Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Titi Kamal dan Aku - II

AKI UJANG

Guru Besar Semprot
Daftar
25 Aug 2011
Post
2.312
Like diterima
261
Lokasi
UG BANDUNG
Bimabet
Keesokan paginya, aku terjaga karena hangatnya sinar matahari yang menerpa ke wajahku dan kulihat Titi masih terlelap memelukku. Sejenak kulihat punggung telanjangnya yang semalam bersimbah peluh ketika menggapai puncak birahi …. Ku usap dengan perlahan lalu ku cium rambutnya yang panjang sebahu. Titi menggeliat lembut tetapi tidak terbangun oleh elusan dan kecupanku di rambutnya. Perlahan ku dorong tubuhnya agar lepas dari tubuhku lalu ku selimuti tubuh telanjangnya dengan sleeping bag dan fly sheet … perlahan ku pakai celana dan kaosku lalu aku keluar tenda untuk membuat air panas. Kunyalakan tungku dank u panaskan air mineral dari botol. Sambil menunggu air, ku basuh wajahku dan ku hirup udara sejuh keindahan pagi ini.
Aku duduk sambil menunggu air mendidih dank u bayangkan kembali kejadian hari kemarin …. Aku, bias jalan, tidur dan bersetubuh dengan seorang selebritis yang bernama Titi Kamal ? Edan … ini pengalaman yang paling top dari semua pengalamanku meniduri perempuan …. Masih terbayang desahnya, geliatnya saat tubuhku menggeluti tubuh hangatnya Titi … ah, siapa yang akan percaya kalau aku semalam sudah bersetubuh dengannya ?
Ketika air mendidih, saat aku akan mengangkat nesting, tiba-tiba muncul kepala Titi dan dia keluar dengan hanya membalutkan sleeping bag di tubuhnya yang telanjang dan dia berjalan mendekatiku.
“ Pagi, Kang ….. “ sambil dia cium pipiku lalu dia duduk di sampingku. Ku buatkan dia minuman hangat manis lalu ku sodorkan padanya. Dia terima sambil tersenyum dan menggumankan terima kasih …. Aaahhh, senyumnya …. Lalu kami nikmati minuman hangat dan kurengkuh tubuhnya agar merapat ke tubuhku. Dia manda, kepalanya di sandarkan di bahuku. Perlahan ku gumankan lagu George Gorban You Raise Me Up ….
“ Kang ….. “
“ Ya ? “
“ Kenapa Akang nyanyikan lagu itu ? “
“ Lagu yang menggambarkan tentang rasa syukur seseorang yang telah mendapatkan semangat dari orang lain ….. “
“ Akang dapet semangat dari siapa ? “
“ Dari kaulah …. “ sambil ku kecup pipinya
“ Justru aku dari sejak kemarin telah Akang beri semangat. Sebenarnya aku pergi ke gunung karena aku sedang down banget …. Aku bingung mau ngapain, mau ngomong ke siapa dan dalam kegalauanku, aku pergi ke daerah ini dan bertemu dengan Akang “
“ Ah … aku kan gak berbuat apa-apa, Ti, kenapa kamu malah bilang aku memberi semangat ?
“ Justru itu. Sikap Akang saat jalan dengan aku yang begitu melindungi aku, perhatian Akang yang tulus tanpa pamrih sama aku ….. “
“ Itu mah biasa Ti, kalaupun aku bertemu dengan orang lain juga, ya aku pasti akan begitu. Bagi sebagian besar orang-orang seperti kami, menolong dan membantu orang lain itu wajib hukumnya … “
“Justru itu, di lingkunganku jarang ditemui hal seperti itu. Mereka mau dekat-dekat aku selalu ada maunya …. dengan Akang aku merasakan sebuah ketulusan … aku sudah dapat pelajaran berguna dari Akang ….. Terima Kasih yaa “ dan dia kecup pipiku. Ku peluk dia lebih erat …………
“ Sekarang, apa rencana kita, Kang ?”
“ Kau harus ada di Bandung Sabtu pagi kan ?”
“ Iya. Pemotretannya memang hari Sabtu tapi aku jadi betah disini Kang”
“ Ah, jangan mengecewakan orang, Sayang, mereka kan perlu makan. Mereka sudah siap-siap lalu kau malah tidak dating, kasihan atuh …. “

Titi terdiam lalu dia berdiri dan berjalan ke tenda … lalu ku dengar dia tengah berbicara dengan seseorang.
Tak lama kemudian dia keluar lagi, masih dengan tubuh berbalut sleeping bag … ah, cantik benar bidadari ini kataku dalam hati.
“ Barusan sudah aku telepon managerku, ternyata pemotretan diundur lagi ke hari Senin …. Bête jadinya aku harus nunggu “, mukanya merengut.
“ Deeeuuuuu … yang bête “, godaku.
Titi menatapku dengan ekspresi cemberutnya tapi kemudian dia tersenyum dan memelukku, otomatis sleepingbag yang membungkus tubuhnya terlepas tetapi sepertiya dia tak perduli …..
“ Tapi dengan Akang aku gak bête koq “, dan sebuah ciuman mendarat di bibirku. Ku balas saja ciumannya dengan memainkan lidahku di bibirnya dan dia sambut lidahku dengan lidahnya. Tanganku pun akhirnya tak tinggal diam, ku belai punggung telanjangnya lalu ku remas buah dadanya. Tubuhku terdorong sehingga terguling di atas rumput basah, Titi ada di atas tubuhku dan dia terus ciumi aku dengan penuh gairah. Semula ingin aku balikkan tubuhnya tetapi karena rumput masih basah, maka aku bertahan saja dengan posisi ini. Tanganku sudah mulai memainkan dada Titi dan ini membuat Titi terengah-engah dan bibir Titipun selepas dari bibirku, sudah bergerilya ke leherku, telingaku ….. desah-desah lembut ku dengar dari mulutnya ketika putting dadanya ku mainkan.
“ Ooohhh ….. Kaaaannnggggg “
Tanganku yang tidak bias bergerak bebas karena tindihan tubuhnya akhirnya hanya bermain sekwilda (sekitar wilayah dada) dan sedikit ke perutnya yang dating tetapi agak sulit untuk bergerak ke selangkangannya. Ku belai punggung telanjangnya dan kujilati saja leher dan bahunya.
“ Titi … udah dulu dong ‘Yang …. Ntar ada yang lewa “ kataku
“ Semalem Kang Adi hebat deh … aku suka banget “
“ Terus mau lagi ? “
Titi tidak menjawab tetapi dia kecup bibirku …… dan buatku itu merupakan jawaban sehingga akhirnya ku ponding tubuh telanjangnya ke dalam tenda, ku taruh perlahan di atas matras lalu ku tutup pintu tenda.
Ku buka kaos dan celanaku sambil menatapnya dan Titi memandangku dengan pandangan yang sayu. Tubuh telanjangnya ternyata begitu indah untuk dilihat. Rambut panjang tergerai, buah dada yang besar dan pinggul yang besar serta lubang kenikmatannya yang telah ke jelajahi semalam bersamanya.
Lalu setelah aku telanjang sama dengan dia, ku baringkan tubuhku dan ku peluk tubuh telanjangnya. Dia sambut aku dengan ciumannya dan kemudian kami berciuman. Mula-mula lembut namun semakin lama semakin panas dan tanganku mulai bergerak. Awalnya ku mainkan dadanya bergantian, ku usap-usap putiingnya dan makin lama Titi semakin bergairah, tangannya mulai bergerak turun untuk menuju selangkanganku dan akhirnya batang kemaluanku terpegang olehnya lalu mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil, “ssshh…, aahh”, sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya.
“ Kaaanggg, aku ingin menghisapnya “ bisik Titi dan kemudian kubalikkan tubuhku ke posisi 69.
Langsung saja Titi memegang batangku dengan kedua tangannya lalu mengeluarkan lidahnya serta menjilati kepala batangku lalu Titi membuka mulutnya lalu memasukkan batangku masuk ke dalam mulutnya. Kurasakan lidah Titi memainkan kepala batangku dan sesekali dia menghisapnya dengan lembut hingga kenikmatan yang luar biasa kurasakan pagi ini dan kemudian tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu kemaluannya yang lebat itu untuk melihat belahan kemaluannya, ternyata kemaluan Titi telah basah sekali. Saat ujung lidahku kujilatkan kekelentitnya, kurasakan tubuh Titi menggelinjang agak keras lalu dengan cepat kumainkan lidahku. Kadang sesekali kusedot dengan agak keras ini sehingga Titi mulai menaik-turunkan pantatnya serta suaranya sudah meracau memanggil manggil namaku dan saat kukecup daging kecilnya Titi menggelinjang hebat.
“Aahh…, Kang Adddiiiiiii enaak…, aahh”, sambil kedua tangannya meremas pantatku serta menekan kepalaku lebih dalam masuk ke lubang kemaluannya. Jilatanpun kuteruskan hingga gerakan tubuh Titi semakin tidak beraturan dan ke dengar suara Titi setengah mengerang, “aahh…, oooh…, Kang Addiiiiiii ….. aku sampaiii ……….. oooh”
Tubuhnya terdiam lalu ku balikkan dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu kupegang batang kemaluanku yang sudah mengeras dan basah oleh kulumannya dan kuusapkan di belahan bibir kemaluannya sudah sedikit terbuka. kutusukkan batang kemaluanku dengan lebih perlahan ….. kuresapi gesekan batang kemaluanku dengan dinding kemaluannya yang masih peret dan …..Bleess …. Batang kemaluanku masuk seluruhnya ke lubang kemaluannya diikuti dengan teriakan kecil, “Ahhhhhh, Kang Adddiiiiiiiiiii” dan jemari tangan Titi terasa menekan di punggungku. Setelah diam beberapa detik karena aku sendiri merasa nikmat berada dalam cengkraman lubang kemaluannya, perlahan kunaik-turunkan pantatku sehingga batang kemaluanku yang terjepit di dalam lubang kemaluannya keluar masuk dan Titi mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pelan-pelan sambil mendesah.
Sambil ku genjot pinggulku, sesekali ku cium bibirnya, meremas punggungnya, pantatnya. Sementara nafas Titi sudah kian memburu dan lalu ku cabut batang kemaluanku, kubalikkan tubuh Titi yang sudah bersimbah peluh lalu setelah posisinya nungging segera saja kutusukkan kembali batang kemaluanku ke lubang kemaluan Titi yang sudah sangat basah. Saat semua batangku sudah masuk terbenam semua di dalam lubang kemaluannya, aku lanjutkan lagi gerakan maju mundur dengan ayunan keras dan kuat. Tiap kali batang kemaluanku kutekan dengan kuat ke dalam luang kemaluannya, Titi mendesah kadang menjerit kecil memanggil namaku, “Oooh …. Kang Adddiiiiiii ……….. enak sayangggggg, terus, tekan yang kuaat sayaang”. Aku terus menghantamkan batang kemaluanku tanpa memperdulikan rintihnya. Aku tarik dengan gerakan perlahan dan ku dorong denga gerakan menghentak sehingga tubuh Titi semakin bergetar. Ku mainkan buah dadanya yang tergantung bebas.
Betapa legitnya kemaluan perempuan ini, ucapku dalam hati. Setelah beberapa lama dalam posisi itu dan kulihat Titi sudah lelah, segera ku cabut batang kemaluanku dan kembali ku telentangkan tubuhnya. Titi membuka pahanya lebar-lebar hingga lubang kemaluannya agak terbuka. Ku lesakkan kembali batang kemaluanku yang sudah mengeras ke lubang kemaluannya dan kembali ku ayunkan pinggulku untuk menggerakkan batang kemaluanku maju mundur di lubang kenikmatannya.
“ Kaaannngggg ….. ayooooo … Kaaannngggg ….. terusssss ….. oooohhhh …..” Titi mendesah desah tidak karuan lalu ku peluk tubuhnya, ku lumat bibirnya dan saat kurenggangkan tubuhku, segera ku hisap buah dadanya hingga terdapat tanda merah.

Akhirnya tubuh Titi kurasakan mengejang. Matanya membeliak sebentar lalu terpejam kuat, lubang kemaluannya terasa menjepit batang kemaluanku dan jari-jari tangannya terasa membenam di kulit punggungku. Kupercepat ayunan batangku dan ketika kurasakan aku akan segera tiba maka kutekan pantatku dalam-dalam. Tanpa sadar kami kami berdua berteriak lirih dan ku lepaskan cairan kenikmatanku untuk membanjiri lubang kemaluan Titi yang paling dalam. Beberapa detik kami seolah tidak sadar dimana kami berada ….. nikmat tiada terperi saat air maniku muncrat.
Tubuh kami menegang tanpa suara hingga beberapa saat lalu akhirnya aku pun roboh menindih tubuhnya.
Ku angkat kepalaku menatapnya dan Titipun menatapku.
“ Makasih, Sayang ….. indah banget pagi ini dengan permainanmu “
“ Aku juga makasih banget, Kang Adi dah buat aku merasakan nikmat yang luar biasa “
Setelah kurasakan ketegangan berkurang, aku rebahkan tubuhku di sisinya. Nafas kami terdengar sangat keras dan saling bersahutan kemudian Titi memelukku.
“ Kang Adi …. Jantan banget sih ….. aku sampai lemas begini “
“ Sama Ti, kau juga begitu liar melayaniku “
“ Nafsu kita, Sayang ….. “ katanya sambil mengecup bibirku.

Kami terbaring dengan tubuh sama-sama telajang, meresapi kenikmatan yang sudah terjadi lalu
“ Hari ini mau dibawa kemana aku ? “
“ Kau maunya kemana Ti ? “
“ Aku ingin menikmati keindahan tadi lagi nanti …. Jadi mendingan kita diam aja disini …. “
“ Lha … trus kita cuma makan daging mentah melulu ? “
“ Aaaaahhhhh …. Akang nakallll ….. “ katanya sambil mencubit dadaku yang masih berkeringat. Lalu akhirnya kuajak dia untuk mandi di sumber air. Kami mandi bersama dalam di tempat itu tanpa rasa khawatir akan ketemu orang bahkan saat aku menyabuni tubuhnya, ku ajak dia untuk bersetubuh di tempat itu tetapi dia menolak karena khawatir kulitnya akan tergores oleh ranting-ranting. Ah, aku ingat, tubuhnya adalah modal utama kepopulerannya ….. sehingga akhirnya aku hanya menciumi saja bibirnya, pipinya. Usai mandi kami kembali ke tenda lalu berdua kami membuat sarapan sambil diselingi obrolan, canda, godaan ….
 
Yahh...Ki,kok dpisah siy ama thread prtm...ntar susa neyh nyarinya..***bungin aza dunkzz...yah yah yah...
Bgs jg idenya neyhh
:top:
 
Terasa beda klw yg berkarya
Org yg sarat akan pengalaman..
Dh kenyang asam garam asmara..

Muantabbb... Berujung :konak:
 
Yahh...Ki,kok dpisah siy ama thread prtm...ntar susa neyh nyarinya..***bungin aza dunkzz...yah yah yah...
Bgs jg idenya neyhh
:top:
Juragan, aki ni sudah tua, duduk berlama-lama sakit pinggang kumat jadi nulisnya juga kepotong-potong .... hehehe. semoga berkenan
 
Terasa beda klw yg berkarya
Org yg sarat akan pengalaman..
Dh kenyang asam garam asmara..

Muantabbb... Berujung :konak:
jangan begitu ah, jadi malu .....
 
tbuh che tua.. smangat che muda.. smangat ki.. truz berkarya
 
:berbusa: mangstap..:berbusa:
jadi pengen :remas::remas:....
ijin numpang:coli: ki.....
udah sangat:tegang:
 
:bacol::konak: nice
 
nice story...nice post, bozz :semangat:
nubie tunggu karya selanjutnya... :adek:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd