Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Konspirasi Tragedi Minggu Berdarah 1982 [WARNING GRAPHIC CONTENT!!!]

Bimabet
Massa nya yang salah bukan aparat seperti peristiwa tanjung priok juga aparat ga salah.. Kalau demo memang harus ditindas.. Maka Indonesia ga ada majunya bahkan mundur hampir 5 dekade gara gara reformasi

Menarik nih pendapatnya, dalam konteks apakah massa penonton kampanye tersebut salah? dalam persitiwa yang di angkat Thread yang terjadi bukanlah demonstrasi atau pembangkangan masal, namun hanya masyarakat datang menonton iring2in kampanye golkar dan penonton panggung kampanye di Lapangan Banteng yang di meriahkan si Raja Dagdut Oma Irama yang baru saja pindah ke Golkar dari PPP karena di ancam oleh aparat ga boleh bernyanyi atau main film bila tidak pindah ke golkar. Sudah sewajarnya dalam masa kampanye masa saling ejek bukan? nah pertanyaannya kenapa aparat main tembak? apa tidak ada SOP Dalmas (pengendalian masyarakat)? tentu ada kenapa tidak di pakai? ya jawabnya simple karena polisinya sekolahnya sekolah militer di magelang sana makanya asal tembak aja dan asal gebuk. selain itu mereka yang mengamankan kampanye ini pasukan yang baru pulang dari daerah operasi militer di Timtim yaitu operasi seroja ya wajar bringas, masih ga salah? hmmm i dont think so... negara dan aparat harusnya melindungi warganya doong, nah kalau sipadan ligitan lepas malah diem aje di caplok Malaysia, di isu laut cina selatan juga dokem2 aja naah gimana tuh doktrin bela negara, sapta marga dan sumpah prajuritnya?

ambil contoh dengan kampanye 2014 ya sista, walau pemilu ini yang paling panas ga ada korban jiwa, ga ada kerusuhan dan lain sebagainya so lebih beradab bukan? jadi dimana logikanya kita mundur 5 dekade dengan reformasi? nyatanya dalam konterks berpolitik kita jauh lebih dewasa bukan? (cmiiw)

Peristiwa tanjung priok beda lagi ceritanya, coba nubi sarikan dari yang nubi baca2 waktu kuliah:

Pada pertengahan tahun 1984, pertumbuhan ekonomi indonesia yang spektakuler karena membabat habis hutan di sumatera, papua dan kalimantan selama dasawarsa 1970an tidak berhasil menciptakan fundamen ekonomi nasional yang kuat karena politik rente para kronie orde baru dimana keberhasilan booming minyak dan kayu di nimkati oleh segelintir orang di lingkar kekuaasaan orde baru tingkat inflasi saat itu malah mencapai 13,52% sehingga kebutuhan hidup semakin tinggi. Di bidang politik memerintah mengeluarkan RUU Ormas dengan aturan azaz tunggal pancasila, kebijakan ini adalah bertujuan untuk mencabut partai2 dan ormas dari akar ideologinya jadi tensi emang di setting tinggi oleh siapa? Masa iya oleh masa? Tanggal 7 September 1984 ada Babinsa (Bintara Pembina Desa) masuk ke mesjid dengan menggunakan sepatu dan mencabut poster di sana dengan menggunakan air comberan, ya masa iya orang tidak marah, nah pas di minta tanggung jawab babinsanya ngeles aja kaya supir bajaj dan ga mau minta maaf akhirnya motornya di bakar, warga di tangkap dan di tembaki. Nah masih salah massa? Kok kayanya babinsanya ya yang rada2, kembali lagi masa ga ada SOP Damlas? J (cmiiw) so peristiwa 82 dan 84 walau beda karakter peristiwa harusnya di selesaikan dengan lebih bijak pakai SOP Dalmas :confused:

Lihat China bisa maju karena konsentrasi ke pembangunan dan tidak ada toleransi ke demonstran
Ini maksudnya peristiwa Tiananmen? Hmmm kayanya ga deh, Cina itu baru bangkin setelah Mao Zedong si penggagas lompatan jauh kedepan yang di terapkan dengan revolusi budaya yang menelan korban jiwa termasuk penindasan demonstran di tiananem mencapai 70 juta orang di singkirkan oleh para pimpinan muda partai komunis cina seperti Deng Xio Ping, ini pertarungan paling berdarah dan dramatis dalam sejarah Commite Central Partai Komunis Cina, Deng kemudian mereformasi sistem ekonomi sentralistik menjadi sistem ekonomi yang mengedepankan desentralisasi pada akhirnya di terapkan sistem Ekonomi sirkural dimana limbah di gunakan kembali dalam produksi contoh paling populer adalah produksi bajakan mainan cina di pasar internasional, dan untuk mengatasi korupsi Presiden Zu Rongzi dengan gagah menyatakan siapkan 100 peti mati, 99 untuk koruptor dan 1 untuk aku bila aku korupsi. Di China koruptor itu di miskinkan, harta nya di sita negara, kemudian organ dalam seperti mata, ginjal, jantung dan hati di sumbangkan pada masyarakat yang butuh jadi koruptor ya di hinakan sampai bahkan sesudah mati dari sini baru ekonominya meningkat pesat, ga ada urusan sama menindas demonstran kok bener deh J


Dulu denger di RRI, harga sembako dan harga di radio dan pasar sama.. Kalaupun ada selisih sedikit saja, sdh swasembada beras malah sekarang import ..
Kalau yang ini memang perlu kesadaran bersama, mau tanya dulu ke diri kita masing2 dari kita semua siapa yang masih beli rojo lele? Jeruk pontianak? Jeruk Maga? Hmm berapa orang dari kita yang tidak menawar saat membeli barang2 itu?

cmiiw :shakehand: :ampun: ;)
 
Hmm.... kayaknya akan meluas ini ... tapi oke lah :

Aku mulai dari peristiwa priok ya kang

Pada pertengahan tahun 1984, beredar isu tentang RUU organisasi sosial yang mengharuskan penerimaan azas tunggal. Hal ini menimbulkan implikasi yang luas. Diantara pengunjung masjid di daerah ini, terdapat seorang mubaligh yang terkenal, menyampaikan ceramah pada jama'ahnya dengan menjadikan isu ini sebagi topik pembicarannya, sebab Rancangan Undang-Undang tsb sudah lama menjadi masalah yang kontroversial.

Mau di Masjid, Gereja, Kelenteng atau manapun urusan agama TIDAK BOLEH dicampur dengan politik

Agama adalah urusan tiap individu secara vertikal dengan YME........
Dalam point ini sudah ada kesalahan dari pihak si mubaligh


Pada tanggal 7 September 1984, seorang Babinsa beragama Katholik sersan satu Harmanu datang ke musholla kecil yang bernama "Musholla As-sa'adah" dan memerintahkan untuk mencabut pamflet yang berisi tulisan problema yang dihadapi kaum muslimin pada masa itu, dan disertai pengumuman tentang kegiatan pengajian yang akan datang.

Si Babinsa datang untuk tujuan politis yaitu soal pamflet hasutan yang ditempel tidak ada urusan dengan agama si Babinsa
; jadi mengangkat soal ini pun sudah kesalahan lagi dari pihak yang memasang pamflet

Kemudian orang-orang yang disitu marah melihat tingkah laku Babinsa itu. pada hari berikutnya Babinsa itu datang lagi beserta rekannya, untuk mengecek apakah perintahnya sudah dijalankan apa belum. Setelah kedatangan kedua itulah muncul isu yang menyatakan, kalau militer telah menghina kehormatan tempat suci karena masuk mushola tanpa menyopot sepatu, dan menyirami pamflet-pamflet di musholla dengan air comberan.

Nah disini hanya isu murahan yang berupa hasutan belaka

Beberapa anggota jamaah Mushala as-Sa'adah berpapasan dengan salah seorang petugas Koramil yang "diisukan" mengotori mushala mereka. Terjadilah pertengkaran mulut yang akhirnya dilerai oleh dua orang dari jamaah Masjid Baitul Makmur yang kebetulan lewat yaitu Syarifuddin Rmbe dan Sofyan Sulaiman dua orang takmir masjid "Baitul Makmur" yang berdekatan dengan Musholla As-sa'adah, berusaha menenangkan suasana dengan mengajak ke dua tentara itu masuk ke dalam sekretarit takmir mesjid untuk membicarakan masalah yang sedang hangat.

Ketika mereka sedang berbicara di depan kantor, massa diluar sudah terkumpul. Kedua pengurus takmir masjid itu menyarankan kepada kedua tentara tadi supaya persoalaan disudahi dan dianggap selesai saja. Tapi mereka menolak saran tersebut. Massa diluar sudah mulai kehilangan kesabarannya.

Sementara usaha pencegahan sedang berlangsung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada urusannya dengan permasalahan itu tiba-tiba saja menarik salah satu sepeda motor milik prajurit yang ternyata seorang marinir dan membakarnya. Saat itu juga Syarifuddin Rambe dan Sofyan Sulaiman beserta dua orang lainnya ditangkap aparat keamanan.

Turut ditangkap juga Ahmad Sahi, Pengurus Musholla As-sa'adah dan satu orang lagi yang saat itu berada di tempat kejadian, selanjutnya Mohammad Nur yang membakar motor ditangkap juga. Akibat penahanan empat orang tadi kemarahan massa menjadi tak terbendung lagi, yang kemudian memunculkan tuntutan pembebasan ke empat orang yang ditangkap tadi.

Kodim, yang diminta bantuan oleh Koramil, mengirim sejumlah tentara dan segera melakukan penangkapan. Ikut tertangkap 4 orang jamaah, di antaranya termasuk Ketua Mushala as-Sa'adah tersebut.

Sampai disini jelas massa salah membakar motor orang !


Rabu, 12 September 1984

Dalam suasana tidak kondusif acara pengajian remaja Islam di Jalan Sindang Raya, yang sudah direncanakan jauh sebelum ada peristiwa Mushala as-Sa'adah,

"Mari kita buktikan solidaritas islamiyah. Kita meminta teman kita yang ditahan di Kodim. Mereka tidak bersalah. Kita protes pekerjaan oknum-oknum ABRI yang tidak bertanggung jawab itu. Kita berhak membela kebenaran meskipun kita menanggung risiko. Kalau mereka tidak dibebaskan maka kita harus memprotesnya."

Dihadapan massa, Amir biki berbicara dengan keras, yang isinya mengultimatum agar membebaskan para tahanan paling lambat pukul 23.00 Wib malam itu juga. Bila tidak, mereka akan mengerahkan massa untuk melakukan demonstrasi.

Saat ceramah usai, berkumpulah sekitar 1500 orang demonstran yang bergerak menuju kantor Polsek dan Kormil setempat. Pada waktu berangkat jamaah pengajian dibagi dua: sebagian menuju Polres dan sebagian menuju Kodim.

Sementara itu, rombongan jamaah pengajian yang menuju Kodim dipimpin langsung oleh Amir Biki. Kira-kira jarak 15 meter dari kantor Kodim, jamaah pengajian dihadang oleh militer untuk tidak meneruskan perjalanan, dan yang boleh meneruskan perjalanan hanya 3 orang pimpinan jamaah pengajian itu, di antaranya Amir Biki.

Kalau akhirnya dibantai ya pantas......................

Nahhhhhhhh ........

Jadi siapa yang salah ?

Peristiwa Lap Banteng

18 Maret 1982. Pada mulanya kampanye masih berjalan tenang. Massa Golkar yang menguningkan Lapangan Banteng masih menunggu kedatangan juru kampanye Golkar, Ali Murtopo. Tapi situasi berubah seketika pada saat massa beratribut PPP melintasi Lapangan Banteng. Saling cela antara massa Golkar dengan massa PPP pun semakin menjadi-jadi. Batu-batu berterbangan. Massa pendukung Golkar berhamburan ke jalan, mengejar massa PPP. Mereka segera saja terlibat dalam baku hantam. Insiden yang kemudian dikenal sebagai Insiden Lapangan Banteng itu secara cepat meluas ke beberapa titik di Jakarta.

Itulah intinya.........

Jadi massa lah yang salah

ambil contoh dengan kampanye 2014 ya sista, walau pemilu ini yang paling panas ga ada korban jiwa, ga ada kerusuhan dan lain sebagainya so lebih beradab bukan? jadi dimana logikanya kita mundur 5 dekade dengan reformasi? nyatanya dalam konterks berpolitik kita jauh lebih dewasa bukan? (cmiiw)

Iya ga ada kerusuhan karena ada media online untuk black campaign, disisi lain rata rata pendemo juga massa bayaran belaka....... demi uang 50.000 disuruh mati ya ogahlah.........

Kalau mundur 5 dekade gampang kok mengukur indikatornya.......

Posisi Indonesia tahun 1980 an secara ekonomi dan lainnya dibanding Vietnam yang baru selesai perang dan masih porak poranda... lalu saat ini Vietnam sdh menyusul Indonesia... padahal jarak antara ekonomi dan pembangunan Indonesia jauh diatas Vietnam saat itu..... apa bukan mundur ??

Banyak lagi Indikator dimana seharusnya Indonesia sudah harus jauh diatas negara negara lain, namun gara gara reformasi bodoh itu akhirnya berbalik mundur

Di China koruptor itu di miskinkan, harta nya di sita negara, kemudian organ dalam seperti mata, ginjal, jantung dan hati di sumbangkan pada masyarakat yang butuh jadi koruptor ya di hinakan sampai bahkan sesudah mati dari sini baru ekonominya meningkat pesat, ga ada urusan sama menindas demonstran kok bener deh J

hi hi........ contoh Tibet, Xi an dll jangan dilupakan..Tian An Men itu cuma 1 urusan saja

Jadi demonstarsi harus dilarang apalagi demo buruh kayak disini harusnya diberondong pakai AK47 .... baru kapok jangan bikin macet dan merugikan orang lain !
 
Hmm.... kayaknya akan meluas ini ... tapi oke lah :

Aku mulai dari peristiwa priok ya kang

Pada pertengahan tahun 1984, beredar isu tentang RUU organisasi sosial yang mengharuskan penerimaan azas tunggal. Hal ini menimbulkan implikasi yang luas. Diantara pengunjung masjid di daerah ini, terdapat seorang mubaligh yang terkenal, menyampaikan ceramah pada jama’ahnya dengan menjadikan isu ini sebagi topik pembicarannya, sebab Rancangan Undang-Undang tsb sudah lama menjadi masalah yang kontroversial.

Mau di Masjid, Gereja, Kelenteng atau manapun urusan agama TIDAK BOLEH dicampur dengan politik

Agama adalah urusan tiap individu secara vertikal dengan YME........
Dalam point ini sudah ada kesalahan dari pihak si mubaligh


Pada tanggal 7 September 1984, seorang Babinsa beragama Katholik sersan satu Harmanu datang ke musholla kecil yang bernama “Musholla As-sa’adah” dan memerintahkan untuk mencabut pamflet yang berisi tulisan problema yang dihadapi kaum muslimin pada masa itu, dan disertai pengumuman tentang kegiatan pengajian yang akan datang.

Si Babinsa datang untuk tujuan politis yaitu soal pamflet hasutan yang ditempel tidak ada urusan dengan agama si Babinsa
; jadi mengangkat soal ini pun sudah kesalahan lagi dari pihak yang memasang pamflet

Kemudian orang-orang yang disitu marah melihat tingkah laku Babinsa itu. pada hari berikutnya Babinsa itu datang lagi beserta rekannya, untuk mengecek apakah perintahnya sudah dijalankan apa belum. Setelah kedatangan kedua itulah muncul isu yang menyatakan, kalau militer telah menghina kehormatan tempat suci karena masuk mushola tanpa menyopot sepatu, dan menyirami pamflet-pamflet di musholla dengan air comberan.

Nah disini hanya isu murahan yang berupa hasutan belaka

Beberapa anggota jamaah Mushala as-Sa’adah berpapasan dengan salah seorang petugas Koramil yang "diisukan" mengotori mushala mereka. Terjadilah pertengkaran mulut yang akhirnya dilerai oleh dua orang dari jamaah Masjid Baitul Makmur yang kebetulan lewat yaitu Syarifuddin Rmbe dan Sofyan Sulaiman dua orang takmir masjid “Baitul Makmur” yang berdekatan dengan Musholla As-sa’adah, berusaha menenangkan suasana dengan mengajak ke dua tentara itu masuk ke dalam sekretarit takmir mesjid untuk membicarakan masalah yang sedang hangat.

Ketika mereka sedang berbicara di depan kantor, massa diluar sudah terkumpul. Kedua pengurus takmir masjid itu menyarankan kepada kedua tentara tadi supaya persoalaan disudahi dan dianggap selesai saja. Tapi mereka menolak saran tersebut. Massa diluar sudah mulai kehilangan kesabarannya.

Sementara usaha pencegahan sedang berlangsung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada urusannya dengan permasalahan itu tiba-tiba saja menarik salah satu sepeda motor milik prajurit yang ternyata seorang marinir dan membakarnya. Saat itu juga Syarifuddin Rambe dan Sofyan Sulaiman beserta dua orang lainnya ditangkap aparat keamanan.

Turut ditangkap juga Ahmad Sahi, Pengurus Musholla As-sa’adah dan satu orang lagi yang saat itu berada di tempat kejadian, selanjutnya Mohammad Nur yang membakar motor ditangkap juga. Akibat penahanan empat orang tadi kemarahan massa menjadi tak terbendung lagi, yang kemudian memunculkan tuntutan pembebasan ke empat orang yang ditangkap tadi.

Kodim, yang diminta bantuan oleh Koramil, mengirim sejumlah tentara dan segera melakukan penangkapan. Ikut tertangkap 4 orang jamaah, di antaranya termasuk Ketua Mushala as-Sa’adah tersebut.

Sampai disini jelas massa salah membakar motor orang !


Rabu, 12 September 1984

Dalam suasana tidak kondusif acara pengajian remaja Islam di Jalan Sindang Raya, yang sudah direncanakan jauh sebelum ada peristiwa Mushala as-Sa’adah,

“Mari kita buktikan solidaritas islamiyah. Kita meminta teman kita yang ditahan di Kodim. Mereka tidak bersalah. Kita protes pekerjaan oknum-oknum ABRI yang tidak bertanggung jawab itu. Kita berhak membela kebenaran meskipun kita menanggung risiko. Kalau mereka tidak dibebaskan maka kita harus memprotesnya.”

Dihadapan massa, Amir biki berbicara dengan keras, yang isinya mengultimatum agar membebaskan para tahanan paling lambat pukul 23.00 Wib malam itu juga. Bila tidak, mereka akan mengerahkan massa untuk melakukan demonstrasi.

Saat ceramah usai, berkumpulah sekitar 1500 orang demonstran yang bergerak menuju kantor Polsek dan Kormil setempat. Pada waktu berangkat jamaah pengajian dibagi dua: sebagian menuju Polres dan sebagian menuju Kodim.

Sementara itu, rombongan jamaah pengajian yang menuju Kodim dipimpin langsung oleh Amir Biki. Kira-kira jarak 15 meter dari kantor Kodim, jamaah pengajian dihadang oleh militer untuk tidak meneruskan perjalanan, dan yang boleh meneruskan perjalanan hanya 3 orang pimpinan jamaah pengajian itu, di antaranya Amir Biki.

Kalau akhirnya dibantai ya pantas......................

Nahhhhhhhh ........

Jadi siapa yang salah ?

Peristiwa Lap Banteng

18 Maret 1982. Pada mulanya kampanye masih berjalan tenang. Massa Golkar yang menguningkan Lapangan Banteng masih menunggu kedatangan juru kampanye Golkar, Ali Murtopo. Tapi situasi berubah seketika pada saat massa beratribut PPP melintasi Lapangan Banteng. Saling cela antara massa Golkar dengan massa PPP pun semakin menjadi-jadi. Batu-batu berterbangan. Massa pendukung Golkar berhamburan ke jalan, mengejar massa PPP. Mereka segera saja terlibat dalam baku hantam. Insiden yang kemudian dikenal sebagai Insiden Lapangan Banteng itu secara cepat meluas ke beberapa titik di Jakarta.

Itulah intinya.........

Jadi massa lah yang salah

ambil contoh dengan kampanye 2014 ya sista, walau pemilu ini yang paling panas ga ada korban jiwa, ga ada kerusuhan dan lain sebagainya so lebih beradab bukan? jadi dimana logikanya kita mundur 5 dekade dengan reformasi? nyatanya dalam konterks berpolitik kita jauh lebih dewasa bukan? (cmiiw)

Iya ga ada kerusuhan karena ada media online untuk black campaign, disisi lain rata rata pendemo juga massa bayaran belaka....... demi uang 50.000 disuruh mati ya ogahlah.........

Kalau mundur 5 dekade gampang kok mengukur indikatornya.......

Posisi Indonesia tahun 1980 an secara ekonomi dan lainnya dibanding Vietnam yang baru selesai perang dan masih porak poranda... lalu saat ini Vietnam sdh menyusul Indonesia... padahal jarak antara ekonomi dan pembangunan Indonesia jauh diatas Vietnam saat itu..... apa bukan mundur ??

Banyak lagi Indikator dimana seharusnya Indonesia sudah harus jauh diatas negara negara lain, namun gara gara reformasi bodoh itu akhirnya berbalik mundur

Di China koruptor itu di miskinkan, harta nya di sita negara, kemudian organ dalam seperti mata, ginjal, jantung dan hati di sumbangkan pada masyarakat yang butuh jadi koruptor ya di hinakan sampai bahkan sesudah mati dari sini baru ekonominya meningkat pesat, ga ada urusan sama menindas demonstran kok bener deh J

hi hi........ contoh Tibet, Xi an dll jangan dilupakan..Tian An Men itu cuma 1 urusan saja

Jadi demonstarsi harus dilarang apalagi demo buruh kayak disini harusnya diberondong pakai AK47 .... baru kapok jangan bikin macet dan merugikan orang lain !
 
Hmm.... kayaknya akan meluas ini ... tapi oke lah :

Aku mulai dari peristiwa priok ya kang

Pada pertengahan tahun 1984, beredar isu tentang RUU organisasi sosial yang mengharuskan penerimaan azas tunggal. Hal ini menimbulkan implikasi yang luas. Diantara pengunjung masjid di daerah ini, terdapat seorang mubaligh yang terkenal, menyampaikan ceramah pada jama’ahnya dengan menjadikan isu ini sebagi topik pembicarannya, sebab Rancangan Undang-Undang tsb sudah lama menjadi masalah yang kontroversial.

Mau di Masjid, Gereja, Kelenteng atau manapun urusan agama TIDAK BOLEH dicampur dengan politik

Agama adalah urusan tiap individu secara vertikal dengan YME........
Dalam point ini sudah ada kesalahan dari pihak si mubaligh


Pada tanggal 7 September 1984, seorang Babinsa beragama Katholik sersan satu Harmanu datang ke musholla kecil yang bernama “Musholla As-sa’adah” dan memerintahkan untuk mencabut pamflet yang berisi tulisan problema yang dihadapi kaum muslimin pada masa itu, dan disertai pengumuman tentang kegiatan pengajian yang akan datang.

Si Babinsa datang untuk tujuan politis yaitu soal pamflet hasutan yang ditempel tidak ada urusan dengan agama si Babinsa
; jadi mengangkat soal ini pun sudah kesalahan lagi dari pihak yang memasang pamflet

Kemudian orang-orang yang disitu marah melihat tingkah laku Babinsa itu. pada hari berikutnya Babinsa itu datang lagi beserta rekannya, untuk mengecek apakah perintahnya sudah dijalankan apa belum. Setelah kedatangan kedua itulah muncul isu yang menyatakan, kalau militer telah menghina kehormatan tempat suci karena masuk mushola tanpa menyopot sepatu, dan menyirami pamflet-pamflet di musholla dengan air comberan.

Nah disini hanya isu murahan yang berupa hasutan belaka

Beberapa anggota jamaah Mushala as-Sa’adah berpapasan dengan salah seorang petugas Koramil yang "diisukan" mengotori mushala mereka. Terjadilah pertengkaran mulut yang akhirnya dilerai oleh dua orang dari jamaah Masjid Baitul Makmur yang kebetulan lewat yaitu Syarifuddin Rmbe dan Sofyan Sulaiman dua orang takmir masjid “Baitul Makmur” yang berdekatan dengan Musholla As-sa’adah, berusaha menenangkan suasana dengan mengajak ke dua tentara itu masuk ke dalam sekretarit takmir mesjid untuk membicarakan masalah yang sedang hangat.

Ketika mereka sedang berbicara di depan kantor, massa diluar sudah terkumpul. Kedua pengurus takmir masjid itu menyarankan kepada kedua tentara tadi supaya persoalaan disudahi dan dianggap selesai saja. Tapi mereka menolak saran tersebut. Massa diluar sudah mulai kehilangan kesabarannya.

Sementara usaha pencegahan sedang berlangsung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada urusannya dengan permasalahan itu tiba-tiba saja menarik salah satu sepeda motor milik prajurit yang ternyata seorang marinir dan membakarnya. Saat itu juga Syarifuddin Rambe dan Sofyan Sulaiman beserta dua orang lainnya ditangkap aparat keamanan.

Turut ditangkap juga Ahmad Sahi, Pengurus Musholla As-sa’adah dan satu orang lagi yang saat itu berada di tempat kejadian, selanjutnya Mohammad Nur yang membakar motor ditangkap juga. Akibat penahanan empat orang tadi kemarahan massa menjadi tak terbendung lagi, yang kemudian memunculkan tuntutan pembebasan ke empat orang yang ditangkap tadi.

Kodim, yang diminta bantuan oleh Koramil, mengirim sejumlah tentara dan segera melakukan penangkapan. Ikut tertangkap 4 orang jamaah, di antaranya termasuk Ketua Mushala as-Sa’adah tersebut.

Sampai disini jelas massa salah membakar motor orang !


Rabu, 12 September 1984

Dalam suasana tidak kondusif acara pengajian remaja Islam di Jalan Sindang Raya, yang sudah direncanakan jauh sebelum ada peristiwa Mushala as-Sa’adah,

“Mari kita buktikan solidaritas islamiyah. Kita meminta teman kita yang ditahan di Kodim. Mereka tidak bersalah. Kita protes pekerjaan oknum-oknum ABRI yang tidak bertanggung jawab itu. Kita berhak membela kebenaran meskipun kita menanggung risiko. Kalau mereka tidak dibebaskan maka kita harus memprotesnya.”

Dihadapan massa, Amir biki berbicara dengan keras, yang isinya mengultimatum agar membebaskan para tahanan paling lambat pukul 23.00 Wib malam itu juga. Bila tidak, mereka akan mengerahkan massa untuk melakukan demonstrasi.

Saat ceramah usai, berkumpulah sekitar 1500 orang demonstran yang bergerak menuju kantor Polsek dan Kormil setempat. Pada waktu berangkat jamaah pengajian dibagi dua: sebagian menuju Polres dan sebagian menuju Kodim.

Sementara itu, rombongan jamaah pengajian yang menuju Kodim dipimpin langsung oleh Amir Biki. Kira-kira jarak 15 meter dari kantor Kodim, jamaah pengajian dihadang oleh militer untuk tidak meneruskan perjalanan, dan yang boleh meneruskan perjalanan hanya 3 orang pimpinan jamaah pengajian itu, di antaranya Amir Biki.

Kalau akhirnya dibantai ya pantas......................

Nahhhhhhhh ........

Jadi siapa yang salah ?

Peristiwa Lap Banteng

18 Maret 1982. Pada mulanya kampanye masih berjalan tenang. Massa Golkar yang menguningkan Lapangan Banteng masih menunggu kedatangan juru kampanye Golkar, Ali Murtopo. Tapi situasi berubah seketika pada saat massa beratribut PPP melintasi Lapangan Banteng. Saling cela antara massa Golkar dengan massa PPP pun semakin menjadi-jadi. Batu-batu berterbangan. Massa pendukung Golkar berhamburan ke jalan, mengejar massa PPP. Mereka segera saja terlibat dalam baku hantam. Insiden yang kemudian dikenal sebagai Insiden Lapangan Banteng itu secara cepat meluas ke beberapa titik di Jakarta.

Itulah intinya.........

Jadi massa lah yang salah



Iya ga ada kerusuhan karena ada media online untuk black campaign, disisi lain rata rata pendemo juga massa bayaran belaka....... demi uang 50.000 disuruh mati ya ogahlah.........

Kalau mundur 5 dekade gampang kok mengukur indikatornya.......

Posisi Indonesia tahun 1980 an secara ekonomi dan lainnya dibanding Vietnam yang baru selesai perang dan masih porak poranda... lalu saat ini Vietnam sdh menyusul Indonesia... padahal jarak antara ekonomi dan pembangunan Indonesia jauh diatas Vietnam saat itu..... apa bukan mundur ??

Banyak lagi Indikator dimana seharusnya Indonesia sudah harus jauh diatas negara negara lain, namun gara gara reformasi bodoh itu akhirnya berbalik mundur



hi hi........ contoh Tibet, Xi an dll jangan dilupakan..Tian An Men itu cuma 1 urusan saja

Jadi demonstarsi harus dilarang apalagi demo buruh kayak disini harusnya diberondong pakai AK47 .... baru kapok jangan bikin macet dan merugikan orang lain !
Hmm khas sekali sih pemikiran yang di pakai sist disini adalah pemikiran yang di bangun oleh rezim orba, saya sudah menjelaskan di awal analisis saya berdasar pada kegagalan ekonomi indonesia di tahun 1980an setelah booming minyak dan HPH gagal. Saya ga tertarik dengan diskusi SARA sampai di bloknote dan di merahin begitu. Menurut saya kasus priok dan banyAk kerusuhan lain di indoensia itu karena determinisme ekonomi oligarki orba dan kroni nya yg memainkan isu SARA.

Im out of this topic, maaf kalau ada salah kata.
 
Yg hidup d jaman ini gag ikud merasakan d jaman lalu, yg d jaman lalu gag ikud merasakan d jaman ini(mgkin ad lah tp y udh pada tua kan hrs nya lbh bersyukur aja skrg), yg d ketahui hanya dr info2 yg d anggap terpercaya dgn bukti yg akhurat tp peristiwa nya sndiri psti ad lah hal2 yg tdk terkandung dlm info2 tsb, jd semua nya bijak2 lah menyikapi nya, intinya kedamaian itu "bisa" d ciptakan tnp ad anarkis ato kekerasan, nah pertanyaan nya kalo ad anarkis ato kekerasan bisa kedamaian itu tercipta? Bijak lah memilih cara pling tepat untuk menyikapi semua info dan fakta ini. :ampun: bila salah kata hny sekedar biar adem suhu :dansa:
 
Hmm khas sekali sih pemikiran yang di pakai sist disini adalah pemikiran yang di bangun oleh rezim orba, saya sudah menjelaskan di awal analisis saya berdasar pada kegagalan ekonomi indonesia di tahun 1980an setelah booming minyak dan HPH gagal. Saya ga tertarik dengan diskusi SARA sampai di bloknote dan di merahin begitu. Menurut saya kasus priok dan banyAk kerusuhan lain di indoensia itu karena determinisme ekonomi oligarki orba dan kroni nya yg memainkan isu SARA.

Im out of this topic, maaf kalau ada salah kata.

Determinasi politik .. Oligarki orba dan kroninya ?

C'mon .. Be wise ..

Korupsi sekarang 1000% diatas orba, hutang LN orba selama 32 tahun masih kalah dg hutang yg dibuat sby .. Ekonomi dalam 10 thn terakhir jauh lebih morat marit dibanding jaman orba

Sampai thn 90 an ... Kalau kita ke LN ada rasa bangga sebagai WN Indonesia ..

"Oh.. Indonesia ? ; aha.. Soeharto the smiling general" dan 2 jempol diangkat oleh mereka

Jaman sby ?

"Indonesia ? Oh the country with zo many zeros in the currency ? .. The crying General ?" Sambil dicibir

Ga percaya bawa rupiah trs tukaarkan di bank either di hkg/china/sing/ atau negara lain (itu baru asia)
 
Yg hidup d jaman ini gag ikud merasakan d jaman lalu, yg d jaman lalu gag ikud merasakan d jaman ini(mgkin ad lah tp y udh pada tua kan hrs nya lbh bersyukur aja skrg), yg d ketahui hanya dr info2 yg d anggap terpercaya dgn bukti yg akhurat tp peristiwa nya sndiri psti ad lah hal2 yg tdk terkandung dlm info2 tsb, jd semua nya bijak2 lah menyikapi nya, intinya kedamaian itu "bisa" d ciptakan tnp ad anarkis ato kekerasan, nah pertanyaan nya kalo ad anarkis ato kekerasan bisa kedamaian itu tercipta? Bijak lah memilih cara pling tepat untuk menyikapi semua info dan fakta ini. :ampun: bila salah kata hny sekedar biar adem suhu :dansa:

Jadi kasihan kan yang tidak mengalami jaman Pak Harto, di indoktrinasi oleh informasi keberhasilan yang semu

Kekerasan diperlukan untuk menegakan ke amanan ..

1. Street Crime hrs di basmi dg petrus
2. Koruptor tembak sesegera mungkin
3. Pengedar/pemakai narkoba di "puso' kan saja
4. Partai dihapuskan jadikan 2 saja cukup
5. Agama dan ideologi dipisahkan dari politik
6. Demonstrasi adalah hal tabu
7. Garis komando jelas dan tegas
8. Legislatif di kurangi porsinya

Itu sebagian yg harus dilakukan
 
Determinasi politik .. Oligarki orba dan kroninya ?

C'mon .. Be wise ..

Korupsi sekarang 1000% diatas orba, hutang LN orba selama 32 tahun masih kalah dg hutang yg dibuat sby .. Ekonomi dalam 10 thn terakhir jauh lebih morat marit dibanding jaman orba

Sampai thn 90 an ... Kalau kita ke LN ada rasa bangga sebagai WN Indonesia ..

"Oh.. Indonesia ? ; aha.. Soeharto the smiling general" dan 2 jempol diangkat oleh mereka

Jaman sby ?

"Indonesia ? Oh the country with zo many zeros in the currency ? .. The crying General ?" Sambil dicibir

Ga percaya bawa rupiah trs tukaarkan di bank either di hkg/china/sing/ atau negara lain (itu baru asia)

kalau yang ini saya mau komen karena lebih faktual dan data tanpa sentimen sara, mari kita blejeti satu persatu ya.

hmm Rejim Orde Baru pada dasarnya menciptakan sistem Oligarki yang kebanyakan diisi oleh konglomerat dengan pola patronase yang tersentral pada Suharto. Rejim Orde Baru ini, dengan segala kekuatannya dalam hal ini aparat yang menurut sista harusnya menembaki rakyatnya sehingga menjadi pelindung dan penopang hidupnya kekuatan bisnis tertentu.

Hal itu dilakukan dengan segala kemudahan yang diberikannya, baik berupa lisensi, monopoli, subsidi, maupun kucuran kredit yang longgar. Dari adanya rente yang diberikan pemerintah tersebut, kekuatan bisnis itu tumbuh dan menguasai perekonomian Indonesia. Meskipun kemudian tekanan untuk menciptakan pasar yang lebih bebas semakin kuat, yang kemudian direspon dengan kebijakan deregulasi ekonomi pada tahun 1980-an, kekuatan bisnis yang menjalin hubungan ‘dekat’ dan ‘informal’ dengan Orde Baru itulah yang mendapat keuntungan. para pemikir barat termasuk Choamsky mengemukakan bahwa masa kekuatan ekonomi-politik pada Orde Baru dapat dikatakan sebagai bentuk oligarki kapitalis.

Nah sekarang apa buktinya yang saya tulis di atas mari kita periksa ciri2 pemerintahan oligarkis kapitalistik itu pertama, suatu oligarki kapitalis yang mampu menguasai dan, ‘secara instrumental’-tidak sekadar struktural-, memanfaatkan kekuasaan negara dan lembaga-lembaganya berikut dengan kekuatan koersifnya untuk kepentingan mereka sendiri; kedua, hubungan negara dan masyarakat yang ditandai dengan disorganisasi sistematis terhadap kelompok civil society; ketiga, suatu sistem patronase yang luas dan kompleks yang dipersonifikasikan oleh Suharto sendiri dengan poros di Cendana. Sistem patronase ini menjalar dan menembus ke semua lapisan masyarakat dari Jakarta, provinsi, kabupaten, hingga ke desa-desa

Pasca rejim Suharto jatuh, tidak berarti oligarki yang dulunya berada di bawah patronasenya ikut mati. Ia justru masih bertahan hidup hingga saat ini, tentu dengan sedikit penyusaian diri. Proses hidup mereka saat ini tidak seperti di masa Orde Baru dimana mereka berpatron secara terpusat pada Suharto. Pasca Suharto jatuh, para oligarki dan kroni Suharto ini menggunakan instrumen hasil reformasi, seperti demokratisasi, desentralisasi, dan deregulasi, untuk menata kembali hidup mereka harusnya sista ga usah khawatir kita masih di jaman orba kok hanya tampa soeharto.
 
Jadi kasihan kan yang tidak mengalami jaman Pak Harto, di indoktrinasi oleh informasi keberhasilan yang semu

Kekerasan diperlukan untuk menegakan ke amanan ..

1. Street Crime hrs di basmi dg petrus
2. Koruptor tembak sesegera mungkin
3. Pengedar/pemakai narkoba di "puso' kan saja
4. Partai dihapuskan jadikan 2 saja cukup
5. Agama dan ideologi dipisahkan dari politik
6. Demonstrasi adalah hal tabu
7. Garis komando jelas dan tegas
8. Legislatif di kurangi porsinya

Itu sebagian yg harus dilakukan


mohon ijin ya bahas

1. Street Crime hrs di basmi dg petrus
salah besar pendapat ini, petrus di lakukan setelah kinsolidasi politik orba memenangi pemilu dengan bantuan para jawara, contoh paling baik dari sini adalah bathi mulyono silahkan googling namanya dan pelajari kisahnya. streer crime di basmi? apakabar dengan ormas2 yang pakai loreng2? semua muncul di jaman orba tuuuhhh

2. Koruptor tembak sesegera mungkin
yang pertama harus di tembak berarti Soeharto nah dia biangnya korupsi bukan? cmiiw tapi korupsi doi termasuk yang sangat masif dan di mulai bahkan sebelum dia jadi presiden waktu jadi panglima kodam dipenogoro selundupin gula dan kopra dari singapura barengan ma bob ma liem, so dia yg harus di dor pertama

3. Pengedar/pemakai narkoba di "puso' kan saja
jaman orba jyga ga menghukum mati bandar kok liat khausus zarima si ratu ekstasi hahahah

4. Partai dihapuskan jadikan 2 saja cukup
golkar sama apa nih?

5. Agama dan ideologi dipisahkan dari politik
gimana mau di pisahin? nah cerita yang kamu bahas di atas tentang priok jelas2 mencampurkan agama dan politik, memainkan isu SARA untuk menghambat berkembangnya masyarakat sipil.

6. Demonstrasi adalah hal tabu
oh ya? hmm ini ngeri banget yah, terus kalau mau protes tanah kita di ambil paksa seperti kedung ombo ngadu nya sama siapa?

7. Garis komando jelas dan tegas
ga komen deh kalau ini

8. Legislatif di kurangi porsinya
hmmm Diktator dong ya, cobain deh tinggal di cina sana facebook aja di blok, gimana forum macam semprot? suhu2nya saya jamin mendekam di balik jeruji besi semua termasuk kamu sist ;)

Itu sebagian yg harus dilakukan

kalau itu di lakukan forum ini ga bakal ada, ga di lakukan begitu aja newala meraja lela. hahaha
 
Kujawab ya :

kalau yang ini saya mau komen karena lebih faktual dan data tanpa sentimen sara, mari kita blejeti satu persatu ya.

Sentimen sara adalah fakta yang ada dan dipakai oleh para oportunis utamanya dari golongan partai kotoran sapi dkk untuk menguasai negara ini... typical Isis dan Ikhawanul Muslimin yang bahkan di negara asalnya sudah dinyatakan sebagai teroris (baca dokumennya Yusuf Supendi deh)

Tapi kita ga kesitu dulu ya karena itu adalah konsumsi utk konpirasi kmp nanti nya

hmm Rejim Orde Baru pada dasarnya menciptakan sistem Oligarki yang kebanyakan diisi oleh konglomerat dengan pola patronase yang tersentral pada Suharto. Rejim Orde Baru ini, dengan segala kekuatannya dalam hal ini aparat yang menurut sista harusnya menembaki rakyatnya sehingga menjadi pelindung dan penopang hidupnya kekuatan bisnis tertentu.


Apa salahnya ?

Aku berlandaskan pandangan pujaanku Nicollo Machiavelli
Toh pada akhirnya rakyat juga yang merasakan manfaatnya, sepanjang mereka tidak neko neko dan mau menurut jauh lebih terjamin kehidupannya dan juga terjaga keamanannya

Hal itu dilakukan dengan segala kemudahan yang diberikannya, baik berupa lisensi, monopoli, subsidi, maupun kucuran kredit yang longgar. Dari adanya rente yang diberikan pemerintah tersebut, kekuatan bisnis itu tumbuh dan menguasai perekonomian Indonesia. Meskipun kemudian tekanan untuk menciptakan pasar yang lebih bebas semakin kuat, yang kemudian direspon dengan kebijakan deregulasi ekonomi pada tahun 1980-an, kekuatan bisnis yang menjalin hubungan ‘dekat’ dan ‘informal’ dengan Orde Baru itulah yang mendapat keuntungan. para pemikir barat termasuk Choamsky mengemukakan bahwa masa kekuatan ekonomi-politik pada Orde Baru dapat dikatakan sebagai bentuk oligarki kapitalis.

Lalu kenapa ?

Buktinya setelah belasan tahun reformasi gagal total yang membodohi seluruh masyarakat Indonesia akhirnya tidak ada satupun kemajuan dalam industri apapun yang dapat dibanggakan ........

Ingat peternakan sapi Tapos ? lalu sekarang ? malah import gila gilaan dan dijadikan lahan oleh para bandot peliharaan ngkong lembang itu untuk memelihara pushtun pushtunnya........ (kalau dilanjutkan lagi nanti dikatakan sentimen sara)

Nah sekarang apa buktinya yang saya tulis di atas mari kita periksa ciri2 pemerintahan oligarkis kapitalistik itu pertama, suatu oligarki kapitalis yang mampu menguasai dan, ‘secara instrumental’-tidak sekadar struktural-, memanfaatkan kekuasaan negara dan lembaga-lembaganya berikut dengan kekuatan koersifnya untuk kepentingan mereka sendiri; kedua, hubungan negara dan masyarakat yang ditandai dengan disorganisasi sistematis terhadap kelompok civil society; ketiga, suatu sistem patronase yang luas dan kompleks yang dipersonifikasikan oleh Suharto sendiri dengan poros di Cendana. Sistem patronase ini menjalar dan menembus ke semua lapisan masyarakat dari Jakarta, provinsi, kabupaten, hingga ke desa-desa

Kembali salahnya dimana ? apa membuat para pemulung tambah susah ? malah yang ada sekarang lebih banyak yang jadi gembel dengan kondisi perekonomian amburadul tak jelas ini

Lebih banyak orang susah dan dimanipulasi dengan data yang sdh direkayasa seakan akan kemiskinan menurun......mana berani menggunakan data PBB ?
Pasca rejim Suharto jatuh, tidak berarti oligarki yang dulunya berada di bawah patronasenya ikut mati. Ia justru masih bertahan hidup hingga saat ini, tentu dengan sedikit penyusaian diri. Proses hidup mereka saat ini tidak seperti di masa Orde Baru dimana mereka berpatron secara terpusat pada Suharto. Pasca Suharto jatuh, para oligarki dan kroni Suharto ini menggunakan instrumen hasil reformasi, seperti demokratisasi, desentralisasi, dan deregulasi, untuk menata kembali hidup mereka harusnya sista ga usah khawatir kita masih di jaman orba kok hanya tampa soeharto.

Totally wrong !

Karena tidak ada yang kusebut garis komando dan berjalan tanpa arah maka yang ada adalah penjarahan dan korupsi besar besaran

Pada era Pak harto, ada GBHN, ada Repelita ada Pelita dan semua berjalan ke satu titik..... setelah reformasi bodoh itu.. semua itu hilang

mana ada target pembangunan ?

Korupsi ? ya dulu ada tapi terukur karena ada target pembangunan yang harus diselesaikan dan paling juga sekian persen yang dapat dikorup, sekarang dengan tidak adanya koordinasi dan garis komando maka apapun keputusan atasan bawahan dengan santainya tidak melaksanakan semua punya hak semua memutuskan untuk kepentingan sendiri

Ga percaya ? coba saja deal dengan salah satu departemen .. walau menteri setuju bisa saja sekjen tidak menolak, dirjen tdk mau paraf bahkan ka biro pun bisa punya suara.... lama lama tukan sapu juga bisa ikut bersuara

sista ga usah khawatir kita masih di jaman orba kok hanya tampa soeharto.

Kita sudah sekian belas tahun bukan di jaman Orba tapi OrJa (orde ga JelAs) ataui Orji (orde menjijikkan)


1. Street Crime hrs di basmi dg petrus
salah besar pendapat ini, petrus di lakukan setelah kinsolidasi politik orba memenangi pemilu dengan bantuan para jawara, contoh paling baik dari sini adalah bathi mulyono silahkan googling namanya dan pelajari kisahnya. streer crime di basmi? apakabar dengan ormas2 yang pakai loreng2? semua muncul di jaman orba tuuuhhh


Masih lebih baik ormas macam PP atau AMPG atau sejenisnya daripada FPI yang atau FBR atau segala bentuk preman berjubah yang sweeping di bulan puasa tapi malah maling kan ?

Apa bagusnya kisah bathi Mulyono ? aku sdh baca kok..... ga ada hebatnya..kalau nggak salah juga ga akan jadi target

Bathi Mulyono bukan sembarang preman. Dia ketua Yayasan Fajar Menyingsing, organisasi massa yang menghimpun ribuan residivis dan pemuda di daerah Jawa Tengah. Organisasinya itu dibekingi oleh Gubernur Jawa Tengah Supardjo Rustam, Ketua DPRD Jawa Tengah Widarto dan pengusaha Soetikno Widjojo. Dengan “restu” elite penguasa daerah, Bathi menjalankan bisnisnya mulai dari jasa broker sampai dengan lahan parkir di wilayah Jawa Tengah.


Memang layak dibunuh kan ?

2. Koruptor tembak sesegera mungkin
yang pertama harus di tembak berarti Soeharto nah dia biangnya korupsi bukan? cmiiw tapi korupsi doi termasuk yang sangat masif dan di mulai bahkan sebelum dia jadi presiden waktu jadi panglima kodam dipenogoro selundupin gula dan kopra dari singapura barengan ma bob ma liem, so dia yg harus di dor pertama

ngawur

sebagian dari hub Om Liem dan Pak Harto

Kedekatan Sudono Salim yang akrab dipanggil Om Liem dengan Soeharto bermula saat Soeharto menjabat Panglima Komando Daerah Militer Jawa Tengah tahun 1950-an. Liem dipercaya Soeharto untuk memasok kebutuhan tentara.

Salim menggandeng sahabatnya Djuhar Sutanto, Ibrahim Risjad, dan Sudwikatmono. Sudwikatmono tak lain adalah sepupu Soeharto. Mereka mendirikan PT Waringin Kentjana yang merupakan cikal-bakal imperium bisnis Grup Salim. dst dst.....

lalu salahnya dimana ?

3. Pengedar/pemakai narkoba di "puso' kan saja
jaman orba jyga ga menghukum mati bandar kok liat khausus zarima si ratu ekstasi hahahah

memang..... justru hal spt itu yang harus dipertegas... apan yang tidak sempurna di sempurna yang kurang tegas di pertegas

4. Partai dihapuskan jadikan 2 saja cukup
golkar sama apa nih?

Ga perlu golkar...yang penting nasionalis dan menanggalkan simbol keagamaan

5. Agama dan ideologi dipisahkan dari politik
gimana mau di pisahin? nah cerita yang kamu bahas di atas tentang priok jelas2 mencampurkan agama dan politik, memainkan isu SARA untuk menghambat berkembangnya masyarakat sipil.

Nah yang memainkan isu sara itu siapa ? kalau jelas dipisahkan dan agama tidak dicampur adukkan dengan politik beres kok
Agama kan hubungan vertikal tiap individu...horizontalnya tidak perlu ada...... yang dibutuhkan adalah etika dan norma dalam konteks horizontal bukan agama

Yang ribut ribut Jokowi murtad kalau mengucapkan selamat natal siapa hayooooooo

6. Demonstrasi adalah hal tabu
oh ya? hmm ini ngeri banget yah, terus kalau mau protes tanah kita di ambil paksa seperti kedung ombo ngadu nya sama siapa?

Kedung Ombo kan jadi waduk untuk kepentingan lebih besar kenapa harus protes ?

7. Garis komando jelas dan tegas
ga komen deh kalau ini

ga komen karena aku 1000% betul

8. Legislatif di kurangi porsinya
hmmm Diktator dong ya, cobain deh tinggal di cina sana facebook aja di blok, gimana forum macam semprot? suhu2nya saya jamin mendekam di balik jeruji besi semua termasuk kamu sis

Aku sangat sering ke China, jadi aku tahu kenyamanan disana, makanan murah, semua ada, yang penting rakyat nurut terjamin kok.... lagian apa sih bagusnya face book ? aku aja ga mau punya akun facebook, twit**ter, dan sejenisnya..... ga ada gunanya

Kalau negara stabil spt dulu..... forum diskusi cukup yang umum saja kok..... ga akan ada masalah,

Hanya karena banyak orang sok pinter maka jadi susah sendiri dan menyalahkan pemerintahan yang stabil.......
typical orang orang macam itulah para oportunis yang harus di enyahkan
 
wah, kak liana_s baca buku apa ya? bisa detil gitu
 
“Piye kabare, sih enak di jamanku toh?”.
opo - opo murah, termasuk nyawamu !

huahahahaha setubuh, kok berita macem gini baru baca ane serem jg ya dor dor di jalan raya gitu byk korban ._______.
 
huahahahaha setubuh, kok berita macem gini baru baca ane serem jg ya dor dor di jalan raya gitu byk korban ._______.

SALAH !

Indonesia paling aman dan nyaman adalah saat jaman orde baru, kalau hanya fokus berusaha untuk meningkatkan taraf hidup, kita damai damai saja kok.......

Tidak ada demo dilakukan buruh buruh tidak tahu diri yang memblokir jalan, tidak ada gerombolan berjubah yang menyalah gunakan agama namun malkah menjarah.... harga harga relatif stabil...

Gara gara reformasi bodoh yang tidak karuan itu jadilah seperti sekarang ini.... mundur di semua bidang dan menjadi bangsa yang terbelakang

Ingat ! HAM dan demokrasi adalah omong kosong terbesar didunia ini
 
Jaman dulu berani demo, lempar batu ditembak. Jaman sekarang demo lempar batu kurang greget, nutup akses jalan umum n bahkan bandara.

Otoriter vs democrazy
 
Jaman dulu berani demo, lempar batu ditembak. Jaman sekarang demo lempar batu kurang greget, nutup akses jalan umum n bahkan bandara.

Otoriter vs democrazy

Itu karena era ORBA nggak ada dia.
 
Itu karena era ORBA nggak ada dia.

Alangkah indahnya dan nyamannya Indonesia kalau berani demo yang bikin macet dan menutup akses yang merugikan orang langsung di eksekusi di tempat ..
 
liana_s saya sependapat jika korupsi masa sekarang setelah soeharto meningkat 1000%

menurut pandangan saya:
1. masa orba : korupsi ada dipihak pemerintahan pusat
2. masa sekarang : dari pemerintahan pusat sampe akar" rakyat jelata pun ikut korupsi
 
Bimabet
Maaf ikut menanggapi, kalau masalah korupsi negara qta ga akan lepas dari itu dalam jangka waktu dekat, knp? Karna zaman orde baru yg menjadi cikal bakal merebak'y korupsi pada saat ini dan rezim itu berkuasa slama lebih dari 30 tahun, itu sama saja qta diajari korupsi slama 30 tahun, minimal qta bsa sedikit bebas dari korupsi itu setelah 30 tahun orde baru turun atau setelah habis'y generasi yg notabene mencicipi hidup pada rezim orde baru....
Justru menurut saya keberhasilan rezim orde baru itu sendiri adalah suatu kebohongan publik, dimulai dengan kudeta secara halus pemerintahan orde lama, untuk sekedar info, rezim orde lama menurut saya 10x lebih baik dari zaman orde baru, siapa yg ga segan terhadap indonesi pada saat itu, hanya sayang kudeta secara halus pada saat itu yg dilakukan orde baru pada saat itu dengan menebar isue komunisme bahwa PKI yang akan menguasai indonesia, padahal pada saat itu memang indonesia sangat baik dan erat hubungan'y dengan para negara komunis seperti china dan sovyet, sukarno pada saat itu memberi izin pada partai komunis untuk berdiri di indonesia, saya rasa ada muatan politik dari situ, sukarno pada saat itu sangat tegas dalam membela negeri termasuk menjaga kekayaan alam indonesia, pada saat itu amerika sudah bersiasat untuk mendapatkan kekayaan alam indonesia seperti pendirian freeport, caltex dll, namun pada saat itu presiden sukarno tidak menginginkan kerja sama yg hanya menguntungkan bangsa lain, perencanaan sukarno pada saat itu terfokus untuk mengembangkan sdm anak bangsa hingga dapat mengolah kekayaan negri sendiri, dengan sulit'y saat itu untuk menjalin kerjasama dengan indonesia ada siasat lain dari amerika, yaitu dengan meruntuhkan rezim orde lama, maka disebarlah isu komunisme dan saat itu suharto yg berperan secara penuh dan berandil besar menurut saya dalam hilang'y aset" kekayaan alam indonesia, naik'y rezim orde baru terkait campur tangan pihak amerika, itu sangat dapat dilihat, dulu indonesia sangat ditakuti karna kedaulatan indonesia sangat terjaga, indonesia sbg anak emas sovyet dan menjadikan bangsa lain segan terhadap indonesia, fakta yg bsa qta lihat adalah knp saat ini indonesia terlihat lebih dekat dengan amerika daripada dengan rusia, itu salah satu bukti bahwa indonesia telah dalam masa penjajahan baru secara halus oleh amerika melalui rezim orde baru, jika qta lebih teliti bukankah komunisme itu lebih kental saat orde baru daripada orde lama, maka kenapa saya bilang keberhasilan orde baru itu adalah kebohongan publik, pemberitaan media itu sendiri dibatasi dan hanya memberitakan hal" yg baik mengenai orde baru, sedangkan fakta buruk'y slalu ditutupi, kalau memang orde baru itu sukses, apa yg menyebabkan krisis pada saat itu? Bukankah IMF bembatasi pinjaman terhadap indonesia, dengan pembatasan itu maka berdampak pada pembatasan subsidi dlm negri maka seketika itu jg harga" langsung merangsak naik, itu hanya menurut logika saya aja, adapun dalam segala bentuk kekerasan pada saat itu adalah untuk menutupi kebobrokan orde baru pada saat itu, sangat erat koq kaitan'y, benar yg dikatakan suhu d'atas smua'y semua kebijakan saat itu adalah untuk keuntungan kroni'y aja, contoh "pemberantasan preman dalah untuk memberikan ladang untuk ormas yg didirikan yapto yaitu PP", sebenar'y kekerasan itu sendiri ga ada yg diperuntukan untuk rakyat tp untuk keuntungan kroni'y dan dia sendiri, inti'y pada saat itu rakyat diharuskan untuk bungkam, kalo dia bilang A rakyat otomatis harus bilang A ga boleh bilang yg lain, klo bilang yg lain ya taruhan'y nyawa, apa bagus'y seperti itu, contoh kecil, dalam berpasangan aja qta ga akan mau d'dikte sama pasangan apalg dlm kehidupan bernegara, bangsa ini milik rakyat bukan milik pemimpin'y, adapun pemimpin mengajukan suatu cara untuk menggerakan bangsa, rakyat punya hak untuk tau apa pengaruh'y scara transparan, bukan keingin tahuan rakyat itu d'berantas, pada saat itu sama aja rakyat itu sengaja dibodohkan, ironis memang, bisa dilihat koq dari sisa kroni'y bagaimana sikap orde baru yg mau untung sendiri, contoh konkrit'y ky aburizal bakrie, halloo, gmn kabar'y lapindo, dya yg beli tanah buat d'explor minyak'y tp tanah itu sama skali ga bagus dan kemungkinan bencana akan terjadi jika d'drill, tp nekat dan setelah bencana'y terjadi malah d'ajukan sbg bencana alam, itu sama ky qta beli elektronik, qta bongkar qta rusak segel'y lalu qta balikin sama toko dan claim itu adalah cacat pabrik, muke gile, yg ky gtu masih d'bela
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd