Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Vivi: Jurnal Perselingkuhanku [CGU]

Siapakah fucking hero CGU favorit kalian?


  • Total voters
    66
memantau di Caligula universe.
request hu main sama bule Scandinavia. Putih,mata biru sama blondie. hehehe.
ngaceng maximal kalo nonton bokep cewe bule kyk gitu. :adek:
 
BONUS STORY 9

Suatu hari
Pukul 13.50



“Wow your sister is as pretty as you mam!” puji Boby melihat foto yang ditunjukkan istri bosnya, Mrs. Anderson di smartphone-nya
“Stacy has just divorced three months ago... for the second time” kata Mrs. Anderson
“Oohh... what a pity”
“Yeah, not everyone is fortunate in marriage, poor Stacy... her first is a cheater then her second is a loser, useless drugs addict” wanita itu menghela nafas
“And how about her life now?”
“She is a insurance agent, well established enough to finance herself. She also loves children and considers mine as hers, however... those assholes leave her childless”
Boby mengangguk-angguk mendengar cerita Mrs. Anderson.
“I also told her about you... about us exactly” lanjut wanita itu menatap tajam padanya.
“Us... do you mean... our relationship?”
Wanita itu mengangguk, “you have good gene, ideal body, cute face, smart.... Stacy also wishes to have child with mixed blood, Chinese and caucassian”
“Eeerr... mam.... “ Boby mulai menangkap maksud pembicaraan ini, “so you want me to.... impregnant her?”
Mrs. Anderson tersenyum, “I said it, you are smart”
“But mam... I don’t even know her... how can....” protesnya
“Listen... “ Mrs. Anderson melihat sekeliling lalu tangannya meraih selangkangan pegawai part timenya itu, “this is not a request, but an order! You will come to her apartment on Sunday around eleven, I’ll be there too”
“But... “
“No but... “ potong Mrs. Anderson dengan tatapan tajam, “it has been scheduled, she is in her fertile time, got it?” mempererat remasannya pada barang penis Boby dari luar celananya.
“Yess.... yess... got it mam” jawab Boby terbata-bata.
“There is a buyer” ia melepaskan tangannya dari selangkangan Boby ketika melihat seorang pria memasuki toko, “go serve him!”
“Hi sir... can I help you?” sapa Boby menghampiri pria itu.
Mrs. Anderson memang typikal wanita berdarah Irlandia yang suka main paksa, juga tidak suka didebat, ia bahkan lebih dominan dari suaminya. Boby merasa istri bosnya itu semakin mengeksploitasinya secara seksual, bukan saja sebagai pemuas hasrat wanita itu, tapi kini meminta bibitnya untuk adiknya. Namun di sisi lain, wanita itu juga apresiatif terhadap hasil kerja pegawainya dan murah hati memberi bonus, tidak jarang ia juga mendapat hibahan makanan. Bekerja di tempat ini antara betah dan tidak betah rasanya.

------------------
Tiga hari setelahnya
Pukul 11. 20


Boby telah tiba di depan gedung apartemen sesuai alamat yang diberikan istri bosnya itu. Setelah memasukkan password yang telah diberikan di pintu utama ia masuk ke dalam dan naik lift. Ditekannya knop bel dan sebentar kemudian pintu dibuka dari dalam.
"Boby, we’ve been waiting for you” sapa Mrs. Anderson yang membukakan pintu, “come in!” ia membuka pintunya lebih lebar.
Boby masuk ke dalam mengamati apartemen itu yang terbilang cukup mewah apalagi untuk tinggal satu orang saja. Perabotannya juga bagus dan pastinya bukan murahan. Dibandingkan dengan flat tempat tinggalnya bersama kakaknya jelas beda kelas. Seorang wanita berparas cantik memakai kaos longgar dan celana pendek keluar dari kamar dan tersenyum menyambut pemuda itu. Sekilas mereka nampak mirip, model rambut sama-sama pirang sebahu, hanya saja wajah Stacy lebih bulat dan badannya sedikit lebih montok dari kakaknya.


“Well Stacy... this is Boby, and Boby, this is, you know, my lil sis, Stacy!” Mrs. Anderson memperkenalkan keduanya.
Mereka pun berjabat tangan dan saling sapa.
“Hi... just call me Stacy!” kata wanita itu tersenyum manis.
Stacy mempersilakan duduk di ruang tamu, Mrs. Anderson memberi isyarat dengan tatapan mata agar Boby duduk di sebelah adiknya itu, sementara ia duduk di sofa tunggal. Stacy berusia 31 tahun, sama-sama cantik seperti kakaknya, namun lebih ramah dan banyak senyum dibanding kakaknya yang agak galak itu. Mereka ngobrol-ngobrol dulu mencairkan suasana. Mrs. Anderson membuka tutup botol Tequila dan menuangkannya pada tiga gelas kecil yang sudah tersedia di meja ruang tamu sejak tadi. Mereka melakukan toast dan meneguk habis isi gelas masing-masing, minuman berkadar alkohol tinggi itu langsung bereaksi membuat darah mengalir lebih cepat dan memberi sensasi hangat. Efek alkohol membuat mereka ngobrol lebih lepas, terlebih setelah Mrs. Anderson menuangkan gelas kedua yang membuat kepala mulai berputar level slow, sikap dan perilaku mereka pun mulai binal karenanya. Mereka tertawa-tawa, Stacy kadang menyandarkan tubuhnya pada Boby sehingga sempat terasa payudara montoknya menggesek lengan pemuda itu. Boby merasakan tidak ada bra di balik kaosnya, ya... memang tidak pakai setelah dilihatnya lebih jelas, kadang putingnya tercetak di balik kaos longgar itu. Kadang pemuda itu juga mengelus paha Stacy yang terbuka dan wanita itu membiarkannya. Mrs. Anderson memberi kode dengan gerakan mata pada Boby agar segera memulai. Boby pun memberanikan diri merangkul Stacy yang direspon wanita itu dengan meremas pahanya yang tertutup celana panjang..
“Boby is a good kisser, don’t you want to try it?” pancing Mrs. Anderson pada adiknya.
“Really?” Stacy lalu menoleh ke Boby, jarak wajah mereka hanya sejengkal lebih, “so am I, let’s prove who is better!”

Boby menatap wajah wanita itu yang sudah bersemu merah pengaruh alkohol, sorot matanya menunjukkan hasrat untuk bercinta yang kuat, tinggal tunggu siapa yang mulai duluan. Maka Boby pun berinisiatif memagut bibir wanita itu terlebih dahulu. Stacy ternyata memang mahir berciuman, lidahnya bergerak liar mengimbangi permainan lidah pemuda itu, saling hisap dan bertukar ludah. Sambil berpagutan, tangan Boby meremas dada Stacy dan memencet serta memilin putingnya dari luar kaosnya. Wanita itu mendesah-desah nikmat dibuatnya, ia sendiri tidak pasif, tangannya juga meremas-remas selangkangan Boby yang sudah sesak karena penisnya ereksi, lalu dibukanya sabuk yang dipakainya, berlanjut ke resleting. Boby mendesah tertahan ketika tangan wanita itu menyusup ke celana dalamnya dan meremas penisnya. Percumbuan mereka pun makin panas sampai air liur meleleh-leleh di pinggir bibir keduanya. Stacy melepas bibir dan pelukannya sejenak lalu dengan cekatan membuka kacamata dan melucuti pakaian pemuda itu.
“Uuhh... sama-sama nafsuan kaya kakaknya!” kata Boby dalam hati.
Setelah telanjang, gantian Boby melucuti pakaian wanita itu hingga keduanya tidak memakai apapun lagi. Mata Boby menatap nanar tubuh polos Stacy, payudaranya sedikit lebih besar dari kakaknya dengan puting coklat dan vaginanya ditumbuhi bulu-bulu yang tercukur rapi. Dipeluknya wanita itu dan kembali ia memagut bibirnya, namun tidak lama mulutnya merambat ke telinganya yang memakai anting mutiara mungil, turun ke leher hingga akhirnya melumat payudara kanannya dengan hisapan dan jilatan.
“Ssshh!!” desah Stacy merasakan rangsangan itu.
Sebentar saja payudara yang putih mulus itu sudah bebercak merah akibat cupangan Boby. Tangan pemuda itu juga merambahi tubuh indah Stacy, dari mengelusi pahanya kini mengelus-elus selangkangannya. Wanita itu sengaja merenggangkan pahanya agar Boby lebih leluasa merambahi vaginanya. Stacy sendiri sejak tadi tangannya sudah mengocoki penis Boby. Tak lama, wanita itu menarik kepala Boby, diciumnya bibir pemuda itu sambil didorong hingga rebah di sofa. Kemudian ia menaiki wajah pemuda itu dalam posisi 69. Keduanya mulai saling oral kelamin pasangan masing-masing. Boby begitu bersemangat menjilati vagina Stacy yang ia ngangakan di atas mulutnya. Wanita itu sangat memperhatikan perawatan organ intim sehingga ketika Boby tidak merasakan aroma yang tak sedap sedikit pun. Di saat yang sama, Stacy mengocoki batang penis Boby sambil menjilati kepalanya yang tak bersunat, juga lubang kencingnya sehingga membuat pemuda itu mengejang dan melenguh nikmat. Lidah Boby terus berputar-putar di klitoris Stacy, terkadang diselingi dengan hisapan dan gigitan halus di bagian sensitif itu sehingga membuatnya menggeliat dan mendesah. Stacy membalas dengan mengintensifkan jilatan dan hisapannya terhadap penis pemuda itu, membuat tubuh Boby menegang, pantatnya terangkat, dan tangannya meremasi kedua bongkahan pantat wanita itu. Erangan kenikmatan terdengar sahut-menyahut dari mulut mereka.

Sementara itu, Mrs. Anderson yang sejak tadi menonton adik dan pegawai part timenya bercinta pun semakin terusik birahinya. Dari yang tadinya hanya menggesek-gesekkan pahanya di balik rok dan menggigit bibir saja, kini ia menyingkap rok selututnya dan mulai mengelus-elus selangkangannya dari luar celana dalam hitamnya. Tangannya yang satu meremas payudaranya sendiri. Ia tidak ingin bergabung dulu sebelum memastikan Boby menumpahkan benihnya di rahim sang adik. Kedua orang itu agaknya sudah puas bermain 69
“Just lie down!” pinta Stacy yang wajahnya yang sudah merah padam penuh dengan nafsu membara.
Kemudian ia menaiki selangkangan Boby dan memasukkan batang penisnya ke dalam liang senggamanya yang sudah basah itu. Dengan posisi vertikal, Stacy mulai menurunkan pinggulnya hingga batang penis pemuda itu melesak masuk ke dalam liang senggamanya diiringi erangan keduanya. Tanpa menunggu lagi, wanita itu menggoyangkan pinggulnya untuk memburu kepuasan, sesekali pinggulnya dihentak-hentakkan secara vertikal sehingga Boby merasan nyeri pada pelirnya yang tertindih. Payudaranya berguncang-guncang membuat gemas pemuda itu sehingga menangkap keduanya dan meremasinya. Boby juga melakukan gerakan aktif menusuk ke atas dengan cepat sehingga membuat kepala penisnya menghantam-hantam dinding rahim wanita itu. Stacy pun menceracau tak karuan lalu mencium bibir pemuda itu dalam-dalam. Sekitar lima belas menitan kemudian, Stacy tampak tak dapat lagi menahan rasa nikmat. Gerakannya berubah semakin cepat dan liar, diremasnya sendiri payudaranya hingga akhirnya ia mendesah panjang, cairan kewanitaannya membasahi selangkangan mereka menimbulkan bunyi berdecak. Boby juga mendesah-desah merasakan kenikmatan dalam vagina janda cantik yang mengalami orgasme itu. Goyangan tubuh melemah akhirnya ambruk di atas tubuh Boby yang lalu memberi ciuman mesra pada wanita itu.
“Jesus… you are so great. I never made love with any Asian before.... you give me good impression!” puji Stacy, “look! It’s still that hard!” merasakan penis pemuda itu yang masih keras tertancap di vaginanya.
“You too!” balas Boby menyeka keringat di dahi wanita itu.
“Chloe!” panggil Stacy pada kakaknya, “why don’t you join us and stop playing with yourself?”
“No, you two focus on the seed first!” kata Mrs. Anderson mengeluarkan tangannya dari celana dalam, nampak jarinya basah oleh cairannya sendiri, “go on! Next round!”
Boby pun mengangkat badannya dan membaringkan tubuh Stacy di sofa, ia naikkan kedua kaki wanita itu ke bahunya dan mulai menggerakkan penisnya yang masih menancap di vaginanya. "Ooohh yess... feels good... aahh!", desah Stacy menikmati sodokan-sodokan penis Boby yang mantap.
Tangan pemuda itu meremas payudaranya sambil terus menggenjot, dipandanginya wajah cantik Stacy yang memerah, membuatnya terlihat makin cantik, sehingga membuatnya semakin bergairah. Detik demi detik kenikmatan dari setiap gesekan kelamin sungguh terasa nikmat. Melihat pergumulan yang mulai membara lagi, Mrs. Anderson kembali memasukkan tangannya ke celana dalam mengobok-obok vaginanya sendiri, tangannya yang satu mengangkat bajunya serta menyingkap cup bra-nya ,lalu mulai memain-mainkan payudaranya.
“Ssshh... mmhhh....!” desis wanita pirang itu sambil menggesek-gesek klitorisnya dengan jari.

"God! It’s nearr.... deeper... harder!!" rintih Stacy suatu saat
Boby tahu persis bahwa wanita itu sudah di ambang orgasmenya, maka dengan sigap ia menanggapinya dengan genjotan yang lebih ganas ditambah remasan yang menggila di payudara montoknya. Akhirnya, janda cantik itu pun menggelinjang diiringi erangan nikmat. Boby melesakkan penisnya sedalam-dalamnya menikmati kedutan-kedutan yang sangat terasa di dinding liang kewanitaan wanita itu. Setelah tubuh Stacy melemas, ia turunkan kakinya dari bahu dan menindih tubuhnya. Dilumatnya sejenak bibir wanita itu sebelum kembali menggenjot vaginanya. Setelah bermenit-menit genjotan bertempo sedang, Stacy mulai merintih-rintih histeris lagi, semakin erat memeluk pria itu dan kukunya mencakar punggungnya. Boby meningkatkan temponya berusaha agar orgasme berbarengan. Tak lama kemudian, wanita itu pun memekik lirih sambil menjambak rambut Boby, dinding vaginanya berkontraksi cepat disusul dengan bermuncratannya cairan kewanitaan yang semakin membasahi selangkangan mereka.
“Aaarrgghh!!” erang Boby dengan tubuh mengejang, ia hujamkan penisnya hingga mentok dan memuncratkan spermanya membanjiri rahim wanita itu, sangat banyak karena ia sengaja tidak melakukan seks maupun masturbasi sejak Mrs. Anderson menyuruhnya datang ke sini tiga hari yang lalu.
Genjotan Boby melemah hingga akhirnya berpelukan menindih Stacy, keduanya lemas dengan tubuh bercucuran keringat.
"Awesome!" Stacy mencium dan memuji Boby yang telah memberinya multi orgasme tadi dan menyemburkan benihnya.
Setelah agak bertenaga, Boby mengangkat tubuhnya dan duduk bersebelahan dengan wanita itu.
“Okay... my turn!” sahut Mrs. Anderson yang telah telanjang sambil menjatuhkan pantatnya di sebelah Boby sehingga kini pemuda itu diapit dua wanita bule telanjang, “and let’s have one more shoot first!” ia kembali menuangkan tequila ke tiga sloki.
Mereka mengambil sloki itu dan meneguknya, namun Mrs. Anderson menahan sloki Boby sebelum ia menyentuhkannya ke mulut. Diambilnya sloki itu lalu diteguknya sendiri, ia menahan cairan itu di mulutnya lalu menarik kepala pemuda itu serta memagut bibirnya. Keduanya bercumbu sambil menikmati aliran tequila di mulut mereka, cairan yang bercampur liur itu pun tertelan dan memberi sensasi panas yang membangkitkan gairah. Tangan Boby meraih payudara istri bosnya itu dan meremasnya. Mereka hanya sebentar berpagutan, Mrs. Anderson lalu turun menjilati penis Boby yang blepotan sperma dan cairan kewanitaan adiknya, lalu dimasukkannya benda itu ke mulut dan dikulumnya. Boby yang sudah high lagi berkat alkohol menarik kepala Stacy dan memagut bibirnya yang dibalas wanita itu dengan sepenuh gairah. Wanita itu mengangkat tubuhnya hingga berlutut di sofa dan menyodorkan dadanya ke wajah pemuda itu. Tanpa disuruh, Boby segera melumat payudara itu dan meremas yang satunya bergantian. Penisnya yang sedang dihisap Mrs. Anderson sudah mulai menggeliat dan mengeras lagi, siap untuk bertempur lagi.

Selanjutnya mereka berpindah arena ke ranjang di kamar Stacy agar lebih lega. Setelah puas melumat sepasang gunung kembar istri bosnya hingga meninggalkan bekas gigitan, Boby berlutut di antara kedua belah paha wanita itu dan mengarahkan penisnya ke vaginanya. Sleepp... kepala penis Boby membelah bibir vagina dan mengisi lorong kewanitaan istri bosnya itu.
“Aaahh!!” desah Mrs. Anderson sambil mengeliat
Dengan sekali hentakan Boby mendorong masuk sisa batang penisnya hingga terbenam seluruhnya di dalam liang vagina Mrs. Anderson, sekali lagi membuat wanita itu merintih dan menggeliat. Stacy berbaring di samping kakaknya lalu melumat dan meremas kedua payudara sang kakak secara bergantian. Mrs. Anderson pun semakin menceracau nikmat karenanya, matanya kadang terpejam kadang mendelik, mulutnya mengap-mengap mengeluarkan desahan. Sambil terus menggenjot, tangan Boby meraih vagina Stacy.
“Uuugghh!!” desah janda cantik itu merasakan jemari si pemuda mengelus-elus bibir vaginanya.
Kemudian Stacy naik ke wajah kakaknya berhadapan dengan Boby. Ia langsung mendesah nikmat merasakan vaginanya dijilat dan dihisap oleh Mrs. Anderson.
“Oohh... Chloe, lick that... yess that parrtt.... uuuhh!” desahnya ketika lidah kakaknya menyentil-nyentil klitorisnya.
Stacy mencondongkan wajahnya ke depan dan Boby langsung memagut bibirnya. Sambil terus menjilati vagina adiknya, Mrs. Anderson juga memasukkan jari manis dan tengahnya ke dalam liang senggama sang adik. Stacy semakin menggelinjang keenakan akibat permainan lidah dan jari kakaknya pada vaginanya. Tanpa berhenti, Boby terus menggempur vagina istri bosnya itu sambil sesekali berciuman atau meremas payudara Stacy. Hingga pada suatu titik....
“Oooohhh!!” Mrs. Anderson mengerang panjang mencapai puncak kenikmatannya.
Lendir kewanitaan wanita itu yang terasa hangat di batang penis Boby semakin membuatnya bergairah.
“I want it inside my mouth!” pinta Mrs. Anderson
“A little more mam!! sahut Boby sambil terus memaju-mundurkan pinggulnya, tangannya mengusap bokong istri bosnya yang montok untuk makin menambah rasa nikmatnya
Setelah merasa spermanya sudah mau keluar, barulah ia mencabut penisnya dan berbaring. Dua wanita bule bersaudara itu segera mengerubungi penis Boby yang berkilap basah kuyup itu. Lidah mereka menjilati batang itu membersihkan cairan yang blepotan. Mrs. Anderson memasukkan batang itu ke mulut, sementara adiknya mengulum kantong zakarnya.
"Uuuhhh..... ssshhh...." Boby mendesis merasakan penisnya menjadi rebutan dua wanita itu.
“Uuugghh maamm! Here I come!!” lenguh Boby sudah tidak bisa lagi menahan spermanya.
Spermanya menyembur ketika di mulut Mrs. Anderson, lalu terciprat di wajah Stacy ketika kakaknya menyodorkan penis itu padanya. Stacy mengulum dan menghisap spermanya hingga tetes terakhir dan menyusut di mulutnya. Setelah rasa nikmat itu berlalu, ketiganya ambruk dengan nafas terengah-engah. Boby di tengah dengan diapit keduanya. Impian banyak pria bercinta dengan dua wanita cantik berambut pirang seperti ini, namun bagi Boby yang telah merasakannya ini justru ekspoitasi habis-habisan yang menguras tenaganya. Jam sudah menunjukkan pukul dua siang, artinya sudah dua jam lebih mereka bercinta, sungguh melelahkan.

--------------
Empat bulan setelahnya

“Boby! Someone want to meet you!” kata Mrs. Anderson ketika pemuda itu sedang membereskan barang di gudang.
“Oh... ok mam!” ia menghentikan sejenak pekerjaannya lalu keluar ke toko, “siapa yah?” tanyanya dalam hati.
“Boby!!” sapa Stacy tersenyum lebar, “I’m with baby now!” katanya sambil mengelus perutnya yang mulai besar
“Oh, congratulations!” katanya tersenyum kecut, “asal gua ga disuruh nikahin lu aja!” katanya dalam hati.
“I’d like to thank you for this” kata wanita itu.
“Ah, you welcome.... is it boy or girl?” tanya Boby.
“A girl, healthy little girl, the doctor said so” jawab Stacy, “Boby, since you are the biological father, would you give her name?”
“Eeerrr.... fine, it’s an honour for me... what ya.... “ Boby berpikir sejenak, “Vivi... Vivian?”
“Oohh... what a nice name, Vivian O’Connor, yea I love it!” kata Stacy, “you hear it Vivian?” tanyanya sambil mengelus perutnya.
“Must be from your lover or ex” kata Mrs. Anderson agak sinis.
“No mam, that’s my aunty’s name” jawab Boby, “she is a real beauty”
“Oohh... aunty, beautiful aunty, I bet you have.... fucked her, right?” tanya Mrs. Anderson dengan tatapan penuh selidik dan nada mengintimidasi.
“Mam... what are you talking about?” wajah Boby memerah, “dia harusnya jadi polisi, suka banget interogasi sama maksa orang” omelnya dalam hati.
“Chloe... stop interogating him! his face turns red” kata Stacy mengelus lengan kakaknya.
Keduanya tertawa melihat Boby yang salah tingkah.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd