Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
PERHATIAN-PERHATIAN !!

Update OreKaImo akan di release pukul 3 atau 4 pagi :ngeteh:


harap dipersiapkan tenda, tiker, dan lapaknya pada lahan yang sudah disediakan. :banzai: :banzai:

jangan lupa tinggalin aja KOMENG nya disini :pandapeace: apalagi kalo dipersiapkan KRIPIK dan SARANG burung ane juga nggak masalah kok :hore:


bawa tisu jangan lupa, ama kentang juga. selamat menunggu :mancing:
 
PERHATIAN-PERHATIAN !!

Update OreKaImo akan di release pukul 3 atau 4 pagi :ngeteh:


harap dipersiapkan tenda, tiker, dan lapaknya pada lahan yang sudah disediakan. :banzai: :banzai:

jangan lupa tinggalin aja KOMENG nya disini :pandapeace: apalagi kalo dipersiapkan KRIPIK dan SARANG burung ane juga nggak masalah kok :hore:


bawa tisu jangan lupa, ama kentang juga. selamat menunggu :mancing:

Belanja kripik kentang sama sarang burung rasa kentang dulu buat nunggu updatetan
 
ohhhh oke siap. ngarti ane :jempol: jujur ane lebih suka cerita tarik ulur model liana and i..siapa tu yg nulis ane lupa :bingung: disitu liana ama bokapnya incest...tp lama bgt sampai proses ssnya. akhirnya juga ada ss nya sih tp di mimpi :pandaketawa:
terimakasih om sudah meramaikan trit lusuh ane :ampun:

Baru baca cerita lawas yg suhu maksud .... jadi ngerti arahnya. Model gitu bisa juga, toh akhirnya liana sama bokapnya dapat kebahagiaannya.
 
Ore no Kawaii Imouto



Chapter 4
(Sebuah Kemurnian)

Bogor, 27 April 2016
14.40 WIB


“Hah? Beneran nggak bisa pulang bentar aja apa, Yah?“


“nggak bisa, Nara. Ayah minggu ini nggak bisa pulang. Pekerjaan ayah yang nuntut ayah buat stay disini sampai minggu depan.“ aku hanya bisa menekuk wajahku. Benar, kepulangan Ayahku kembali ditunda minggu ini. Katanya ayah memiliki target di perusahaannya yang harus dicapai dalam beberapa minggu. Ini sudah minggu kedua ia tidak pulang. Kami hanya dikirimi uang tiap minggunya demi kebutuhan kami sehari-hari.


“Aduh, soalnya..situasinya lagi parah banget nih, Yah.” Ucapku dengan suara yang sengaja dipelankan. Kulihat Shiro yang menuruni tangga hanya berjalan santai seperti tak melihatku. Bukan tidak melihatku, dia sengaja mengacuhkan keberadaanku! Padahal posisi tangga dan telepon rumah hanya berjarak dua meter.


“Hahaha..emang ada apa?”


“ I-itu.. “ Shiro menarik kursi makan dan mengambil sepiring nasi. Ia hanya makan mie instant pagi ini. Kelihatan sekali dia benar-benar menjauhiku. Bahkan empat hari ini dia tak berangkat sekolah denganku, atau memakan masakanku. Ia menyisihkan jatah uang sakunya untuk membeli makan sendiri.


Benar. Sudah empat hari berselang semenjak kejadian itu. Kejadian dimana aku tanpa sengaja membiarkan shiro terkunci diluar rumah hampir dua jam lamanya. Disaat yang sama, keperjakaanku juga hampir hilang di tangan tetanggaku, Riana Diandra. Wah, hampir saja aku menodai Riana saat itu. Yah, sebenarnya tidak menodai juga sih. Pertama, kami tidak benar-benar melakukan sampai seks. Kedua, seandainya terjadi pun kami melakukannya atas dasar saling suka. Tunggu, apa benar aku juga menyukainya? Bukankah aku berengsek jika aku melakukan itu hanya berdasar pada hasrat semata? Hingga saat ini aku bahkan tak memiliki perasaan yang orang sebutkan tentang datangnya cinta. Ikky Rizaludin, sang maestro bercinta pernah mengemukakan padaku tentang “apa yang kau rasakan saat cinta datang padamu. Itu mungkin sudah cukup lama, mungkin setelah pertemuan pertamaku dengan Riana.


~OreKaimo~


Bogor, 24 April 2014
16.40 WIB



“Hohoho, lu butuh saran asmara? Ga nyangka gua orang yang tahan ngejomblo sekarang bermain-main dengan AS-MA-RA!“ Ia yang sebelumnya menonton video JAV (Japanese Adult Video) terbarunya kini mulai merentangkan tangan bak seorang pujangga. Beberapa saat sebelumnya aku menyatakan pertanyaan “mengapa orang gampang banget pacaran.” Aku hanya melihatnya tanpa ekspresi. Tentu, makan sukro jauh lebih asoy daripada mendengarkan orang yang tiap hari kerjaannya nge-bokep. Dia berdehem pelan lalu melanjutkan.


“Kalau lu ngira seseorang yang nyaman sama lu kemudian dia perhatian sama lu adalah tanda dia cinta sama lu maka lu salah! Salah besar!“


“ Masa sih? Tapi kan,- “ aku mengerenyitkan dahi karena menurutku pernyataannya tidak masuk akal.


“ Ini teori gua, rasa nyaman dan perhatian adalah perwujudan lain dari lamanya waktu yang lu habiskan bersama dia. Itu nyaman! Dan nyaman, datang setelah lu merasakan cinta. Nggak percaya? Pernah lu denger benci jadi cinta? Nah, nyaman tercipta dari hasil datangnya cinta. Tapi nyaman tanpa cinta? Itulah kenapa seiring berjalannya waktu orang pacaran akan putus dan bosan karena sebenarnya tak ada rasa cinta dalam diri mereka. Dan inilah kenapa banyak orang yang selingkuh, karena orang saat ini lebih mencari perhatian dan rasa nyaman dibandingkan orang yang benar-benar mencintainya. Karena cinta tak lekang oleh usia. Dan inget Nara Purnama, saat seseorang tersakiti itu bukan cinta namanya. Karena cinta tak pernah menyakiti. “ pungkasnya sambil tersenyum. Aku tertegun beberapa saat sebelum tertawa masam.


“ Tumben omongan lu bener. “ celetukku yang membuatnya terkekeh.


“ Dan gua bakal ngomong sekali aja, jadi dengerin baik-baik. Satu, saat lu jatuh cinta mata lu akan terhipnotis saat dia bicara sama lu. “ aku mengangguk paham. Tanganku sibuk merogoh butiran sukro dalam kemasan kuning bermerk terkenal itu.


“ Kedua. Lu nggak akan pernah bisa bicara bohong sama dia. Seandainya lu coba bohong, dia akan langsung sadar. Kenapa? Karena lu nggak akan kuat adu pandang sama dia.“ aku sedikit tidak percaya. Masa cuma menatap aja nggak kuat?


“Lanjut. Yang ketiga?”


“Yang ketiga. Ini kategori umum, saat dia tersenyum dan menyentuh lu meski sekecil ujung kuku. Badan lu akan menunjukkan reaksi istimewa yang belum pernah lu rasain sepanjang hidup lu.”


“Hah? Reaksi istimewa gimana?” tanyaku kurang mengerti. Dia tersenyum melihatku mulai tertarik. Kemudian ia mengambil posisi duduk berhadapan denganku.


“Badan lu, tiba-tiba akan ser-seran. Jantung lu berdebar-debar, pikiran lu blank, keringet dingin nggak karuan! Tapi...”


“Tapi?” kejarku.


“Kalo lu udah nggak disentuh lagi, lu kayak orang yang abis kehilangan ion. Lunglai! Hopeless! Serasa dada lu kosong melompong nggak ada isinya.”


“Kok yang terakhir malah kayak orang sange?” ucapku dengan wajah polos. Ia tampak berpikir.


“Yah, mirip-mirip lah. Anggap aja begitu. “ ia berdiri dan kembali duduk dimeja belajarnya, kemudia mem-play kembali video pornonya. Tampak si actress dalam video itu sedang diperkosa dan digilir oleh pria-pria di dalam kereta. Payudara putihnya berayun seiring hentakan kasar pria yang menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Mulut si wanita juga tidak kalah, ia bergantian mengocok dan mem-blowjob pria-pria lain di depannya. Saat hanya tinggal tersisa satu penis besar yang mendesak mulutnya, mataku terkunci pada adegan itu.


Tak kusangka wanita jepang itu melakukan fellatio. Lidahnya berputar diantara kepala penis yang keluar masuk mulutnya. Liur beningnya itu itu tak habis-habisnya melumuri seluruh penis, membuat pemandangan menggairahkan bagi siapapun yang melihatnya. Tak puas, Ia juga menjilati bola kemaluan sang pria. Sementara sang pria mulai melenguh nikmat, tangan si wanita yang kosong mulai bergerak mengusap pusar dan mencubiti puting lelaki itu. Nampaknya sebagai orang yang ber-acting diperkosa Ia ingin segera mengakhiri permainan ini dan membuat lelaki itu cepat ejekulasi. Benar, dengan merangsang segala titik sensitif pada tubuh pria itu dan mendesah keras seperti ia benar-benar menikmatinya.

Note: Buat yang belom tau aja ini mah. :baca: yang belum taooo.. :ngupil:
  1. Doggy Style (Posisi anjing kawin) adalah posisi seks dimana si wanita disetubuhi dari belakang dengan cara menungging. Doggy Style banyak disukai kaum pria karena memberikan kenikmatan lebih serta dinilai memiliki kesan liar dan seksi. Posisi klasik untuk doggy style adalah berlutut dengan bertumpu pada kedua kaki dan kedua tangan. Agar tidak pegal si wanita diharapkan melengkungkan punggungnya ke bawah, atau dalam pose yoga disebut Cat-Cow Pose.
  2. Blowjob , seperti dalam bahasa inggrisnya blowjob adalah sebuah foreplay yang dilakukan sebelum bercinta guna menstimulasi pasangan agar gairahnya segera bangkit. Istilah blowjob biasanya diberikan untuk wanita yang mengoral (menghisap) penis si lelaki hingga dia dalam posisi siap seks.
  3. Fellatio , banyak yang mengira istilah ini digunakan sama seperti blowjob. tapi sebenarnya fellatio sendiri jauh dari sekadar blowjob. Jika blowjob lebih banyak mengonsentrasikan aktivitas mulut pada penis si lelaki, pada fellatio wanita diharapkan lebih mengeksplorasi diri dengan tidak hanya menggunakan mulut. Yaitu, menganjurkan si wanita menggunakan jemari untuk merangsang daerah sekitar genital, yaitu paha dalam, dan bokong.


“Pokoknya, kalo lu ngerasain itu. Nggak salah lagi. Lu pasti jatuh cinta!” aku hanya membaringkan tubuhku diatas karpet dan menatap langit kamar, lalu terpikir sesuatu.


“Oh iya. Kan lu belom punya cewek. Kok lu bisa ngasih saran begitu?” tiba-tiba ia yang terfokus pada monitor laptopnya kini terganggu konsentrasinya. Tertohok mungkin, karena meski tengah memulai debutnya di dunia perlendiran namun tak sekalipun gadis yang serius ingin merajut cinta dengannya. Ikky yang mulai kesal mulai melempariku dengan buku-buku disamping laptop nya.


“Berisik banget si! Gangguin Tsubasa Amami di gangbang aja lu ah!”


~OreKaimo~


Aku tersenyum miris beberapa saat mengingat kejadian memalukan itu. Seorang pecinta JAV dengan slogan “nggak ikeh nggak asik!” tiba-tiba menjadi pujangga mendadak yang mengajariku soal cinta. Seberapa dungunya aku ini? Tapi, aku tidak tahu apa memang perlu waktu, atau memang aku tak memiliki perasaan itu. Setelah adegan erotis kami di kamar Riana aku belum merasakan apa yang Ikky katakan soal cinta.





“Nara?”




“Nara? Kamu denger Ayah?“


“Oh Iya, Yah! Maaf. “ aku yang tak sadar melamun segera menjawab pertanyaan ayahku.


“Huh, masih muda kok ngelamun mulu.”



Hehe, maaf. Jadi sebenarnya..Shiro lagi baper, Yah. “


“Hmm? Baper? Hahaha baper gimana maksudmu?”



“Yaaa, dia ngediemin aku, ngacuhin aku, terus sikapnya jutek banget. Udah kayak Ibu-ibu ngidam.”


“Hahahaha..kok bisa gitu?”



“ Iya, jadi ceritanya kunci duplikat Shiro rusak, dan dia lagi pergi ke rumah temennya. Nah, kebetulan. Pas hari minggu itu aku juga lagi main ke rumah Riana.. “


“Riana? yang tetangga belakang rumah itu?“ tanyanya memutus penjelasanku.


“ Iya yang itu! Terus aku lupa dan malah bawa kuncinya pergi kayak biasanya. Ya, shiro jadi nggak bisa masuk rumah deh, nu-nungguin aku pulang s-satu jam setengah.. “


“HAHAHAHAHA!”



“PRAAANGGGG!!!“ bersamaan dengan tawa ayah yang meledak-ledak, suara mangkuk plastik terjatuh menggema di ruangan ini. Mie didalamnya berhamburan, bersama dengan kuah mie yang tumpah menggenangi lantai. Aku bergidik karena yang menjatuhkannya adalah shiro.


errr...ochiru
(“errr...jatuh”) gumamnya seraya memunguti mie yang berserakan. Gawat! Lama-lama aku bisa dibunuh!


“ Ayah! Kok malah ketawa sih! Ini bahaya banget! Dia mogok makan masakan aku coba! “ protesku karena tawa ayah yang tak berhenti terdengar. Shiro meletakkan mangkuknya di cucian piring dan memasak mie yang baru. Ia menyalakan gas dan mulai merebus mie dalam panci kecil.


“Hahahaha, lagian kamu sih oon banget! Masa adik sendiri dibiarin kekuncian di luar? hahaha” aku hanya menatap telepon itu datar. Rasanya agak gimana gitu dibilang oon sama ayah sendiri.



“Ini kesalahan kamu. Jadi kamu harus bertanggung jawab! Biar gimana dia itu anak dari Sana Kashiwagi, Ibu kamu. Jelas kelakuannya mirip. Kalo ayah ada di posisi kamu pun ayah akan dicuekin begitu sama Ibu kalian. Seminggu malah.“ aku cukup kaget mendengarnya. Berarti ayah juga sering mengalami hal seperti ini bersama Ibu.



“Iya ya. Dia mirip banget sama Ibu.” Ucapku lirih. Kulihat Shiro telah selesai memasak dan kembali ke meja makan untuk menyantap mie rebus nya.


“Hei, Nara.” Suara telepon ayah mengalihkan perhatianku.



“Apa kalian kangen sama Ibu?” mulutku bahkan tak terbuka untuk menjawabnya. Hanya suara gemerusuk suara telepon yang menghubungkan kami. Aku tahu, ayah pun tahu. Kami berdua, ralat, maksudku kami bertiga benar-benar merindukan ibu. Saat bahagia kami, waktu-waktu menyenangkan itu. Terasa baru kemarin berlalu. Dan satu-satunya alasan ayah membenamkan dirinya dalam kesibukan adalah rasa dukanya yang belum juga menghilang karena kepergian Ibu.


“Ayah kangeeenn banget sama Ibu. Kalau dia masih ada sekarang mungkin nggak ya Ayah dimarahin karena ninggalin kalian gini?“ suaranya memberat. Aku yakin mengatakan itu semua menguak goresan itu kembali terbuka lebar. Aku lebih memilih diam mendengarkan.


“Ayah rasanya udah jadi ayah yang jahat buat kalian. Ninggalin semuanya cuma demi kerjaan, ngabisin waktu dan pikiran cuma demi uang yang bahkan nggak bisa menyelamatkan Ibu untuk tetap bersama kita.. “



“Ayah..”


“Padahal doa kita nggak macem-macem kan, Nara, Shiro? Kita cuma pengen terus bareng-bareng. Sekalipun harus berpisah karena kematian pun, Ayah nggak nyangka akan secepat ini.“ tubuhku meradang, membimbing jari-jariku mengepal. Urat-urat syarafku menekan segala emosi ku yang tak stabil.


“Seandainya Ibu berada di sisi kita la,-“



“AYAH! CUKUP! IBU NGGAK BUTUH TANGISAN KITA! ” untuk pertama kalinya aku berteriak keras pada orang tuaku. Nafasku tercekat menyadari Shiro menatapku tajam, seperti tidak suka. Tapi tiba-tiba dia mengalihkan pandangannya cepat dan kembali memakan mie nya.


“Karena..Ibu bahkan lebih nggak senang melihat kondisi ayah yang seperti sekarang! Kita memang butuh ibu! Kita kangen sama ibu! Tapi bukan berarti hidup kita berakhir karena dia nggak disini lagi. Bukannya akan lebih baik kalau kita berusaha? Mendoakannya? Biarin ibu tenang melihat kita disana.“ nafasku tersengal menyelesaikan kalimatku. Aku bahkan tidak peduli shiro menatapku seperti apalagi. Mungkin baginya aku adalah bedebah sampah yang mengusik nama mendiang ibunya yang telah tiada. Pikiranku hanya satu, aku harus menyelamatkan ayah. Dia adalah orang tua kami satu-satunya. Jika ayah pergi meninggalkan kami, bahkan disaat kami tidak mampu untuk melihatnya. Lantas kemana kami harus berlabuh?


“Maafin Ayah.” Kata-kata ayah memukulku telak dalam kebekuan. Kudengar isakan pria paruh baya itu, orang tua tercintaku menangis karena perkataanku padanya. Apa aku menjadi orang yang hina sekarang?



“ Nggak, Yah. Ayah nggak salah. Kita hanya perlu memperbarui hidup kita. Pola pikir kita. Kita nggak akan miskin meski ayah nggak kerja disana. Nara pengen mulai besok Ayah pertimbangkan untuk resign dari perusahaan tempat Ayah kerja. Maaf, bukan Nara sok tau jadi anak. Ngebangkang sama orang tua. Nggak patuh. Nara Cuma pengen ayah denger permintaan seorang anak yang bahkan belum pernah menuntut apapun dari orang tuanya. “ dia membisu, menunggu bibirku kembali berucap.


“ Akan lebih baik kalo Ayah disini. Ada shiro yang masih membutuhkan ayah. Dan ayah harus tau.. “ aku mengecilkan suaraku dan tersenyum.


“ Dia sangat cantik seperti Ibu. “ aku tak kuasa menahan air mataku. Tak ada balasan dari seberang sana. Memaksaku memaku kakiku dan termenung di sudut tangga rumah ini.


“Kalau Ibu tau anak ayah sudah sebesar ini, pasti Ibu akan senang. Ayah bangga sama kamu, Nak. Maafin ayah karena salah selama ini. Ayah benar-benar hilang akal, karena Ayah begitu mencintai Ibumu. Baik, akan ayah pertimbangkan untuk resign. Dan untuk kamu, Nara. Jaga adikmu baik-baik. Ayah punya trik agar membuat dia kembali ceria lagi sementara. “



“Trik?”


“Hadiahnya harusnya sudah sampai sekarang. Dia dari kemarin minta ayah beliin. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf pada adikmu. “



“Heh? Hadiah apa? Dikirim kesini sekarang? “ aku menengok ke arah Shiro. Tampak ia hanya mencuri-curi pandang padaku, kulihat senyuman samar ia sembunyikan dari balik bibirnya. Tapi sepertinya senyumannya tidak ditujukan ke arahku. Menyebalkan.


“TING-TUNGGG!!!” bel rumah itu berbunyi beberapa kali hingga membuat kami sadar. Ada tamu? Tumben banget, pikirku.


“Yah, udah dulu ya. Kayaknya ada tamu, nih.” Ucapku. Sementara Shiro sudah meninggalkan meja makan dan lekas-lekas pergi keluar untuk memeriksanya.


“Oke. Bilangin permintaan maaf ayah ke shiro ya.” Setelah menutup telepon aku segera menyusul shiro ke depan. Kulihat beberapa orang dari layanan jasa pengantar barang datang membawa sebuah kotak besar dibungkus seperti kado. Aku tercengang melihat shiro terpingkal-pingkal kegirangan.


“Huaaaaa!!! Ne ne, Kore wa...watashi no purezento da ne?”

(“Huaaaaa!!! Hei hei, Ini... hadiahku, kan?”) tanyanya bersemangat yang membuat kurir barang itu menggaruk kepalanya tak mengerti. Sudah jarang kulihat tawanya serenyah itu. Sialan, di rumah aja hawanya kayak pengen bunuh gua, batinku kesal.


“Dari siapa, Pak?“ ujarku mendekati mereka. Shiro kembali memalingkan wajahnya didepanku. Enggan untuk melihatku. Aku hanya menggelengkan kepalaku.


“Oh, Ini Mas.” Kurir itu melepas sebuah kertas yang menempel pada kado dan memberikannya. Belum sampai ditanganku, shiro merebut kertas itu dan membacanya. Iris kecoklatan itu bergulir cepat membaca kata demi kata yang tertuang di kertas itu. Ia tersenyum sumringah dan melempar kertas itu sembarangan. Aku memungut kertas itu dan membacanya.


Hadiah ini adalah permohonan maaf untuk..





Anak perempuanku :p


Alisku berkedut menyadari sebuah kalimat “anak perempuan” dan “kode emoticon lidah melet”. Ayahku, beberapa saat lalu. Terhanyut dalam lautan air mata. Dan sekarang, seperti tak terjadi apapun, dia memberikan kado pada satu anaknya saja. Yang lebih membuatku geram adalah, Apa-apaan emoticon itu? Aku tahu itu ditujukkannya padaku!


“Kono purezento wa Shiro no mono yo!! Sou sou! daddy will never give this to someone let he’s sister locked outdoors.“
(“Hadiah ini adalah milikku! Bener banget! Ayah nggak akan mungkin kasih ini sama orang yang ngebiarin adiknya terkunci di luar”)
ucapnya bergumam sendiri tanpa menatapku. Ia mendekap kado itu erat-erat. Ni anak udah pinter ngomong inggris rupanya. Bukan rasa bersalah, justru rasa kesal yang memenuhi dadaku.


Ayo, Pak! Bawa masuk ke dalam! ujarnya meninggalkanku begitu saja. Aku hanya menatap tubuh itu berlalu dari pandanganku.


“Ini, Mas. Mohon di tanda tangani dulu.” Ucapnya memberikan tanda terima yang langsung kutandatangani. Sementara dua orang yang lain mengangkat kado yang sepertinya cukup berat itu. Setelah para kurir itu pergi kucoba bicara dengan Shiro. Aku menajamkan indra pendengarku di muka pintu. Terdengar suara gaduh diiringi dengan senandung senangnya dari dalam kamar.


“Nani ka naaa? Nani ka naaa~ “

(“Apa yaa? Apa yaaa~”)



“Shiro?” aku yang tidak tahan langsung memanggilnya dari luar. Suara gaduhnya tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Aku bagai seorang pecundang bodoh yang bicara sendiri dibalik pintu kayu ini. Huah, harusnya aku tahu dia masih marah.


“Nani?”
(“Apa?”)
baru aku hendak meninggalkan kamarnya, terdengar suara lirih yang membuatku kembali bersemangat dan kembali lagi.


“Mitte kudasai kono purezento. Onegai..”

(“Biarin aku lihat hadiahnya, dong. Pleasee..”) pintaku memelas. Shiro tak bersuara. Namun dapat kudengar helaan nafasnya dari balik pintu ini. Sejujurnya Shiro itu meski marah begini cukup manis. Kau kira dia orang yang judes dan berkata kotor kepada kakaknya? Haha, itu salah! Sama seperti ibu, dia lebih memilih mendiamkanku dalam waktu lama hingga kami berdamai lagi.



“Yada.”

(“Nggak mau.”)





Oke. Aku tarik perkataanku. Gua bener-bener kesel sekarang. Adek gua nggak ada manis-manisnya. Rasanya seperti dipoles ketek. Kecut sekali.


“ Hoo, gitu ya! Oke! Aku juga nggak terlalu minat kok. Paling boneka beruang nggak jelas. Tadinya Aku sih mau nge-check aja barangnya, kalo kira-kira ngeganggu sekolah kamu kakak akan sita sementara. Kamu kan mau UN jadi.. “ bohongku.


“Shiro wa daijobu desu! Shinpai nai yo, Onii-chan!”

(“Shiro baik-baik aja. Nggak usah khawatir, Kak.”) ujarnya dengan nada riang, yang membuatku semakin jengkel saja. Astaga.


“Euuhh...Aku tuker ama cokelat deh. Yang merk kesukaan kamu! “ tawarku mulai berakal bulus.


“Yada.”

(“Nggak mau.”)


“Cokelatnya dua!”


“YADA!”

(“NGGAK MAU!”)


“Cokelat tiga, plus tiket nonton film ama temen-temenmu!” teriakku bersikukuh.


“YA-DA.”

(“ENG-GAK-MA-U.”)



“Urgh, jadi adek nggak ada sayang-sayangnya banget sih sama kakak!” aku mulai kehabisan cara mengakali adikku ini. Padahal penawaranku terakhir cukup menggiurkan.


“Nggak salah tuh? Adanya juga Onii-chan hargai privasi Shiro! Privasi cewek! Nggak pernah denger ya, cowok harus ngalah sama cewek!” protes shiro yang tampaknya tak mau kalah beradu mulut denganku.


“Kagak! Aku tuh pemegang teguh prinsip kesederajatan manusia, paham kesetaraan gender!” ujarku penuh wibawa seraya melipat kedua tanganku.


“Kimoi.”

(“Menjijikkan.”)


~OreKaimo~


Bogor, 28 April 2016
12.40 WIB


“Kusoyaroooooooo!!!!”

(“Sialaaaannnnnn!!!!”)


Aku berteriak kesal menggeretakan gigiku. Pada akhirnya aku tidak berhasil mengalahkannya dalam perdebatan mulut. Dan disinilah aku, malam ini. Seorang jomblo yang terbaring di atas kasurnya, diantara hembusan lembut AC yang menyejukkan tubuhku. Udara malam ini panas sekali, hari ini cuaca tiba-tiba terik dan belum ada hujan sejak kemarin. Saat ke sekolah bahkan begitu banyak debu mengepul di jalanan raya. Aku menghembuskan nafasku menikmati setiap detail kedamaian yang mengalir setiap detiknya. Tapi pikiranku benar-benar terusik. Apa aku harus menyelinap ke kamar Shiro? Aku sendiri tak tahu kenapa bisa sepenasaran ini dengan kado itu. Ukurannya cukup besar. Dan perlu diangkat dua orang. Apa seberat itu?


“Argh, kurang ajar, Shiro!“ gerutuku memeluk guling erat-erat. Aku harus mengetahuinya. Harus!


Jarum waktu menunjukkan angka dua belas malam. Sedangkan rasa kantuk silih berganti dengan rasa keingintahuan yang memuncak. Dengan semangat membara kuputuskan mengendap-endap menuju sebuah pintu di sebelah kamarku. Ya ampun, aku seperti maling saja. Mungkin jika Shiro tahu, aku akan dijuluki maniak siscon. Ya, begadang hingga tengah malam dan menunggu untuk masuk ke kamar adiknya. Hahaha, tentu saja itu takkan terjadi! Ini harus berhasil! Shiro, tunggu saja! Kadomu, akan segera kuketahui!

What is siscon? Sedikit aja tentang pengertian siscon yang belum dijelaskan di update kemarin. Tak hanya Siscon namun terdapat brocon juga yang merupakan sebuah istilah populer di dunia per-incest an. Tapi lebih banyak digunakan di anime.
  1. Siscon adalah sebuah kata yang berasal dari kata Sis- dan -Con ,Sister yang berarti Saudara perempuan ,sedangkan -Con memiliki arti kata Complex ,dengan kata lain Siscon berarti Seorang laki laki Memiliki Perasaan cinta atau perasaan tertentu kepada Saudara Perempuannya.
  2. Brocon atau secara spesifik adalah gabungan kata Bro- dan -Con ,Brother yang berarti Saudara Laki dan -Con berarti memiliki arti Complex ,dengan kata lain brocon berarti seorang perempuan memiliki perasaan cinta terhadap kakak/adik perempuannya


Dengan jalan jingkat aku berhasil mencapai pintu kamar shiro, kujaga irama langkahku sepelan mungkin. Anugerah sang kuasa mendukung niatku, tampak pintu di depanku tak terkunci. Malah sedikit terbuka. Tapi, yang aku heran. Kenapa lampu utama kamar ini masih menyala? Meski takut gelap, shiro tidak suka tidur dengan lampu terang. Ia lebih memilih menyalakan lampu tidur yang temaram. Hanya sekedar membuatnya nyaman. Tanpa menunggu lama, aku coba mengintip. Mengamati keadaan didalam. Serta merta sebuah pemandangan yang tak pernah kubayangkan. Tidak. Bahkan tak sedikitpun terlintas di otakku kini menunjukkan dirinya didepan kedua mataku.


“ Emmmhhh..kono chinpo ga hontouni houki desu ne “

(“Emmmhhh..kontol ini bener-bener gede ya.”) jenis suara wanita yang tak mungkin bisa kulupa. Jenis suara wanita yang mampu membuat ayah mengucap talak kepada mamaku. Jenis suara yang menggema kala aku menginap di rumah Ikky sahabat karibku. Jenis suara yang saat ini membuat mataku terbuka lebar melihat adegan persetubuhan panas di laptop ayahku. Kenapa laptop ayahku bisa dikamar Shiro? Pertanyaanku ini mungkin hanya Shiro yang tahu.



“ hoo? Chinpo ga suki? “

(“hoo? Kamu suka kontol?”) kini suara besar sang lelaki dalam video itu mengatakan sesuatu yang memalukan. Tapi bahkan aku tak bisa mengalihkan perhatianku sejenak. Karena yang membuatku membeku bukanlah actress JAV, sang Ayu Hanashiro yang tengah memutarkan jemari lentiknya diantara kepala penis yang memerah sakau akan kenikmatan. Bukan juga ekspresi mesum yang ia tunjukkan kala merasakan squirt disetiap video yang dibintanginya.


Note: Buat yang belom tau aja :kacamata: nggak maksa baca untuk yang maestro kayak Ikky. :pandaketawa:
  1. Squirt , Definisi dari squirt sendiri diartikan sebagai salah satu bagian dari kepuasan yang didapatkan oleh seorang wanita yakni ejakulasi pada wanita. lalu apa bedanya dengan Orgasme? Umumnya squirt dan orgasme adalah dua hal yang berbeda. kenapa berbeda? Squirt atau ejakulasi pada wanita adalah keluarnya cairan dari organ kewanitaan seorang wanita yang memiliki aroma khas dan memiliki warna putih. Biasanya itu terjadi saat wanita sedang berada dalam puncak kepuasan bercinta. Sementara orgasme dianggap sebagai salah satu bagian dari puncak kepuasan wanita yang ditandai dengan keluarnya cairan kental dari prostat wanita. Sedangkan pada squirt sendiri hal ini hampir memiliki kesamaan dengan orgasme wanita namun cairan yang dikeluarkan lebih encer dan proses keluarnya cairan tersebut berlangsung melalui kandung kemih. jadi pertanyaannya adalah....udah pernah bikin cewek lu squirt belom? :pandaketawa:


“Hai’. Chinpo ga Suki yo!”

(“Iya. Aku suka kontol!”) ujar si wanita dalam video itu diiringi tatapan binalnya. Bukan. Apa yang membuat pikiranku kalut adalah seorang gadis cantik terduduk dalam posisi menyamping. Rambut panjangnya terurai ke belakang, berkilau hitam disorot cahaya lampu yang temaram. Aku tak bisa melihat ekspresinya karena yang kupentingkan disini adalah ia yang tengah duduk mengangkang! Menghadap monitor yang mempertotonkan adegan intim seorang wanita yang menghisap penis dengan liarnya. Wajah gadis yang tengah masturbasi itu menengadah dengan mulut terbuka, berdesis nikmat. Menunjukkan bahwa itu adalah orang yang kukenal.



Shiro Kashiwagi.



Lututku gemetar, dibarengi dengan aku yang mulai jatuh berlutut karena tak kuat melihat apa yang kuintip. Rencana membuka kado itu hancur berantakan karena aku yang entah kenapa terpukau dengan adegan masturbasi yang dilakukannya. Tangan kanan Shiro menyusup ke balik celana dalamnya. Baju piyama nya telah ia singkap sampai leher memperlihatkan dua buah payudara putih bersih yang berkeringat karena sedang berpacu dalam kenikmatan birahi. Tampak kedua gundukan daging kenyal itu begitu padat. Tidak sebesar Riana, tapi sekal sekali. Aku bisa merasakan ludah berhenti berproduksi dalam kerongkonganku. Menyiksaku dalam dahaga tanpa sebab ketika melihat puting dengan aerola yang berwarna merah muda. Oh, shit! Jadi apa yang kulihat di film-film JAV pemberian ikky itu benar. Apa yang kulihat bahwa orang-orang kulit putih ini memiliki puting menggairahkan berwarna merah muda benar-benar nyata. Aku tak pernah melihat tubuhnya lagi, mungkin semenjak terakhir kita mandi bersama. haha, itu sudah cukup lama sekali.


“Emmhhh...dame! nande shiro wa? kore wa...hazukashii desu.“

(“Emmhhh...jangan! kenapa aku ini? ini tuh...memalukan banget!”) lafal jepang itu mengalun lirih bak permainan biola yang memicu darah mengalir ke kepalaku. Kesampingkan soal dia adalah adik tiriku, maka dia adalah seorang gadis jepang murni, perawan, yang tengah berasyik masyuk menggesek lubang kemaluannya. Tidak, anehnya aku tidak bisa marah dengan yang dia lakukan. Kau mungkin tak mempercayainya, tapi apa yang kurasakan adalah..






Perasaan terangsang hebat.






"Shit, mulai lagi " pikirku.


"Nggak! Ini nggak bener! Gila ya! gua nih mikir apa sih! dia adik gua! yang harusnya gua jaga!"
aku menjambaki rambutku sendiri. Perdebatan sengit antara akal dan hawa nafsu mulai melucutiku dari norma keberadaban. keberadaban ku yang kini patut dipertanyakan sebagai seorang manusia. Siapa yang akan menang? insting hewaniku yang bergejolak atau logika kesopanan yang kian memburam? Dia adikku, sosok adik yang selalu aku damba-dambakan semenjak dulu. Aku mencoba menutupinya dengan ketidak sedarahan kami? Meski adik tiri lantas apa bedanya? itu hanya perspektif yang kugunakan untuk menutupi kebejatanku!


Kepalaku yang dirundung pemikiran kalut, tanpa kusadari membimbing tanganku menurunkan kolor pendek dan celana dalamku disaat yang bersamaan. Penisku menegak begitu keras, menandakan bahwa kebiadabanku sebagai kakak memang sudah tak bisa ditolerir lagi. Bahkan kurasa tak sekeras ini saat dengan Riana.



Gemetar tanganku mencoba mengocok pelan sambil meresapi kenikmatan yang mulai menjalari tubuhku. Ketabuan ini, perasaan takut jika dia melihatku, membuatku merasakan hal yang tak sepantasnya kurasakan. Sebuah birahi yang menghancurkan kehormatanku terhadap adik tersayangku, Shiro. Tch, Bahkan ia belum memaafkanku. Tapi kini aku melakukan dosa lain yang bahkan lebih keji darimanapun orang melihatnya. Chikuso! (Sial!)


Bayangan dimana aku hendak mencabulinya saat ia tidur siang dan pemandangan menggugah syahwat di depan mataku ini, mengaburkan sisi kemanusiaanku. Bak sebuah dopping yang memompaku untuk terus mengocok batang kejantananku.


Lagipula, aku yang salah karena hendak memasuki kamarnya. Benar kata Shiro, privasi seorang gadis adalah hal terlarang untuk dilewati pria sepertiku. Adegan itu tak berhenti hingga disitu saja. Shiro mulai merangsang kewanitaannya dengan jemari tangannya. menggesek tiap inci bibir vagina yang sensitif itu. Aku memang tak melihatnya dengan jelas, karena ia masih mengenakan celana dalam. Namun kulihat tubuh itu beberapa kali mengejang, saat menyentuh titik sensitifnya. Tangannya yang lain ia gunakan untuk mencubit putingnya yang kecil menggemaskan itu.


“Uuuhhh...hazukashii. gomenasai ne, laptop-san. Demo Shiro wa ganban dekinai yo“

(“Uuuuhhh...memalukan. maaf ya, laptop ayah. Tapi Shiro udah nggak tahan lagiiihh”)tubuhnya melonjak pada satu sentakan lembut, rupanya vaginanya butuh stimulasi lebih dari jari-jarinya yang mungil. Aku sedikit tersenyum mendengarnya meminta maaf pada laptop ayah. Polos sekali. Dugaanku adalah ia tidak sengaja menemukan video itu di laptop ayah. Dasar ayah, orangnya tidak safety.


“Hee? Auuuhhh...Kore wa nani? Kore wa nani? Shiro no uuhhh...Mo Ikkuuuuuhh...iku yo. “

(“Hee? Auuuhhh...Apa ini? Apa ini? Punya Shiro uuhhh...mau keluarrr..mau keluar.”)
teriaknya seolah tak peduli dengan keadaan yang sepi. Padahal teriakan sensualnya itu bisa saja mencapai kamarku. Tanggannya tampak bergetar menurunkan celana dalamnya seujung lutuh demi mendapat kenikmatan menggesek lubang kemaluannya dengan cepat. Dapat terdengar suara vaginanya yang basah memenuhi ruangan ini dengan suara mesum. Menyadari itu aku lantas mengocok penisku lebih cepat.



“AUUHH. Nande Shiro no mono ga? kono kimochi..Shiro ga icha..icha-icha-icha..!! AAAUHHHH!!!”

(“AUUHH. kenapa dengan punya Shiro? Perasaan ini...Shiro mau keluar-keluar-keluar...!! AAAAUUHHH!!!”)
ia melolong mengatakan hal itu. Dengan nafas memburu penuh kenikmatan. Merasakan datangnya hal yang mungkin akan merubah hidupnya. Badannya melengkung tajam. Perutnya terangkat tinggi-tinggi, sementara pahanya bergetar tak mampu menahan desakan orgasme. Mataku terbelalak karena yang terjadi padanya bukanlah orgasme biasa. Itu squirt! Aku melihatnya. Cairan itu meledak-ledak keluar dari vaginanya bak sebuah mata air yang tak habis-habisnya.


“Argghh!!” penisku berdenyut merasakan sesuatu yang panas mendorong untuk memuntahkan sesuatu. Cairan putihku menembak dengan kuatnya ke permukaan pintu.


“Kirei. hontouni kirei“
("Indah. indah banget")
gumamku tanpa sadar. Beruntung shiro tak mendengarnya.


Aku, Nara Purnama. Pada usiaku yang ke delapan belas, statusku masih jomblo dan perjaka disaat yang bersamaan. Pada usiaku yang ke delapan belas, aku melihat langsung seorang gadis masturbasi pertama kalinya dalam hidupku. Dan menjadikannya bahan untuk menuntaskan hasrat seksualku. Gadis yang sial itu adalah adikku, Shiro Kashiwagi. Di masturbasi pertamanya.


Aku, Nara Purnama. Sadar bahwa mungkin apa yang kulihat dalam kemurnian adikku sudah tak lagi sama. Untuk beberapa alasan, aku mungkin akan menatapnya bak serigala lapar yang mengaum penuh nafsu tak terbendung. Mungkin saja. dan apa yang kau dengar mungkin juga hanyalah gurauan dari hidup seorang bocah yang tak bisa menghalau birahinya. Tapi mulai saat ini, kurasa kehidupanku bersama Shiro perlahan akan berubah.




つづく
BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Huaaahhh,, update juga :hore: so, dipagi yang cerah ini kalian akan masuk dalam bagian ENDING! :bye:Eiiitss, Bagian yang gw maksud adalah Ending song hari ini hehehe :pandaketawa: tapi chapter ini juga akan menjadi chapter terakhir untuk sementara. Kenapa? karena ane Nara_Mochizuki akan menghentikan penulisan chapter selama bulan Ramadhan:capek: gpp lah yaa, kan scene terakhir udah ada dedek Shiro lagi hmmm.....:ngiler: mohon maaf sebelumnya :ampun:



Dan satu lagi sebelum masuk ending song. gw selaku TS mau nanya nih, terutama buat para suhu disini. untuk para TS yang berhenti update sebulan karena puasa hingga pasca lebaran nanti, apakah trit ini harus di lock kah? atau dibiarkan menganggur saja sampai lebaran? dan kalau harus di lock? kepada siapa ane harus ngomongnya :hore: mohon dijawab ya dibawah bagi yang tau.





Oke, its ending song for you. sebuah lagu garapan gadis cantik dengan namestage LiSA akan mengawali pagi ini. bagi yang suka anime SAO tau deh :pandajahat:


~LiSA - Shirushi~

:rame:
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Bujubuneng....

Update sebelom subuh... :aduh:

Gpp dah nunggu update sambil nonton final liga eropa... :sendiri:

wahaha dah diupdaete hu :ampun: monggo di komen :hore:


Belanja kripik kentang sama sarang burung rasa kentang dulu buat nunggu updatetan

silahkan dinikmati hu. maaf kalo masih ada kesalahan mohon koreksi :ampun:


nunggu apdet sambil nonton emyu

wahahaha silakan dah diupdate :ngeteh: sebelom puasa puas-puasin noh :pandaketawa:

yang penting tamat :ngupil:

eh, orangnya dateng :pandaketawa: monggo koreksinya :sendirian:

Klo itu ane setuju om... :ampun:
iya om paidi udah tamat ya :sendirian:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd