Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[TAMAT] Work From Home with Benefit

PART 2,5 - SOTYA

"Hai Mbak Anggi... lama nggak ketemu" sapa Mbak Hanna pada perempuan yang tadi memencet bel studionya.
"Hai cantik, lagi WFH juga ya ?" balas Anggi, resident apartemen yang menjadi tetangganya.
"Iya nih mbak, masuk dulu yuk" dengan ramah Mbak Hanna mempersilahkan tetangganya masuk ke dalam studionya.
"Silahkan duduk mbak. Ada apa nih mbak ?" tanya Mbak Hanna mengenai keperluan tamunya.
"Gini han, aku mau curhat nih. Dengerin ya" jawab Anggi.


Anggi, perempuan berumur 33 tahun ini sedang curhat dengan Mbak Hanna mengenai kehidupan romansa. Mungkin di apartemen ini hanya Mbak Hanna yang menjadi tempat curhat bagi Anggi. Selain karena selisih umur tak beda jauh dan letak studio yang berdekatan, mereka mempunyai satu kesamaan yakni sama-sama tinggal sendiri. Anggi sudah tinggal sendiri di apartemen ini sejak bercerai dari mantan suaminya sejak dua tahun lalu. Meskipun tinggal sendiri, perempuan yang bekerja di sebuah bank asing ini sering menyalurkan nafsu seksualnya dengan membooking laki-laki pemuas nafsu alias gigolo. Selama ada uang segala sesuatu bisa dibeli pikir Anggi. Mbak Hanna sendiri mendengarkan secara seksama keluh kesah Anggi mengenai pacarnya. Anggi dan pacarnya memang berencana menikah setelah lebaran tahun ini, tapi sayang resepsi yang akan diselenggarakan dengan konsep yang cukup megah harus dibatalkan mengingat merebaknya COVID-19.

"Hmmm... gitu. Aku ngerti kok perasaan mbak. Tapi mau gimana lagi, keadaan nggak memungkinkan juga. Jangan sampe deh ngadain resepsi tapi dibubarin polisi hehehe" jawab Mbak Hanna.
"Ya gitu deh, mana booking fee nya nggak bisa dikembaliin lagi huhu. Terpaksa deh cuma akad nikah, nggak ada pesta-pesta"
"Malah enak dong mbak, nggak perlu keluar biaya lebih gede hehehe. Resepsi kan bisa diadain nanti kalo kondisi udah membaik" kata Mbak Hanna berusaha menghibur.
"Iya juga sih, toh sekarang resepsi megah bukan ukuran lagi. Nuruti gengsi kalo ujung-ujungnya cerai juga sama aja" kata Anggi.
"Hanna, aku pinjem Kegel Balls punya kamu dong. Nyoba alat baru, biar bisa bikin meki tante basah hehehe" lanjut Anggi memanggil dirinya tante, dasar tante girang !
"Tante katanya....ngakak wkwk. Oh ada kok mbak, ambil aja di kamarku" perintah Mbak Hanna kepada Anggi. Mbak Hanna sepertinya lupa kalau Ubay masih di kamar.

Celakanya ia baru teringat ketika tangan Anggi sudah menyentuh gagang pintu kamarnya.
CKLEK. Suara pintu kamar terbuka, Ubay yang sedang merebahkan diri sambil berselimut, ia sudah tidak bisa bersembunyi lagi. Melihat ada laki-laki di kamar tetangganya itu, Anggi menoleh ke arah Hanna.
"Han, kok kamu nggak cerita-cerita kalau punya hobi yang sama kayak aku ?" tanya Anggi. Hobi yang dimaksudnya adalah menyewa jasa gigolo buat ngeseks.
"Eh dia bukan call boy ya, junior aku di kantor" jawab Mbak Hanna, lalu ia segera mencarikan Kegel Balls yang ingin dipinjam Anggi.
Di saat yang sama, Anggi berjalan mendekati laki-laki yang sedang duduk di kasur dengan selimut yang menutupi area paha sampai kakinya saja.

"Hai ganteng, namanya siapa ?" ajak Anggi berkenalan.
"Ubay mbak" jawab Ubay.
"Salam kenal Ubay, kenalin nama gue Anggi. Studio gue di seberang Hanna, boleh banget lho kalau kamu mau mampir" goda Anggi.

Merasa penasaran dengan lelaki yang ada di hadapannya, Anggi menyingkirkan selimut yang menutupi kemaluan Ubay. Dara yang memiliki paras oriental dan bra berukuran 36B ini memang binal di hadapan lelaki yang punya wajah ganteng.

"Wow, dedeknya lumayan gede ya hahaha" tawanya melihat penis Ubay dalam keadaan lemas.
Refleks, Ubay menutupi torpedonya dengan kedua tangannya, "duh, malu aku mbak". Rasanya awkward aja kalau ada orang yang baru kenal langsung melihat area kemaluan, emang aku cowok apaan pikir Ubay.
"Ini mbak, udah ketemu. Sana pulang" perintah Mbak Hanna tanpa ada nada marah. Kedua tangannya berada di bahu Anggi lalu mengarahkannya untuk keluar dari studionya.
"Huh... Hanna pelit ! Aku kan pengen nyicipin" rengek Anggi layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan.
"Biarin wek !" jawab Mbak Hanna sambil menjulurkan lidahnya. Kemudian ia membuka pintu dan mendorong pelan Anggi keluar.
"Nih Kegel Ballsnya, dasar tante girang !" ejeknya sambil menyerahkan barang yang ia pinjamkan.
"Hehehe, makasih Hanna. Sorry udah ganggu waktu bercintanya. Dah" lambai Anggi kemudian masuk ke dalam studionya sendiri. Mbak Hanna pun menutup pintu.

Ubay berdiri di hadapannya, seolah menunggu Mbak Hanna selesai mengantarkan tamunya keluar.

"Kamu kok jahat sih yang, masak aku ditawarin ke tante-tante" rajuk Ubay pada Mbak Hanna.
"Ahahaha maaf ya hun, abis udah biasa nyuruh Anggi ngambil sendiri barang yang mau dipinjem" sesal Mbak Hanna dengan nada bercanda.
"Tetep aja, masak baru kenal udah ngeliatin punyaku" sesal Ubay.
"Udah dong hun, nggak usah kesel. Toh udah sama-sama dewasa juga. Kalo kamu mau main sama dia gapapa kok" rayu Mbak Hanna.
"Tuh kan jahat, makin mirip kayak mucikari" kata Ubay dengan wajah cemberut.
"Duh my honey, jangan marah dong.... I'm so sorry" ucap Mbak Hanna kemudian memeluk juniornya di kantor ini.

Mbak Hanna mencium bibir Ubay, mereka berciuman panas seakan tidak terjadi apapun. Lidah mereka saling bersahutan.

"Mau dilanjutin lagi nggak ?" tanyanya kepada sang lelaki. Ubay hanya menjawab dengan anggukan kepala tanda setuju.

Tangan Ubay masuk ke dalam tank top yang dikenakan lawan mainnya dan meraba-raba payudaranya yang sekal. Tak hanya diam, Mbak Hanna kembali mengocok penis Ubay yang masih setengah berdiri tegak. Bak kerasukan setan, Ubay mendorong tubuh sang hawa menghadap tembok. Diturunkan celana Mbak Hanna agar bokong besarnya terbebas, sementara tanktopnya hanya disingkapkan agar payudaranya bisa diremas dengan bebas. Seolah tahu apa maksud dari pasangan sex nya, kedua tangannya bertumpu pada tembok dan mengambil posisi mundur agar pantatnya tersungging dengan indah. Tidak membuang waktu, Ubay menempelkan penisnya pada vagina seniornya di kantor ini.

BLESSS.
Penisnya masuk dengan perlahan di liang surgawi Mbak Hanna. Tangannya memegang pinggul pasangannya agar penetrasi torpedonya berjalan lancar. Ia mempercepat tempo senggama. PLOK PLOK PLOK, suara paha mereka berdua bertumbuk diiringi dengan desah kenikmatan yang keluar dari mulut mereka masing-masing.

TRING TRING TRING. Bunyi nyaring ponsel Mbak Hanna, menandakan ada panggilan masuk.
"Stop dulu hun mmhhh... aku harus angkat telpon duluuuu..." pinta Mbak Hanna sambil mendesah.
Shit ! Dengan muka masam, Ubay menghentikan genjotannya pada vagina Mbak Hanna. Ia berlari ke meja mengambil ponselnya.
Tertulis di layarnya, "Bos Besar". Yang dimaksud adalah Pak Indra, atasan mereka berdua. Segera ia menjawab panggilan yang ada di ponsel.

"Halo pak, selamat siang" Mbak Hanna berusaha mengontrol suaranya.
"Besok pagi lu bisa nggak meeting sama calon klien kita, PT. Y ?" sahut Pak Indra.
"Bisa pak. Bukannya waktu rapat internal kemarin dihandle sama Patrick ?" tanya Mbak Hanna.
"Harusnya sih gitu. Tapi gue baru dapet kabar kalo si Patrick kudu diisolasi di RS, status dia PDP Corona. Makanya gue minta tolong elu buat handle kerjaan si Patrick. Bisa ya ?" kata Pak Indra.
"Oke deh pak, akan saya handle" jawab Mbak Hanna dengan yakin.
"Besok pagi saya berangkat sendiri atau ada timnya Patrick buat mendampingi ?" tanya Mbak Hanna pada atasannya itu.
"Ada, besok lu bakal ditemenin sama si Fatma. Kontak aja dia" perintah Pak Indra.
"By the way, insentif yang bakal lu dapet bakal dua kali dari biasanya. Makasih ya udah ngesampingin resiko buat lawfirm kita. Good luck" ucap Pak Indra.
"Udah ya han, gue tutup dulu. See you" diakhiri Pak Indra.

Ubay pun berjalan mendekati Mbak Hanna. Namun hasrat untuk kembali bercinta ia urungkan, melihat Mbak Hanna sibuk dengan ponselnya. Kali ini ia menelpon Fatma yang akan menjadi partnernya dalam meeting besok pagi. Sange sih sange, tapi tetep harus profesional, itu pikir Ubay. Untuk memperbaiki mood, Ubay menyalakan laptop dan menyetel lagu favoritnya di Sp0rtify. Lagu dari Godfather of Broken Heart a.k.a Didi Kempot ia setel dengan volume secukupnya. Sementara Mbak Hanna masuk ke dalam kamar agar suara musik tidak terdengar.

[Song played] Reff Didi Kempot - Suket Teki

Paribasan awak urip kari balung. Lilo tak lakoni
Jebule janjimu jebule sumpahmu. Ra biso digugu
Wong salah ora gelem ngaku salah
Suwe-suwe sopo wonge sek betah
Mripatku uwis ngerti sak nyatane
Kowe selak golek menangmu dewe

Tak tandur pari jebul tukule suket teki

Bait terakhir ia nyanyikan dengan suara cukup kencang. Meluapkan emosi hari ini yang kentang dua kali.
Duh Gusti, kok hamba-Mu diberi cobaan seperti ini. Salam Ambyar.

_____________________________________________________________________

Malam Hari

Mbak Hanna masih sibuk mempelajari file-file yang dikirim oleh rekannya sejak sore tadi. Sementara Ubay juga menyibukkan diri dengan pekerjaan yang belum diselesaikan kemarin. Mood sore tadi sampai malam hari ini adalah mood buat kerja. Beda cerita dengan hari kemarin atau pagi dan siang tadi, mood untuk bercinta mengalahkan pekerjaan. Tandanya kelihatan kok, mereka berdua mengenakan pakaian masing-masing. Suara perut mereka berdua berbunyi, meminta untuk diisi.

"Say, aku pesenin makan ya ? Kamu mau apa ?" tanya Ubay.
"Terserah kamu, asal jangan ada nasinya" jawab Mbak Hanna.

"Oke, dimsum mau kan ?"
"Ya" jawab Mbak Hanna singkat. Ia masih asyik menatap laptop.

Hanya membutuhkan waktu 20 menit, pesanan sudah sampai diantarkan oleh driver ojek online.

"Hanna sayang, makan dulu yuk" ajak Ubay. Mbak Hanna pun menjawab, "nanti dulu deh aku, kalau kamu mau makan duluan sok mangga".

Makanan dihidangkan Ubay untuk disantap mereka berdua. Dengan lahap ia makan dimsum yang dipesan untuk mengisi perutnya. Ketika makanannya hampir habis, baru Mbak Hanna menyusul ke meja makan. Mbak Hanna asyik berchatting ria lewat ponselnya.

[16:27] Anggi : Beb, berondongmu tarifnya brp ?
[19:22] Hanna : Sbb mbak, kamu beneran mw main ama dia ?

Tak lama kemudian ada pesan masuk. Ia menulis pesan sambil memakan dimsum yang dipesan Ubay.

[19:22] Anggi : Ya beneran lah. Gue serius bgt.
[19:23] Hanna : Aku sih gk pake tarif2 gitu, kan aku atasannya mbak hehe.
[19:24] Anggi : Lucky you...
[19:24] Anggi : But, aku gk percaya dia bisa muasin kalo gretongan.
[19:25] Hanna : Dia kan bkn gigolo mbak :)
[19:26] Anggi : Ya udah deh, dia aku amplopin nanti. Tp km bisa gk nyuruh dia kesini ?
[19:27] Hanna : Bisa diatur mbak, bsk aku ada meeting. Kasihan kalo dia sendirian.
[19:27] Hanna : Siapin diri mbak dr skrg, aku aja dibikin lemes wkwkwk
[19:28] Anggi : Huh gk segampang itu bikin tante KO. Thanks Hanna cantikk
[19:29] Hanna : Ok mbak, tolong dijaga baik2 hehe.
[19:30] Anggi : Siap beb

Laki-laki yang ada di hadapannya tak tahu kalau apa isi chatting antara dua perempuan barusan menjadikannya sebagai komoditas sewa menyewa. Tak ada bedanya dengan pinjam meminjam sex doll. Ubay telah kembali menatap layar laptopnya barusan. Menyelesaikan pekerjaan yang ia tinggal sebentar untuk makan. Pun Mbak Hanna yang menghabiskan makanan dengan cepat. Butuh waktu setengah jam bagi Ubay untuk menutup laptopnya.

"Hanna sayang, kalau aku mainin gitar sambil nyanyi kamu keganggu nggak ?" tanya Ubay.
"Nggak kok, asal suaranya bagus aja hehe" jawab Mbak Hanna. Kemudian Ubay mengambil gitar yang digantung di tembok kamar.

[Song Played] Dru Wendra Wedhatama - Sotya

Iki tulising kidungku (Ini tulisan laguku)
Kanggo siro hapsarining kalbu (Untuk kamu di hati yang paling dalam)
Eseme kang manis madu (Senyumnya semanis madu)
Dasar ayu parasmu kang tanpo layu (Memang kecantikan wajahmu tak akan layu)

Nimas sasotyaning ati (Nimas pujaan hati)
Yo mung ndiko kang sawiji (Hanya kamu satu-satunya)
Langit bumi kang hanyekseni (Langit dan bumi yang menjadi saksi)
Nalikane ngucap janji ono lathi (Ketika sumpah janji diucapkan)
Yo mung siji sesotyaku (Hanya satu pujaan hatiku)
Memanikku mung nimas wong ayu (Perhiasanku hanya nimas yang cantik)
Panyuwunku mugo nimas ora lali marang janji setyamu (Kuharap semoga nimas tidak lupa dengan janji setiamu)

Nanging kabeh kui muspro (Namun semua itu sirna)
Eling kalamun pupusing tresno (Mengingat ketika putus cinta)
Wes tak cobo nglalekke sliramu (Sudah kucoba melupakanmu)

Nanging tak lali lali tan biso lali (Walau berusaha kulupakan namun tak bisa lupa)

Mendengar lagu yang dinyanyikan Ubay, air mata Mbak Hanna tak terbendung. Ia menyeka air matanya. Meskipun tak mengerti arti dari lagu berbahasa Jawa tersebut. Benar kata juri Ind0nesian Id0l, ketika perasaan diantarkan lewat sebuah lagu maka perasaan tersebut akan sampai pada si pendengar.

"Coba kamu jelasin artinya dong hun, aku kan orang Sunda nggak ngerti bahasa Jawa" pinta Mbak Hanna.
"Oke, aku jelasin ya yang. Kamu simak baik-baik" kata Ubay lalu diikuti dengan translate-translate yang ia terjemahkan sesuai pemahamannya. Walaupun ia putra Solo asli, namun banyak bahasa yang kurang ia ketahui secara akurat karena jarang dipakai.
"Wah...... puitis banget lagunya. Besok-besok aku belajar Bahasa Jawa deh hehehe" puji Mbak Hanna.

"Eh hun, kamu udah tau kan kalau aku besok pagi bakal meeting ? Besok pagi jam 8 kamu anterin ke kantor PT. Y ya. Nggak usah dijemput, aku nanti pesen taksi online sendiri" perintah Mbak Hanna.
"Siap yang, sekalian aku pulang ke kosan deh" kata Ubay.
"Eh jangan... emang kamu bakalan bisa WFH di kosan ? Kan kamu pernah bilang kalo kosanmu nggak ada wifi. Kamu tetep disini aja ya" tegas Mbak Hanna.
Kalau senior kantor sudah bersabda susah deh menolaknya, akhirnya Ubay menjawab "Ya udah deh yang, sekalian habis itu aku mampir di Plaza Indonesia deh. Beli baju, kan aku di sini nggak ada baju ganti"

Mereka kembali ke aktivitas masing-masing. Mbak Hanna bekerja, sementara Ubay menghiburnya dengan nyanyian dan permainan gitarnya,
_____________________________________________________________________

Pukul 23:30

Hanna tertidur di sofa dengan posisi tengkurap dengan laptop masih di depannya. Sementara Ubay masih terbangun karena banyak serial N3tflix yang seru buat ditonton. Kala melihat episode yang ia tonton, banyak adegan seks terpampang gamblang di layar kaca.

"Duh, jadi sange lagi kan" batin Ubay sambil melihat penisnya berdiri tegak dan tercetak di celana dalam yang ia kenakan. Kemudian ia menoleh ke arah belakang, melihat si cantik tertidur pulas di sofa dengan hanya mengenakan tanktop warna merah dan underwear berwarna putih. Seperti melihat bendera Indonesia, tawa Ubay pelan. Kalau sange begini apa yang musti dilakukan ?

Ubay berjalan mendekati Mbak Hanna yang tertidur di sofa. Ia melepaskan baju dan celana dalam yang dikenakannya, dan mulai mengocok penisnya. Ubay memposisikan diri untuk melakukan penetrasi dengan menurunkan underwear pasangannya sampai ke lutut dan menyingkap tank topnya agar payudaranya terbebaskan. Ditindihnya gadis ayu yang masih terlarut dalam mimpinya. Penisnya ia arahkan untuk penetrasi ke dalam lubang kenikmatan Mbak Hanna. Dengan perlahan ia memasukkan penisnya. Ia memang suka memainkan posisi prone bone.

SLEB. Masuk separuh di vaginanya.
Kemudian ia menggenjot secara perlahan. Payudaranya tak luput dijamah oleh Ubay.

"Uhmmm....Ohhhh...." hanya desahan itu yang keluar dari mulut Sang Dewi. Kemudian ia sodok vaginanya dengan tempo sedang.
"Mmmhhhh...hun....kamu ngapainn uhhhh....?" kata Mbak Hanna setengah sadar.
"Ahhh...aku sange....ahhh..." kata Ubay sambil memompa vagina pasangannya.
"Ahhh....ahhhh....cepetan, aku capekkk" perintah Mbak Hanna agar segera menyelesaikan permainan, maklum dia harus dalam kondisi fit keesokan pagi.
Ubay pun menambah tempo menjadi cepat. PLOK PLOK PLOK. Suara dari perut Ubay dan bokong Mbak Hanna yang saling beradu.
"Ahhh...ahhh.....ahhhh" suara keduanya bersahutan menikmati permainan cepat.
"Yang, aku mau keluarrr....mmhhh..." erang Ubay yang sebentar lagi klimaks.
"Uhhh....tunggu bentarr....aku juga mau nyampeee..." desah Mbak Hanna.
"Ahhhhhh............." teriak mereka berdua menikmati klimaks yang bersamaan.
Dalam soal paksa-memaksa hubungan sex. Skor menjadi imbang, Mbak Hanna 1 vs 1 Ubay.

"Eh maaf yang, aku tadi keluar di dalem" kata Ubay setengah khawatir.
"Udah gapapa. Kalo aku hamil kan kamu yang tanggung jawab" jawab Hanna santai. Kemudian ia ke toilet untuk membersihkan vaginanya dari sperma Ubay. Kayaknya tadi dia keluar dikit kok, pikir Mbak Hanna dengan tenang.

"Yuk bobok di dalem" ajak Mbak Hanna pada Ubay untuk tidur bersama. Ubay pun mengikuti seniornya itu dan mereka berdua terlelap saling berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.

BERSAMBUNG

_____________________________________________________________________


Demikian update kali ini, semoga Part 3 bisa terupdate secara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Mohon like dan cendol dawetnya ya hu.
Matur nuwun.
 
Terakhir diubah:
Nah, bakal ko ga nh tante anggi.. 🧐

Atau hana jadi baper.? 🧐
 
Nah, ini alur yg cukup alus. Nggak buru2 langsung ngentot begitu ketemu.
Ada kemunculan tokoh baru, Anggi. Yg bikin ane penasaran gimana kiprahnya.

Ndlogok juga Mbak Hanna, bukannya nahan Anggi malah mempersilahkan. Good job hu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd