Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Vivi: Jurnal Perselingkuhanku [CGU]

Siapakah fucking hero CGU favorit kalian?


  • Total voters
    66
BONUS STORY 8

Suatu hari
Pukul 16. 14



“Yess... coming... coming!” sahut Boby menuju pintu setelah mensave game yang sedang ia mainkan di laptop.
“Noinar... whats up?” sapanya pada gadis yang membel kamarnya.
Noinar (18 tahun) adalah teman kuliah Boby asal Thailand yang tinggal di flat ini juga, ia datang bersama Ploy (18 tahun) yang adalah roomatenya. Ploy masih mengikuti kelas bahasa dan Bahasa Inggrisnya masih agak parah dengan logat Thai yang medok. Mereka bukan saudara tapi nampak mirip, sama-sama cantik, sama-sama rambut panjang, bedanya Noinar rambutnya dihighlight kemerahan, sementara Ploy hitam, mungkin memang di Thai sekarang trend make-upnya seperti itu jadi ya hasilnya mirip-mirip. Mereka memakai celana pendek yang memamerkan keindahan paha mereka yang putih mulus.
“Eerr... Boby, we need some help, our washing machine is broken, and the technician will come tomorrow, but we need to wash now!” tutur Noinar
“Aah... so you want to wash here?”
“Yes, yes, can we?”
“Sure... please come in!” Boby mempersilakan mereka masuk.
“Thank you so much, we will take our laundry first!” keduanya tersenyum lalu kembali ke kamar mereka.
“Orang Thailand ya? Suaranya satu frekuensi soalnya, cempreng” kata Darren yang terbaring di ranjang karena sedikit tidak enak badan.
“Iya... numpang nyuci”
“Eh... tar... cewek Thai, yang tinggal di atas itu bukan? Yang cakep kan?” tanya Darren mengingat-ingat.
“Iya, Noinar... gua ga banyak tau orang Thai deh, yang tinggal di sini juga ya dia aja sama temennya!”
“Owh... tiba-tiba gua ngerasa baikan sekarang!” Darren menegakkan badannya di ranjang, “lu belum pernah coba made in Thai kan?”
“Wah ada rencana apa lu? Gua juga pengen tapi yang satu ini kayanya jaim jadi ga bisa grasa-grusu”
“Orang Thai emang malu-malu, tapi katanya kalau udah liar gampang deh!” kata Darren, “hhmm... lu ikutin aja ntar... “ Darren menjelaskan rencananya pada sang adik yang mengangguk-angguk dan tersenyum.
Lima menitan kemudian bel kembali berbunyi, Boby membukakan pintu dan mempersilakan dua gadis Thai yang kini membawa cucian mereka dalam dua kantong besar. Ia juga memperkenalkan kakaknya yang sudah bangun kepada keduanya. Setelah memasukkan isi kantong pertama dan menyalakan mesin cuci, Boby mempersilakan kedua gadis itu menunggu di ruang tengah dimana kakaknya sudah menyediakan kacang dan potato chips.
“Drink? Beer? Tea?” tanya Darren.
Mereka memilih bir dan empat kaleng bir pun dibuka, keempatnya duduk melingkar di atas karpet dan mulai mengobrol. Kakak adik itu mempraktekkan kemahiran mereka berbicara sehingga suasana dengan cepat cair. Boby memang sering sekelas dengan Noinar namun baru kali ini merasa dekat dengan gadis itu, juga Ploy yang bahasa Inggrisnya nanggung dan kadang dibantu temannya mulai terlarut dalam obrolan dan senda gurau.

“Don’t only befriend with the Thais, try other nationalities so you can practice your English!” kata Darren pada Ploy.
Dari obrolan diketahui keduanya sedang single, Noinar sudah setahun lebih putus dengan pacarnya sementara Ploy pernah pacaran singkat dan di sini ada pemuda Thai yang sedang PDKT tapi ia tidak merasa cocok.
“More beer?” tawar Darren setelah menghabiskan isi kalengnya.
“Sure why not?” tantang Noinar, ternyata ia kuat minum juga
Ploy awalnya menolak, tapi Noinar membujuknya sehingga ia menerima kaleng berikutnya. Alkohol yang memanaskan tubuh mereka membuat obrolan semakin seru, Ploy nampak lebih lepas berbicara dalam Bahasa Inggris walau kadang terdengar aneh. Kemudian Darren mengajak main truth or dare, Noinar menjelaskan pada Ploy dalam bahasa mereka. Ploy agak mengernyitkan dahi tapi akhirnya ia setuju juga. Dua putaran pertama masih biasa-biasa saja, Ploy nampak mulai tipsy setelah menyanggupi dare menghabiskan satu sloki vodka, Noinar pun berani mengajukan pertanyaan truth yang nakal pada Boby mengenai sudah pernah bercinta dengan berapa wanita. Keempatnya sudah menenggak lumayan banyak alkohol untuk membangkitkan libido mereka, permainan pun semakin vulgar.
“Ummm,” gumam Boby. “Okay, Ploy... truth or dare?”
“Dare!” jawab gadis itu PD
“Then, I dare you to kiss... Noinar!“ Boby tersenyum lebar
Kedua gadis itu terkesiap dan saling pandang, melirik ke arah dua pemuda itu. Lalu Ploy menempelkan bibirnya ke bibir temannya. Kedua gadis itu berpagutan tiga menitan disertai adu lidah sebelum mereka memisahkan diri.
“You see it guys!” kata Ploy dengan wajah memerah, “done!”
Dare berikutnya mengharuskan Noinar melepas pakaian atasnya, karena sudah tipsy dan birahi, gadis Thai itu tidak terlalu risih melepas kaosnya hingga tersisa bra pink yang menutupi payudara berukuran sedangnya.
“Darren... I want to hold your... “ Ploy mengajukan dare-nya pada Darren seraya menunjuk ke selangkangannya.
“Hahaha... it’s called cock!” kelakar Darren yang sudah terpengaruh alkohol akibat dare dua sloki vodka, ia menggeser duduknya mendekati Ploy
“What you said? Kooo... ?”
“Cock!” ulang Darren, “in Indonesian, kontol!”
“Ooon... tol!!” tiru Ploy yang langsung disambut tawa yang lain.
“This is not language class! Just do it bro!” sahut Boby masih tertawa.
Akhirnya Ploy meraih selangkangan Darren dan merasakan penisnya sudah mengeras. Gadis itu tersenyum nakal dan tangannya menyusup masuk ke celana pendek pemuda itu. Tangannya yang lembut pun menggenggam penis Darren.
“Ooouch.... it’s good Ploy!” lenguh Darren merasakan genggaman gadis itu.

“Ploy... kamu... “ kata Noinar dalam bahasa Thai, ia masih cukup sadar sehingga terperangah melihat Ploy yang jadi liar.
“Ssshhh... don’t bother them” kata Boby mendekap tubuh Noinar, “they are having fun”
Ploy tertawa-tawa melihat reaksi Darren ketika penisnya dikocok.
“It’s nice aaa?” tanya Ploy
“Uuugghh... very... may i touch yours?” tanya Darren
Ploy menatapnya sejenak, lalu diraihnya tangan pemuda itu ke selangkangannya. Tanpa basa-basi lagi tangan Darren pun menyusup ke balik celana gadis itu, merasakan permukaan vaginanya yang berbulu lebat. Noinar terhenyak sambil menggigit bibir menyaksikan dua orang yang tengah mabuk alkohol dan birahi itu beraksi di depannya, tak terasa birahinya juga mulai naik, tangannya balas meremas tangan Boby yang memeluknya.
“Noinar... should we leave them?” tanya Boby dekat telinga gadis itu sehingga hembusan nafasnya terasa menggelitik.
Noinar mengangguk dan pasrah mengikuti Boby menggandeng tangannya ke ranjang di balik lemari besar. Boby langsung memeluk dan mencium gadis itu di pinggir ranjangnya, Noinar membelakak kaget, namun sebentar saja ia sudah terbawa arus. Ia memejamkan mata, membuka bibirnya sehingga lidah mereka beradu, tangannya juga balas memeluk pemuda itu. Mereka berpelukan erat sekali, saling pagut dana saling raba, tangan Boby meraih kait bra gadis itu di punggungnya dan melepaskannya. Tanpa melepas pelukan dan ciuman, keduanya membaringkan diri di ranjang saling bersebelahan. Sensasi panas dari alkohol yang mereka minum membuat keduanya semakin bergairah, lidah mereka beradu sampai liur meleleh di pinggir bibir. Noinar melepas sejenak pagutannya untuk membuka bra yang telah terbuka kaitnya itu sehingga terbukalah payudaranya yang sedang dengan puting pink mungil. Gadis itu menggeser tubuhnya sedikit dan menyodorkan payudaranya ke wajah Boby.
“Eeenngghh!!” lenguh Noinar ketika mulut pemuda itu melumat payudara kanannya, lidahnya menyapu-nyapu telak putingnya sehingga makin mengeras, disertai pula gigitan kecil.
Tangan gadis itu meraih ujung kaos yang dipakai Boby dan menariknya ke atas. Boby menghentikan sejenak hisapannya untuk meloloskan kaosnya sebelum kembali melumat payudara gadis Thai itu. Keduanya kini sudah setengah telanjang tinggal memakai celana saja. Tangan Boby meraba punggung mulus gadis itu turun lalu masuk ke celananya, ia merasakan bongkahan pantatnya yang bulat kencang lalu bergerak ke depan merasakan bulu-bulu dengan bibir vagina yang sudah basah. Noinar semakin menceracau dengan bahasanya yang tidak dimengerti, tangannya meremasi rambut Boby yang masih asyik menetek darinya. Jari tengah Boby mulai mengais-ngais vagina gadis itu membuat tubuhnya bergetar seperti tersengat listrik.
“Boby... good... i like it... aahh!!” desahnya bercampur bahasanya.

Sementara di balik lemari besar penyekat ruangan itu...
“Aahh.... uuuhh... !!” Ploy duduk di sofa dengan kedua kaki terkangkang lebar, mulutnya mendesah-desah merasakan jilatan dan hisapan Darren pada vaginanya.
Lidah Darren menjilati bibir vaginanya yang sudah membasah serta klitorisnya secara intensif menyebabkan gadis Thai itu menggeliat dan mengejang-ngejang. Kedua tangannya merayap ke atas masuk ke kaos dan bra-nya yang masih melekat di tubuh hingga menyentuh kedua gunung kembar gadis itu. Lalu jemarinya memainkan puting Ploy, terkadang meremasnya dengan nafsu birahi yang semakin menggila.Sampai akhirnya terasa vagina Ploy basah kuyup oleh lendirnya bercampur dengan air liur pemuda itu. Darren melepaskan kaos dan bra gadis itu hingga telanjang lalu melepaskan pakaiannya sendiri. Ia baringkan tubuh Ploy di sofa dan mengambil posisi di antara kedua belah pahanya. Dikeluarkannya kondom yang sudah ia siapkan dari saku celananya lalu dipasangkan ke penisnya.
“Darren... “ Ploy menahan Darren ketika hendak menempelkan kepala penisnya ke vaginanya, “I... I afraid, I never do it before” katanya terbata-bata.
“Relax, I’ll be gentle!” kata Darren membelai lembut rambut gadis itu dan menatap matanya.
Dipagutnya bibir Ploy, ditindihnya tubuh gadis itu, keduanya berpelukan erat menikmati pertukaran lidah dan liur. Ketika dirasa Ploy sudah mulai enjoy, tangan Darren yang tadi meremas payudaranya turun ke bawah mengarahkan penisnya ke vagina gadis itu. Ploy menganggukkan kepala mengisyaratkan ia telah siap. Maka Darren menekan penisnya hingga terasa kepalanya merobek sebuah selaput dan terus membenam ke dalam liang vagina Ploy yang sudah basah dan licin itu.
“Hurt?” bisik Darren sambil mulai mengayun penisnya perlahan.
“A little bit... but it’s ok!” jawab Ploy merangkul leher pemuda itu diakhiri dengan ciuman mesra di bibirnya.
Setiap kali mendorong penisnya, Darren berusaha agar semakin dalam membenam di dalam liang senggama Ploy yang baru diperawaninya itu tanpa menyakitinya. Ploy sendiri nampaknya sangat menghayati persetubuhan pertamanya ini. Alkohol yang mengalir dalam darah keduanya memanaskan tubuh, membuat mereka mendesah dan menggeliat tanpa canggung. Remasan yang dilakukan Darren terhadap sepasang payudara Ploy juga dilakukan penuh kelembutan sehingga gadis Thai itu benar-benar meresapi indahnya persenggamaannya. Secara bertahap, frekuensi genjotan Darren pun meningkat sehingga Ploy menggeliat dan mendesah tak karuan. Kakak adik itu memang ahli dalam bercinta, mereka mengerti bagaimana cara memperlakukan wanita yang sedang disetubuhi. Ketika liang senggama Ploy terasa berkedut-kedut, ia mendorong batang penisnya sedalam mungkin sampai menyundul dasar rahimnya. Gadis Thai itu mendesah panjang dan menggelinjang, kedua kakinya memeluk pinggang Darren sehingga penisnya melesak lebih dalam di liang senggamanya. Ssssrrrrr… sssrrrr… cairan orgasme Ploy mengucur deras, Darren merasakan hangat menyelimuti batang penisnya yang terbungkus kondom, otot dinding vagina gadis itu mengedut-ngedut kuat seolah sedang meremas-remas penisnya. Ia diamkan penisnya untuk memberikan kesempatan kepada Ploy menikmati sensasi dari puncak kenikmatannya. Orgasme pertama pasca kehilangan keperawanan itu tentu memberi kesan mendalam pada Ploy. Darren mengecup perlahan bibir, hidung, pipi, dahi dan telinga gadis itu untuk menambah sensasi kenikmatannya.
“You like it Ploy?” tanya Darren menyeka dahi gadis itu yang berkeringat.
“Yes, it feels good” jawab Ploy tersenyum lemas.

“Eemmhh... uuhh... that’s great!” erang Boby yang duduk selonjoran di ranjang menikmati penisnya dioral oleh Noinar.
Gadis Thai itu menjilat batang penis Boby, mengecup mesrah kepala penisnya, sebentar saja batang itu sudah basah oleh air liurnya. Noinar memasukkan benda itu ke mulutnya dan mengulumnya, sesekali mulutnya melakukan deep throat, menghisap batang penis Boby hingga ke ujungnya. Boby pun menggeliat dan melenguh nikmat, dari skill blowjob yang sudah cukup mumpuni ini, jelas Noinar bukanlah gadis polos atau pertama kali ngeseks seperti Ploy. Sensasi bibir lembut Noinar yang menyusuri penis Boby dipadukan dengan gelitik lidahnya membuat pemuda itu ingin segera muncrat, apalagi saat mulutnya mulai mengemut buah zakarnya, jarinya yang lentik itu juga aktif mengocok batangnya.
“Noinar, enough! Let’s do it now!” Boby menarik kepala gadis itu sebelum orgasme dini.
“Okay... now you lie down!” perintah gadis itu
“Hehe... you like on top, don’t you?” kata Boby membaringkan tubuhnya.
“Yes, my ex like I on top, so I think you like it also” bahasa Inggrisnya memang agak aneh, tapi bisa dimengerti lah.
Noinar menaiki selangkangan Boby dan mengarahkan penisnya ke liang senggamanya. Perlahan penis pemuda itu mulai memasuki rongga vaginanya. Wajah gadis Thai itu menengadah ke langit-langit, nafasnya memburu.
“Hoooh… ooohh!” desahan nikmat keluar dari mulutnya saat menurunkan tubuh hingga penis itu melesak masuk ke vaginanya.
Dengan semangat Noinar mulai menggoyangkan pinggulnya untuk mencapai kepuasan atas Boby.
Sesekali pinggulnya dihentak-hentakkan secara vertikal sehingga beberapa kali penis Boby nyaris keluar dari sangkar hangatnya itu. Payudaranya berguncang-guncang saat Boby meremasnya.
“Noinar... uuhhh... you’re so great” lenguh Boby sembari menyentak pinggulnya ke atas sehingga membuat kepala penisnya menyentuh dinding rahim Noinar.
Gadis Thai itu pun berteriak lalu menciumku bibirnya dalam-dalam.
“Again Boby... I... aahh... want more” ucapnya lirih
Boby pun menyanggupi dengan melakukan tusukan seperti barusan yang kembali berulang dan berulang hingga gadis itu mengejang dan otot vaginanya mencengkeram penisnya. Sesekali Noinar menggoyang pinggulnya maju-mundur, membuat penis Boby terasa tersedot masuk lebih dalam di vaginanya.
“I... i almost... ####” erang Noinar bercampur bahasa Thai, mungkin ia tidak menemukan bahasa Inggris dari orgasme
Noinar menggoncang pinggulnya lebih cepat, mengejar kepuasannya yang sudah hampir dicapainya.
“Ahhh, me too Noinar.... uuuhh!!” lenguh Boby sambil meremas payudara gadis itu lebih kencang.
Akhirnya keduanya pun mengerang berbarengan ketika mencapai puncak kenikmatan bersama. Vagina Noinar mengucurkan banyak sekali cairan, demikian pula sperma Boby menyembur-nyembur memenuhi kondomnya. Gadis itu pun ambruk menindih sang pemuda, keduanya terkulai lemas di ranjang. Boby mengecup kening Noinar, gadis itu tersenyum ditengah nafasnya yang masih tersengal.

Darren dan Ploy tertidur di sofa karena kelelahan dan teler. Boby mengguncang-guncang tubuh kakaknya itu namun tidak juga bangun, akhirnya ia biarkan mereka tidur di sofa setelah menyelimutinya. Setelah memasukkan cucian dari kantong ke dua ke mesin cuci, Boby mengajak Noinar tidur di tempatnya saja malam ini. Gadis itu setuju, karena lelah dan juga masih agak pusing, mereka pun tertidur di ranjang Boby tanpa busana. Keduanya tidur berpelukan dengan senyuman puas di wajah mereka. Dari situlah awal kedekatan mereka dengan dua gadis Thai itu, lebih dari sekedar partner seks yang hanya mengejar kepuasan, juga timbul chemistry di antara muda-mudi beda bangsa itu.
 
Wah cewe Thai juga digenjot Bobby. mantul dah. hahaha :adek:
thanks updatenya hu
 
caligula around the world haha
Ga around the world juga ya, krn kan settingnya di ausie semua
Tepatnya 2 saudara wisata kuliner apem dari berbagai negara, hak...hak...hak....
Makasih buat updatenya ya hu......bener kata suhu @caligula1979 ini sih bukan sekadar bonus.....tapi makasih banyak ya hu.....
Di luar perkiraan, tadinya bonus mau pendek2 aja taunya jadi pada panjang2
Wah cewe Thai juga digenjot Bobby. mantul dah. hahaha :adek:
thanks updatenya hu
Iya, kayanya baru pertama kali dlm sejarah sastra erotis yg melibatkan ce Thai, sejak jaman ccs wiro gw blm liat satupun
Makasih suhu :ampun:

Bonus service washing machine hehe
Balas budi numpang cuci baju
 
Menarik. Udh banyak mangsanya dri negara lain
Btw kangel imel nih hehehe
Sukses terus tulisannya
 
Ebony = cewek hitam manis dengan ukuran pantat lebih besar dari dada.
Wadoh kalau itu sih bukan taste gw banget, sori ni
Menarik. Udh banyak mangsanya dri negara lain
Btw kangel imel nih hehehe
Sukses terus tulisannya
Dlm hal ini Darren Boby lebih hebat dari aquaman hehehe
Mupengers pada pilih mana 2 saudara ini dibanding aquaman?
rekuwes juga yg dari timur tengah oum, lebanon gitu :haha:
Kalau ini masih bisa dipertimbangkan, yg pasti ga jilbab apalagi cadar
 
Wadoh kalau itu sih bukan taste gw banget, sori ni

Dlm hal ini Darren Boby lebih hebat dari aquaman hehehe
Mupengers pada pilih mana 2 saudara ini dibanding aquaman?

Kalau ini masih bisa dipertimbangkan, yg pasti ga jilbab apalagi cadar
hijab dari negeri tetangga dong hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd