Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA True Story Petualangan (sambungan cerbung) update page 52

update

Chapter 9 : Perawat Hati

betapa sumringahnya diriku ketika senyum itu mengembang dari bibir mungil mia, aku masih tak menyangka akan bertemu bertatap muka dengan mia.
"senyum senyum aja pak? nglamunin apaan? " kata mia menyadarkan lamunanku.
"ah enggak, masih ga nyangka kita bakalan ketemu, udh lebih dari 4 th padahal hehehe udh makan? makan dulu yuk aku laper" kataku sambil berjalan ke sebuah warung pecel ayam.
"sama, aku juga blm makan" saut mia.
"eh gimana tadi kok bisa km nglabrak cewekmu? " kata mia sambil menyantap makan malam kami.
"ah males aku ngebahas itu, mending ngobrolin kita, eh maksud aku, km ngapain aja sekarang hehehe" kataku blepotan. terus terang saja aku tidak bisa menyembunyikan warna hatiku yg terlalu senang.
"ah bisa aja hehehe seneng ga ketemu aku? " tanya mia blak blakan. mungkin mia sudah mengetahui isi hatiku dari raut mukaku yg selalu tersenyum melihat dia makan.
"seneng laah km ga pernah mau kl diajak ketemu, eh malah ngilang kaya diculik orang"
"iya nih sekarang aja aku lagi diculik kamu " jawabnya tersipu.
"jiaaah, paling bentar lagi aku di telp cowokmu karna culik ceweknya keluar"
"yah kalo cuman culiknya kesini mah ga bakalan dicariin. hehehe"
wah mancing nih kataku dalam hati
"mau kemana kita? " tanyaku
"ke puncak yuk?! aku dah lama ga kesana, pengen ketempat yg dingin dingin" jawabnya lugas
"jadi culik ke puncak nih?"
"hihi yuk"
selesai makan kami bersiap, menuju kuda besi butut kesayanganku.
hpku berdering, siapa nih. kulihat nomor kontaknya. indra meneleponku.
"bentar aku angkat telp dulu" aku meminta ijin ke mia sebelum kami berangkat
"ceweknya ya yg telp hihihi... mungkin dia tau cowoknya lagi nyulik cewek lain hahahaha" celetuk mia. aku hanya nyengir saja
"hallo ndra, kenapa? "
"udah gw beresin bos hehe sama anak anak juga tadi" jawab indra di ujung telp.
"gw bilang jng diapa apain tuh anak orang, gw bisa sendiri"
"tanggung bos, anak anak juga kesel ama kelakuannya. tadi juga ribut di rumah bos kecil, bonyoknya lo kasih tau ya bos? soalnya kita kita ga ada yg bilang ke ortunya" ketus indra
"iya tadi sebelum jalan gw kasih kertasnya ke mereka" jawabku
"pantesan, bokapnya mencak mencak, disidang tadi, nanyain loe juga bos"
"udh biarin males gw ngladenin, gw jalan dulu yak cari angin, kl ada apa apa kabarin yak" jawabku
"yuk jalan" kataku ke mia
"km apain tuh anak orang? "
"hahahaha bukan aku, anak anak situ yg gaplokin, padahal udh ak bilangin. biarin aja, eh malah dikeroyok didepan gang, .... eh nguping aja, udh yuk berangkat, macet ntar jadi diculik ga nih? " sembari menstarter motorku.
ternyata tak selancar ku kira, hujan gerimis menemani sepanjang jalan kami menuju puncak. ku tawarkan agar menepi dan sekedar menunggu hujan reda. namun mia menolaknya.
"aku suka hujan" sambil memelukku erat.
pukul 1 pagi kami sampai di sebuah masjid terkenal di atas puncak. air sudah tembus ke lapisan jaketku, basah kuyup. namun tidak dengan mia, jaketnya kering karna terlindung dari tubuhku. hanya sedikit bagian pundak dan punggungnya yg basah.
"pesen yg anget anget, ntar km masuk angin"
"jahe ada ga? " jawabku.
malam itu sangat dingin menusuk ke tulangku. sampai sampai aku tak bisa meminum jahe hangat yg ku pesan karna sekujur tubuhku menggigil.
"biar km ga kena hipo" mia menambahkan jaket yg dia sudah persiapkan di tas ranselnya. mia memintaku utk melepas jaketku dan memelukku.
"udh angetan" tanya mia.
"maap ya malah km yg jadi tersiksa begini hehehe" lanjutnya
"gpp, ngabisin jahe juga nanti anget kok, tambah pelukan kamu makin anget hehehe"
"ga usah pulang ya, kita tunggu sampe besok aja, ntar malah kenapa kenapa, lagi pula masih gerimis" pinta mia.
"gpp nanti kl udh redaan kita turun" kataku.
"dasar batu"
"hahahaha ntar km dicariin kl ga dipulangin"
"ini kan kemauan aku ngajak km ke puncak, santai aja"
tak terasa ngobrol bersama mia bisa sehangat ini meskipun tubuhku masih kedinginan. 2 jam kami habiskan berpelukan sambil menikmati jahr hangat yg tak terasa sudah 3 cangkir.
"udh reda, kita turun yuk"
"km beneran udh kuat"
"dicoba hehehe"
baru sampai dekat gunungmas, tubuhku menggigil hebat. motor yg kami tumpang sempat oleng. aku menepikan motorku utk menghela napas.
"udh!!! jangan dilanjutin!! kita cari hotel / villa aja, sini ak gantian yg bawa motor. "
"ya udh kita cari, aku aja yg bawa motor. "
ku gas pelan pelan motor bututku menghampiri abang abang yg membawa senter yg biasa menawarkan villa kosong.
"ada yg kosong aa?" tanya mia ke orang itu
"ada neng" kata orang itu
"jauh ga a? "
"ga jauh kok neng, mari aa antar"
aku mengikuti orang itu menuju bangunan villa yg masih terlihat baru. bagus juga nih villa gumamku.
setelah masuk, mia segera mengunci pintu.
"muka kamu pucet bgt, sini!!! " mia melepas jaket dan pakaianku. diambilnya selimut tebal dan memakaikannya ke tubuhku. ak duduk di sofa. mia mematikan lampu kamar, langsung melepas semua pakaiannya dan hanya tersisa cd dan bhnya saja.
meskipun temaram aku masih bisa melihat tubuh curvy mia terpapar cahaya dari luar kamar. mia masuk ke dalam selimut lalu memelukku.
"hei kamu ngapain" terus terang aku agak risih juga dipeluk seperti itu, jantungku berdegup kencang.
"masa ga pernah dipeluk cewek sih km, udh tenang aja, ga aku perkosa kok. km bakalan sembuh"
"buset, jantung km copot ya? hahahaha jng degdegan gitu dong" celoteh mia.
ak baru sadar mia adalah seorang perawat dan mungkin perlakuannya kepadaku hanya semata mata utk menyembuhkanku dari dingin yg menyerangku.
namun tetap saja perlakuannya membuat kejantananku naik. mana hampir bugil pula. sial gumamku dalam hati. aku jadi rikuh. kami hanya terdiam beberapa saat. hening seluruh ruangan kamar. yg terdengar hanyalah dengusan nafas kami dan debar jantungku.
"udh mendingan kan. udh ya peluknya hehehehe"
"eh iya makasih ya"
mia hanya tersenyum. melepas pelukannya. dia tarik selimut yg membungkus tubuh kami, membuat dingin kembali menusuk tubuhku meskipun tidak sedingin saat pertama kali aku masuk kamar.
mia berjalan ke ranjang sambil menutup tubuhnya yg setengah bugil itu dengan selimut.
"istirahat, biar besok fit lagi" kata mia yg sudah merebahkan tubuhnya di ranjang.
aku mencari jaket yg agak kering. dan rebahan disofa.
aku tak bisa memejamkan mataku. aku hanya melihat langit langit kamar villa.
"ri, knp km tidur disofa, sini! "
"gpp, aku disini aja"
"sok kuat lo, udh sini" mia masih membungkus tubuhnya dengan selimut menghampiriku.
aku ingin menolaknya, tp ya sudahlah.
ak tidur di samping mia, terpisahkan guling berada ditengah. mia membelakangiku.
selang beberapa lama, mia mengagetkanku,
ia memintaku utuk masuk kedalam selimut.
"km masih menggigil, sini masuk, ini lepas aja sih masih basah gitu dipake" kata mia meminta melepaskan celana jeansku.
mia memelukku, namun ada yg berbeda, mia seoertinya melepas semua pakaiannya yg tersisa. dadanya yg kenyal halus menyentuh kulit lenganku. aku merasakan bulu bulu halus kemaluan mia menggesek gesek pahaku. aku membalas pelukannya, meremas dan memainkan putingnya yg mulai mengeras. taksadar kami beradu bibir.
"makasih ya, next time jangan gini lagi, ntar km "habis" " lanjutku.
mia hanya mendesah
 
semua mulustrasi mia sudah kehapus, cuman beberapa doang yg tersisa, udh pernah ane post.

komen dan like biar lebih semangat update nih hu hehehe


Mantabs, akhirny ag ditunggu² dtg jg... Nggk lanjut nih pergulatannya...
 
kira2 nating hepen ato.....


( menunggu di enggok2an sambil ngitung laron.. )
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd