Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Bimabet
Trimakasih atas updatenya om,semakin menarik untuk di ikuti,cincang aja mas bram yg namanya lionif,.....
 
Part 30 Menjebak mama
(Bagian III)


Pov: Bram Kusuma

Lanjut ….

“Mas ambilin tissue itu” kata Tasya ke aku

Aku melangkah megambil Tisu diatas meja rias

Setelah Tissu ada di tanggan Tasya memnganbil memerpa lembar dan membersihkan memek nya dengan Tissu dan itu di ulang sampai 5 kali

“Mas banyak sekali sperma mas di memeku” kata Tasya sambil tersenyum

“Itu benih cinta ku kepadamu Tasya kamu akan menjadi ibu dari anak anak kelak dan menjadi pelabuahan hati tempat aku sandakan hatiku yang terakhir sebelum aku di panggil ke rahmat Allah tempat aku berkumpul kembali dengan Nilen” kata ku

Tasya berdiri menghampiriku mengalungkan tangannya ke pundaku sehingga tubuh kami saling berimpit tanganku merukuh pinggan Tasya dan sedikit menekan di perutku aku merasakan payudara Tasya menempel sempurma di dada bidangku wajahnya sangat dekat dengan wajahku hempusan nafas Tasya terasa sampai pipi dan hidungku

“Mas aku sunggung mencintaimu dengan sepenuh jiwaku” kata Tasya sambil menempelkan bibir mungilnya ke bibirku yang setengah terbuka

“Jeeengg” aku tidak bisa melanjutkan kalimatku bibir Tasya telah menyumbat mulutku dan memainkan lidahnya dan aku pun segera membalasnya ciuman Tasya dengan segala kelembutan

“Maaasssss” erang Tasya panjang ketika bibirku kembali menyentuh leher jenjang Tasya sambil mengadah keatas tanganku kini berada di pantat Tasya dan meremasinya dan kontolku semakin membesar dan tegak di antara kedua perut kami.

“Maaaasssss” leguan Tasya membahana di telinggaku, bibirku turun lagi kearah payudaranya Tasya semakin mejatukkan badannya ke belakang dam bertumpu pada ke dua tangan nya pada pudakku bibirku menghisap putting Tasya denga sekuat tenaga

“Maaaassssss iinnnniiiii nniikkkmmmaattttt sseekkaalliii” kata Tasya sambil menggoyangkan badannya kiri dan kanan dan menggesek kontol ku ke perut Tasya, lima menit berlalu aku angkat kaki Tasya sebelah kiri dan menahannya sehingga memek Tasya terbuka lebar Tasya memegang kontolku dan di gesek gesekan ke lubang memek nya dan menyentuh kelentit Tasyanya sambil menjerit nyerit

“Maasssss oohhhhh eennaaaakk” kata Tasya penuh gairah, diarahkan moncong kontol ku yang sudah tegang sempurna kearah lubang peranakannya

“Massss teekan” perintah Tasya

Aku segera menekan Penisku masuk ke lubang peranakannya

“Maaaasssss mmenntttoooookkkkk” kata Tasya sambil menggoyang pantat ke kiri dan kekanan aku pun ngak mau diam aku meju mundurkan kontol ku menusuk musuk keliang senggama Tasya, semakin lama semakin cepat tusukanku dan Tasya meresponnya dengan goyangan semakin cepat juga dan suatu ketika Tasya mengghentikan goyangan pantat nya dan menekan memeknya kearah kontolku semakin dalam dan menekan pantatku lebih ke dalam lagi aku pun mendiamkan kontol ku menencap sempurna ke lubang senggama Tasya

“Mmaaassssss” kata Tasya, seerrrtttt sseerrrtttt sseerrtttt kontol ku di basahi oleh cairan cinta Tasya yang mengalir melalui celah memek dan kontolku saling berihimpit.

Aku cabut kontolku dari lubang cintanya aku balik tubuh Tasya sehingga membelakangiku dan menekan tubuh Tasya agak ke depan aku atur posisi kaki Tasya agak melebar dan aku melihat memek Tasya agak kemerahan waktu Tasya menungging sempurna, aku berjongkon di belakang pantat Tasya dan mulai menjilati airan cinta Tasya dengan mulutku dan aku menyedotnya ke lubang peranakannya banyak juga cairan cinta Tasya yang mengalir ke dalam mulutku aku telan dan menjilati memek Tasya hingga bersih

“Maaaassss itu kotor” komen Tasya, tapi aku ngak meresponnya setelah kering dan bersih aku berdiri di belakang kontol ku tegang berat, aku pegang dan mengarahkan ke lubang memek Tasya dan bbllleeeessss kontol ku masuk sempurna sekali tekan, aku berhenti sebentar untuk mengisi rongga dadaku dengan Oksigen hingga penuh, dan mulai mengoyang pantat ku maju mendur dengan cepat sampai sampai Tasya gelagapan menerima seranganku secara tiba tiba tapi Tasya cepat menyesuaikan diri dan menggoyang pantatnya kekiri dan kanan dengan cepat

“Taaasssssyyyyyyaaaaa sssaaaayyyaaannngggggg” teriakanku sambil menarik tubuh Tasya ke belakang sehingga punggung Tasya menempel di dadaku tangan ku langsung meremas payudara Tasya dengan keras dan mennyentuh putting Tasya dengan jempol tanganku dan menggoyangkannya ke dua bibirku membuat cupangan di leher Tasya di bagian bawah telingga Tasya dan jeritan Tasya terdengar lagi

“Maaaassssssss aaahhhhhhh” kata Tasya

“Taaassssyyyyaaaaa” kata ku sambil menekan penisku masuk lubang peranakan sampai mentok dan chhooootttttt cchhhooooottt cchhoooooottttt air mani keluar membasahi memek Tasya

“Maaaasssss nniiiikkkkmmmmaaaaatttttt aaahhhhhhh” kata Tasya sambil memejamankan mata dan menekan memeknya kearah penis ku yang msuk di dalam lubang memek Tasya seeerrrrtttt seeeerrrrttttt sseeeeerrrrrtttttt …..

Tubuhku dan Tasya lemas sampai jatuh ke bawah dan sama sama duduk di lantai kamar dan aku masih memeluknya dari belakang ciuman pun terus berlangsung sampai semua reda kembali.

Aku berdiri dan mengangkat tubuh Tasya membawanya ke kamar mandi dan menghidupkan shawer dan memandikan Tasya yang pasrah dengan apa yang aku lakukan pada tubuh nya, aku mengambil sampo dan mengkramasi tubuh Tasya dan mengambil sabun cair menggosok semua bagian Tubuh Tasya tanpa ada yang terlewatkan Tasya hanya memandang semua perlakuan ku denga sorot mata teduh dan penuh cinta

----skip---

Malam hari setelah istirahat yang cukup Aku dan Tasya memasuki sebuan night club yang ada di kota ini, waktu sudah menunjukan jam 9 malam aku dan Tasya bergandengan tangan melangkah memesuki ruang yang remang dan lampu disco berkelap kelip di iringi lagu keras memekakkan telingga, aku gandengan tangganTasya menuju sebuah bangku kosong menggadap arena dancing flour di tengah tengah

Aku memesan minuman martini untuk Tasya dan Jack Daniels untuk ku.

“Gimana cara minum nya mas” kata Tasya

“Ini martini jeng, minumnya sedikit sedikit sambil di goyang pelan biar larutannya bisa bercampur dengan sempurna, dan manis juga rasanya” kata ku

Tasya mengambil minuman dengan gelas khusus lalu menggoyang pelan biar ngak tumpah kemudiam meminumnya sedikit manis juga sih tapi di tenggorokan terasa sedikit panas pengaruh dari alcohol nya.

“Manis juga ya mas di mulut tapi setelah di tenggorokan terasa panas” kata Tasya

“Ia lah jeng kan ada alkoholnya jangan banyak banyak ini bisa memabukkan lho” kata ku

Sambil bercengkrama dan cirita macam macam, tiba tiba aku melihat Lionif masuk night clup ini bersama laki laki dan aku tidak mengenal kali laki itu.

“Tuh lihat Tasya aku lihat Lionif” kataku

“Mana” katanya

Aku menunjuk dengan kerlingan mataku dan Tasya mengikuti arah kerlingan mataku

Di belakang mereka ada dua orang yang aku kenal mereka adalah eks anak buahku di satuan para yang satu Kapten Suryadi dan Kolonel Singgi dari Interpol dan seorang lagi aku tidak tau namanya, mereka melihat aku dan Tasya sedang duduk dan mereka melangkah ke arahku

“Hallo mas Bram apa kabar” kata Kolonel Singgih sambil menjabat tanganku

“Baik dik Singgih, bagaimana dengan kabar mu” kata ku

“Baik mas, nih kenalkan dari Kepolisian, AKBP Hanung” kata Singgih dan aku pun menjabat tanggan AKBP Hanung

“Bram Kusuma” kataku

“Hanung mas” katanya sambil berjabatan tangan

“Kalau yang ini tentunya mas Bram sudah saling mengenal kan” kata Singgih

“Sudah aku kemarin malam baru aja ketemuan dengan nya” kataku

“Apakabar boosss” kata Kapten Suryadi

“Apaan kamu pakai bosss segala” kata ku

“Benar kan boss Larasati Group itu” kata Kapten Suryadi

“Kenalkan ini calon istriku” kataku kepada teman temanku

“Tasya om” kata Tasya sambil menjabat tangan Kolonel Singgih

“Singgih” ucap Singgih

“Tasya om” kata Tasya sambil menjabat Hanung

“Hanung” jawab AKBP Hanung

“Apakabar om Sur” kata Tasya sambil bersalaman dengan Kapten Suryadi

“Baik mbak, mbak sendiri” kata Kapten Suryadi

“Baik Om” kata Tasya

“Ayo silahkan duduk, mau minum apa” kata ku sambil memenggil pelayan

Setelah mereka duduk semeja dengan ku dan memesan minuman

“Ada apa nih dik Singgih tiba tiba muncul di Semarang” kata ku

“Biasa mas tugas Negara, mematai burunan Interpol, begitu ya mas Hanung” kata Kolonel Singgih

Hanung hanya tertawa sambil mengangukan kepalanya

“Kan aku koordinasi yang punya wilayah dulu Kapten Sutyadi, ehh ngak taunya ketemu mas Bram disini” kata Kolonel Singgih

“Mas Hanung perlu mas kenal mas Bram ini berpangkat Let Jen dari mabes jabatan terakhir sebagai kepala intel di mabes Cilangkap jadi ya atasan langsung kami nih, aku dan Suryadi” kata Kolonel Singgih mengenalkan aku

“Itu dulu dik Hanung sebelum purna, sekarang jadi manusia biasa wong cilik” kataku

“Ha ha ha gini kok wong cilik to mas Bram, wong tambah ganteng, tambah muda lagi, apalagi calon mas Bram masih kinyis kinyis gitu jadi ngiri aku” kata Kolonel Singgih

“Bisa aja kamu dik” kata ku

“Ngomong ngomong siapa sih burananmu” kata ku

“Aku jadi berterima kasih ke mas Bram nih, soalnya buronanku berteman baik dengan buronan mas Bram” kata Kolonel Singgih, lanjutnya “Aku kemari bersama mas Hanung mendapat tugas dari Interpol untuk menagkap Hartono sebagai penadah kejahatan dan selakigus sebagai petugas pencuci uang dari berbagai kejahatan di dunia ini dana yang datang bukan dari satu Negara saja tetapi dari berbagai Negara yang terorganisir sangat rapi sehingga Interpol sendiri sukar mendeteksinya, dari penyelidikam kasus berbagai Negara tadi semua mengarah ke satu orang ialah Hartono, dia bisa sembunyi di bawah lindungan ayahnya yang salah satu konglomerat di Negara ini mungkin mas Bram ngak asing dengan Kartaatmaja” kata Singgih, lanjutnya “Aku sudah punya data tapi masih kurang untuk apa dana sebesar itu di gunakan oleh Hartono sebagai petugas money laundre dari organosasi itu, setelah mengamati dari Jakarta kemarin, si Hartono ke Bandung ke Jogya dan hari ini ke Semarang ternyata si Hartono mengembangkan beberapa proyek Mega Raksasa atas nama MMC tentunya untuk melegalkan usaha money laundre dengan dana kejahatan dari organisasi itu dan salah kawan bisnis mereka yang aku tau adalah Leonif seorang mahasiswa swasta di kota ini adalah salah satu tangan kanan dari si Hartono itu dan aku dengar kabar juga besok akan ada pertemuan dengan salah satu rekanan bisnis nya di sebuah holel berbintang dan aku tidak tau rencana apa yang Leonif berikan ke Hartono untuk mengembangkan usaha Hartono dalam kasus pencucian uang” kata Kolonel Singgih

“Lalu apa hubunganya dengan aku” kata ku

“Kemarin mas Bram bilang ke Suryadi ingin menagkap Lionif yang merupakan selingkuah putri mu sendiri” kata Singgih, lanjutnya “Kalau prediksi ku tidak meleset Hartono akan mengadakan pertemuan dengan putrimu dan Lionif itu aku dan mas Hanung akan membeck up operasi itu dengan satu harapan dapat menagkap Hartono bukan sebagai pencuci uang tapi sebagai penjahat kelamin dari situ akan aku kembangkan sendiri” kata Kolonel Singgih penuh keyakinan

“Boleh asalkan tidak ada korban jiwa dan Lionif menjadi target ku dulu sebelum masuk ke kasus Hartono” kata ku tegas

“Aku dan Mas Hanung setuju atas usul mas Bram, operasi besok biar di pimpin oleh Kapten Suryadi di dukung oleh satuan Bereskrim dan dari satuan Danpom dan aku namakan operasi Senyap” kata Kolonel Singgih

“Apa kamu sudah ijin Samuel” kataku

“Sudah mas dan dia mendukung operasi ini penangkapan Hartono CS sebagai petugas pencuci uang” kata Singgih

----skip----

Pov 3rd

Rumah Rini Kusunawardhani

Jam 9 Sepulangnya dari kebaktian di Gereja Rini pamit ke Suaminya Jhon Wira Sakti untuk ketemu rekanan bisnis di Resto Condong Raos di Jln Pemuda, untuk membicarakan lelangsungan Bisnis pakaian jadi yang Rini geluti selama ini, Jhon Wira Sakti mau mengantar Rini tapi ditolaknya dan tidak mau pakai mobil sendiri Rini memilih menggunakan Taksi on line.

Memeng hubungan dengan Suami Jhon agak renggang akhir akhir ini karena Jhon tidak sependapat dengan Rini tentang anaknya Tasya yang ingin menikah dengan kakeknya sendiri yaitu Bram Kusuma ayah kandung sendiri itulah sebabnya Rini agak menjauh dari suami Jhon disamping itu juga Jhon sudak tidak sayang lagi dengan Rini ini terjadi seringnya perselsihan dengan Jhon tentang berbagai masalah keluarga dan bisnis semenjak 2 tahun yang lalu Rini minta modal ke Jhon untuk mendirikan Butik pakaian jadi sebesar 2 M dan pada awalnya Bisnis Rini berjalan dengan normal dan baik baik saja dan setelah 1 tahun yang lalu bisnis Rini agak goyah semenjak berteman dengan cik Leni istri penggusaha garment dari Jakarta dan mengenalkan dengan Lionif melalui arisan sex yang diadakan oleh cik Leni dengan beberapa teman yang menjadi kolega koleganya.

Mula mula Rini ngak mau bergabung arisan tersebut dengan segala upaya dan tipu muslihat akhirnya Rini masuk dalam lingkaran yang di buat oleh cik Lani. Apalagi pertemuan dengan Lionif pemuda yang mirip dengan pacarnya yang pertama Yudisrta yang mengambil kegadisanya lalu meninggalkannya ketika tahu kalau Rini dalam keadaan hamil, tapi dalam hati paling dalam Rini masih sangat mencintai Yudistra ayah biologis dari anaknya Tasya Anggraeni, bayang bayan Yudistra selalu dipelupuk mata, selalu membayangi dalam setiap mimpi yang dialami nya.

Hubungan dengan suaminya Jhon semakin lama semakin terasa hambar Jhon sering pergi keluar kota untuk mengurusi bisnisnya sudah lebih dari 3 tahun ini Jhon sering keluar kota awalnya Rini selalu mengikuti kemana Jhon pergi mengurus bisnis nya lama lama Rini merasa bosan juga ikut suaminya semakin jaranglah Rini ikut dan tidak sama sekali ketika Rini punya bisnis sendiri berupa butik dan pakaian jadi sebuah conter yang di namakan Kusuma Butik

Tapi bisnis yang Rini kelola semula maju dengan pesat tapi setelah kenal denga cik Lani dan sering nya di tinggal pergi dengan memadu kasih dengan Lionif sehingga semakin surut dan banyak hutang si sana sini sehingga kehidupan Rini di ambang kehancuran dan Rini bertambah setres setelah mendenar dari anaknya Tasya ingin menikah dengan ayahnya sendiri Bram Kusuma dan sudah mendapat restu dari ibu kandungnya Niken Larasati dan juga restu dari ibu susuannya Tasya, Sulastri istri dari Margono

Rini tambah setres dalam menata kehidupan dan kemarin dia mau di kenalkan oleh Hartono anak seorang konglomerat Karta Atmaja yang akan memberi dana tamnahan untuk mengelola bisnisnya, tanpa banyak bertanya Rini langsung menyetujui pertemuan dengan Hartono dengan syarat harus di dampingi oleh Lionif sebagai pacarnya dan Hartono pun menjetujuinya

Rumah makan Condong Raus

jam 10.00

Rini sudah ada janjian dengan Lionif disebuah rumah makan Condong raus di jalan pemuda dari sana akan merangkat bersama menemui Hartono di sebuah hotel yang di tentukan oleh Hartono sendiri

Sesampainya di rumah makan condong raos Rini berganti pakaina dengan pakaian yang sedikit seksi dan ketat sehingga lekuk tubuh Rina tampak menonjol dan menunggu Lionif datang dan memesan makanan gudeg Jogya kesukaannya rasa manis dari gudeg Jogja membikin lidahnya lebih cetar dan santan kental menghiasi di atasnya

Baru sesuap nasi dan lauknya ada telp masuk ke HP nya setelah diangkatnya ternyata dari Lionif

“Hallo sayang” kata ku

“Tante sebelah mana aku sudah di depan Condong Raus nih” kata Lionif

“Aku di dalam Lion, masuk aja di sebelah kanan ruang utama” kataku

“Ok tante aku kesana” kata Lionif

Setelah Lionif masuk langsung aku berdiri dan Lionif mencium keningku

“Udah makan belun Lion” kataku

“Belum Tante” jawab Lionif

“Tak pesenin makan ya, biar strong nanti tempurnya” kata Rini

“He he he bisa aja tante” kata Lionif

Rini memanggil pelajan dan memesan nasi yang sama dengan yang aku pesan dengan Es jeruk kesukaan Lionif

Sementara Rini tenggelam dalam enaknya sarapan bersama Lionif, tanpa di sadari 2 mata selelu mengawasi segala gerak gerik ke dua insan yang lagi kasmaran dan mengirim berita ke pemesan

“Boss 2 TKO sudah ada di depan aku boss” kata pengintai

“Jangan bikin gerakan yang mencurigakan dulu” kata orang yang di panggil boss

“Siap boss” kata pengintai

Setelah Rini dan Lionif selesai makan Rini membayar makanannya dan meniggalkan rumah makan Condong Raos itu tapi si pengintai mengirimkan WA ke temanya yang ada di luar Rumah Makan Condong Raus

“Pantau dan ikuti TKO pergi dan laporkan segera kemena tujuan mereka” kata si pengintai

“Siap ndan” kata teman pengintai

Rini tidak membawa kendaraan dan seperti biasanya Rini membonceng motor milik Lionif

“Tante sudah suap bertemu dengan boos ku” kata Lionif

“Asal Lion ada di samping aku terus aku siap” kata Rini

“Ok tante nanti aku selau mendampingi tante, percaya deh”kata Lionif

“Kalu kamu pergi aku juga pergi lho” kata Rini

“Aku akan selalu mendamping tante apapun kondisinya” kata Lionif

Setelah Lionif memberikan helm dan memekainya di kepala Rini dan mengunci helem tersebut, Lionif juga memakai helm sendiri

“Ayo tante naik” kata Lionif

Rini pun langsung naik ke boncebgan montor lionif

“Siap tante” kata LIonif

“Udah siap Lion” kata Rini sambil menepuk pundak Lionif, Rini duduk dalam boncengan Lionif dengan menyamping kedua tangan Rini ada di pingga Lionif dan payudara Rini menempel di punggung Lionif dengan sempurna dan Lionif merasakan buah dada Rini kenyal menempel di punggug nya, pada waktu motor di rem secara mendadak Lionif merasakan desakan payudara semakin terasa “aduh makkk ini mah enak dan kenyal banget” batin Lionif

Lobby Holel XYZ

Jam 11.00

Pov: 3rd

Seorang laki laki duduk seorang diri ditemani oleh secangkir kopi dan sedang memainkan smartphone yang ada di tangannya dan sebentar bentar melihat layar smartphone nya kalau kalau ada notif yang masuk kalau diperhatikan lebih jauh lagi, kali kali dengan menggunakan kaus damin warna biru muda di padu dengan celana jean dengan warna yang senada dengan menggunakan sandal yang disiapkan oleh pihak hotel, wajah cukup ganteng juga hidung mancung mata agak sipit memang dia seorang keturunan ayah dari daerah Yunan tiongkok daratan yang sudah lama merantau di tanah air ini sedang ibunya asli sunda kulit kuning ada sedikit kumis tipis menghiasi diatas bibirnya, badan cukup tegap cenderung berisi tonjolan otot pada dada dan punggung terlihat seksi purut septik, Dia adalah bekas atlit beladiri wushu sudah pada taraf yang lumayan tinggi

Hati laki laki itu sunggung gelisah menanti kabar dari Lionif seorang tangan kanan nya yang dipercaya untuk mengembangkan bisnis nya di daerah Semarang dan Jawa tengah bagian utara bukan karena Lionif semata mata karena seorang wanita yang membuat hati ini berdesir desir dan jantung lebih cepat bekerja kaki menjadi lemas ya Wanita yang photonya di kirim Lionif sepekan yang lalu seorang wamita dengan kecantikan luar biasa bisa menggetar kan jiwa dan ragaku yang akan dipertemukan sebentar lagi wanita yang anggun denga paras cantik khas putri Sala yang terkenal luwes dan lemah gemulai semenjak seminggu yang lalu wajahnya selalu membayang di pelupuk mata bagai dewi kahayangan yang turun dari kayangan bidadari tak bersayap yang membuatnya menjadi seperti ini

Smartphon ku bergetar ada telp masuk aku lihat di layar ternyata dari Lionif

“Hallo Lionif kamu di mana” kata Hartono

“Nih baru OTW ke tempat om Hartono berada” kata Lionif

“Cepat lah aku sudah ngak sabar menanti kedatangannya” kata Hartono

“Ya aku segera ke Hotel XYZ seperti rencana kemarin” kata Lionif

“Aku tunggu di Lobby Hotel ya”kata Hartono

“Ya 10 menit aku merapat dengan tante Rini” kata Lionif

Telp segera Hartono matikan menanti Lionif yang akan datang denan wanita yang menjadi pujaan hati, tak berapa lama dari luar aku melihat Lionif datang dengan seorang wanita anggun menggunakan dress merah muda cantik.

“Selamat siang om Hartono” kata Lionif sambil mengulurkan tangan kearah seorang laki aki ganteng yang duduk seorang diri di lobbi hotel.

“Semamat siang juga Lionif, lama bener sih” kata Hartono

“Kenal kan ini tante Rini yan aku ceritakan kemarin” kata Lionif

“Rini Kusumawardani, panggil Rini aya” kata Rini sambil mengulurkan tangannya

“Hartono Karta Atmaja, panggil Hartono atau Tono aja juga boleh” kata Hartono sambil menyambut tangan Rini sambil mencium tangan Rini.

Laki laki aneh pikir Rini sambil tersipu melihat melihat Hartono mencium biku biku tangannya

“Silahkan duduk mbak Rini” kata Hartono sopan

“Terima kasih mas Tono” kata Rini

“Mbak Rini duduk disampingku ya biar Lionif duduk disebrang situ” kata Hartono

Rini pun duduk di samping Hartono

“Mbak aku boleh jujur ya ke mbak Rini” kata Hartono

“Ada masalah apa ya” kata Rini ngak tau meksud Hartono

“Kemarin aku dengan Lionif sebenarnya sudah meninjau conter mbak Rini yang di mall itu, aku melihat barang barang yang ada di conter mbak Rini kurang menarik dan pelanggan mbak tidak berminat intuk membelinya” kata Hartono

“Ya gimana ya mas, modalku bayak yang hilang karena aku terlilit hutang yang tidak sedikit mas” kata Rini, lanjutnya” aku ngak punya solosinya, kalau mas Tono berniat untuk memberi aku modal tambahan mungkin akan lebih banyak pelanggan yang datang membeli daganganku mas”

“Memeng aku sudah punya rencana aku akan memberikan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis mbak tapi dengan satu syarat mbak mau jadi kekasih ku” kata Hartono, lanjutnya “Mungkin mbak terkejut ya mendengar aku juga berminat menjadikan mbak kekasiku, aku sudah setengah tahun yang lalu menjadi duda istriku si Meilan di panggil oleh Tuhan untuk menghadap nya setelah melawan kangker yang di deritanya, dan seminggu yang lalu Lionif mengirin photo mbak dan aku sunggung jatuh cinta dengan mbak setiap malam aku selalu terbayang wajah mbak di pelupuk mata”

“Aku wanita yang bersuami mas” kata Rini

“Aku tahu mbak masih bersuami dan Lionif sudah cerita semuanya kemarin dan aku juga tahu mbak sudah pisah ranjang selama hampir 6 bulan yang lalu, dan selama itu mbak ngak pernah diberi nafkah batin oleh suami mbak, malah nafkah batin mbak dapatkan dari Lionof” kata Hartono

“Ya aku jadi malu mas, ketahuan selingkuh sama brandong” kata Rini sambil tersipu malu

“Mengapa harus malu mbak, kalau menurut saya itu adalah sesuatu yang wajar kok, suami mbak ngak pernah memberi nafkah ke mbak dan mbak mencari nafkah batin dari orang lain secara kebetulan aja mbak merasa nyaman dengan Lionif, dan aku menduga suami mbak seperti itu mungkin juga punya simpanan wanita lain, itu pun menurut logika mengapa suami mbak sampai melakukan KDART yah mukin sudah tidak nyaman hidup berdampingan dengan mbak”

“Ia sih mas, terima kasih atas kejujuran mas Tono ke aku tapi kan kita baru ketemu mas belum tau sifat dan tabiatku dan aku juga belum mengenal secara pribadi dengan mas Tono saya takutnya bukan cinta yang terjadi malah nafsu hewani yang ada” kata ku menolak secara halus tawaran Hartono untuk memjadi kekasihnya

“Santai aja mbak, aku juga ngak akan menaksa kehendaku kok mbak, asal mbak tau aja aku sedah jatuh hati pada pandangan pertamaku dengan mbak walau masih melihat dari photo nya saja, apalagi sekarang aku sudah bertatap muka dengan mbak semakin yakin hati ini untuk mempersunting mbak menjadi calon istriku ke depannaya” kataku

“Aku ingin mendengar pendapat Lionif rentang tembakan mas Tono ke padaku” kata Rini ambil memgang tangan Lionif yang ada di atas meja

“Silahkan mbak” kata Hartono, lanjunya “Saya akan merokok dulu ya mbak di teras sana” sambil menunjukan tempat teras

“Ya mas tunggu ya mas” kata Rini

Setelah Hartono pergi untuk sekedar merokok

“Lion gimana dong, aku bingung atas sikap Hartono langsung menembak aku, aku belum tau sifat sifatnya belum tau juga, hanya kamu yang bisa ku andalkan sebab aku percaya kepadamu karena aku juga sangat sayang kepadaku melebihi apapun yang ada di dunia ini, lion” kata Rini

“Tante, wajar lah kalau tante menjadi bingung aku pun binggung atas sikap om Hartpno kali ini kok, tanpa ada angin tanpa hujan langsung nembak mbak menjadi kekesihnya. Jujur mbak kalau mbak dengan om Hartono, mbak akan hidup enak dan aku akan melepas mbak dengan hati yang tenang karena aku tau karakter om Hartono kaya apa, dan kalau sudah menyatakan sesuatu dia penuh konstisten terhadap suatu komitmen” kata Lionif

“Apa kamu rela kalau aku menjadi istri Hartono” kata Rini

“Aku rela 100 % tante, melepas tante dengan orang yang tepat, aku dulu pernah hidup di Jakarta sebelum aku kuliah, selepas dari SMA oleh ayah aku di titipkan ke keluarga Karta Atmaja dan aku sunggung dekat keluarga Karta Atmaja terutama dengan Om Hartono dan sedikit banyak aku tau sifat dan tabiat ke sehariannya” kata Lionif

“Apakah kamu masih saudara dengan Hartono” kata Rini

“Dibilang saudara ya bukan tapi keluarga Karta Atmaja sudah menganggap keluarga ku sebagai saudara ayah om Hartono teman sahabat baik dengan kakekku sampai sampai rumah yang ada di jombang juga atas pemberan pak Karta Atmaja rumah beserta isinya dan kakek punya dua orang anak yang pertama ayahku dan yang ke dua tante Laras adik dari ayahku dan ayah akupun bekerja di penggilingan padi milik keluarga Karta Atmaja itu, dan mereka tidak minta bagianya tapi hanya minta laporan keuangan tiap tahun saja dan itu sudah berlangsung lama sekali semenjak aku masih duduk di bangku kelas 4 SD dan setelah aku lulus dari SMA dan om Hartono melihat aku masih ngagur maka di tarik untuk menjadi supir pribadinya sehingga satu tahun lebih dan akhirnya om Hartoni menyuruh aku kuliah sini pun atas biaya om Hartono, sehingga aku dan keluargaku sunggung berhutang budi dengan keluarga om Hartono dan sekarang om Hartono menyatakan cinta kepada tante Rini saya kira itu tidak main main kerena semua tindakan dan komitmen mempunyai tanggung jawab sendiri sendiri dan itu salah satu keputusan om sendiri akan mengambil tante sebagai calon istrinya, perlu tante tahu bahwa semenjak istri om Hartono meninggal aku jarang mendengan om main perempuan yang memeng pernah sih tapi sangat jarang, dalam perjalanan kali ini pun om Hartono tidak mau ditemani oleh kerabat atau sahabat sahabatnya” kata Lionif

“Aku jadi terharu mendengar ceritamu Lion, tapi kalau aku menerima cinta Mas Tono maka kamu ngak akan mendapat jatah dari tubuh ku Lion” kata Rini

“Aku sangat bersukur kalau tante Rini mau menerima cinta om Har dan aku akan selalu menjaga tante selalu untuk om Har aku pun sadar kalau tante Rini mererima om Hartono sebagai kekasih aku tidak akan minta jatah lagi ke tante kecuali tante yang menginginkan nya, kan aku ngak bisa menolak nya” Kata Lionif

“Itu mah sama saja Lion” kata Rini

“Beda juga tante, kalau tante yang mengininkan tentunya akan seijin dari om Hartono tapi kalau aku yang menginginkan tanpa persetujuan om juga artinya kita mengulang perselingkuhan juga” kata Lionif

“Bener juga kamu, tapi sekarang aku masih staus istri Jhon Wirasakti” kata ku

“Anggap ini perselinghan tante dari Jhon suami tante bukan dengan saya tapi dengan Om saya om Hartono” kata Lionif

“Ok aku akan menerima pinangan om mu tapi aku akan menemaninya sampai selepas isha ya tidak lebih dari jam 8 dan kamu harus tetap di sampingku juga seperti janji mu kemarin akan menemani aku, kalau kamu pergi aku juga akan pergi, dan ini terserah kamu hanya itu syarat aku minta dari kamu semenjak kemarin malam kan” kata Rini

“Aku kan ngak enek sama om Har, tante” kata Lionif

“Terserah kamu kalau kamu masih sayang pada om mu ikuti permintaanku ini” kata Rini tegas

“Yaaahh apa boleh buat, tapi hanya menemani tante saja kalau nanti om menghendaki ML dengan tante aku ngak akan mengganggu tante dan om, kadang cinta itu akan bersemi kalau sudah merasakan setubuh dengan orang yang di inginkan, tapi ya terserah tante aku hanya mengikuti tante dan om saja” kata Lionif

Kamar 238 Hotel XYZ

Jam 12.00

Hampir satu jam Rini, Hartono dan Liomif berada di lobby Hotel XYZ di kota ini dan ada kata sepakat Rini menerima pinangan dari Hartono tanpa syarat dan semua berjalan sebuai dengan rencana Hartono dan akan segera merasakan memek Rini di dalam kamar Hotel tersebut yang sudah di boking semenjak kemarin malam ketika pertama Hartono masuk ke kota ini.

“Mbak bagai mana udah ada gambaran mengenai diriku belum” kata Hartono selesai merokok di teras lobby hotel tersebut

“Udah mas, aku udah mantab atas penjelasan Lion tadi”kata Rini

“Nah aku punya sesuatu untuk mbak tapi akan aku berikan di dalam kamar ku saja” kata Hartono

“Ok aku ikut, ayok Lion temani aku” kata Rini

Mereka berrtiga meninggalkan lobby hotel menuju kamar no 238 yang sudah di pesan sebelum nya, mereka menuju life ke lantai 2 yang terletak di pojok kanan dari gedung itu. Tak banyak yang di bahas selama perjalanan menuju kamar 238 itu.

“Mbak silahkan masuk” kata Hartono penuh kesopanan dan mempersilahkan masuk ke dalam kamar tersebut, kamar yang cukup besat, mewah dan berhawa dingin Rini langsung duduk di sofa di dalam kamr itu
“Mbak aku ingin berduaan dengan mbak di kamar ada sesuatu yang akan aku bicarakan khusus dengan mbak” kata Hartono

Aku meandang Lionif minta persetujuannya dan Lionif menganggukan kepalanya tanda setuju

“Tunggu ya Lion awas jangan pergi sampai aku selesai” kata Rini ke Lionif

Rini dan Hartono melangkah masuk kamar tidur yang cukup besar dan nyaman, ada meja rias dan kaca lebar se dinding menghadap tempat tidur, Rini duduk di tepi tempat tidur dan Hartono melangkah membuka almari dan mengeluarkan sesuatu dari dalam almari tersebut.

“Mbak ini sebagai tanda cintaku ke mbak Rini, aku mohon diterima ini pemberianku untuk melunasi semua hutang mbak, mengurus perceraian mbak dengan suami dan sisanya untuk modal usaha mbak untuk membesarkan Kusama butik dan kalau masih kurang silahkan isi chek ini sesuai keinginan mbak” kata Hartono

“Apa ini” kata Rini

“Hanya dua lembar chek yang satu sudah saya isi nominalnya dan ke dua silahkan mbak mengisi sendiri sesuai kebutuhan mbak” kata Hartono, dengan memberikan 2 lembar chek kepada ku aku menerimanya, aku sempat melihat nominal yang tertera pada chek yang di berikan 5M, who sunggung fantastis sekali

“Yang dalam bungkusan ini apa” kata Rini

“Buka aja mbak” kata Hartono

Rini membuka ke dua bungkusan amplop coklat yang satu berisi 100 lembar uang 10.000 US dolar dan yang satu 100 lembar uang 5.000 US dolar, Rini tercengang melihat tumpukan uang dolar US

“Ini salah satu tanggung jawab saya ke mbak Rini sudah mau menerima saya sebagai kekasih mbak, dan tanda keseriusan saya meminang mbak sebagai calon istri saya setelah mbak bercerai dengan suami mbak tentunya” kata Hartono

“Ini bukan sebagai pembayaran atas tubuh saya kan” kata Rini

“Demi Tuhan mbak aku ngak membeli tubuh mbak tapi sebagai rasa tanggung jawab saya sebagai kekasih mbak yang baru medapat kesulitan untuk mengembangkan usaha mbak dan untuk mengirus perceraian mbak” kata Hartono

“Kok ini ada dua amplop yang satu untuk siapa” kata Rini

“Yang satu untuk Lion mbak, aku titipkan ke mbak mungkin aku ngak ketemu lagi hari ini karena aku besuk pagi harus terbang ke Surabaya untuk meninjau proyek aku yang ada disana” kata Harrono

“Ok aku terima, seperti aku menerima mas Tono sebagai kekasih ku dan aku selepas dari sini aku akan mimta cerai dari suamiku Jhon, aku masukkan dulu ya mas ke dalam tas aku, nanti baru cerita yang lainnya” kata Rini dan Hartono hanya menganggukkan kepalanya

Rini mengambil tas nya dan memasukkan ke dua amplop dan dua lembar chek itu ke dalan tasnya.

“Itu yang aku harapkan mbak jadi aku akan segera meminangmu dalam waktu dekat ini ke orang tua mbak setelah mbak cerai dari suamimu” kata Hartono

“Mas Tono, mulai saat ini jangan panggil aku dengan mbak ah, kan aku sudah menjadi pacar nya mas Tono jadi panggil nama aja ya” kata Rini

“Baik Rini sayangku, kekasih ku, bidadariku” kata Hartono sambil membelai rambut Rini yang panjang terurai dan bau wangi

“Ya sayangku, mas Hartono tercinta, kalu boleh aku melihat photo diriku yang di kirim Lion ke mas, boleh ya” kata Rini

“Semuanya ada 5 lembar photo yang di kirim ke aku yang membuat aku jatuh cinta ke Rini” kata Hartono sambil mengeluarkan smsrtphonnya dan membuka galeri pada smartphone nya dan di perlihatkan kepada Rini pun tercengang melihat photo photo dirinya yang ada di smartpho Hartono

“Ah ternyata ini to photo yang diberikan pada mu” kata Rini sambil tersenyum malu

Ada lima photo yang pertama phose wajah yang baru tersenyum, ke dua photo sebadan penuh dengan pakaina santai, photo ketiga Rini memakai kebaya cantik, ke empat ketika Rini memakai Bikini di pantai, ke lima Rini telanjag bulat di kamar kos lionif

“Mas, diantara 5 photo yang dikirim lion mana yang mas paling suka” kata Rini

“Nomer 3 ketika Rini memakai kebaya” kata Hartono

“Sungguh mas bukan yang no lima yang telanjan bulat” kata Rini

“Ya jujur itu untuk nomer 3 dan yang nomor duanya photo Rini setengah badan yang membuat aku tergila gila kepada Rini, tapi itu sebelum aku ketemu Rini seperti saat ini ternyata Rini lebih anggun dan lebih menarik sekarang dari pada melihat photo nya lebih suka berhadapan langsung bisa merasakan getaran, coba pegang ini” kata Hartono sambil memegang tangan Rini di bawanya ke dada sebelah kiri, lanjutnya “ Rini merasakan getaran jantung Hartono bukan terasa tidak teratur”


Sambung dulu ya ….
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Trimakasih om atas updatenya,...mantap ceritanya mengalir pelan tidak langsung ke inti permasalahan tapi berakhir jelas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd