Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
Dari kejauhan, aku memandang heran. Kulihat tiga becak parkir di samping rumahku.
Setelah mendekat, aku semakin heran. Tiga becak itu dipenuhi dengan sayuran. Di halaman belakang, kulihat beberapa orang tengah bercengkerama dengan mamak ku.
Tak lama, mereka pamit sambil bersalaman dengan mamak ku.

Aku menunjukkan tatapan bertanya ke mamak ku.

" ada horang kaya yang borong sayur kita..!" Si mamak menjawab dengan tersenyum lebar.

Aku melangkah , mengamati seisi kebun.
" semua..!?? Di borong semua..!??" Tanyaku , tak percaya.
Kulihat tanaman sayur hampir gundul semua. Hanya menyisakan beberapa benih yang baru ku tanam kemarin.

Si mamak mengangguk cepat.

" alhamdulillah maak..!" Ucapku bersyukur. Tak kalah senang.

" iyaa.. ini rezeky nya calon menantu mamak..!" Ucap beliau, sambil merangkul perempuan yang tersenyum sumringah di samping nya.
" tengok.. dia sampai belepotan gitu.! Ikut bantu manen dia tadi..!" Ucap mamak ku lagi

Kulihat wajah...tangan ..kaki dan pakaian nya yang belepotan dengan tanah basah. Sambil dia menggaruk garuk tangan dan kaki nya. Mungkin gatal karena miang sayuran.

" dah jelek., makin jelek lagi..!" Sengaja aku menjahili nya.
Rosa menatap ku cemberut.
Aku dan mamak ku tertawa melihat rupanya.
" mandi dulu gih..!" Menyuruh nya.

" yok..!" Si mamak membawa nya masuk ke rumah.

Aku berbalik. Kembali memandangi kebun sayur.
Alamat libur jualan akan bertambah untuk beberapa hari kedepan.

**

Selesai mandi, rosa mengajak ku menghantarkan nya pulang, bertukar baju. Namun, mamak ku mengajak kami untuk makan dulu. Untuk sementara, rosa memakai baju daster mamak ku.

" dah cocok jadi mamak mamak tu..!" Ucapku menggoda nya.

Rosa mendekati ku.
" kalau jadi mamak nya anak anak kamu, aku mau koq..!" Rosa tersenyum genit.
Aku terdiam, tak lagi membalas ucapan nya.

**

Di atas kereta, menuju kerumahnya rosa...
" byy..." hembusan nafasnya menyembur di telinga ku.

" yaa.." sahut ku. Sedikit menoleh ke belakang.

" pengen je je es (jalan jalan sore)..!" Ucap nya.

" pengen..??" Tanya ku
Rosa mengangguk.

" kamu ga pernah je je es..?? " tanya ku heran.

" isshh...!" Rosa mencubit perut ku
" ya pernah lahh..!"

" terus, tadi koq kamu bilang pengen..!?" Tanya ku lagi.

" tapi kan, sama kamu ga pernah..." ucapnya lembut.

"Iyaa..." aku mengangguk . Mengiyakan ajakan nya. Karena aku tau, rosa ingin memaksimalkan waktu nya yang tersisa.
" sekarang..!??" Tanya ku.

Rosa mengangguk.
" kerumah dulu. Aku mo ganti baju..!" Ucapnya.

.
.

Sampai dirumah nya, rosa langsung berlari ke atas.
" bentar ya..!" Ucap nya dari anak tangga.
Aku mengangguk tersenyum.

Tak lama, rosa kembali turun.
" yoq..!" Ajak nya.

.
.

Satu jam lamanya kami menyusuri jalan. Hingga kami memutuskan untuk duduk nyantai di cafe kecil pinggir jalan.
Disini, tak banyak topik yang kami bincangkan. Rosa bercerita , sewaktu dirumahku tadi tiba tiba orang datang menanyai sayuran kami dan langsung membelinya tanpa menawar harga.
Selama rosa bercerita, bola mataku rutin menoleh ke arah dada nya.
Entah dia tak menyadari nya, ataw malah disengaja. Dua kancing kemeja nya yang terbuka menampakkan gundukan kenyal payudaranya.

" aby..."

" ya.."

" pencuri itu, hukuman nya dobel kan.!" Tanya nya tiba tiba.

" m.. maksud nya..!" Aku bertanya balik. Tak faham dengan pertanyaan nya.
Mm.. kalau dari defenisi umum, aku si faham lah tentang pencuri. Yang membuatku tak faham adalah, rosa yang tiba tiba mengganti topik obrolan . Yang kurasa tak menyambung dengan obrolan sebelum nya.

"Maksud aku, pencuri tu, selain dilarang dan di hukum dalam agama, juga di hukum dalam negara kan..!?? " rosa menjelaskan.

" iya..!" Aku mengangguk. Masih tak faham dengan tujuan nya.

" kamu mau, berdosa..!? Terus di penjara..!?" Ucapnya. Yang membuat otak ku berfikir. Mencari cari arah tujuan dari ucapan nya saat ini.

" ya enggak lah..!" Ucapku tegas.

" terus, kenapa kamu mencuri..!!? " ucapnya, yang membuat ku terhenyak dengan tuduhan nya itu.

Aku menatap nya. Meminta pertanggung jawaban atas tuduhan nya itu.

" dari tadi, kamu mencuri curi pandang ke arah sini kan..!!"? Rosa melirik ke arah dada nya.
Butuh waktu beberapa detik bagiku untuk mencerna ucapan nya.
Hingga...

' astaga..!' Aku langsung tertawa malu.
' pluk.!' Aku menepuk sambil medorong pelan pipi nya.

" kenapa mesti curi curi sihh..!" Rosa tertawa sinis.
" kalaw kamu mau, minta aja..! Aku kasih koq..!" Ucap nya lagi. Sukses membuat ku mati kutu.
" aku serius lho by...!

" dah ahh..! Yoq pulang..!" Aku langsung berdiri. Dan bergegas ke kasir.

**
.
.

" ga usah buat minum. Masih kenyang..!" Ucapku, saat ku lihat rosa berjalan ke dapur.

" oh.. ya udah..!" Ucapnya. Rosa mematikan kompor yang tadi sempat dinyalakan nya.
Kemudian, rosa melangkah ke anak tangga dan naik ke atas.

Dengan perlahan, aku mengikuti langkahnya. Dimana Setiap langkah ku, batinku terus berfikir dan menimbang.

Saat aku masuk ke kamar nya, kulihat rosa mengambil sepasang pakaian dari dalam lemari.
Saat rosa berbalik, dia terkejut. Mendapati diriku berdiri di depan nya. Beberapa detik kemudian, rosa dapat menguasai diri. Dia tersenyum padaku.
" ntar ya, aku ganti baju dulu." Ucap nya seraya hendak melangkah. Namun, aku menutupi dengan tubuhku .
Melihat itu, rosa bergeser sedikit kesamping. Aku mengikuti nya bergeser, sehingga kembali menutupi langkah nya.

" aby.." menatap ku heran.

Kedua tangan ku menangkap wajah nya. Mengusap pelan pipi nya dengan jempol ku.
Kemudian , tangan ku turun . Langsung menuju ke kancing baju nya.
'Tek.!' Satu kancing bagian atas terlepas.

"Ehh..!" Rosa terkejut melihat tindakan ku. Mata nya menatap ku dengan artian yang tak ku fahami.

' tek.!' Satu kancing lagi terlepas. Memperlihatkan cleavage nya yang sangat dalam.

Kedua tangan rosa langsung menangkap pergelangan tangan ku. Hanya menggengam. Namun, tidak menahan tanganku yang jemarinya kembali meraih kancing selanjut nya.

'Tek.!' Tiga kancing sudah terlepas. Mempertontonkan gundukan payudaranya yang terbungkus suatu benda berwarna maroon.

Aku menantang tatapan matanya yang terlihat semakin panik.
" aku mau..!!" Ucapku.
Dengan jelas aku dapat mendengar suaraku yang sedikit berubah serak.

" haa..!?"

" tadi kau bilang, kalau aku minta, pasti kau kasih.!"
" sekarang, aku menagih ucapan mu..!" Ucap ku.

Wajah dan tatapan nya semakin terlihat panik. Saat semua kancing baju nya terlepas, rosa memalingkan wajahnya yang merah merona.

" hhhhaaahhhhh....!" Rosa menarik nafas panjang. Matanya terpejam, saat punggung telapak tangan ku menyentuh dan membelai kulit perut nya.
Sejenak, aku memandangi separuh wajah nya. Lalu.....
' cupp...!' Ku kecup pipi nya.
" aku tunggu di bawah..!" Ucap ku, lalu berbalik.
Namun, langkahku tertahan oleh genggaman tangannya yangb sedari tadi belum terlepas.
" kalau kau ga ikhlas, itu sama saja dengan aku mencuri..!" Ucapku lagi.

" aa.. aku... nggg... aku...!" Ucap nya terbata.

Tersenyum, aku memegang kedua pipi nya.
" kamu ganti baju aja dulu. Aku tunggu di bawah..!" Ucapku.
Namun, lagi dia menahan ku ketika hendak melangkah.

" kamu di sini aja..! Jangan pergi.!" Ucap nya.
" kamu yang pakaikan !" Ucapnya lagi, yang kali ini berani menatapku.
Lalu , rosa melepas baju nya yang sudah terbuka. Dilanjutkan dengan melepas celana nya.

Aku menelan ludah. Memandang tubuhnya yang hanya memakai BeHa dan CD .

" tolong..!" Ucapnya seraya berbalik memunggungiku. Menyuruhku melepas pengait BeHa nya.

Aku mundur dua langkah. Memuaskan indra pengelihatan ku. Menatap takjub, kesempurnaan lekuk tubuhnya.
Rosa adalah wanita kedua yang kulihat telanjang di depan ku.
Dari segi keindahan bentuk lekuk tubuh, ku akui rosa jauh di atas rani.

" abyy....!" Rosa merengek, karena mendapati ku masih diam mematung.

Mendengar suaranya, aku melangkah mendekat. Meraih pengkait BeHa dan melepas nya.
Begitu pengait nya terlepas...

' cupp..! Cupp..! Cupp..! Cupp..! ' aku tidak dapat menahan diri. Ku ciumi kulit punggung nya yang telanjang.
Terus merambat agak ke bawah.

" oouuhhhhh...!" Rosa melenguh. Badan nya melentik ke depan.
Sambil berlutut, aku menciumi pinggang dan pinggul nya.

Mataku menatap nanar bongkahan pantat nya. Bagian tubuh nya yang paling mencuri perhatian ku.

" hoouuwhh...!" Rosa kembali melenguh. Saat kedua tangan ku meremas buah pantat nya yang pejal.

"ssshhhhh......!" mulutnya mulai mendesis

sambil meremas pantat nya, aku menggigit kecil lekukan pinggulnnya.

kecup.. gigit.. sambil perlahan memutar tubuhnya.

kini. wajahku berhadapan dengan perut langsing nya.

"hhnggmmmmmm.....!" rosa melenguh. jemarinya membelai dan meremas sayang rambut ku takala mulut ku bermain di perut., pinggul dan pusar nya.

aku bangkit. perlahan naik keatas tanpa memberi jarak antara mulutku dengan kulit nya.

sengaja aku melewati bagian dada nya

kini , kami kembali saling berhadapan.

" jangan...!" ucapku. saat kulihat dia memejam kan mata.

" aku ingin, kau melihat ku saat aku menatap mu..!" ucap ku lagi.

perlahan, rosa membuka mata. dia menatapku sayu.

tangan ku yang di belakang punggung nya, bergerak lembut. naik turun membelai kulitnya.

mendapat perlakuan semena mena di kulit punggung nya, rosa sedikit meronta manja.

tubuhnya kembali melentik. ........

dada nya membusung secara naluri.......

" ak......" saat bibir nya terbuka ingin mengucapkan sesuatu, mulut ku langsung menangkap nya. mengecap., dan melumat. pelan...... dan lembut..

jemariku masih tetap bermain di sekitaran punggung nya.

namun, rosa melakukan tindakan di luar perkiran ku.

tangan nya meraih tengkuk dan menekan kepalaku . membalas lumatan ku dengan beringas dan menggebu.

posisi wajah kami berganti dengan mantapnya. miring ke kiri dan ke kanan.

lidah ku yang menyapu lembut bibir nya, di jepit dan di hisapnya dengan intens. bahkan, air liur kami tak mempunyai kesempatan untuk merembes. mengalir, mengikuti hisapan dan sedotan mulut nya.

aku yang baru beberapa kali berciuman, gelagapan mendapat serangan seperti ini dari nya. tangan nya menekan. lidahnya menari.. mulutnya menghisap. aku hampir kehabisan nafas.

dengan sekuat tenaga aku melawan. mencoba kembali menetral kan keberingasan nya.

aku sedikit memundurkan wajahku. melonggarkan lumatan nya.

menyadari itu, rosa kembali menekan tengkuk ku. namun, aku menahan nya.

aku berhasil melepas lumatan bibir kami. namun aku tak berhenti. kusambung dengan mengecup pipi nya. rahang nya.. terus turun ke lehernya.

"ssshhhhssss.....!" rosa kembali mendesis.

bibir ku mengecup pelan. lidah ku menyapu lembut leher nya.

saat bibirku naik ke atas, hendak menyentuh daun telinganya, rosa buru buru memiringkan kepala. menghindari bibir ku dari telinga nya. lalu, menekan kepala ku ke bawah. menuju ke tulang lehernya.

aku mengikuti keinginannya. menciumi wilayah di antara tulang leher dan dada nya. tapi, aku sengaja tidak sampai ke bagian gundukan nya

suara lenguhan dan desisan nya yang tertahan, semakin memacu hasrat ku. hasrat untuk lebih menggoda nya.

tak lama bermain disitu, aku kembali membawa bibir ku ke lehernya. kembali mengecup dan menyapukan lidah ku. sambil sesekali menghisap pelan. tanpa keinginan untuk meninggalkan jejak.

lagi.,! saat bibirku hendak mencapai daun telinga nya, rosa langsung menghindar.

sedetik aku tertegun. mencerna respon penolakan yang spontan di telinganya.

untuk lebih memastikan nya, aku ulur dengan kembali mencumbu leher nya. tangan ku yang masih bermain di punggung nya, kuturunkan. menangkap bongkahan pantat nya.

"oookkhhhh...!" lenguhan nya terlepas. saat kedua tangan ku meremas pantat nya.

detik itu juga, mulut ku berhasil menangkap telinga nya.

'' kyaaaaaa...!'' rosa langsung menjerit.

beberapa detik, mulut dan lidah ku mengulum daun telinga nya. hingga rosa kembali melepas dan menghindar.

sekilas, mata ku menangkap perubahan di kulit dan pucuk payudaranya.

analisa ku terbukti..!

evil smirk langsung tersungging di bibir ku

ku putar tubuhnya, membelakangi ku.

ku cumbu lembut bahu., pundak dan leher nya. tangan kiriku melingkar di perut nya.. sementara tangan kanan ku melintang di bagian atas dada. sedikit menekuk, hingga telapak tangan ku menangkap sebelah pipinya. posisi menahan kepalanya jikalau hendak menghindar. dan...

mulutku menelan telinga nya. lidah ku segera beraksi. menyapu dan memoles daun telinga nya.

'' kkyyaaahhhhh....!" seperti dugaan ku. rosa langsung menjerit dan meronta. kepalanya bergerak hendak menghindar. namun, telapak tangan ku yang berada di pipinya berhasil menahan gerakan nya.

" abyyyyyyyy....! hhhoooouuuwhhh....! aku.... aku... aaaaahhhhhh....!''

tubuhnya menggeliat geliat meronta.

tangan kiriku yang melingkar di perutnya, berhasil menahan gerakan nya.

" ssshhh... abyyyyy...! oohhh....!

" ga kuaat sayaang..! aku ga kuaat..! ga tahaaaan..

" aaachhh.....!" tangan nya menangkap pergelangan tangan ku yang menahan pipi nya.

lidah ku menerobos masuk ke lubang telinga nya.

" sayaaaaaaaaaaang...! " rosa meronta ronta. berusa menjauhkan telinga nya dari mulut ku.

" sshhhh......! abyy.. oouwwwiiiiiihhh...! aku... aku....! " rontaan nya mulai melemah.

tangan kiriku bergerak. menangkap sebelah gundukan payudaranya. kuremas sayang, sambil memilin lembut pucuk payudaranya.

seketika, kurasakan tubuhnya menegang kaku.

hingga......

" aaaaaaaaaahhhhhhhhhhh.........!" lenguhan panjang nya mengakhiri pertahanan nya.

tungkai kaki melemah.

kedua tangan ku melingkar di perutnya. menahan tubuh lunglai yang bersandar di dada ku.

nafas nya ngos ngosan...

" hashhhh... jahaat...!! hasssh... haaaahh...!"

" kamu jahat..!"

tangan ku yang melingkar di perutnya maju mundur. kembang kempis, seiring dengan tarikan nafas nya yang tersengal.

dengan ala bridal, aku membopong tubuh nya ke atas tempat tidur.

saat tubuh nya rebah di tempat tidur, aku membuka baju ku.

rosa menatap ku kesal. yang kubalas dengan memberikan senyum padanya.

dengan posisi telungkup di atas nya, sebelah siku tangan ku menjadi tumpu agar tak menimpanya.

'cupp..!' sambil membelai rambut nya, kukecup keningnya.

'cup..!' pindah ke pipi nya.

'srekk..!" rosa menggeser kepalanya, saat bibir ku kembali menyentuh telinga nya.

rosa menggeleng cepat. sambil memasang tampang memelas.

aku tak perduli. tetap ku sosor daun telinga nya.

' sshhhhh....!" aku menahan kepalanya yang hendak bergerak.

" nkmatin aja ya ..!" bisikku.

" ngga kuat sayaaaaang....! " rengek nya

leher dan telinga nya menjadi hidangan pembuka.

jemari tangan nya tak henti henti nya meremasi rambutku.

" sssshhhhh...... abyyyyy..! "

" haaaaahhhhh.....! lenguhan panjang nya, saat bibir ku melepas kuluman di daun telinga nya..

kepalanya mendongak, saat aku mengitari lehernya. berpindah ke telinga yang satunya.

" hhoouuuwwwiiiiiihhhhhh......... hheeeeeehhhhhhhhhh....! sshhh... oohhhh....!" kedua lengan dan siku ku, menyelip diantara lengan dan tulang rusuk nya . menjepit di samping badan . menahan gerakan tubuh nya yang meronta ronta.

" aby pleeeeeease......! sshhh...! ennghhhhh...! ga kuat sayaaaaaaaang...!" rengek nya lagi.

sebagai ganti nya, pinggul rosa bergerak liar. menggesek gesek bagian bawah ku yang masih di lapisi celana.

aku melepas kuluman ku di telinga nya. menarik kepalaku, menatap wajahnya yang merah seperti kepiting rebus. merah karena menahan rasa geli dan hasrat yang mungkin sudah menggebu.

ku dekatkan wajahku, mengecup lembut bibir nya. rosa membalas dengan mengulum lembut. lidah kami saling bertaut mesra.

puas, secara bersamaan kami melapas pagutan.

tak menunggu lama, aku mendarat kan ciuman ke dada nya. mengecup dan mengecap kulit nya.

'cupp...! cupp...! cupp..! cupp..! mengitari gundukan kenyal buah dada kirinya.

lidah ku menyapu sekitaran areola nya yang sudah mengkerut. tanpa menyentuh pucuk nya.

" hhhhhhheeeehhh....!" lenguhan kecewa nya, saat bibir ku berpindah ke belahan payudaranya.

" ssshhhh.. hhhhmm....~" lenguhan nya kembali terdengar. saat aku menghisap lembut bagian bawah payudara kanan nya. dan perlahan bergeser , hingga kebagian atas payudaranya.

ku kecup.. jilat., dan ku hisap lembut.

tangan nya menarik dan menggeser kepalaku. mengarahkan pucuk payudaranya ke mulut ku.

namun aku menahan. tak ingin menuruti keinginan nya.

" abyyyyy....!" nada suaranya memohon. agar aku segera mengecap puting payudaranya.

tak ingin terpancing, aku segera mengalihkan cumbuan ku.

'hhhheeehhh....!" lenguhan kecewa nya kembali terdengar.

ciumanku merayap turun ke perutnya.

"heeenggkkkk....!" otot perut nya mengeras, saat bibir ku mengecap dan menghisap sekitaran tulang pinggul nya. jariku menarik sedikit karet pinggang celana dalam nya.

terus bergeser ketengah. ke daerah pangkal bulu pubis nya. hingga...

" aacchhhhhhh....!" badan nya melengkung keatas. saat lidah ku menari nari di lubang pusar nya. Lalu, kembali terhempas.
Kedua tangan ku memegang tepian pinggang celana dalam nya. Dan secara perlahan ku tarik ke bawah. Pinggul nya terangkat keatas. Memudahkan ku untuk menarik lepas dari bongkahan pantat nya.
Bibir dan lidah ku Mengecap dan menjilati pangkal paha nya. Terus bergeser turun. Mengikuti laju celana dalam nya yang sudah terlepas melalui hujung telapak kaki nya.

Tangan ku menggengam, sambil memijit pelan lalu mengelus pelan betis nya yang bebentuk bunting padi.

'
Deg degh..!' Jantungku berdegub kencang. Darahku juga langsung berdesir Saat kedua mataku menoleh ke arah selangkangan nya.
Ini adalah pertama kalinya, aku melihat dari dekat dan dengan jelas vagina seorang wanita.
Vagina yang sudah amat sangat teramat basah. Bahkan, sekilas aku dapat melihat lelehan cairan bening nan kental merembes keluar dari dalam liang nya.

' sssshhhh.....!' Desisan rosa, saat aku membersihkan cairan lengket yang mengkilap itu dengan celana dalam nya.
" sayaaaaang..!'' Suara rosa bergetar memangggil ku.

' cupp..!' Aku kembali memulai serangan ku.
Sambil menekuk sebelah kaki nya, bibir ku mengecup dengkul nya.

dan perlahan merayap naik ke atas, mengikutu gerakan telapak tangan ku yang sudah duluan meraba raba, menuju ke pangkal pahanya.

sepanjang perjalanan itu, mulut nya tak berhenti mengeluarkan suara erangan dan desisan.

saat wajahku sudah sampai di selangkangan nya, aku berhenti sejenak. menatap, sambil menghirup aroma therapy yang menyeruak dari celah lembah dan lembab namun hangat.

" sayyaaaang...!" kembali kudengar suara rosa yang bergetar.

aku merangkak naik. menunjukkan wajah ku ke hadapan nya.

" yaa.....!" sahut ku.

rosa tak membalas . dia hanya menatapku sayu. dan juga, ekspresi wajahnya saat ini menggambarkan keresahan.., bimbang.., malu., dan, nafsu..!

rosa menarik wajahku mendekat. lalu melumat bibir ku.

puas saling melumat, aku kembali menghajar daun telinga nya. daerah paling sensitif di bagian tubuhnya. bahkan, dia bisa mencapai puncak hanya dengan mengulum daun telinga nya.

" abyyy pleeeease.......! jangan di situ sayaaaang..! ssshhhhhh.....!! ga......ta...han sayaaaaaang...! akkuh... ga kuat byyy...!! hhhooouwiihh...! hnnggkkk..!" tubuhnya mulai meronta ronta.

ku kulum... ku jilat dan ku hisap daun telinganya.

" hhhooohh.. ssshh... hhoohhh...! aaaakhhh.....!

hingga.....

'' abyyy....!! sayaaaang....! aku..... !

'' hhoohhh..... aku... mau..... hampir....! " tangan nya memelukku kuat. kedua tungkai kakinya menjepit pinggang ku. tubuhnya menegang kaku.

" hhhhhnnngggkkkk....!" aku sampai mengepalkan kedua tangan ku. menahan sakit dan pedih akibat gigitan nya di pundak ku.

rosa kembali mendapat puncak nya. pinggulnya bergerak menyentak nyentak. hingga sampai beberapa detik, tubuh nya melemah lunglai. kepalanya jatuh menghempas bantal. pelukan nya perlahan melonggar. dan., kedua kakai nya yang menjepitku tadi , merenggang pasrah.

'' hashhhh.. hashhhh.. hassshhh.. hassss..!" mata nya terpejam, dengan nafas yang memburu.

Aku belum puas. Aku ingin memberinya lebih..!

Tak ingin jeda terlalu lama, aku melongsor kebawah.
Kini, wajahku kembali berhadapan memek yang masih mengeluarkan aroma therapy .
Dengan segera, aku langsung melahap memek nya .

" ouchhhh..!" Mendapat serangan yang tiba tiba, rosa langsung tersentak. Pinggul nya reflek terangkat, mendorong wajah ku.
" hhoooòohhh... ud...daaah.. udaahh sayaaaang..! Sssshhhh......! Abyyyy...!"
" aaaaakkhhhhh....! " badan nya terangkat, sampai dia terduduk. Tangannya langsung mencengkram rambut ku.
Dengan satu tangan, kudorong tubuhnya kembali telentang.

Menahan gerakan nya, Kedua tangan ku melingkar, Melewati antara paha dan pinggulnya. Sehingga kedua telapak tangan ku saling menggenggan di atas perut nya.

" ssllrruupp.!!" Kuhisap.. ku jilat seluruh permukaan vagina nya.
Sambil mulut ku bekerja, otak ku juga ikut bekerja. Mengingat ngingat dari buku edukasi yang ku baca dari si putri malu. Mengingat, ini adalah pengalaman pertama ku menghadapi vagina. Bagaiman cara bekerja lidah dan mulut di vagina. Mengingat bagaimana menstimulasikan nya.

Lidahku berputar putar.. mengkais.. mencolok dan menjulur ke lubang rapat milik rosa.

" ooiihhhh... ya tuhan...! Hooohh...!"
" hhhhaaaaah... hhhaaaaaahh...! "
" hhaaaaaaakkhhhhhhh....!" Rosa menjerit sekuat tenaga. Saat aku menyedot sambil menggelitik clitoris nya.
Kulihat rosa membekap mulut nya. Kepalanya menggeleng cepat.

Mulutku masih terus menyedot dan menggelitik , sambil sesekali menjepit klitoris nya dengan bibir ku.

Hingga......

" aaaaaaaaaaakhhhhhhhh....!" Rosa kembali menjerit. Tubuhnya mengejang kaku.
mata ku tetutup , secara reflek melindungi diri dari semburan yang keluar dari memek nya rosa.

Aku menarik tubuhku. Duduk bersimpuh di samping tubuh rosa yang mengejang sambil meringkuk. Pinggulnya masih bergerak tak karuan.

Hingga kulihat dia sudah tenang, aku berbaring di samping nya. Merengkuh tubuh telanjang nya kepelukan ku.

" jahat..! Jahat...! " ucapnya lemah. Bersamaan sambil memukul dada ku dengan tak bertenaga.

" cupp..!' Ku kecup sayang kening nya. Tangan ku tak berhenti mengelus dan membelai rambut nya.

Lima belas menit kemudian, kulihat rosa terlelap. Dengan hati hati, aku bergerak turun dari ranjang. Kutarik selimut dan menutupi tubuhnya.
Kemudian aku melangkah keluar, menuruni anak tangga.

aku berjalan ke dapur, membuka pintu belakang. ku geret kursi plastik lalu duduk di tepian pintu .

kunyalakan sebatang rokok. kuhisap sambil termenung.

hanya termenung. tanpa ada fikiran, atau memikirkan apapun.

ku bongkar isi kulkas. mencari bahan yang hendak di masak.

satu jam lebih berkutat di dapur, semua bahan bahan yang kutemukan di kulkas sudah selesai kumasak. semua sudah tersaji di meja makan.

'' krieeek... blamm..!" kudengar suara pintu di buka dan langsung di tutup.

aku segera menaiki anak tangga.

di atas, kulihat rosa berdiri. rambutnya basah. wajahnya terlihat lebih segar. walau masih nampak sisa keletihan di gurat kening nya.

rosa menatapku kesal. aku tersenyum menghampirinya.

" dah mandi..!?" tanya ku basa basi.

rosa mengangguk.

" masih lemas..!?" tanya ku dengan sseringai jahil.

' bughh..! bugh...!' rosa memukuli dada ku.

'' jahat,...! jahat...!" ucapnya kesal.

" kamu kerjain aku sampai pingsan gitu...! tulang aku rasanya rontok semua ni..! jahat, tau ngga...!" ucapnya lagi. melampiaskan kekesalan nya.

aku meraih tubuhnya . memeluknya mesra.

tangan ku membelai kepala dan mengelus punggung nya.

'' niat hati mo nyenangin kamu. tapi,.. mmm.., ya maaf, kalau kamu ga suka..!'' ucapku menyesal.

" ehh.. nngg.. ngga gitu..!"

''bukan nya aku ga suka. tapi.. mmm... itu..."

aku menaikkan sebelah alis. menunggu rosa melanjutkan kalimat nya.

" aku... aku belum pernah.. baru kali ini merasai yang seperti itu.! tapi..., kamu, ngasinya kebanyakan..!" ucapnya menatap ku malu.

" apa nya yang kebanyakan..!? tanya ku jahil.

" isshh..!'' pipinya merona. rosa melarikan arah matanya.

" enak..!?' tanya ku.

rosa tak menjawab. dia melirikku sebentar. lalu, kembali melarikan arah matanya.

" enak ga....!??" tanya ku lagi.

rosa membenamkan wajahnya di dada ku. lalu bergerak mengangguk.

" puas..!?"

dia kembali mengangguk.

" mau lagi...!?" sambil meremas mesra bokong nya.

" ehh..!" rosa terkejut. mengangkat wajahnya.

" masih lemaaaas..!" ucapnya.

'' hihihi....!'' aku tertawa geli

" maaf ya.. lihat tubuh sempurna kamu, aku ga bisa nahan..!" ucap ku jujur.

rosa menegakkan badan.

" sempurna..!? kamu anggap, tubuh aku sempurna..!?" rosa bertanya . mungkin tak percaya.

aku mengangguk

'' luv it..!" sambung ku

rosa tersipu

" mmm... bagian mana yang paling kamu suka..!? "

" belakang..!" aku menjawab dengan mantap.

kening rosa mengkerut.

" iya.. aku suka melihat bagian belakang tubuhmu.." ucapku.

" betis... paha.. pinggul.. !

" terutama... 'plakk..!! '' kedua tangan ku menepuk, lalu meremas bokongny.

" ouchh..!" rosa terperangah. mulutnya terbuka. menatapku tak percaya.

" aku paling ga tahan kalau lihat ini kamu..!" ucapku.

rosa menggelinjang. kaki nya menjinjit, ketika tangan ku kembali meremas remas bokong nya.

mulutku segera menangkap bibirnya yang masih sedikit terbuka. melumatnya dengan lebih berhasrat.

rosa memberikan respon dan balasan. menghisap lembut bibir dan lidah ku.

Hingga tiba tiba...

' kkrrreeuukk....!'
Kami sama sama terperangah, lalu..
" hahahaha....!" Sama sama tertawa. Menyadari perut kami sudah mau minta di isi.

" yoq makan..! Aku dah masak tadi " ucapku mengajak nya.
ketika aku melangkah, kulihat rosa tak bergerak dari tempat nya.
" kenapa..!?" Tanya ku.
Rosa menatap ku kecut. Tangan nya memegang terali tangga.
" hihihi..!" Aku tertawa geli, menyadari keadaan nya.

" hhiiiiii...!'' Rosa bergidik ngeri. Saat aku mengangkat tubuhnya.
Dengan ala bridal, aku membopong nya menuruni anak tangga. Kedua tangan nya bergelayut manja di leher ku.

" sampai ga kuat berjalan..!??" Tanya ku menggoda nya.

" isshh..!! Gara gara kamu nii..!" Rosa merajuk.

" cupp..!" Ku kecup. Sambil menggigit dan menarik muncungnya yang memanjang.

Bahkan, saat makan pun rosa ingin aku menyuapi nya.

Disini, sifat manja dan sedikit cemburu nya terserlah ( muncul). Aku tak tau, entah itu cemburu ataupun menghargai. Rosa menolak, ketika aku menyuruhnya untuk duduk di atas paha ku saat aku menyuapinya. Alasan nya, itu ( duduk di pahaku dengan posisi menyamping) adalah tempat / cara duduk nya rani. Dia tidak ingin mengambil alih. Yang aku tak tau darimana dia mengetahuinya.

Selesai makan, kami beranjak duduk di teras depan.

" by.." rosa bersuara. Menyandarkan kepalanya ke bahu ku.

" hmmm...!" Sahut ku.

" mmm... waktu ... ngh.. waktu kamu 'gituin' 'itu' nya aku, kamu ga jijik..!??" Tanya nya malu malu.

" gituin, itu apa..??" Tanyaku pula. Kura kura tak tahu.

" mmm.. itu.. mmm.. yang... yang dikamar tadi..!" Ucapnya.

" yang mana..!??" Sengaja menjahilinya.
Rosa mencubit pinggang ku.
" waktu kamu emut 'itu' nya aku..!" Rosa memberitahu dengan istilah yang halus.

" emut yang mana..!?? Banyak kan yang aku emut..!?? Bibir kamu aku emut.. telinga kamu aku emut..! Tete' juga aku emut.!
" yang mana satu..!?" Sambil tersenyum jahil.

" mm....

rosa melirikku.

jarinya bermain di telapak tangan ku. meraba raba urat yang menonjol di sekitaran buku tangan ku.

" memek aku.." ucapnya pelan. namun sangat jelas ku dengar.

" haa..!? apa..!? " aku masih kura kura tak mendengar.

"ishh..! plak..! plak..! " rosa memukuli lengan ku. lalu, di lanjutkan dengan mencubiti perutku.

" bohong kalau kamu ga dengar..!" ucapnya.

rosa menyembunyikan wajahnya dengan untaian helai rambutnya.

" hehehehe...!" aku tertawa geli.

" itu kan., tempat pipis aku..! kamu ga jijik..!?" tanya nya lagi.

" enggak lahh. memek kamu bersih koq..! wangi .. "

" bentuk nya aku suka. tembem..!" ucapku.

rosa memelukku. membenamkan wajahnya di dadaku.

sampai tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depan pagar. lalu membunyikan klakson.

" tuh mereka pulang..!" ucap rosa.

aku berlari kedepan. membukakan pintu pagar.

setelah ngobrol ini itu dengan keluarga nya. aku pun pamit pulang .

rosa mengantarkan ku sampai ke depan pintu pagar.

" yaang... maksih ya..!" ucapnya. berdiri di saamping ku.

" haaa..!? apa tadi...!" tanya ku kurang jelas..

" sayang. aku sayang kamu..! " ucapnya tersenyum manis.

" hehehehe.... iya mbem..!" balas ku.

dahi rosa berkedut

" mbem..!??" ucapnya heran.

" tuh, tembem..!" ucapku. melirik sambil memajukan muncungku ke arah selangkangan nya.

" isshhh...!!" rosa mencubit lengan ku.

**

.

.

.

.

dengan hati hati, aku membuka pintu dan mendorong kereta kedalam rumah.

" abyy...!?" suara mamak ku memanggil.

" ya maak...!" sahut ku. lalu berbalik. menutup dan mengunci pintu.

' tok.. tok..! maak..!" aku mengetuk pintu kamar beliau.

" ya...."

aku membuka pintu. melihat mamak ku berbaring di atas kasur.

" belum tidur..!?" tanyaku. melabuhkan pantat ku di pinggiran kasur. di samping kaki nya

" tadi dah telayang. dengar aby masuk, melek lagi..!" ucapnya.

aku memijit mijit kaki kaki beliau.

mamak ku menatap ku. lalu, beliau bangkit terduduk.

" kenapa..!??" tanya beliau.

aku menghela, lalu menghempaskan nafas.

" aby bingung mak...!" ucapku.

si mamak hanya diam menatapku.

" aby bingung.. ! aby ga nyangka dengan semua yang dah aby jalani ..! dan juga, ga pernah terlintas di fikiran aby akan jadi seperti ini.

" pertama rani.. aby ga tau kenapa dia bisa kek gitu ke aby..!

" terus sekarang., kak rosa.. !

" aby juga ga ngerti ama perasaan aby mak.! rasa aby ke rani, udah jauh ikut terhanyut . aby sayang dia mak..!

" kak rosa jugak., aby ga bisa nolak dia.

" bukan karena aby ga tega atau kasihan . tapi.. karena.. aby juga... jadi sayang ke dia..

" terus... 'ffiuuuuuhhhhh...!" aku menjeda ucapan ku. menghembuskan nafas panjang. mengusap usap wajah ku.

" indu...!" mamak ku bersuara.

aku mengangguk lemah.

" dia ngga seperti mereka.!

"
indu ga tau tentang mereka ..!" ucapku

" kalau boleh mamak tau, siapa yang paling aby sayang di antara mereka..!? " tanya beliau.

aku menggeleng.

"setelah semua nya ini, aby ga pernah menakar kadar rasa aby ke mereka. aby ga pernah mengukur nilai rasa mereka ke aby.. karena aby merasa......!" aku tak melanjutkan ucapan ku. karena aku bingung dan tak tau untuk memilih atau memakai kalimat apa untuk mengungkapkan nya.

kulihat mamak ku tersenyum. beliau menggenggam sebelah tangan ku.

" mamak ga bisa ngasi masukan apa apa. semua terserah aby. lakukan . apa yang menurut aby baik untuk aby lakukan.

" kalau niat awal kita itu baik, percayalah, tuhan akan kasih balasan yang menurutNYA baik untuk kita.!

" satu yang harus aby ingat.! jangan pernah menyesal dengan apa yang akan terjadi.! di setiap sesuatu hal yang terjadi, pasti ada SESUATU di balik tabir NYA..!

" sesuatu yang baik, untuk niat yang baik..! dan juga pastinya , sesuatu yang buruk, untuk niat yang buruk" ucap mamak ku panjang.

**

.

.

.

.

.

esok pagi nya., di ruko pak buan.

di karenakan sekolah masih libur, mamak ku juga ga jualan, dan kerjaan dirumah ga ada, aku memutuskan untuk lebih lama membantu pak buan. namun, saat pukul 9 pagi, dody datang menemuiku.

" tadi indu nelfon. Orang tu dah pulang..!" Dody memberitahu.
Tanpa sadar, bibir ku tersenyum lebar.
" senyum mu itu lahh tol.! Biasa aja..!!" Ucapnya mengejek.
" ya udah., aku langsung cabut ni..!" Ucap dody.

" mo kemana kau..!!?" Tanya ku.

" jeput diana. Mo kerumah ecy kami..!" Ucap nya.

" ok lahh..!" Aku mengangguk.

Setelah pamit ama pak buan, aku cush pulang kerumah. Mandi, dan memakai pakaian ganteng ku.
Tak lupa pamit ke mamak ku, dan melaporkan scedhule ku saat ini sampai ke malam nanti.
.
.
.
.
.

Sampai di rumah indu, kulihat papa dan mama nya bersiap hendak pergi.
Tanpa bertanya, aku salim ke mereka.

" kamu temenin indu ya..! Tulang mo tahun baruan ke kawan kawan kantor.." ucap beliau.

" kakaaak...!" Mama nya indu memanggil.

" iya maa..!" Ku dengar suara wanita ku dari dalam.
Kemudian dia muncul dan berdiri di ambang pintu.
" ehh...!" Dia seperti terkejut melihat ku. Lalu tersenyum malu, menyadari dirinya yang masih memakai pakain daster rumahan.

" mama pergi..!" Ucap beliau.
Indu mengangguk ke mama nya.

" baik baik dirumah ya..!' Pesan papanya ke aku.
Aku merespon dengan tersenyum ke beliau.

Setelah kedua orang tua nya pergi, kami saling senyum memandang.
" masuk yok.." ajaknya kemudian.
Aku mengikuti nya sampai ke ruang keluarga.
" mau minum..?" Tanya nya.

Ku jawab dengan gelengan. Lalu mendekati nya.
" aku mau kamu..!" Ucapku. Seraya meraih pinggang nya.
Sejenak, kami saling menatap. Tatapan yang sarat dengan kerinduan.
Tanpa menunggu lama, aku langsung memeluk nya. Yang juga di balas olehnya. Gumpalan daging kenyal itu sangat terasa di dada ku. Menjadi bantalan empuk bagi detakan jantung ku

" aku belum mandi !" Ucap nya malu.

Aku menghirup aroma tubuhnya. Hingga memenuhi kantung paru paru paru ku.
" masih tetap wangi.!" Ucapku . Menyurukkan wajahku di antara leher dan pundak nya.

" aku baru bangun tidur. Belum sikat gigi..!" Ucapnya lagi.

aku melonggarkan pelukanku. Menatap nya.

" jangan...!" Indu kembali menarik tubuhku. Tak memberikan spasi di antara tubuh kami.
" jangan di lepas.! Aku masih mau meluk kamu..! " ucap nya.
" kangeen..!" Bahuku menjadi tumpuan dagu nya, yang mempertemukan pipi kami.
Tangan nya menyisir lembut rambut belakang ku.
.
.

Indu menyodorkan segelas fresh orange padaku. Lalu , meletakkan piring yang berisi potongan bika ambon dan lapis legit di meja depan ku.
" sebentar ya.. aku mandi dulu.." ucapnya.

Aku memasang wajah tak rela.
Melihat itu, indu duduk di sampingku. Meletakkan kedua telapak tangan nya di atas lutut ku.
" sebentar aja koq..! Yaa..!" Indu berusaha membujuk ku.

Tak tega melihat wajah merasa bersalahnya, aku pun mengangguk tersenyum.

Seperti janji ku padanya, aku menemani nya sepanjang hari. Melepas Kerinduan yang padahal baru beberapa hari. Namun, sudah sangat mendalam.
Tak bosan bosan aku melihat wajah cantik nya. Senyum nya.. tawa nya.. dan., wangi nya.
Aku selalu menempel padanya. Tak pernah kubiarkan tubuhnya berjarak, walau untuk satu jengkal.
aku semakin nyaman melakukan itu, saat kulihat tak ada penolakan ataupun sikap enggan darinya. Dia hanya senyum dan tersipu melihat kelakuan ku

Bahkan ketika dia memasak untuk makan siang kami, aku masih saja menempel padanya. Memeluknya dari belakang sambil membisikkan kata kata sayang dan rindu. Diikuti dengan ciuman ringan di sekitaran pipi dan pelipisnya.
Bahkan, indu sesekali ikut terpancing. Berbalik menghadapku, lalu mengecup ringan bibirku Dengan senyum dan rona malu nya. Menepis manja ungkapan ungkapan yang di sebut nya dengan nama gombal.

sampai hari beranjak sore, aku tak bosan mendengar ceritanya.

sambil bersandar di bahu ku, indu menceritakan hal hal tentang mereka selama di kampung si mungil. lalu, di sambung lagi dengan menceritakan awal awal mereka bertiga menjadi saudara. berawal dari indu melihat ecy tengah membujuk eva yang sedang menangis, karena di ganggu teman teman TK mereka.

indu mengatakan, waktu itu si mungil sering menangis karena selalu di olok olok karena kondisi fisik nya yang teramat mungil.

hingga, sampai malam tiba..

" pengen mie rubus..! di tempat yang waktu itu..! ( dimana kami bertemu dengan rosa ) " ucapnya.

" hayyukk..!"

kami pun berangkat.

pesan...

duduk.. sambil mengobrol asal asal

makan...

selesai makan, indu mengajak ku untuk langsung pulang.

dirumahnya, kami kembali kembali ngobrol ngobrol ringan. dan entah mengapa, sekembali nya dari makan mie rebus tadi, aku measa sangat mengantuk. dan entah bagaimana awal nya, kini, aku berbaring di sofa berbantalkan paha gebu nya.

walau mengantuk, aku tak bisa untuk tidur. hanya menutup mata ku.

lengan bawah nya menempel diantara leher dan pipi ku. sementara, jemari halus nya membelai dan mengelus kepalaku .

lalu, aku mendengar suara kereta memasuki pekarangan rumah nya.

" kayak nya, itu si adek ama ecy..!" indu bersuara.

aku tak bergeming. tetap pada posisi ku saat ini.

karena indu tak menyuruhku bangun atau pun beralih, niat iseng ku pun langsung muncul.

aku memiringkan tubuhku. memeluk pinggang nya, dengan wajahku menghadap ke perutnya.

" kakaaak...!" terdengar suara si mahluk halus dari balik pintu yang masih tertutup.

" ya deek...!" indu menyahut.

lalu, terdengar suara pintu terbuka dan tertutup. tak lama, suara langkah kaki mendekat ke arah kami.

" ehh..! ngapai dia tu...!" suara si mahluk halus terdengar kaget dan marah.

" ssshhhhttt..!" indu berdesis, supaya eva tak lagi bersuara. jari jarinya masih tetap menyisiri rambut ku.

" kalian dah makan..!?" suara indu bertanya.

tak ada kudengar suara jawaban dari mereka.

" dah lama dia kek gitu...!?" kembali suara si mungil terdengar.

" tidur..!?" kali ini aku mendengar suara ecy.

dari sudut mata, dapat kulihat indu mengangguk.

" kok kakak kasih dia tidur kek gitu..!!? enak kali lah dia itu..!!" si mungil mulai kepanasan.

tak ada sahutan dari indu. membuat batinku tertawa geli.

" pura pura tidur dia tu...! cari kesempatan....!" suara si mungil mulai meninggi.

" adeeek....!"

" hihihihi....!" ku dengar suara ecy tertawa.

aku bisa membayangkan, bagaimana mimik wajah si mungil itu saat ini.

hingga.. aku tersentak dan langsung bangkit terduduk saat mendengar seru mobil memasuki pekarangan.

mungkin, karena gerakan ku yang tak di sangka, kulihat ecy dan si mungil eva terlonjak kaget.

sangkin terkejut nya, ecy sampai mengelus dada.

" tuh kan..! betul kaannn...!! dia pura pura...!!" bercampur dengan kaget, si mungil semakin emosi. dia bangkit mendekati ku. tangan kanan nya terayun. dan....

" plak..! plakk..! plakk..! "

" gait..! gait...!! gait..!" eva dengan ganas nya memukuli ku.

**

.

.

.

..

jam setengah duablas malam aku sampai dirumah rani.

di ruang keluarga, aku nyantai berbaring sambil menonton tv. menunggu kepulangan empunya rumah.
Tanpa sadar, karena keasyikan berbaring atau pun karena kelamaan menunggu, aku sempat terlena sebentar. Walau harus tersentak, saat telingaku menangkap kuat nya suara deru mobil yang memasuki pekarangan.
Aku segera bangkit, dan berlari ke kamar mandi. Cuci muka..., kemudian kembali lari ke depan.

Kulihat ada dua mobil parkir di depan.
Pintu mobil si tulang ( papi nya rani) terbuka. Menampakkan wujud si tulang dan si mami yang keluar dari dalam.
Aku mendekat, dan salim ke mereka.
Lalu, si tulang membuka pintu belakang mobil.

" biar aku aja yang bawak tulang..!" Meraih tas dan koper yang hendak di di bawa beliau.

Baru beberapa langkah aku berjalan.
'' abaaaaang.....!" Ku dengar suara syahdu memanggil.
Suara manja yang ku rindu.
Saat aku membalikkan badan, kulihat dia baru saja turun dari mobil yang satu nya lagi.

begitu dia keluar dari dalam mobil, si manja langsung berlari lalu melompat. menerjang dan memanjat tubuh ku. Kedua kaki nya melilit di pinggul ku
aku, yang kedua tangan ku masih memegang tas dan koper, hanya bisa menahan agar tak terjatuh. tangan nya membekap kepala dan wajahku de dada nya.
'' miss u abaaaang..! miss u so much..!!" Bisik nya
Di benakku, semua rasa bercampur menjadi satu.
Gembira.. senang... haru., mendapat luapan ekpresi rindu nya yang seperti ini padaku.

'' adeeek, biar si abang bawain barang dulu..!" ucap si mami, membantu memegangi tubuhku.

"Hihihihi...!" Sambil tertawa, si manja menjejakkan kaki nya. Namun, dia masih tetap memeluk ku.

" adeeek..!" Setelah si mami kembali menegur nya, barulah dia melepaskan pelukannya.
Senyum ceria nya terpampang di hadapan ku.
" cupp..!" Kecupan kilat mendarat di bibir ku.

selesai membawa segala macam barang dan tas dari dalam mobil si papi, kulihat dari dalam mobil yang tadi di naiki si manja, keluar tiga orang yang tak ku kenal.
satu laki laki berpenampilan menarik dan tampan, memapah perempuan cantik berkerudung yang perut nya buncit besar.
saat baru turun tadi, dia sedikit meringis. dengan wajah sedikit menunduk, dia menerima uluran tangan si laki laki. namun, saat dia mengangkat wajah nya, pandangan mata kami bertemu. Dia langsung tersenyum padaku.

' degh..!' satu perasaan aneh mengalir dalam diri ku.
dan...... wajah nya itu, mengingatkan ku dengan seseorang. seseorang yang.................

' ayah..!' Batin ku . menyapa sosok yang telah pergi dariku.
Aku terpana sejenak. Lalu kembali tersadar, saat si manja menyenggol lengan ku.

" masuk dulu yok..!" Ajak nya.

" sini bang, biar aku yang bawak..!" Ku julurkan tangan meminta tas yang di bawa lelaki itu. Juga ke perempuan yang satu nya.

P.o.v. ivo / yona

Aku hampir tak dapat menahan air mataku, Kalau saja suamiku tak menguatkan ku. Tangan nya dengan lembut mengelus punggung ku.

Aby... pemuda yang saat ini duduk di depan ku. Pemuda yang memiliki darah yang sama dengan darah yang mengalir d tubuh ku.
Pemuda tampan yang mewarisi aura dan juga kharisma yang begitu kental dari ayah ku.

Aku tak bisa menggambarkan, bagaimana perasaan ku saat ini.
Terakhir kali aku melihat nya dengan jarak sedekat ini, adalah ketika ayah meninggal.
Disitu, aku memuaskan dahaga kerinduan ku padanya. Memeluk dan mencium nya saat dia tertidur di pangkuan mamak.

Saat ini, kami duduk berkumpul di ruang keluarga sambil menyantap sate lontong yang tadi kami beli.
Papi., mami., ebby.. aku dan suami duduk membentuk setengah lingkaran. Sementara aby, duduk sendiri berhadapan dengan kami. Kulihat dia belum menyentuh makanan yang ada di depan nya.

" aby ga lapar..!? Koq satenya ga di makan..!??" Tanya si mami.

" lapar koq mi..!" Jawab nya.

" koq ga di makan.!?" Tanya si mami lagi.

" ngg.. iya mi... nunggu si adek..!" Jawab nya.

' ouuhh...! Dia menunggu si adek yang lagi membuat kan minuman di dapur.
Sikap yang sama seperti ayah.
Ayah dulu juga seperti itu. Tak pernah mau makan duluan. Beliau selalu menunggu si mamak duduk di sampingnya.

Tak lama, si adek datang membawa satu jug minuman beserta gelas. Lalu, dia kembali ke dapur. Dan datang lagi membawa satu gelas besar minuman yang kulihat berbeda dengan yang di bawa nya tadi.
Kemudian, si adek duduk di samping aby dengan menekuk kaki nya kesamping. Dan...

' oouwhh.. so sweet adik ku...! Dia menyuapi si adek di sendokan pertama nya.

" ehhhemm.." ebby sampai berdehem gemes melihat tingkah mereka.

**

P.o.v. zayn aby.

Si manja mengenalkan ku ke tiga orang tadi. Perempuan yang hamil besar itu kakak tertuanya, ivo beserta suami, ANDY. Dan, perempuan yang
Satunya lagi juga kakak si manja, DEBBY.
Ini adalah perjumpaan pertama ku dengan keluarga lengkap nya.
Kakak nya yang bernama ivo cukup ramah bersahabat. Sangkin ramahnya, dia sedari tadi memperhatikan ku dengan senyum nya yang tak pernah habis.
Juga dengan abang iparnya. Kalau melihat dari tampang dan penampilan nya, dia itu seperti dari kalangan atas. Namun, melihat dari cara dia ngobrol dan berintedaksi dengan ku, dia terlihat sederhana dan rendah hati. Tutur katanya juga tidak pernah meninggi. Aku cukup nyambung ketika mengobrol dengan nya.

Seperti kata si manja tadi, kak ivo yang sudah hamil tua, ingin melahirkan disini.
Dan kak debby, ikut pulang karena mumpung libur semester di tambah dengan libur menyambut ramadahan.

*

Pukul 4 dini hari, aku pamit pulang.

" bibi sehat kan..!?" Tanya si manja saat mengantarkan ku ke depan.

" alhamdulilah, sehat..!"

" hati hati ya bang..!" Ucap nya.
Aku tersenyum mengangguk.
Lalu, aku melihat kakak nya debby menghampiri kami.

" besok malam, kamu bisa datang ..!?" Tanya nya.

" mo ngapai..!?" Tanya si manja sebelum aku menjawab.

" kakak ada perlu..!" Ucap kak debby.

" iya kak..!" Jawab ku.
Aku menyanggupi, karena beberapa hari kedepan tidak banyak kerjaan.

" tapi, agak malaman dikit ya kak. Sepulang tarawih." Ucapku lagi.

"Ok..!" Ucapnya.
Setelah itu, dia kembali masuk ke dalam rumah.

' cupp..!' Si manja mengecup bahu ku. Lalu melambaikan tangan.

**
.
.
.
.
.
.

Sore hari nya, sepulang dari pajak, wangi semerbak aroma pangir memenuhi seisi rumah ku.

Di daerah ku, ada tradisi yang disebut punggahan. Tradisi , dimana sehari sebelum ramadhan, orang orang akan mandi pangir.

Just info;
Mandi pangir adalah kegiatan mandi dengan cara tradisional dengan tidak menggunakan wewangian dari sabun mandi atau sabun cair. Melainkan dari paket dedaunan dan rempah yang disebut pangir.

Pangir
Itu sendiri, terdiri dari daun pandan, daun serai, bunga mawar, kenanga, jaruk purut, daun limau, akar wangi dan bunga pinang.

Dan juga, si manja sudah ada dirumah ku. Dia terlihat segar sehabis mandi.

" mamak mana..!?" Tanyaku. Saat aku takelihat keberadaan beliau.

" pergi ke warung tadi.." jawab nya.

' kesempatan..!' Batinku.
Aku langsung memeluk nya.
" wangi...!" Ucap ku. Mengirup dalam dalam aroma pangir di rambut nya.

'' hihihi.. iya.. adek habis mandi pangir" ucapnya.

Aku menghidu sambil menciumi sekitaran leher dan pundak nya.

" hihihi..! Hihihi..!" Si manja menggelinjang kegelian.
" mmffhhh.. mmmmccchh..!" Aku melumat bibirnya. Sangat merindui manis liurnya.

**

" adek ga fafa disini sendiri..!? Abang ama mamak mo tarawih..!" Ucapku, saat dia bersikeras menungguiku untuk pulang tarawih.

" mamak ga tarawih by..! Belum bisa shalat..! " si mamak bersuara.

" haah..! Kenapa..!??" Tanya ku heran.

" biasalah., perempuan..!" Ucap beliau.

" hmm.. ya udah.! " aku masih tak faham dengan alasan mamak ku.
" abang pergi ya..!" Pamit ke si manja.

Aku sengaja berjalan ke mesjid. Karena, pasti akan banyak juga orang yang menjadi kawan di perjalanan. di bulan ramadhan seperti ini, sudah lumrah kalau kita melihat banyak orang yang berbondong bondong shalat ke masjid untuk tarawih.

Saat aku melintasi rumah nya, kulihat dia yang sudah memakai mukenah lengkap, sedang mengunci pagar. Mungkin dia juga hendak ke mesjid.
Posisi nya yang membelakangi ku, tak menyadari keberadaan ku yang sudah berdiri di belakangnya.

Dan, saat dia berbalik..
" astaghfirullah al'adzim..!!"
" isshh...aby iiih..! Kaget tau..!!"

" hehehehe.. bareng yuq..!" Ajak ku sambil menoel hidung nya.

" astaga abyy.. ! Koq di sentuh..! Iihh..!" Dia nampak kesal saat aku menoel hidung nya.

" cuma nyolek hidung aja, koq marah sih mbeem..!?" Tanya ku heran.

" aku kan udah ambil wudhu yaaaaaang....!! Issh..!!" Rosa semakin kesal.

" ehh.! Astagaaaa..! Iya . Iya .. maaf..! Aku lupa..!" Menyadari kesilapan ku.

Rosa menatapku kecut.
" maaf mbbeeem..! Ga nyadar tadi. " ucapku menyesal.

Rosa tak menyahut. Dia kembali membuka gembok pagar.
" kawanii..!" Pinta nya dengan wajah cemberut.
Aku mengikuti nya kembali ke rumah. Menunggu di depan teras.

Tak lama, rosa pun keluar.
" gara gara kamu nih, aku ga pakai bedak..! " ucapnya merajuk.

" kenapa ga pakai..!?"

" ga sempat yaang..! Nanti kelamaan..! " ucap nya.
" tadi aku dah pakai. Pakai make up juga..! Tapi kamu malah sentuh aku..! " dengan wajah berlipat.

" kenapa harus pakai make up sihh.! Shalat ga harus mesti besolek mbeeem..!"

" ya harus lahh.., masak ketemu kamu aja yang harus cantik.! Ketemu tuhan juga harus terlihat cantik..! " ucapnya.

" mbeeeemm...! Tanpa make up kamu masih terlihat cantik koq.! Apalagi wajah mu ini sudah disiram air wudhu.
" lebih terlihat alami..!" Ucap ku sambil menangkap wajah nya. Mengelus pipi nya dengan jempol ku.

Aku berharap rajuknya hilang. Namun, rosa malah terlihat semakin marah. Matanya melotot menatap ku.
" koq di pegang lagi sih yaaaaaaang.!!! Haisshhh...!" Rosa kembali masuk kerumah sambil menghentak kan kaki nya.

Saat kami melangkah keluar pagar, wajahnya semakin membecut. Pun saat kami mulai berjalan menuju ke mesjid. Wajah nya di tekuk dengan muncung yang warbyassahh panjang nya. Karena kesilafan ku, dia harus dua kali bolak balik mengambil wudhu.
" mbeeeem..! Khilaf lhoo.! Ga sengaja..!
" kalau dekat kamu, aku ga bisa nahan ga nyentuh kamu..!" Aku berusaha mengembalikan mood nya.
Dia hanya melirikku sekilas.
Sepanjang jalan menuju ke mesjid, aku terus terusan membujuk nya.

Hingga sampai lah di depan mesjid, barulah dia sedikit melunak.
" lihat nii, tangan aku sampai mengkerut gini. Bolak balik kena air..!" Ucapnya manja sambil menunjukkan telapak tangan nya yang memang mengkerut.

" iya.. maaf..! Ga sengaja..!" Kembali aku meminta maaf dengan penuh penyesalan. Aku segera meraih telapak tangan nya. Menangkup dengan kedua tangan ku, sambil menghembuskan nafas hangat ke telapak tangan nya.
" ehh...!" Sedetik kemudian, kami sama sama terpana.





Hingga......






" ABBYYYYYYY.........!!!" Pekikan suaranya terdengar seantero mesjid.

**

.
.
.
.
.

Sampai di rumah, aku langsung ganti baju dan pamit ke mamak ku.

" mak.. aby ngantar si adek bentar ya.."

" adek pulang ya bi.." si manja mencium pipi mamak ku.

" jangan singgah kemana mana lagi by.. langsung antar si adek pulang..!" Ucap beliau.

" ya maak..!"

Di jalan, si manja memeluk ku begitu erat.

" kak debby nyuruh abang datang, mo ngapai..!?" Tanya ku ke rani.

" ga tau.! Semalam adek tanya, dia ga mau jawab..!"
Mendengar jawaban nya, aku tak lagi bertanya. Namun, hati ku masih bertanya tanya.

" abaaang.."

" yaa...."

" kangeen..! Mo manja manja an..! Mo cium ..!" Ucapnya sedikit merengek.

" tadi pesan mamak , kan langsung pulang sayaaaang..!" Ucapku mengingatkan.

" bentar aja baaaang..! Adek kangen..!" Rengek nya lagi."

" masa kita manja an nya di pinggir jalan ini..! "

" isshh....! Ya enggak laaah..!"

" lahh., terus, dimana..!?" Tanya ku

Rani diam. Berfikir sebentar. Lalu..
" ga tauu...!" Ucapnya lemah.
Kami kembali terdiam.
Membawa kereta dengan pelan, Aku mengelus lembut tangan nya yang melingkar di perut ku.
" nanti aja ya.. di rumah adek.!" Memberi solusi.

" ada kak ivo ama kak ebby. Nanti mereka lihat..!" Ucap nya.

" kan cuma sebentar. Nanti kita di halaman belakang..!" Ucapku lagi.
Rani menggerakkan kepalanya mengangguk.
......

Sampai di depan rumah nya, kak ebby duduk sendiri di teras depan.
Bagitu si manja turun dari kereta, kak debby langsung naik menggantikan si manja.

" ehh..! Kak ebby mo ngapai..??" Tanya si manja heran.

" kakak pinjam pacar mu sebentar..!" Ucap nya.
" dah.. jalan..!" Ucapnya lagi sambil menepuk pundak ku.

" mo kemana kaak..!?" Tanya si manja lagi.

" mckkk..! Salam perkenalan..!" Ucap nya menatap tajam ke rani.

" kak ebbyyyyy..." si manja sedikit merengek.

" dahh.. jalan..! " ucap nya lagi.
.
.

" jangan takut. dan ga usah berfikiran macam macam.! aku cuma mau tau, apa yang membuat adek dan mami ku bisa begitu dekat dengan mu..!" ucap nya. Saat kami saling diam cukup lama.

" kita mo kemana ni..!?" Tanya ku, tak merespon ucapan nya.

" beli bakso..!" Ucapnya.

" kakak nyuruh aku datang, cuma mo mintak kawani beli bakso..!?" Tanya ku.
Dia diam tak menjawab.
" ke jalan..... aja, disitu bakso nya enak.!" Ucapnya kemudian.

Lima belas menit kemudian, kami sampai ke tempat yang di baritahu nya tadi.
Warung bakso.. ehh.!! Bukan warung ding.! Ruko..! Ruko dua pintu yang menjual bakso.

Saat dia hendak masuk ke dalam, aku baru teringat sesuatu.
' tapp..!' Aku segera memegang pergelangan tangan nya.

" kakak mo makan bakso..!" Tanya ku.

" iya..!" Dia menatap ku heran.

" mmm... maaf kak, aku tadi buru buru. Lupa bawak duit..!" Ucapku beralasan . Padahal, aku memang lagi ga punya duit. Cuma ada tiga ribu perak sebagai penjaga kantong.

" ya udah, ga fafa. Aku yang bayarin.! Lagian, aku yang ngajak kan.!" Ucap nya.

Aku menggelengkan kepala.
"" kakak aja yang masuk. aku tunggu disini." ucap ku.

" lahh... masa kau nungguin disini..! mana bisa makan aku liat kau disini sendiri..!"

" mmm... kalau ga, aku pergi dulu. nanti setengah jam lagi aku datang, jeput kakak..!"

" kenapa sihh..!? kan tadi aku dah bilang, aku yang bayarin..! sekalian ada yang mau aku omongin ama kau..!"

" ga fafa kak. kalau ada yang mau di omongin, nanti aja dirumah.." aku tetap menolak tawaran nya.

dia diam. tak lagi becakap. namun, sorot matanya yang menatapku seakan akan menyelidiki sesuatu.

'' haisshhh...! ya udah lahh , ayok jalan..! " kak debby kembali naik ke boncengan.

" koq ga jadi..!? aku ga fafa koq. kakak masuk aja. !"

" udaaah. ga usah banyak cakap..! kita ke jalan......menyebutkan nama jalan) aja. beli sate aja..!" ucap nya.

.

.

sepuluh menit kemudian, kami tiba di tujuan.

" tunggu sebentar ya..!" ucapnya. kemudian turun dari boncengan.

dia melangkah ke tempat penjual sate.

tak lama, dia kembali. menenteng bungkusan sate.

" dah.. yok..!" kembali naik keatas boncengan.

" kemana lagi ni...!?" tanyaku sambil menyalakan mesin kereta.

" stadion aja yuk...!" ajak nya.

aku mengangguk, membawa kereta ke arah jalan menuju stadion.

.

.

kami duduk di atas kursi beton. kak debby membuka bungkusan sate dan meletakkan nya diantara tempat kami duduk. lalu mencomot satu tusuk sate.

" ko apai si adek..!??" ucapnya tiba tiba sambil mengunyah daging sate.

dahi ku secara otomatis langsung mengkerut.

" maksud nya..!? " tanya ku tak faham.

" sampai segitu nya dia ama mu..! " ucapnya lagi.

" maksudnya apa kaak..!? " tanya ku lagi.

dia tak langsung menjawab. tangan nya mengambil lagi satu tusuk sate, lalu menodorkan nya ke depan mulut ku..

aku menjulurkan tangan ku untuk mengambil sate dari tangan nya.

" aku kenal dengan adek ku..! aku cukup tau dia seperti apa.

" apa yang kau buat, hingga dia bisa seperti itu ke kau..!??" ucapnya lagi bertanya.

aku menaikkan kedua bahu ku.

" aku ga ada melakukan apa pun ke dia..!" ucapku, sambil menggigit dan melepaskan satu potong daging dari tusuk sate.

" dan juga, aku lihat ada beberapa perubahan dari nya..!" ucap nya lagi.

" aku rasa, ga ada yang berubah dari si adek. dia masih seperti dulu.
" ceria... manja... dan masih tetap cantik..!" ucap ku.

aku menusuk seketul potongan lontong. kubaluri dengan bumbu kuah sate, lalu kuarahkan ke bibir nya. kak debby menyambut dengan membuka lebar mulut nya.

" kurasa, aku sudah dapat satu jawaban..!" ucapnya sambil mengunyah .

" jawaban apa..?" tanya ku heran.

kak debby tak menjawab. satu senyuman tersungging di bibir nya.

kepalanya bergerak kearah ku. lalu membuka mulutnya.

aku yang faham dengan mau nya, kembali menusuk seketul lontong dan mengarahkan ke mulut nya yang terbuka.

" dah berapa lama kenal ama si adek..!? " tanya nya.

'' mmm.... sekitar setengah tahunan lahh..!" jawab ku.

" masih baru kenal ya..! tapi koq...!" tampak ada sedikit keraguan di wajahnya.

" serius baru setengah tahun..!?" tanya nya.

aku hanya mengangguk

" kenal dimana..!? " tanya nya lagi.

" di sekolah.! kita kenalnya sewaktu aku baru masuk sekolah. kebetulan si adek yang jadi kakak pembimbing di kelompok ku sewakku penataran..!" ucapku .

" jadi., kau adek kelasnya..!?" kak debby sedikit tergelak.

aku menganggukkan kepala.

" koq dia manggil abang ke kau..!?"

aku menggidikkan bahu.

" mungkin karena aku manggil dia adek..!" jawab ku sekena nya.

" kenapa kau manggil dia adek..? dia kan kakak kelas mu..!? " tanya nya lagi.

" karena dia manggil aku abang..!"

'plakk..!' tangan nya menepuk bahu ku

" isshhh...!'' dia nampalk kesal dengan jawaban ku.

" sebenarnya, kalau dari segi umur, kita ( aku dan rani) sebaya koq..!' ucap ku.

kening kak debby berkerut.

" aku break setahun. tamat eS eM Pe, aku nganggur setahun..!" ucap ku menjelaskan.

" kenapa..!??"

aku senyum sekilas.

" ga ada biaya kak..!"

ekspresi wajahnya sekilas berubah.

" orang tua mu kerja apa..!?" tanya nya.

" mamak jualan sayur di pajak..!"

" bos cowok ( ayah) !?" tanya nya lagi.

" ayah dah meninggal..!"

" ehh..! soryy..!" kak debby menyentuh bahu ku.

aku merespon dengan tersenyum.

" ayah meninggal waktu aku kelas dua eS eM Pe. waktu itu......"

" kalau kau ga nyaman, ga usah di ceritain..!" kak debby memotong ucapan ku. kembali menyentuh bahu ku.

aku menggeleng tersenyum.

"jadi, waktu tamat eS eM Pe, aku ga lanjut. keadaan ekonomi keluarga waktu di tinggal ayah, kacau balau. aku ga bisa membebani mamak yang cuma berjualan sayur seadanya.

" disitu, aku memutuskan untuk tak melanjutkan sekolah ku. memilih untuk bekerja, membantu meringankan beban beliau. sampai aku dapay mengumpulkan dana untuk melanjutkan sekolah..!"

kak debby terdiam cukup lama. tanpa mengomentari apa pun.

"aku menceritakan ini, tidak mengharapkan rasa iba, apalagi kasihan. karena cemana pun, kakak harus tau.! aku cerita, karena kakak itu kan, kakak nya si adek. sebagai kakak nya, aku merasa kakak harus tau latar belakang dan kehidupan orang yang dekat dengan adek kakak.

" aku juga memaklumi, kalau kakak merasa keberatan aku dekat dengan si adek.

" yaah., melihat latar belakang kehidupan ku, aku yakin , siapapun pasti merasa keberatan atau mungkin malu, kalau salah satu anggota keluarga nya bisa dekat atau pun jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan orang seperti aku..!"

" apalagi, si adek tu cukup famous di sekolah. banyak lelaki yang suka ama dia. dan yang pastinya, standart kehidupan dan sosial mereka jauh di atas ku..!"

kak debby kembali terdiam.

mungkin dia terkejut. atau pun heran. kenapa adik nya bisa dan mau dekat dengan orang seperti ku.

" nih.. sate nya tinggal satu..!" aku menyodorkan satu tusuk sate yang tersisa.

" untuk mu aja..!" tolak nya.

aku tetap mengarahkan sate itu ke mulut nya.

" permpuan lebih mempunyai hak, for the first, and last thing..!" ucapku sambil menatap nya.

sambil tersenyum, kak debby membuka mulutnya.

" pulang yok..! " ajak ku.

" ntar lagi lahh.. masih pengen ngobrol ama mu..!" tolak nya.

" kita ngobrol nya dirumah aja. si adek dah gelisah tu pasti..!"

" kenapa..!? kau takut, ama si adek..!? ''

aku menggeleng.

" lebih ke menjaga perasaan nya..!"

" dia cemburu..!?"

aku kembali menggeleng.

" bukan ke perasaan itu. tadi kakak bilang nya kita cuma sebentar. ni kita dah dua jam lebih disini. aku ga mau dia khawatir atau pun merasa was was..!"

kak debby tersenyum lebar.

''iya.. iya....! dah yok...!"

.

.

di jalan..

entah apa yang ada di fikiran nya sekarang ini. dari belakang boncengan, dia memelukku . dada nya yang bisa di bilang rata itu menempel erat di punggung ku.

sebelah pipinya juga menempel di bagian leher dan telinga ku.

" kaaak...! " ucapku. mengingatkan tingkah laku dan perbuatan nya ini pada ku.

" si adek pasti sayang banget ya ma kau..!" ucapnya, tanpa merespon ucapan ku tadi.

.

.

" koq lama..!? dari mana..!?? kak ebby ga aneh aneh kan..!" ? tanya si manja.

saat ini , kami berdua duduk di kursi panjang halaman belakang rumahnya. rani duduk menyamping di atas pahaku. tangan nya menggelayut manja di leher ku.

" engga..! cuma ngawani kak ebby makan . sambil cerita cerita..!" jawabku, menghilangkan keresahan nya.

" mauuuu...!" rengek nya dengan manja.

" mau apa..!?" tanya ku, pura pura tak tau.

" cium..! cipok..!" ucapnya sambil tersenyum jahil.

kami mulai salin mencumbu.

melumat.. mengulum dan menghisap.

meresapi curahan kasih sayang melalui kecupan dan sentuhan tangan yang saling membelai.

di iringi dengan kata kata sayang dan rindu

tangan halus nya tak pernah berhenti membelai dan mengelus di sekitaran wajah dan kepalaku.

" mmm... boleh nakal nakal dikit ga,..!?'' ucapnya dengan kerlingan menggoda.

" ga boleh..!" ucap ku..

sontak saja wajah nya merengut manja.

" mulai besok, kita ga boleh kayak gini..! ga boleh peluk..! ga boleh cium..! ga boleh nakal nakalan...!" ucap ku memberi tahu.

" haah..!?? kenapa...!!!?" rani terlihat tak senang dan keberatan.

" abang dah bosan ama adeek..!??" ucap nya sedih.

" hehehe... enggak sayaaang..! bukan itu...!

" besok kan ramadhan. abang puasa . jadi , ga boleh gitu gitu an ma adek..! nanti puasa abang ga afhdol..! pahalanya cuma dapat dikit..!

" adek mau, abang dah capek capek nahan lapar. tapi, dapat pahalanya cuma dikit..!? '' aku coba menjelaskan alasan nya .

" gitu ya..!?"

" iyaaa...!" ucapku meyakin kannya.

'' berarti, satu bulan ga boleh peluk abang..!? ga boleh cium..!? ga boleh manja manja...!??"

aku mengangguk mengiyakan. rani terlihat frustasi.

**

.

.

.

.

liburan telah usai. hari ini kami kembali ke sekolah..

Di jam istrahat pertama, tak ada satu orang pun yang keluar dari ruangan. Semua tetap duduk di kursi masing masing. Walau ada yang non muslim, tapi mereka memilih untuk tidak keluar. Lagian, kantin sekolah juga tutup.
Aku beranjak dari kursi ku. Melangkah ke meja si bunga anggrek.
" aby puasa..!?" Tanya ecy.

Aku senyum mengangguk.
" mana oleh oleh mu dari kampung..!?" Tanya ku ke eva.

" haa..!? Engg.. eee..!" Si mahluk halus nampak kelabakan. Dia menoleh ke ecy dan ke indu.

" itu lahh..! Dah lah pergi nya bawak pacar aku.! Pulang nya ga ada ngasi oleh oleh.! Pelit kali..!" Aku memasang tampang sinis.

" ehh..! Apa pulak..!" Dia menampik ucapan ku.
" ada kok.. ga mungkin lahh ku bawak bawak ..! Datang lah kau ke rumah..!" Ucap nya.

" lahh..! Kalaw aku datang ke rumah mu, itu nama nya aku meminta. Bukan di kasih..! Pelit..!" Aku sengaja memanas manasi nya.

" kok kau minta ama ku..?? Ama kak ecy kok ga ko mintak..!? Ucap kya

" tanpa aku mintak, acy dah ngasi ke aku kemarin. Itu tanda nya ingat ama kawan..!
" sayang aku juga udah ngasi..!" Sambil meletakkan tangan ku ke pundak nya indu.
" kau aja yang ga mau ngasi..! Pelit..!" Ucap ku lagi.

" iya.. iya...! Besok ku bawak..!" Ucapnya dengan kesal.

**

Esok hari nya, aku sengaja diam. Tak mengungkit tentang oleh oleh yang di janjikan nya. aku tau dia tak membawanya. Bukan karena dia pelit. Tapi oleh oleh yang mereka bawa kemarin, dah habis . sudah di berikan si bunga anggrek padaku. Aku hanya sekedar iseng menjahili nya.
Hingga, sampai ke tiga hari berikutnya aku kembali menjahili nya.

Saat di izin ke toilet, tak lama, aku juga ikut izin .
Di depan toilet, aku menungguinya keluar.

" mana..!!?" Aku langsung bertanya begitu dia keluar.

" ha..!? Apa nya yang mana..!"? Dia menatap ku heran.

" oleh oleh nya..! Ko bilang kemarin, mau ko kasi.! Mana.! ?
" dah tiga hari ku tunggu. Ada niat mo ngasih ga..!??"

" ehh..! Ngg... iya.. itu.. mmm.. aku lupa. Dah habis..!" Ucapnya pelan dengan mimik wajah mengiba.

" hmmm.. iya lahh..! Awak ini apa lahh..! Terlalu berharap untuk di ingat..! Sadar diri nya awak bayaa..!" Ucapku lemah. Dengan ekspresi wajah sekelam mungkin.
Aku berbalik, hendak pergi. Namun, si mahluk halus menangkap pergelangan tangan ku.
Seketika, evil smile terbentuk di lengkungan bibir ku.

" bu.. bukan gitu.. mmm.. aku.... maksud ku.. itu... bukan lupa itu.. aku.... aku ga nyiapin, karena aku ga nyangka kau akan minta..!" Ucap nya.

" iya memang... aku sebenarnya malu koq meminta.! Kesan nya, tu terlalu berharap..! Padahal memang iya.
! Aku berharap kau ingat ngasih sesuatu ama ku. Tapi nyata nya, kau ga ingat..!" Aku semakin menyudutkan nya.

" iyaa.. maaf..!"
Melihat mimik wajah nya, aku sebenarnya tak tega. Tapi...

" ya udah lahh., mo kek mana lagi. Nama nya awak ga di ingat..!" Ucap ku berpura pura.

" abyy....!" Wajah nya semakin memelas. Mengharap maaf dari ku.

Melihat itu, aku semakin tak tega. Aku ingin mengakhiri sandiwara ku. Namun.......

" ya udaah. Sebagai ganti nya, kau mo minta apa..?? Nanti ku kasih. Atau ku belikan..!" Ucapan nya itu mengurungkan niat ku.
Hatinku bersorak ria. Keisengan dan kejahilan semakin datang membabi buta.

" yakin..! Kalau Aku minta apa pun, ko kasih..!??" Tanya ku.

Dia mengangguk
" semampu ku. Tapi, kau jangan minta yang aneh aneh..!"

" ok..!"

" kau mau apa..??" Tanya nya lagi.

" mmm... bentar...!" Aku berfikir sejenak. Tak tau harus meminta apa. Karena sebenarnya, aku tak menyangka kalau dia akan menawarkan hal seperti itu.

" aku belum kepikiran mo minta apa. Kalau nanti nanti aja aku mintak nya, bisa..!?? Aku fikirkan dulu..!" Aku mencoba tuk menawar.

Dia mengangguk mantap.

**
.
.
.

Ada suatu ketika, hal yang membuat ku sungguh terharu. Satu hal yang di lakukan oleh si manja yang membuat sayang ku semakin bertambah tambah padanya.

Sore hari, sewaktu aku lagi kerja di kebun Di hari ketujuh di bulan puasa, dia datang dengan lemas dan wajah yang sedikit memucat.

" adek kenapa..!?" Tanya ku.

" lemas baaang..!" Ucap nya pelan.

" adek sakit.!?" Tanya ku lagi.

Dia menggeleng.
" adek puasa." Ucap nya sembari tersenyum.

" serius..!!?" Tanya ku tak percaya.

Si manja mengangguk.

" kenapa puasa..?? Adek kan ga wajib puasa..!" Ucap ku.

" mmm.. adek belajar puasa, biar nanti terbiasa.
" adek kan mau itu... mmm.. biar.. nanti.. jadi istri yang soleha..!" Simanja tersenyum tersipu.

' astaga..!' Sumpah..! Ucapan nya sungguh sungguh menyentuh. Aku tak menyangka, dia berfikiran sampai kesitu.
Aku merapat dan ingin memeluk nya.

" ehh..!! Jangan..! Puasa lho. Nanti puasa abang ga apdol.! Pahalanya nanti dapat dikit..!" Ucapnya meniru perkataan ku tempo hari.

Lagi , sikap dan sifat polos nya itu semakin membuatku terharu.

" adek makan sahur kan..!"? Tanya ku. Takut nya dia puasa malah ga makan sahur.

" sahur koq. Ama kak ivo."
" ehh.. ama mami juga. Mami puasa juga lhoo..!" Ucapnya memberitahu.

" kalau adek dah ga tahan lagi, makan aja ya.!"
" dah mantap koq, adek bisa tahan sampai jam segini. " ucap ku. Tak tega melihat bibir dan wajah nya yang mulai memucat.

" engga..! Lemas sihh.. tapi, adek masih tahan koq.!" Ucap nya yakin.

" adek puasa.!!?" Tak tau entah sejak kapan, mamak ku sudah ada di dekat kami.

Si manja mengangguk tersenyum.

" iiiihh.. cantik nya permaen bibi..! " si mamak menarik kepala si manja. Menempelkan separuh wajah si manja ke perut beliau.
" adek nanti buka nya disini aja ya..!" Pinta mamak ku, sambil membelai kepala si manja.

Si manja tersenyum girang.

" adek mau makan buka an apa.!? biar bibi buat.! Bibi masakin.!" Ucap mamak ku senang.

" makan nasi aja bi..!" Ucap si manja.

" iya.. sebelum makan nasi, adek mau makan apa sayang?? Kue..??
" mmm.. kolak mau.? Kolak pisang.! Atau bubur..!?" Mamak ku bertanya dengan semangat nya.

" mmm.. bubur aja deh bi..! Bubur kacang ijo. Pake cacha..!" Ucap si manja.

'Cupp..!' Si mamak mengecup pucuk kepala si manja. Beliau tersenyum mengangguk. Mengiyakan permintaan si manja.

**
.
.
.


Seperti hari hari sebelum nya, di mulai dari awal puasa, aku dan rosa setiap malam nya jalan berdua menuju ke mesjid. Yang juga di temani oleh beberapa orang yang hendak bertarawih.


Sepulang tarawih, aku mengantarkan si manja pulang.

Sampai di rumah nya..
" adeek.. antarkan kak ebby ke tasiun ya.! ( stasiun kereta api)." Ucap si mami.

" ya mii.." sahut si manja.
" baaang. Bukain garasi. " ucapnya padaku.

Aku berjalan keruang keluarga. Mengambil kunci garasi di buffet samping tv.
Kulihat kak debby keluar daru kamar si manja menenteng dua tas dan koper.
" biar aku yang bawa" mengambil tas dan koper dari tangan nya.
" koq cepat balik nya..!?" Tanyaku, saat dia mengikuti ku ke depan rumah.

" liburan dah abis..!" Jawab nya.
" sebenarnya, malas sih balik kesana . Kuliah cuma dua minggu. Biz tu libur lebaran. Tapi, yaahh., mo cemana lagi.!" Sambung nya.

Aku membuka pintu garasi. Memasukkan tas dan koper ke dalam mobil.
Tak lama, simanja datang. Masuk dan menyalakan mesin mobil, keluar lagi.

" abang ikut ya. Kawani adek..!" Ucap si manja.

Kami berjalan ke teras depan. Disitu, kak ebby , kak ivo dan si mami saling peluk dan cipika cipiki.

" adek hati hati ya..!" Siami mengingat kan si manja.

" ya mii..!"

" ehh.., nanti kalian pulang nya, beliin kakak sate ya..!" Pesan kak ivo.
Si manja mengangguk mengiyakan.

Di jalan...
" bang andy koq ga ada..??" Tanyaku, yang tak melihat keberadaan abang ipar mereka tadi di rumah.

" bang andy dah balik ke medan. Cuma dua hari dia disini.! Kerjaan nya ga bisa di tinggal lama..!" Kak ebby yang duduk di kursi belakang menjawab.

" 0oh..!" Muncung ku membulat.
" ehh.. kita pesan sate nya dulu. Takutnya nanti rame, kita kelamaan nunggu..!" Ucapku ke si manja .

" ok..!" Sahut nya.

Sampai di tempat penjual sate, aku turun dari mobil.
" bang..lontong sate satu bungkus.! Nanti ku ambil.!" Ucap ku ke penjual sate. Lalu memberikan duit bayaran.



Sampai di stasiun, kami di sambut oleh nyaring nya suara toa yang memberitahukan bahwa kereta akan segera berangkat.

Di peron loby, adik baradik itu saling peluk dan cium.

" baik baik dirumah ya sayaaang..!" Ucap kak ebby melepas pelukan nya.

" iyaah.. kakak hati hati di jalan..!" Balas si manja.

Aku bantu membawa tas kak ebby sampai ke dalam gerbong.
Siap memasukkan tas nya ke dalam bagasi, aku pun pamit.

Tak kusangka, dia malah memeluk ku.
" aku titip adek aku ya..! Jagain dia..!
" maaf juga, kalau sifat manja nya sering nyusahin kau..!" Ucapnya.
Aku hanya tersenyum. Dan, lagi dia melakukan hal yang tak kusangka.
' cupp..!' Kak ebby mengecup tipis bibir ku.

" ga terasa..!" Ucap ku jahil menggoda.

" hihihi... gait.!"
" nanti, liburan hari raya aku kasih lebih..!" Bisiknya.

**.
.

Si manja langsung memasukkan mobil kedalam garasi. Sebelum mengikutinya kedalam rumah, aku lebih dulu menutup dan mengunci garasi.

Di ruamg keluarga, kulihat kak ivo duduk nyantai menonton tv.
Dari arah dapur, si manja datang membawa piring, sendok dan segelas air putih. Dia membuka bungkusan sate. Meletakkan nya di atas piring, lalu memberikannya ke kak ivo.

" makasih sayang..!" Ucap kak ivo.
" mmm... adeek.!" Si manja berbalik. Menolek si kakak yang memanggil nya.
" kakak pengen nya , makan di suapin pacar mu..!" Ucap beliau yang membuat ku dan juga si manja terkejut heran.

" haa.!! Koq minta di suapin si abang..!??"

" sebenarnya, bukan kakak yang mau. Tapi ini nih, yang di dalam ini yang minta..!" Beliau menunjuk nunjuk perut buncit nya.

Rani terdiam. Lalu menoleh ke arah ku.

" ga boleh ya.. ya udah lah , ga fafa koq.!
" maaf ya sayang, tante mu ga kasih si oom nyuapin mama..!!" Kak ivo berbicara dengan tampang sedih nya, sambil menunduk danmengelus elus perut buncit nya.

" ehh..!! Enggak koq..! Boleh koq.. boleh..!" Rani langsung duduk di samping kaka nya.
Si manja nampak terharu dan iba melihat mimik dan tingkah kakak nya itu
" abaaang..!" Dengan tampang memelas dia menoleh ku.

Sambil menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, aku duduk di samping kanan beliau. Kami duduk mengapit beliau.
Ku ambil piring dari pangkuan nya. Menyendok seketul lontong, lalu mengarahkan ke mulut beliau.
Saat kak ivo membuka mulut nya..
" ehh.. bentar..! " aku kembali meletakkan sendok ke piring. Membelah potongan lontong . Karena yang ku ambil tadi, potongan nya lumayan besar. Aku takut tak masuk ke bibir mungil nya.
Setelah kurasa potongan nya pas, aku kembali menyodorkan kemulut beliau.
Saat kak ivo membuka mulut nya lagi..
" ehh..! Baca do'a dulu..!" Ucapku, kembali mejauhkan sendok dari mulut nya.
Beliau melirik ku sekilas, lalu memejam kan mata.
tak lama, kak ivo kembali membuka matanya. Aku pun kembali menyodorkan sendok ke muncung nya.
Kak ivo membuka mulut sambil melirikku. Disini, murni aku ingin menjahilinya. Tangan ku tak bergerak. Sengaja ingin memancing nya. Ketika kepalanya bergerak mendekat, aku memundurkan sedikit tangan ku. Kak ivo mencondongkan badan nya. Aku kembali menarik tangan ku.
Sadar karena di jahili..
' plak..!' Beliau memukul paha ku
" aby..! Nakal iihh..! " ucap nya berang.
"Ponakan mu nanti ngences ini..!" Ucap nya lagi.
Si manja sontak tertawa.

Lima belas menit aku menyuapi nya. Sate dan lontong beserta bumbu bumbu nya habis tak bersisa.

" makasiih.!" ucapnya tulus dan tersenyum manis.

" ehh..! " ga ivo nampak sedikit tersentak.

"sini.. sini..!" beliau meraih telapak tangan ku . lalu meletakkan nya di atas perut buncit nya.
karena beliau masih duduk di atas sofa, aku berlutut di depan nya.
"ehh..!" telapak tangan ku merasakan geli. perut buncit nya bergerak mendorong lembut telapak tangan ku.
" terasa kan gerakan nya..!? " ucap nya
aku mengangguk.
" dia bilang makasih ke kamu..!" ucapnya lagi.
lalu si manja pun ikut menempelkan telapak tangan nya.
" hihihi.... iya..! debay nya gerak. ! nendang nendang dia tu...!! " si manja terkekeh geli.
" hikss..!"
" ehh...!" saat aku menganggkat wajah ku, kulihat kak ivo menangis tersedu.
" kenapa kaaak..!? perut nya sakit..!" tanya ku panik.
" adek megang nya ke kuatan ya..!?" ucap ku ke si manja.
" haa..!? engga koq..! adek megang nya pelan koq..!!" ucap si manja tak kalah panik nya.
" kakak kenapa..!!? kakaaak..!" si manja terlihat semakin panik.
kak ivo menggelengkan kepala.
" enggaaaak..! kakak ga fafa..!! ga sakit koq..!" ucap beliau. membuat panik ku sedikit berkurang.
" koq nangis...!!" tanya si manja sedih.
" kakak mu nangis bukan karena kesakitan..! dia terharu bahagia..!" si mami melangkah menghampiri kami.
" kakak mu bahagia, karena sebentar lagi, dia menjadi seorang ibu..!" si mami menjelaskan alasan kenapa kak ivo menangis.
aku dan si manja menghela nafas lega.
**
.
.
.
.
.
di depan gerbang sekolah, kami berkumpul. menemani tiga dara pingitan itu menunggu jeputan.

" maaf ya.. aku ga bisa..!" ucap ku ke indu.
walau dia tersenyum menerima alasan penolakan ku, aku masih dapat melihat kekecewaan di mata nya.
aku tak dapat menyanggupi ajakan mereka , waktu diana mengajak kami untuk buka bersama.
aku menolak, karena aku tak mau mamak ku berbuka sendirian dirumah. apalagi, melihat beliau yang sudah capek capek memasakkan makanan untuk ku. masa aku tega meninggalkan nya sendirian, sementara aku bersenang senang dengan kawan kawan. demi apa pun, aku takkan mau untuk melakukan nya.!!
awal nya, aku sedikit geli mendengar ajakan diana yang semangat untuk buka bersama. karena, notabene nya, yang berpuasa disini cuma kami bertiga. aku ., dody ., dan indu. empat lah, kalau rosa juga ikut bergabung. mungkin lima, kalau si manja masuk hitungan puasa nya. namun, aku terkejut mendengar kenyataan nya. bahwasanya mereka semua berpuasa. termasuk diana. bahkan, menurut pengakuan indu, si mahluk halus dan desy selalu rutin ikut berpuasa setiap tahun nya. terlebih desy. dia menjadi terbiasa karena mengikuti kebiasaan mamanya berpuasa. yaa.., mama nya desy adalah muslim.
" lain kali ya..!" aku mencoba menghibur hati nya.
indu mengangguk tersenyum.
**
.
.
waktu terus bergulir. hari pun berganti. tak terasa, tiga minggu sudah memasuki bulan ramadhan. semua sekolah juga sudah di liburkan.
kesibukan orang orang untuk menyambut hari raya idul fitri sudah terlihat. . toko pakaian.. toko kelontong dan pecah belah semua ramai pengunjung. para emak emak mulai padat memasuki toko pakaian. membeli pakaian hari raya untuk anak nanak mereka. keadaan pajak padat merayap di penuhi berbagai macam manuasia. tak terkecuali toko kami. ehh.. toko pak buan ding.. hihihi..!
kebanyakan orang orang belanja untuk keperluan membuat kue hari raya. aku dan bang fahmi sampai kelabakan melayani pembeli sangkin ramai nya. sampai sampai, pak buan merekrut dua pekerja dadakan. istri dan anak perempuan nya. bahkan , bang fahmi sampai pitam sangkin kecapekan nya. maklum, keadaan tengah berpuasa. kami berulangkali keluar masuk kemar mandi. menyirami tubuh yang mulai layu.
**
sepulang dari pajak, tubuh ku lunglai tak tertahan kan. namun, melihat senyum ceria si manja yang menyambut kepulangan ku, menambah kekuatan dan penyegaran dari dalam.
aku segera masuk ke kamar mandi. menyirami dan menyegarkan tubuh yang mulai melayu.
selesai mandi, aku melihat pakain ganteng ku teronggok di atas tempat tidur.
aku mengeluarkan sebagian tubuh ku dari pintu kamar ku. menatap heran ke rani yang tersenyum mengangguk padaku.
selesai berpakaian, aku menghampirinya yang membantu mamak ku memasak. meminta jawaban.
" adek hampir setiap hari buka bersama dengan abang disini. !" ucapnya.
'' hmmm.. terus..!?"
" tapi, indu ga pernah kaaan..!" ucapnya.
aku mulai menangkap maksud nya. aku menoleh ke mamak ku yang kedapatan tengah menguping. kulihat beliau mengangguk padaku. senyum nya semakin membahagiakan ku.
si manja. aku tak tahu harus mengucapkan apa padanya. aku bertahan sekuat tenaga, untuk tidak mermeluk dan mencium nya.
**
.
.
.
" asalamualaikum..!" sambil mengetuk pintu rumah nya.
" wa'alaikumsalam..!" mama nya indu menyahyt sambil membukakan pintu.
aku salim ke beliau.
" saya mo ngajak indu buka puasa di luar mi...!" aku langsung mengutarakan niat ku.
beliau tersenyum cantik.
" bentar ya.. mami panggil indu nya..!" belaiu kembali masuk kedalam rumah.
aku duduk menunggu di kursi teras.
tak lama..,
" abyy..!" wangi spring orchid menyeruak ke lubang hidung ku.
senyum cantik nya menghilangkan rasa lemas ku.
" buka di luar yuk..!" ajak ku.
senyum nya semakin melebar. menambah kecantikan nya menjadi berkali kali lipat.
dia mengangguk cepat.
" aku ganti baju sebentar ya....!" ucap nya.
aku mengangguk .
tak sampai sepuluh menit, si bunga anggrek keluar. aku berdiri mendekati nya.
" yuk..!" ajak ku.
" mmm.... " dia seperti hendak mengucapkan sesuatu. namun terlihat enggan dan tak enak hati.
" kenapa..!? " tanya ku.
" itu.. si adek ama ecy mo ikut..!" ucap nya segan.
" ya udah., hayyuk..!" jawab ku.
" adeeek...!" indu memanggil si mahluk halus.
tak lama, ecy dan eva keluar.
" yokk..!" ajak nya ke mereka.
ecy tersenyum padaku. dan si mungil nampak malu malu.
" gangguin orang pacaran aja..!!" ucap ku pelan ke eva.
dia menghentikan langkah nya. menatap ku cemberut.
" kakaaaaak..!" dengan gaya manja nya memanggil indu.
" abyyy..." indu menegur ku.
" ngadu.. ngaduuuuu..!" ucap ku cuek.
**
.
.
.
'aduh maaaaakkk...!!!!' batin ku berteriak panik, saat kami memasuki sebuah tempat makan . tempat yang kemarin hari mkan bersama papa dan mama nya.
' mati...! matiii.!!! cukup ga duit ku ini..! empat kepala, kenak berapa ini ya..!!??' batinku semakin geringgingan.
" haaaa...!!!?? " aku terkejut. kami berjalan menuju meja yang sudah di tempati oleh beberapa orang.
diana.., si putri malu.. si embem ( rosa) dan si manja sudah duduk menunggu.
' ehhh..! si adek koq disini..!??' batinku heran. dan langsung mengarah ke..
' mamak ku..!?? mamak ku sendiri di rumah..!!!!'
aku tak peduli dengan mereka. aku menatap tajam dan marah ke arah rani.
si manja yang mendapat tatapan ku hanya tersenyum. senyum nya terlihat tenang.
aku sengaja mengambil tempat duduk di samping nya.
hatiku semakin tak menentu. membayangkan mamak ku sendirian dirumah< kepalaku tiba tiba terasa panas.
" aku ke toilet bentar..!" ucap ku pamit ke mereka.
aku membasahi wajah dan rambut ku. mengurangi rasa panas di kepala.
saat aku keluar, kulihat si manja berdiri di depan pintu toilet. menatap ku cemas.
aku ingin marah padanya. namun aku tak tega.
aku memejamkan mata. mencoba menenangkan diri.
saat aku ingin berucap.
" bibi tadi di ajak ibu ibu pengajian., buka bersama di rumah pak kepling.!" ucapnya tersenyum.
tanpa berfikir , dan tak peduli akan di lihat orang, aku langsung memeluk nya. semakin merasa bersalah padanya.
" ihh..! abaaaang..!! puasa lhoo...! puasa..!" si manja mengingatkan dan meronta melepaskan pelukan ku.




--------------------------------------

tak terasa, malam ini sudah malam ke dua puluh tujuh. malam yang banyak orang orang bilang sebagai malam seribu bulan.

aku dan rosa berjalan pelan sambil menikmati malam yang luar biasa riuh dan meriah. bunyi letusan meriam terdengar dimana mana. indah nya cahaya lilin menghiasi halaman depan dan pagar setiap rumah yang kami lewati.

Saat kami sudah tiba di depan rumah nya...,
" aby...!"

" ya.."

" abis ni, kamu sibuk ga..!??" Tanya nya.

" engga..."

" rani ada di rumah ga..!??" Tanya nya lagi.

" ga tau..!" Sambil menaikkan bahu ku.
" tadi sih, dia belum datang.!"
" kenapa..!??" Tanya ku.

" kita bisa keluar bentar ga..!?"

Aku terdiam sejenak. Menimbang bimbang.

" sebentaaar aja..!" Ucapnya lagi dengan nada memelas. Wajah nya juga terlihat penuh harap.

Aku mengangguk tersenyum.

" yuk.. tungguin bentar" rosa menarik ku. Duduk di teras depan. Lalu, rosa masuk kedalam rumah.
Tak lama, rosa keluar. Memakai pakaian rumahan.
" nih..!" Menyodorkan kunci kereta nya.

" mo kemana..!??" Tanya ku, saat kami sudah di jalan.

" ke TK.." jawabnya.

Setelah rosa membuka pintu pagar, aku membawa kereta Langsung kebelakang bangunan, melalui halaman samping.
Aku menongkatkan kereta di samping ayunan besi. Lalu menghampiri rosa yang berdiri di teras belakang.

" ini...."

" Tk ini kepunyaan bunda.!" rosa menjawab pertanyaan yang baru saja ingin ku tanyakan.

Aku mengangguk faham.
" ngapai kita kemari.!?" Tanyaku heran.

Rosa tak langsung menjawab. Dia bergeser mendekat. Berdiri di depan ku dan menatap ku sedih.

" kamu kenapa..??" Tanyaku. Tak enak melihat raut wajah nya.

Lagi, wajahnya semakin menekuk
" besok pagi mo pulang kampung." Ucapnya lemah.

'Oalaaah..!' Batinku. Sempat merasa was was.
" kamu koq sedih..?? Kan enak pulang kampung. Kumpul ama keluarga..!" Ucap ku.

Rosa menunduk.

" berapa lama disana..!?" Tanya ku.

Rosa menatap ku.
" hari raya ketiga dah pulang.." kembali menunduk

' lima hari.' Batin ku.
" ya udah.. hati hati ya , disana . Jangan nakal.!" Sambil memberikan senyum ku.

Rosa tetap menunduk.

" hei.. kenapa sih..!?" Aku menjepit dagunya. Menaikkan wajahnya yang menunduk.
Kulihat matanya yang menatapku seperti menyimpan kesedihan .
" kenapa mbeeem..!?" Tanya ku lagi.

" aku ga mau lagi..!" Ucapnya.
Dahi ku mengkerut. Berusaha menangkap , maksud dari ucapanya .
" aku ga mau jauh dari kamu..!"

' astaga.!' Batinku tersenyum geli.
" kan cuma sebentar..! Nanti juga balik lagi kan..!?"
" dah ahh.. ga usah sedih..!" Aku memeluk nya. Mengelus kepala dan punggung nya.

" dah cukup lama aku terpisah jauh dari kamu..! Dah cukup lama aku menahan rindu ke kamu..!
"aku ga mau jauh lagi yaang..! " ucapnya sedikit tersedu. Mempererat pelukan nya

' lama terpisah jauh..! ' batinku bertanya heran.
" maksud nya..!?"tanya ku.

" mmm... selama aku di kampung nanti, kamu ga lupa kan ama aku..!?"

" haa..!? Ya engga lah..! Kenapa nanya gitu.!?"

" selama aku pergi, kamu pasti setiap hari dengan rani. Ama indu juga."
" aku...... takut, kamu lupa ama aku..! Ga sayang ama aku lagi..!" Ucapnya

" hahahaha...! Ya ampun..!" Aku menangkap wajah nya. Memandangi ekpresi wajahnya yang terlihat lucu.
" engga ... aku ga akan lupa ama kamu. "
" mana bisa aku lupa ama orang aneh kayak kamu ini..!" Ucap ku geli.

'Plakk..!!' Rosa memukul lengan ku.
" kalau aku pulang nanti, kamu masih sayang ama aku kan..!?"

" hhmmmffhh...! Mmmchh..! " tak tahan menahan geram. Aku mematuk, dan melumat bibir nya.
" walau kamu perempuan aneh, aku tetap sayang ama kamu..!" Ucapku sambil tersenyum geli.

Rosa memeluk ku. Membenamkan wajah nya di antara ceruk leher dan pundak ku.
Tangan nya meremas baju belakang ku.

" mbeem..!"

" hmm..!" Gumam nya Menyahut.

" sebelum kamu pergi, aku boleh itu ga..!?" Sengaja menyamarkan permintaan ku.

rosa menarik tubuhnya. Menatapku heran.
" itu apa..? Tanya nya

" boleh remas ga..!?" Tanya ku.

" kamu mo me remas apa..?" Rosa balik bertanya.

Aku mendekatkan mulut ku ke telinga nya, lalu membisik kan nya.

Rosa langsung tersipu malu.
" kamu doyan ya, ama itu aku..!?" Tanya nya malu.

Aku mengangguk cepat.

" koq bisa..!?" Tanya nya lagi.

" bentuk nya cantik. Aku suka..!" Ucapku.

Rosa masih terdiam. Menunduk malu.

" boleh ga..??" Aku mengulangi pertanyaan ku.

Rosa tak menjawab. Dia kembali memelukku. Lalu, kurasakan kepalanya yang bersandar di dada ku bergerak mengangguk.
Aku mengayun kedua tangan ku. Lalu..

"Plakk..!!" Menepuk bongkahan pantat nya

" aakhh...!" Rosa mendongak protes.
"Hhhhuummm.!" Lalu melenguh. Saat kedua tangan ku meremas.
Rosa mengalungkan tangan nya ke belakang leherku. Menekan, membawa wajah ku mendekat padanya. Dan melumat bibir ku.

"Hhhmmff... mmmmcchh...!" Aku membalas lumatan nya. Mengulum lembut bibir, sambil menghisap pelan lidah nya.

**

.

.

.

di tempat lain...

p.o.v third.



" dii...!" si perempuan memanggil

" ya kaak..!" lelaki itu menyahut, dengan mulut yang masih penuh terisi dengan cendol.

" subuh nanti, kau ke tasiun ya..! ( stasiun kereta api).

laki laki itu hanya bisa menaikkan kedua alis nya. dengan artian 'mo ngapai..!? jeput siapa..!?

si perempuan yang mengerti dengan ekspresi itu, menjawab....
" tiara pulang..!!'' ucap nya.

" pprruuttt..!!" sangkin terkejutnya, cendol yang berada di dalam mulut nya berhamburan keluar. menempel di wajah dan tubuh di perempuan.





bersambung..................
 
Wuihhhh..
Super mantul updatenya, 23k..!!!
:tepuktangan: :tepuktangan: :tepuktangan::tepuktangan:

Akhirnya rosa juga ikut masuk ke hati aby.
Masih meraba-raba nih, rahasia besar dikeluarga aby..apa rahasia keluarga akan mulai terbuka lewat rosa ya?
Ini juga tiara sudah datang, bakalan tambah rame..

Terimakasih superupdatenya shifu..
:ampun::ampun::ampun:
 
Akhirnya rilis juga kelanjutannya, makasih om dah ngelepas dahaga karena lama nunggu... Di tunggu kelanjutannya secepat mungkin oom ;) :Peace:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd