya, sampai suara benturan tubuh keduanya nyaring terdengar.

Plaaak plaaak plaaaak,,

“Ohh yes mbaaaaa....” geram Doni menghajar keras2 memek fani yang terasa masih sempit, sampai fani terus menjerit seperti layaknya film2 bokep

“Ahhhhh ahhhhh yeeesssss yessss,, fuck me dooon...aarghhhhhh....” teriak Fani dengan ekspresi wajah binalnya yang membuat Doni pun semakin menggila.

Setengah jam berlalu, tubuh Doni semakin penuh keringat, begitu juga fani. Tak lama berselang Doni pun mencapai klimaksnya..

“Mba Faniii aku mau keluar” ucap Doni sambil terus mengocok memek fani

“Yeaah Yeaah, buang di mulut aku Don” pinta Fani

Doni dengan segera mencabut kontolnya dengan menggenggamnya mengarahkan ke mulut Fani yang masih rebah di kursi santai itu.

Croooot croooot croooot,, cairan kenyal putih menyembur hangat dan derasnya di mulut Fani sampai beberapa ada yg muncrat di wajah dan rambutnya,

“Aaarggghhhhhhh,, mbaaaaa....ak keluaaarrr” ucap Doni bergetar sambil mengeluarkan peju di mulut Fani

Fani membuka mulutnya lebar2, menampung cukup banyak cairan peju Doni sampai mengalir keluar ke pipinya, sisa di kepala kontol nya pun dilahapnya dihisap habis, membuat Doni terasa sedikit ngilu dibuatnya.

“Ahhh mbaaa,,” desah Doni ketika dihisap cairan di kepala kontolnya

Fani dengan binalnya tersenyum sambil menyapu jemarinya yang terkena peju Doni bak membersihkan sisa makanan di tangannya, lidahnya menyapu seluruh bibirnya dengan ekspresi nakal.

“Mmmmm,,, slurrp enak banget Don peju kamu” sambil tertawa puas

“Ahhhh, mba. Lemes...” Doni pun terkulai lemas di lantai berbaring sambil mengambil nafas

“Makasih ya Don, punya kamu kuat juga hihihi” ucap fani masih saja menggoda nakal

“Mba fani, luar biasa. Aku gak pernah selemas ini” ujar Doni

“Iyalah, peju kamu banyak banget nih” ucap fani setelah menelan semua peju Doni yang di buang dalam mulutnya. Sejenak mereka beristirahat.

Tak terasa jam sudah pukul 2 sore, 2 jam mereka bercinta. Sungguh menguras energi. Fani kemudian mengambil minuman dari dalam dan memberikannya pada Doni.

“Ini kamu minum dulu Don” fani sambil menaruh minuman segelas air putih dan susu di atas meja sambil masih bertelanjang.

“Iya makasih mba,” balas Doni yang kemudian bangkit dan duduk di kursi meminum air yang di hidangkan mba fani sambil duduk bertelanjang.

“Dooon, mba mandi duluan ya. Nanti kamu nyusul aja ya sayang” ucap Fani nakal

“Ok mba,” ucap Doni sambil minum

Beberapa menit Doni istirahat dan minum air tadi tiba2, kontolnya kembali bangun dan mengeras kembali. Doni pun terkejut.

“Haaah, gue koq ngaceng lagi” terkejut belum ada 5 menit

Doni berpikir diberi minum apa oleh mba fani. Doni kemudian bergegas menyusul mba fani ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

Kamar mandinya begitu luas, ada bathtub dan ruang shower. Doni kemudian masuk ke kamar dan menuju kamar mandi mencari mba fani. Ketika buka pintu kamar mandi, Doni melihat mba fani dari belakang yg telanjang sedang dibawah shower.

Guyuran air begitu deras, Doni perlahan masuk dan tanpa ragu dan malu lagi langsung masuk keruang shower.

Doni langsung memeluk fani dari belakang dengan mantap, bongkahan payudara fani di peluknya.

“Aahhhh, dooon. Apa nih?” Ucap fani sambil meraba bagian belakang pantatnya karena merasa ada yg menusuk. Ternyata kontol Doni yang sudah kembali keras berdiri. Fani hanya tersenyum menanggapi nya.

“Mba, kontol aku berdiri lagi. Mba apain?” Ucap Doni berbisik di bawah guyuran air

“Hehehehe, kamu suka kan?” Ucap fani

Fani kemudian memposisikan tubuhnya menungging, dan membuka lebar kedua kakinya, sehingga belahan memeknya nampak jelas dari posisi seperti ini. Doni dengan mudah mengarahkan kontolnya ke memek fani, dan langsung terbenam dalam lubang kehangatan fani. Doni tanpa ragu mulai mengocoknya, perlahan kemudian semakin cepat membuat tubuh fani berguncang hebat.

Plaaak plaaak plaaak plaaaak, suara benturan tubuh mereka terdengar keras karena air yang membasahi keduanya. “ owhhhhh yeeeess ohhh yeees,Don. Lebih keras sayang” pinta Fani

Doni dengan nafsunya menggempur fani dari belakang dengan keras2, teriakan fani pun pecah memecah gemericik air shower. Fani pun hampir tak tahan, kaki nya terasa lemas dengan posisi ini.

“Doni aaahhhhhh...”

20 menit berselang Doni pun klimaks kedua kalinya, setelah entah beberapa kali lagi fani orgasme,

“Mba aku mau keluar,, ahhhhh shiiit” ucap Doni

Ketika Doni ingin mencabutnya, Setelah setengah batang ditarik keluar namun tubuh Fani bergerak mundur sehingga kontol Doni gagal keluar dari lubang memek fani. Doni terdesak tubuhnya dengan dinding.

“Aduuuh mba jangan nanti keluar didalam” ucap Doni khawatir

Namun fani tak mempedulikannya, pantatnya malah bergerak maju mundur sampai ketika Doni memuntahkan kembali pejunya di dalam rahim fani. Fani malah menekannya kuat2

“Ooohhhhh dooon” desah fani

“Mba aku keluar didalam” setengah panik Doni merasakan pejunya menyembur didalam rahim hangat fani.

Doni pun lemas, dengan mesra fani perlahan membersihkan tubuh Doni. Setelah selesai Doni pun keluar mengambil handuk dan berpakaian, beberapa menit kemudian fani pun menyusul. Dengan menggunakan bathtowel kimono fani menghampiri Doni yang terduduk di tepi tempat tidur seperti merenungi apa yang telah terjadi.

“Makasih ya Don, kamu hebat” di ciuminya Doni dan dipeluknya hangat

“Mba, tadi aku keluar didalam” Doni khawatir.

“Its oke. Ak baik2 aja koq. Km gak usah khawatir. Yang penting kamu enak aku puas. Jangan pikir macam2 ya.” Bujuk Fani dengan lemah lembut

Dini merasa tenang dan mengambil pakaiannya di dekat kolamterbang dan mengenakannya lagi. Kemudian Doni pun pamit,

“Mba aku pulang dulu, suku ada janji sama pacarku” ucap Doni

“Oke Don, hati2 sayang. (Sambil berbisik) kalo kamu mau lagi, kamu datang aja ya, pintu gak mba kunci.” Lirih fani berbisik

Doni hanya tersenyum dan mengangguk, mereka pun berciuman mesra sebelum Doni pergi. Doni pun pulang dan bersiap2 ketemu dengan pacarnya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd