Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.225
ke 4 pria tersebut mengambil memasuki kamar dan langsung mengambil posisi di sekeliling kasur sambil memandangi tubuh Ruri yang terkulai lemas tak sadarkan diri, sementara pak Edi masih di dapur sedang membuat kopi. Ke 4 algojo tersebut berdiskusi hendak diapakan si Ruri cantik ini, yang pasti diperkosa. Disepakati mereka akan membersihkan tubuh Ruri dulu di kamar mandi kemudian mengganti pakaian Ruri dengan gamis abu-abunya, lengkap dengan hijab dan tanpa daleman. "Kok pas pake gamis makin nafsuin ya jon?" kata Pak Jiwo, hansip 1. "iya, malah makin ngaceng bayanginnya, ada ustadzah di perkosa rame2" kata Joni, hansip 2. Jiwo adalah hansip senior di kampung sini, usianya sudah setengah abad lebih, dengan kerutan yang menyebar disekujur tubuh dan rambut putihnya. Sementara Joni berusia 45 tahunan. Kedua hansip tersebut bertubuh kurus dan sedikit berotot karena di siang hari mereka melakukan pekerjaan kasar sebagai kuli panggul mengangkat hasil perkebunan untuk dijual di pasar. "Rur, bangun rur, halooo" kata Andre sambil menepuk pipi Ruri perlahan. Mata Ruri terbuka sedikit demi sedikit. "eeh, apa ndre" tanya Ruri setengah sadar. "nah gitu dong banguu....." belum selesai andre menyelesaikan kalimatnya Jiwo dengan penuh nafsu langsung melompat menindih Ruri mencium dan menjilat bibir Ruri dengan penuh nafsu. Pak Edi datang dengan secangkir kopi dan sebungkus rokok, duduk di kursi kamar menghadap ke kasur untuk menonton bokep gang bang ustadzah live action ini. "wiiih ga sabar banget pak" komentar Iwan. Jiwo tak membalas ucapan iwan. Dia terus mengeksekusi Ruri, tangannya tak tinggal diam, dia meremas payudara Ruri dari luar gamisnya. Joni tak ingin ketinggalan, dia mengambil posisi di antara kedua kaki Ruri, dia angkat rok gamis Ruri dan menyelinap masuk kesana. Dia jilat dengan liar bibir vagina Ruri, sesekali lidahnya masuk menjilati dinding vagina Ruri. Kedua mata Ruri melotot, Tangannya terangkat mencoba mendorong Jiwo. Melihat Ruri mencoba memberi perlawanan dengan sigap Iwan dan Andre memegangi kedua tangan Ruri. "emmmm mhmmmmm emmhmmm" teriakan Ruri tak terdengar tertutup oleh bibir keriput Jiwo.

"kalo gini terus ga bisa ikut main kita wan". "udah gapapa, kasian bapak2 ini belum pernah ngewein ustadzah muda nan cantik hahaha, kita kan udah tadi, ngalah dulu aja". Andre mengangguk paham. Ruri melirik Andre dan Iwan, dari tatapan mata Ruri tampak kemarahan yang sudah memuncak namun tak bisa berbuat apa2. Kedua Hansip itu tetap dengan aktivitasnya menikmati jengkal demi engkal kemulusan tubuh ustadzah Ruri. Tiba-tiba Pak Edi beranjak dari tribun penonton, berjalan mendekat ke arena. "Denger ya, kalo kamu coba melawan memek mulusmu ini bakal jadi asbak buat rokok saya, paham??" ancam pak Edi kepada Ruri. Ruri mengangguk pelan dengan perasaan ngeri membayangkan klitoris dan vagina mulusnya disundut rokok. "Udah ndre, wan, lepasin tangannya" Perintah Pak Edi. Benar saja Ruri hanya diam tak memberi perlawanan. "Pak, suruh ustadzahnya duduk dong, pengen ngerasain burung saya di kulum ustadzah gimana rasanya" kata Jiwo meminta izin. "Suruh sendiri aja, udah jinak kok dia" kata pak Edi. "ayo mbak sini, duduk di bawah" perintah joni. Ruri dengan berat hati menuruti keinginan ke 4 algojo yang penuh nafsu ini. Dia duduk dengan lutut sebagai tumpuannya. ke 4 pria disana langsung melingkari tubuh Ruri. Kontol mereka di arahkan tepat di muka Ruri. "hayoo kontol siapa dulu nih yang dapet jatah" kata Iwan sambil tertawa kecil. Ruri meraih kontol Andre terlebih dahulu, dia ambil yang paling terlihat mulus. ukuran kontol mereka kurang lebih sama, kalau dibandingkan dengan punya Pak Edi jelas punya pak Edi lebih besar, hanya bentuknya saja yang beda, milik kedua hansip tersebut terlihat lebih berotot dan berkeringat, serta lebih gelap. "ahahaha aku duluan yaa" kata Andre tertawa bangga. Seolah paham, tanpa disuruh kedua tangan Ruri meraih kontol lain yang belum dapat jatah. Dia kocok kedua kontol tersebut. "yaaah saya ga dapet tempat nih" kata Joni. Dia mundur berpindah ke belakang Ruri. Dia raih pinggul Ruri agar sejajar dengan pinggulnya. Dia angkat rok Ruri dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Ruri yang sudah basah oleh liur nya. Tak butuh tenaga ekstra karena vaginanya sudah basah oleh liur joni. Ruri sedikit melotot kaget merasakan ada benda keras berkedut masuk ke vaginanya seiring dengan lolongan joni. Joni mulai memaju mundur kan pinggulnya, menikmati gesekan demi gesekan kulit kontolnya dngan dinding vagina Ruri. "emmhm ehmmmmm mhhh" Desahan Ruri sedikit terdengar walaupun mulutnya terisi kontol. Sekarang bergantian Ruri memasukkan kontol Iwan ke mulutnya. "aah saya terakhir nih" kata Jiwo. Mulut Ruri sibuk mengulum kontol kedua temannya bergantian. Jiwo pasrah karena gilirannya terakhir, berusaha menikmati pelayanan tangan Ruri. Sengaja Ruri memberikan jatah terakhir untuk Jiwo karena bau kontol jiwo amat menyengat. "eh kok mereka terus, ayo dong giliran saya kapan hei lonte hijab" Emosi Jiwo mulai terpancing. Dengan menahan rasa jijik Ruri menggiring kontol Jiwo dengan tangannya. "AAAHHHH NAH GITU DONG, enaknyaaa mulut ustadzah" komentar Jiwo. Ruri melepas kontolnya. "UHUK UUUUHUUUK HUUEEEKK". Ruri batuk ingin muntah ketika kontol jiwo masuk ke rongga mulutnya. "GA SOPAN BANGET YA NI LONTE ANJING". Emosi Jiwo sudah mencapai ubun-ubun. Kedua tangan Jiwo memegang kepala Ruri, "AYO HISAAP HEI" Perintah Jiwo. Ruri membuka mulutnya. Dengan cepat Jiwo memasukkan kontol nya ke mulut Ruri, dan menggerakkan kepala Ruri maju mundur tak peduli Ruri akan muntah atau tidak. Mata Ruri terpejam erat-erat menahan rasa jijik sambil sesekali terbatuk-batuk. Liur Ruri menetes dari sela-sela mulutnya. Ditengah-tengah kesibukan jiwo dan Ruri, tiba-tiba terdengar lolongan keras "AAAAAHHHHH". Joni memuncratkan spermanya di punggung Ruri. Gamis Ruri dibagian punggung pun basah kuyup oleh semprotan sperma joni yang sangat banyak itu. "kenapa di keluarin di luar?" protes Pak Edi. "kalo di dalem nanti hamil gimana pak?" tanya Joni. "Hamil atau tidak itu urusan saya nanti. kalian keluarin aja di dalem atau di mulut" perintah pak Edi. "yaaah ga bilang dari tadi pak, terlanjur lemes nih". sahut Joni sambil terkapar di lantai. "EMMHMMHMM MEMMHMMMMM" Ruri berteriak-teriak mendengar perintah pak Edi. "TIDAAAAK, AKU TIDAK INGIN MENGANDUNG ANAK ORANG-ORANG JAHAT INI" kata Ruri dalam hati. Jiwo menggantikan posisi Joni. Dia sodok kontolnya hingga masuk ke vagina Ruri. Dengan kasar dia menghujam vagina Ruri dengan serangan kontolnya hingga tubuh Ruri ikut bergerak maju mundur. "aAAAAAAHHH SAKIT PAAAAAK" Mulut Ruri sudah terbebas dari kontol, kini dia bisa teriak leluasa. Tak menggubris teriakan Ruri, Jiwo terus menghajarnya semakin keras. "Mas bantu angkat ni lonte ke kasur" perintah Jiwo. Andre dan iwan yang senyum2 sendiri dari tadi melihat Ruri vs Jiwo pun segera melaksanakan Perintah Jiwo. Kini posisinya berganti, Ruri telentang di kasur sambil mengangkang lebar. Vaginanya terlihat memerah dengan sedikit noda cairan putih dari cairan vaginanya. Kembali Jiwo memasukkan kontolnya. "AAAAHHHMMMPPP" belum selesai Ruri teriak, Jiwo mencium Ruri lagi. Tubuhnya menindh Ruri dengan gerakan kontol tetap konsisten maju mundur.

"Memek kamu enak banget bu ustadzah, udah ga perawan mash rapet aja" kata pak Jiwo memberikan testimoni. Gamis Ruri di desain untuk ibu-ibu menyusui jadi terdapat resleting di bagian payudaranya. Andre dan Iwan membuka resleting tersebut dan menghisap kedua puting Ruri. Kini seluruh area sensitif Ruri dirangsang habis-habisan. Merasa ada yang aneh pak Jiwo berhenti sejenak. "UAAAAHHHH OOOOOOHHHH" Ruri teriak dan mulai terasa ada cairan hangat membasahi kontol Jiwo. Libido jiwo semakin memuncak merasakannya. Dia kebut lagi hujaman kontolnya di vagina Ruri sekarang sambil tangan kirinya mencari klitoris Ruri dan menggelitiknya dengan jempolnya."UUGGGHHHH, AAHHHHH, OOOAAAAAAH, ENAAAAK" teriak Ruri. "AAAAAAH, MAKAN NIH PEJU, HAMIL HAMIL DAH KAU USTADZAH LONTEEE OAAAAHHHH" teriak jiwo dengan satu dorongan terakhir dia mentokkan kontolnya dan menyemprotkan spermanya. Tiba-tiba pak Edi kembali masuk ke arena, menyemprotkan spermanya ke wajah Ruri. ternyata aktivitas Jiwo vs Ruri membuatnya tak tahan untuk bermasturbasi dari tadi. Jiwo dan Joni tumbang, tenaga usia setengah abad memang tak seberapa, mereka langsung terkapar mengatur nafas yang terengah-engah. Sekarang giliran Andre dan Iwan. Memposisikan Ruri nungging untuk di hajar dengan doggy style. Iwan berada di mulut Ruri, Sperma Pak Edi yang perlahan-lahan mengalir kebawah membuat Iwan semakin nafsu, dia memasukkan penisnya ke mulut Ruri sementara Andre di vagina Ruri. tubuh Ruri di sodok depan belakang. Hentakan pinggul Andre membuat Ruri mental kedepan sehingga kontol Iwan semakin masuk ke dalam rongga mulut Ruri begitupun sebaliknya, ketika Iwan memberikan hentakan di mulut Ruri, tubuh Ruri mental mundur begitu terus sampai Ruri kewalahan. 15 menit dengan posisi itu. "Masi lama ga ndre?" tanya iwan. "DIIIKITTT LAGIIIII AAAH" teriak Andre menyemburkan spermanya ke vagina Ruri. Tak lama di susul Iwan yang menembakkan spermanya di mulut Ruri. Kedua pemuda itu duduk lemas, smentara Ruri telentang tak berdaya seperti ingin pingsan. "TELAN" bentak pak Edi. Dengan susah payah dan menahan jijik Ruri menelan cairan sperma Iwan. Rok gamisnya yang masih tersikap memperlihatkan vaginanya yang memerah merona. Tampak lelehan sperma keluar dari sana. Tiba-tiba Jiwo mengambil tongkat pentungan hansipnya. Menyodokkan tongkat tersebut ke vagina Ruri. "jangan ada peju keluar, makan ni peju" kata Jiwo penuh amarah. "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH SSS--SSSAAA KIIITTTTT" Teriak Ruri sebelum pingsan. Pak Edi, Andre dan Iwan kemudian beranjak keluar ke ruang tamu untuk bersantai sambil menyeduh kopi dan menikmati batang rokoknya meninggalkan Ruri yang terkapar dikamar dengan kedua hansip yang juga terkulai lemas. Joni tertidur di lantai, Jiwo telentang disamping Ruri dan Ruri tak sadarkan diri, telentang dengan gamis yang terangkat sampai perut, wajah penuh sperma dan tongkat hansip masih menancap di lubang vaginanya.
 
semoga ruri ketemu dengan bokap nya rio dan jatuh dalam pelukan dan gairah yg meletup-letup dan meninggalkan rio untuk bersama dengan bokapnya rio ( cuma berbagi ide aja suhu )
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd