Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Arum, Mahasiswi binal

Next Arum mau dimainin siapa lagi nih?

  • Pemulung (gangbang)

    Votes: 82 51,6%
  • Pengamen

    Votes: 14 8,8%
  • Bapak bapak Random dijalan

    Votes: 28 17,6%
  • Pedagang pasar

    Votes: 8 5,0%
  • Orang gila

    Votes: 27 17,0%

  • Total voters
    159
Acikk cerita baru pov wanita. Kusuka. :klove:
Binal bingitss Arum. hihi.
Makaci suhu TS.
 
Link donasi gan.... Biar lu tambah semangat.... Kali aja ada yg mau traktir kopi sama udud
 
Bimabet
Hari ini adalah hari terakhir aku kuliah di minggu ini, hari Sabtu. Jadwal kuliah ku di hari Sabtu tidak padat, hanya sampai jam 12 siang saja. Aku sangat bersemangat sekali hari ini, akan melepas penat berkuliah. Rencana nya aku menyewa motor, karena aku tidak punya motor di Kost ku ini. Aku berniat untuk jalan jalan Me Time malam nanti. Setelah selesai mandi, aku memilih pakaian terbaik ku, karena mood ku sedang bagus. Kemeja bunga² dan Rok span hitam dengan belahan disamping yang cukup tinggi.
"Bedak udah, alis udah, liptint, apalagi yaa? Yaampun parfum belumm, yahh tinggal dikitt, nanti sekalian beli deh" ucapku sendiri di depan cermin bersiap siap pergi ke kampus.
Setelah semua siap aku pun langsung pergi ke kampus meninggalkan Mbah Tono sedang tertidur pulas di kasur ku dalam keadaan telanjang bulat dan mulutnya terbuka lebar sambil mendengkur. Mbah Tono kalau tidur sangat merepotkan, dia tidak bisa diam selalu bergerak², satu satunya cara untuk dia bisa diam hanyalah nenen padaku.
Semenjak Joko, Mamat, Mbah Tono sering menginap di kost ku, bahkan hampir setiap hari, Jika ingin berangkat ke kampus aku harus mendapatkan kan paling tidak 1 kali ciuman dulu baik dari Suami atau Pacarku hahaha. Tapi apa daya, Joko dan Mamat tidak menginap kemarin, hanya Mbah Tono saja, dan dia sedang tertidur pulas. Aku Hanya mendekatkan pipiku pada mulutnya yang terbuka dan menggesek gesekan nya sampai basah. Sungguh beruntung tua bangka ini, Mendapat pacar seorang mahasiswi yang semok, hampir setiap hari melakukan sex denganku, bahkan ketika tidur saja dia masih mendapat keuntungan untuk mencium ku walaupun tidak sadar. Aku jadi merasa kasihan pada cowok² ganteng n kaya diluar sana yang mendekati ku, mereka hanya punya nomorku dan hanya bisa memandangi keseksian ku saja, bahkan untuk menyentuh tubuhku saja mereka segan. Tapi tua bangka buruk rupa ini, dengan nikmat tiap malam bisa nenen padaku hingga tertidur pulas.

Aku pun meninggalkan Mbah Tono yang masih tertidur dikamarku sendirian dan segera pergi. Diperjalanan aku dikagetkan dengan suara klakson yang kencang tepat dibelakangku. Aku pun menoleh kebelakang dan mengira aku akan tertabrak motor.
"RUDIIIII !!! kamu mau bunuh aku yaaa!?" teriak ku
"Hehehe Sorry Rum, motor rem blong barusan" jawab Rudi cengegesan.
"Kenapa ga nyungsep aja sekalian ke selokan!" kataku dengan kesal tapi juga bercanda.
"Jahat banget Arum astaga" Rudi memelas
"Abisnya kamu sih. Dah mending kamu boncengin aku deh ah" amuk ku sambil mencuri kesempatan agar tidak berjalan ke kampus
"Huuu dasar, tau gitu ga aku klakson tadi" canda Rudi

Aku pun naik ke motornya tanpa disuruh, untungnya Rudi menggunakan motor matic karena aku duduk menyamping karena menggunakan rok span. Saat akan jalan, motor Rudi tiba² mati
"Yah Rum kok mati ya? aneh"
"Kok bisa mati? aku apain emangnya?" tanya ku takut
"Coba deh kamu turun dulu terus cium lampu motornya" kata Rudi
Akupun langsung turun dan berjalan kedepan motor untuk mencium lampu motor Rudi. Entah kenapa, aku memiliki karakteristik yang penurut pada semua orang dan ngikut² saja.
"HAHAHAHAHAHA, ngapain diturutin Rumm, cuma bercanda hahaha, udah ayo naik keburu telat" tawa Rudi
Aku pun naik keatas motor dan memasang wajah kesal tanpa sedikitpun menjawabnya, Tapi kami berdua tau, itu hanyalah bercanda.
Saat sudah sampai diparkiran aku langsung turun dan meninggalkan Rudi begitu saja.
Sesampainya di lorong kampus, aku melihat beberapa cowok sedang nongkrong hampir memenuhi jalan, mereka semua melihat ku dengan tatapan yang mesum.Beberapa anak saling menyenggol sebagai kode. Aku sudah memiliki firasat buruk untuk hal ini.
Benar saja, saat mulai dekat dengan mereka, 3 cowok tersebut bangun dari duduknya dan berjalan kearah ku, salah satu cowok membawa botol air. Saat sudah dekat denganku, mereka seakan akan bercanda dan salah satu dari mereka mendorong temannya sehingga membuat air yang ia pegang tumpah dan membasahi kemeja ku. Hal tersebut membuat lekukan tubuhku terpampang jelas karena kemeja ku berbahan tipis.
"Aduh Mba maaf banget jadi basah deh, ini temen saya gajelas banget. Maaf ya mba." ucap nya
"Gimana sih Vin, kasian Mba nya bajunya basah tuh, dingin kan" sambung teman nya.
Lalu salah satu cowok nyeletuk
"Tapi gapapa Mba, jadi makin seksi kalo begitu, atau malah dilepas aja bajunya biar ga dingin" ucap salah satu dari mereka dengan tanpa aku ketahui siapa yang berbicara
"Sialan, jelas² mereka sengaja. Bikin mood ku rusak aja" batinku
Lalu Rudi menyusulku dari belakang
"Woi kalian ngapain hah? ga sopan banget tolol. Siapa yang numpahin air barusan, ngaku ga?" ucap Rudi marah dengan nada tinggi
"Maaf mas, saya ga sengaja"
"Ga sengaja? kalian pikir saya bodoh? kalian bisa saya laporin pelecehan ya kalo gini caranya! atau mau disikat satu²?" kata Rudi
"Maksud Mas apa? teman saya ga sengaja numpahin air ke pacar nya, masalah gini aja mau dibikin panjang?" bela salah satu teman mereka
Rudi agak salting juga saat dikira aku adalah pacarnya.
"Kalian anak fakultas mana sih? belum tau saya ya? maju satu satu kalo berani, jangan keroyokan." Rudi menantang
Memang Rudi adalah salah satu anak paling berandal di fakultas ku, dia tidak takut sama siapapun termasuk dosen.
"Udah² Rud, gapapa kok cuma basah dikit, udah yuk ke kelas aja, kita telat loh" kataku
"Dikit gimana Rum? liat baju mu itu basah semua" Rudi menjawab
"Iyaa iyaa nanti kan bisa kering, udah ah gaboleh ribut² ya." Aku langsung menarik tangan Rudi melewati kumpulan cowok² itu agar tidak terjadi perkelahian.
Rudi mengikuti ku dari belakang sambil tangan nya aku tarik. Lalu ia meludah di depan kumpulan cowok² itu tanda menghina mereka.
"Rum, baju mu basah banget itu. sampe ngecap anunya. Aku anterin pulang dulu yuk ganti baju. Gaenak diliatin orang, masuk angin juga nanti"
"Gapapa Rud, ini kita udah telat tau" tegasku
"Fuck telat masuk kelas, kamu ga malu apa begitu? nanti sakit." sambil dia berhenti berjalan
Aku pun juga berhenti sambil meyakinkan bahwa aku gapapa
"Gini aja, kamu pake jaket ku aja deh, baju mu dilepas" tawarnya
"Terus kamu pake baju ku gitu?" aku bercanda
"Ya enggak dong cantik, kemeja mu itu crop top, kalo aku pake jadi makin crop hahahah. aku kan masih pake kaos lagi." katanya
"Kamu lupa ini kelas nya Bu Susi? dia kan gasuka kalo ada mahasiswa pake kaos. nanti kamu kena marah"
"Yang dimarahin kan Aku Rum, bukan kamu, jangan ribet deh ah" dia langsung menyeret ku ke toilet
Sialnya, pintu toilet nya rusak dan tidak bisa ditutup. Aku sudah berpikiran aneh pada Rudi saat melihat Pintu nya rusak.
"Waduh pintu pake rusak segala, kalo aku buka baju disini Rudi pasti liat dan gimana kalo aku diperkosa disini? ya gapapa sih tapi masa di toilet kampus!!??" batinku
"Rud, pintu nya gabisa ditutup, gimana dong?" aku mengeluh
"Yaelah langsung aja si, aku jagain dari luar". Dia langsung melepas hoodie nya dan tanpa sengaja kaos yang ia kenakan juga terangkat sampai dada dan terlihat jelas tatoo² yang memenuhi badan nya yang terbilang cukup keren.
"Kamu jagain ya dari luar, jangan ada yang sampe ngintip" tegasku
Aku pun melepas kemeja ku dan hanya mengenakan BH saja, aku melihat Rudi dan aku kaget dia benar² tidak mau mengintip ku bahkan dia sampai menutupi matanya dengan tangannya. Rudi yang awalnya aku kira hanya ingin menikmati ku ternyata tulus dan tidak macam² kepadaku. Aku jadi sedikit menyesal dulu pernah menolak nya. Setelah berganti baju, kita langsung berlari menuju kelas yang benar saja kita berdua telat dan mendapat hukuman terlebih Rudi hanya menggunakan kaos dan beberapa tatoo ditubuhnya sedikit terlihat.

2 Jam berlalu kelas pun berakhir. Rudi menawarkan ku untuk mengantarkan ku pulang. Aku sebenarnya mau saja, tapi aku teringat Mbah Tono yang pasti masih berada di Kost ku. Jadi aku menolak ajakan nya dengan alasan sudah janjian dengan temanku dan aku berkata akan mengembalikan jaketnya malam nanti.

Sebelum pulang, aku mampir ke warteg deket Kost untuk beli makan, awalnya aku berniat beli 2 porsi, untuk ku dan Mbah Tono, tapi aku tidak yakin jika Mbah Tono masih ada di Kost ku apa enggak. Sesampainya di Kost, ternyata Mbah Tono masih berada di kamar dan dia baru bangun tidur dari pagi tadi
"Arum pacar Mbah sayang sudah pulang?" tanya nya dengan nada nya yang gak jelas karena bangun tidur dan karena memang sudah tua
"Sudahh, ini kan udah di Kost, Mbah baru bangun?" tanya ku sambil menghapiri nya dan saling mengecup bibir.
Memang sudah menjadi aturan di Kamar ku untuk berciuman ketika akan pergi, pulang dan selesai mandi.
"Muach, abis dari luar masih wangi aja heheh, bawa apa itu kamu?" tanya nya setelah mencium ku
"Arum beli maem Mbah, tadi mau beli buat Mbah takut udah pulang" jelasku
"Yaudah maem berdua aja" ajaknya
Kita pun makan berdua, dan aku menyuapi Mbah Tono seperti anak kecil, sambil disuapi, Mbah Tono Terus terusan mengelus pahaku, sesekali berpindah ke lengan ku yang sudah ganti baju pakai tanktop ketat.
"Sayang mau minum" pinta nya
Aku mengambilkan gelas dan menuang air lalu memberi kan pada Mbah Tono
"Gakmau, Mau disuapin juga minum nya" Mbah Tono merengek seperti anak kecil
"Ihh ini air gabisa disuapin"
"Bisaa, pake mulut" katanya
"Ada ada aja ih Mbah ini" jawabku
Aku pun menuruti permintaan nya, aku meminum air dan menyimpan nya dimulutku lalu aku dan Mbah Tono berciuman sambil aku memuntahkan air dimulutku.
"Aahhh seger, lebih enak dari sirup leci hehehe" katanya bahagia
"Iyadehh suka² Mbah aja" kataku

Setelah selesai makan, aku mengantuk dan mau tidur, namun Mbah Tono bilang bahwa dia akan pergi ke kampus untuk bekerja.
Memang Mbah Tono lebih suka bekerja di siang hari untuk merawat tanaman² di kampus ku.
Lalu aku tidur dan tidak sabar malam nanti akan Me Time keliling kota.


Jam menunjukan pukul 18.13 aku terbangun dari tidurku. Tapi di Kost ku sepi tidak ada Joko, Mamat dan Mbah Tono. Untung saja aku sudah booking rental motor jadi tidak perlu repot mencari malam² karena tidurku kelamaan hahaha.
Aku bergegas mandi dan berdandan. Sampai pukul 19.05 baru motor yang aku booking diantarkan ke Kost ku. Langsung saja aku pergi mengelilingi kota dan melihat banyak tempat² baru karena aku baru 2 tahun disini dan jarang main jauh². Aku juga sempat mampir ke restoran fast food dan makan sendirian, lalu berkeliling lagi. Beli jajanan dipinggir jalan sambil melihat mobil dan motor yang lewat. Tentu aku juga jadi perhatian karena seorang cewek muda dipinggir jalan sendirian menggunakan kemeja dan jaket crop top, serta rok pendek yang ketat. Tiba² terdengar suara gemuruh pertanda akan hujan. Buru² aku bersiap untuk pulan dan sialnya tidak ada sinyal sama sekali. Aku sudah berada jauh dari Kost dan aku juga tidak tau jalan. Jam menunjukan pukul 10.48 dan aku tidak tau arah pulang. Akhirnya aku berkendara tanpa tau arah dan hanya mengandalkan insting saja. Hujan pun mulai turun perlahan membuatku makin panik.
Hujan semakin deras aku pun terpaksa berteduh dekat rumah yang terlihat seperti gubuk. Lampunya remang², aku berfikir bahwa disini tidak ada penguhinya. Karena lelah, aku bersandar di rumah ini yang ukuranya lumayan besar tapi hanya berbentuk kotak saja. 15 menit aku menunggu hingga tertidur dan dikagetkan oleh seorang pemulung yang membangunkan ku
"Mba siapa? jangan tidur disini. Masuk lah, basah nanti. Cari siapa?" kata pemulung itu
"Oh saya Arum, lagi neduh pak. Masuk kemana? emang disini ada orangnya?" tanyaku
"Ada, saya dan teman² yang lain tinggal disini" jawabnya
"Ayo masuk aja" ajaknya sambil membuka pintu
Dengan ragu aku mengikutinya dari belakang. Betapa kagetnya aku didalam sini ada 10 orang pemulung, kenapa dari luar aku gak sadar?
Saat mulai masuk aku langsung mual karena bau di dalam rumah yang apek ini. Bayangkan ada 10 orang pemulung disini yang gak pernah mandi, tidur bersama sama dan hanya ada 1 kasur saja yang sepertinya dipakai oleh sesepuh pemulung disini yang paling tua.
"Gilak, lu mulung dapet cewek Dar?" tanya salah satu dari mereka
"Enggak, dia neduh didepan kehujanan, kasian mulai basah tuh." jawabnya
"Maaf ya bapak² saya numpang sebentar." izin ku
"Gapapa Mba, santai aja maaf berantakan. Kenalin saya Sugeng, ini Parmin, Wahyu, Dar, ...., ..... " Sugeng mengenalkan teman nya satu persatu namun hanya beberapa yang aku hapal,
Mereka semua usianya diatas 50 tahun aku yakin.
"Halo bapak² saya Arum" ucapku malu malu
"Hai nak Arum, neduh didalem aja anget disini rame² hahaha" ucap Parmin yang sepertinya paling tua karena dia duduk diatas kasur sementara yang main dibawah menggunakan tikar.
"Sini nak duduk dikasur saja sama bapak, jangan dibawah, kotor" ajak Parmin
"Gak diatas, gak dibawah, sama² kotor pakkkkk, kalian semua aja udah kotor" ucapku dalam hati
"Iya pak terima kasih" jawabku
Aku duduk dekat Parmin diatas kasur dan tidak sengaja jaketku tersentuh oleh Parmin
"Nak, jaketmu basah, kata bapak dilepas saja, nanti masuk angin kamu" katanya
Benar juga sih, aku mulai kedinginan karena jaketku basah. Akhirnya aku melepas jaketku dengan agak sulit, dan harus agak membusungkan dadaku. Tentu saja kemeja ku yang crop top ini makin terangkat dan memperlihatkan perutku yang rata.
Semua pemulung ini fokus perutku tanpa berkedip. Jujur aku merasa sedikit bangga, dan mulai tumbuh rasa sange, bagaimana jika aku dipakai 10 pemulung ini disini, membayangkan nya membuat vagina ku berkedut.
"Nak Arum umur berapa?" kata parmin
"Saya 20 pak, masih kuliah" jawabku
"panggil kek aja, umur saya 72 hahaha" timpal parmin
"ohh hahah iya kek"
"Nak Arum sudah punya pacar?"
"Belum ada kekk, Arum malas pacaran"
"Anak cantik kayak Arum kok belum punya pacar? bohong ya hahaha"
"Beneran kek, Arum gapunya pacar"
"Terus kalo lagi pengen gimana nak?" aku kaget dia bertanya seperti itu
"Colmek lah, ya gak Mba?" semua tertawa, aku pun ikut tertawa malu dan canggung
"Kalo kakek? punya istri?" tanya ku
"Kita disini semua sebatang kara, cuma ini keluarga yang kita punya" jawabnya
"Terus kakek sama bapak² semua kalo lagi pengen gimana?" balasku pada mereka
"Kalo saya sendiri terakhir main 35 tahun yang lalu, mungkin udah gabisa ngaceng lagi hahaha"
"Iya Mba, semua disini udah lama gapernah lampiasin nafsu, gatau tuh kalo ada yang coli hahahaha" kata Sugeng
Muncul lah ideku yang sangat sangat gila, bagaimana kalo aku siap menerima sperma mereka semua disini, sebagai balasan karena memperbolehkan ku berteduh disini. Tapi 10 orang terlalu gila buat ku. Peduli setan, aku selalu ingin coba hal baru.
"Kasian ya bapak² sama kakek" kataku sedikit melas
"Yaaa beginilah nak, kita sudah tua, gaada cewek yang mau sama pemulung tua dekil. Coli juga buang² waktu aja nak buat kita." jelasnya
ruangan pun hening beberapa saat.
"Dingin ya disini lama², hujan nya deres banget" celetuk ku
"Beginilah Mba keadaanya" jawab salab satu pemulung yang aku lupa namanya.
"Bapak² sama kakek baik banget nawarin Arum neduh disini, terima kasih yaa" kataku
"Hahaha cuma neduh doang nak, masa gaboleh" jawab Parmin
"Tapi baru disini yang nawarin Arum neduh, di sepanjang jalan gaada yang nawarin loh." kataku
"Arum ada ide bagus nih"
"Ide apa Mba" kata salah satu pemulung.
"Sebagai hadiah kebaikan kalian, dan sebagai penghangat juga buat malam ini, Arum mau deh jadi anunya Bapak sama Kakek" kataku
"Maksudnya Nak?" kata Parmin
"Jadi ituuu"
"PE LAM PI A SAN" kataku sengaja pelan²
"Ah serius kamu Mba" salah satu pemulung
" Iya nih, nanti malah dilaporin pemerkosaan lagi"
"Arum janji gaakan lapor, kalian bisa cari Arum di kost Arum" sambil menyebutkan Alamat Kost ku
"Masa Anak secantik dan semuda Arum mau jadi pemuas pemulung tua dekil kayak kita" kata Parmin
"Yaudah coba aja sini mainin Arum" aku berpasrah diri
Salah satu pemulung berdiri dan mendekati ku lalu mulai memegang payudaraku dan meremas remasnya. Dia lalu menarik ku hingga berdiri, melepas ikatan rambutku, lalu mencium rambutku
"Hmmm harum rambutnya, kaya dupa" kata nya.
Sugeng lalu menghampiri aku, dia membuka kancing kemeja ku sampai terbuka semua, dia terkagum melihat payudaraku yang masih terbungkus BH hitam berenda. Dia lalu menjilat payudaraku dan terus naik lalu berhenti di pipiku yang sebelah kanan sambil menciumi nya
Tak mau kalah, Dar juga ikut menjilati pipiku yang sebelah kiri. Kedua pipiku sedang dijilati pemulung tua yang dekil ini, sambil salah satu pemulung dibelakangku meremas² payudara ku dari belakang sembari mengendus rambutku yang wangi. Melihat hal ini, Parmin tak mau kalah lalu meyuruh mereka semua bergerser, karena dia adalah "ketua" dirumah ini maka semua menurut padanya.
"Sini nak duduk di paha kakek." suruhnya padaku
Aku hanya menurut saja dan langsung menduduki pahanya yang duduk di samping kasur dan kita saling berhadapan.
Parmin langsung membenamkan wajahnya di belahan payudaraku sambil mengambil nafas dalam², lalu dia menggesek gesek kan wajahnya disana. Aku membalas dengan mengelus rambutnya yang sudah mulai botak dan berminyak itu.
"Sudah basah kena ludah pemulung seperti kita aja badanmu masih harum nak, Kakek jadi pengen crot di memek ku. Pasti enak banget" kata Parmin
"Tubuh Arum malam ini buat Bapak² semua, khususnya kakek" kataku manja
Parmin langsung menggila mencumbui ku. Sugeng lalu melepas kemeja ku yang kancing nya sudah terbuka semua. Beberapa pemulung yang lain mengerubuti ku yang masih dipangku oleh Parmin. Mereka semua ikut mencumbui ku sampai aku merasakan tubuhku bergetar kegelian. Padahal aku masih mengenakan BH dan rok ku yang walaupun sudah terangkat hingga menampilkan CD ku karena aku duduk mengangkang ini. Parmin mungkin lelah dan menarik ku rebahan, jadi sekarang berposisi cowgirl. Para pemulung ini lalu melucuti pakaian ku mulai dari BH, Rok, Dan CD ku hingga sekarang aku bugil didepan 10 pemulung tua yang siap menikmati tubuh mahasiswi ini. Hal ini tentu membuat payudaraku menggantung di hadapan wajah Parmin dan langsung mengenyot payudaraku.
"Nak, Nenenmu kenyal, lembut Kakek suka banget, Kakek mau nenen sampe besok boleh?" tanya Parmin percuma.
"Boleh kakek ku sayang, seluruh tubuh ku malam ini punya kalian, kalian bebas mau apain tubuhku tanpa harus izin dulu. Pake tubuh Arum ya buat lampiasin nafsu sama fantasi kalian" jawabku menyerahkan diri.
Mereka semua kegirangan mendengar jawaban soerang Mahasiswi yang cantik, semok, wangi ini. Beberapa pemulung langsung meludah di punggung ku dan mulai menjilati nya. Aku merasakan ada 6 lidah menjilati punggung sampai ke pantat ku, 2 lidah berada di paha kiri dan kanan, Satu pemulung lagi lalu berada di depan ku meminta ciuman. Dan tentu 1 pemulung lagi yaitu Parmin yang sangat menikmati nenen padaku. Aku tidak tau, kenapa semua Bapak² dan Kakek yang ngentot dengan ku, selalu obses pada Payudara dan Wajahku ini, mereka semua tak henti nya menjilati ku. Tapi memang fetishku ini adalah dijilati, apalagi oleh kalangan rendah.
Cukup lama aku dijilati mereka. Aku baru merasakan kontol Parmin menyundul vagina ku. Aku juga merasakan keenam pemulung yang tadi menjilati punggungku, kini sudah menggesekan kontolnya di punggungku dan menyelipkan nya di belahan pantat ku sambil memaju mundurkan pinggang nya seakan sedang bercinta. Aku merasakan punggungku sudah basah kuyup oleh air liur mereka. Lalu mereka semua menyudahi kegiatan nya dan mereka semua berdiri mengelilingiku.
"Mba, kita semua mau ngentot sekarang, kita mau crot di memek Mba, tadi Mba bilang kan kita bebas mau ngapain aja" kata salah satu pemulung.
"Iyaa sayang² ku semuanyaa, ayo kita mulai" jawabku.
Karena sudah dikelilingi oleh mereka semua, aku mulai menciumi bibir mereka satu persatu sebagai permulaan. Setelah itu mereka mulai melepas semua pakaian mereka, aku pun berjongkok untuk bersiap menyepong kontol mereka. Sebenarnya aku begitu jijik membayangkan nya. Tapi aku juga begitu sange membayangkan nya.
Setelah mereka bugil, aku melihat kontol nya yang bentuknya ga karuan, jembut nya yang sangat lebat, hingga bau nya yang melebihi bau busuk sampah itu sendiri. Aku mulai menyepong kontol mereka, masing² sekitar 5 menit. Aku sangat totalitas memberi sepongan ku pada mereka. Aku benar² seolah membersihkan nya, aku menjilati pelir nya, batangnya, hingga kepala kontolnya sampai basah kuyup dan siap bersarang di vaginaku. Saat disepong, para pemulung ini mengerang keenakan, hingga kaki mereka bergetar, wajar mulutku yang mungil dan seksi ini sangat nikmat bagi mereka. Bagaimana saat dia nanti crot didalam vagina aku, aku malah takut mereka akan mati keenakan hahaha.
Sungguh tontonan yang sangat gila, Mahasiswi imut semok ini sedang memberi pelayanan sukarela pada pemulung yang dekil, padahal banyak cowok kaya yang siap memacari ku sampai membiayai hidupku. Namun aku lebih memilih digangbang oleh 10 pemulung di rumah mereka.

Parmin menuntunku ku ke kasur nya dan merebahkan ku, di susul Parmin menindihku di atas dan mengangkat kedua pahaku sampai terpampang jelas vagina ku. Ia membenamkan wajahnya ke vagina ku dan mengihrup napas dalam dalam lalu mulai menjilatinya. Pemulung lain menundukan wajahnya tanda ia minta ciuman, kami pun berciuman dengan sangat mesra. Sugeng juga tidak diam, dia ikut rebahan disamping ku sambil mengenyot payudaraku dan tangan nya meremas remas payudara yang lain. Aku merasa sangat keenakan karena ulah mereka bertiga, dan mulai merasakan gejolak ingin orgasme.
"Mba, Mbaa, Mba Arumm" kata salah satu dari mereka.
Aku diam saja tidak menghiraukan karena sebentar lagi aku akan mencapai orgasme ku, aku tidak ingin memecah fokus ku ini. 5 Menit kemudian, aku menyemburkan cairan orgasme ku dan melolong panjang, tentu Parmin langsung menyumpalkan mulutnya agar ia bisa meminumnya. Tapi karena terlalu nikmar, cairan orgasme ku keluar sangat banyak sehingga Parmin tidak bisa menampungnya dan tumpah ke kasur mereka satu satunya yang baunya sangat apek.
"Enaknya air pipis nya Nak, ini air paling enak yang pernah kakek minum selama 72 taun hidup" kata Parmin
"Hihihi bisa aja kakek" jawabku
"Mba, temenin saya yuk, saya juga mau pipis, nanti Mba yang bersihin." pinta salah satu pemulung
"Hmm? pipis? dimana Pak?" tanyaku
"Ini dibelakang rumah ini"
Lalu aku mengikuti nya dari belakang menemani nya buang air kecil, memang sudah janji ku kepada mereka untuk menggunakan ku sesuai fantasi mereka.
Ternyata pemulung² disini kalo buang air cuma dibelakang rumah tanpa pakai toilet, jadi langsung saja di tanah, pasti mereka tidak pernah cebok, pantesan baunya apek, pesing.
Setelah selesai kencing, pemulung ini menyodorkan kontol nya ke wajah ku meminta dibersihkan. Tentu maksud dibersihkan disini adalah menyepongnya.
"Ih pak itu masih keluar² dikit pipisnya, selesain dulu ah" kataku
"Udah gapapa Mba, kalo udah tua emang gini"
Aku memberanikan diriku untuk memasukan kontolnya yang masih mengeluarkan air kencing kedalam mulutku, begitu masuk aku kaget rasanya hangat dan sedikit mebuatku mual. Pemulung ini terlihat sangat keenakan saat aku melihat wajahnya. Tiba² air kencingnya keluar lagi dengan deras, tapi aku tidak mau menelan nya dan akhirnya air kencing nya keluar membasahi dagu ku.
"Yah Mba maaf, jdi kotor, sini biar saya bersihin" katanya
Ia menarik ku untuk berdiri dan mulai menjilati dagu dan leherku yang terkena air kencingnya.
Lalu kita pun masuk lagi setelah adegan aku menyeboki kontol pemulung dekil ini.
Aku pun langsung rebahan lagi dikasur apek mereka.
"Nak sekarang Kakek dibawah ya, Arum diatas" minta Parmin
Dia langsung rebahan dan aku menaiki nya sambil menggesekan kontolnya ke vagina ku tapi tidak sampai masuk
"Uhhh lembut nya ini memek" erangnya
Saat mau memasukan kedalam, ternyata agak perih karena terlalu besar ukuran kontol Parmin, aku lalu meludahi nya dulu dan menyepong nya sebentar. Barulah aku mencoba memasukan nya lagi dan kali ini bisa masuk semua kedalan vagina ku.
"Pintar nyaa Arumm, udah kayak lonte, pake dibasahin dulu" kata Parmin
"Iya dong sayangku biar mulus masuknya" jawabku
Lalu kita berdian sebentar sambil merasakan kelamin kita sedang berkenalan. Dar dan salah satu pemulung mendekati ku dan keduanya mengangkat tangan ku. Mereka mulai menjilati ketiak ku yang tanpa bulu ini.
"Ketek nya aja harum, lembut, mulus. Lebih mulus dari wajah kita" katanya
Ya iyalah, aku yakin kalian gapernah mandi, dibandingin sama ketek aku yang tiap hari dirawat hahah. 2 pemulung lainnya juga mendekati ku dan mereka berdua mulai nenen padaku dengan rakus sekali
"Ini nenen juara, enak banget, coba kalo bisa keluarin susu Mba, kenyang kita semua" katanya
Parmin mulai memberi kode agar aku menggoyangkan pinggul ku. Aku langsung bergoyang goyang mengeluarkan pelayanan terbaik ku ini pada seorang pemulung.
Parmin merasa sangat nikmat sampai dia tidak bisa berbicara dan terus saja ngiler. Sugeng lalu berdiri dihadapanku menyodorkan kontol nya untuk disepong. Aku juga memberi pelayanan terbaik ku kepada Sugeng untuk menyepong.
Dar datang ke belakangku dan sedikit mendorong ku dan berusaha memasukan kontol nya ke anus ku. Dengan sedikit perjuangan, akhirnya kontol nya bisa masuk dan sekarang aku dalam keadaan double penetration, kedua ketek dan nenen ku dijilati, mulutku menyepong kontol pemulung. 2 pemulung lain mereka mulai menjilati punggung ku yang halus dan sesekali menggesekan kontolnya.
"Anjing, ga kebagian tempat, woy gantian dong. Pengen juga nih" ucap pemulung terakhir tidak mendapat jatah dari tubuhku
" Sini sinii sayangkuu, gantian disepong sama pak Sugeng, gapapa ya pak?" tawar ku pada nya
Sugeng pun diam saja tidak menjawab. Lalu pemulung tadi mengampiri ku dan menampar kan kontol nya pada wajahku. Aku tersenyum dan gantian menyepong kontolnya, dan Sugeng menggesekan kontol nya di pipiku.
Tubuhku ini sedang dipakai oleh 10 pemulung tua, sampai² tubuhku tertutup mereka semua. Ke 10 pemulung ini mendapatkan jatah, dan akan kupastikan semua nya akan crot didalam vagina ku.
sekitar 30 menit pada posisi yang sama, Parmin mulai berfokus menggenjot ku, aku rasa dia akan segera keluar.
"Hei minggir dulu kalian, gua mau crot nih" kata Parmin sedikit panik
"Eh eh gapapa kek, semuanya harus crot di dalem yaaa" jawabku
"Jangan nak, kakek tadi bercanda aja, gamau buang didalem, takut hamil" katanya
Aku langsung menutup mulutnya dan makin bergoyang membantunya crot.
Crott crottt, Parmin mengeluarkan sperma nya didalam vaginaku,
"Ahhh.. Ahhhh, Astaga nikmat nyaa. Ahhhh... Huhhh enakk" katanya sambil merem melek. Badan nya terus bergetar sambil sperma nya terus keluar. Tak tinggal diam, aku berniat menambah kenikmatan padanya. Aku makin menggoyangkan pinggulku dengan erotis lalu membungkukan badan ku langsung menyusui nya. Parmin begitu terlihat nikmat, badan nya terasa panas, matanya langsung sayu seperti orang yang sedang ngefly. Dia bahkan sudah tidak punya kekuatan untuk menggigit puting ku.
Sperma nya cukup lama keluar tanpa henti, sekitar 5 menit. Aku juga terus bergoyang membuar Parmin melayang layang.
Sperma nya sampai terasa penuh dirahim ku, dan menetes keluar sampai membasahi paha Parmin sendiri. Belum selesai Parmin mengeluarkan sperma nya, Dar juga mempercepat genjotan nya dan dia menyusul Parmin ngecrot. Walaupun sudah crot, Dar terus saja menggenjot anus ku berharap dapat kenikmatan seperti Parmin.
Aku lalu menyuruh yang lain bergeser, mencabut kontol Parmin, lalu berbalik arah menghadap Dar, tentu Parmin masih berada dibawahku, ia memeluk ku dari bawah sambil meremas nenen ku.
"Masukin sini pak, cepetan mumpung masih keluar" suruhku pada Dar untuk memasukan kontol nya ke vagina ku
Dia langsung sigap memasukan kontolnya, Dar juga langsung memompa pinggang nya membuat sperma nya deras lagi, sambil terus keluar, Dar lalu menjilati pipiku mencari nikmat tambahan padaku.
"Enak sayangku, teruss ahhh, iyaa, enak sayang, teruss, hmmm, ahhhh" bisik ku pelan dan manja pada telinga nya
Dar makin kesetanan mendengar aku mendesah dan makin gila menggenjot memek ku. Aku kagum sperma nya bisa keluar terus selama beberapa menit, hingga menetes ke pahaku. Aku sengaja menggodanya agar makin semangat. Aku pun juga mencapai puncak dan orgasme bersama Dar, cukup banyak cairan yang keluar bersamaan dengan sperma Dar. Saat cairanku berhenti keluar, sperma Dar juga mencapai batasnya. dia ambruk disampingku. Lalu aku mencium mesra Dar dan Parmin yang sudah tepar. Aku sangat bangga bisa membuat kedua pemuung tua ini langsung tidur akibat tubuhku.
"Ayo sayang sayangku semua, siapa lagi yang mau crot sama Arumm? ayo angetin tubuh Arum, masih kedinginan loh Arum" goda ku pada mereka.
"Sayaaaa" ucap mereka serempak
"Hmmm pada sange semua yaa? Arum pilih aja deh yaa. Arum pilih 3 orang dulu yaa hihihi. Yang ciuman nya paling enak, Arum pilih ya." kataku
Lalu aku berciuman dengan mereka secara bergantian.
"Arum belum dapet pemenang nya nih, kalian semua bikin Arum sange, Kita ulang lagi cium cium nya"
Aku berciuman lagi dengan mereka untuk mengulang pengundian, sebenarnya aku sengaja melakukan hal itu karena kebinalan ku saja.
"Ihh kalian semua samaa, bikin Arum sange. Kita ganti aja deh game nya" kataku
"Ganti gimana nih Mba"
"Gini aja, Arum bakalan nungging ke tembok, kalian gantian masukin kontolnya ke memek Arum, nanti yang paling besar, dia yang menang. Masukin nya pelan² biar Arum bisa ngerasain"
"Oke deh Mba" mereka sih seneng² aja
Aku mulai menungging ke tembok, Sugeng yang pertama kali memasukan kontolnya, lalu gantian pemulung selanjutnya. Mungkin pemulung ini kelewat sange, dia langsung menggenjot ku dengan cepat dan menarik tubuhku sambil meremas remas nenen ku. Baru beberapa kali genjotan langsung crot di memek ku. Sangat disayangkan mudah sekali ia keluar, padahal kontolnya lumayan besar.
"Ih bapak nakal yaa, langsung keluarin. Bapak didiskualifikasi" kataku
Dan aku memeluknya lalu mencium pipi nya dan berbisik
"Makasih ya pak sudah mau crot di memek Arum, Arum sayang sama bapak."
Aneh aku malah berterima kasih saat ada pemulung crot di memek ku.
Sudah 3 pemulung yang sudah aku puaskan malam ini. Aku merasa sangat bangga sekali tanpa memikirkan apakah aku akan hamil karena banyak sekali sperma yang masuk ke rahimku yang rasanya rahimku ini sudah penuh dengan sperma pemulung yang sedang berenang² dan aku pun masih harus memuaskan 7 pemulung yang tersisa.

Giliran selanjutnya untuk menikmati ku adalah Sugeng dan 2 pemulung lainnya.
Aku direbahkan oleh Sugeng di kasur mereka, Sugeng lalu meludahi tangan nya dan mengocok kontol nya agar basah, lalu ia mulai menggesekan kontol nya sebelum masuk ke memek ku. 2 pemulung lainnya ikut rebahan di samping kanan dan kiriku. Lalu mereka mulai menjilati wajahku dengan sangat teliti sampai ke leherku. Sugeng lalu mulai memasukan kontol nya ke dalam memek ku
"Mba jarang ngewe ya? gila ini memek sempit banget suer. Rasanya kaya dipijetin kontol saya. Ini sih paling 5 menit bisa crot." kagum Sugeng
Aku hanya bisa mendesah desah saja menikmati persetubuhan ini, kedua pemulung disampingku juga sangat pintar menaikan birahi ku. Mereka menangkat tanganku sampai berada diatas kepala, lalu mulai mencumbu kedua payudaraku.
"Nen nya empuk banget mba, putih wangi lagi. Beda sama dulu gebetan saya yang pemulung juga. Nenen dia kendor, bau, keriput. Kalo punya Mba ini juara deh. Coba kalo bisa keluarin susu." kata nya
Hellooww??? Payudara ku yang selama ini kurawat dibandingin sama payudara pemulung? udah gila kali ya? jelas beda dong secara puting ku aja pink. Tapi aku diam saja tidak menjawab, merasakan rangsangan dari mereka bertiga.
Aku yang sedang merem melek lalu kaget saat wajah jelek Sugeng sudah berada di depan ku, aku mencium aroma busuk dari mulutnya, rupanya dia mengajak ku berciuman sambil menggenjotku. Tanpa paksaan, aku menyambut mulutnya dan kita saling berciuman dengan mesra layaknya sepasang kekasih. Harus kuakui, ciuman Sugeng tidak ada lawan, dia sangat pintar berciuman. Lalu beberapa saat dia melolong dan ternyata dia sudah crot saja.
"Buset cepet amat, nikmatin dulu lah, kapan lagi kita bisa ngewe sama mahasiswi semok binal gini." kata pemulung disebelahku
"Iyaa bodoh masa langsung dibuang, barang berharga nih mahasiswi. biasanya juga lu sama orang gila deket sungai itu kan" sambung temannya.
Rupanya Sugeng suka melampiaskan nafsunya pada orang gila dekat sini. Namun hari ini dia bisa melampiaskan nya pada seorang mahasiswi yang semok.
"Iya nih gila enak banget di cewe, baru bentar udah crot. Tapi saya boleh sekali crot lagi ga Mba?" tanya nya padaku
"Bolehh kok sayang, emang masih kuat?" kataku manja
"Kuat dong sayanggg"
"Tapi ada syaratnyaa"
"Apa tuh?"
"Arum mau ciuman lagi sama Pak Sugeng, mau ciuman yang lama sampe Arum puas" jawabku
"Oke deh boleh" kata Sugeng
Tentu Sugeng sangat bangga bisa membuat seorang mahasiswi cantik ketagihan berciuman dengan nya, langsung saja dia mencium ku lagi dengan makin ganas dan melanjutkan genjotannya di memek ku. Setelah setengah jam Sugeng akhirnya crot di memek ku untuk yang kedua kalinya. Dan payudaraku yang awalnya putih, kini sudah banyak cupangan² karena kedua pemulung ini terus saja menyedot payudaraku. Mereka pun berencana tukar posisi. Kali ini Aku di sandwich 2 pemulung, tentu saja pemulung dibawahku sambil nenen padaku. Sugeng sepertinya ingin beristirahat.
"Pak Sugeng kok udahan? tadi janji nya apa? kau ciuman sama Arum terus kan? Arum gasuka pak Sugeng ingkar" pinta ku
"Eh iya Bapak lupa, sini sini sayang cium" kata Sugeng
Sembari vagina dan anus ku di genjot, aku terus saja berciuman dengan Pak Sugeng, aku tidak menghiraukan mulutnya yang bau busuk.
Beberapa menit, pemulung dibawahku crot juga di dalam hingga beberapa saat lalu disusul oleh teman nya. Karena keinginan ku agar 10 pemulung ini membuang sperma nya di memek ku, aku segera membalikan badan dan menyuruh nya memasukan kontol nya kedalam memek ku. Entah siapa nama pemulung ini, namun kontolnya sangat besar dan sperma nya berasa sangat hangat dan kental, aku merasa sangat nyaman dan nikmat saat dia menindihku. Saat akan berdiri untuk menyudahi, aku mengalungkan kaki ku pada pinggang nya dan tanganku pada leher nya dan menekan nya menempel ke tubuh ku
"Sebentar bapak sayangg, Jangan pergi dulu, Arum masih enak, masih mau peluk sama Bapak, mau crot sekali lagi ga?" tanyaku sangat manja
Ia langsung menggenjot ku sambil tangan nya membelai ku, sesekali mencium ku. Ciuman nya memang tak senikmat Pak Sugeng, tapi sensasi saat sperma nya membanjiri rahim ku, sangat nikmat. 5 menit kemudian dia crot lagi dan kali ini langsung menindihku
"Iyaaa sayang bener gituu, keluarin semua yuk, terus. Arum sayang sama Bapak. Hmmm muachh, muachh. Arum enak, keluarin lagi yuk jangan berhenti, muachh. Anget banget sayangg, Arum sukaa mau lagii, mau lagiii Pak" minta ku dengan manja sambil mendesah dan menciumi wajahnya yang berminyak tak karuan.
Tapi aku melihat dia sudah tak bertenaga, dia ambruk padaku sambil wajahnya dibenamkan di dadaku dan nafasnya terdengar tersengal sengal.
Sayang sekali dia cepat lemas, padahal sensasi crot nya luar biasa nikmat.
Aku melihat jam, ternyata sudah menunjukan pukul 12 malam, hujan sudah reda. Apa aku pulang saja? aku kasian pada Joko dan Mamat malam ini tidak dapat jatah, tapi ke 4 pemulung yang tersisa ini kasian juga. Ah sudahlah, Joko dan Mamat kan suami ku, dia bisa bebas kapan saja memainkan ku, berbeda dengan pemulung² ini. Akhirnya aku melanjutkan permainan ku dengan sisa 4 pemulung yang daritadi sudah hampir mati menahan sange melihat ku dipakai oleh teman teman nya
"Pak, maaf ya Arum sepertinya mau pulang aja deh, udah gak ujan. udah malem juga. Maaf yaa, mungkin lain kali Arum mampir kesini lagi, malam ini bukan rejeki Bapak bapak" goda ku pada mereka
Mereka hanya tertunduk lesu dan sangat kecewa. Melihat hal itu aku kasian dan mau tertawa.
"Hahahah engga pak, Arum bercanda ajaa, yok kita mainn" kataku
"Hmmm Arum nakal yaa" salah satu dari mereka menggendongku dan menciumi ku gemas sambil memasukan kontol nya ke vaginaku, lalu dari belakang ada yang menyodok anus ku, aku pun kegelian dan menoleh keatas dan leherku langsung disambar oleh jilatan mesra serta cupangan.
Tak terasa sudah jam setengah 2 malam, akhirnya aku bisa membuat mereka semua crot di vagina ku. Rasanya seperti kembung karena rahim ku sangat sangat penuh dengan sperma, tiap aku melangkahkan kaki, pasti ada saja sperma yang menetes. Aku juga sudah sangat lelah dan puas malam ini.
"Nak, kita semua gabisa tidur, kita mau Mba tidurin kita semua yaa" minta Parmin
"Ohh iyaa iyaa sini Arum boboin Bapak bapak semua, Arum nenenin sampe bobo yaa, tapi berdua berdua soalnya nenen Arum cuma 2 aja hihihi" jawabku
Mereka semua rebahan di tikar dan berjajar kecuali Parmin yang berada di kasur.
Lalu aku duduk diantara 2 kepala pemulung dan menaruh kepala mereka di pahaku sambil memberi mereka nenen serta mengelus kepalanya agar cepat tertidur. Semua dapat giliran, dan yang terakhir si Ketua pemulung yaitu Parmin. Parmin begitu ekslusif, dia tidur di kasur sendirian
"Nahh yang lain udah bobo, sekarang tinggal kakek, yuk bobo kek, sini nen dulu" aku menuntun kepalanya untuk nenen padaku lalu aku menggulunginya. Terlihat Parmin begitu nyaman tidur pada posisi ini. 15 menit menyusui nya aku pun mengantuk dan akhirnya tertidur dengan dengan posisi menyusui sedang seorang pemulung tua, sungguh gila!

Paginya aku terbangun pukul 10 karena gangguan dari para pemulung ini yang berebut menyusu padaku.
"Hihihihi geli pakk, Arum belum keluar susu nya hihihi jangan rebutan ah geli pak."
Bayangkan 10 pria tua sedang mengerubuti ku untuk minta menyusu, untung saja payudara ku indah, bulat putih dan putingnya berwarna pink. Mungkin itu yang membuat mereka bernafsu.
"Nak, sebelum kita keluar cari barang bekas, kita mau ngewe lagi dong boleh?" kata Parmin
"Arum cape kekk, minta yang lain aja deh" jawabku
"Tapi kita semua sange sama Arum"
"Arum cape kek, gini aja, kakek sama bapak² semua boleh ngocok lalu crot dibadan Arum deh." ide ku
"Kalo sepongin crot di mulut boleh" celetuk salah satu dari mereka.
"Iyaa sayanggkuuuuu bolehhhhh" jawabku
Tapi karena belum merasa sange, aku butuh agar mereka membuatku sange terlebih dahulu
"Tapii... Arum belum mandi" kataku
"Udah gausah mandi Mba, bau Mba² mahasiswi pagi hari enak kok" kata Dar
"Gamau, Arum mau mandi dulu, kalo ga mandi gaboleh crot" kataku sambil memasang wajah cemberut
"Yaampun Mba mau mandi dimana, disini gaada toilet, kita gapernah mandi" jawab Dar
"Ya gatau, Arum pokonya mau mandi, Arum harus basah dulu" aku mengode mereka
"Kalo sekedar basah, kita jilatin juga basah nak" Kata Parmin. Untung saja dia peka
"Hmm, pokonya Arum mau basah, mau mandi, pake lidah juga boleh mandiin nya, mandi kucing hihihi" kataku binal
Aku pun direbahkan dan mereka semua mulai menjilatiku mulai dari wajah, pipi, leher, payudara, perut, ketiak, lengan, jari jari, paha, vagina hingga kaki. Sungguh nikmat, aku merasakan 10 lidah pemulung tua yang menjilati tubuhku.
"Sekarang Arum mau pake sabun, mau berbusa" pintaku lagi
"Kita ludahin ya? kan berbusa tuh" kata Parmin
"Iyaa mauu, ludahin Arum sebagai ganti sabun, tapi dibilas lagi ya" kataku
Aku bersyukur Parmin sangat peka.
Mereka semua lalu meludahi bagian depan tubuhku sampai beberapa kali lalu meratakan ludah mereka ke seluruh tubuh bagian depanku.
Tak sampai disitu, aku membalikan tubuhku sambil agak menungging agar mereka juga bisa membersihkan tubuhku yang belakang.
Kali ini mereka sedikit terfokus menjilati vaginaku sampai berebut.
Karena direbutkan oleh 10 orang, aku merasakan gesekan² di vagina ku dan merasa sangat geli dan aku orgasme saat mereka sedang memandikan ku dengan liur mereka.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd