Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kos Nikmat

Status
Please reply by conversation.
Mari membacaaa.


"Aaaaah...shhhh....aaaaahh....Lilis...."

Aku menghentikan Elis yang sedang memanjakan batangku.

Aku : "Stop dulu Lis" kataku sambil bangun dari tidur.
Lilis : "Kenapa Dion? udah gak sakit? Apa kamu gak suka ?" Lilis duduk bersila di depan ku.
Aku : "Kalo kayak gini aku sih mau sakit terus aja hehe..."
Lilis : "Ihhhhh..." Lilis gemes dan memelukku.

Ku peluk tubuhnya, Lilis duduk di pangkuanku, lalu ku cumbu bibirnya.
"Muaaaaaahhh....sluurp...sluuup...sluurppp...mmmhh...muaaaahh"

Tanganku nggak mau kalah, kuremas lembut tetenya dengan tangan kananku, tangan kiriku mengelus leher dan punggungnya. Lidah kami beradu, saling hisap.

"Sluutpppp...sluppp...sluurpppp..mmhhh mmuaahhh...sluurp sluurpp sluuuurrrppp."

"Lilis suka?" tanyaku di tengah ciuman. Lilis tidak menjawab lalu menyambar bibirku lagi. "Muaaahhh...."

"Sluurpp..sluup...sluurpppp...aaaahhh...shhhh..mmuahhhhh..."

"Aaah....shhh...mmuahhhh...sluurppp....slurppp...Dion...emhhhh...sluurppp."

Aku menidurkan Lilis di kasur. Lalu aku di sampingnya. Masih ku cumbu bibirnya, ku jilat leher dan kupingnya. Tanganku menjamah tubuh indahnya.

"Sluurpppp...slurppp..mmhhh...muahhhh..sluurpppp"

Ku beri tanda di lehernya. "Aah..ssshhh..Dion sayaang, jangan disitu" Lilis menolak namun tetap membiarkan aku mencumbu lehernya. Tanganku menyusuri perut Lilis, lalu ku selipkan tangan ku ke dalam celananya. Memek Lilis sudah basah.

"Kamu banjir sayaang"
"Aaaah..shhhhh...aaaaaaaahhhh...emhhhh"

Lilis tidak menjawab, hanya mendesah ketika ku mainkan belahan memeknya. Lalu perlahan ku buka kancing celananya. Lilis membantu agar aku mudah. Ia melepas celana dan cd nya.

Setelah itu aku turun menuju selangkangannya, melebarkan kakinya. Dan terlihatlah pemandangan menakjubkan yang ku inginkan. Tampak cairan kental membasahi memek dan anusnya

"Gantian ya sayaang."

Ina hanya mengangguk. Lalu ku melancarkan aksiku.

"Sluuurpppp....sluppp...sluurrrppp...mhhh...." kujilati liang kewanitaannya.

"Aaahh...sssshh....aaaahhh Dion ... emhh aaaaahhh...."

Lilis menjambak rambutku, kepalaku ditekan ke memeknya pertanda bahwa ia menikmati. Satu tangan nya ber gerilya di payudara. Lilis kewalahan, seperti cacing kepanasan menghadapi lidahku. Kini ku menjilati lubang pantat Lilis.

"Sluurppp...sluurpppp...sluuuurrrrrppppp...mhhh mmuahhh...sluurpppp."

"Aaaahhh..geli sayaang...emmhhh aaahhh aaaahhh.....ssshh aaaahhh. Geli sayaang....emhhh enaaak....ouuuhhhhh"

Beberapa menit setelah itu aku memindahkan jilatan ku ke klitoris nya. Tampak mencuat biji kacang merah di atas lubang memeknya.

"Sluuurpp...slup...sluuurpppp..."

"Terus sayaang emmhhh enakkk banget"...aaaahhh....aaahhh.....

Memeknya makin basah akibat jilatanku dan cairan nafsu dari liang wanitanya. Tiba tiba Lilis menjambak rambutku, badannya bergetar, pantatny terangkat, pahanya kuat menahan kepalaku di selangkangannya.

"Aaaaaaaaaaahhhhhhhh.....sayaaaaaang......."

Lilis mendapatkan orgasme nya, dan semua cairannya membasahi wajahku. Dia tergeletak lemas di kasur, matanya terpejam, nafasnya terengah engah. Aku membiarkan Lilis menikmati sisa orgasmenya. Kini aku berada sejajar diatas tubuh lemasnya. Ku elus keningnya, merapikan rambut yang menutup wajahnya. "Mmuaaaaahh.." kucium bibirnya.

Lilis : "Aahhhhh...sshhhh...kok basah banget sayang?" tanyanya sambil membuka mata.
Aku : "Iya abis kebanjiran, bendungan nya jebol sayang. Hihi..."
Lilis : "Iiihhhh...Dion."

Lilis berusaha bangkit dari tidurnya, aku menyingkir dari hadapannya. Kini aku duduk bersila di samping Lilis.

Lilis : "Aku lemes, enak banget Dion." katanya sambil memelukku.
Aku : "Lilis suka? hehe.."
Lilis : "Bangeeeeeet."

Lilis mengetahui wajahku masih basah karena orgasme nya, lalu berusaha membersihkan wajahku.

Lilis : "Aduhh, maaf ya jadi kena banjir mukamu."
Kata Lilis sambil membersihkan wajahku dengan tissue, lalu memberikan kecupan di bibirku. "Muuaaah.."
Aku : "Aku mau di banjirin lagi, yang itu mau di siram juga Lis. Hehe..." kataku bercanda sambil menunjuk kontolku.
Lilis : "Dion ih.." Tiba tiba dia meremas batangku. "Rasain."
Aku : "Aduhh, kok galak yaaa.."

Lalu kami berdua rebahan di kasur. Lilis di sampingku, memelukku, paha kirinya berada di atas kontolku. Sesekali ia memberikan kecupan di leherku. Nikmat sekali sentuhan seperti ini. Kontolku mengeras, nafsuku sudah tinggi. Aku memutar badan hingga berhadapan dengan Lilis. Kucium kening dan kedua matanya. Entahlah, aku suka mencium mata perempuan.

Kami kembali berciuman. Tangan kananku tidak tinggal diam, kembali mengelus memek Lilis. Dia hanya mendesah pelan, lembut sekali desahannya.

"Emmhh..sayaang...shhhh..aaah.."

"Sshhhhh...aahhhhh..ahhhh..."

Kini aku berada diatas Lilis, ku jelajahi tubuh dari kepala hingga berhenti di selangkangan nya.

"Muaaahhh..sluurppp slupp sluurpppp." Ku cium dan ku jilati badan Lilis.

"Mmhh aaahhh...ssshh...aaaahhhh...."

Aku duduk diantara 2 kaki Lilis, ku lebarkan kakinya, kucium memeknya "muahhhhhh" lagi lagi basah. Lalu ku arahkan kontolku ke memeknya. Ku gesek kan ujung kontolku di belahan memek Lilis.

"Aaahhh..aaah...aahhhh." Lilis mendesah menggelengkan kepalanya. Apalagi ketika ku gesek klitorisnya dengan kontolku.

"Aaaahh...emmhhh...sayaang..aaahhh...geli sayaang..enaaak..aaah....."

"Terus Dion...aahh shhhh aaaahhh...enak banget sayaang emmhhh....."

Makin banyak cairan yg meleleh dari memeknya. Lalu kuarahkan kontol ku ke lubang memek Lilis. Perlahan ku masukkan, terasa sempit sekali memeknya.

Lilis : "Aaah sayaaang....ngggghhh pelan pelan. Sakit.... emmhhh"
Aku : "Memek kamu sempit banget Lis."
Lilis : "Enggghhh...Aku udah lama gak kaya gini Dion..aaaahhhh...ssshhh"
Aku : "Tahan ya Lilis sayang." kataku saat melebarkan kedua kaki nya. Sambil mendorong kontolku.
Lilis : "Emmmnhhhh.." Lilis hanya mendesah.

Ujung kontolku sudah masuk ke memeknya. Terasa sempit, hangat, dan basah. Dengan satu hentakan, ku berhasil memasukkan kontolku. Blessss...

"Aaaaaaahhhhh....."

Lilis memekik agak kencang, lalu ku tutup mulutnya dengan tanganku. Aku takut Ina mendengar. Nampak wajahnya menahan sakit. Otot di memeknya sangat kencang. Aku membiarkan Lilis merasakan kontolku di dalam memeknya. Kubuka tanganku yang menutupi mulut Lilis, nafasnya terengah engah. Lalu dia membuka mata.

Lilis : "Ngggghhh...bentar ya sayang, sakit. Punya kamu gede banget. Memek aku penuh."
Aku : "Iya Lilis sayang."

Kontolku masih di dalam memek Lilis. Aku tidak tega ketika melihat wajah Lilis yang kesakitan. Akupun menyingkirkan rambut yang menutupi keningnya, la kucium agar memberikan rasa nyaman padanya.

"Muaaaah.."

Lilis memelukku, lalu perlahan ku goyangkan kontolku di memeknya.

"Aaaahhh.....aaaaah....nngghhhh...aaaaaahhhhhhh..pelan pelan ya sayaang....emmhhhh...."

Lilis selalu mendesah ketika kontolku ku dorong hingga masuk semua ke memeknya.

Aku : "Memek kamu nikmat banget sayaang...aaahhhhh....aahh...." kataku berbisik di telinganya.
Lilis : "Ahhh...nggggghhhh...aaaaahhhh...kontol kamu juga nikmat sayang...emmmhhhh..."

Aku bangkit melepas pelukan Lilis, lalu bersiap memberi kepuasan padanya. Pelan kugoyang memek Lilis. Kami mendesah merasakan kenikmatan ini. Tempo goyanganku semakin cepat, raut kesakitan di muka Lilis pun hilang. Berganti dengan desahan desahan dan lenguhan lembutnya.

"Plokkk...plokkk...plokkkk..." Suara selangkangan kami beradu.

Lilis : "Aahh..aaaahhh....terus sayaang...mmhhh aaaahhh....sssshhh."
Aku : "Eemhhh...nggghhh......aaaahhh... ssshh..aaaahhh...enak banget sayaang..aaaahhh"
Lilis : "Aaahhh..aahh..ahhhhh..aaahhhh... aaahhh terus aaaaahhh...aaaaahhh"

Aku mempercepat goyanganku, 10 menit ku menghujam memek Lilis, tubuhnya mengejang, kepalanya mendongak, pantatnya diangkat.

Aku : "Aaahh...ngghh...aaahhh Lilis...aaaaahhhh"
Lilis : "Teruss sayanghhh.....terusss aaaahh....aahhhh..aaaahhhhhh....."
Aku : "Sssshh aaaahhh...ahhh..ahhh mmhhh sayang...aahhh..puasin memek kamu..mmhhhhh."
Lilis : "Aahh.... ahhhhhh...aaaahhhhhhh....."

Otot vaginanya tegang menjepit kontolku. Ku merasakan semburan dari dalam memek Lilis.

"Aaaahhh... aaahhh.....Aku keluar sayaaang.. aaaaaaaaaaaaahhhhh"

Cairan hangat menyiram kontolku. Orgasmenya kali ini lebih hebat. Membuat Lilis lemah tak berdaya. Aku yang tidak ingin kehilangan moment pun kembali memompa memek Lilis dengan cepat.

"plokkk....plokkk....plokkkkkk" sambil ku remas tete nya yang bergoyang.

"clokkkkk...clokkk.clokk...crrrtttt..clokkk...clokkk" Suara kontolku menghujam memek Lilis yang banjir."

Lilis : "Aaahh...saayaaanggg....aaaahhhh..."
Aku : "Aku mau keluar sayaaang.... aaahhh ahhhhh..."

Ku rasakan ada sesuatu yang berkumpul di ujung kontolku. Aku segera mencabut kontolku, mengangkang diatas payudara Lilis, kuarahkan ke dadanya.

"Aaaah....aku keluar sayaaangg..... aaaaaaaaaahhhhhhhhh"

CROTTTT...CROOOTTT...CROOTTTT...CROOOTTTT...

Banyak sekali sperma yang keluar dari kontolku, membasahi dadanya, bahakan menyembur hingga ke muka Lilis.

"Aaaaahhh.... nikmat sekali sayaang."

Ku sodorkan kontolku ke mulut Lilis, dia membersihkan sperma yg ada di kontolku. Menghisap sisa sisa cairan kenikmatanku, menjilat batang kemaluanku.

Setelah itu aku membersihkan dada dan wajah Lilis yang tersiram pejuhku. Lalu aku berbaring di sampingnya, memeluk tubuh lemahnya. Keringat membasahi tubuh kami. Lilis nampak masih menikmati sisa sisa kejadian ini, pandangan nya ke langit langit, nafas nya mulai teratur.

Lilis : "Dion sayaang....." Panggilnya sambil memutar badan nya ke arahku.
Aku : "Iya Lilisku sayaang."
Lilis : "No! aku aja yang panggil kamu sayang!" katanya sambil menjulurkan lidah.
Aku : "Hmmm.." gumamku sambil menyentil hidungnya pelan.
Lilis : "Tolong bersihin memek aku, aku lemes." Lilis sangat manja sekali saat ini.
Aku : "Iya tuan putri." aku bangkit dan menyentil putingnya yang masih mengacung.
Lilis : "Awwww..."

Ku ambil handuk kecil, kusiram dengan air hangat dari dispenserku, lalu menuju ke selangkangan Lilis. Ku lebarkan kakinya, melipat lututnya agar liang vaginanya terbuka. Banyak sekali cairan kenikmatan di memek Lilis, meleleh ke anusnya, hingga membasahi kasurku.

Aku : "Ini sih bukan banjir lagi, tsunami ini mah." Ledekku saat membersihkan memeknya.

"Hahahaha..." Lilis tertawa.

Ku peringatkan biar nggak berisik, ia lalu menutup mulutnya, namun tetap melanjutkan tawanya.

Setelah itu kami berpakaian. Namun Lilis membiarkan bra dan celana dalamnya di atas kasurku.

Aku : "Kok nggak di pake?"
Lilis : "Buat kamu aja sayang, kenang kenangan ngewe sama akuuuuuhhh." katanya centil sambil tertawa lirih.
Aku : "Hahaa dasarrr, kucubit hidungnya."
Lilis : "Awww, aku mau pipis, temeenin." rengeknya manja, sambil menggoyangkan dadanya yang menempel di lenganku.
Aku : "Iyaaa, tetenya biasa aja dong." kataku gemas sambil meremasnya. Lalu berdiri. "Yuk?"
Lilis : "Ihh nakal..." katanya sambil memanyunkan bibirnya.

Setelah dari kamar mandi, aku dan Lilis kembali ke kamar masing masing. Ku sempatkan menjailinya dengan menepuk pantatnya sebelum kami berpisah. Lilis menunjukkan muka marah dan mengacungkan genggaman tangan nya ke arah ku sambil masuk ke kamarnya, dan aku hanya tertawa.



Semalam ide buntu gara amer nih, semoga masih bisa menikmati ya suhu 🙏🙏🙏
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd