Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ucok Anakku

Bimabet
Aku membangunkan ucok dengan alasan sudah siang untuk mandi dan sarapan. Ucok terbangun dan kuminta dia membersihkan diri ke kamar mandi. Dengan guyuran air hangat dia membersihkan dirinya. Dari kamar mandi dia hanya melilitkan handuk di tubuhnya. Senyum dan ucapan selamat paginya demikan merdu.
“Selamat pagi Silvya sayang…” sapanya. Dia tetap meanggilku Silvya, bukan mama. Itu pertanda, kalau dia sadar apa yang diucapkannya tadi malam dan dia masih mengingat semua kejadian yang telah terjadi tadi malam.

“Aku hanya bisa memaksakan diriku untuk tersenyum. Dengan celana pendek tanpa pakaian dalam dan kaos oblong longgar dia menggandengku ke meja makan. Aduh… mesra sekali. Kenapa suamiku tak pernah melakukannya selama ini padaku? Kenapa harus anak kandungku? tanya ku tanpa bisa menjawab nya.

Roti yang sudah dipanggang, aku olesi selai sambil menuangkan teh tarik panas ke dalam gelas dan kami sarapan bersama pagi itu. terlihat ucok melayangkan senyuman manis nya kepadaku dan aku hanya bisa diam tanpa bisa berkata apa apa.

“Pagi ini, kamu cantik sekali sayang…” pujinya. mencoba menggoda.
Aku pun jadi kikuk dibuatnya. ucok mentium rambutku yang baru saja aku shampoo.
“Rambutmu wangi sekali Silvia…” bisiknya lagi.
“Cokk.. kamu harus hati-hati mengucapkan kata-katamu. Bagaimana kalau ada yang mendengar. Bisa gawat,” nanti lho kataku.
“Aku akan menempatkan ucapanku, saat dimana aku harus mengucapkannya,” ujarnya. Aku diam saja. Aku masih belum mampu menerima ucapannya yang mesra.
“Silvya… vaginamu nikmat sekali. Sebentar lagi aku ingin merasakannya kembali,” ucapnya. Aku diam. Dadaku bergejolak dan bergemuruh. Apa yang harus kulakukan, aku tak mengarti.
“Kamu belajar bersetubuh dari siapa?” tanyaku.
“Dari pelacur. Aku sudah belasan kali melacur,” jawabnya jujur.
“Kamu tidak takut AIDS?”
“Aku pakai kondom.”
“Kamu tak boleh ke pelacur lagi,” aku setengah membentak.
“Untuk apa aku melacur lagi. Bukankah aku sudah punya isteri yang cantik?”
ucok memelukku dan menciumiku. Setelah minum teh tarik, Ucok mengelus-elus pundakku. dan menhembuskan nafas lembut ke leherku yang membuat ku sedikit geli.
“Ya… Aku isterimu,” kataku. Setelah mengucapkan kata-kata itu , aku jadi menyesal.
Tapi sudah terlanjur. Biarlah. Dalam hati aku mengatakan dan berteriak kepada wawan yang sudah aku gugat cerai. Ke nerakalah kau wawan, karena aku sudah mendapatkan penggantimu, anakmu sendiri.
ucok membopongku ke dalam kamar dan menelentangkan diriku di atas tempat tidur. Satu persatu pakaianku dibukanya sampai tanpa sehelai benangpun melekat di tubuh ku. Kemudian dia melepas satu persatu pakaiannya, juga sampai telanjang bulat.
“Sil.. tubuh mu bagus sekali sayang sekali ayah ku menyia nyiakan mu yang sangat pandai menjaga dan merawat tubuh mu…” Aku hanya tersenyum kecil.

Aku merasaka berada di surga, dengan kelembutan tegur sapa anak kandungku yang gagah itu. Tubuhku yang mungil, mungkin membuat aku kelihatan tidak setua usiaku. Jika aku berdiri, ubun-ubunku persis berada di bwah bahu anakku. Berat badanku hanya 48 Kg. ucok tingginya 176 Cm, kekar dan berotot karean rajin ke fitnes.
“Sil… apakah kamu juga mencintaiku sayang?” Aku mengangguk.
Anggukanku pasti dan mantap. Aku berharap wawan melihat aku mengangguk.
“Aku butuh jawaban dari mulutmu Sil,”
“Ya… Aku mencintaimu ucok…” kataku dengan mantap.
“Benarkan aku suamimu, Sil?” tanyanya lagi sembil menjilati pentil tetekku.
“Ya.. Kau suamiku dan aku isterimu,” kataku. Ingin aku berteriak sekuat-kuatnya mengucapkan kata-kata itu, agar wawan mendengarnya.

“Enak sayang…” kataku sambil mendesah.

Mulutnya masih menjilati klitorisku, sementara penisnya sudah dia arahkan ke mulutku. Ucok meminta, agar aku memegang penisnya dan menjilatinya. Aku berpikir, ucok toh sudah menyabuninya, kenapa tidak? Aku pun memasukan penisnya ke dalam mulutku Ternyata, aku merasakan sebuah sensasi lain lagi.

Saat ucok mempermainkan lidahnya di vaginaku dan anusku, aku mulai tidak tahan dan menjepit kepalanya dengan kuat dengan kedua kakiku dan aku menjambak rambutnya dengan kuat, lalu aku menjerit hebat menumpahkan semua isi tubuhku di dalam vaginaku. Aku pun meregangkan jepitan kakiku dan aku terkurai lemas.

ucok berdiri di tempat tidur dan tersenyum manis kepadaku. Aku membalasnya. Kami sama tersenyum.
“Aku bangga, kamu mampu menikmati kenikmatan ini, Silvya,” pujinya.

“Terima kasih, karena aku tak pernah merasakan kenikmatan seperti ini selama hidupku,” jawabku berterus terang.

ucok tersenyum dan mengelus rambutku. Aku diperlakukan seperti seorang Balita. Aku bahagia sekali. Kenapa selama ini tak seorangpun memperlakukan aku seperti ini. Kenapa selama ini, tak seorang pun memanjakan diriku?

Ucok mulai memelukku dengan mesra tanpa sehelai benangpun membalut di tubuh kami dengan kelembutan. Ucok mulai menindih tubuhku dari atas. Aku seperti tak sabar ingin mendapatkan kembali sensasi yang semalam aku rasakan. karena penis ucok sudah membesar dengan sempurna langsung saja kutangkap penisnya dan kutuntun ke dalam vagina ku yang sudah basah tempat aku mengeluarkan nya dulu ketika dia masih balita. kini batang kontolnya telah masuk semua aku merasakan sesuatu yang janggal menyelinap masuk ke dalam vaginaku, namun aku merasakan batang kuntul nya masih belum mentok masuk ke vaginaku, aku meminta agar aku diizinkan dari atas. kini seperti nya aku yang memegang kendali permainan skandal birahi antara aku dan anak kandungku.

Tenaga ucok sangat kuat karena dengan gampang dia membaliikkkan tubuh kami berdua, seperti membalikkan telur dadar saja. Aku mulai aktif dari atas dan mencari-cari kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku menemukan kenikmatan itu dan aku orgasme untuk kedua kalinya. Aku yang sudah lemas menindih tubuh anakku yang kini menjadi suamiku dari atas. Ucok mengelus-elus rambutku. Aku benar-benar dimanjakannya seperti seekor kucing.

Sejak saat itu, kami mulai akrab sebagai “Suami-Istri” rahasia. Berbagai pose sudah pernah kami lakukan. Doggy Style dan sebagainya. Macam Macam posisi sex sudah kami jelajahi, kadang kami melakukannya sambil duduk berdua, dimana aku naik ke tubuh ucok dengan mengangkanginya.

Kami melakukannya di dapur, di ruang TV, di kamar mandi dimana saja. Ada satu rahasia yang aku perbuat, tanpa sepengetahun ucok anakku yang kini menjadi suamiku. Saat dia naik gunung bersama teman-temannya, aku ke rumah sakit dan opname selama tiga hari, untuk menutup peranakanku, agar aku tdak bisa hamil.

Setiap kami melakukan hubungan intim, ucok selalu membisikiku kata-kata, kalau dia ingin aku melahirkan anaknya. Aku harus mengimbanginya dan mengatakan:” Sayang, aku juga ingin hamili. Hamililah aku sayang, agar kita punya anak,” kataku. Bahkan ketika sarapan pagi aku mengatakan kepada Ucok, kalau aku sangat menginginkan memiliki anak dari spermanya. Biasanya ucok akan tersenyum dan semakin menggebu-gebu ingin menyetubuhiku.

Karena tidak hamil-hamil, aku mengatakan padanya, mungkin spermanya muda, karena terlalu sering bersetubuh. Bagaimana kalau bersetubuh itu hanya dua kali dalam seminggu, tapi persetubuhan yang berkualitas dengan sperma yang banyak? ucok setuju. Hingga kami membuat jadwal dua kali seminggu bersetubuh, walau sering juga kami langgar. Terkadang ucok yang tak mampu menahan gejolak nafsunya, tetapi aku juga tak jarang lebih dahulu meminta untuk disetubuhi.

Jika diluar kami selalu memperlihatkan kalau kami adalah ibu dan anak. Jika bedua, di rumah atau di dalam mobil, kami saling memanggil nama dan saling memanjakan.

Sekarang ucok telah menikah karena dia menginginkan keturunan, Kini aku semakin di makan umur walau usiaku sudah 53 tahun, kami selalu berkomunikasi melalui SMS atau bicara via HP. Kami selalu melakukannya di rumah atau di hotel. Menurut Ucok, dia menikah hanya memnginginkan anak, bukan menginginkan kenikmatan, karena dia tak pernah merasakan nikmat dengan perempuan mana pun kecuali denganku. Aku sendiri tidak tahu apakah hubungan gelap kami akan sampai akhir hayat ku yang sudah termakan usia atau bagaimana , sekian.,,,,,,,,,,,,,,,,,,
 
Lanjuken huuu
 
Cukup menarik karyanya, hu... hanya saja kesannya terasa seperti terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan cerita... dan terasa kurang di bagian 'menutup peranakan" tanpa alasan yang jelas, mungkin maksud dan tujuannya tersirat tapi alangkah baiknya bila di jelaskan alasannya... tapi overall, the story line is the best... semangat hu buat karya-karya lagi!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd