Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG This is a Story of Boy Meets Girl...

semprotblack91

Suka Semprot
Daftar
22 Apr 2018
Post
9
Like diterima
1
Bimabet

...But You Should Know Upfront, This is Not a Love Story.

SELAMAT DATANG DI THREAD PERDANA & RAHASIA TS
RULES & INFO:
  1. Tidak menerima request foto/video/bukti/hal pribadi milik tokoh bersangkutan.
  2. Cerita adalah pengalaman pribadi TS.
  3. Nama orang dan tempat diubah ke nama dan tempat fiktif (Rahasia).
  4. Timeline cerita dipastikan urut, tetapi kejadian perkara belum tentu urut (Harap maklum dengan kualitas dan keterbatasan ingatan TS).
  5. Update cerita menyesuaikan kesibukan TS. Bisa perminggu, perbulan, dan atau perabad.
  6. Tidak percaya dengan cerita, segera tutup jendela Thread.




INDEX:

1. One, Two, Three...

  1. Intro
  2. Elementary School Stories Part 1
  3. Elementary School Stories Part 2
2. Most Dangerous Enemy? Puberty.
  1. Junior High School Stories Part 1




GIRLS INDEX:
Nama tokoh akan muncul ketika saya sudah menyebutnya dalam cerita.
Link menuju data detail fisik tokoh akan muncul jika sudah ada.

  1. Dea
  2. Diana
  3. Sarah

Nama tokoh selalu fiktif. TS memakai foto artis untuk memudahkan berimajinasi dalam cerita. Fisik, terutama wajah diutamakan mendekati fisik artis yang dipakai sebagai pengganti deskripsi fisik tokoh dalam cerita.




FOR YOUR EYES ONLY

 
Terakhir diubah:

1.1 INTRO

Terus terang, saya sedikit kebingungan membuat nama samaran dan sejenisnya. Akhirnya saya mengambil nama samaran saya adalah Tom.

Jika kalian pernah melihat film 500 Days of Summer. Sudah pasti kalian mengerti sejak membaca judul Thread ini. Tetapi bukan Tom Hansen. Saya plesetkan ke nama Tommy. Nama lengkap sepertinya tidak perlu. Hehe.

Mengenai tempat tinggal. Saya asli dari Provinsi Jawa Timur. Di Kota yang cukup besar. Namun di dalam cerita saya hanya akan menyebut setting tempat Kota dan Desa, sebagai salah satu pembeda lokasi pada cerita.

Ketika Thread ini dibuat, saat ini saya berumur 27 tahun. Aih lupa. Tentu sesuai judul saya adalah seorang laki-laki normal yang menyukai lawan jenis. Sebut saja jenis itu adalah wanita. *Ba Dum Tsss....

Mengenai cerita, sebenarnya saya sendiri juga heran dengan yang namanya Wanita. Petualangan dalam cerita justru bukan saya yang memulai pertama kali. Tapi akibat dari ulah seorang wanita. Nanti ada waktunya jauh lebih detail.

Saya pernah dan masih berpacaran dengan beberapa wanita. Dan juga dekat dengan beberapa wanita. Jangan dibayangkan saya tampan rupawan. Tergolong kategori rata-rata. Badan juga tidak atletis. Kalau orang sekitar sih bilang ke saya "Badannya Seger".

Karena mungkin sering kerja hingga larut malam, saya jadi sering makan tengah malam, dan bangun tidur dengan penyesalan. Late night. Eat. Repeat!

Soal anak orang kaya juga bukan, artis bukan, pejabat bukan, dan beberapa hal lainnya yang bisa dibilang sebagai penunjang karena takdir tidak menonjol.

Dibilang jelek juga tidak ganteng. Dibilang ganteng juga tidak jelek. Kalian bingung? Yep, sudah seharusnya.

Dan bisa dibilang saya "sedikit" menyesal, telat berpetualang dengan wanita. Sehingga sekarang saya merasa kehabisan waktu dengan usia. Yang secara umum, sudah waktunya menikah dan seterusnya.

Aih, saya lupa kalau ini Forum Semprot.

Fapping. Salah satu kegiatan dan topik yang NSFW dan NFK. Sering saya lakukan. Mungkin hampir setiap hari. Karena saya lelah dan tidak suka jika celana saya tampak ketat karena mah-bird sering berdiri. Mudah berdiri. Tanpa mengenal situasi dan kondisi.

Sehingga, fapping adalah kegiatan yang sering saya lakukan. Hingga terasa seperti sebuah ritual. Tisu habis adalah sebuah bencana.

Kenapa saya fapping? Bukannya saya masih memiliki pacar atau dekat dengan wanita? Uhmmm.... mungkin ada beberapa hal yang tidak semuanya bisa dilakukan dengan yang namanya ML. Saya tidak bisa menjelaskan panjang lebar. Saya anggap kalian sudah pernah menonton film Don Jon.

Yeah. Skip.

Cerita selanjutnya kurang lebih ingin saya mulai dari sejak masih SD. Bukan berarti saya sudah bertindak kriminal sejak SD. Tetapi akan ada beberapa kejadian dan karakter yang mempengaruhi di kehidupan saya selanjutnya.

Sampai jumpa di update cerita berikutnya.




FOR YOUR EYES ONLY
Back to Index

 
Terakhir diubah:

1.2 Elementary School Stories Part 1

Kelas 1 SD. Kali pertamanya saya menyentuh paha teman perempuan. Bukan karena itu tindakan yang sudah saya niatkan sejak awal. Tetapi karena ucapan dari seorang teman di rumah. Tetangga saya rata-rata sudah jauh lebih tua. Saat itu mereka sudah kelas 4 dan 5 SD. Dan kami satu sekolahan.

Nah yang sudah kelas 5 SD ini pernah bercerita soal teman-teman perempuan di kelas. Siapa yang paling cantik dan sebatas keimutan saja. Bukan fisik.

Tempat duduk Anak-anak Kelas 1 disilang. Laki-laki dan perempuan. Kebetulan sebelah saya adalah kategori perempuan cantik #2. Dan beberapa teman kelas mulai memainkan permainan perjodohan atas dasar persetujuan mayoritas. Tentu saja saya marah. Meskipun sebenarnya saya juga tidak masalah. Toh sebelah saya biasa-biasa saja.

Kemudian tetangga saya mengetahui kehidupan saya di kelas. Dengan cerita saya dan beberapa kali ketika dia lewat depan kelas. Terjadilah sebuah perintah tak langsung dari teman saya.

Jangan lupa, berikut ini masih percakapan logika Anak SD.

"Hei Tom, coba kamu deketin cewek sebelah kamu. Kalau dia memang suka sama kamu. Badannya pasti hangat. Coba kamu senggol saja pahanya."

"Hmmm... Ok."

Entah nalar darimana. Ketika dalam permainan perjodohan dalam kelas, otomatis dua-duanya sama suka.

Besoknya ketika di kelas, posisi duduk berada di bangku depan tidak menghentikan rasa penasaran. Langsung saja saat pelajaran berlangsung, posisi duduk dan paha saya geser sedikit demi sedikit.

Hingga menempel di lutut teman sebangku itu. Kemudian saya berakting menoleh dan menggerakan badan ke bangku belakang. Ketika guru saya bercerita sambil berjalan ke belakang. Yang otomatis rok teman sebangku ikut terbuka ke belakang sedikit. Mungkin hanya 5 hingga 10 cm.

Teman perempuan saya tidak merespon apa-apa selain memandang buku di depannya.

Dan untuk beberapa saat, sensor di area kaki saya mencoba mengkalkulasi suhu.

Alis saya mengernyit. Hasilnya saya tidak merasakan apa-apa. Tidak panas dan tidak dingin. Mungkin pada waktu itu suhu tubuh kami berdua sama-sama normal. Sehingga saya tidak merasakan apa-apa.

Sorenya, ketika bermain di lapangan dekat rumah. Saya menceritakan ke tetangga. Responnya hanya satu kalimat.

"Wah Adek Tommy berarti belum mengerti begituan. Hahaha...!"

Dan saya hanya diam berdiri. Clueless.

Dia seperti mengetahui segalanya. Dan saya merasa tidak tahu apa-apa.

Perjalanan dari Kelas 1 hingga Kelas 4 tidak ada kejadian yang berarti apa-apa. Seingat saya sih.
Tetapi teman perempuan di Kelas 1 itu memiliki teman yang sesuai cerita di atas. Jika teman saya adalah kategori #2 di kelas. Maka temannya itu kategori #1. Perempuan terimut satu kelas.

Bahkan satu sekolah.

Hampir semua teman laki-laki akan meleleh jika bercanda atau berbicara dengan Dea.

Ternyata Si #1 itu masih satu kompleks dengan perumahan saya. Karena dia nantinya ada di sebuah cerita yang lebih detail. Saya beri dia nama samaran Dea.

Cerita Dea lebih detail mungkin akan hadir dalam timeline cerita 1 dekade yang akan datang.

Untuk sementara itu saja yang masih membekas dalam ingatan. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.




FOR YOUR EYES ONLY
Back to Index

 
Terakhir diubah:

1.3 Elementary School Stories Part 2


Setiap tahunnya, ada beberapa murid baru dan murid lama yang datang dan pergi. Sudah pasti bukan keinginan mereka sendiri.

Yang paling berbeda adalah ketika kenaikan ke Kelas 5. Ada seorang perempuan yang cukup menarik perhatian saya selama berhari-hari. Cewek dengan ras campuran Jerman! Wow!

Rambutnya pendek sebahu berwarna cokelat. Kulitnya putih. Karena dia akan muncul lebih detail ke sebuah cerita kurang lebih 1 dekade dari timeline, maka akan saya beri nama samaran. Diana.

Serius, ternyata memikirkan nama samaran dan bakal memberi ilustrasi foto bersangkutan itu rada kesusahan. Hahaha.


Thread ini memang bukan soal cerita cinta ala FTV (Tapi PornHub?). Jadi mari kita fokus ke intinya saja.

Kehidupan Sekolah Dasar saya jauh lebih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan teman. Bukan karena memang saya yang memiliki niatan jelek seperti cerita Part 1 sebelumnya.

Misal, teman saya pernah bercerita memergoki kakaknya yang sudah SMA menonton bokep, membahas warna celana dalam teman kelas, dan masih tetap saling menjodoh-jodohkan satu sama lain.

Dengan polosnya saya pernah bertanya.

"Memang (waktu bahas kakak salah satu teman kepergok nonton bokep) gitu itu, burungnya yang cowok masa masuk ke yang cewek? Emang bisa? Apa gak jijik ya?"

Dan dengan antusiasnya teman saya yang mungkin terlalu cepat dewasa itu menjelaskan dengan semaunya saja, sekenanya logika Anak SD, dan kepolosannya.

Yang mungkin sedikit ekstrim adalah, mengintip celana dalam guru.

Beberapa murid di depan sendiri semacam tertawa dengan bahasanya masing-masing. Saya pun penasaran.
Dan bertanya "Ada apa sih?"

Mereka menjawab, "Hari ini Bu IPA pakai celana dalam warna pink!"

"Kok tahu?"

"Coba saja kamu pura-pura jatuhin penghapus, tapi pelan-pelan sambil liat tempat duduk Bu Guru IPA."

Tidak lama saya mencobanya. Saya jongkok, dan melihatnya. Memang tidak begitu terlihat jelas apa warnanya. Mungkin karena saya duduk di bangku deret kedua di belakang mereka. Dan saya juga sempat berkata dalam hati, "Apa asiknya?"

Memang Bu Guru matpel IPA tersebut agak sedikit tomboy. Jadi mungkin posisi duduknya seperti laki-laki. Meski pakai rok selutut, tapi duduknya lebar-lebar saja.

Dan intinya saya tidak memiliki ketertarikan dengan urusan intip-mengintip waktu itu.

Ada satu cerita lagi, namanya Setyo. Dia tergolong anak yang paling nakal dan jahil. Ketika ganti baju setelah pelajaran Olahraga, dia sampat memeluk teman cewek di kelas. Tetapi memang niatnya tidak sengaja.

Si cewek sedang balik badan menuju bangkunya setelah asik mengobrol dengan seorang temannya. Kebetulan Setyo berjalan ke arahnya. Semacam adegan sinetron, mereka berbenturan satu sama lain.

Bukannya menghindar. Setyo malah memeluk erat-erat sekian detik. Dan untungnya lagi, untuk ukuran Anak SD, cewek yang dia tabrak itu punya dada yang cukup besar.

Jika kalian melihat raut wajah Setyo waktu itu. Kamu bisa melihat wajah harapan dan doa seorang bocah laki-laki terpancar dengan gembira. Dan si cewek hanya lalu begitu saja. Wait, what?

Tidak ada yang begitu spesial ketika masih SD. Tentu saja jika topiknya soal sex. Kami hanya contoh produknya. Ha!

Namun, sedikit berkembang dan lulus SD. Ceritanya sedikit berubah. Saya mulai beranjak remaja tingkat newbie. Dan akan saya lanjut pada lain waktu.





FOR YOUR EYES ONLY

Back To Index

 
Terakhir diubah:

2.1 Junior High School Stories Part 1


Awal masuk sekolah SMP, hal pertama yang dilakukan adalah mencari teman dari satu SD sebelumnya. Karena merasa memiliki suku dan ras yang sama. Hehe.

Tapi setelah itu, saya merasa masuk di kelas yang lumayan tepat. Ada satu cewek yang sempat menarik perhatian saya. Oh tidak cuma saya. Hampir satu angkatan. Oh salah, hampir satu sekolah. Mungkin termasuk guru-guru. Hahaha.

Ya ada satu cewek yang duduk di depan sendiri. Yak! Nama samarannya Sarah.

Siapa sangka cewek "Sialan" ini memiliki pengaruh dominan dalam kehidupan saya hingga 50 tahun mendatang. Mungkin.

Untuk ukuran anak SMP, ini cewek punya dada super-besar. Kalian tidak akan bisa tidak ter-distract dengan buah dadanya yang nampak ketat di seragam SMP-nya.

Awalnya dia duduk di depan sendiri. Sedangkan saya memilih di bangku nomor dua dari belakang. Dari belakang saya sesekali mencuri pandang ke arah bangkunya.

Dan terkadang melamun hal-hal yang enak.

Dengan hormon anak puber, segala obrolan, tingkah laku, dan guyonan semacam keluar begitu saja. Sempat terjadi obrolan, membahas buah dada si Sarah. Seorang teman dalam perjalanan pulang bilang kalau si Sarah mungkin sering meremas-remas buah dadanya sendiri.

Dan saya berpikir, "Hah? Buat apa?"

Karena saya merasa ha;-hal seperti itu sangat tabu dan aneh. Namun saya tidak memikirkan lebih lanjut mengenai bagaimana bisa dada seorang cewek yang masih duduk di Kelas 1 SMP sebesar itu.

Sebagai pengingat, karena saya tergolong kaum tua. Waktu itu kelas 7 SMP masih disebut kelas 1 SMP. Biar tidak bingung. Saya menyesuaikan timeline cerita sesuai fakta saat itu. Oke lanjut.

Entah apa mimpi semalam. Wali kelas merombak tempat duduk satu kelas. Karena merasa terjadi ketidak-seimbangan antara deret satu dengan deret lainnya.

Sebagian banyak laki-lakinya. Malah satu deret ada yang isinya cewek semua.

Ketika proses pembahasan ganti tempat duduk. Yang memiliki atau memakai kacamata diutamakan duduk di depan. Otomatis bangku Sarah akan ditempati oleh murid yang memiliki kekurangan dalam penglihatan. Baik yang memakai kacamata atau masih belum punya kacamata.

Dengan berbagai sahut-menyahut antar murid, si Sarah dipindah tepat di belakang saya persis.

DHUAR!

Selama ini saya di dalam kelas berharap tidak lebih dari itu.

Hari pertama ketika dia di belakang saya. Saya hanya berdiam diri. Tidak pernah menoleh sekalipun ke belakang.

Hari kedua. Masih sama.

Hari ketiga. Saya menyebar buku dari depan ke belakang. Menoleh ke belakang. Tetapi tidak berani melakukan kontak.

Hari keempat. Saya mendengar, "Anak ini sombong banget, ngajak ngobrol aja enggak."
Reflek menjawab, "Oh iya soalnya saya malu ngobrol sama cewek."

Sejak saat itu Sarah selalu mencoba melakukan komunikasi dengan Alien di depannya. Seperti pinjam penghapus, penggaris, atau entah apa saja alasannya.

Tetapi saya tetap pada pendirian. Dingin dan diam.

Dan suatu ketika, dia tiba-tiba menanyakan sesuatu dengan membawa bukunya di depan wajahku (dari saya ganti ke aku nih di tengah-tengah cerita, haha!)

Ya, dia melingkarkan tangannya dari bangku belakang. Berdiri dan semacam hampir memeluk dari belakang. Aku cuma bisa kaget dan diam. "Apa-apaan ini?" pikirku.

Mungkin hampir separuh kelas melihat kejadian itu. Mereka semacam terdiam. Aku cuma bisa diam dan sesekali membalas pertanyaan Sarah.

Hari berikutnya dan seterusnya, selalu melakukan hal yang sama. Sampai-sampai anak kelas lain pernah melabrakku. Mereka mengira aku dan Sarah sedang pacaran.

Rupanya perkara Sarah sering memeluk dari belakang sudah menjadi bahan gosip satu angkatan.

Sarah sendiri juga seperti tidak menghentikan hobinya itu.

Karena merasa tidak nyaman. Terkadang kutolak rangkulannya itu. Dengan mendorong badanku ke depan, ke arah meja. Dia sering memeluk dari belakang ketika saya bersandar di kursi.

Memang sering kubayangkan soal buah dadanya yang menggantung ketika meraih leherku dari belakang untuk setengah merangkul. Dan aroma tubuh Sarah juga semakin kukenali.

Apa daya, aku cuma laki-laki pendiam yang cuma bisa berkeringat dingin ketika berinteraksi dengan perempuan.

Dan sesekali ketika kami saling berpapasan, aku menyapa dan sambil lalu begitu saja. Mungkin jika anak laki-laki lain, mereka menyempatkan diri untuk menggoda. Sekedar bisa mengobrol lama.

Mungkin dengan mencuri pandang ke dua buah dada yang tampak padat di balik seragam.

Oh ya, ada beberapa guru pria yang tergolong genit.

Pernah ada seorang guru kesenian, semacam memberi instruksi atau memberi contoh ke sebelah Sarah. Masalahnya adalah posisi berdiri guru itu semacam sedikit menempelkan selangkangannya ke lengan Sarah. Entah sengaja atau tidak. Yang jelas jika diingat-ingat, laki-laki normal pasti sudah membayangkan yang tidak-tidak ketika Sarah sedang ganti baju, baju olahraga misalnya.

Pelajaran Olahraga adalah pelajaran yang pasti menjadi favorit semua anak. Tapi kali ini ada hal lain yang membuat senang.

Pemanasan. Setiap akan memulai Olahraga. Ketua Kelas atau Wakil Ketua Kelas menjadi Instruktur Pemanasan sebelum memulai Olahraga. Dan diakhiri dengan lari keliling lapangan basket.

Kalau kelas kami waktunya olahraga, tidak jarang anak laki-laki kelas lain mengintip Sarah lari mengelilingi lapangan.

Buah dadanya yang besar itu tampak melompat kesana kemari di dalam kaosnya. Gerakan yang berirama, dan kalian pasti berharap bisa melihatnya dalam gerakan lambat.

Sungguh Sarah ini semacam obat yang mengobati lemah syahwat.

Ah, saya belum bercerita soal wajahnya ya. Mungkin di lain waktu akan diberikan ilustrasi. Bahkan ilustrasi fotonya mendekati sosoknya asli. Aku sendiri baru sadar kalau ternyata Sarah ini mirip dengan artis itu. Haha.

Lanjut.

Selang beberapa bulan. Mulai kudengar cerita bahwa Sarah menyukai Alien di bangku depannya. Yak, saya sendiri.

Respon yang kuberikan hanya kebingungan. Karena banyak laki-laki mulai dari berbagai tingkatan kelas menaruh hati pada dadanya, uhm... maksudku hatinya.

Hampir setiap hari teman kelas menyoraki hal-hal yang selalu membawa namaku dan Sarah. Entah apa saja. Maklum namanya juga anak SMP.

Cinta monyet kata kakakku.

Ada kejadian cukup unik. Tetapi bukan dengan Sarah. Dengan teman di belakang Sarah.

Waktu itu aku sedang bercanda dengan teman-teman. Dan saya berniat meninggalkan mereka ke kamar mandi dengan berjalan mundur sebelum balik badan.

Nah saat berjalan mundur itu entah kenapa gesture tanganku semacam setangah meremas udara. Mungkin tanganku sedikit berdebu atau entah bagaimana aku lupa.

Dan tidak sengaja tanganku menabrak sesuatu dan sempat teremas sedikit. Eng ing eng! Dengan reflek aku balik badan. Tidak sengaja saya meremas kelamin teman bangku belakang Sarah. Dia cewek yang cukup tomboy tampi imut.

Dan responnya adalah, "Eh maaf!" dan dia langsung menuju tempat duduknya. Sesaat aku melihat jemari ini semacam bersorak bahagia. Memang saya tidak merasakan apa-apa yang berarti. Tapi tanganku sudah tidak perjaka! Gumamku.

Aku sempat merahasiakan kejadian itu. Tapi ketika kuceritakan ke sahabatku, dia hanya tertawa.

Untuk saat ini level kepornoan cerita ini masih level anak SMP. Tidak se-wow nanti jika timeline saya sudah sedikit dewasa. Heheh. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.




FOR YOUR EYES ONLY
Back to Index

 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd