Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Part 30 Menjebak mama
(Bagian IV)

Lanjutan ….


“Semuanya ada 5 lembar photo yangdi kirin ke aku yang membuat aku jatuh cinta ke Rini” kata Hartono sambil mengeluarkan smsrtphonnya dan membuka galeri pada smartphone nya dan di perlihatkan kepada Rini pun tercengang melihat photo photo dirinya yang ada di smartpho Hartono

“Ah ternyata ini to photo yang diberikan pada mu” kata Rini sambil tersenyum malu

Ada lima photo yang pertama phose wajah yang baru tersenyum, ke dua photo sebadan penuh dengan pakaina santai, photo ketiga Rini memakai kebaya cantik, ke empat ketika Rini memakai Bikini di pantai, dan ke lima Rini telanjang bulat di kamar kos lionif

“Mas, diantara 5 photo yang dikirim lion mana yang mas paling suka” kata Rini

“Nomer 3 ketika Rini memakai kebaya” kata Hartono

“Sungguh mas bukan yang no lima yang telanjan bulat” kata Rini

“Ya jujur itu untuk nomer 3 dan yang nomor duanya photo Rini setengah badan yang membuat aku tergila gila kepada Rini, tapi itu sebelum aku ketemu Rini seperti saat ini ternyata Rini lebih anggun dan lebih menarik sekarang dari pada melihat photo nya lebih suka berhadapan langsung bisa merasakan getaran, coba pegang ini” kata Hartono sambil memegang tangan Rini di bawanya ke dada sebelah kiri, lanjutnya “ Rini merasakan getaran jantung Hartono bukan terasa tidak teratur”



Pov: Hartono Karta Atmaja

Hartono berdiri dan menarik Rini dan memeluknya mesra, sambil mencium kening Rini dan Rini merasakan ke nyamanan yang amat sangat menerima pelukan Hartono penuh kasih sayang, Rini pun segera membalas pelukan Hartono dengan mencium bibir Hartono dengan sagat mesra

“Mas tadi mas menceritakan kalau mas sudah duda setahun yang lalu dengan mbak Meilan apakah mas juga membawa photo mbak Meilan dan apakah mas juga punya anak dari mbak Meilan itu aku kurang jelas” kata Rini

Hartono duduk di tepi tempat dudur dan meminta Rini untuk duduk di pangkuannya dan Rini menurut apa yang di inginkan kekasih barunya Hartono mengambil smartphonnya kembali membuka folder dan memperlihatkan photo Meilan seorang wanita keturunan cantik putih mata sipit dan senyumnya mengambang menambah kecantikan Meilan

“Mas ini cantik banget, sayang umurnya tidak panjang” kata Rini

Setelah Rini mengembalikan smartphone nya dan membka forder yang lain tampak seorang bocah yang masih berusia 3 – 4 tahun baru tersenyum lucu dan memberikan kepada Rini

“Siapa mas namanya” kata Rini
“Esteria Harlan panggilannya Ester” jawab Hartono

“Cantik banget dan gemesin” kata Rini

“Semakin cinta aku ke padamu Rini, tadinya aku ngak PD banget ingin menunjukkan photo dari mantan istriku dan anakku kepadamu, tenyata kamu bisa menerima dan aku sunggung bersyukur” kata Rini

“Emanya kenapa kok ngak PD gitu” kata Rini

“Yah aku menduga kamu akan kecewa atas kejujuranku kepadamu” kata Hartono

“Aku suka kok mas sudah mau jujur kepadaku itu tanda ketulusan dan keseriusan mas terhadap hubungan ini walaupun aku baru nengenal mas beberapa jam yang lalu” kata Rini

“Nah sekarang gentian kamu yang cerita ke aku tentang keluargamu Rini” kata Hartono

“Mas Tono kan sudah tau ceritaku tentang keluargaku dari Lionif “ kata Rini

“Aku ingin mendengar dari mulut kamu sendiri bukan dari mulut Lion” kata Hartono

“Ya mas Tono, kan sama juga kan” kata Rini

“Tentu beda Rini, mendengar dari mulut kamu sendiri dan apa yang kamu rasakan selama ini sehingga aku juga mau merasakan apa yang kamu rasakan selama ini” kata Hartono

“Baiklah mas, tapi jangan diputus ya ceritaku” kata Rini dan Kartono membalas nya dengan anggukan kepalanya

“Seperti mas ketahui kehidupanku masa lalu sangat tidak menyenagkan sekali, aku mulai dari aku duduk di bangku SMA kelas III ya biar jelas semuanya dan nanti terserah mas menilai aku. Ketika aku duduk di bangku kelas III SMA aku berkenalan dengan seorang pemuda bernama Yudistra, juga seorang mahasiswa di kampuas dikotaku, perkenalanku berujung menjadi kisah cinta ku yang pertama dan aku menyerahkan kegadisanku ke pada orang itu, tapi malang nasip ku tidak beruntung setelah aku serahkan kegadisanku ternyata aku hamil dan sialnya Yudistra ngak mau tanggung jawab dan aku menaggung sendiri dosa yang aku perbuat dan akhirnya bunda ku tahu kalau aku sedang hamil bunda marah besar dan aku minta supaya di gugurkan tapi bunda malah mengungsikan aku untuk melahirkan anak ku tapi anak aku tinggal di desa aku pulang ke kotaku tapi hanya sebentar kemudian aku tinggal bersama pak de ku di kota lain dan aku beekenalan dengan Jhon suamiku sekarang, pada awal berumah tangga aku sangat nyaman penuh perhatian dan seiring berjalannya waktu Jhon suamiku berubah sering marah marah dan sekali tempo pernah memukul aku dan aku sudah tidak nyaman lagi dan ingin bercerai saja dari dia tapi masih aku pertimbangkan kalau aku mintai cerai sekarang bagai mana dengan kehidupanku utangku semaki menumpuk dan aku ngak punya solosi untuk keluar dari lingkaran ini tapi setelah ketemu dengan mas Tono hatiku telah bulat untuk bercerai darinya sebab aku sudah tidak nyaman lagi hidup bersama Jhon Wirasakti, itulah mas cerita riwayat ku selama ini” kata Rini

“Lalu bagai mana dengan anakmu yang di tinggal di desa itu” tanya Hartono

“Setelah setahun bunda mengambil dia dan membesarkan dia mas sekarang sudah usia 18 tahun sudah kelas XII di SMA XX di kota ini dan aku malas membahasnya sekarang aku bisa kehilanga gairah lagi, aku akan membahasnya lain waktu ya mas aku janji akan selalu jujur dengan mas Tono selama mas juga jujur dengan aku” kata Rini

“Ok aku ngak akan mendesakmu sampai kamu siap untuk menceritakan semua kepadaku Rini sayang, kekasihku, cintaku bidadariku” kata Hartono

Mereka saling pandang tersungging senyuman di antara bibir mereka, dua hati bertemu dalan lautan asmara dua pasang mata bertemu mata, senyuman di balas dengan senyuman tidak tau siapa yang memulainya ketika bibir mereka bertemu semula hanya kecupan ringan dan lama lama berubah menjadi pugutan penuh nafsu.

Tangan Rini berada di pundak Hartono dan tangan Hartono berada di pinggang ramping Rini ciuman bertambah seru setelah ciuman mereka pun sudah bergeser, bibir Hartono mulai menciumi leher jenjang Rini dan legukan lugukan erotis mulai terdengar di selah celah ciuman yang panjang

“Maaasssss Tooonnnooooo” teriak Rini tanpa sadar ketika Hartono menciumi leher jenjang Rini, tangan Hartono mulai meremasi payudara Rini yang terlihat jumbo dan merusaha menerobos baju yang di pakai Rini dan mengalami kesulitan karena bayu Rini memang ketat.

“Mas buka rits ku dari belakang mas” kata Rini dan itu di respon oleh Hartono segera tangan Hartono ke punggung Rini memcari pangkal ritsetting dan menurunkan nya dengan perlahan lahan dan berhenti di tengak untuk melepas ikatan bra dan melanjutkan tarikkannya lagi melepas sampai pangkal pinggangnya, tangan Rini pun mulai menarik kaus Hartono ke atas dan kini baik Rini dan Hartono sudah telanjang dada pakaian Rini tersangkut di pinggang

“Mas badan mu bagus banget” kata Rini setelah melihat badan Hartono yang bidang dengan otot otot dada yang menonjol, diusapnya dada bidang Hartono penuh kekaguman

“Badan mu juga sangat bagus Rini payudaramu masih sangat kencang dan sekal sekali, Lion memang tidak bohong kepadaku” kata Hartono sambil meremas lembut buah dada Rini yang sekal dan kencang itu

Rini merebahkan kepalanya di dada bidang Hartono dan menciumi putting nya dan Hartono merasakan geli dan membalas memcium kening Rini penuh dengan rasa sayang

“Sayang, geliiii” kata Hartono, tangan Hartono pun mulai meremasi buah dada Rini dan memanikan putting nya

“Massss tangannya mulai nakal ya” kata Rini dengan manjanya Hartono duduk kembali di tepi tempat tidur dan menarik tubuh Rini lebih dekat sekali di peluknya pinggan Rini dan menarik dress Rini yang dipakainay hingga lepas dan mencium perut Rini dan menjilati pusarnya, kepala Hartono pas pada buah dada Rini dan mencium putting Rini dengan lembut

“Maaassss ahhhh” leguk Rini berkepanjangan Hartono tidak meresponya bibir nya masih di daerah buah dada Rini sebelah kiri dan tangan kanan meremasi buah dada Rini dengan lebih cepat dan

“Maaaaassssss geeellliiiii bbaaannngggeeeeettt” teriak Rini

“Geli pa enak” kata Hartono

“Ennnaaaakkkk juuuggaaa mmaaasssss” ka ta Rini

Tangan Rini hanya sempat meremas remas rambut Hartono yang tercukur rapi, tangan Hartono yang kiri turun kebawah pelan dan mengusap perut Rini yang rata walau sudah punya anak dua tapi Rini sering senam dan yoga membuat lemak dalam perut larut, ramping diusapnya berkali kali dengan lembut akhirnya turun kebawah mengusap pinggul dan pantat Rini yang tampak besar dan meremas buah pantatnya dengan lembut, atas perlakuam Hanrtono yang lembut terhadap tubuh Rini hanya goyangan pantat Rini ke kiri dan kanan dan desahan desahan dari mulut Rini kian keras

“Maaasssss oohhhhhhh, mmaaaassssss ooohhhh, eeemmmmm ssshhhhhiiiihhhh” desisan Rini

Dimasukan jari jari Hartono ke dalam celana dalan Rini dan memegang langsung pantat Rini mulut Hartono masih berada di payudara Rini sambil mencium dan menyedot dan akhir nya mengenyot ngenyot putting Rini dengan sedikit kasar

“Mmaassssss oohhhhh eennnnaakkkkk tteeennaaannnn, aakkuuu mmellaayyyaaannggggg” teriak Rini sesuai yang dirasakan

Tangan Hartono bergeser sedikit ke depan memek Rini kini yang menjadi sasarannya ketika jari Hartono menyentuk kelentit Rini dan Rinipun menjerit nikmat, menerobos lebih dalan lagi mengusap belahan vagina Rini dengan halus dari atas kebawah

“MMaaasssss bbbuuukkkaaaa aajjjaaa” kata Rini

Hantono memegang celana Dalam Rini dan menarik nya ke bawah, kini memek Rini terekspos sempurna, Hartono kagum atas memek Rini yang tembem menjauhkan pantat Rini agar Hartono lebih bisa menikmati memek Rini, atas perlakuan Harton secara otomatis tangan Rini bergerak memeknya ingin menutup dengan ke dua tangannya tapi sebelum tangan Rini berada di depan memek nya tangan Hartono dengan sigap menghentikan gerakannya

“Maalluuuuu aakuuu” kata Rini

“Cantik memek mu Rini secantik orangnya” kata Hartono

“Bisa ajaaahhh masss mmaaassss bikin meriiinnnddiinngggg” kata Rini

Setelah dua tiga menit Hartono memandang kagum

“Massss kalau cantik cium dong” kata Rini manja

Dipegangnya lagi ke dua tangan Rini yang berada di samping pinggulnya dan Hartono memajukan kepala nya menyentuh perut bagian bawah yang tubuh rambut tipis di sekitarnya dan tubuh Hartono bergeser dan berjongkok di hadapan Rini mengankat salah satu kaki Rini dan ditaruh di atas pundaknya dan bibir Hartono hanya berjarak 2 – 3 cm di samping memek Rini, bau kas memek wanita menyengat hidung Hartono dan membuat Hartono mendapat tambahan tenaga untuk segera menciumnya, di jilat jilat memek Rini dengan lidahnya menambah basah memek Rini karena perlakuan Hartono, tangan Rini berada di kepala Hartono dan memegangnya kuat kuat.

Hartono mulai mencium kelentit Rini dan mennyedotnya kuat kuat leguan Rini semakin menjadi jadi dengan kepala mengadah keatas menikmati setiap inci perlakuan Hartono atas memek Rini, ke dua jari Hartono dimasukan ke lubang peranakan Rini dan menyodoknya dengan pelen dan di lakukan terus menurus menambah sensasi tersendiri atas tubuh Rini semakin bergetar getar menggeliat kekiri dan ke kanan tak beaturan, sodokan ke dua jari Hartono semakin kencang dan kencang sekali dan Rini tidak kuat menahan orgasme yang menjelang datang

“Mmaaassss aakkuuu ppiiipppiiisssss” suara leguan Rini yang panjang sambil mengeluarkan cairan cinta yang amat banyak memenui tangan dan mulut Hartono sseerrrrrtttt sssseeeerrrrttttt ssseeeerrrrrttttt …. tangan Rini yang berada di kepala Hartono menekan kearah memek nya.

Hartono hanya bisa diam dan menerima semua perlakuan Rini atas tangan mulut dan kepalanya yang menyatu dengan memeknya, setelah agak reda Hartono menjilati sisa sisa cairan cinta Rini dan menyedot lubang peranakan Rini dan meminumnya semua cairan cintanya

“Gurih sekali Rini” kata Hartono setelah selesai membersihkan memek Rini dengan mulutnya, ke dua mata mereka saling bertatapan dan senyum kepuasan mengambang di bibir Rini

Rini yang masih lemas berjongkok di hadapan Hartono setelah Rini menarik tangan Hartono ke atas, dibukanya gesper celana panjang yang di pakainya dan menurunkan ristseting celananya dan menariknya kebawah bersama sama dengan celana dalam yang di pakai Hartono

“Ya ampum mas penis mu sebesar ini” kata Rini sambil terheran heran melihat besar dan panjang penis Hartono panjang sama dengan penis Liomif tapi besar lingkaran batang penis nya lebih besar dan di hiasi lingkaran biru atas penis Hartono yang putih cemerlang. Dipegangnya penis itu di timang timang sepert anak kecil mendapat permaian baru, mata mereka saling bertemu Hartono membukukkan badannya memberi ciuman di mulut Rini walau hanya sebentar

“Bokeh aku cium” kata Rini

“Boleh Rini mulai sekarang itu punyamu dan kamu berhak menciumnya” kata Hartono

Rini pandang kontol Hartono yang ngaceng berat dipandangnya kepala helem kontol Hartono yang bergoyang setelah tangan Rini memegangnya dan memberi kecupan di lubang kencing yang besar membuka lebar, dijilatnya kepala kontol Hartono dijilati batang kontol Hartono yang kokoh seperi menjilati krim kesukaannya sampai peler Hartono juga tak luput dari ciuman bibir Rini, dimasikan sedikit kepala kontol Hartono dan menghisapnya dengan lembut dan leguan Hartono mulai terdengar

“Riiinnnniiiii iinnniiii eennaaakkk bbaaannggeettt” kata Hartono

Rini pun tambah semangat mendengar rintihan kebahagiaan dari mulut Hartono laki laki yang baru di kenalnya beberapa jam yang lalu, di cobanya memasukkan kontol Hartono ke dalam mulutnya hanya mampu setengah dari panjang kontol itu sudah mentok sampai tenggorokan

“Rini jangan dipaksa ya sayanag, aku ngak mau kamu kesakitan, aku ingin kamu bahagia” kata Hartono sambil memegang kepala Rini dan mencium bibirnya

“Ngak kok mas tenang aja, aku senang kalau mas Tono juga senang” kata Rini

“Tapi jangan di paksa ya sayang” kata Hartono penuh kasih sayang

Rini hanya mengangukan kepalanya tanda setuju, di masukkan kembali kontol Hartono kedalam mulutnya dan mencoba mengocoknya dengan menaju mundurkan kepala Rini di selingi jilatan lidah pada batang kontol Hartono.

‘Ehhhh inniii eennaakkk bbanggeett, Rini eennaakk juga muulluutt kammuuuu” keriak Hartono disertai dengusan dengusan nafas yang semakin tidak teratur, kocokan mulut Rini pada Hartono semakin cepat dan

“Ahhhhh Riinniii akuuuu kkelluuarrrr” teriakna Hartono sambil menumpahkan seperma di mulut Rini dan Rini menelannya semua sperma Hartono dan akhirnya menjilati sisa sperma yang masih pada batang Kontol nya

Di baringkannya tubuh Rini terlentang di atas tempat tidur di ambilnya bantal untuk mengganjal pantat Rini supaya agak tinggi biar memesukkan komtol panjang dan besar di lubang memek Rini mudah

Hartono menciumi memek Rini kembali sebelum memasukkan kontol nya ke dalam memek setelah 4 – 5 menit Hartono menggagap cukup basah dan menasukan kontol besarnya ke dalam memek Rini yam terasa sempit di dorongnya beberapa kali tapi hanya kepala kontol nya berhasil masuk, Rini menggoyangkan pantatnya dan Hartono menekan kontol nya lama kelamaam mentok juga dengan perjuangan yang tiada henti setelah mentol Hartono menarik nafas dalam dalam beberapa kali sehingga rongga dadanya terisi penuh oleh oksigen.

“Ayo mmaaasss tusuk memek aku tapi pelan dulu biar memek aku beradaptasi dengan kontol mas Tono yang jumbo” kata Rini

“Sakit kah”tanya Hartono

“Ngak mas tapi tadi sempat perih sedikit lecet kali” kata Rini

Hartono tertawa senang melihat pasangannya jujur

“Rini aku sayang ke kamu, setulusnya aku ingin menjagamu” kara Hartono diselah selah goyangan pantat nya meju mundur

“Terima kasih mas Tono ada untuk aku, aku sunggung tersanjung” kata Rini

Hartono mempercepat goyangan pantatnya dan penis nya menusuk nusuk vagina Rini dengan cepat sementara Rini meserpon entotan Hartono sambil menggoyang pantatnya lebih cepat, adu kemanim semakin interse dan berkombinasi, kadang Rini bergoyang ke atas je bawah kadang juga kekiri dan kanan menurut sekera dan kata hati sedang entottan Hartomo ngak kalah serunya kadang dengan tusukan ringan tapi cepat kadang berubah menjadi tusukan panjang dan dalam membuat Kontol Hartono sampai menyundul dididing vagina Rini sampai Rini menjerit jerit kepuasan

“Mas Tusssuuuukkkk yaaannggg ddaalllllaaammmm massssss” kata Rini

“Ya Diiiikkkk eenekkk vaginnamu” kata Hartono semakin lama semakin seru, kerinat mereka sudah membasahi tubuh mereka dan mercampur menjadi satu semakin cepat tusukan Hartono hingga pada suatu saat Hartono membenamkan kontol nya ke memek Rini sedalam mungkin dan bersamman dengan itu Rini juga menekn pinggulnya ke atas sehingga antara penid dan vagina saling bertumbukan sempurna, seketika eranaga mereka tersengar bersama sama

“Maaasssss ahhhhhh” kata Rini seerrrrtttt sseeerrrrrttt sseeerrrrtttt

“Rrriiinnnnniiiii aaahhhhhh” kata Hartono choootttt chooottttt choooottttt

Dan tubuh mereka lemas sling menindih sementara Rini terlentang dengan kedua tangan pada punggung Hartono dan Hartono sendiri tertelungkup diatas tubuh Rini dan tergulir disamping disertai ciuman yang sangat panjang

“Riinniiii love you” kata Hartono mengakhiri ciumannya

“Mas love you too” jawab Rini

Semantara di tempat lain

Pov: 3rd


Satu jam sebelumnya.

Kolonel Singgih ditemani oleh AKBP Hanung dan beberapa anak buah Kapten Suryadi baru mengadakan Brifing untuk menggrebek tempat Lionif berada bersama Rini dan Hartono di sebuah Hotel XYZ menurut informasi di kamar 238

“Selamat siang semuanya” kata Kolonel Singgih

“Selamat siang Kolonel” saut semua team Senyap
“Operasi kali ini berbeda dengan operasi sebelumnya, operasi ini kita namakan opeasi senyap dan semua anggota menggunakan nama panggilan senyap 1 sampai senyap 11, dengan rincian tugas sebagai berikut Team A tugas eksekutor TO terdiri dari senyam 1 sampai 3 ditambah senyap 7, team B terdiri dari 3 anggota senyap 4, 5 dan 6, team C ada 2 anggota senyam 8 dan 9. sedang komandan dari team senyam satu orang senyap komander yang memimpin seluruh team senyap di percayakan Kapten Suryadi sebagai sebagai senyap 10 Tugas team A mengeksekusi TO yang berada di kamar 238, sedang team B berjaga di depan kamar 238 dan life lantai 2 dan lantai 1 sedang tean C berada di depan pembawa mobil ekssekusi satu berjaga di depan mobil satu lagi sebagai pengemudi sedang aku dan AKBP Hanung sebagai team senyap 11, ada pertanyakan” kata Kolonel Singgih

“Tidak ada ndan” jawab semua team

Estimit waktu yang kita gunaka 1 jam 5 menit atau 65 menit dengan rincian, 20 menit perjalanan dari tempat Brifing ke Holel XYZ, 15 menit untuk eksekutor, 30 menit untuk membawa TO ke perumahan Mekar Jaya di derah Ngalian dan perjalan dari Hotel ke perumahan Mekar Jaya akan di kawal dengan Polisi lalu lintas untuk membuka jalan tapi hanya sampai di depan pintu gerbang perumahan Mekar Jaya sedang seluruh team masuk ke blok 2 di perumahan itu di sana sudah menunggu Let Jen Bram Kusuma, jelas, ada pertanyaan” kata Kolonel Singgih

“Jelas ndan, tidak ada” kata seluruh team serentak

“Samakan waku sekarang pukul 13.36 dan laksanakan sekarang, bubarkan” kata Kolonel Singgih

“Siap bubarkan” kata mereka serempak semua team senyap menuju kendaraan yang sudah di persiapkan

Kapten Suryadi mendahului pakai monyor trail membelah lalu lintas kota, dengan kecepatan sedang, langsung negosiasi dengan pihak Hotel kangsung menuju ruang control CCTV

Team satu dua tiga sampai setelah ada peritah dari senyap 10.

Dikamar 238 Holel XYZ

Jan 14.00

Lionif masih tunggu di ruang tanu kamar 238 sambil memainkan smartphone untk menghilang kan jemu

Di dalam kamar hotel Rini dan Hartono baru selesai ronde ke satu ingin menuju ronde ke duanya

“Rini, aku sekarang lebih mantab lagi setelah kamu menyerahkan tubuh mu ke aku” kata Hartono

“Aku juga lebih tenang menghadapi masa depanku yang semakin amboradul ini karena terlilit hutang dan tekanan oleh sumiku Jhon, mas apapun yang terjadi aku tetap ingin bercerai dengan suami ku Jhon” kata Rini

“Ya Rini mungkin besok atau lusa aku akan mengajak keluargaku ke Solo untuk mememui orang tuamu, pertama untuk silaturami dan mengenalkan diri ku ke orang Tuamu dan ke dua mengajukan lamaran ke orang tuamu” kata Hartono

“Mas ngak usah tergesa gitu, aku akan menyelesaikan urusanku dengan suamiku dulu setelahnya baru mas Tono datang ke orang Tuaku bersama dengan keluarga mas juga boleh”kata Rini

“Aku sudah tidak sabar lagi Rini kekasihku, bidadariku” kata Rini

Rini menghampiri Hartono dan duduk di pangkuannya dan mencium bibirnya dengan penuh perasaan sedang Hartono merespon ciuman Rini dan membalas cuimannuya sambil meremasi payudara Rini yang kelihatan Jumbo

“Mas yang sabar ya, nanti kalau tergesa gesa akan menimbulkan masalah baru untuk hubungan kita” kata Rini, Hartono meresponnya dengan mengagukkan kepalanya

Saat bersamaan ada teriakan dari luar kamar Hartono dan Rini yang terkunci

Angkat tangan dan jongkok setelah pintu kamar 238 digedor dengan paksa Lionif yang berada di ruangan itu sunggung sangat terkejut otomatis berjongkok dan mengangkat tangannya ke atas smartphone jatuh di lantai.

Didalam kamar

“Rini cepat pakai pakain mu ada yang tidak beres di luar” perintah Hartono ke Rini

Tampa pikir panjang Rini dan Hartono segera memakai baju mereka msing masing seakan baru lomba memakai baju

“Buka pintunya” perintah laki laki yang tidak di kenal di depan pintu kamar tidur

“Sebentar” teriak Hartono

Setelah mereka memakai baju masih acak acakan tapi sudah benar Hartono membuka pintu

“Angkat tangan dan berjongkok, kamu juga” perintah petugas ke Hartono dan Rini tidak ada pilihan lain selain mentaati peritah tersebut setelah Hartono dan Rini mengangkat tangan dengan cepat ke dua petugas itu menborgolnya tangan tangan mereka dan menutup wajah mekeka dengan selubung hitam yang kelihatan hanya matanya saja.

“Apa salahku” tanya Hartono

“Simpan dulu pertanyanmu sampaikan nanti di kantor” kata petugas dan menggiring ketiga TO keluar dari dalam kamar tak lupa petugas yang satu membawa barang biukti yang di ambil dari dalam almari sebuah koper yang berisi pakaian Hartono dan beberapa bendel uang pecah 10 ribuan dolar US, mengambil smartphone Hartono yang ada di tempat tidur dan tas cangklong milik Rini, Ketiga TO di bawa dengan mobil ke suatu tempat yang dirahasiakan.

Setelah mobil keluar eksekutor jalan langsung di kawal oleh polisi lalu lintas dibawa ke perumahan Mekar Jaya di daerah Ngalia di depan petugas Patwal, mobil ekssekutor dan mobil yang di pakai oleh Kolonel Singgih dan AKBP Hanung, sedang montor trail yang di kendarai oleh kapten Suryadi keluar dari halaman hotel setelah iring iringan itu dari belakang.

Sesampainya di gerbang Perumahan Mekar Jaya petugas Patwal berhenti dan mobil eksekutor masuk komplek masuk menuju blok 2 dan Kapten Suryadi berhenti dan mengcapkan terima kasih kepada petugas Patwal dan mereka berpisah

Perum Mekar Jaya

Jam 14.00

Kekuarga Bram Kusuma sudah sampai di rumah yang di tunjuk dan di persiapkan oleh kapten Suryadi, mereka Bram Kusuma, Tasya Anggraeni, Jhon Wirasakti dan Dion Wirasakti setelah mereka duduk di korsi yang yang sudah dipersiapkan dan sebuah meja besar di tengah ada 10 korsi yang melingkar pada meja
“Tasya apa kamu udah siap untuk menerima kenyataan ini” kata Bram ke Tasya

“Aku sih ngak begitu terkait mas, dalam persoalan ini, itu tu papa Jhon dan mungkin Dion yang terkena dampaknya secara langsung” kata Tasya

“Kalau kamu bagaimana Jhon apa sudah siap atas segala kemungkinan yang terburuk sekalipun keluargamu hancur dan bercerai berai” kata Bram

“Ya belum sih pah, kalau bisa sih keluarga ku tidak hancur hancuran sebab aku masih sangat sayang ke Rini tapi kalau tidak bisa di pertahankan ya apa boleh buat pah” kata Jhon

“Kalau kamu gimana Dion pendapatmu” kata Bram ke Dion

“Aku sih terserah papa dan mama saja, sebab selama ini aku selalu sendiri sama mbak Tasya papa dan mama selalu sibuk dengan urusannya sendiri sendiri kalau mereka bertemu dapat di pastikan perang mulut dan berakhir dengan KDART, sebenarnya sih aku masih sayang sama papa dan mama” kata Dion

“Sama seperti Dion, aku juga masih sayang dengan papa dan mama kalau aku ngak sayang pada mereka aku sudah menceritakan kelakuan mama ke papa pada bulan Agustus yang lalu, aku dan Dion diam aja seolah olah ngak tau apa apa tapi sekarang beda mas posisi aku sudah di luar keluarga besar papa Jhon dengan kemaraham mama ke aku dan mengusir aku dari rumah” kata Tasya

“Jadi kamu masih dendam ke mamamu Tasya” kata Bram

“Dendam sih ngak mas, cuna agak sakit juga sih” kata Tasya

Sebenyar Bram menerima pangilan dari Kolonel Singgih

“Gimana dik Singgih” kata Bram
“ …… “

“Oh gitu ya, Ok saya tunggu

“ ……”

“Selamat siang” kata Bram

“Gimana mas” kata Tasya

“Mereka dalam perjalanan kemari” kata Bram

Jam 15.00

Ada dua mobil berhenti di depan Rumah di perumahan Mekar Jaya blok 2 dan dari mobil berwarna hitam keluar 12 orang sembilan diantaranya memakai segaram TNI AD lengkap dengam senjata di tangan masing masing, dan 2 orang lagi keluat dari mobil satunya lagi dengan pakaian sipil. Langsung menuju rumah yang pintunya sudah terbuka

“Lapor ndan TO sudah sampai” kata Singgih melaporkan pada Bram

“Terima kasih operasi di nyatan berhasil tanpa kendala” kata Bram dan menyalami semua anggota team Senyap yang telah berhasil menjalan tugas dengan sukses

“Bubarkan team” ucap Bram

“Siap, bubarkan” kata Singgih

Setelah TO dipersilahkan duduk di tempat yang di sediakan, tolong lepasin Borgol dan tutup kepalanga, seorang petugas melaksanakan perintah Bram

Setelah mereka bubar dan keluar dari ruangan ini termasik Kolonel Singgih dan AKBP Hanung, tapi Bram mencegah 2 orang itu keluar

“Dik Singging dan dik Hanung tolong tetap di sini sebagai saksi pertemuan keluarku” kata Bram

“Siap ndan” kata Singgih dan Hanung bersamaan

“Pada deretan Bram duduk di tengah di sebelah kirinya Tasya dan di kanan Dion dan di pojok Jhon dan di depan nya Rini duduk di tengah di kanan nya Lionif dan sebelah kirinya Hartono sedang Singgih dan Hanung duduk di kanan dan kiri mereka

“Ayah apa apa ini” kata Rini penuh emosi

“Bukan kamu yang harus bertanya tapi ayahmu yang akan bertanya kepadamu. Apa yang kau perbuat selama ini, kamu telah mencoreng nama keluarga ini dengan perbuatanmu selingkuh, tau ngak” kata Bram dengan sabar

“Kemarin hari Jumat suamimu Jhon Wirasakti datang mengadu ke ayah yang menyatakan kamu berselingkung dengan brandong, pada awalnya ayah ngak percaya tapi Jhon mengeluarkan bukti sebuah video yang berdurasi 15 menit kamu bersama seorang pemuda sedang bercanda mesra pegang peganga tangan dan cium cium pipi segala dan katanya video itu baru saja di buat di sebuah café di daerah srondol, ayah juga belum percaya dan berjanji akan menyelidiki dengan seksama, dan Jhon ayah suruh pulang dan titip pesan kalau sampai jam 7 kamu belum pulang ke rumah segera memberi tahu ayah. Jam 6,40 Jhon menggabari ayah kamu belum pulang kerumah ayah bersama Tasya langsung meluncut ke café yang diinformasikan tempat pertemuan kamu dengan sang brandong tersebut, sampai di café ayah mendapatkan mobil kamu masih terparkir di halan café tapi kamu ngak ada, ayah dan Tasya memata mati mobil kamu dan sekitar jam 8 kurang ayah melihat kamu baru akan masuk ke dalam mobil dan sebelumnya kamu sempat berciumam bibir dengan sang brandong itu dan sebelum mobil jalan sekali lagi sang branding mencium kamu diantara jendela mobil yang terbuka dan ayah baru percaya kalau kamu benar benar berselingkuh dengan brandong setelah ayan melihat sendiri dengan mata kepala ayah sendiri, lalu ayah minta tolong ke kapten Suryadi untuk menjebak kamu dan bergasil bukan, sekarang kamu ngak bisa mengelak lagi bukti sudah cukup” kata Bram

Rini hanya diam mendengar penjelasan Bram dan menunduk air matanya sudah menggelantung di pelupuk mata.

“Nah sekarang aku mau bertanya pada anda hai pemuda ganteng, siapa namamu” kata Bram dengan tenang

“Lionif om” jawab Lionif dengan suara agak bergetar

“Sekarang critakan dengan jujur apa yang sebenarnya terjadi pada hari jumat yang lalu, aku minta jawaban yang jujur kalau kamu tidak mau kepala mu berlubang dengan ini” kata Bram sambil mengeluarkan pistol FN miliknya

Lionif tambah takut akan ancaman Bram, dan tidak ada pilihan lain kecuali berbicara dengan jujur, hati nya gentar nyalinya habis atas gertakan Bram

“Maaf tante Rini dan om Har aku akan berkata jujur didepan om Bram” kata Lionif mengawali pengakuannya

“Om Bram aku akan berkata jujur dam kepada semua yang hadir disini, pada hari jumat siang aku mendapat pesan singkat dari tante Rini yag menyatan kuliahku sampai jam berapa, karena hari jumat aku jawan jam 11 san tante, dan tante Rini kembali mengirim pesan singkay mengajak pertemuan dan aku jawan di café seperti biasanya jam 11 san, jam 11 lebih aku sampai di café dan aku mendapatkan tante Rini sudah menunggu aku dan aku sempat bercanda dengan tante Rini pegang pegang tangan dan cium pipi sampai bibir juga setelah memesan makanan dan menghabiskan juga aku mengajak pertemuan ini di lanjutin di tempat kos aku dan tante Rini setuju, akhirnya aku dan tante Rini dan aku ke tempat kos aku yang cukup jauh dari café dan aku tawarkan naik motor saja biar ngak ribet dan mobil tante Rini di tinggal di parkiran café, sesampainya di kos aku aku dan tante Rini memadu kasih dan secara detail ngak usah aku ceritakan apa yang terjadi tentunya sudah pada mengerti apa yang terjadi, dan itu tejadi sampai jam 7 malam dan tante Rini minta diantar ke café karena sudah larut dan sebelum sampai café aku sempat mengajak tante Rini makan malam bersama dekat kampus dan selanjutnya om Bram sudah tau apa yang terjadi dan kami berpisah tante Rini pulang ke ruahnya naik mobil dan aku pulang ke kos aku dengan motor ku” kata Lionif

“Ho ho ho anak muda terima kasih kamu sudah jujur menceritakan semua dari awal sampai akhir dan ini aku simpan lagi” kata Bram sambil memasukkan pistol FN nya.

“Dan pertanyan selanjut nya untuk kamu Rini, sejak kapan kamu berhubunan dengan Lionif ini” kata Bram tanpa emosi

Rini tetap bungkam seribu bahasa mukanya menunduk merasa di telanjamgi di depan suami dan anak anak nya terutama di depan Hartono yang kini menjadi kekasih hatinya setelah tadi siang menyatakan cintanya

“Baik lah Rini kalau kamu ngak mau bicara, dan kamu Dion tolong ceritakan apa yang kamu tahu tentang hubungan mammu Rini dengan Lionif ini” kata Bram

“Kok aku eyang aku ngak tau apa apa” kata Dion

“Ceritakan saja pengalamanmu manjadi dektektif Konan dengan Tasya” kata Bram

“Oh itu to yang dimaksut eyang, baiklah” kata Dion dan lanjunya “Ketika bulan Agustus tepat tanggalnya lupa tapi setelah mbak Tasya pulang dari Paskibra tingkat propinsi, mbak Tasya dapat info dari temannya kalau mama selingkuh dengan seorang mahasiswa dari univ swasta yang terkenal di sebuah café di daerah Srondol, tapi aku dan mbak Tasya ngak percaya atas info tersebut. Pada suatu sore mbak Tasya mendapat pesan singkat Darang dan butikan sendiri di café xxx, sekarang Aku dan Mbak Tasya memakai jaket topi dan masker dengan montor menuju ke café xxx dan masuk dan disitu aku menemukan mama baru duduk dengan seorang pemuda kalau tidak salah lihat dengan mas Lionif ini eyang kakung, karena café agak remang mama dan mas Lionif sempat ciuman dan tertawa tawa bembira, aku dan mbak Tasya sampai terbengong sendiri melihat adegan seperti itu di muka umum, hatiku geram eyang aku akan melabraknya tapi mbak Tasya segera mencegahku katanya kalau kamu mau mengerti siapa orang yang menjadi pacar mama jangan pakai otot tapi pakai otak, dan aku nurut sampai jam 9 aku dan mbak Tasya di café itu dan segera meninggalkan café karena besok pagi harus ke sekolah, tapi mbak Tasya bertanya tanya kepada teman temannya yang kini kuliah di univ itu dan mendpat informasi cukup lengkap nama, domisili dan pekerjaan lain dan aku mbak Tasya mendapatkan kenyataan bahwa Lionif seorang gigolo pemuas nafsu tante kesepian, aku dengan mbak Tasya juga sempai diskusi apa info ini akan diteruskan ke papa atau tidak, kalau diteruskan akibatnya adalah intuk aku dan mbak Tasya yang paling parah, kalau papa dan mama cerai aku dan mbak Tasya harus bagai mana, dan mengambil sikap diam dan menenti papa tau hubunga gelap mama dengan pemuda itu tapi bukan dari aku atau mbak Tasya dan aku percaya kalau barang busuk di simpat rapat rapat pasti akan ketahuan juga” itulah eyang

“Dion kamu udah tau lama mengapa ngak mau memberi tahu papa” kata Jhon

“Tadi udah Dion katakan pah bahwa Dion dan mbak Tasya ngak ingin papa dan mama cerai aku dan mbak Tasya juga yang menjadi korban” kata Dion

“Bagai mana Rini setelah kamu mendengar dan kesaksian dari Lionif dan anak mu Dion, pertanyaan saya ulang lagi, sejak kapan kamu berhubungan dengan Lionif ini dan motifasi apa yang mendorong kamu melakuan tidakan bodoh itu tentunya ada asap pasti ada api bukan ngak mungkin ada asap tapi ngak ada api yang menyala” kata Bram

Rini hanya diam sambil menunduk hatinya remuk hancur berkeping keping dalam hati Rini berpikir kalau aku tetap diam Jhon yang paling senang dan semua perbuatan ku ini berasal dari dia pikir Rini dan aku sudah tidak peduli lagi atas hubunganku dengan mas Tono dan bagai mana reaksi mas Tono setelah mendengar pengakuanku terserah mau di teruskan ya silahkan dan mau sampai disini ya silahkan aku sudah tidak mengharapkan apa apa lagi dari hubugan ini

“Ayah” kata Rini pelan

“Aku akan terus terang disini apapun yang terjadi aku siap untuk menerima nya dan aku mohon maaf ke mas Tono maafkan aku, kalau mas Tono marah ke aku akan aku terima dengan lapang dada” kata Rini

“Hai siapa mas Tono itu Rini” kata Bram

“Akukah yang dimaksut dik Rini, namaku Hartono Karta Atmaja” kata Hartono

“Sebentar, Karta Atmaja sepertinya tidak asing di telingaku, apakah yang kau maksud dengan Karta Atmaja adalah pengusa dari Jakarta itu dan salah satu konglomerat dan pemilik MMC” kata Bram

“Betul om, aku anak tunggal dari keluarga Karta Atmaja yang om maksud” kata Hartono

“Ayah nanti ayah akan tau hubunganku dengan mas Tono selama ini, karena saling kait menglait satu sama lain” kata Rini memotong pembicaraan Hartono dengan ayahnya Bram

“Baiklah Rini, sekarang kamu ceritakan secara lengkap” kata Bram

“Pada dasarnya aku sakit hati ke suamiku Jhon dan perlakuan Jhon pada akhir akhir ini, ayah awal mula aku mendapat WA dari seorang teman yang baru berlibur dengan keluarganya di Surabaya dan temanku itu mendapatkan Jhon juga baru beribur di sebuah pemandian disitu temanku memotret Jhon sedang ber cengkrama dengan seorang wanita dan dia menggendong seorang anak perempuan kecil usianya sekitar 2 atau 3 tahunan semula aku tidak percaya kalau Jhon sudah selingkuh di belakangku dengan dalih mengurus bisnisnya yang ada di Surabaya,

“Hai jangan menduk sembarangan mana buktinya dan mana photonya aku ingin lihat” kata Jhon sedikit emosi

“Baik, Dion tolong ambilkan tas mama” kata Rini

“Dimana mah ngak aku ngak lihat tas mama dari tadi” kata Dion setelah dia berdiri dan mengamati seluruh ruangan itu

Bram memberi kode ke Singging supaya memberikan Tas Rini yang di sita oleh team senyap, Singgih berdiri keluar untuk mengambil tas Rini dan di berkan pada Bram, setelah menerima tas Rini Bram memberikan ke Dion untuk diserahkan ke mamanya.

Rini menerima tas nya dan membuka dan mengeluarkan HP nya membuka folder foto yang di paswort, membuka dan memilih photo yang ada di galeri di HP terebut, setelah keremu di berikan ke Bram, Bram menerima HP Rini dan memperhatikan sebentar memberikan ke Tasya dan Dion akhirnya ke Jhon, setelah Jhon menerina photo itu

“Sebuah photo kayak gini bisa juga photo editan Rini mana mungkin bisa menjadi bukti kalau memeng selingkuh, kalau kam si sudah jelas karena ayah juga sudah membuktikan sendiri kalau kamu memang selingkuh tau” kata Jhon penuh emosi

“Jangan mengelak kamu Jhon akuilah secara jantan kalau kamu memang selingku tau” kata Rini ngak kalah sengitnya

“Aku harus mengakui sebuah perbuatan yang ngak pernah aku lakukan, NO WAY” kata Jhon sinis

“Kamu benar Jhon, semula aku tidak percaya kalau kamu tukang selingkuh Jhon tapi sebagai seorang istri aku marasa ada sesuatu yang harus di buktikan, kemudian aku mengghubungi temanku yang bertempat tinggal di Surabaya dan menginformasikan secara detail tentang photo itu,wanita itu bernama Farida adalah anak seorang improtir barang barang ke luar negeri dan anak kecil dalam gendongan Jhoh adalah anak dari Jhon dan Farida yang berbana Wulan Wira sakti” kata Rini Semua data kependudukan ada padaku dan semua tersimpan di lattop di kantor aku aku ngak berani membawa pulang, dan lagi kata teman ku tadi yang juga mengenal Jhon mengatakan Jhon juga beberapa wil di setiap kota yang disinggai seperti Jepara Rembang, Kudus dan masih banyak lagi aku ngak hafal, mengapa aku tahu sedetail ini karena aku meyewa seseorang untuk memata matai kamu Jhon selama sebulan penuh dan aku membayarnya cukup mahal Jhon, tapi aku puas dapat info yang penting dari orang suruanku” kata Rini

“Kamu jangan mengada ada Rini, penyelidikan mu adalah isapan jempol belaka aku tetap tidak percaya pada omongamu” kaya Jhon

“Aku ngak peduli kamu percaya atau tidak, tapi aku cerita dengan apa yang aku tahu dan aku rasakan peduli apa dengan mu” jawab Rini ngak kalah sengitnya, hal itu membuat Jhon bertambah panas dan Jhon berdiri dan akan melayangkan pukulannya ke wajah Rini tapi terhalang meja yang besar tangan nya tidak sampai, dengan sangat cepat Hartono yang menagkis tangan Jhon dan mendorongnya hingga jatuh duduk kembali

“Jhon kalau kamu ngak bisa diam biar kamu saya masukan sel dan tidur semalaman di sana, begitu dik Singgih” kata Bram

“Siap jendral” kata singgih cukup keras membuat Jhon mati kutu dan tidak dapat berbuat banyak

“Silahkan Rini di lanjutkan” kata Bram

“Setelah itu aku diajak oleh seorang pengusaga gramen untuk ikut arisan dan aku ikut arisan tersebut aku kira arisan arisan biasa tapi arisan ini terselubung ariran pemuas tante tante kesepian dengan mendatangkan brandong brandong tampan untuk pemuas nafsu syawat dari peserta arisan, aku pun tertarik dengan salah satu brandong tang akirnya menjadi kekasih gelapku aku sudah tidak peduli lagi dengan Jhon dan ingin mebalasnya seperti Dion dan Tasya pernah melihat aku dengan Lionif beberapa bulan yang lalu, dan satu lagi ayah, aku bertambah marah setelah mendengar hubungan ayah dengan Tasya anakku sendiri yang katanya sudah mendapat restu dari bunda Niken dan mendapat dukungan dari mbak Lastri dan Mas Margono hidupku tambah hancur sehancurnya, disisi lain masalah dengan suamiku yang menuntut mengembalikan modal yang di berikan untuk usaha aku mendirikan Butik yang aku beri nama Kusuma Butik, pada saat ini butik ku pun mengalami kekurangan modal di ambang kehancuran dan ini hanya Lionif yang tau semua masalah ku karena aku nyaman dengan nya dan dapat mengerti aku sehingga aku selalu jujur kepada Lionif sebagai kekesih gelapku, ayah” kata Rini sambil menarik nafas dalam dalam melihat reaksi dari semua yang hadir tapi tidak ada reaksi apa apa dari pernyatan ku tentang Lionif menjadi kekasih gelapku tidak juga dengan Jhon dengan mata merah menahan emosinya yang sudah sampai di imbun umbun.
“Dalam masa kebingungan aku di kenalkan dengan Mas Hartono yang diakuinya sebagai om nya, dalam pertemuan pertama aku dengan mas Hartono langsung menembak aku untuk menjadi pacarnya dan aku menerimanya dengan satu syarat kalau aku sudah bisa cerai dengan suami ku Jhon dan mas Hartono menyanggupinya” kata Rini
“Boleh aku tambah kan sedikit om, mengapa aku bisa langsung jatuh hati pada pandangan pertama dengan dik Rini, aku sudah satu tahun ini menduda karena istriku Meilan telah di panggil Tuhan untuk menghapnya, aku mememg mencari jodoh ku untuk memberikan ibu pada anak ku Ester yang masih berusia 4 tahun sementara ini diasuh oleh neneknya dan seorang baby sister, sebelumnya aku bertatap muka dengan Dik Rini, Lion keponakanku mengirin photo dik Rini melalui aplikasi WA dan aku merasa dik Rini adalah jadohku untuk menjadi ibu dari anak anakku, setelah aku ketemu langsung dengan dik Rini langsung aku minta menjadi istriku tapi ngak bisa karena masih terikat oleh perkawinan dik Rini juga ngotot ingin cerai dari suaminya setelah mengetahui dengan mata kepalaku sendiri aku jadi maklun kalau Rini sudah tidak nyaman dengan suaminya” kata Hartono

“Lalu hubunganmu Rini dengan Lionif bagai mana” kata Bram

“Aku sudah berjanji dengan tante Rini kalau tante Rini menerina om Har aku akan mengundurkan diri sebagai kekasih tapi aku akan terus menjaga tante Rini seperti aku manjaga tanteku sendiri ini demi om Hartono” kata Lionif

“Menarik juga ceritamu Rini” kata Bram.lanjutnya “Kamu bagaimana Jhon setelah istrimu minta cerai”

“Sebenarnya aku sudah tidak peduli apakah Rini mau cerai atau tidak asalkan modalku yang di pinjam Rini di kembalikan karena bisnisku akan hancur tanpa tambahan mudal itu” kata Jhon

“Sebenarnya kamu tidak berhak meminta modal itu kembali sebab modal itu juga dari bunda Niken ketika awal awal kita menikah sehingga aku kehilangan hak warisku itu” kata Rini

Jhon terdiam tidak bisa berkata apa apa memang pada waktu awal pernikahan dulu Jhon mendesak Rini untuk meminta tambahan modal dari bunda Niken ibu dari Rini dan itu berhasil Jhon mendapatkan tambahan modal sebesar 1,5 M kala itu dan Rini akan kehilangan hak Waris nya dan itu di saksikan oleh Notasis dari perusahan Bunda Niken.

“Tapi tenang saja Jhon aku akan mengembalikan modal yang aku pinjam setelah kita di nyatakan bercerai oleh pengadilan” kata Rini

“Aku pegang kata kata mu Rini” kata Jhon

Rini berdiam dan menatap Hartono sambil menunduk

“Sekarang terserah mas Tono akan melanjutkan hubungan ini atau tidak aku pasrah” kata Rini

“Dik sejak awal aku menyatakan cintaku padamu tanpa memandang siapa kamu sebenarnya hanya hatiku berkata inilah jodohku dan calon ibu buat Ester” kata Hartono sambil memegang tangan Rini dengan erat

“Terima kasih mas” kata Rini pelan

“Om Bram, aku akan mimta pada om dik Rini untuk menjadi istriku” kata Hartono

“Ya boleh saja kalau memang Rini menghendakinya, sebaiknya kita bicarakan dilain kesempatan ya nak Tono, dalam suasana yang berbeda” kata Bram

“Terima kasih om Bram sudah membuka sinyal hijau ke aku” kata Hartono

“Dik Singgih dan dik Hanung aku mengucapkan terima kasih atas bantuannya mengungkap peristiwa perselingkuan anak ku Rini dengan Lionif dengan berakhir seperti ini, dan aku sebenarnya sudah menduga akan berakhir seperti ini melihat perikalu Jhon yang tidak terpuji” kata Bram, dan silahkan bawa nak Hartono dan Lionof untul mempertanggung jawabkan segala perbuatan nya” kata Bram

“Siap Jendral” kata Singgih dan memeritahkan seluruh team Senyap untuk kebali membawa Hartono dan Lionif untuk dibawa ke markas dan AKBP Hanung menghubunga Patwal lagi supaya siap kembali ke markas


Brolgol untuk Lionif dan Hartono dipasang dan tutup kepalanya di pakaikan dan segera di masukkan ke mobil ekssekusi dan semua anggota senyap sudah bersiap dan kembali seperti semula Patwal dari satlantas, mobil eksetutor, mobil yang di tumpangi Singgih dan Hanung dan terakhir motor trail yang ditumpangi kapten Suryadi



Bersambung dulu ya ….

ke part 31
 
Terakhir diubah:
Baca cerita ini ane malah jadi penasaran sama mulustrasinya tante rini sampe 4 orang pria takluk sama doi hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd