Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
#SemprotOriginalContent

"Papa dan Mas Dinan sudah dievakuasi, lagi cari hotel buat tinggal sementara. Aku jaga rumah dulu tapi nanti segera nyusul. Kamu gausah khawatir. Love you" aku nyalakan HP ku sebentar untuk mengirim kabar kepada Doni. Ternyata Doni tadi siang mereply kalo jalanan depan kantornya juga kebanjiran. Semua pegawai kantornya kejebak di gedung. Dia bilang kalo sudah bisa keluar akan berusaha menuju rumahku.

Sekarang aku hanya sendiri di rumah ini menunggu pak RT dan tim bantuan datang membawa bantuan. Aku terduduk di sofa. Tidak ada listrik.


Hari pun semakin sore. Aku melihat dildo pemberian Om Karyo, aku tidak habis pikir bisa-bisanya Om Karyo mengirimiku hadiah seperti itu. Tapi dipikir-pikir kalo ga ada dildo itu aku ga akan pernah tau rasanya penis mas Dinan. Mungkin dildo ini jimat keberuntunganku. Hihi. Aku jadi mengingat hari ketika aku bisa sampai diintip ketika masturbasi di rumah om karyo.

====Suatu weekend di luar kota====

Weekend itu aku nemenin papa keluar kota untuk mendatangi nikahan anak kawannya papa. Memang kami berniat untuk menginap di rumah Om Karyo karena om karyo juga akan datang ke nikahan itu.

Rumah om karyo punya pekarangan yg besar dan benar-benar autentik seperti rumah kuno. Hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Om karyo memang terlihat sangat suka dengan benda-benda antik dilihat dari koleksi di dalam lemari rumahnya. Ada 2 vespa antik dan 2 sedan antik juga di garasinya. Om karyo tinggal bersama menantu wanita dan cucunya, dia sudah bercerai dengan istrinya dan anak laki-lakinya kerja di lepas pantai.

"Ini kamar untuk mas anton, dan untuk Dela diujung lorong dekat kamar mandi" Om karyo menunjukkan kamar papa dan kamarku. Di depan kamarku ada kamar menantunya. "Hi, Dela ya? Kenalin aku Dewi menantu Om Karyo" sapanya sambil menggendong bayi anaknya keluar dari kamar. "Iya Mba Dewi, aku Dela. Lucu banget anaknya... gemas.. usia berapa?" Tanyaku ke mba Dewi. "Duh kamu sama aku tuh seumuran tau Del, jangan pakai mba lah.. hihi.. baru 6 bulan ini Del" ucap Dewi dengan ramah kepadaku. "Uhh lucu banget, bayinya gemuk, pasti ASInya berkualitas, keliatan dari kemasannya. Hihi." candaku sambil menunjuk dadanya. Mba Dewi tertawa dengan candaanku. Aku terkagum melihat kecantikan Mba Dewi.


Aku masuk ke kamarku, disana ada kamar mandinya sendiri. Aku buka jendela kamar ini yg ternyata pemandangan ke arah pekarangan belakang dan perbukitan di kejauhan Aku suka sekali kamar ini.

Kulihat jam masih menunjukkan 10 pagi, sedangkan nikahan nanti jam 7 malam. Jadi aku ada waktu kosong selama siang yang memang sudah kurencanakan diisi dengan jalan-jalan di kota ini. Aku berganti pakaian, menggunakan tangtop putih, celana pendek dan jaket. Tidak lupa kamera untuk foto. Pakaian ini memang sengaja aku pilih untuk melampiaskan hasrat eksibku karena sedang di luar kota dan mumpung tidak ada yg mengenalku.


[HIDE]
Aku pamit dengan org rumah dan segera menuju tempat wisata. Aku menumpang bis kota untuk kesana. Aku bisa merasakan penumpang laki-laki di bis itu tertegun melihat penampilanku ketika aku mulai memasuki bis. Lumayan untuk pemanasan pikirku. Walaupun aku tidak berksib secara berlebih tapi rasa ketika tubuhku dilihat banyak pria dalam bus ini sudah cukup memuaskan hobi eksib ini.

Tujuanku di kota ini adalah museum. "Mas untuk paket dengan tour guidenya dimana ya?" Tanyaku di loket tiket. Aku ditunjukan ke arah tempat berkumpul dan segera menuju kesana.

"Oke, selamat siang semua! Selamat datang di museum purba" suara guide yg keras menyapa semua dalam kelompok tour. Aku perhatikan mungkin ada sekitar 12-15orang. Ada 3 pasang orang tua dengan anaknya masing-masing dan ada 3 anak laki-laki yg kutebak usianya masih SMA. Aku adalah org terakhir yg akhirnya kelompok ini mencapai kuota untuk dimulai tournya.

Kami mulai berkeliling museum. Awalnya aku tidak menyadari dari tadi 3 anak SMA itu seperti bisik-bisik sambil sekali-sekali melirik ku. Ya mata mereka semua tertuju pada dadaku. Memang dada ini aset andalan hobi eksibku. Hihi.

Aku beberapa kali memang sengaja membungkukkan badan untuk melihat benda-benda musem ini. Tujuanku tentu eksib dengan pamer aset. Hihi. Belahan dadaku bisa terlihat dari arah depanku. Sesuai dugaanku beberapa kali juga kulihat 3 anak SMA itu diam-diam mengambil gambarku. Aku mulai merasa terangsang oleh ulahku sendiri.

Kami mulai pindah dari ruangan satu ke ruangan lain. Dengan keramaian museum dan harus melewati lorong dari suatu ruangan ke ruangan lain membuat kami harus berjalan perlahan dan sedikit berhimpitan. Aku tidak menyadari kalo kini aku dikelilingi 3 anak SMA itu. Yg kurus ada di depanku, yg pendek ada di belakangku dan yang paling tinggi ada di samping kananku.

Tiba-tiba aku merasakan ada tangan yg berani menyentuh pahaku dari belakang. Aku yakin itu bukan tidak sengaja, si pendek mulai berani lebih jauh. Satu anak yg di depanku, si kurus pun sengaja memepetku walaupun tubuhnya menghadap depan tapi lengannya seakan tidak sengaja menyentuh dadaku. Dan satu lagi anak yg paling tinggi, si jangkung bisa melihat belahan dadaku menyembul dari tangtop dari posisinya di samping kananku.

Aku yg memang sengaja bertujuan eksib tidak menunjukan tanda perlawanan. Pikirku toh mereka gakan bisa beraksi lebih jauh karena ini di tempat ramai. Pada perpindahan ruangan berikutnya lagi-lagi aku dihimpit mereka. Kali ini ada yg lebih berani tangannya memegang pinggulku. Aku sempat bertatapan dengan salah satu dari mereka tapi hanya ada senyum dari anak itu. Sepertinya dia sudah merasa memang aku suka diperlakukan seperti itu. Wajahku memerah, menahan nafsu dari rangsangan ulah eksibku ini. Tapi diantara kami juga tidak ada yg mulai berbicara duluan.

Setiap di ruangan pameran museum kami terpisah berkeliling masing-masing. Tapi ketika perpindahan antar ruangan mereka akan memposisikan aku ditengah-tengah mereka. Lagi-lagi aku sudah siap akan perlakuan mereka berikutnya. Sekarang si jangkung posisinya ada di belakangku. Si kurus di depan seperti menghalangiku, dan satu lagi si pendek disisi kananku. Si jangkung berani menaruh kedua tanganya di pinggangku lalu menempelkan bagian selangkangannya di pantatku sambil berjalan. Aku bisa merasakan batang penisnya yg sudah mengeras. Sedangkan si pendek yg disamping kanan berani meraba dan meremas dada kananku. Ini gila, semua dilakukan sambil berjalan.

Museum ini cukup besar jadi cukup banyak perpindahan antar ruangannya. Dan disetiap lorong itulah tubuhku dikerjain 3 anak SMA itu. Semua pernah bertukar posisi. Dadaku diremas-remas. Pahaku di elus-elus. Dan pantatku disundul-sundul penis di dalam celana mereka. Aku bisa merasakan vaginaku sudah mulai basah.

"Ya, bapak-bapak ibu-ibu sekalian ini adalah ruangan terakhir dari museum purba.." Guidenya memberikan penjelasan bahwa rombongan sudah berada di ruangan terakhir.

"Kak ikut kita yuk" salah satu dari mereka berani mengajaku bicara. "Mau kemana?" Aku sedikit ragu diajak org yg tidak aku kenal. Tapi aku tau mereka pasti hanya ingin menyelesaikan urusan selangkangannya.

Walaupun tidak ada paksaan, aku berjalan mengikuti mereka. Mereka masuk ke salah satu ruangan di museum ini, aku ikuti mereka juga. Si jangkung menutup pintu setelah aku di dalam. Ruangan ini sepertinya ruang kerja staff museum. Sepertinya di weekend pegawai administratifnya libur sehingga ruangan ini tidak ada orang. Aku dipeluk dari belakang oleh si jangkung dan dadaku di remasnya. "Ahh.." desahan keluar dari mulutku.

Si kurus mulai mencium-ciumi bibirku lalu turun ke leherku. Si pendek meraba-raba vaginaku dari luar celana hotpantsku. Tidak berlama-lama si jangkung melepaskan jaketku. Lalu si kurus menurunkan tali tangtopku ke samping sehingga dadaku yg masih tertutup bra terekspos. Ciumannya mulai berubah menjadi jilatan disekitar dada bagian atasku. Tangannya yg lain tidak berhenti meremas dadaku dari luar bra. Digerayangi 3 pria seperti ini membuatku merasa semakin nakal. Aku suka sekali perasaan tubuhku diinginkan lelaki. Jelas saat ini vaginaku sudah basah ketika si pendek menyentuhnya dengan jari-jari dari luar celanaku.

"Tunggu dulu.." aku menghentikan kegiatan mereka. Aku ambil alih kendali situasi ini. "Ada yg bawa kondom?" Tanyaku kepada mereka. Mereka saling tatap satu sama lain dan seperti yg kuduga anak SMA kaya mereka ga akan prepare bawa kondom. "Okey, Kakak mau bantu puasin kalian, tapi gada yg masukin kontolnya ya ke memek kakak!" Terlihat raut kekecewaan dari mereka. "Kalo ada yg berani maksa, kakak akan teriak" serentak mereka mangangguk-ngangguk. Lebih baik setuju daripada mangsa yang udah di depan bakal lepas.

Aku buka tangtop ku dan kulepas braku dihadapan mereka. Kini dadaku menggantung menantang mereka. "Bener kan emang asli gede bukan karena BH nya" ucap si pendek ke teman-temannya. "Kok diem? Mana kontolnya?" Ucapku menyadarkan mereka dari lamunan melihat dadaku. Mereka semua langsung membuka celananya masing-masing. Penis mereka sudah tegang penuh. Sekarang giliran raut wajahku yg dibuat kecewa. Penis mereka ga ada yg besar. Huft.

Aku berlutut ditengah-tengah mereka. Aku pegang penis si jangkung di tangan kanan. Penis si kurus di tangan kiri. Dan penis si pendek aku masukkan ke mulutku. "Woaaaaaahh" mereka semua seakan terkesan dengan kenakalanku kepada mereka. Kedua tanganku mulai mengocok penis yg kugenggam. Si pendek menyibakan rambutku ke samping dan memaju mundurkan penisnya di mulutku.


Aku lepaskan kulumanku. Lalu aku ludahi penis-penis yg ada di tanganku supaya kocokan tanganku semakin licin. Lalu aku kembali kulum penis si pendek. 'Ssllrppp..sllrrpp..' suara yg keluar dari mulutku. "Si kakak jago nyepongnya kaya si Santi guys" ucap si pendek ke temen-temennya yg diiringi tawa. Pantes aja ni anak-anak tadi berani, kayanya mereka udah ada pengalaman main sama temen cewenya.

"Tapi toketnya lebih mantep punya si kakak tuh" si jangkung mengomentari dadaku. "Yah atuh si Santi mah masih SMA, baru tumbuh, beda sama si kakak, udah kaya pepaya mateng di pohon" jawab si kurus. Mereka tertawa bersama. Aku lepas kuluman penis si pendek, sekarang bergantian mulutku mencari penis si jangkung. Aku mulai memaju mundurkan kepalaku di selangkangannya. "Ahhhhh.. enak asli" ucap si jangkung yang kini penisnya aku hisap-hisap.

Walaupun aku yg sedang melayani mereka, vaginaku tetep semakin basah di bawah sana. Tiba-tiba si jangkung menahan kepalaku dan penisnya di tusuk dalam-dalam di mulutku. "Croot..croooot..crooot" sperma si jangkung keluar di mulutku. "Pwaaaah.." suara mulutku ketika penis si jangkung di lepas. Spermanya meleleh di pinggir bibirku. Aku memandang matanya lalu ku telan sperma yg bersisa dimulutku.

"Gila ga kuat gw nahannya" ucap si jangkung setelah orgasme di mulutku. "Sini kak gantian kontol gw" perintah si kurus. Kini aku genggam penis si kurus langsung kulum dalam mulutku. Si pendek masih mengocok penisnya melihatku mengoral si kurus. Aku hisap hisap dan mainkan lidahku pada penis si kurus membuat dia kelojotan. "Kaakh.. aku mau keluar" aku lepas penisnya dari mulutku dan aku kocokan penisnya mengarah ke dadaku. "Crooot..crooot..crooot" spermanya menyembur membasahi dadaku.

"Enakkh..banget kak.. makasih ya" si kurus mencium bibirku. Romantis juga si kurus, berasa habis main sama pacar. Hihi. Tanganku meratakan sperma si kurus di dadaku sehingga kulitku menjadi mengkilat.

"Kak, aku mau coba jepit kontolku di toket kakak ya" pinta si pendek. Aku mengangguk. Lalu penis si pendek di posisikan di antara dadaku, tanganku memegang pinggir dadaku lalu menjepit penis si pendek. Pelan-pelan aku naik turunkan badanku mengocok penisnya dengan dadaku. "Woooaah.. sensasinya broo" ucap si pendek kepada temannya. Aku melihat yg lain mulai mengelus penisnya kembali yg mulai tegang kembali. "Asli ini kaya di film bokep bro.. haha" si pendek kembali menceritakan apa yg dia rasakan.

Sekarang si pendek mula menggerakan pinggulnya sendiri. Penisnya bisa dikocok dengan mulus di dadaku karena dadaku yg licin oleh sperma si kurus. Si jangkung udah mulai mengocok penisnya di sebelah mukaku. Tanpa diminta aku membuka mulutku dan si jangkung memasukkan penisnya. "Ehhmm..hhmmm.." dada dan mulutku sedang dikocok dua penis yg berbeda.


Si kurus juga sudah bergabung dengan dengan penis yg sudah tegang lagi. Aku melepas kuluman penis si jangkung dan bergantian mengarahkan mulutku ke penis si kurus. "Sllrppp..sllrppp.." suara kuluman mulutku.

"Kkaakh.. aku mau keluar.." ucap si pendek. "Aku juga kak" ucap dua orang yg lainnya. "Iya.. sini bareng.. keluarin semuanya di mulut kakak" aku membuka mulutku menunggu semprotan sperma mereka. Kocokan dadaku kupercepat. "Crooot..crooot..crooot" sperma si pendek keluar mengenai mulut dan menetes ke leherku. Dua orang lain semakin cepat mengocok penisnya dan mendekatkan penisnya ke mulutku. "Crooot..crooot..crooot" keduanya mengeluarkan spermanya di wajah dan mulutku.

"Kapan-kapan lagi ya kak.. nanti kita bawa kondom" ucap si pendek sambil merapikan celananya. "Hihi.. ngarep.. aku bukan orang sini tau.. cuma turis" ucapku sambil mengambil tisu di meja ruangan ini sambil mengelap sperma yg berceceran di tubuhku. "Yaaah kaak.. yaudah ini BH nya buat aku ya kak, kenang-kenangan" ucap si jangkung. Aku mencoba meraihnya. Tapi si jangkung melempar ke si kurus. Aku coba merebutnya tapi di lempar lagi ke si jangkung. "Huft.. yasudah" aku udah males untuk merebutnya lagi.

"Yawda kak kita duluan ya.. makasih kak" ucap si pendek diiringi teman-temannya keluar ruangan ini. Aku mengambil lagi tangtopku tanpa bra. Membuat pentilku mencetak jelas. Tapi aku pakai jaket lagi untuk sedikit menutup dadaku bagaimanapun di luar masih siang dan terlalu ramai anak-anak untuk bereksib.

Aku yg tadinya masih ingin berkeliling melihat keadaanku yg lengket bekas sperma 3 anak tadi memutuskan untuk pulang saja ke rumah om Karyo. Aku panggil taxi online untuk menjemputku di depan museum. Tidak lama aku sudah berada di dalam taxi menuju rumah om karyo.

"Hati-hati mas jalannya jangan meleng" ucapku karena daritadi aku memperhatikan drivernya sering mengintip lewat spion tengah memperhatikan tonjolan pentil dadaku dibalik tangtop ini. "Hehe.. maaf mba.. jarang aku dapet yg model mba gini siang-siang" ucapnya polos. "Emang kalo malem sering?" Kutanya balik. "Sering mba, aku mangkal deket club malam setiap jam 11 malam. Sering dapet orderan dari cewek-cewek yg pulang dugem. Nah biasanya bajunya pada sexy-sexy kaya mba nya ini" cerita si driver.

"Terus lagi pada mabok tuh mas?" Aku terus penasaran dgn ceritanya. "Ga selalu sih, tapi lebih sering yg pas lagi mabok. Hoki-hokian lah mba" lanjut ceritanya. "Hoki? Maksudnya?" Aku bertanya lagi. "Haha.. ya gitu deh mba.. klo yg mabok suka saya tawarin gratis anter kalo mau ngocokin kontol saya. Dan 3 dari 5 cewek itu biasanya pada mau mba. Hahaha" ia melanjutkan ceritanya. Aku perhatikan lagi memang si mas driver ini masih muda dan lumayan ganteng sih, ga heran cewe juga pada mau.

"Kok aku ga ditawarin?" Otomatis aku juga mau godain mas drivernya. "Mbanya mau? Ya.. ya.. boleh sih mba" si mas driver ini sedikit kaget dgn pertanyaanku. Mungkin karena siang bolong gini dan cewenya ga mabok dan kali ini yg nawarin ceweknya bukan mas drivernya. Hihi.

"Keluarin dong kontolnya mana? kalo gede aku mau deh" Aku yg masih duduk di belakang mendekatkan wajahku ke depan. Dengan satu tangan mas driver mengeluarkan penisnya dari celananya. Nah ini dia penis yg aku cari daritadi, lebih gede dari 3 penis sebelumnya. "Gimana mba? Mau kan?" Aku mengiyakan. "Mba, cek di belakang jok saya, ambil pelumasnya" ucap mas driver. Aku ambil di belakang joknya ada botol pelumas untuk sex. Isinya sisa setengahnya. Wah kayanya bener ni mas driver sering main sama penumpangnya.

Aku pindah duduk dari belakang ke depan. Aku tuang carian pelumasnya ke tangan dan mulai meraba dari kepala penisnya. "Emmh.. keras banget mas" ucapku. Mas driver hanya tersenyum sambil menahan keenakan penisnya sedang diraba oleh penumpang sexynya. Aku mengocok penisnya dengan tangan kananku ketika mas driver masih membawa mobil ini.

"Mba boleh liat toketnya? Daritadi penasaran. Hehe" tanpa perlu diulang permintaannya aku buka tangtopku. Kaca mobil ini cukup gelap, lagian toh kalo keliatan dari luar memang aku niat berkesib di kota ini. Hihi. "Ehhmm.. memang mantep toket mba nya" ucap mas driver ketika melihat dadaku terpampang disebelahnya. Sambil aku mengocok penisnya, dadaku di raba-raba dengan satu tangannya mas driver.


Vaginaku basah kembali dibawah sana membayangkan penis mas driver ini menyodok-nyodok vaginaku saat ini. Gedenya pas dan keras. "Hmmm.. enak banget mba, coba masih jauh lokasinya" ucap mas driver ini ketika kulihat jalanannya sudah mendekati rumah mas karyo. Aku percepat kocokan pada penisnya berharap bisa segela keluar. Mas driver menghentikan mobilnya dan suara pada GPS sudah menunjukkan kami sudah sampai di lokasi. "Sini mas aku bantu biar cepet keluar ya" Aku majukkan badanku kearahnya, aku dekatkan wajahku ke selangkanganya dan memasukkan penisnya kedalam mulutku.

"Slllrpp..slllrppp..sllppp" suara yg keluar dari kocokan tangan dan hisapan mulutku di penisnya. Mas driver sedikit menidurkan posisi kursinya. Kini tangannya bermain di dadaku dan meremas-remas pantatku yg posisinya sedang nungging

"Hegkkk..." aku masukkan penis besar itu sejauh mungkin dalam mulutku. Tidak lama mas driver ini menahan kepalaku untuk diam diposisinya dan "croooot..croooot..crooot" spermanya langsung menembak ke dalam tenggorokanku membuatku sedikit terbatuk-batuk. Akibatnya tidak semuanya tertelan, sebagian meleleh di pipi dan leherku.

Aku kembali duduk di jokku. Melap sisa sperma dan merapikan penampilanku sebelum keluar dari taxi online ini. Yg aku tidak bisa tutupi adalah bau sperma ditubuhku. 4 penis sudah membuang spermanya siang ini di wajah, mulut dan dadaku. Aku harus cepat-cepat masuk dan mandi. "Mbanya kalo mau jalan-jalan lagi nanti hubungin saya lagi ya, gausah pake aplikasi. Hehe" ucap mas driver sebelum aku turun dari mobil.

Begitu aku membuka pagar aku dikejutkan dengan om karyo. Sejak kapan dia berdiri di balik pagar? Apa dia keluar karena mendengar suara mobil di depan rumahnya? Semoga dia ga liat tadi aku mengoral driver online di dalam mobil. Om Karyo hanya basa basi menanyakan aku abis jalan-jalan kemana sambil ku lihat matanya menerawang ke balik tangtop ini. Aku jawab seadanya dan segera pamit ke kamar takut om karyo mencium bau sperma ditubuhku. Aku tidak melihat papa dan mba Dewi, sepertinya di kamar masing-masing.

Begitu masuk kamar aku segera menelanjangi diriku dan masuk ke dalam kamar mandi yg ada di dalam kamarku. Celana dalamku kutemukan sudah sangat basah dengan cairan vaginaku.

Aku percepat mandiku karena ada urusan yg belum selesai, yaitu aku ingin orgasme! Bagaimana tidak, 4 penis sudah kubuat orgasme siang ini tapi aku belum mendapatkannya. Beres mandi aku yg masih telanjang bulat langsung rebahan di kasurku. Tanganku mulai memainkan vaginaku sendiri. Tangan satunya meremas-remas dadaku sendiri. Aku memejamkan mata, membayangkan kejadian hari ini dimulai dari eksib, ngocokin 3 penis muda hingga 1 penis besar punya mas driver ganteng. Rabaan pada bibir vagina telah berubah menjadi kocokan 2 jari di vaginaku.


Aku menggigit bibir bawahku ketika jariku menyentuh klitorisku yg membuatku semakin dekat dengan orgasmeku. "Aahhh..ahhh..hhmmmm" aku tidak bisa menahan kenikmatan ini. "Ssssrr...ssrrrrt..sssrrrr" akhirnya aku orgasme. Jariku yg didalam vaginaku ku tahan tetap disana sambil aku menahan rasa geli-geli enak. Perlahan kubuka mataku kembali.

"SIAPA ITU?!?!?" Aku sedikit berteriak. Aku yakin sekali melihat seseorang yg mengintip di luar jendela dan buru-buru pergi setelah aku membuka mataku. Aku lupa menutup jendela kamarku dari tadi pagi pas baru sampai. Dengan masih telanjang dan vagina yg basah aku mendekati jendela untuk mencari tau siapa orangnya. Tapi aku tidak berhasil melihat siapapun di pekarangan belakang. Aku sempat berpikir apakah itu penampakan makhluk halus karena rumah Om Karyo ini memang terkesan kuno ditambah koleksi barang-barang antiknya membuat alasan mistis menjadi masuk akal terjadi di rumah ini. Sampai akhirnya aku baru tau Om Karyo lah sosok itu setelah dia mengirimkan paket Dildo ini untukku.

==== Di lantai 2 Rumah Dela=====

"Hmmm...aaaaahh..aahh" aku tahan dildoku di dalam vaginaku ketika aku sampai. Daritadi sambil membayangkan kejadian weekend itu aku mencoba masturbasi menggunakan dildoku ini hingga aku orgasme. Kuakui main dgn dildo 20cm ini memang lebih enak dibanding main dengan jariku sendiri.

"Mba Dela?!? Ini pak RT mba!" Aku mendengar suara pak RT dari luar rumah. Sepertinya bantuan segera datang. Aku harus siap-siap menjalankan rencanaku.

[/HIDE]

Bersambung: Page 40
 
Terakhir diubah:
Ahhh akhir nya update juga haha...rencana apa ya yg di persiapkan dela buat pak rt cs haha
 
Oalahhh lagi flashback toh... Cepetan hu ceritain si dela di obok2 ama pak rt..
Anyway, makasih updatenya
 
Pak RT.... Hope you can match Della's naughtiness....
 
#SemprotOriginalContent

"Papa dan Mas Dinan sudah dievakuasi, lagi cari hotel buat tinggal sementara. Aku jaga rumah dulu tapi nanti segera nyusul. Kamu gausah khawatir. Love you" aku nyalakan HP ku sebentar untuk mengirim kabar kepada Doni. Ternyata Doni tadi siang mereply kalo jalanan depan kantornya juga kebanjiran. Semua pegawai kantornya kejebak di gedung. Dia bilang kalo sudah bisa keluar akan berusaha menuju rumahku.

Sekarang aku hanya sendiri di rumah ini menunggu pak RT dan tim bantuan datang membawa bantuan. Aku terduduk di sofa. Tidak ada listrik.


Hari pun semakin sore. Aku melihat dildo pemberian Om Karyo, aku tidak habis pikir bisa-bisanya Om Karyo mengirimiku hadiah seperti itu. Tapi dipikir-pikir kalo ga ada dildo itu aku ga akan pernah tau rasanya penis mas Dinan. Mungkin dildo ini jimat keberuntunganku. Hihi. Aku jadi mengingat hari ketika aku bisa sampai diintip ketika masturbasi di rumah om karyo.

====Suatu weekend di luar kota====

Weekend itu aku nemenin papa keluar kota untuk mendatangi nikahan anak kawannya papa. Memang kami berniat untuk menginap di rumah Om Karyo karena om karyo juga akan datang ke nikahan itu.

Rumah om karyo punya pekarangan yg besar dan benar-benar autentik seperti rumah kuno. Hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Om karyo memang terlihat sangat suka dengan benda-benda antik dilihat dari koleksi di dalam lemari rumahnya. Ada 2 vespa antik dan 2 sedan antik juga di garasinya. Om karyo tinggal bersama menantu wanita dan cucunya, dia sudah bercerai dengan istrinya dan anak laki-lakinya kerja di lepas pantai.

"Ini kamar untuk mas anton, dan untuk Dela diujung lorong dekat kamar mandi" Om karyo menunjukkan kamar papa dan kamarku. Di depan kamarku ada kamar menantunya. "Hi, Dela ya? Kenalin aku Dewi menantu Om Karyo" sapanya sambil menggendong bayi anaknya keluar dari kamar. "Iya Mba Dewi, aku Dela. Lucu banget anaknya... gemas.. usia berapa?" Tanyaku ke mba Dewi. "Duh kamu sama aku tuh seumuran tau Del, jangan pakai mba lah.. hihi.. baru 6 bulan ini Del" ucap Dewi dengan ramah kepadaku. "Uhh lucu banget, bayinya gemuk, pasti ASInya berkualitas, keliatan dari kemasannya. Hihi." candaku sambil menunjuk dadanya. Mba Dewi tertawa dengan candaanku. Aku terkagum melihat kecantikan Mba Dewi.


Aku masuk ke kamarku, disana ada kamar mandinya sendiri. Aku buka jendela kamar ini yg ternyata pemandangan ke arah pekarangan belakang dan perbukitan di kejauhan Aku suka sekali kamar ini.

Kulihat jam masih menunjukkan 10 pagi, sedangkan nikahan nanti jam 7 malam. Jadi aku ada waktu kosong selama siang yang memang sudah kurencanakan diisi dengan jalan-jalan di kota ini. Aku berganti pakaian, menggunakan tangtop putih, celana pendek dan jaket. Tidak lupa kamera untuk foto. Pakaian ini memang sengaja aku pilih untuk melampiaskan hasrat eksibku karena sedang di luar kota dan mumpung tidak ada yg mengenalku.


***Hidden content cannot be quoted.***
Mantaabb suhu dilanjuuutt dong updatenyaaa... gak sabar dela mendapat "bantuan" untuk evakuasi hehehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd