Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yang Ku Cari (Riders Superbike)

Yang Ku Cari (Riders Superbike)


  • Total voters
    16
  • Poll closed .

Samparono_Kayo

Semprot Kecil
Daftar
27 Dec 2020
Post
91
Like diterima
525
Lokasi
Nevada
Bimabet
Sebelumnya, untuk diketahui bahwa cerita ini hanyalah karangan semata. Cerita ini murni imajinasi si penulis. Penulis buat untuk agan-agan di forum Semprot yang selalu rindu dengan cerita-cerita dewasa. Di cerita ini sex hanyalah bumbu penyedap di cerita ini.










Chapter 01

Tahun Baru

Malam ini hari pertama di Tahun yang baru, Minggu jam 00:45 di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Pesawat dari Abu Dabi mendarat dengan selamat dengan membawa banyak WNA ada juga WNI. Ada seorang pria yang begitu bersemangat dan sangat senang, pria itu langsung bersiap ketempat pengambilan Bagasi Pesawat yang ia baru tumpangi, cukup lama Pria itu menunggu akhirnya ia melihat koper dan ranzel besarnya, dengan cepat pria tersebut mengakat keduanya sekaligus, ia pun berjalan dengan cepat menuju tempat cek imigrasi kedatangan, Dia dilayani dengan ramah oleh pihak imigrasi. Dia melihat Plakat nama kedua petugas, yang di depan komputer bernama Sharul dan yang bagian pengecekan fisik barang bawaan penumpang bernama Yanto.

Petugas Sharul: "Your name! Danny Lee Roger" ucap Sharul.

Mendengar ucapan Sharul temannya yang dari tadi sibuk mencek barang bawaan Danny, langsung bergegas melihat paspor yang di pegang temannya itu.

Petugas Yanto: "Coba lihat aku paspor dia" kata yanto.

Danny Lee Roger: "Yop benar.. itu namaku" ucap dengan nada senang.

Petugas Yanto: "Wow bahasa Indonesia lancar sekali Pak Lee Roger" puji Yanto.

Petugas Sharul: "Tujuan datang ke Indonesia, untuk Bisnis atau Liburan?" tanya Sharul lagi tegas.

Danny Lee Roger: "Liburan!" jawab Danny dengan senang

Danny Lee Roger: "Panggil saja saya Danny atau Lee, kedengarannya lebih enak" kata Danny memecah suasana formalitas.

Petugas Yanto: "Apa bener gosip anda mau team Indonesia?"tanya Yanto pelan.

Danny Lee Roger menunjuk koper miliknya yang terbuka itu pada Petugas Yanto, Yanto memberi tanda oke pada Danny, ia pun kembali merapikan koper dan ranselnya.

Danny Lee Roger: "Kabar itu sudah sampai padaku, pinangan mereka ajukan sangat menarik, sedang aku pikirkan semoga ada titik temunya" ujar Toni lagi. Lalu Petugas Yanto mengembalikan paspor milik Danny, paspor langsung di masukan ke tas raselnya.

Petugas Yanto: "Danny... aku mau tanya, bahasa indonesia sangat baik, apa anda belajar disana? dan ijin Selfie bersamamu?" pinta Yanto dengan ramahnya.

Tony: "Oh soal itu, nenek dan ibu orang Indonesia, tinggal di US dan jadi wagra negara US, begitulah aku bisa bahasa Indonesia, ayo Selfie silahkan" ujar Danny. Yanto dan Danny melakukan beberapa pose Selfie.

Danny berjalan meninggalkan ruang imigrasi sambil melambaikan tangan kiri keatas ke pada dua orang petugas imigrasi yang lagi bertugas. Tak berapa lama Danny telah keluar dari gerbang kedatangan internasional, ia menemui seorang yang lagi memegang papan bertuliskan nama dia.

"Aku Danny Lee Roger" ucap Danny pada pria berbaju kemeja batik hitam itu.

"Selamat datang di Indonesia Pak, sebentar mobil akan datang kita langsung ke Hotel Pak."kata pria parobaya itu, pria itu menelfon sopir untuk datang menjemputnya, tak lama datang mobil alphard warna hitam di dekat mereka, Danny langsung masuk ke dalam mobil sedangkan koper dan ranselnya di masukan oleh supir mobil alphard.

Sekitar setengah jam lebih di atas mobil alphard, mobil alphard itu berhenti tepat ruang lobi Hotel bintang lima, dengan santai Danny keluar dari mobil alphard yang nyaman tersebut, di lobih Hotel yang besar itu Danny menghampir Front Office Hotel. Danny melihat platak nama tersemat di dada sebelah kiri, bertuliskan Sinta Kartika, Danny menyapa wanita cantik itu.

"Hai nona Sinta Kartika, aku sudah pesan kamar atas nama Danny Lee Roger" pinta Danny sambil tersenyum pada Sinta yang memberika kartu kunci kamar untuk dia.

"Ini kunci card kamar anda Pak, Anda akan di antar dia Pak" ucap Sinta sambil tersenyum manis kepada Danny.

"Ayo kita lest go" aja Danny ke karyawan Hotel itu, mereka memasuki lift dan lift itu bergerak.

"Hai bung, kita kekamar nomer berapa sih, dari tadi kgk berhenti-henti" ucap Danny pada pemuda yang ada di belakangnya yang membawa koper dan ranselnya. Pemuda itu tersenyum begitu Danny menoleh kepadanya.

"Eh malah senyum kamar berapa, boy?" tanya Danny. Pemuda itu pun menunjuk kunci kartu yang di pegang Danny.

"Sesuai kuci kartu itu Pak, di situ tertulis Vip, itu kamar paling atas" kata bellboy.

"Pesaraan aku tidak pesan kamar Vip, tapi biarlah ini hari pertama dan di tanggal pertama pada tahun baru, aku pertama kali menginjak tanah kelahiran nenek dan ibu." ucap Danny di dalam harinya. Akhirnya pintu lift itu terbuka dan Danny memberi kuci kartu ke bellboy, berjalan mendahului Danny, dia membuka kamar Vip yang mewah besar nan indah itu, bellboy memasukan koper dan ransel milik Danny ke lemari pakaian, pemuda itu menjelaskan isi kamar Danny berjalan ke arah mini bar dan membuka kulkas melihat isinya.

"Saya mau air teh panas sekarang! apa bisa" pinta Danny pada bellboy, Pemuda itu keluar dari kamar Vip Danny. Danny melihat dari jendela kamar hotelnya ke indahan Kota Jakarta di tenah malam. Untuk pertama kalinya di hidup Danny jauh dari tanah kelahirannya US, lamunan Danny di kejutkan suara orang mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk!" pinta Danny. Pemuda yang mengantar dia tadi kembali membawa pesanan Danny.

"Tarok disana" tunjuk Danny, setelah pemuda itu melakukan tugasnya, Danny memberikan selembar uang ke pemuda itupun tersenyum.

"Terimakasih Pak" kata pemuda yang berjalan ke pintu keluar kamar Vip. Danny mengambil Hpnya melihat jam 02:15 pagi

Danny Lee Roger: "Saatnya aku mandi, badanku sudah terasa lengket-lengket oleh keringatku"

Dengan santai dia membuka baju kemeja, baju kaos, singlet berlanjut membuka celana jeans dan celana dalam berwarna merah itu dilepas dari pinggangnya, hingga bugil tanpa sehelai benang menempel di tubuh kuning langsat, tubuh Danny tidak six pack amat hanya kemaluannya yang agak besar, menurut teman kencan Danny. Dia berjalan menuju kamar madi. Tak butuh lama Danny mengerjakan mandi di malam itu, ia pun keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk di lilitkan di pinggangnya. ia berjalan mendekati mini bar Danny hendak membuat teh panas dengan sedikit gula, tak butuh lama air teh panas itu sudah habis diminum, mata Danny pun terasa ngatuk, dia menjatuhkan badannya di ranjang besar, membuat ranjang itu berderik, tangan kiri Danny menggapai bantal guling ia pun tertidur pulas.
~~~~~***~~~~~​
 
Terakhir diubah:
Chapter 02
Malam Tahun Baru


Di malam minggu dan tahun yang baru ini. Di rumah keluarga Chandra, Jakarta Selatan di rumah warna hijau dengan pekarang yang cukup luas, di dalam rumah tepatnya di kamar utama pasangan suami istri, Chandra L.R. dan sang istri Nora Oktarani sedang melakukan pergulatan birahi, Chandra terus menciumi mulut istrinya Nora, ciuman itu terus bergerak ke pipi, Chandra menghisap leher Nora, menjilati setiap jengkal kulit mulus leher istrinya, jejak liur Chandra bercampur dengan keringat Nora.

Mulut Chandra kini berpindah ke payudara Nora yang cukup besar, Chandra menyedot dalam-dalam puting berwarna pink itu, Chandra sangat bernafsu melumat payudara Nora, sakin bernafsunya sampai-sampai Chandra mengigit kecil bongkahan payudara yang putih mulus, sehingga meninggalkan cetakan merah kecil, Nora merintih perih.. akibat ulah suaminya yang terlalu bernafsu!

Mulut dan lidah Chandra terus menyusuri perut Nora yang mulus, Chandra kemudian nungging dilihatnya memek indah dihadapannya, memek Nora yang berbulu tipis itu, terlihat begitu menggiurkan. Chandra mengubah posisi menjadi telungkup di depan memek Nora, ke dua kaki istrinya di tarok di atas pundak Chandra, lidahnya mengorek memek Nora, aroma memek Nora yang natural dan tanpa berbau semakin menambah nafsu birahi Chandra.

"Oh enak paahh.." ucap Nora, mata Nora terpejam, Nora merintih, menggigit bibirnya yang basah, lidah Chandra menjilati dan mengorek dinding luar memek istrinya, rasa nikmat bercampur dengan geli didalam raga Nora menggetarkan semua syaraf birahinya. Chandra menghisapnya dalam-dalam klitoris Nora, Chandra mengunakan menggerakan lidahnya menggoyang menari-nari di klitoris istrinya

"Ohhhhh ahhhh mmm ahmohmmmma paahh" Nora melenguh merasakan nikmat permainan lidah dan mulut Chandra.

Setelah puas Chandra menghisap dan menjilati memek Nora, perlahan Chandra mengeser kedua kaki Nora, mulut Chandra memberi kecupan di bulu halus memek Nora. Kepala Chandra bergerak ke atas tubuh Nora Oktarani dan kembali mereka berciuman penuh hawa nafsu, jari-jari tangan Nora memegang kontol Chandra yang mengeras, mengusap-usap batang kontol panjang Chandra, kontol Chandra di arahkan ke bibir memek Nora yang telah basah bercampur air liur Chandra, perlahan namun pasti Glans kontol Chandra masuk menembus rongga vagina istrinya. Nora merasakan sedikit perih bercampur enak di vaginanya.

"Aahhhh yaaa begiiituuu pahhh eenak... teruss paahh" pinta Nora pada suaminya, Chandra melihat wajah Nora saat mengatakan kata-kata sambil memejamkan matanya, gerakan pinggul di percepat Chandra, membuat tubuh Nora ikut tergoncang-gocang akibat tumbukan kontol panjang Chandra, Chandra memperlambat gerakan sodokan kontolnya, kedua kaki panjang Nora, yang sedari awal melingkar di pinggul Chandra, dengan sigap kedua tangan Chandra memindahkan satu demi satu kaki Nora menopang di bahunya, sodokan kontol Chandra dipercepat, membuat nafas dan birahi Nora di pacu lagi. Keringat bercucuran dari leher Chandra, tetesan karingat Chandra menetes ke payudara besar Nora, aksi memompa di memek Nora terus mengelora, Chandra tahu kalo Nora akan mendapat orgasmenya. Tiba-tiba Chandra mencabut kontol panjang dari memek Nora yang akan berkedut itu.

"Aaahh pahh.. sedikit lagiii mami sampaiii nih, kenpaa.. di cabuuut" ucap Nora kesal, dengan agak sedikit kasar Chandra membalikan tuhun Nora, sehingga tubuh telanjang Nora yang basah campurang keringat, mereka berdua itu telungkup, kini Nora mengangkat kepalanya dengan bantuan kedua siku tangannya, Nora menoleh memperhatikan pegerakan Chandra yang merapatkan kedua kaki Nora, lalu Chandra menduduki Nora, ujung kontol Chandra di arahkan memek Nora, sedikit dorongan kontol pajang Chandra kembali menerobos memek Nora. Chandra menggerakkan pinggulnya dengan cepat, membuat nafsu birahi Nora kembali naik, lagi-lagi Chandra menghentika gerakkan pinggulnya tapi kontol panjang masih berada lobang surgawi istrinya.

Chandra menghimpit tubuh putih mulus Nora, tiba-tiba pinggul Chandra bergerak kembali menaik turunkan pantatnya perlahan, kontol Chandra begitu dalam menghujam memeknya, Nora histeris, dia menaik turunkan pantatnya dengan cepat, tangan Chandra meremas payudara Nora. dari belakang, tak lama Nora merasakan gelombang akan datang orgasme, pantat Chandra terus menggempur pertahan memek Nora.

"Ohhhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhh, paahhh enakk" Nora hanya mampu berdesis dan melenguh, gelombang orgasme kembali menghentak syaraf birahinya, Tubuh Nora yang di himpit Chandra bergetar hebat, Chandra juga tak mengendorkan genjotannya, tak lama Chandra juga mengeram.

"Aghhhhh aghhhsss" kontol Chandra menghentak-hentak dimemek Nora berkali-kali melepaskan pejuhnya yang berebut membuahi rahim Nora. Beberapa saat tubuh kekar Chandra masih menghimpit istrinya, terdengar suara nafas tersengal-sengal dari mulut Nora, perlahan-lahan Chandra bergeser kesamping menumpuk dua bantal dan merebahkan kepalanya dengan posisi terlentang, Nora membaringkan miring kepalanya didada bidang suaminya, tangan Nora memeluk tubuh Chandra.

"Papahhh.. semoga tahun baru ini, aku hamil yah pah..?!" ucap Nora berharap dengan manja, tangan kanan Nora dengan kulit tangan halusnya mengusap-usap kontol Chandra yang masih keras.

"Pah.. kok masih keras" ujar Nora merayu, tangannya masih aktif menggenggam batang kontol panjang Chandra. Tiba-tiba Chandra bergerak dari pembaringannya, membuat Nora terlentang di ranjang besar, Nora bersiap menunggu aksi suaminya, ternyata Chandra berdiri ranjang sambil mengambil celana boxer yang tergeletak di ujung ranjang, memakai celana itu. Melihat Chandra, Nora sedikit bingung.

"Mamah.. Nora istriku yang cantik.... sini deh ikuti papah ada sesuatu buat kamu mah" ucap Chandra dengan nada suara merayu sambil membujuk Nora yang agak kesal.

"Ayo mama sayang.. ntar ronde kedua pasti aku berilebih dari yang pertama tadi" ucap rayu Chandra, mendengar ucapan itu lansung Nora yang masih bugil, bergerak bediri dari pembaringannya mengamabil baju kemeja putih milik Chandra, Nora memakainya sambil berjalan pelan mengikuti suaminya. Nora melihat suaminya duduk di dekat meja kerjanya, di atas meja ada laptop sedang di nyalaka. Dagu Nora bersandar di bahu Chandra.

"Mana pah.. sesuatu itu?" ujar Nora manja. Chandra membuka sebuah File keterangan kesehatan. Nora langsung membaca surat kesehatan itu dengan seksama, jantung Nora langsung berdetak lebih cepat, mata Nora pun berkaca-kaca.

"Seharusnya sebelum menikahi mama, aku memberi tahu mah" kata Chandra lesu, kepalanya tertunduk.

"Papa takut kehilangan wanita yang papa cintai" ucap Chandra dengan mata berair, tiba-tiba Nora duduk menyamping di pangkuan Chandra, Nora mencium satu persatu kelopak mata Chandra, lalu kedua telapak tangan , memegang kedua pipi Chandra, Chandra perlahan mengangkat kepalanya melihat wajah Nora tersenyum bahagia.

"Pah.. mama tak peduli semua itu, mamah cinta sayang sepenuh hati buat papah, apapun buat kebahagian papah akan mamah lakukan" kata Nora dengan suara lembutnya, Nora mencium bibir Chandra perlahan, Chandra membalas dengan lembut, Nora merobah posisi duduknya dengan mengangkang di pangkuan Chandra, kembali Nora ciuman bibir suaminya dengan penuh nafsu, Ciuman itu membuat nafsu Chandra naik kembali, Chandra membalas ciuman Nora dengan ciuman bercampur jilatan di wajah dan leher Nora.

"Ahhh.... pah... aku tagihhh janjimu tadi paaahhh.." ucap Nora terbata-bata.

"Peluk papah.. mah" pinta Chandra, dengan sigap Nora memeluk, Chandra merobah posisi berdiri sambil menggendong tubuh Nora yang hanya di lapisi kemeja putih. Candra berjalan menuju kamar tidur mereka. Nora di baringkan di ranjang, dengan cepat Nora begerak di atas tempat tidur melepaskan kemeja, kini Nora posisi nungging mengarah ke Chandra yang berada di sisi pinggir ranjang sedang melepaskan celana boxer, begitu kontol Chandra terlihat, tangan kiri Nora menggenggam penis panjang, kontol Chandra di kemot-kemot dengan mulut Nora penuh nafsu, mulut Nora dengan lincah mengoral kontol Chandra, menjilat mengisap seluruh sisi kontol tanpa ada yang terlewatkan, Chandra menikmati aksi oral Nora, membuat Chandra bedesir dengan memejamkan matanya..

"Ahhh... maaah.. enak!" ucap Chandra merasakan kehebatan hisapan jilatan mulut Nora. Nora menghentikan aksinya, merobah posisi nungging ke arah kontol Chandra. Kepala menoleh ke arah Chandra, Nora tersenyum manja.

"Pah... ayo masukin.. mamah sudah nggak tahan pah, lakukan sesuka hati papah" ucap Nora lirih. Perlahan-lahan Glans penis Chandra masuk ke lobang peranakan Nora, gerakan maju mundur pinggul Chandra makin cepat dan bertenaga, membuat Nora bedesir dengan nafsa tak beraturan, Nora tahu akan datang gelombang orgasme pertamanya, Nora melenguh lepas orgasme, badan Nora bergetar hingga ia tersungkur menelungkup ditempat tidur, penis panjang Chandra tercabut dari memek Nora. Chandra menaiki ranjang, kedua kaki panjang Nora dirapatkan, kedua kaki Nora di himpit pantat Chandra, pelan-pelan ujung kontol Chandra kembali masuk, Nora merasakan ngilu di vaginanya.

Pinggul Chandra kembali memompa memek sempit istrinya, gerakan pinggul Chandra makin lama makin cepat dan bertenaga menumbuk pantat bahenol Nora, memek Nora terasa sesak, kali ini Nora merasakan kontol Chandra mengobrak-abrik semua sisi lobang memek. Tiba-tiba dinding memek Nora berdenyut di dalam, Nora orgasme keduanya, Chandra menghentikan sodok kan kontol.

"Mah... papah belom selesai nih" kata Chandra kembali memulai pompa memek Nora, dipercepat kontolnya keluar masuk, dia tersenyum melihat Nora menggelepar-gelepar, merasakan sakit dan ngilu. Sodokkan pinggul membuat tubuh Nora ikut bergetar.

"Ohhh oohhhh pahhh ohhhhh ahhhhh" Nora mengelepar-gelepar, mulutnya menggigit kain seprei, pinggul Chandra di tekan sejadi-jadinya, Nora menjerit panjang, orgasme ketiganya, kali ini Chandra, menghimpit tubuh Nora, pinggul Chandra terus mempercepat sodokan dengan ganas menghujam memek istrinya dengan kontol panjang itu.

"Mah... aku mau keluaaaarrr" bisik Chandra di dekat telinga Nora, Chandra semakin mempercepat sodokan kontolnya, kembali Nora merasakan gelombang orgasmenya datang kembali, Nora merasa orgasme keempat ini lebih dahsyat, memeknya terasa amat sesak di serang kontol Chandra tertubi-tubi.

"Aaahhh pahh ohhh sssss ooohh papahhhh aku sampe ahhhh ohhhhhhh" kepala Nora sampai terangkat.

"Uuuhh aahh paaahhhhhhhhh ooohh pahhhhhh" Nora menjerit menggelepar, seluruh tubuhnya terasa mengejang, orgasme dahsyat dia rasakan kembali, Chandra tak mau mengendorkan hujaman kontol panjangnya, dia terus mempercepat, tak lama Chandra mengeram.

"Oooohhh aaaahh damnnn... aaahhh" ucapan yang keluar dari mulut Chandra, semburan sperma menyiram lorong tersembunyi vagina Nora yang terdalam, alat kelamin mereka masih menyatu, Chandra dan Nora berciuman dengan penuh nafsu, perlahan-lahan dari sela-sela kontol panjang Chandra yang masih menancam di vagina istrinya itu mengalir cairan putih, Chandra masih terus menikmati bibir istrinya. Chandra begerak kesamping istrinya yang di himpitnya tadi, kontol Chandra lepas dari memek Nora, cairan putih kekuningan itu merembes keluar vagina.

Emang dasar Nora manja sama suaminya, ia malah telungkup lagi di atas tubuh Chandra, yang penuh dengan keringat, Nora menciumin puting dada Chandra.

"Mah... kamu mau lagiii....?" tanya Chandra lirih.

"Aahh.. ammpuun.. pah sudah sangat luarbiasa, kalo tambah satu ronde lagi mamah bisa pingsan" kata Nora manja-manja di dada bidang Chandra.

"Pahh... tidur ya?" ucap Nora sedikit keras.

"Mnnnhh.. apa sayangku" jawab Chandra, tangan kiri mengusap-usap kepala istrinya yang berambut panjang itu

"Besokkan libur, papah temanin mamah fotoshoot di hotel, maukan pah, pliss" pinta Nora merayu suaminya.

"Mamah terima job hari libur, gimana sih mah!" Chandra mengeluh.

"Pah.. mamah terima job ini, nilai kontrak fotoshoot lumayan gedek pah, mau ya pah temanin mamah" rayu Nora kembali menciumi dada Chandra.

"Oke.. papah temanin, papah harus berakting jadi apa?" tanya Chandra pelan.

"Tahun kemarin papah dah jadi Bodyguard, sekarang mamah naikin jadi pacar mamah" jawab Nora.

"Nah.. kalo itu papah! Mau..! papah mau bobok" kata Chandra tersenyum, Nora lembut menepuk-nepuk bahu suaminya, membuat Chandra tertidur lelap! Nora menggeser badannya perlaha, tangan kanannya menarik selimut yang ada di sisi penggir ranjang, selimut itu menutupi seluruh badan mereka berdua, akhirnya Nora dan Chandra tidur saling berpelukan di dalam selimut!
~~~~~***~~~~~

Bersambung.......
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd