Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menyesal? Tentu Saja Tidak! (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Apakah pak Herman akan tau bahwa olive hbis ngentot ya? Trus diem2 intip olive dkamar klo lg masturbasi dan direkam trus jd budak seks dirumah.
Kak fira kn kuliah, apa diem2 disana kak fira jg ngelonte?
Msh penasaran dg kelanjutan ceritanya. Ini baru olive aja udh bkin ngaceng, gmn yg lain.....
 
Kasih jatah juga sama pak supirnya, main bareng dengan ojol juga
 
UPDATEEE...!!
Selamat siang semproterss..!!
Mohon maap beberapa hari ini ane bener2 disibukkan dengan RL jadinya update tertunda :ampun: :ampun:

Jangan lupa buat beri komentar&sarannya serta beri like yaa
:D
Akhir kata,
Keep Semproott...!!!



Part 10

'tok tok tok...'
"Non, bangun non solat magrib" Ucap Bi Asih dari luar kamar sambil mengetok pintu.
"Iyaa Bi, makasih udah dibangunin" Ucapku sambil tetap ngulet di kasur. Kemudian aku tertidur kembali karna masih kelelahan.
'tok tok tok...'
"Non, udah mau isya nih, ayo solat magrib dulu" Lagi2 Bi Asih membangunkanku.
"Iyaa bentaar..!!!" Ucapku kesal dengan sedikit teriakan. Karna ucapanku itu Bi Asih mengucapkan istigfar dan berjalan menjauhi kamarku. Aku yang merasa bersalah kemudian bangun dan keluar kamar untuk mandi sekalian mengambil air wudhu, setelahnya aku solat maghrib dan bermain hp. Kemudian kulihat jam sudah hampir pukul 7. "Ohh iya Sherly ngajak main abis jam 7, gak ikut dulu deh masih capek." Kemudian aku mengechat Sherly dan berkata kalo aku gak bisa ikut 'have fun' malam ini. Chatku langsung dibalas olehnya. Sherly menyayangkan keputusanku, tapi dia tidak memaksaku untuk ikut. Setelah selesai mengechat Sherly, aku iseng2 buka situs porno yang kemaren aku buka. Suggestion dari situs itu masih berupa video JAV bergenre gangbang, tapi ada 1 video yang menarik perhatianku yaitu 4 cewe melawan 1 cowo. Kubuka video itu dan kutonton. Video yang masih bertema sekolahan itu sangat berbeda dengan video yang saat itu pernah kulihat. Aku mulai memainkan vaginaku sejak video itu diputar. Di awal video, keempat cewe itu seperti memainkan birahi si cowo. Mulai dari memainkan penisnya, bibirnya, pentilnya, bahkan kakinya juga dijilati oleh keempat cewe itu. Bahkan salah satu dari mereka menduduki kepala si cowo sehingga vaginanya dioral. Ekspresi si cowo sangat menikmati permainan cewe2 itu. Beberapa kali si cowo mendesah desah karna aksi mereka, aku suka melihat ekspresi si cowo itu hihihi... Saat pertengahan video, keempat cewe itu mulai memasukan penis itu dengan gaya WOT. Si cowo tampak tak berdaya terhadap perlakuan 4 cewe itu, mukanya pasrah tapi menikmati rangsangan di penisnya. Sementara 2 cewe lainnya menjilati kedua pentil si cowo dan yang satu lagi mencium2 bibir si cowo. Tidak seperti video kemaren, si cowo tampak seperti diperkosa oleh 4 cewe yang cantik2 ini. Hingga akhir video, si cowo memuntahkan spermanya pada wajah keempat cewe itu dan mereka saling menjilati wajah mereka masing2. Aku berusaha menahan jijik melihat adegan itu. Kemudian keempat cewe itu melakukan ciuman dan saling bertukar sperma! Aku shock dan langsung menutup video itu. Aku kaget melihat adegan lesbian dan kocokan di vaginaku jadi terasa hambar. Kuhentikan aktivitas masturbasiku karna jijik dengan adegan yang terakhir. Tanpa kusadari ternyata sudah jam 8 lewat dan perutku mulai keroncongan.

Kemudian aku turun ke bawah untuk makan malam sekalian minta maaf ke Bi Asih karna telah membentaknya. Aku turun ke meja makan dan terlihat Bi Asih sedang menyiapkan makan malam untukku seorang. Dia selalu tersenyum ketika melihatku turun ke bawah dan mempersilakanku untuk makan, tapi malam ini senyumnya sedikit memaksa. Kemudian aku membuka percakapanku dengannya.
"Bi, maafin aku ya udah ngebentak Bibi tadi."
Ucapku sambil menundukkan wajahku. Kulihat Bi Asih menyunggingkan senyuman yang tulus.
"Iyaa gapapa kok non, Bibi juga salah ngetokin pintu non terus." Ucap Bi Asih yang kemudian mempersilakanku untuk makan. Malam ini aku makan agak banyak karna kelelahan. Setelah makan aku ke ruang tv dan menonton tv di sana.
Ketika sedang asik menonton, Bi Asih menghampiriku.
"Non, ada paket buat non di depan belum Bibi ambil paketnya, takut Abang Ojolnya nipu2 ke Bibi." Ucapnya sedikit khawatir sambil menunjuk ke arah luar. Ahh iya paket ituu, hampir saja lupa. Aku berterimakasih pada Bi Asih dan langsung ke atas mengambil hijabku dan kemudian menghampiri paketku. Aku menghampiri abang ojol itu yang berdiri di luar pagar dengan helm dan masker yang terpasang. Melihat motornya sepertinya tak asing buatku. Ketika sampai pintu pagar aku tersenyum ramah padanya dan membukakan pintu pagar. Abang itu memberikan paketku dan aku memberikan uangku.
"Makasih ya bang, ini uangnya." Ucapku sambil bertukar 2 barang tersebut. Aku kemudian menutup pintu pagar, tetapi ditahan oleh abang ojol itu.

"Neng gak inget sama saya?" Ucapnya sambil membuka helm dan maskernya.
"Ehh abang.... Siapa namanya??" Ucapku lupa lupa ingat.
"Ohh iya kita belum kenalan, saya Adit." Ucapnya mengajak bersalaman, aku kemudian bersalaman dengannya dan kepalanya mendekat pada kupingku.
"Abang yang waktu itu dikocokin sama neng di motor pas ujan2an." Ucapnya berbisik sambil tangan kirinya meremas payudaraku.
"Aahhh... Abang yang waktu ituu." Ucapku sambil sedikit mendesah. Kemudian dia memundurkan badannya dan tangan kanannya ikut meremas payudaraku. Lalu kedua tangannya masuk ke dalam baju tidur
ku dari bawah dan memainkan payudaraku lagi. Aku menggigit bibir bawahku menahan desahan dengan mata yang terpejam.
"Bangg jangan disini nanti diliat orang." Ucapku khawatir.
"Yaudah di dalem aja yuk." Ucap Bang Adit yang langsung menuju rumahku. Aku berusaha menahannya namun tenaganya lebih kuat apalagi aku masih kelelahan abis bermain dengan 3 orang. Aku berjalan mengikutinya sambil membawa paketku. Sesampainya di depan pintu, Bang Adit membuka pintu itu dan langsung masuk diikuti aku di belakangnya. Tiba2 muncul Bi Asih yang sedang membawa piring bekas aku makan.
"Loh non, kok Abangnya dibawa masuk?" Tanyanya heran. Aku bingung harus menjawab apa, tiba2 Bang Adit spontan menjawab.
"Maaf Mbak, Saya dulu temen SMP papanya Olive." Ucapnya berbohong.
"Oohh iyaa Pak maaf hehe, mau saya ambilkan minum apa Pak?" Tawar Bi Asih pada Bang Adit. Kemudian aku menghampiri Bi Asih.
"Eh gak usah Bi, biar aku aja yang bawain minum. Aku disuruh sama papa buat nemenin dan ngajak ngobrol Pak Adit. Bibi kalo mau istirahat aja tidur di kamar, nanti juga biar aku yang nyuci sisa piringnya hehe..." Ucapku grogi sambil mengambil piring yang ada di tangan Bi Asih.
"Gapapa nih non? Yaudah kalo gitu Bibi permisi mau tidur di kamar." Ucapnya tersenyum padaku dan 'teman papa' sambil berjalan menuju kamarnya. Kemudian aku berjalan menuju dapur untuk mencuci piring meninggalkan Bang Adit di ruang tamu.

Ketika mencuci piring tiba2 Bang Adit mengejutkanku.
"Wihh ternyata neng pinter nyuci juga." Ucapnya sambil memegang kedua pinggulku. Aku sedikit kagok karna aku masih mencuci piring.
"Ihh Abang aku kan masih nyuci piring." Ucapku padanya berusaha menolak.
"Eh kok Abang bisa tau namaku Olive?" Tanyaku penasaran.
"Kan waktu mesen ojol nama neng keluar, jadinya abang tau nama neng itu Olive." Jelasnya sambil menyibakkan hijabku dan nafasnya menerpa leherku. Tangannya melingkar di perutku membuat tubuhnya menempel pada tubuhku. Dapat kurasakan penisnya menempel di pantatku juga. Perbuatannya membuatku sedikit rileks dan terangsang disaat yang bersamaan. Aku bilas piringku yang sudah bersih itu dan mulai menikmati permainan Bang Adit. Kupejamkan mataku dengan tangan kanan meremas kepalanya yang mulai menjilati leherku dan tangan kiriku memegang tangannya yang melingkar diperutku. Penisnya terus menerus menggesek di pantatku. Sensasi yang ditimbulkan membuatku terbang lupa daratan. Rasa lelah yang ada tiba2 hilang tergantikan dengan nafsu membara. Aku jadi seperti disuntikkan tenaga tambahan akibat foreplay ini. Aku kemudian menengok ke belakang dan bibirnya berpindah menuju bibirku. Kamipun berciuman dengan mesra di dapur itu. Kami saling mengaitkan lidah, bertukar liur dan saling menggigit bibir. Perbuatannya membuat vaginaku berkedut dan mengeluarkan cairan. Cukup lama kami berciuman kemudian dia melepaskan dekapan tangannya pada perutku dan mendorong tubuh atasku hingga posisiku menungging. Tangannya kemudian menurunkan celana beserta cd ku dan melepasnya dari kakiku. Aku sudah tidak sabar menantikan perbuatan selanjutnya padaku.

"Abang masukin yaa." Ucapnya yang membuatku menoleh melihat celananya yang sudah lepas menunjukkan penisnya yang tegang sempurna. Dia juga sudah melepas seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat.
"Shhh... Buat Olive puas malam ini Bang." Ucapku membakar birahinya. Kubuka kakiku lebar2 dan penisnya mulai menggesek bibir vaginaku, perbuatannya membuat vaginaku semakin banjir. Dengan sekali sodokan penisnya berhasil masuk semua.
"Aahh... Mmhhhh..." Desahku tertahan karna aku segera menutup mulutku dengan tanganku. Digenjotnya vaginaku dengan tempo sedang.
"Aahh enaak banget memek kamu." Ucapnya berbisik sambil menjilati daun telingaku, diperlakukan seperti itu membuat vaginaku semakin basah. Pantatku ikut bergoyang memberikan sensasi yang lebih enak pada vaginaku. Genjotannya semakin cepat, tangannya terus meremas pantatku yang terbilang kecil ini. Sudah cukup lama dalam posisi ini, Bang Adit kemudian melepas penisnya dari vaginaku.
"Neng ganti gaya dong, neng duduk di atas terus lebarin kakinya." Kemudian kuturuti perintahnya, gaya yang sama ketika vaginaku dioral oleh Ilham tadi siang. Tak menunggu lama Bang Adit kembali memasukkan penisnya ke vaginaku.
"Aahh... Teruss bang yang kenceeng..." Ucapku sambil melepas piyamaku yang berkancing kemudian kubuka hijabku, tapi tanganku ditahan ketika ingin melepas hijabku.
"Abang kepengen ngewein cewe berhijab." Ucapnya sambil menatap mataku dalam2. Kemudian aku melingkarkan tanganku pada lehernya dan kulumat bibirnya. Kugigit bibir bawahnya karna gemas. Perbuatanku membuat Bang Adit mempercepat genjotannya pada vaginaku. Tangannya memegang pinggangku dan terkadang mengelus punggungku.
"Enaak neng?" Tanya Bang Adit sambil menciumi leherku.
"Aahh enak Baang... Teruuss aku sukaa..." Ucapku sambil meremas dan sedikit menjambak rambutnya. Bibirnya kini berpindah ke payudaraku, dilepasnya minsetku hingga terjatuh dan diemutnya dengan lembut kedua putingku yang sudah keras itu. Oohhh aku benar2 dimanja olehnya. Aku sudah tidak tahan dengan permainan gentle nya itu, permainannya tidak kasar seperti saat Beni memperawaniku, tapi tetap terasa nikmat meskipun bermain di dapur.
"Aahh baang aku mau keluaar..." Ucapku sambil mengangkat kepalanya dari payudaraku. Kutatap matanya dalam2 dia juga melakukan hal yang sama, kemudian kucium bibirnya dengan sangat bernafsu. Dia juga tak mau kalah dengan permainan bibirku. Genjotannya semakin cepat dan membuatku orgasme.
"Mmhhh.... Hmmmmm..." Desahanku tertahan karna masih berciuman dengannya. Genjotannya berhenti membiarkanku menikmati orgasme ini. Kubiarkan mulutku terbuka sehingga dia semakin leluasa bermain di mulutku. Dihisap2 lidahku dan lidahnya bermain diseluruh rongga mulutku. Aku hanya terpejam menikmati orgasmeku dan lumatan bibir Bang Adit. Dia kemudian melepas ciumannya dan terbentuk jembatan air liur kami yang menghubungkan bibirku dengan bibirnya.

"Makasih ya bang udah muasin aku." Ucapku sambil menatap matanya dengan tanganku masih melingkar di lehernya.
"Iya sama2 neng, abang juga nikmatin kok bisa muasin neng Olive." Ucapnya sambil mengecup bibirku.
"Tapikan Abang belum keluar." Ucapku dengan sedikit cemberut.
"Gapapa kok, Abang mah santai aja hehe." Ucapnya yang kemudian mencabut penisnya dari vaginaku. Aku merasa kasihan dengannya karna belum keluar.
"Yaudah Abang duduk aja di ruang tamu, nanti Olive ambilin minum." Ucapku yang kemudian mengecup bibirnya. Kami kemudian berpakaian seperti semula dan Bang Adit berjalan menuju ruang tamu. Aku lalu menyiapkan 2 gelas dan teko berisi air dingin, kemudian aku membawanya ke ruang tamu.
"Nih bang minum dulu." Ucapku sambil menuangkan air dingin itu ke gelasku dan gelas untuk Bang Adit.
"Makasih ya neng, kayaknya nanti gede jadi istri yang taat sama suaminya deh." Ucapnya memujiku, aku hanya tersipu malu mendengar ucapannya.
"Ah Abang bisa aja, kan aku masih SMA belum mau nikah tauu." Ucapku sambil duduk disampingnya dan meminum air di gelasku.
"Yaudah nanti lulus SMA nikah sama abang aja, mau gak?" Ucapnya dengan nada bercanda.
"Ihh gak ah, abang udah punya istri masa mau nikah lagi. Aku gak mau di poligami wlee..." Balasku sambil menjulurkan lidah.
"Ohh iya neng, tadi abang liat kok toket sama pantatnya merah2 gitu sih?" Tanyanya penasaran sambil menatap tubuhku. Aku yang sedang minum pun sedikit terkejut.
"Hmm anuu... Tadi aku di sekolaah..." Ucapku terbata bata.
"Kenapa di sekolah?" Tanyanya semakin penasaran sambil membenarkan posisi duduknya.
"Tapi abang jangan ilfil ya sama Olive, janji loh." Ucapku serius menagih janjinya.
"Iyaa abang janji." Ucapnya makin penasaran.
"Jadi tuh tadi di sekolah aku..." Ucapku terpotong, kepalanya mengarahkan telinganya mendekatkan ke mulutku
"Di ewe 3 cowo." Ucapku cepat dengan suara yang pelan."
"Apa? Gak denger." Ucapnya tak mendengar ucapanku.
"Ishhh... Tadii Olive di ewe 3 cowo." Ucapku dengan memperlambat suaraku. Dengan wajah terkejut dia menjauhi kepalanya dari mulutku.
"Kok bisa Liv?" Tanyanya makin penasaran. Kemudian aku bercerita dengan suara yang pelan tentang semua kejadian tadi siang di kelas. Selama bercerita kulihat ada yang menggembung di balik celana jinsnya.
"Waah abang jadi ngaceng dengernya." Ucapnya sambil membetulkan penisnya yang salah kiblat.
"Ihh jadi abang gak ilfil?" Tanyaku sambil melirik penisnya yang terlihat tegang dibalik celananya.
"Gak sama sekali kok, abang malah ngaceng lagi tuh. Lagian kapan lagi ngedenger cewe SMA berhijab di foursome." Ucapanya tak ragu2 sambil sedikit tersenyum. Kemudian kudorong tubuhnya hingga tersandar di sofa dan aku duduk dipangkuannya.
"Jadi abang suka dengan cewe SMA berhijab dientot?" Ucapku dengan tangan yang menekan dadanya sambil menggoyangkan pantatku tepat di penisnya.
"Sshhh suka neng." Ucapnya sedikit meringis. Aku tersenyum melihat ekspresinya.
"Ikut Olive yuk ke kamar." Ajakku setelah melepas jaket motornya itu. Kemudian aku beranjak dan menarik tangannya agar mengikutiku, tak lupa aku membawa paketku yang berisi pakaian dalam. Kemudian kami masuk ke kamarku.

"Abang tunggu sini ya, aku mandi dulu trus nanti kesini lagi." Perintahku padanya dengan mengerlingkan mataku, dia hanya mengikuti perintahku dan duduk di kasur. Kemudian aku mengambil handuk sambil membawa paketku dan keluar kamar untuk mandi. Setelah mandi aku masuk ke kamar kakakku, Kak Fira. Aku membuka isi lemarinya dan masih ada seragam SMA nya dulu. Seragam Kak Fira dengan punyaku berbeda, seragamnya dapat dibilang lebih kecil dibandingkan dengan seragamku meskipun badan kami tak berbeda jauh ukurannya. Dulu ketika Kak Fira SMA seragamnya dapat dibilang ketat mengikuti model seragam SMA jaman sekarang dan dia sering memakai make up ke sekolah. Sebelum memakai seragam, kubongkar isi paketku dan memakai push up bra dan cd thong dengan warna yang sama, yaitu putih. Aku sedikit mengaca dan terlihat sangat seksi. Bra ku sedikit terasa sempit padahal ini sudah ukuran paling kecil, memang sih akhir2 ini kurasakan payudaraku sedikit membesar. Setelah memakai dalaman, aku kemudian memakai seragam Kak Fira. Terasa sempit ditubuhku, tapi aku menyukainya karna sesuai dengan bentuk tubuhku. Tak lupa aku memakai hijab berwarna putih. Aku berpakaian seperti hendak ke sekolah lengkap dengan dasi yang mengikat leherku. Setelah rapih aku kembali bercermin. Oh my god! Tubuhku benar2 tercetak dengan seragam ini! Rok span abu2 itu membuat pantatku terlihat seksi menantang, seragamnya juga ketat membuat payudaraku terlihat lebih besar apalagi aku memakai push up bra. Aku terlihat sangat seksi dengan seragam Kak Fira. Aku juga memakai kaos kaki putih setinggi mata kaki. "Hmm ada yang kurang, ohh iya make up." ucapku dalam hati dan mengambil make up Kak Fira di meja riasnya. Kupoles sedikit make up itu di wajahku, tak terlalu menor tapi terlihat manis. Setelahnya aku sedikit merapikan bajuku dan hijab kukesampingkan agar payudaraku terlihat jelas. Ketika berjalan aku merasa kesulitan karna span ini benar2 sempit tapi tetap kupaksa berjalan. Setelah yakin dengan penampilanku, aku keluar kamar Kak Fira dan berjalan ke kamar ku yang tak begitu jauh jaraknya.

'tok tok tok'
"Assalamualaikum..." Ucapku sambil membuka pintu, kulihat Bang Adit sedang bermain hp. Matanya yang tadi melihat hp langsung ke arahku.
"Waalaikumsalam" Ucapnya menatapku tak berkedip. Aku tersenyum melihat reaksinya.
"Hmm maaf yaa baang kalo kelamaan nunggunya." Ucapku meminta maaf sambil sedikit cemberut.
"Ehh gapapa kokk." Ucapnya tak beranjak dari kasurku, matanya menyusuri tubuhku dari bawah sampai atas.
"Abang suka gak Olive pake baju ini?" Tanyaku sambil berjalan mendekat padanya.
"Hmm suka kok, Neng Olive lebih keliatan cantik pake baju itu." Ucapnya gugup. Posisinya duduk dengan kaki menjuntai sehingga aku dapat melihat penisnya yang menggembung
"Hihihi... Abang ngaceng yaa ngeliat Olive begini?" Ucapku menatapnya manja sambil memainkan ujung dasi.
"Iyaa abang udah gak tahan." Ucapnya ketika akan bangkit dari duduknya, tapi segera kutahan pundaknya dan dia kembali duduk seperti semula. Dengan tanganku yang menahan pundaknya, kudekatkan kepalaku ke telinganya sehingga posisiku jadi sedikit menungging.
"Abang diem aja, sekarang biar Olive yang puasin abang." Ucapku lirih sambil mengecup daun telinganya sambil tangan kananku turun menyusuri dadanya hingga sampai ke penisnya dan kuremas lembut penisnya yang sudah tegang itu.
"Ssshhh Neng..." Ucapnya terhenti karna tangan kiriku membekap mulutnya.
"Sstt.. panggil aku Olive aja ya." Ucapku yang kemudian dijawab dengan anggukan. Aku tersenyum karna berhasil membuatnya tunduk padaku. Tiba2 muncul ide nakal di kepalaku. Aku ingin 'memperkosa' Bang Adit seperti video porno yang kutonton tadi.
"Abang maukan aku puasin? Tapi ada syaratnya." Ucapku sambil meremas kencang penisnya.
"Sshhh... Apa syaratnya?" Ucapnya meringis kesakitan ketika aku meremas penisnya.
"Abang harus nurut dan diem aja selama aku puasin, sampe aku suruh Abang buat bebas apa2in aku." Ucapku sambil melepas resleting celananya dan mengelus penisnya. Bang Adit hanya mengangguk pasrah dengan persyaratanku. Aku semakin senang membuatnya tunduk.

Kemudian aku duduk bersimpuh di lantai dan membuka celana beserta cdnya. Aku tersenyum mengigit bibir bawahku melihat penisnya yang sudah tegang itu. Tanganku menggenggam penisnya dan berkata.
"Mau Olive sepong bang?" Tanyaku sambil menjilati lubang kencingnya.
"Shh mauu Liv." Ucapnya sambil mendongakkan kepalanya. Kemudian kumasukkan penis itu ke mulutku.
'Mmmhhh... Sllrrpp... Hmmm' suaraku membuat nafsu Bang Adit semakin terbakar. Tanganku juga bermain di buah zakarnya. Ekspresinya benar2 menikmati kuluman dan permainan tanganku di buah zakarnya. Hisapanku dalam tempo yang sedang hanya untuk mengerjai birahi Bang Adit. Kusudahi hisapanku di penisnya dan mulai mengulum buah zakarnya. Kuhisap hisap dan kujilati sambil tangan kananku mengocok penisnya. Setelah puas dengan buah zakarnya, aku menghisap kembali penisnya dan melakukan deepthroat hingga air liurku mengalir di batang penisnya. Kulakukan berulang kali deepthroat itu membuat Bang Adit benar2 kewalahan dengan permainanku. Aku mengoralnya cukup lama dengan sangat manja, aku sangat ingin membalas perbuatan gentlenya di dapur tadi. Aku akan buat dia puas malam ini.
"Ploopp... Enak bang disepong sama cewe SMA berhijab?" Tanya ku sambil mengocok cepat penisnya.
"Aahh... Enak Liv abang suka." Ucapnya dengan eskpresi keenakan.

Kemudian aku bangun dan melepas kancing seragamku satu persatu tapi tak kutanggalkan seragamku. Kulepas braku dan melemparnya ke muka Bang Adit. Kemudian aku mengangkat rokku hingga seperut dan melepas cdku. Kulempar kembali cd itu ke mukanya. Melihat aksiku membuat Bang Adit menelan ludahnya.
Aku lalu naik ke atas ranjang dan duduk disampingnya.
"Buka bajunya bang" Perintahku yang langsung dituruti olehnya, sekarang Bang Adit sudah bugil. Kusuruh dia tiduran telentang di kasurku dan aku menduduki penisnya tepat di vaginaku. Aku gerakkan vaginaku maju mundur sehingga bibir vaginaku bergesekan dengan penisnya. Tanganku memainkan kedua putingnya mengikuti adegan video porno. Desahannya keluar terus seiring dengan gesekan di penisnya.
"Aahh enak bang?" Ucapku mendesah.
"Enaak Liv, masukin Abang udah gak tahan." Ucapnya yang membuatku tersenyum sumringah. Karna aku juga sudah sangat bernafsu akhirnya kumasukkan penis itu ke vaginaku. Aku memompanya dengan tempo yang sedang. Aku juga bergoyang memutar memberikan sensasi yang lebih nikmat.
"Aahh terus Liv memek kamu ngejepit banget." Ucapnya memuji kemampuan vaginaku. Kupercepat pompaanku pada penisnya sehingga kami mendesah desah bersamaan. Suara pantatku dan pahanya terdengar sangat jelas, aku tidak peduli apakah ada orang lain yang mendengar persetubuhanku atau tidak. Aku terus memompa penisnya sambil menarik2 pentilnya. Ekspresi Bang Adit membuatku semakin gemas memainkan pentilnya.
"Bang Mainin toket Olive dong." Mohonku sambil menggenggam tangannya. Tanpa diperintah dua kali Bang Adit langsung meremas lembut kedua payudaraku. Tak berselang lama kurasakan aku akan orgasme.
"Aahhh... baang aku mau keluaar..." Kucabut penisnya dan mengarahkan vaginaku pada mulutnya.
"Hisepin vagina Olive Bang, telen semua cairan Olive." Perintahku padanya dan langsung dia menghisap vaginaku dengan kuat.
"Aaahhhh Olive keluaarr..." Lenguhanku ketika orgasme itu datang. Aku menekan nekan vaginaku ke mulutnya, lidahnya terus menyapu vaginaku.
"Ditelen ya Bang." Ucapku sambil menjambak rambutnya. Kuresapi nikmat orgasmeku yang lama kelamaan terasa ngilu karna lidah Bang Adit terus menyusuri vaginaku. Kuangkat vaginaku dari mulutnya dan kulihat tangannya mengocok sendiri penisnya.

"Sekarang Abang boleh pake mulutku buat ngeluarin peju abang, tapi jangan pake memek Olive ya, masih ngilu." Ucapku sambil mengelus pipinya. Kemudian dia bangun dari tempat tidur dan berdiri disamping tempat tidur.
"Rapihin dulu baju kamu, terus kamu ngerangkak ke kontol Abang." Kuturuti perintahnya itu. Kukancingkan lagi seragamku dan kuturunkan rokku seperti semula. Setelah rapi aku merangkak di atas kasur menuju penisnya. Dipegangnya kepalaku, kubuka mulutku lebar2, dan penis itu mulai memperkosa mulutku dengan kasar. Hentakan penisnya menyentuh kerongkonganku hingga terkadang aku tersedak. Serangannya membuat air liurku menetes dan air mataku mengalir.
"Yeess akhirnya gua bisa ngentotin mulut cewe SMA berhijab." Ucapnya sambil menekan kepalaku dan menahannya. Aku kesulitan bernafas dan akhirnya dia melepaskan kepalaku. Aku kemudian kembali bisa bernafas sejenak dan dia mulai memperkosa mulutku lagi. Sudah hampir 10 menit aku dalam posisi ini akhirnya Bang Adit melepas penisnya.
"Aaahh gue mau keluar..." Dia kemudian mengocok penisnya di depan mukaku. Tak lama kemudian.
'Crooott... Croot... Crrooott..' semburan spermanya memenuhi wajahku dan mengenai hijabku.
"Aahhh enak banget Liv, kamu emang bispak SMA." Ucapnya yang membuatku tersenyum. Bang Adit yang kecapean lalu tiduran dikasur dengan nafas yang terengah engah.

Kemudian aku bangkit dan mengambil hpku, aku lalu melakukan selfie dengan wajah yang berlumuran sperma.
"Mau dikasih ke siapa sih sampe selfie2 segala?" Tanya Bang Adit ketika melihatku berselfie ria.
"Kepoo dehh, wleee..." Ucapku meledeknya.
"Abang mau ikutan selfie?" Tawarku sambil menyeka sperma di wajah dengan tanganku dan menjilatinya.
"Boleh, sekalian buat kenang2an hehe.." Ucapnya langsung berdiri dan berjalan ke arahku. Kami pun mulai bermirror selfie dengan berbagai gaya. Aku juga menyuruhnya untuk memakai semua bajunya beserta dengan jaket ojolnya. Setelah memakai seluruh bajunya, kami kembali berselfie menggunakan hpku dan hpnya. Setelah puas, Bang Adit pamit pulang kepadaku. Akupun mengantarnya sampai depan pagar.
"Abang pulang dulu ya Neng, takut dicariin istri hehe..." Ucapnya sambil memakai masker dan helmnya.
"Ternyata masih inget istrinya toh, padahal abis ena2 sama anak SMA." Ucapku yang masih memakai seragam Kak Fira.
"Yaa ingetlah, makasih yaa malam ini..." Ucapnya sambil menyalakan motornya dan berlalu pergi. Aku hanya tersenyum sambil menggembok pagar dan kembali masuk ke rumah.
'hmm udah jam 10 lewat, pantesan ngantuk' ucapku dalam hati ketika melihat jam dinding. Kemudian aku kembali ke kamar dan memakai piyama. Ku gantung seragam Kak Fira di balik pintu dan aku mulai tertidur.
 
Pertamanya
 
Cb ceritakan masa lalu Sandra dr bergaul dg Bell menjadi alim(ga tau beneran alim ato kaga)
Ama kisahnya kak fira kn bajunya ketaat2, apa trnyata dlu nya lonthe jg tp skrg udh tobat.
 
Moga Sherly dan Bella tobat sedangkan Olive, dea jd haus seks
 
Cb ceritakan masa lalu Sandra dr bergaul dg Bell menjadi alim(ga tau beneran alim ato kaga)
Ama kisahnya kak fira kn bajunya ketaat2, apa trnyata dlu nya lonthe jg tp skrg udh tobat.
olive main ama cowoknya ka fira kak fira main ama kevin
 
Bimabet
oliv akhirnya... bakal diajak eksib sama si ojol nya hu.. keren... jilbab muda yg binal
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd