Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.225
Bimabet
Kini Ruri terduduk di kursi kayu mengenakan lingerie pinknya dengan tangan terikat kebelakang. Tangisan Ruri menyebar ke seluruh isi ruangan. "pak tolooong, jangan" pinta Ruri memohon belas kasihan. "emang kenapa? apa lagi yang kamu jaga? perawan udah engga, suami ga punya, apa yang mau kamu pertahankan? ga ada hei wanita kotor". Ruri tertunduk lesu, "tolooooooong, siapapun toloooooooong" teriak Ruri begitu kencang. Andre reflek menutup mulut Ruri dengan tangannya. "sssttt, biarin, lepas aja, biarin dia teriak, biar dia apa yang terjadi kalo dia teriak" perintah Pak Edi. "AAAAAAAAAAA, BIADAB KALIAN SEMUA, TOLOOOOOOOOOOONNGGGG" Ruri masih terus berteriak semakin kencang.
TOK TOK TOK, "pak ada yang dateng" kata Iwan. "iya pak? ada apa?" kata Iwan setelah membuka pintu depan. "saya tadi mendengar suara wanita minta tolong mas, ada apa ya? ada yg bisa saya bantu?" kata salah satu hansip yang sedang melakukan Ronda. Hansip tersebut melirik mencari ruang untuk mengintip ke dalam, terlihat wanita cantik terikat dihadapan pemuda dan 1 pria tua yang sepertinya mereka kenal. "eh pak edi" kata salah seorang hansip. "iya pak udin, minta tolong ya pak, kaya biasanya, nanti saya bayar" perintah pak Edi. Kedua Hansip tersebut meng-iyakan seolah bukan hal yang pertama kali. Pak Edi memang sering membawa wanita selingkuhannya ke villanya ini, dan hansip ini bagian jaga di depan gerbang serta bagian tutup mulut agar apa yang di lakukan pak Edi tidak tersebar ke warga sekitar.



"Udah lah gk usah nangis, ga bakal merubah keadaan, gini aja biar kamu ga rugi-rugi banget. Sepulang dari sini saya permudah jalan kuliah kamu sampai lulus tenang aja" kata pak Edi. Langsung Pak Edi menanggalkan pakaiannya, menyisakan celana kolornya. Perut buncit berbulunya terlihat di depan mata Ruri. "Kalian berdua tunggu luar dulu ya, antri dlu, saya mau duel hahaha". "siap pak" kata iwan dan Andre. Pak Edi langsung meraih kepala Ruri dengan kedua tangannya agar tidak meronta ronta. Ruri menutup erat2 kedua matanya. Bibir Pak Edi perlahan mendekat, semakin mendekat dan akhirnya menempel dengan bibir Ruri. Nafsu dan imajinasi pak Edi yang sudah lama terpendam setiap melihat Ruri di kampus kini bisa terlampiaskan. Dia lumat bibir Ruri dengan liar. Dia tekan terus kepala Ruri agar semakin menempel dengan kepalanya. Lidahnya mencoba memaksa masuk ke rongga mulut Ruri. Dia jilat seluruh bagiannya, Lidahnya bergerilya, dari bibir, gusi, sampai gigi Ruri dia jilat. Puas dengan bibir Ruri. Dia turun ke bagian dada. "uhuk uhuk cuiiih" Ruri memuntah kan liur pak Edi yang terkumpul di mulut Ruri. PLAAAAAK. Tamparan keras mendarat di pipi Ruri. "ayo ngeludah lagi coba". Ruri terdiam sambil terus menitikkan air mata. Pak Edi melanjutkan aktivitasnya, dia turunkan lengan lingerie Ruri, memperlihatkan kedua payudaranya. Dia hisap dan remas payudara menggemaskan itu bergantian. Lidah pak edi terus menggelitik puting kecil Ruri. Kepala Ruri meronta-ronta, membanting ke kanan, ke kiri sambil bibir atas nya menggigit bibir bawahnya menahan gelitikan lidah pak edi. "emmmm hmmmm mmmmm mmm AAAHHHHH" tak butuh waktu lama benteng pertahanan ruri pun jebol, desahan pertamanya mulai terdengar. Melihat reaksi Ruri yang terus mengeluarkan desahan dan raungan membuat pak edi tidak tahan lagi. Dia sibak rok lingerie Ruri, vagina mulusnya terlihat. Kepala Pak Edi pun dengan cepat masuk diantara kedua paha Ruri, dia lumat bibir vagina Ruri. Gesekan kumis lebat Pak Edi di area sensitif Ruri terasa amat sangat geli. Tubuh Ruri semakin menggelinjang diatas kursi itu. Kombinasi gelitikan Kumis tepat di klitoris Ruri dan lidah pak Edi yang terus bergerak didalam vaginanya teruuus membuat Ruri menggelinjang sampai mengejang. Tiba-tiba badan Ruri kaku, kepalanya mendongak ke atas, mulutnya membuat huruf O besar. "OOOOOAAAHHHHHH". Pak Edi menghisap cairan cinta Ruri, menahan cairan itu di rongga mulutnya. Kemudian dia menarik mundur kepalanya. Kembali mencium Ruri yang masih mendongak ke atas sambil menganga mengatur nafasnya dari mulut. Pak Edi mengeluarkan cairan vagina Ruri yang ada di mulutnya ke mulut Ruri. Ruri yang masih setengah sadar dan masih lemas menelan cairan tersebut tanpa tahu apa itu. GLEK GLEK. melihat Ruri menelan cairan itu libido pak Edi serasa memuncak. Dia keluarkan batang kontolnya. Tak sabar ingin membenamkan batang kontolnya ke kemaluan mahasiswi cantiknya ini. Bleeeesssss, rongga vagina Ruri yang amat sangat becek membuat kontol tersebut masuk dengan mudahnya. "AAAHHHHH". "enak sayang?" tanya pak Edi. "hm m" kata Ruri sambil mengangguk. Kontol pak Edi bisa dibilang cukup besar dibanding punya Rahmat yang paling sering keluar masuk rongga vagina Ruri. Otomatis Ruri langsung merasakan perbedaannya. Vaginanya terasa penuh, dinding rahimnya terdorong kesegala sisi karena kontol besar tersebut. Perlahan-lahan Pak Edi memajumundurkan pinggulnya. Dia merasa ada yang berbeda dengan vagina Ruri, Kemudian dia membenamkan kontolnya dalam-dalam dan berhenti bergerak majumundur. Benar saja dugaan Pak Edi, dinding vagina Ruri berkedut memijit dan menghisap batang penis Pak Edi. "AAAHHHHH" bergantian Pak Edi yang mendesah, padahal tidak bergerak. Dia menikmati sejenak pijatan demi pijatan dinding vagina Ruri. "ayo pak" kata Ruri berbisik-bisik. "apa sayang? ga denger, memek mu ini enak banget cantik aaaah" sahut pak edi. "ayo goyang pak" kata Ruri lagi. Raut wajah Pak Edi mulai tersenyum lebar. Kenikmatan kontol besar yang pertama kali Ruri rasakan membuatnya lupa diri. Dia penasaran seperti apa rasanya kalau kontol ini bergerak cepat menghujam kemaluannya. Rasa haus akan kenikmatan membutakannya. Kembali Pak Edi melakukan kewajibannya, dia gerakkan lagi pinggulnya maju mundur, perlahan-lahan, perlahan-lahan, kemudian semakin cepat dan semakin cepat. "AH AH AH AH AH AH " plok plok plok suara desahan Ruri diikuti bertemunya kedua paha pasangan yang terpaut 20 tahun tersebut saling bersahut-sahutan. Menyadari Ruri sudah berhasil dia taklukan, Pak Edi melepaskan ikatan di tangan Ruri sehingga kini dia terbebas dari jeratan tali. Kembali Pak Edi memangku kedua kaki Ruri dengan tangannya dan melebarkan kaki Ruri sambil terus menggenjot dia.

----15 Menit berlalu----
"Pindah kamar yuk?" ajak pak edi. Kemudian beliau berjalan menuju kamar di ikuti Ruri dibelakangnya. Dengan kondisi seperti ini Ruri bisa saja kabur melarikan diri, tapi nafsu sudah membius kesadarannya, dia malah berjalan mengikuti pak Edi menuju kamar. "Coba kamu diatas ya?". Kemudian pak Edi telentang di kasur tersebut disusul Ruri yang duduk di selangkangannya. Tanpa diberi perintah lebih lanjut dengan inisiatifnya sendiri Ruri meraih batang kontol tersebut, mengarahkannya ke vaginanya. "OAAAAAAHH" desahan Ruri semakin kencang ketika batang kontol besar dan panjang itu terbenam masuk seluruhnya sampai menyentuh dinding rahimnya. 3 orang yang menunggu antrian dari teras villa mendengar raungan tersebut "diapain aja tu lonte apa pak edi ampe bisa teriak gitu?" kata Andre bertanya-tanya. Hansip yang berjaga di depan gerbang pun sempat menoleh mendengarnya, kemudian menghampiri Iwan dan Andre.

Hansip 1 : "mas, itu kok cewenya sampe teriak2? apa perlu saya cek? takut ada apa2"
Andre : "gapapa pak, emang gitu kok tuh lonte kalo lagi di ewe suka teriak2"
Hansip 1 : "oh gitu ya, dapet lonte dari mana mas? selama ini yang saya liat bapak sering bawa cewe ke villa ini tapi yang ini asli cakep, yang paling cakep yang pernah dibawa"
Iwan : "adalah pak kenalan saya"
Hansip 1 : "eh tapi bentar deh, masa lonte teriak minta tolong terus sampe di iket2 gitu sih mas? yang bener mas, kalo ini pemerkosaan terus tu cewe lapor polisi bisa kena juga saya mas"
Andre : "gini pak, itu mahasiswinya pak Edi. Dia emang sok jual mahal makanya sok nolak smpe teriak2 padahal murahan tadi aja di perjalanan kesini kita ewe diem2 aja nih videonya" Andre menunjukkan video di mobil tadi
Hansip 1 : "eh iya bener lhoh, wah anak jaman sekarang makin ngawur ya hahahaha, padahal kalo dia jadi lonte pasti laku mahal tuh, cakep gitu...eh malah diewe gratis hahahahahaha"
Iwan : "hahaha iya pak, emang bego tu cewe"

----sementara itu di kamar----

"aah ah ah pinter banget goyanganmu sayang, ayo goyang terus" puji pak Edi sambil memelintir puting Ruri. Sementara Ruri masing berada di atas Pak Edi sambil pinggulnya bergoyang dengan lincah. Tiba-tiba goyangan Ruri semakin cepat. "AAAHHH PAK, GA TAHAN AAAAAAAAAAH". kembali mata Ruri terpejam, kepalanya mendongak keatas sambil meraung lebih kencang dari sebelumnya. Ruri tersungkur ke pelukan pak Edi. Tubuhnya lemas setelah orgasme keduanya. "kamu enak banget goyangnya sayang, sekarang gantian ya" puji Pak Edi. Berganti Ruri yang telentang di kasur. Pak Edi menggenjot Ruri lagi sambil memeluk erat Ruri dan menciumi bibir Ruri. plok plok plok plok. ah ah ah ah ah dua sejoli tersebut terus mendesah. Pak Edi meremas kedua payudara Ruri kencang sekali sampai memerah. "AAAAHH AKU MAU KELUAR SAYANG, DIDALEM YA?" "HAAA, jangan pak, jangaaaaan". "ah ah ah terusss dii mana sayanggg ayo cepet ngomooong keburu keluaaar". Ruri kebingungan namun harus berpikir cepat sebelum sperma pak Edi membanjiri vaginanya, dia tak ingin mengandung anak dari pak tua ini. "emmmm anu di mulut aja pak". Mendengar jawaban itu Pak Edi mencabut penisnya, cepat-cepat memasukan penisnya ke dalam mulut Ruri. Mata Ruri melotot kaget tiba-tiba kontol pak Edi sudah masuk di mulutnya. "ayooo isepppp cepeeet". Ruri menghisap dan menjilat kontol pak Edi. dan crooooottt sperma membanjiri rongga mulut Ruri. Namun Pak Edi belum mencabut kontolnya "ayo telen, ayoo". Ruri memejamkan matanya, mencoba sekuat tenaga untuk menelan sperma menjijikan milik pak tua tersebut. UHUK UHUK UHUK, Ruri terbatuk setelah menelan sperma Pak Edi. " nah gitu, bagus hahaha". Ruri kembali lemas dan mengatur nafasnya. Saking lelahnya Ruri pun kehilangan kesadaran. Dia tertidur.

"AHHH LEGA" kata Pak Edi membuka pintu berjalan menuju teras sambil menyalakan rokoknya. "akhirnya bisa juga ngewein sicantik" kata Pak Edi memberikan testimoni. "sudah pak?". "udah, giliran kalian sekarang, sana" kata Pak Edi.

Edi :"HEI KALIAN SINI"
Hansip 1 & 2 : "ada apa pak?".
Edi : "kalian mau nyoba juga ga? kalo mau ikut sama 2 mahasiswa saya ini, kalian perkosa tuh lonte, saya mau nonton"
Hansip 2 : "hah? serius pak? jarang2 nih"
Hansip 1 : "iya yon, pas dateng yang cakepnya kaya bidadari kita dikasi jatah, biasanya engga hahahaha, mimpi apa saya semalem"
Edi : "hahaha udah sana cepet kalian ber 4 kroyok tuh cewe sampe teriak2 jangan kasi ampun".
 
Tengs hu update nya gokil ni ga sabar bgt liat ruri digempur 4 kontol. Mulut kotornya harus bnyk nelen peju dan kencing cowok biar makin binal.
Kini Ruri terduduk di kursi kayu mengenakan lingerie pinknya dengan tangan terikat kebelakang. Tangisan Ruri menyebar ke seluruh isi ruangan. "pak tolooong, jangan" pinta Ruri memohon belas kasihan. "emang kenapa? apa lagi yang kamu jaga? perawan udah engga, suami ga punya, apa yang mau kamu pertahankan? ga ada hei wanita kotor". Ruri tertunduk lesu, "tolooooooong, siapapun toloooooooong" teriak Ruri begitu kencang. Andre reflek menutup mulut Ruri dengan tangannya. "sssttt, biarin, lepas aja, biarin dia teriak, biar dia apa yang terjadi kalo dia teriak" perintah Pak Edi. "AAAAAAAAAAA, BIADAB KALIAN SEMUA, TOLOOOOOOOOOOONNGGGG" Ruri masih terus berteriak semakin kencang.
TOK TOK TOK, "pak ada yang dateng" kata Iwan. "iya pak? ada apa?" kata Iwan setelah membuka pintu depan. "saya tadi mendengar suara wanita minta tolong mas, ada apa ya? ada yg bisa saya bantu?" kata salah satu hansip yang sedang melakukan Ronda. Hansip tersebut melirik mencari ruang untuk mengintip ke dalam, terlihat wanita cantik terikat dihadapan pemuda dan 1 pria tua yang sepertinya mereka kenal. "eh pak edi" kata salah seorang hansip. "iya pak udin, minta tolong ya pak, kaya biasanya, nanti saya bayar" perintah pak Edi. Kedua Hansip tersebut meng-iyakan seolah bukan hal yang pertama kali. Pak Edi memang sering membawa wanita selingkuhannya ke villanya ini, dan hansip ini bagian jaga di depan gerbang serta bagian tutup mulut agar apa yang di lakukan pak Edi tidak tersebar ke warga sekitar.



"Udah lah gk usah nangis, ga bakal merubah keadaan, gini aja biar kamu ga rugi-rugi banget. Sepulang dari sini saya permudah jalan kuliah kamu sampai lulus tenang aja" kata pak Edi. Langsung Pak Edi menanggalkan pakaiannya, menyisakan celana kolornya. Perut buncit berbulunya terlihat di depan mata Ruri. "Kalian berdua tunggu luar dulu ya, antri dlu, saya mau duel hahaha". "siap pak" kata iwan dan Andre. Pak Edi langsung meraih kepala Ruri dengan kedua tangannya agar tidak meronta ronta. Ruri menutup erat2 kedua matanya. Bibir Pak Edi perlahan mendekat, semakin mendekat dan akhirnya menempel dengan bibir Ruri. Nafsu dan imajinasi pak Edi yang sudah lama terpendam setiap melihat Ruri di kampus kini bisa terlampiaskan. Dia lumat bibir Ruri dengan liar. Dia tekan terus kepala Ruri agar semakin menempel dengan kepalanya. Lidahnya mencoba memaksa masuk ke rongga mulut Ruri. Dia jilat seluruh bagiannya, Lidahnya bergerilya, dari bibir, gusi, sampai gigi Ruri dia jilat. Puas dengan bibir Ruri. Dia turun ke bagian dada. "uhuk uhuk cuiiih" Ruri memuntah kan liur pak Edi yang terkumpul di mulut Ruri. PLAAAAAK. Tamparan keras mendarat di pipi Ruri. "ayo ngeludah lagi coba". Ruri terdiam sambil terus menitikkan air mata. Pak Edi melanjutkan aktivitasnya, dia turunkan lengan lingerie Ruri, memperlihatkan kedua payudaranya. Dia hisap dan remas payudara menggemaskan itu bergantian. Lidah pak edi terus menggelitik puting kecil Ruri. Kepala Ruri meronta-ronta, membanting ke kanan, ke kiri sambil bibir atas nya menggigit bibir bawahnya menahan gelitikan lidah pak edi. "emmmm hmmmm mmmmm mmm AAAHHHHH" tak butuh waktu lama benteng pertahanan ruri pun jebol, desahan pertamanya mulai terdengar. Melihat reaksi Ruri yang terus mengeluarkan desahan dan raungan membuat pak edi tidak tahan lagi. Dia sibak rok lingerie Ruri, vagina mulusnya terlihat. Kepala Pak Edi pun dengan cepat masuk diantara kedua paha Ruri, dia lumat bibir vagina Ruri. Gesekan kumis lebat Pak Edi di area sensitif Ruri terasa amat sangat geli. Tubuh Ruri semakin menggelinjang diatas kursi itu. Kombinasi gelitikan Kumis tepat di klitoris Ruri dan lidah pak Edi yang terus bergerak didalam vaginanya teruuus membuat Ruri menggelinjang sampai mengejang. Tiba-tiba badan Ruri kaku, kepalanya mendongak ke atas, mulutnya membuat huruf O besar. "OOOOOAAAHHHHHH". Pak Edi menghisap cairan cinta Ruri, menahan cairan itu di rongga mulutnya. Kemudian dia menarik mundur kepalanya. Kembali mencium Ruri yang masih mendongak ke atas sambil menganga mengatur nafasnya dari mulut. Pak Edi mengeluarkan cairan vagina Ruri yang ada di mulutnya ke mulut Ruri. Ruri yang masih setengah sadar dan masih lemas menelan cairan tersebut tanpa tahu apa itu. GLEK GLEK. melihat Ruri menelan cairan itu libido pak Edi serasa memuncak. Dia keluarkan batang kontolnya. Tak sabar ingin membenamkan batang kontolnya ke kemaluan mahasiswi cantiknya ini. Bleeeesssss, rongga vagina Ruri yang amat sangat becek membuat kontol tersebut masuk dengan mudahnya. "AAAHHHHH". "enak sayang?" tanya pak Edi. "hm m" kata Ruri sambil mengangguk. Kontol pak Edi bisa dibilang cukup besar dibanding punya Rahmat yang paling sering keluar masuk rongga vagina Ruri. Otomatis Ruri langsung merasakan perbedaannya. Vaginanya terasa penuh, dinding rahimnya terdorong kesegala sisi karena kontol besar tersebut. Perlahan-lahan Pak Edi memajumundurkan pinggulnya. Dia merasa ada yang berbeda dengan vagina Ruri, Kemudian dia membenamkan kontolnya dalam-dalam dan berhenti bergerak majumundur. Benar saja dugaan Pak Edi, dinding vagina Ruri berkedut memijit dan menghisap batang penis Pak Edi. "AAAHHHHH" bergantian Pak Edi yang mendesah, padahal tidak bergerak. Dia menikmati sejenak pijatan demi pijatan dinding vagina Ruri. "ayo pak" kata Ruri berbisik-bisik. "apa sayang? ga denger, memek mu ini enak banget cantik aaaah" sahut pak edi. "ayo goyang pak" kata Ruri lagi. Raut wajah Pak Edi mulai tersenyum lebar. Kenikmatan kontol besar yang pertama kali Ruri rasakan membuatnya lupa diri. Dia penasaran seperti apa rasanya kalau kontol ini bergerak cepat menghujam kemaluannya. Rasa haus akan kenikmatan membutakannya. Kembali Pak Edi melakukan kewajibannya, dia gerakkan lagi pinggulnya maju mundur, perlahan-lahan, perlahan-lahan, kemudian semakin cepat dan semakin cepat. "AH AH AH AH AH AH " plok plok plok suara desahan Ruri diikuti bertemunya kedua paha pasangan yang terpaut 20 tahun tersebut saling bersahut-sahutan. Menyadari Ruri sudah berhasil dia taklukan, Pak Edi melepaskan ikatan di tangan Ruri sehingga kini dia terbebas dari jeratan tali. Kembali Pak Edi memangku kedua kaki Ruri dengan tangannya dan melebarkan kaki Ruri sambil terus menggenjot dia.

----15 Menit berlalu----
"Pindah kamar yuk?" ajak pak edi. Kemudian beliau berjalan menuju kamar di ikuti Ruri dibelakangnya. Dengan kondisi seperti ini Ruri bisa saja kabur melarikan diri, tapi nafsu sudah membius kesadarannya, dia malah berjalan mengikuti pak Edi menuju kamar. "Coba kamu diatas ya?". Kemudian pak Edi telentang di kasur tersebut disusul Ruri yang duduk di selangkangannya. Tanpa diberi perintah lebih lanjut dengan inisiatifnya sendiri Ruri meraih batang kontol tersebut, mengarahkannya ke vaginanya. "OAAAAAAHH" desahan Ruri semakin kencang ketika batang kontol besar dan panjang itu terbenam masuk seluruhnya sampai menyentuh dinding rahimnya. 3 orang yang menunggu antrian dari teras villa mendengar raungan tersebut "diapain aja tu lonte apa pak edi ampe bisa teriak gitu?" kata Andre bertanya-tanya. Hansip yang berjaga di depan gerbang pun sempat menoleh mendengarnya, kemudian menghampiri Iwan dan Andre.

Hansip 1 : "mas, itu kok cewenya sampe teriak2? apa perlu saya cek? takut ada apa2"
Andre : "gapapa pak, emang gitu kok tuh lonte kalo lagi di ewe suka teriak2"
Hansip 1 : "oh gitu ya, dapet lonte dari mana mas? selama ini yang saya liat bapak sering bawa cewe ke villa ini tapi yang ini asli cakep, yang paling cakep yang pernah dibawa"
Iwan : "adalah pak kenalan saya"
Hansip 1 : "eh tapi bentar deh, masa lonte teriak minta tolong terus sampe di iket2 gitu sih mas? yang bener mas, kalo ini pemerkosaan terus tu cewe lapor polisi bisa kena juga saya mas"
Andre : "gini pak, itu mahasiswinya pak Edi. Dia emang sok jual mahal makanya sok nolak smpe teriak2 padahal murahan tadi aja di perjalanan kesini kita ewe diem2 aja nih videonya" Andre menunjukkan video di mobil tadi
Hansip 1 : "eh iya bener lhoh, wah anak jaman sekarang makin ngawur ya hahahaha, padahal kalo dia jadi lonte pasti laku mahal tuh, cakep gitu...eh malah diewe gratis hahahahahaha"
Iwan : "hahaha iya pak, emang bego tu cewe"

----sementara itu di kamar----

"aah ah ah pinter banget goyanganmu sayang, ayo goyang terus" puji pak Edi sambil memelintir puting Ruri. Sementara Ruri masing berada di atas Pak Edi sambil pinggulnya bergoyang dengan lincah. Tiba-tiba goyangan Ruri semakin cepat. "AAAHHH PAK, GA TAHAN AAAAAAAAAAH". kembali mata Ruri terpejam, kepalanya mendongak keatas sambil meraung lebih kencang dari sebelumnya. Ruri tersungkur ke pelukan pak Edi. Tubuhnya lemas setelah orgasme keduanya. "kamu enak banget goyangnya sayang, sekarang gantian ya" puji Pak Edi. Berganti Ruri yang telentang di kasur. Pak Edi menggenjot Ruri lagi sambil memeluk erat Ruri dan menciumi bibir Ruri. plok plok plok plok. ah ah ah ah ah dua sejoli tersebut terus mendesah. Pak Edi meremas kedua payudara Ruri kencang sekali sampai memerah. "AAAAHH AKU MAU KELUAR SAYANG, DIDALEM YA?" "HAAA, jangan pak, jangaaaaan". "ah ah ah terusss dii mana sayanggg ayo cepet ngomooong keburu keluaaar". Ruri kebingungan namun harus berpikir cepat sebelum sperma pak Edi membanjiri vaginanya, dia tak ingin mengandung anak dari pak tua ini. "emmmm anu di mulut aja pak". Mendengar jawaban itu Pak Edi mencabut penisnya, cepat-cepat memasukan penisnya ke dalam mulut Ruri. Mata Ruri melotot kaget tiba-tiba kontol pak Edi sudah masuk di mulutnya. "ayooo isepppp cepeeet". Ruri menghisap dan menjilat kontol pak Edi. dan crooooottt sperma membanjiri rongga mulut Ruri. Namun Pak Edi belum mencabut kontolnya "ayo telen, ayoo". Ruri memejamkan matanya, mencoba sekuat tenaga untuk menelan sperma menjijikan milik pak tua tersebut. UHUK UHUK UHUK, Ruri terbatuk setelah menelan sperma Pak Edi. " nah gitu, bagus hahaha". Ruri kembali lemas dan mengatur nafasnya. Saking lelahnya Ruri pun kehilangan kesadaran. Dia tertidur.

"AHHH LEGA" kata Pak Edi membuka pintu berjalan menuju teras sambil menyalakan rokoknya. "akhirnya bisa juga ngewein sicantik" kata Pak Edi memberikan testimoni. "sudah pak?". "udah, giliran kalian sekarang, sana" kata Pak Edi.

Edi :"HEI KALIAN SINI"
Hansip 1 & 2 : "ada apa pak?".
Edi : "kalian mau nyoba juga ga? kalo mau ikut sama 2 mahasiswa saya ini, kalian perkosa tuh lonte, saya mau nonton"
Hansip 2 : "hah? serius pak? jarang2 nih"
Hansip 1 : "iya yon, pas dateng yang cakepnya kaya bidadari kita dikasi jatah, biasanya engga hahahaha, mimpi apa saya semalem"
Edi : "hahaha udah sana cepet kalian ber 4 kroyok tuh cewe sampe teriak2 jangan kasi ampun".
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd