Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Antara Khilaf dan Penasaran

Status
Please reply by conversation.
Om @saul007, khilaf ya belon lanjut jadi Penasaran
Tetap Semangat Om, selalu menunggu lanjutannya. :semangat::mantap:
 
@om Kuciah
Belom sarapan neh ...cuma mie goreng 2+ telor 5 ...hahaha?
 
UPDATE



Mohon maaf sebesar besarnya kepada para pembaca karena telat update, dikarenakan ada beberapa kendala salah satunya kerjaan yg numpuk. berikut sudah saya update. mohon maaf lagi sebesar besarnya. terima kasih yg sudah menunggu.



Tiba – tiba aku merasakan sesuatu yang aneh waktu aku tidur, aku merasakan kontol ku dipijit pijit. Aku membuka mataku sedikit, ternyata Bu Sugeng sedang memijit kontol ku dengan kedua telapak kakinya sambil memainkan clitorisnya.

Aku tidak tau waktu itu jam berapa, yang aku lihat hanya mata bu Sugeng yang merem melek sambil sibuk dengan kontol dan memeknya. Ku buka mataku, aku bangun, dan memegang kakinya lembut,

“kalau ibu mau, gak usah diam – diam,” bisikku pelan

Bu Sugeng kaget, bibirnya yang terbuka sedikit langsung ku sedot pelan.

“jangan disini sayang, nanti ada Ajeng. Jujur aku kurang puas tadi,” bisik bu Sugeng sambil memelukku

“ibu mau dimana? Kamar mandi?” tanyaku

“iya..” jawab Bu Sugeng

Bu Sugeng bangkit pelan pelan dari kasur dan aku menyusulnya kekamar mandi.

Ceklek... pintu kamar mandi kukunci dari dalam.

Aku melihat bu Sugeng dibawah pancuran shower. Pandangan yang sangat menggoda. Airnya turun membasahi kepala Bu Sugeng, turun keleher, dan kedua gunung kembar.

Aku menghampirinya, aku membalikkan badan Bu Sugeng, sehingga ia menghadap tembok. Dari belakang aku peluknya, rambutnya aku kesampingkan. Kumulai dengan mengigit kuping kanannya, tangan bu sugeng meremas pantatku sambil menahan gelinya.

“kamu jago banget sayang”

“baru mulai bu, aku bikin ibu gk lupain malam ini.”

Senyum manjanya membuat hati ini berdesir. Permainan kali ini aku perlambat, nampaknya bu Sugeng lebih menyukai soft dari pada hard.

Gigitan kuping ku turun kelehernya, aku jilati dari belakang kuping, belakang leher, sambil ku gigit pelan. Tangan bu sugeng semakin keras memeras pantatku.

Tangan ku mulai bergerilya diatas kedua payudaranya. Jilatan ku membuat badan bu sugeng bergerak tidak beraturan, dan membuat kontol ku menyempil diantara pantatnya.

Aku meremas pelan kedua payudaranya dari bawah, betapa kencangnya payudara untuk seukuran wanita seperti dia. Kedua jempolku bergerilya dipentilnya, seperti memegang analog stik PS.

“sayang jangan cupang.. nanti suami tau.. please”

Aku terlalu terbawa suasana sampai lupa ternyata aku terlalu kencang menjilati dan menyedot lehernya dia.

“maaf sayang, gak merah kok.” Ucapku dikupingnya.

Aku mulai turun kepundaknya, aku ciumi pundaknya. Dengan kucuran air membuat suasana semakin jadi. Antara dinginnya malam dan hangatnya air saat itu juga menjadi satu.

Bu Sugeng membalik badannya, dan menuntun kepala ku turun kevaginanya.

“jilatin sayang.”

Aku mengangguk, dan mematikan air pancurannya. Bu Sugeng menaikan kaki satunya ke toilet, aku jilati bibir vaginanya. ternyata sudah basah, aku rasa bu Sugeng sudah bermain dengan kontol ku udah lama.

Aku mulai mencari clitorisnya, dengan lembut aku sentuhnya dengan ujung lidahku. Clitorisnya sudah menegang, pantat bu sugeng bergerak tidak beraturan mengikuti irama lidahku.

“mmmmhhh... sayaa...nngghh.” bu Sugeng mendesah pelan sambil menjambak rambutku.

Lidahku merasakan vagina bu sugeng seperti berkedut. Aku masukkan 2 jariku kedalam vaginanya bu Sugeng. Aku menekan nekan dinding vaginanya, gerakan bu sugeng semakin jadi.

Aku maju mundurkan jariku, sambil aku menyedot dan menjilati clitorisnya.

“aaakkkkhhh.. mmm..ass.. gilaa..” Bu Sugeng mulai terbawa suasana. “mmmhh.. mmhhh” desahnya tidak beraturan.

Lidahku bergerak tidak beraturan diclitorisnya, aku gerakan kiri kekanan. Terkadang aku sedot sedot clitorisnya. Jariku pun sibuk bermain didalam memeknya.

Kurang lebih 5 menit aku menjilati memeknya, aku merasakan bu Sugeng ingin orgasme. Jambakannya di rambutku semakin kencang..

“aaaakkkkhh.... “ desah bu Sugeng orgasme, tangan kirinya menutup mulutnya, dan tangan kanannya menjambak rambutku kencang.

“mmhh.. aakkhhh.. mmhh..” desah bu Sugeng mengatur nafasnya. “sssttt..oopp dulu mas.. nanti .. nantii kenciingg..” pinta bu Sugeng

Memang waktu bu Sugeng orgasme, aku tidak berhenti menjilati clitorisnya, tetapi malah semakin cepat aku menyedotnya. Benar tak disangka, bu Sugeng squirt. Seperti orang pipis.

“aakkkhhhhh.... gilaaaa..” teriak bu Sugeng tak terkendali.

Aku bangun dan memeluknya, aku merasakan nafasnya berantakan. Kuciumi keningnya, aku usap usap punggungnya.

“enak banget sayangg...” ucap bu Sugeng pelan sambil mengatur nafasnya.

Aku hanya memeluk dan mengusap usap punggungnya, “lanjut gk bu?” tanyaku

“iyaa...” jawabnya lembut.

aku ciumi bibirnya, kami saling mengadu lidah, lalu aku balikkan tubuhnya, dan kembali menghadap tembok.

“jangan anal yah, please aku belum siap.” Ucap bu Sugeng manja

“gak sayang, aku lebih suka memek mu.”

Aku mengangkat kaki kirinya, dan mengarahkan kontol ku yang sudah tegang dari tadi.

“tanpa kondom gpp kan bu.”

“iya mas..”

Aku menggesek gesekkan kontolku dibibir memeknya. Aku mulai memasukanya perlahan.

“mmmhhh... saya... anng.. mmmhh...” bu Sugeng mendesah

Aku bergerak maju mundur sambil meremas payudaranya dan menciumi lehernya.

“akkkhh... akkkkhh..full banget.. Akkkhh...” pantatnya bu sugeng mengikuti irama.

aku gemes banget dengan payudara bu sugeng yang sangat terawat ini. tak Cuma bermain di payudaranya, tangan kanan ku bergerliya dimemeknya dari depan, aku usap pelan pelan clitorisnya agar menjadi dua penetrasi.

“sayang.. ganti gayanya..” pinta bu Sugeng

“mau apa..”

“kamu dibawah, yah..” ucap bu Sugeng sambil tersenyum

“iyaa bu...” jawab ku.

Aku mulai duduk dilantai kamar mandi, bu Sugeng turun perlahan dan mengarahkan kontolku tepat dimemeknya. Bbllleesss.... kontol ku masuk semua. Bu Sugeng langsung menciumi bibirku, sambil menggoyang pinggannya perlahan.

Permainan bibirnya cukup beringas, aku mengimbangi dengan perlahan, sambil aku remas kedua payudaranya.

“uuuhhh.... sayaanngg..” desahnya

Aku dibuat tidak berdaya didepannya, tak kusangka ternyata bu Sugeng pandai dalam posisi seperti ini. pantatnya terus bergerak tidak kendali, naik turun..

ccccppokk..ccpokk... cpookkk..

paha kami beradu, memeknya bu Sugeng sudah sangat basah sekali.

“kuat banget sih sayang..uuhh.. uuhhh...” ucap bu Sugeng

“iyaa bu.. hee... heee.. nungging yuk.” Pintaku

“sabar akh sayang.. lagi enak.”

Tiba – tiba ....
bersambung......
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd