Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

WIFE SWAP- kisah nyata

Bimabet
Ayo teman2ku yang pada jadi TS... mulai hari ini harus rajin mengupdate yaaa
 
Seperti tulisan sis Erni dan bg yadi, apakah benar atau salah, tapi ini sangat Familiar..
 
Tamat dah, cerita lama yg di reposting. Dengan janji ingin ditamatin namun ternyata macet lagi, entah apa lupa alamat web ceritanya sehingga tidak bisa copas lagi di tread ini atau kendala lain. Hmm, kita tunggu saja tanggal mainnya..
 
Saya pernah baca cerita ini di tempat lain ... memang ada penambahan .. tapi koq nggak lanjut?
 
copast ini mah dari blog lain yg udh kebanned....ceritanya mentok sampe situ aja ...bikin penasaran padahal seru ceritanya...
kecuali om TS mampu mengembangkan imagine nya buat lanjutin ...
 
yang begini ini nih yang super gatheli pembaca, tanpa keterangan apapun langsung kabur.. etikanya kalau mau close ya bilang aja close tidak usah digantung ceritanya.. jadi ga respek juga akhirnya..
 
yang begini ini nih yang super gatheli pembaca, tanpa keterangan apapun langsung kabur.. etikanya kalau mau close ya bilang aja close tidak usah digantung ceritanya.. jadi ga respek juga akhirnya..

yg sabar aja suhu..
Banyak pengarang model gini..

Ada yg terang2an bilang dr awal.. "kalo rame di lanjut"
Di cerbung terbanyak..

Nubie cuman bs menduga, penulis nguber 10rb reply.. wkwkwk
 
BAB 2



P
agi itu aku tidak masuk kerja, karena kantorku sedang direnovasi, jadi aku bisa istirahat seminggu. Lina sedang mengantarkan anakku yang sudah dimasukkan ke playgroup. Tanganku tertusuk ujung obeng waktu ngotak ngatik sound system di mobilku tadi, lalu kucari-cari betadine di sana sini, tidak ketemu. Di mana ya? Perasaan Masih ada betadine di kamarku ini. Lalu kucari di meja rias istriku. Kutarik juga lacinya, karena biasanya Lina menaruh benda-benda kecil di situ. Tapi pandanganku malah tertumbuk ke sebuah buku tebal. Buku apa ini?

Ternyata buku itu penuh dengan tulisan istriku. Semacam buku harian. Iseng-iseng kubaca. Isinya mendebarkan. Rupanya setiap kejadian penting dicatatnya di buku ini. Dan yang paling mendebarkan adalah rangkaian kalimat berikut ini:



.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................



A
ku mencintai Mas Januar dengan sepenuh hati. Tapi mengapa semuanya ini harus terjadi? Bisakah aku disalahkan, sedangkan semua yang telah kualami adalah “hasil karya” suamiku sendiri?

Aku harus jujur mengakuinya bahwa aku telah menikmati semuanya, meski dengan perasaan bersalah. Tadinya kuanggap semuanya itu gila. Tapi ternyata ada greget yang luar biasa, yang menimbulkan nikmat dan sensasi luar biasa.

Aku masih ingat benar waktu terjadinya petualangan di villa Benny itu, aku kaget sekali setelah menyadari bahwa yang sedang menyetubuhiku adalah Benny, bukan suamiku. Aku juga kaget ketika melihat suamiku sedang menyetubuhi Yayuk. Oh my God! Apa yang sedang terjadi ini? Tapi lalu kusadari bahwa semuanya itu direncanakan oleh mereka, oleh Benny dan suamiku. Sedangkan batang kemaluan Benny sudah telanjur berada di dalam liang kemaluanku, aku sudah telanjur merasakan nikmatnya entotan penis Benny yang memang lebih panjang dan lebih besar daripada punya suamiku. Akhirnya aku memejamkan mata dan mulai menikmatinya dengan perasaan melayang-layang.

Tetapi kreativitas sex Mas Januar tak berhenti sebatas itu saja. Pada suatu hari dia mengungkapkan rencana baru, yaitu niatnya untuk menjebak orang lain untuk menggauliku dan ia sendiri akan mengintipnya. Menurutnya hal itu akan membangkitkan nafsunya yang luar biasa. Lalu kuusulkan orang lain itu Troy, adik Mas Januar sendiri. Ternyata usulku disetujui, meski dengan sedikit sindiran bahwa aku seneng brondong.

Rencana itu jelas mendebarkan. Meski buat orang lain mungkin merupakan hal yang aneh dan tak masuk di akal. Tapi aku sendiri merasakan hal yang sama, ketika melihat suamiku sedang menyetubuhi Yayuk, perasaanku dibakar cemburu, tapi lalu kulampiaskan kecemburuanku dengan meladeni Benny seedan mungkin. Dan rasanya luar biasa. Belum pernah kurasakan hubungan sex senikmat itu.

Lalu terjadilah sesuatu yang merupakan wujud dari rencana suamiku sendiri. Bahwa Troy masuk ke dalam perangkapku.

Apakah Troy lebih dominan memberikan kepuasan padaku? Tentu saja. Dia Masih bujangan. Zakarnya terasa keras sekali waktu membenam ke dalam liang kemaluanku. Dan gesekan-gesekannya terasa begitu mantap...lebih mantap daripada suamiku.

Tapi apakah dengan peristiwa-peristiwa edan itu cintaku pada Mas Januar mulai pudar? Tidak! Aku malah semakin mencintainya, karena dia telah menciptakan sesuatu yang membuat kepuasan luar biasa padaku.

Malam itu Troy sampai tiga kali ejakulasi, karena baru sebentar istirahat dari ejakulasi pertama, zakarnya kembali menegang. Dan persetubuhan yang ketiga kalinya adalah hasil rangsanganku, membuat dia bersemangat menyetubuhiku untuk ketiga kalinya.

Aku tahu bahwa semua yang kulakukan dengan Troy disorot oleh kamera cctv dan dimonitor oleh suamiku. Dan semuanya itu memang kehendak suamiku sendiri. Tapi setelah Troy keluar dari kamarku, setelah aku selesai membersihkan vegyku di kamar mandi, Mas Januar tak muncul juga. Lebih dari sejam aku menunggu, dia tak muncul-muncul. Apakah dia ketiduran di kamar monitoring itu?

Aku jadi serba salah. Mau mengetuk pintu gudang, takut dia lagi asyik melakukan sesuatu. Yah, akhirnya aku rebahan dengan tubuh lemas, karena tenagaku seperti dikuras waktu meladeni Troy tadi.

Menjelang subuh, ketika aku sudah tidur nyenyak, terdengar pintu kamar dibuka, suamiku masuk.

Karena masih terkuasai alam tidur, aku bertanya lemah, “Kok baru masuk? Tadi ngapain aja?”

Suamiku mencium pipiku sambil berbisik, “Jangan marah ya...tadi aku ke rumah Benny.”

“Terus?” tanyaku sambil menggesek mataku.

“Janji dulu, kamu gak marah ya.”

“Iya janji. Ngapain ke rumah Benny?”

“Mmm...Yayuk ngajak...karena Benny lagi ke Medan...”

“Pantesan...” cetusku sambil mencubit lengan suamiku, “Asyik dong...”

Suamiku cuma nyengir, lalu katanya, “Kamu juga kan asyik sama si Troy tadi...”

“Jadi Mas gak nonton aku sama Troy tadi?”

“Nonton sebentar, terus pergi diam-diam. Tapi semuanya kan direkam. Nanti bisa kutonton rekamannya.”

“Ih...nanti kalau Benny juga ngajak aku diam-diam gimana?”

“Mau balas dendam? Hahaha..***kpapa. Yang penting laporan sama aku. Kan aku juga laporan bahwa tadi aku sama Yayuk.”

“Ih...kita kok jadi begini Mas?”

“Kamu nyesel? Jangan nyesel dong, tenang aja lagi.”

Subuh itu suamiku tidak melakukan apa-apa padaku. Mungkin dia sudah kecapean menyetubuhi Yayuk. Tapi aku sendiri juga masih lemas karena habis melayani adik iparku yang masih sangat tangguh itu.



SETELAH suamiku berangkat kerja, seperti biasa aku mandi di bawah semburan shower air hangat. Rasanya ingin membersihkan tubuh sebersih mungkin. Entah kenapa. Selesai mandi aku berias dulu di depan cermin rias, kemudiankeluar dari kamarku dengan hanya mengenakan kimono.

Kulihat pintu kamar tamu masih tertutup. Kamar itu dipakai oleh Troy. Sudah sesiang ini dia belum bangun? Kucoba memutar handle pintu kamar itu, ternyata tidak dikunci. Diam-diam aku masuk ke dalam. Sambil menutupkan kembali pintu dari dalam, kulihat Troy masih nyenyak tidur tanpa selimut. Dia hanya mengenakan celana dalam dan kaus t-shirt sambil memeluk bantal guling. Selimut tergeletak di sampingnya. Apakah dia tidak kedinginan?

Dengan hati-hati aku merayap ke sisinya. Aneh, hasrat birahiku berkobar lagi. Padahal tadi malam aku sudah dipuasi oleh adik iparku ini. Lalu kalau pagi ini terjadi lagi seperti yang tadi malam, apakah Mas Januar takkan marah? Ah, bukankah suamiku mengizinkanku untuk melakukannya, asalkan nanti laporan padanya?!

Entahlah kenapa aku jadi begini bergairah, begini binalnya untuk mendapatkan kepuasan seksual di pagi ini. Tapi Troy masih tidur pulas, sampai tidak menyadari bahwa tanganku sudah menyelinap ke dalam CDnya, sudah menggenggam batang kemaluannya yang masih sangat lemas. Dan kuremas-remas dengan lembut sesuatu yang tadi malam sangat memuaskanku itu. Aku mulai gemas, kusembulkan zakar Troy dari celah CDnya, lalu tanpa ragu lagi kudekatkan wajahku ke zakar yang masih terkulai lesu itu. Gap...mulai kukulum dan kumainkan ujung lidahku untuk mengelus puncak batang kemaluan Troy.

Dengan penuh semangat kuselomoti batang kemaluan Troy yang perlahan-lahan mulai membesar dan memanjang....terdengar suara nafas Troy, pertanda mulai bangun...batang kemaluannya pun mulai bangun, mengeras dengan gagahnya!

Lalu terdengar suara Troy mendesah, “Oo...oooh...mbak...oooh...ini enak sekali....oooh....”

Tanpa pikir panjang lagi kulepaskan kimonoku, langsung telanjang bulat karena tak mengenakan pakaian dalam...hmm..semuanya sudah dipersiapkan! Lalu kutarik CD Troy, sehingga zakarnya yang sudah berdiri dengan gagah itu tak tertutup apa-apa lagi. Kemudian kudorong dadanya supaya terlentang. Lalu aku merangkak ke atas tubuhnya sambil mengarahkan batang kemaluannya supaya ngepas menekan liang kemaluanku yang sudah membasah dengan lendir libido ini.

Lalu kuturunkan pinggulku, sehingga perlahan tapi pasti zakar Troy membenam ke dalam liang veggyku. Oh, gila, rasanya aku horny banget pagi ini.

Aku menelungkup setelah menanggalkan t-shirt Troy. Lalu mulai aktif, menaik turunkan

pinggulku dengan goyangan yang sudah terlatih. Dengan sendirinya batang kemaluan Troy dibesot-besot oleh dinding liang kenikmatanku.

Troy terengah-engah sambil memeluk pinggangku erat-erat. Membuatku makin bersemangat untuk menggenjot pinggulku, oh, rasanya enak sekali pergeseran antara dinding liang kenikmatanku dengan batang penis Troy yang gagah perkasa itu.



Sampai Troy meninggalkan rumahku, rahasia itu tetap kujaga. Troy tidak kuberitahu bahwa semuanya itu “hasil karya” abangnya sendiri. Aku tetap ingin menjaga image suamiku dan aku sendiri, agar jangan dicap pasangan psikopat. Memang semuanya seolah hanya bisa dilakukan oleh sepasang suami-istri yang psikopat. Tapi aku sudah mulai menikmatinya, sudah mulai memahami jalan pikiran suamiku, bahwa semuanya ini mendatangkan kenikmatan yang luar biasa, sekaligus menghilangkan kejenuhan.

Hari demi hari berlalu. Apa yang kucemaskan tidak terjadi. Aku dan Mas Januar enjoy-enjoy saja menempuh rumah tangga, tanpa badai yang berarti. Bahkan anehnya sikap Mas Januar makin ramah dan lembut padaku. Jadi tiada alasan bagiku untuk mempertentangkan pendiriannya. Bahkan dengan jujur harus kuakui bahwa aku enjoy dengan semuanya ini. Dan setuju dengan kata-katanya, “Daripada selingkuh di belakang, mending selingkuh terang-terangan begini. Yang penting semuanya harus under control. Jangan jadi liar.”

Memang semua yang telah terjadi dengan Troy kulaporkan kepada suamiku, sebagai tanda masih under control. Dan suamiku malah tersenyum, tiada ekspresi kemarahan sedikit pun. Bahkan semakin hangat dia memperlakukanku sebagai istri syah dan ibu dari anaknya.

Lalu semuanya berjalan seperti biasa. Tanpa gejolak yang berarti dalam rumah tanggaku. Sampai pada suatu malam...ketika aku pulang arisan ibu-ibu di lingkunganku, kulihat Mas Januar tersenyum-senyum sambil memelukku. Dan berbisik ke telingaku, “Aku lagi bergairah sekali sekarang ini sayang.”

Biasanya kalau mau bersetubuh dengan Mas Januar, aku suka ke kamar mandi dulu untuk membersihkan kemaluanku. Tapi malam itu Mas Januar tak memberiku kesempatan. Langsung menelanjangiku di dalam kamar dan menerkamku di atas tempat tidur.

Aneh memang, ketika batang kemaluan Mas Januar membenam ke dalam liang memekku, aku merasakan gairahnya begitu hebat. Terlebih setelah batang kemaluannya mulai mengenjot liang veggyku, oh, kenapa Mas Januar jadi ganas begini? Apakah dia habis makan obat perangsang atau bagaimana?

Aku pun mulai menikmatinya dengan sepenuh gairah kewanitaanku. Kugoyang pantatku dengan gerakan meliuk-liuk, membuat nafas Mas Januar semakin mendengus-dengus. Aku pun terpejam-pejam dalam arus kenikmatan.

Tetapi...ada yang aneh...ya...ini aneh. Bahwa ketika Mas Januar sedang mengenjotku sambil menelungkup di atas tubuhku, terasa ada yang mengelus-elus betis dan pahaku.

Aku mencoba memperhatikannya dengan seksama. Apa yang sedang terjadi ini?

Dan alangkah kagetnya aku, setelah menyadari bahwa ternyata memang ada tangan lain yang sedang mengelus pahaku. Tangan itu adalah tangan Bang Benny! Ya, Bang Benny sudah berada di atas tempat tidurku dalam keadaan tak berbusana! Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah ini semuanya sudah mereka atur sebelumnya?

“Ba.. Bang Be... Benny?!” seruku tertahan.

Benny cuma tersenyum dan tetap mengelus-elus pahaku. Bahkan lalu ia memegang bahu suamiku sambil berkata dengan senyum, “You istirahat dulu dong... biar aku yang menggantikanmu... ”

Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, terlebih ketika kulihat suamiku malah mengangguk sambil tersenyum dan menarik batang kemaluannya sampai terlepas dari liang kemaluanku. Dan Benny merayap ke atas tubuhku sambil mengarahkan batang kemaluannya ke mulut memekku.

Kupegang pergelangan tangan suamiku yang duduk di sebelahku sambil menatapnya, “Mas...”

“Santai aja sayang,” sahut suamiku sambil mengelus pipiku, “Enjoy aja.”

Belakangan aku tahu bahwa ketika aku sedang arisan, Benny datang dan sengaja disembunyikan di kamar mandi yang bersatu dengan kamarku. Ah...semuanya memang sudah direncanakan.

Perasaanku jadi bercampur aduk ketika lubang memekku mulai dicoblos oleh batang kemaluan Benny. Salah tingkah, karena suamiku menyaksikan semuanya ini. Maka sambil menggenggam tangan suamiku erat-erat, kupejamkan mataku...sambil merasakan nikmatnya zakar Benny yang mulai maju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku.

Orang bilang rumput di pekarangan tetangga selalu tampak lebih hijau daripada di pekarangan sendiri. Kini aku merasakannya. Bahwa ayunan penis Benny terasa sekali membanjiri bathinku dengan kenikmatan. Karena Benny tak hanya menggenjot penisnya di dalam memekku, tapi juga mengulum-ngulum puting payudaraku, sesekali mengisapnya kuat-kuat. Sementara tangannya pun tidak diam. Terkadang mengelus anusku, menimbulkan geli-geli nikmat yang membuatku sering menahan nafas. Aku pun mulai merengkuh leher Benny dan memeluknya erat-erat, tanpa berani memandang ke arah suamiku.

Ketika kubuka mataku, kulihat suamiku sedang melangkah ke kamar mandi, mungkin mau pipis. Saat itulah aku merasa bebas untuk menggoyang pinggulku seedan mungkin, karena enjotan penis Benny emang terasa sekali enaknya. Dan ketika ia mencium bibirku, sengaja kupagut dan kulumat bibirnya dengan penuh gairah. Biarlah, bukan aku yang merencanakan semuanya ini.

Kelihatannya kelincahanku dalam meliuk-liukkan pinggul justru membuat suamiku senang. Ia malah berkomentar setelah keluar lagi dari kamar mandi, “Nah begitu dong, jangan bikin malu aku....biar Benny tau istriku ini jago goyang...hihihihi...”

Aku masih belum mengerti kenapa suamiku bisa seperti itu. Yang jelas, kulihat dia enjoy-enjoy aja melihatku sedang disetubuhi oleh sahabatnya, enjoy-enjoy saja melihat pinggulku bergoyang-goyang edan.

Benny pun sama enjoynya. Tanpa peduli kehadiran suamiku, Benny terkadang mendesakkan batang kemaluannya dalam sekali, sampai menyentuh ujung liang memekku. Ini membuatku merengek nikmat, dengan mata merem melek.

Ketika aku mau merasakan titik puncak orgasmeku, tak terkendalikan lagi aku merintih-rintih histeris, “Ooohhh...Bang Benny....oooh...aku mau orga Bang....ooooh....”

Tanpa peduli lagi bahwa suamiku sedang menyaksikan semuanya ini.

Susah melukiskan semuanya itu, karena aku sendiri dalam keadaan edan-eling di puncak orgasme. Yang aku ingat, Benny melanjutkan enjotan penisnya meski memekku sudah becek. Dan pada suatu saat ia menekankan batang kemaluannya kuat-kuat sambil mendengus, ooooooo...oohhhh.....lalu terasa liang kemaluanku disemprot-semprot cairan hangat, pada saat yang sama Benny mendekapku kuat-kuat, lalu perlahan-lahan terasa batang kemaluannya melemas dan mengecil.

Aku pun memejamkan mata dalam letih dan puas. Tapi beberapa detik kemudian suamiku menggantikan peran Benny, memasukkan lagi zakarnya yang Masih keras ke dalam liang kemaluanku yang sudah kebanjiran air mani Benny. Aku tak kuasa menolak ataupun memberikan saran. Aku hanya terdiam, lalu berusaha memuaskan nafsu suamiku dengan goyangan pinggul sebisa mungkin. Padahal sekujur tubuhku masih terasa ngilu-ngilu.

Malam itu memang malam edan. Setelah suamiku ejakulasi, Benny maju lagi. Dia minta agar aku mengubah posisiku jadi di atas. Lalu terjadilah persetubuhan yang kedua dengan sahabat suamiku itu.

Tentu saja ronde kedua ini (kedua untuk Benny, ketiga untukku) jauh lebih lama daripada ronde pertama tadi. Aku sendiri sudah tak tahu lagi berapa kali mengalami orgasme saat itu. Yang aku tahu, setelah lebih dari sejam kami bersetubuh, Benny mencabut penisnya dari memekku, kemudian menyemburkan sperma hangatnya di dalam mulutku.

Setelah Benny terkapar, aku bergegas menuju kamar mandi, untuk berkumur-kumur dan membersihkan kemaluanku. Lalu kembali ke kamar, tadinya ingin beristirahat. Tapi rupanya persetubuhanku yang kedua dengan Benny tadi menyebabkan libido suamiku berkobar lagi!

Terpaksalah kuladeni lagi suamiku, karena merasa kasihan kalau nafsunya tidak kupuasi. Tapi, oh my God....selesai suamiku menyetubuhiku, Benny ingin mengentotku lagi untuk yang ketiga kalinya!

Mungkin di situlah letak keistimewaan main threesome seperti yang pernah diungkapkan oleh suamiku. Aku sudah membuktikannya. Suamiku biasanya hanya menyetubuhiku 2 atau 3 hari sekali. Tapi malam itu, ia mampu menyetubuhiku 3 kali! Berati aku mengalami hubungan sex 6 kali di malam edan itu!



Esoknya, sepulang dari kantornya, suamiku menghampiriku yang sedang rebahan di kamar. “Bagaimana kesannya tadi malam, sayang?”

“Lemes.... tubuhku serasa dilolosi....” sahutku sambil tersenyum canggung.

Suamiku memelukku dan berbisik, “Tapi kamu puas kan?”

“Lebih dari puas,” sahutku sambil mencubit lengan suamiku, “Mas sendiri sampai bisa tiga kali ya.”

Suamiku mengangguk, “Itulah kelebihan threesome.”

“Emang Mas gak cemburu waktu Benny sedang menyetubuhiku?” tanyaku dengan pandangan penuh selidik.

“Tentu aja cemburu,” sahut suamiku dengan senyum, “Tapi di balik rasa cemburu, nafsuku jadi berkobar dengan hebatnya ketika melihatmu sedang disetubuhi oleh Benny. Padahal belakangan ini aku tak pernah lagi menidurimu lebih dari sekali dalam semalam kan? Tapi tadi malam....”

“...Sampai tiga kali!” tukasku.

Suamiku mengangguk sambil tersenyum menggoda.

“Tapi... pada satu saat, mungkin Benny akan ngajak Mas untuk mengeroyok Yayuk juga kan?”

Suamiku tercenung sesaat. Lalu katanya, “Mungkin saja. Tapi aku pasti minta izin dulu padamu. Gakpapa kan?”

Meski berat terpaksa kujawab, “Gakpapa... biar adil.... tapi Mas... ada masalah lain yang selama ini jadi pikiranku...”

“Soal apa?”

“Si Troy itu... bagaimana kalau dia ketagihan?”

“Ajak aja ke sini. Biar aku bisa nonton diam-diam.”

“Dia gak mau Mas. Takut sama Mas. Kan aku belum bilang kalau semua yang telah terjadi itu keinginan Mas sendiri.”

“Memang sebaiknya jangan bilang dulu. Nanti disangkanya aku sudah gila. Padahal aku cuma ingin kreatif aja.”

“Jujur aja, tadi pagi dia nelepon. Dia bilang ketagihan... ”

“Tentu aja ketagihan. Cowok mana yang tidak ketagihan setelah merasakan enaknya memekmu. Hehehe....”

“Mm... kalau... kalau... ah gak deh...”

“Lho, ngomong kok gak diterusin?!”

“Takut Mas marah.”

“Gak. Aku janji gak marah. Ada apa?”

“Kalau dia ngajak ketemuan di satu tempat gimana? Kabulkan jangan?”

“Dia kost di luar kota, dekat kampusnya. Di rumah kost itu banyak orang. Gak mungkin bisa ketemuan di sana.”

“Kalau...kalau...kalau di hotel?”

“Boleh aja. Yang penting kamu harus laporan sama aku nanti.”

“Bener nih Mas?”

“Bener,” suamiku mengangguk, sebaiknya sih di sini. Kan bisa kuatur, misalnya pura-pura aku gak di rumah.”

“Lalu diam-diam Mas ketemuan sama Yayuk lagi?”

“Nggak sayang. Intinya bukan itu. Aku merelakanmu digauli orang lain bukan karena ingin selingkuh dengan wanita lain. Yang penting bagiku, bisa menyaksikan waktu kamu digauli orang lain itu. Hal itu akan membuatku cemburu, lalu bangkit nafsuku...seperti tadi malam itu...”

“Yang tadi malam itu wife swap juga Mas?”

“Bukan, yang tadi malam namanya threesome MMF. Kalau wife swap ya waktu di Puncak itu.”

“MMF? Maksudnya?”

“MMF itu male-male-female. Kalau FFM female-female-male.”

“Berarti bisa juga perempuannya dua orang, lelakinya seorang?”

“Iya. Tapi pada dasarnya fisik wanita lebih siap untuk menghadapi pria lebih dari seorang. Lelaki kan harus ereksi. Kalau menghadapi wanita lebih dari seorang, pasti dia tak bisa memuaskan wanita-wanita itu. Hanya buat gaya-gayaan doang. Kalau wanita kan bisa melayani pria walaupun sambil tidur. Pria tidak bisa begitu. Penisnya harus ereksi dulu sebelum melakukan kontak seksual.”

“Berarti wanita lebih tangguh daripada lelaki dong Mas.”

“Iyalah, aku harus jujur mengakui hal itu.” suamiku mengangguk, “Perempuan kan tinggal telanjang dan telentang, mau diantri sama sepuluh lelaki juga bisa. Tapi lelaki? Kalau sudah ejakulasi ya terkulai, letih lesu...dikasih bidadari juga belum tentu mampu bangkit lagi...hehehe...”

Aku cuma tersenyum mendengar ucapan suamiku itu. Semacam pengakuan lelaki. Bahwa sebenarnya perempuan ditakdirkan lebih tangguh daripada pria secara fisik. Lelaki kalau dikasih 10 orang cewek dalam semalam, pasti takkan ternikmati semua. Tapi wanita? Diantri sama 10 orang lelaki juga bisa. Tapi poliandri tetap merupakan hal yang janggal di dunia ini, sementara poligami banyak terjadi di mana-mana.

“Kapan mau swinger lagi?” tanya suamiku tiba-tiba.

“Sama Benny dan Yayuk?” aku balik bertanya.

“Nggak harus dengan mereka. Masih banyak alternatif.”

“Hah? Gak salah tuh?” aku melotot, “Rencana apa lagi yang sudah tersimpan di hati Mas?”

“Masih kupikirkan,” sahut suamiku datar, “Soalnya kita harus yakin teman swinger kita bersih, jangan sampai menularkan penyakit.”

Aku tidak berani menanggapi.

Lalu kata suamiku, “Kalau dengan Benny dan Yayuk terus, kita bisa jenuh juga.”

“Ih...e mang Mas punya rencana sama siapa lagi?”

“Sudah ada dua pasang yang mau swinger sama kita. Tapi aku harus memikirkannya dulu.”

“Tapi Mas... apa hubungan kita nanti gak rusak?” tanyaku sangsi.

“Nggak sayang,” Mas Januar memelukku lembut, “Yang penting jangan terlalu sering. Obat juga kalau over dosis bisa berdampak negatif.”

Aku cuma mendengarkan. Da kata Mas Januar lagi, “Sekali kita swinger, kesannya akan melekat dalam waktu tertentu. Bisa sebulan, bisa dua bulan dan seterusnya. Tergantung dari kesan yang kita dapatkan pada waktu swinger itu.”

Aku tetap tak mau menanggapi, takut salah ngomong.

Kata suamiku lagi, “Sebenarnya sekarang ada beberapa perkumpulan swinger, tersebar di kota-kota besar. Tentu saja aktivitas mereka gak terlalu terbuka. Semuanya dilakukan secara rapi. Seolah-olah kumpulan arisan keluarga biasa.”

“Masa sih?” aku tercengang, “terus bagaimana cara aktivitas mereka?”

“Biasanya mereka bergerak tidak terlalu banyak, supaya tidak menraik perhatian. Misalnya satu hari mereka berkumpul di sebuah villa besar di luar kota. Mungkin yang hadir hanya enam atau tujuh pasang. Lalu di villa itu mereka tukar pasangan, bisa dengan cara mengundi atau atas kesepakatan semua pihak.”

“Ih...kalau yang begitu jangan mau Mas. Lama-lama bisa over dosis seperti kata Mas tadi.”

Suamiku hanya tersenyum datar. Entah apa yang sedang berada di alam pikirannya.

Kami sama-sama terdiam, hanyut dalam terawangan masing-masing.
itulh gunanya pabrik obt kuat... utk mmuaskn wanita 😀😀
 
Se inget saya cerita ini ada disini juga dan masih ada beberapa bab lagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd