Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
rosa menarikku, seperti menarik anak kambing.

hingga sampai di belakang rumahnya, barulah dia berhenti menarikku. kemudian, rosa berbalik menghadapku.

" makasih, kamu mau datang, meskipun tak ingin.!" ucapnya.

aku diam. tak menyahut atau menanggapi ucapannya. satu tangan nya masih memegangi pergelangan tangan ku.

suasana kembali canggung. saat kami sama sama terdiam.

hingga., rosa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

" aku ga tau sampai kapan kita akan diam diaman kek gini..!" ucap ku yang mulai jengah.

" siapa suruh kamu diam..!" ucapnya santai.

" ya karena aku nunggu kamu yang ngomong duluan,!" ucapku

" kenapa kamu mesti nunggu aku yang ngomong duluan. kenapa ga kamu aja yang ngomong duluan..!" ucapnya tanpa merasa apa apa.

'astaga..!' tanpa sadar, rasa dongkol ku semakin memuncak.

" ya udah, kalau memang ga mau ngomong..!" ucapku penuh emosi.

aku hendak melangkah pergi. namun, cengkraman tangan nya di pergelangan tangan ku menahan langkah ku.

" iya ... maaf.....!" ucapnya. saat aku menatap nya tajam.

" tapi, sebelum aku ngomong dan menjelaskan, aku mau nanya dulu ke kamu..!" ucapnya kemudian.

aku diam tak menyahut. namun, aku yakin. dari raut wajahku dia pasti dapat membaca. bahwa aku menunggu ucapan, atau pertanyaan nya.

" mmm... waktu... kamu.. lihat aku kemarin, kamu,,"

" yang mana..? di mana..? kapan..!?" potongku. agar dia menjelaskan lebih spesifik. tempat dan waktunya .

" mmm... di teras depan. waktu kamu lihat..

" kalian genggaman tangan..!? " kembali aku memotong.

rosa menunduk. lalu mengangguk pelan. kemudian..

" ehh..! bukan..! bukan genggaman tangan..!" rosa menampik. padahal sudah jelas jelas.

"dia yang pegang tangan aku." ucapnya pelan, dan kembali menunduk.

'sama aja kan..!' batinku.

"hmm.. kenapa..!? " tanya ku.

" waktu kamu lihat itu, kamu cemburu ga..!" masih dengan menunduk.

" enggak..!" jawab ku dengan pasti.

seketika itu juga, rosa langsung menatap ku. menantang tatapan mataku.

" serius..!? " tanya nya tak percaya.

" iya.. serius..!" ucapku .

mulutnya mengatup. rahang nya langsung mengeras. tarikan nafanya terlihat berat.

" aby.. aku tanya sekali lagi.. ! apa kau ga..

" engga...! aku ga cemburu..! " aku kembali memotong.

"berapa kali mau kau tanya pun, jawabannya tetap sama. aku ga cemburu..!!!" ucapku menegaskan.

rosa terdiam. wajahnya yang tadi mengeras, seketika melunak.

'hhuufftt..!' setelah menghembuskan nafas, rosa mencoba tersenyum padaku.

aku rasa, dia berusaha cukup keras untuk sekedar membentuk satu garis di bibir nya. dan, secara perlahan, rosa melepaskan genggaman nya di pergelangan tangan ku.

" makasih ..!" ucapnya.

" aku rasa, aku memang tak perlu untuk memberikan penjelasan." sambungnya. lalu, jeda sebentar.

" mmm... ya udah., aku masuk ya.? mo boboq.!" lanjutnya. dan langsung membalikkan badan, kemudian melangkah.

aku mengatupkan mulut. mengunci tulang rahang ku dengan kuat. berusaha agar bibir tak terbuka, dan mengeluatrkan kata sepatah pun!

' hanya beberapa langkah lagi, dia akan sampai di pintu belakang.! tahan... tahan... tahan..!!!' batinku mewanti wanti.

' setelah dia masuk, semua akan beres..!' batinku kembali berujar.

' kontooolll...!' sebagian besar dari sisi batinku memaki. lalu di sambung dengan..

' aku menyerah... aku menyerah..!!!

kemudian.....

" aku marah.!'' ucap ku pelan. amat sangat teramat pelan.

aku yakin, untuk ukuran manusia normal, dengan jarak antara aku dan dia yang didepan sana, pasti tak kan bisa mendengar ucapanku. bahkan, nyamuk dan segala binatang yang beterbangan di atas kepalaku pun tak akan bisa mendengar ucapan ku.

namun aku lupa, bahwasanya , perempuan yang berjalan di depan ku ini bukan lah manusia normal.!!

selesai aku mengucapkan dua patah kata itu, seketika itu juga dia menghentikan langkah nya. dan langsung berbalik. lalu, kembali melangkah menghampiri ku. dan berhenti tepat di depan ku.

matanya menatapku dengan binar yang sangat berbeda.

"ulangi..! ulangi lagi..!" ucapnya meminta.

bola mata nya bergerak gerak. namun, tak lepas dari menatapku.

aku terdiam. menyesali perkataan yang baru saja ku ucapkan.

"please......!" pinta nya lagi .

" aku ngga cemburu. tapi aku marah..!!" ucapku dengan volume yang sangat pelan. tapi aku yakin dia bisa mendengar.

" aku marah, karena kalian kalian saling menggengam dengan mesra,,!" ucapku lagi.

' dug..!' rosa langsung memelukku. memelukku dengan erat.

aku diam. membiarkan nya menumpahkan seluruh hasrat nya.

" ga ada salahnya koq, kalau kamu juga memelukku.!" ucap nya. menyindir ke kakuanku

dengan perasaan yang berkecamuk, aku membalas pelukan nya.

" kalau kek gini, aku merasa lebih nyaman.!" ucapnya lagi.
" dan, aku ulangi sekali lagi.
" aku tidak memegang tangannya.!
" dia yang memegang tangan ku..!" Dia mencoba tuk mengklarifikasi.

" sama aja kan..!" Ucapku.
" karena kau mau, makanya dia berani pegang..! Sambung ku

" ga..! Aku ga mau..!" Dia kembali menyangkal.

" buktinya, waktu itu..."
" kalau kau ga mau, kenapa ga di lepas..!?"
" kalau kau ga suka, kenapa ga di larang..!?"

" waktu itu, aku juga terkejut. Dia tiba tiba megang tangan aku.
"Mau aku lepas, Tiba tiba kamu datang. Aku jadi tambah terkejut. "

" kalau aku ga datang, pasti pegang pegangan nya sampai subuh..!" Ucap ku.

" enggaaa..." dia kembali menyangkal.

" malah lanjut lagi kencan malam mingguan...!" ucapku. mengingatkan perjumpaan kami kemarin malam.

rosa melonggarkan sedikit pelukan nya. lalu mendongak menatap ku dengan tatapan mengiba.

aku mengalihkan pandangan ku. tak ingin memandang nya dengan tatapan seperti itu.

melihat ku berpaling, rosa kembali memelukku. menyandarkan sebelah wajahnya di dadaku.

" aku ga tau harus ngomong apa..

" aku ga tau harus ngasi alasan apa..

" aku akan bilang yang sejujur dan sebetul betul nya., aku ga mau sama dia..! aku hanya menganggap nya sebagai teman. ngga lebih..!" ucap nya.

setelah itu, rosa kembali diam. aku juga diam. tak membalas ucapannya. tak lagi menyudutkannya. karena memang, dari gelagatnya sewaktu kami berjumpa malam kemarin, dia tak menunjukkan adanya ketertarikan dengan lelaki itu.

lalu...

" asal kamu tau....

" yang aku mau cuma kamu..!

" yang aku inginkan selama ini, hanya kamu..!

" kamu ga tau, apa yang udah aku lewati untuk bisa dekat sama kamu..

" kamu ga tau perjuangan ku selama ini, untuk bisa dekat dengan mu.! untuk bisa seperti ini..! memelukmu seperti ini..!"

setelah berkata seperti itu, rosa semakin mengeratkan pelukan nya.

aku juga bisa merasakan remasan tangan nya di belakang baju ku.

setelah itu, kami kembali terdiam.

diam dengan fikiran masing masing.

" ya udah., masuk gih..!" aku mulai bersuara.

tanpa melonggarkan kan pelukannya, rosa menatapku heran.

" kamu masuk gih..!" aku mengulangi. menyuruhnya masuk kerumah. yang di balasnya dengan mengerenyitkan dahi nya.

" tadi kan, kamu bilang mau masuk kerumah. dah ngantuk.! mau boboq.. ! ya udah, masuk sana..! boboq!" ucapku. mengingatkan ucapan nya tadi.

mengingat itu, rosa tersenyum malu.

" ga mau...!" ucapnya kemudian. kembali menyandarkan sebelah wajahnya ke dada ku.

.

.

.

.

.

.

.

.

P.o.v.third.

Sebuah becak yang sangat buruk rupa, memasuki pekarangan rumah bernomor 71. Lalu, berhenti di samping pohon cemara yang besar batang nya sudah melebihi tong barrel.
Si pengemudi becak meraih semua bungkusan yang berisi barang belanjaan si penumpang yang sudah berjalan ke samping rumahnya.
Mengikuti si empunya rumah, pengemudi becak itu masuk melalui pintu samping. Dan terus berjalan menuju ke dapur. Meletekkan barang belanjaan, di atas meja bundar di sebelah kulkas.

Si empunya rumah, yang merupakan penumpang nya tadi, memasuki kamar mandi.
Tak lama, perempuan paruh baya itu keluar. Sambil mengeringkan kaki , tangan dan juga wajah nya dengan handuk.

Si tukang becak gantian memasuki kamar mandi.

" pabrik di xxx ada masalah..!" Ucap nya, ketika melangkah keluar dari kamar mandi. Lalu, duduk di samping meja bulat. Dimana perempuan paruh baya itu tengah mengeluarkan barang belanjaannnya dari dalam plastik.
Perempuan paruh baya itu hanya meliriknya sekilas. Lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Meletakkan sayur dan ikan kedalam singky. Lalu, memasukkan sebahagian barang belanjaan nya yang ke dalam kulkas.

" oo kak ida..! Dengar mu nya aku becakap..!!??" Ucap si tukang beca bertanya. Karena perempuan itu tak merespon ucapannya.

" dengar." Ucap si perempuan.

" terus..!?" Tanya si tukang becak. Meminta respon.

" apa nya yang terus..!?" Si perempuan malah balik bertanya.

" kenapa kakak diam aja..!?" Tanya nya.

" mau mu, aku kek mana..!? Menjerit jerit..!!??" Ucapnya. Menatap sinis si tukang beca.

Mendengar ucapan perempuan itu, dia mendengus kesal.
Si perempuan melanjutkan kegiatan nya.

" ntar lagi kan tahun baru. Bang andre., bang roni ama bang ronal pulang kampung.
" aku disuruh ngawasin pabrik.!" Ucap si laki laki.
Perempuan itu kembali melirik nya sekilas.

" tolong bantu aku ya.." pinta nya ke perempuan itu.

" tyo..!??" Tanya perempuan itu.

" bang tyo ngurus yang di medan..!" Jawab nya.
Perempuan itu menoleh ke arah nya. Ingin mengucapkan sesuatu.

" yona hamil besar. Dah mo melahirkan. Tugas nya sementara di ambil alih bang tyo..!" Ucapnya. Tau apa yang hendak dikatakan perempuan yang kini duduk di hadapan nya.

Si perempuan menghembuskan nafas panjang.
" ngapai..!?" Tanya nya. Perihal bantuan yang di minta si lelaki.

" aku mau kakak mengawasi dari dalam.
" yang diluar, biar aku yang urus!" Ucapnya.

Si perempuan menatapnya dengan pandangan bertanya.

" aku ga bisa tampil mencolok. .!" Ucapnya. Menjawab tatapan si perempuan.

Si perempuan mengangguk faham.
Setelah itu, perempuan itu berdiri. Kembali melanjutkan kegiatannnya.

" kak..." si lelaki memanggil perempuan yang tengah membersihkan perut ikan.

" hmm..." sahut si perempuan tanpa menoleh.

" tiara apa kabar..!??" Tanya nya.

" alhamdulillah., sehat..!" Jawab nya.

" betah ya dia disana..!" Ucap si lelaki.
Perempuan itu hanya mengangguk.
" ga ada niat mo balik dia..!?" Tanya nya kemudian.

" ga tau..!" Jawab si perempuan.

" dia masih marahan, ama kakak.!?" Tanya nya lagi.
Si perempuan diam tak menjawab.
Tangan nya sibuk memindahkan ikan yang sudah selesai di bersihkan ke dalam mangkuk plastik.
" heran aku ama klian. Anak beranak koq bisa marahan ampek lama kek gini..!" Ucap nya lagi.
Si perempuan kembali bungkam. Tak meladeni ocehan laki laki itu. Dia bergeser ke samping. Membuka kran air. Lalu mencuci ikan di dalam singky.
Tak mendapat respon, laki laki itu pun terdiam. Memandangi perempuan paruh baya yang berdiri membelakangi nya.
Satu senyuman tersungging dari sudut bibir nya, takala memperhatikan lekuk tubuh perempuan itu. Terutama bentuk pinggul dan bongkahan pantat nya.

" kaak..!" Panggilnya.

" ya..." sahut si perempuan.

" body mu , makin gesit aja..!" Ucapnya sambil menyeringai.

Si perempuan langsung menghentikan kegiatannya. Tangan nya meraba kesamping, dan menemukan sesuatu.

Lalu...

" taanggg...!!!" Bunyi berdentang. Takala panci allumunium itu mendarat mulus di kepala si laki laki.

**
.
.
.
.
.
.
.
.
.

P.ov. zayn aby.

Aku dapat melihat senyum nya yang merekah. Ketika dia turun dari kereta dan melangkah menghampiriku.

" dari mana..!" Tanya ku. Sambil menaikan satu goni pupuk ke atas pundak ku.

" foto copy.." jawab nya. Menunjukkan map biru di tangan kiri nya.
Rosa mengikuti ku ke halaman belakang. Langkah nya berbelok ke arah bale bale. Meletakkan map dan tas kecilnya. Lalu menyusul ku.
" mamak mana..?" Tanya nya, yang berdiri di sampingku.

" di dalam. Boboq mungkin.." jawab ku, sambil menunduk. Menaburi pupuk ke tanaman kacang panjang, yang batang nya baru sejengkal keluar dari permukaan tanah.
Rosa ikut bergeser, saat aku bergeser sedikit ke samping.

" kamu duduk disana aja.!" Ucapku. Menggerakkan dagu ke arah bale bale.

" aku disini aja, ga fafa. Lihat sambil nemenin kamu.." ucapnya.
Aku menoleh nya.
" kenapa..?? Aku ngganggu ya..!?" Tanya nya, melihat tatapan ku.

" engga.!"
" panas loh ross..! Nanti kepala kamu pening, kelamaan kenak panas..!" Ucap ku.
" kalau kamu duduk disana, masih bisa lihat aku kan.." sambung ku.

" tapi aku mo dekat kamu..!" Rosa kembali membantah.

" astaga rooss..!!" Aku menegakkan badanku dan menatap nya.

" iya... iyaaaa....!" Dengan wajah kesal nya, rosa melangkah pergi.

Aku tak langsung melanjutkan pekerjaan ku. Mata dan hasratku memperhatikan gerak pinggul nya.
Tak ku pungkiri, mulai dari betis., paha.. pantat dan pinggul nya sangat menyita pandangan ku. Bentuknya sangat lah indah.

**

Hampir dua jam lama nya, akhirnya pekerjaan ku selesai.
Aku memundak setengah goni sisa pupuk yang kugunakan. Ku bawa kehalaman samping rumah.
Aku kembali ke halaman belakang, Menuju ke bale bale.

" haus..??" Tanya rosa, saat aku duduk di dekatnya.
Aku mengangguk mengiyakan.
Rosa berdiri, lalu berjalan masuk kedalam rumah ku.
Tak lama, dia datang membawa segelas air putih. Lalu menyodorkan nya padaku.

" makasih" ucapku. Lalu menenggak habis.
" ga pulang.!??" Tanyaku .
Rosa menoleh ku dengan pandangan tak suka.

" kamu ngusir aku..!?"

" hehehe.. enggaak..!"
" aku mo mandi. Bis itu ke pajak.." ucapku menjelaskan.

" ya udah., mandi aja sana..!"

" kamu mo nungguin aku..!?" Tanya ku.
Rosa tersenyum mengangguk.

Tanpa berkata, aku masuk kedalam rumah.

**
.
.

Saat kelur dari pintu belakang, aku melihat rosa dan mamak ku tengah asyik mengobrol di bale bale.

" dah siap..?" Tanya rosa, begitu dia melihat ku.
Aku hanya mangangguk.
Rosa lalu berdiri, memeluk dan mencium pipi mamak ku.
" adel pulang ya mak." Rosa pamit ke mamak ku.

" lya. Hati hati di jalan .." balas mamak ku tanpa bergerak dari duduk nya.

" aby ke pajak ya..'" aku juga pamit ke mamak ku.
Beliau tersenyum mengangguk.

Aku dan rosa berjalan kesamping rumah. Ke tempat parkir kereta nya. Lalu, dia menyerahkan kunci kereta nya padaku.

" aku bawak kereta.!" Ucapku menolak.
Rosa menatapku bertanya.
" kereta rani. Kemarin di titip di sini.." ucapku menjelaskan.

" ohh.. " rosa membulatkan muncung nya.

**
.
.
.
.

.

" lohh..!" Aku sedikit terkejut, ketika aku sampai di dapur, kulihat semua sayuran sudah selesai di ikat.

" cuma dapat sikit. Tadi sore langsung mamak ikatin..!" Ucap si mamak, menjawab keheranan ku.
Aku hanya mengangguk angguk.
" mau makan, atau mandi dulu..!?" Tanya beliau.

" aby mandi dulu mak" jawab ku.

Selesai mandi dan berpakaian, aku menghampiri mamak ku yang sudah duduk di meja makan.

" aby kalau mau main keluar, main aja..!" Ucap mamak ku di sela sela kami menyantap makanan.

" iya mak" ucapku tersenyum.

" mmm... malam ini, aby boboq dirumah ya..! Besok pagi, pulang dari pajak , baru ke rumah si adek..!" Ucap beliau lagi.
Aku mengangguk, karena mulut ku masih tersumpal makanan.

Selesai makan, aku pamit ke mamak ku.
Di jalan, aku melajukan kereta dengan santai. Agar dapat menikmati hisapan nicotin yang baru saja ku nyalakan.
Aku berhenti di jarak 200meter dari rumah nya. Menghabiskan sisa setengah batang rokok ku.
Setelah itu, aku kembali menjalankan kereta.
Sampai di depan rumah nya, kulihat mobil laki laki itu parkir di depan pagar. Namun, masih menyisakan ruang untuk bisa masuk ke dalam.

Aku berhenti, lalu berfikir sejenak..
Apakah aku harus menemuai nya.? Atau pergi saja.?
Hingga, aku teringat d3ngan perkataan nya semalam. Aku pun langsung membawa kereta memasuki pekarangan rumahnya. Dan berhenti didepan teras, dimana mereka duduk saling berhadapan.

Melihatku datang, rosa mengembangkan senyum nya.

" bang.." aku mengur dan tersenyum sewajar nya.
Beliau membalas dengan mengangguk.

" kita pergi sekarang..!?" Tanya rosa yang tak ku fahami maksud nya.
Namun, belum sempat aku berucap..

" kalian mo pergi..?? Kemana..!?" Tanya laki laki itu heran.

" mo kerumah kepala sekolah. Membahas kegiatan tahun baru, sekalian untuk ramadhan nanti..! " jawab rosa berbohong.
Karena, aku tak pernah ada janji seperti itu dengan kepala sekolah. Tapi, aku tak kalau dengan dia dan juga jajaran tenaga pengajar di sekolah.
" tunggu bentar ya... aku ganti baju dulu..!" Rosa pamit, lalu masuk ke dalam rumah.

" mo bikin kegiatan apa..??" Tanya laki laki itu.

Aku menggidikkan bahu ku.
" belum tau bang. Ini nanti mau dibahas.!" Jawabku kemudian. Mengikuti sandiwara si rosa.

Hampir 10menit kemudian, rosa datang.
" dahh.. yuq..!" Ajaknya.

" orang rumah ada..!?" Tanya ku.

" tuh.. bunda ama kakak lagi nonton tv..!" Ucapnya.

" ayah..?" Tanya ku lagi.

" belum pulang..!" Jawabnnya, seraya tersenyum geli.

aku langsung berdiri , dan melangkah masuk ke dalam.

" assalamualaikum...!" seraya mendekat ke arah mereka.

" waalaikumsalam...!" balas si bunda. lalu tersenyum padaku.

" bawa kak ros keluar sebentar ya bund...!" aku meminta izin ke beliau.

beliau tersenyum mengangguk

" hati hati ya...!" ucap beliau.

saat melangkah di ruang tamu, kulihat rosa dan lelaki itu seperti berdebat kecil di depan teras. lalu kemudian, laki laki itu melangkah pergi. masuk kedalam mibil nya dan pergi.

**

di jalan, aku hanya diam . tak menanggapi rosa yang sesekali mencoba mengajak ku berbicara.

hampir sepuluh menit lamanya, aku membawa kereta tak tentu arah.

hingga.......

" berhenti di depan situ..!" rosa menunjuk ke arah famblet yang bertuliskan ' TK KENANGAN ' ( taman kanak kanak).

aku berhenti didepan pagar. lalu rosa turun, melangkah sambil merogoh saku belakang celana ketat nya. kemudian, rosa membuka pintu pagar.

saat rosa sudah berada di balik pintu pagar, dia menatapku. dengan arti, menyuruhku ikut masuk.

begitu aku melewati pagar, rosa kembali menutup nya.

aku menongkatkan kereta. namun masih duduk di atasnya.

melihat itu, rosa meraih sebelah tanganku dan menarikku . hingga aku turun dari kereta. dia membawa ku ke taman tempat bermain anak anak tk. lalu berhenti, dan menatapku.

" kamu marah, karena dia datang..!?" tanya nya .

aku menggelengkan kepala.

" terus, kenapa diam aja dari tadi..!? " tanya nya lagi.

aku kembali diam. tak menjawab pertanyaan nya.

karena melihat ku diam, rosa meraih tangan ku satu lagi.

" by..." sambil berucap, rosa menggenggam kedua telapak tangan ku.

" aku dan dia dah kenal lama. dari zaman sekolahan dulu.

" aku bisa menolak ajakan nya untuk jalan keluar. tapi aku ga bisa melarang nya untuk datang kerumah.

" cem yang ku bilang semalam, aku menganggap nya sebagai teman. dan juga cem yang kubilang tadi., aku dan dia sudah kenal lama. ga mungkin kan, aku melarang dia datang kerumah..!" ucap rosa menjelaskan. karena, dia beranggapan aku marah saat melihat laki laki tadi berada dirumah nya.

padahal, tidak sama sekali...!

aku kembali diam. tak merspon ucapan nya.

" abyy.......!" rosa menggoyang kedua tangan ku.

" kenapa..!?? " pertanyaan ku yang tiba tiba, membuat kening rosa berkerut.

'' apa nya yang kenapa..!??" tanya nya heran.

" kau roooss...! kau kenapa..!??" tanya ku lagi, yang membuat kening nya semakin berkerut.

aku mengangkat sebelah tanganku yang masih berada dalam genggaman nya. dan menyentuh kening nya.

" ini kening jangan di lipat lipat kek gitu. nanti susah nyetrika nya..!" ucapku.

rosa menjauhkan tanganku.

'' habis nya... pertanyaan mu aneh..! aku ga ngerti..! emangnya aku kenapa..!?" ucapnya.

aku menatapnya, sambil menghela nafas sebentar.

" kenapa kau kek gini ke aku..!? kenapa perasaan mu bisa seperti itu ke aku..!?? kenapa kau ada hati ke aku..!?? kenapa kau bisa suka ama ku rooss...!!!?" tanyaku panjang.

" kau kan tau, aku.. '' aku sengaja menggantung kalimat ku. karena aku tau, dia tau lanjutan kalimatku akan berbunyi apa.

tak kusangka, dia malah tersenyum.

" kalau pertanyaan nya 'kenapa aku bisa suka sama kamu? .., jawaban nya...

karena rasa rindu aku ke kamu...!! karena kamu 'pernah' buat aku benci dan marah ke kamu...! dan juga..... karena kamu ganteng..!" ucapnya.

sekilas, aku merasa ada hal yang sedikit janggal dari ucapannya. saat aku hendak berfikir, rosa melanjutkan ucapannya.

" tapi., kalau pertanyaan nya,... 'kenapa aku ada hati ke kamu, dan kenapa perasaan ku bisa seperti itu ke kamu,..' padahal kamu sudah ada yang punya, jawaban nya aku tak tau..!! fikiran dan bibir ku tak bisa menjawab nya...!'' sambung nya.

aku menatap nya heran.

" karena.., '' rosa mengangkat sebelah tangan ku. mengarahkan, lalu mendaratkan telapak tanganku ke dada nya. tepat di atas gundukan payudaranya.

" hanya ini yang bisa menjawab pertanyaan kamu itu..!" ucapnya lagi.

" tete' kamu yang bisa jawab..!?? " tanyaku tak yakin.

" isshhh...! kamu ini..! makin lama makin gait..!" ucapnya sambil mencubit pergelangan tangan ku.

" lahh.., terus.. ini maksudnya apa..!?? " tanya ku lagi. melihat telapak tangan ku di dada nya.

" hati aku.! cuma hati aku yang bisa jawab..! "

" karena, jawaban dari pertanyaan kamu, ga bisa di tolerir dengan logika dan akal sehat..!'' ucap nya.

' haishh... pantesan. ucapan dan tingkah laku nya ke aku selama ini aja memang ga bisa diterima akal sehat.!' batinku.

" lahh.. sama aja! , mana bisa aku tau jawaban nya..! memang nya aku cenayang..!" ucap ku.

" bisa..!" ucapnya.

rosa melepaskan pegangan nya di tangan ku. lalu, dia sedikit menempel dengan ku. tangan kirinya menangkap bahu kanan ku. dan tangan kanan nya di letakkan didada ku.

" ambil., dan dekatkan hati ku ke hati kamu..!" ucapnya lembut. sangat lembut. tangan nya juga bergerak lembut di dada ku. pandangan mata nya ke aku juga terlihat sangat lembut.

aku tak pernah mendengar dia berbicara dengan nada dan intonasi suara seperti ini padaku sebelumnya.

" kalau sudah dekat , kamu pasti bisa dengar suara hati aku menjawab pertanyaan kamu tadi..!" sambungnya.

aku memejamkan mata.

setelah mengambil dan menghembuskan nafas panjang, aku kemudian membuka mata ku.

" aku bingung ross..!" ucap ku pelan.

" kenapa..!? apa yang buat kamu bingung..!? perasaan aku ke kamu, atau peraaan kamu ke aku,,!??" tanya nya.

" perasaan aku ke kamu.!" ucap ku.

aku melihat rosa tersenyum.

" aku.... aku ga mau kamu tersakiti.. ! aku... "

" sshhhtt...!" rosa 'menyuruh ku berhenti. tak melanjutkan ucapan ku.

kedua tangan nya berpindah tempat. memegang kedua pipi ku.

" aku tau dimana posisi dan tempat ku berada."
" aku ga sakit., melihat kamu dan indu
" aku ga sakit melihat kamu dan rani." Ucapnya.
Aku terdiam. menaikkan satu tangan ku. Menyentuh punggung telapak tangan nya.
" tadi, aku minta supaya kau merengkuh hati ku. Tapi.., aku ga bilang akan merebut hati mu!" Ucap nya lagi.
Setelah mengatakan itu, rosa memelukku.

Aku terdiam. Tak tau lagi harus berkata apa.
Sebagai ganti nya, tangan ku mengelus pelan kepala nya.

" aku... ga akan menuntut perhatian lebih dari mu.."
"Aku... ga akan meminta, apa yang belum bisa kau berikan padaku.." ucap nya lagi.
"Aku......."

Rosa mengangkat wajah nya

Menatapku sendu

" aku mau.... aku ada di hatimu"

**
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Haisshh..!'
Aku mendengus kesal. Dongkol dengan kegelisahan hati yang sedari tadi mengganggu ku.
Entah sudah berapa kali aku membolak balekkan tubuhku di atas tempat tidur ku ini.

Perkataan rosa tadi, berhasil membuat fikiran ku gelisah.

Sejenak aku termenung. Membayangkan, apa sebenarnya yang terjadi pada ku. Apa yang ada pada diri ku.

Setelah rani., kini, rosa. Yang memiliki rasa yang amat dalam padaku.
Ya., mereka berdua. Rani dan rosa. Tanpa aku tau sebab dan musabab nya, bisa jatuh hati padaku.
Walau pun tindakan rosa tak se agresif rani dulu. Tapi , menimbulkan pertanyaan yang sangat janggal dihati ku.

**
.
.
.
.
.
.
.

31 desember. Di penghujung tahun 1997.

Tepat jam 3 sore, kami sudah selesai memberesi dan menutup ruko. Sesuai dengan arahan pak buan tadi pagi. Hari ini jualan tutup lebih awal. Dan esok hari di tahun baru, jualan libur satu hari.
Begitu juga dengan jualan mamak ku. Besok kami juga libur.

" gar.. habis ini, kau ada kerjaan lagi ga..??" Tanya bang fahmi.

" ga ada bang..!" Jawab ku.

" ikut kerumah yuq..!" Ajak nya.

" hayyukk.."

Karena aku juga membawa kereta, Aku mengikuti bang fahmi dari belakang. Yang juga terkadang beriringan dengan nya.

sampai di rumahnya, bang fahmi langsung membawa ku menuju kamar yang juga menjadi base camp nya. yang terletak di belakang dan terpisah dari rumah utama.

" ko duduk dulu..! aku mo bersih bersih , sekalian ganti baju..! " ucapnya. yang langsung menuju ke belakang.

aku duduk di sofa kecil, sambil mengamati dengan kagum ruangan ini.

berdiri dengan kokoh nya, di atas lantai yang sedikit lebih tinggi,

satu set drum, berwarna hitam yang sangat ganteng dan juga garang. dilengkapi dengan piringan kuning ( simble) yang di topang oleh tiang chrome yang sangat banyak. dan juga..

' doble bass chuyy...!! kimmaakk..!' batinku .

aku berdiri. melangkah mendekat.. tangan kanan ku terjulur, menyentuh benda bulat pipih berwarna kuning emas itu. kemudian , aku kembali melangkah mengitari. dan berhenti di belakangnya. aku menggeser sedikit kursi bulat di belakang drum, lalu menduduki nya.

tangan ku meraih stick yang terletak di atas tabung senar.

''tesssss..! tesss..! tassss...!' bunyi piringan simble yang ku pukul.

"debb... debb..!! debbb.. debb....!!!" kaki ku menginjak pedal bit.

tiba tiba... tangan merasa sangat gatal.

tanpa ada rasa ingin menahan, aku mulai memukuli tabung senar dan simble secara acak.

sambil memejamkan mata, aku terus memukuli senar dan simble. di ikuti kaki ku yang menginjak injak pedal bit. terus memukul.. menginjak.. tanpa ada keinginan untuk berhenti.

sampai aku mulai merasakan kaki dan tangan ku sudah lelah, aku berhenti memukuli.

' kimmak...!' batinku memaki. aku terkejut.

saat aku membuka mata, kulihat tiga laki laki gondrong tengah memandangiku dengan heran.

" woi miiii......!! bodat dari mana ini...!!???" salah satu dari ketiga laki laki itu berteriak ke arah belakang.

tak lama, kulihat bang fahmi datang , sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.

'' kenalan dulu lah..! kedan jugak nya ini..!" ucap bang fahmi. ( kedan= kawan dekat).

aku berdiri, dan melangkah mendekati mereka.\

" aby..." ucapku sambil menjulurkan tangan.

"KOKO...!" ucap yang tadi memanggil bang fahmi.

" ADON..! lelaki yang juga berambut gondrong sebahu. berwarna pirang. mengulurkan tangan nya.

'' abang, orang karo..!??" tanya ku

" iya.. kok tau kau..!? dari nama ku ya..!? " ucapnya lelaki yang bernama adon.

" hehehe.. iya bang." ucapku geli , sambil menggaruk kepala. ( adon = dalam bahasa karo, berarti GILA )

namun aku tau, itu hanya nama panggilan ataupun julukan nya saja. tak mungkin lah orang tua nya mengkasih nama itu ke dia.

" ZAHA..!" ucap lelaki ketiga, yang rambut nya paling panjang dan lurus di antara ketiga nya. dan juga wajah yang tampan.

setelah itu, kami berempat duduk di sofa. tak jauh dari peralatan band nya bang fahmi.

bang fahmi kembali masuk ke belakang. tak lama, bang fahmi kembali membawa satu teko minuman beserta gelas nya.

" si koko ni yang pegang drum.. adon bassis... zaha gitar sekalian vokal." ucap bang fahmi , sambil duduk di salah satu kursi plastik.

" orang ni, senior abang di esem a dulu..!" sambung nya.

aku hanya mengangguk.

" ajari aku maen bang..!" ucapku ke bang koko.

" jatuh cinta aku sama si hitam manis itu...!" ucapku lagi, sambil menoleh ke arah set drum.

" ok.. bisa di atur...!" ucap bang koko

" kalau ada waktu luang aja lah ya...! soalnya, awal tahun ini , kita banyak kegiatan..!" ucap nya lagi

" sepp...!" balas ku, mengacungkan jempol kanan.

" ya udahh... ko tengok kami maen ya..!" ucap bang fahmi sambil berdiri.

ketiga kedan nya itu ikut berdiri.

Bang fahmi berjalan menuju saklar listrik. Kemudian meng on kan sound system dan speaker.
Bang zaha mulai meng edjust pedal efek, yang juga di ikuti oleh bang fahmi.

Mereka mulai melakukan check sound, sambil memetik tali gitar dan bass. Diikuti oleh bang koko yang juga mulai memukul sayang piringan simble dan senar.

Dimulai dari petikan gitar dan pukulan drum yang tak searah, lama kelamaan menjadi ketukan dan nada yang sinkron.

Mereka mulai membawakan lagu slow rock yang aku tak tau entah dari group band apa.

Selesai membawakan dua buah lagu slow rock, mereka jeda sejenak.
Tak sampai dua menit, mereka melanjutkan lagi.
Di mulai dengan menyalakan sebatang rokok, bang zaha memetik tali gitar.

' serrrr..!'
Begitu mendengar nada petikan bang zaha, bulu dan roma ku langsung bergidik.
'Enter sandman...!!!' Batinku langsung memekik.
Nada petikan tali gitar itu sangat akrab di telingaku. Lagu wajib yang harus kudengar ketika bermain ke rumah dody.

Aku bergeser sedikit. Menjernihkan pandangan ku ke arah bang koko yang duduk di belakang set drum. Mata ku fokus memperhatikan gerakan tangan dan kaki nya.

berakhir nya lagu enter sandman yang mereka mainkan, berakhir pula sesi latihan mereka hari ini. yang entah kenapa, menyisakan sesuatu yang bergejolak di sanubari ku.

' keren nya main drum...!!' batinku.

" nanti malam, kalau kau ga sibuk, datang ko ke lapangan xxx..!

" ada acara tahun baru an disana.! kami main disana nanti.!" ucap bang fahmi.

" ok bang..!" ucap ku.

**

.

.

.

di jalan, masih nampak gambaran gambaran di hujung pelipis mataku . betapa ganteng nya bang koko tadi, saat tangan dan kaki nya menghentak hentak set drum, sewaktu mereka membawakan lagu metallica tadi.

" kimmaaak...!" batinku meng iri.

aku singgah ke mesjid. menunaikan kewajiban di waktu maghrib.

menuju ke rumahku, aku mengambil jalan memutar. melintasi kawasan rumah nya rosa.

begitu hendak melewati rumahnya, aku melihat mereka sibuk memasukkan barang ke dalam mobil.

aku pun memasuki pekarangan rumahnya.

saat aku turun dari kereta, ayah., bunda ., dan kakak nya rosa sudah masuk kedalam mobil.

' tinn...!' ayah rosa membunyikan klakson, sambil mengangkat satu tangan nya ke arahku. lalu beliau menjalankan mobil. keluar melewati pagar yang sudah terbuka lebar.

aku mendekati rosa yang masih melambaikan tangan nya di depan teras.

" mau kemana tu." tanya ku pada nya.

" mo ke kota xxx.. ada family yang mo lamaran." jawab nya.

kulihat mobil yang di bawa ayahnya tadi sudah menghilang dari pandangan.

" kakak ga ikut..!? " tanyaku.

senyum nya yang tadi mengembang, seketika langsung hilang. dia melirik ku dengan tajam.

" mmm.. kamu ga ikut..!?" aku melarat kalimat ku. mengerti arti dari lirikan dan ekspresi wajah nya.

" engga..!" jawab nya sambil menggeleng pelan.

" kok ga ikut..!" tanya ku lagi.

" kamu mau, aku ikut pergi..!?" bukan nya menjawab, dia malah balik bertanya.

' haishh..!' aku diam , tak menjawab pertanyaan nya.

rosa menarik tangan ku ke kursi teras.

aku menahan tarikan tangan nya yang menyuruh ku untuk duduk.

" aku mo pulang kerumah dulu..!"

" baru balik dari pajak ni aku. belum mandi..!" ucap ku.

rosa kembali berdiri.

" mmm... nanti... kamuu...."

" iya... iya...!" aku memotong ucapan nya.

" aku mandi dulu..! nanti aku datang. " ucap ku. tau, apa yang di kehendaki nya

" kamu tunggu ya.." ucap ku lagi

rosa tersenyum mengangguk.

**

.

.

.

.

.

.

selesai mandi dan makan., aku pamit ke mamak ku.

" nanti, aby tidur nya di rumah si adek..??" tanya beliau.

" iya mak." sambil mengangguk

" mmm.. ya udah, aby hati hati ya..!" ucap beliau tersenyum.

aku kembali mengangguk. memeluk sambil mencium pipi beliau.

baru saja aku hendak naik ke atas kereta, aku mendengar suara kereta si putri malu mendekat.

" jalan yok..!" ajaknya. sambil turun dari kereta nya.

" diana ikut..!??" tanya ku. sebelum mengiyakan ajakan nya.

dody mengangguk, mengiyakan.

' adduhh..!' batinku merasa tak enak.

" mmm.... itu.... aku...... " ga tau aku, entah macam mana menjelas kan ke si bodat satu ini.

melihat aku yang tergagap, ekspresi dody langsung berubah. dia menatap ku tajam.

aku menghindari tatapan nya. sambil menggaruk garuk tengkuk ku.

lalu.....

' plak...!!!' telapak tangan nya mendarat di kepala ku.

kemudian....

'bagh. bughh..! babh..! bubh...! ' dody memukuli bahu ku bertubi tubi.
Aku tak berusaha menghindar dari pukulan nya.

Setelah merasa puas, dody menghentikan pukulan nya.

" selow lah pek..! Ga pala serius aku ama dia. Cuma jalan jalan aja nya nanti kami" ucap ku . Menyembunyikan kebenaran.

" ouwh...jadi maksud mu, mau ko permainkan perasaan kak rosa, iya.!?"
" jangan lah gitu tol.! Kau harus tegas.! Jangan ko kasi harapan ama dia..!' Ucap nya menasehati.

" enggak peek..! Bukan gitu..! M. Maksud ku..."

" wehh.. sudah lah..!! " dody memotong ucapan ku.
" nikmati aja laah..! Selagi bisa..!" Ucapnya kemudian. Lalu, dody menaiki kereta nya.
" jalan kemana klean nanti..!?" Tanya nya, sebelum dia pergi.

Aku menaikkan bahu.
" belum tau.!"
" kemana di ajak nya aja lah nanti..!'' Ucapku.
" oh ya pek.. kalau bisa.. diana jangan.."
Dody memotong ucapan ku dengan mengacungkan jari tengah nya. Setelah itu, dia langsung pergi.

**

.
.

Sebelum menjumpai rosa, aku terlebih dahulu singgah ke rumah si manja. Menyalakan semua lampu. Lalu, memeriksa semua keadaan seisi rumah.
Setelah memastikan semua pintu dan jendela aman terkunci, aku langsung meluncur kerumah rosa.

Aku berhenti dan menongkatkan kereta di luar pagar rumah nya.

' tok.. tok.. tok..!'
" assalamualaikum...!"

" waalaikum salaam..!" Di iringi dengan terbuka nya pintu.
Senyum nya memyambut kedatangan ku.

" mau langsung pigi, atau..??" Tanya ku.

Rosa menoleh kedalam rumah.
" dah jam sembilan, kita langsung pigi aja..!" Ucapnya. Seraya menutup, lalu mengunci pintu.
Malam ini, penampilan nya terlihat lebih santai. Mengenakan jeans ketat berwarna biru air, atasan nya memakai kaos oblong lengan panjang berbahan tebal (crewneck), berwarna putih bersih.

Aku sengaja berjalan pelan dibelakang nya. Agar dapat memandang betis., paha dan pantat nya yang selalu saja mencuri perhatian ku. Apalagi saat ini dia mengenakan jeans ketat. membuat pahatan bentuk tubuh bagian bawah nya itu semakin terserlah .

" mo kemana ni..?" Tanya ku.

" ikuti jalan aja..! Keliling, makan angin..!" Ucapnya, sambil meletakkan dagunya di atas pundak ku. Kedua tangan nya melingkar, memeluk perut ku.

" ga mau nongkrong.? Di cafe., makan., minum apa gitu..??" Tanyaku lagi.

" ga usah.. kita jalan jalan aja..!" Rosa menolak.

Hampir satu jam lamanya, kami berjalan tanpa tujuan. Mengikuti euforia kemeriahan malam tahun baru. Jalanan di penuhi dengan kendaraan . Trotoar juga di penuhi dengan orang orang dan pedagang . Bunyi terompet menambah kemeriahan malam ini.

Hingga pinggang dan pantat mulai terasa kebas,..

" kita kelapangan yoq. Ada acara disana.." aku mengajak rosa. Teringat dengan perkataan bang fahmi sore tadi.

" hayyuk.." balas nya.

Sampai di tempat, aku memarkirkan kereta di pinggiran jalan. Kami menyaksikan acara tanpa turun dari atas kereta.
Mata ku secara liar, mencari cari keberadaan bang fahmi di antara keramaian orang orang.

Saat mataku ke arah parkiran di depan ku, aku melihat bang koko yang baru saja menongkatkan kereta nya.

" bang ko...!" Aku berteriak memanggil nya.
" yok..!" Aku menarik rosa, agar mengikuti ku.
Ku lihat bang koko mencari cari orang yang memanggil nya.

" bang..!" Aku menepuk pelan bahu nya.

" ehh.., kau nya gar..!" Respon nya, katika tau siapa yang memanggil nya tadi..
Lalu, saat dia melihat rosa yang berdiri di samping ku, bang koko nampak terkejut. Dia terdiam seketika. Begitu juga dengan rosa. Mereka saling mengamati satu sama lain.
Hingga...

" riko.!!"
" adell...!!!" Teriak mereka bersamaan.
" astaga...!" Ucap mereka kembali secara bersamaan. Lalu mereka bersalaman.

" makin cantik aja kau ya setan..!" Ucap bang koko berkelakar.

" adell gitu lhoo...!" Rosa memasang gaya nya yang sok imut.

" hehehe.. kesana yuk..!" Ajak bang koko.

Kami mengikuti nya yang berjalan ke salah satu stand, Yang kulihat ada bang fahmi, bang zaha dan bang adon. Juga dua orang lain nya yang tak ku kenal.

" woii..! Klen tengok dulu siapa ini..!" Ujar bang koko ke arah mereka.
Kulihat rosa yang senyum senyum menahan tawa.

" zaha...!! Adoonn...!!" Rosa berteriak histeris

" jantaaann...!!" Bang zaha dan bang adon langsung berdiri.

" ya ampun adooonn..!! Kok kayak lonte gini kau sekarang..!!" Ucap rosa sambil menjambak dan menarik narik rambut gondrong bang adon yang berwarna pirang itu.

" adu duh..! Adoyy..! Sakit dell..! Setaan..!" Bang adon meronta, mencoba melepaskan genggaman tangan rosa di rambut nya.

" hahahaha....!" Rosa tertawa cekikikan, sambil melepas jambakan nya.
" kau lagi zaha..!" Menoleh ke bang zaha.
" ya ampuun..! Kok jadi lola gini klean tiga..!!" Ucap rosa lagi.

" apa lola tu kak..!??" Tanya bang fahmi, mulai ikut nimbrung dengan percakapan mereka.

" LOnte LAnang..!!" Ucap rosa, yang sukses mebuat kami semua yang berada disitu tergelak.

" ngapai kau sama si bodat ini..!?" Bang adon me majukan muncungnya ke arah ku.
" kok bisa..!??" Tanya nya lagi.

Mendapat pertanyaan itu, rosa seperti tersadar. lalu, dia senyum tersipu.

" amang tahee..! Kenapa kau malu malu gitu.!?? Gak cocok kau malu malu..! Jijik kali aku ngelihat nya..!" Bang adon memasang tampang eneq.
Dan rosa langsung memukuli bahu dan lengan nya bertubi tubi.

" sakit setaann..!!" Bang adon menghindari pukulan rosa.
" pedas kali telapak tangan kau itu..!!" Ucapnya nya lagi, sambil mengelus elus lengan nya.

salah satu dari dua orang yang tak ku kenal bersama mereka tadi, memberikan tiga kursi plastik untuk kami duduki. dan, stage panggung yang tak jauh dari tempat kami, mulai menampilkan persembahan dari salah satu peserta.

oh ya.., acara di lapangan ini adalah, kompetisi band band lokal. yang kebetulan, bang fahmi cs sebagai bintang tamu nya.

rosa dan mereka terlibat percakapan yang amat seru. kalau ku perhatikan, mereka terlihat sangat dekat. dan juga seperti nya sudah kenal cukup lama. terlihat dari bahan obrolan mereka yang sedikit bernostalgia.
" dah lama ya, kita ga ketemu.! Semenjak tamat eS eM A kan..!? " tanya rosa.
Mereka bertiga mengangguk.
" apa kegiatan klean sekarang..!?? Dah kawin..!? Dah punya anak..!??" Tanya rosa beruntun ke mereka.

" kalaw kawin nya sih, udah dell. Nikah nya yang belum..!" Ucap bang adon tersengih.

'Plakk.!' Satu pukulan lagi mendarat di lengan bang adon. Yang membuat nya meringis menahan sakit.

" kita masih kuliah. Di medan..." bang zaha bersuara.

" astaga..! Masih kuliah..!?? Dah lima tahun, klean ga tamat tamat..!!?" Rosa histeris.

" hehehehe..." mereka bertiga serentak menggaruk kepala.

" ga usah garuk garuk kepala, beterbangan nanti ketombe klean.!!" Ejek rosa
" mereka ni, kawan kawan eS eM A aku dulu..!" rosa menjelaskan ke aku.

aku manggut mengerti.

' pantas, dekat gitu' batinku. melihat rosa yang tadi begitu berani memukuli dan menjambaki bang adon.

" dell... kalian.....!?" bang adon sengaja menggantung pertanyaan nya. menatap ku dan rosa secara bergantian. sambil menaik turunkan kedua alis nya.

rosa tak menjawab. namun, dia mengapit sebelah lengan ku, dan menyandarkan kepalanya ke bahu ku. sambil tersenyum genit kearah mereka.

" asseeyy.. aassoooyy....!! hahahaha...! adel pacaran woiyyy.....!!" bang adon bersorak ria.

" lambai kau za....!!" kali ini, bang koko menggoda bang zaha.

( lambai = di tempat ku, istilah untuk orang yang kenak tikung) . dalam kasus ini, mungkin... mungkin ya.. ini hanya asumsi ku saja. bang zaha pernah pedekate ke rosa pada waktu dulu nya.

bang zaha yang digoda, hanya tersenyum menggeleng.

adel yang juga ikut terlibat, menjulurkan lidah nya ke bang koko.

" kalau masalah itu, dari dulu nya kedan kita ni dah lambai..! lambai sama si agus..!" bang adon ikut menimpali. yang langsung mendapat respon tawa terbahak bahak dari bang zaha dan bang koko.

bahkan, bang adon tertawa sampai terpingkal pingkal.

" woi.. woi..! enggak ya..! ga pernah aku pacaran ama dia(agus) ya...!!" rosa menyangkal.

" haishhh..! mo mengelak kau lagi..! ! pala lah malu kau mengakuinya nya itu..!" bang adon balek menyangkal pernyataan rosa.

" ya kan za...!" bang adon meminta dukungan ke bang zaha.

" iya.. iya..!" bang zaha mengangguk cepat sambil tertawa pelan.

" ohh.. jadi, orang tu( rosa dan si agus) dulu nya pernah pacaran ya bang..??" aku menjadi tergitik untuk ikut menjahili nya.

" bbeeeehhh...!!! mesra kali pun..! cem romy dan july..!! cem kancing dan baju...!!!'' bang adon semakin memanas manasi.

" isshh..! engga lhoo..! ngga ada aku ama dia..!" rosa berucap dengan gaya dan nada manja pada ku.
" mau aja kamu dengeerin si gila itu..!" ucap nya lagi.

" eleeeh.. eleehh... maluuu...!" bang adon kembali menjahilinya. yang kali ini di respon rosa dengan kembali memukuli nya.

selesai memberikan pukulan dan cubitan ke bang adon, mereka kembali bercengkerama tentang masa lalu. sambil bersenda gurau, yang juga sesekali melibatkan ku.

hingga tak terasa, MC di panggung memanggil nama group band mereka untuk tampil.

selesai menonton perform bang fahmi cs, kami pun pamit . karena memang, acara utama juga sudah berakhir.

" ehh.. kapan kapan kita ngumpul lagi yok..!" ajak rosa ke mereka.

" hayyuk..!! " bang adon menyambut dengan antusias ajakan rosa.

" tapi jangan kelamaan. minggu depan, kami dah balek ke medan..!" sambung bang koko.

" ok ok.. nanti, tempat dan waktu nya, di kabari melalui fahmi aja ya.." ucap rosa.

" sepp...!" bang fahmi mengacungkan jempol.

**

di jalan..

" langsung pulang..!?'' tanya ku ke rosa.

" ngumpul ama kawan kawan aku yok..!" ajak nya.

" kawan yang mana..!?" tanya ku. takut nya malah ngumpul ama kawan kawan nya yang di sekolah. yang berarti adalh guru guru di sekolah ku. kan ga enak..!

" kawan kawan eS eM A.. kemarin kemarin tu, kita kita dah janjian buat reuni malam ini." Ucap nya.

" yang tiga ekor itu tadi, ikut juga..!?" Tanya ku. Karena, tadi rosa menyebutkan bang zaha, adon dan koko itu kawan masa sekolah nya dulu.

" oh.. engga.! Ini reuni ama kawan sekelas."
" aku sama yang tiga ekor tadi ga sekelas..!" Rosa menjelaskan.
" belok kiri.!" Rosa memberi petunjuk jalan.

" ouwh.. tapi, kek nya kamu akrab ya ama mereka.!?"

" iyaa.. akrab kali pun..!
" kita berempat tu, ehh, lima dingg.! Kita tu berlima sangat dekat. Murni hanya sebatas sahabat dekat. Ga ada embel embel lain.
Kita berlima tu, tiap hari bersama . Baik di sekolah, maupun diluar sekolah." Ucapnya panjang.

" trus, si agus..!??" Tanya ku.

Rosa tak langsung menjawab. Dia terdiam sebentar. Hingga....
" by... kan aku dah bilang. Aku ama dia...

" engga.. bukan itu nya.! Maksud ku, reuni ama ama kawan kamu ni nanti. Dia ada disitu ga..!? Dia kawan sekelas kamu kan.??" Meluruskan anggapan nya.

" ngga.. dia ga ada. Dia ama kawan kawan kantor nya liburan ke luar kota. " ucap nya.
" belok kiri.!" Sambung nya.

" kok tau..!?" Tanya ku. Hatiku sedikit terusik. Karena rosa mengetahui kegiatan dan aktifitas lelaki itu.

" mmm.. semalam, yang dia datang ke rumah tu, dia ngajakin aku ikut.!" Terang nya.

" kenapa kamu ga ikut..!?"

" kamu mau, aku ikut ama dia..!?" Tanya nya balik. Rosa menjauhkan tubuhnya dari punggung ku.

" kan enak, liburan tahun baru ke luar kota..!" Ucap ku.

Hening.
Aku tak mendengar suaranya.

Hingga....

" putar..!" Ucap nya.

" ehh... apanya yang putar..??" Tanya ku heran.

" PUTAR BALIK..!!!" jerit nya. Yang membuat ku terkejut dan secara spontan menekan pedal rem.
Aku menoleh ke arah nya.
" putar balik keretanya. Ga usah jadi ke tempat reunian..!!" Ucapnya.

" ehh.. kenapa..!? " tanya ku heran.

" ga usah banyak tanya..!!"

Mau tak mau, aku mengikuti nya. Memutar arah kereta.
Aku membawa kereta dengan santai.

" koq mutar sih ros.? Kenapa ga jadi kesana..?? Ini kita mau kemana..!??" Tanya ku heran.

" terminal.!" Jawabnya dengan datar.

" haa.?? Ngapai ke terminal..!!??" Tanya ku semakin heran sekaligus penasaran.
Rosa diam. Tak menjawab pertanyaan ku.

Hatiku mulai merasa tak enak. Sudah lebih lima menit dia terdiam. Apalagi, aku seperti merasakan aura aura yang sedikit memanas di belakang ku.

" rooss.. mo ngapai kita ke terminal.??" Tanya ku lagi.

" antarkan aku ke terminal. Aku mau pergi..!!" Ucapnya ketus.

'astaga..!'

aku menepikan kereta di tempat yang sedikit sepi dan langgeng.

" kenapa berhenti..!??" tanya nya judes.

'' kamu mau pergi kemana..??" tanya ku heran. ya .. aku heran dengan perubahan sikap nya.

" kalau kamu ga mau ngantarkan aku, ya udah, ga fafa. aku bisa pergi sendiri. naek becak..!!" ucapnya ketus. tak menjawab pertanyaan ku.

'' ross... !" aku menahan paha nya. saat kulihat dia hendak turun dari atas kereta. kini, aku yang turun dari atas kereta.

" koq tiba tiba mau pergi..!?? kamu mau kemana..!??" tanya ku.

" KAMU KAN, YANG MAU AKU PERGI..!!

" AKU TURUTI MAU NYA KAMU. BIAR AKU SUSUL 'DIA' KESANA. BIAR KAMU PUASS..!!" sangkin marah nya, nafas nya sedikit tersengal. dada nya kembang kempis. matanya menatap ku sangat tajam.

" ehh.. bukan.. engga.. aku.. aku tadi.. cuma..." aku tergagap. tau apa yang menjadi punca kemarahan nya.

" ga usah banyak cakap..! antarkan aku SEKARAANG..!!''

" kalau kamu ga mau ngantar, aku pergi sendiri..!!" ancam nya lagi.

aku tak sempat menahan nya yang sudah turun dari kereta.

" iya., iya.. iya.. jangan pergi sendiri.! aku antar..!" ucapku gelagapan.

'' tapi, kamu tunggu disini sebentar ya..!" ucapku , memegang kedua bahu nya,

rosa melipat kening. menatap ku heran. namun tak mengurangi tatapan nanar nya padaku.

aku berlari ke seberang jalan. menuju ke salah satu rumah yang memiliki halaman yang lumayan luas.

di teras rumah itu, kulihat sepasang suami istri sedang duduk nyantai.

melihat orang asing memasuki pekarangan rumah nya, mereka menatap ku heran.

aku melangkah menghampiri mereka.

" permisi pak.. bu.. maaf mengganggu.!" ucapku sungkan.

" ya., ga fafa..! ada apa..!?" tanya sang suami.

" nnggg... itu.. saya mau minta bunga. satuuu aja..! saya bayar juga ga fafa.." sedikit memasang wajah memelas.

" satu pot..!??" tanya si istri yang tersenyum geli.

" ehh,.,.. engga bu..! satu tangkai aja..! yang itu..!" ucapku, sambil menunjuk bunga mawar berwarna merah.

" mau membujuk pacar kamu yang marah marah itu ya..!??" si ibu tersenyum geli. di ikuti suami nya yang senyum menahan tawa.

" he..he..he..'' aku mengangguk malu. sambil menggaruk tengkuk.

" ya udah.. ambil aja..!" ucap si istri.

" makasih bu..!" ucapku.

saat tangan ku hendak memetik..,

" jangan ambil yang udah mekar..!" suara si ibu memberi tahu.

' ambil yang di sebalah nya itu..!" sambung beliau. menunjukkan bunga mawar yang belum mekar. namun , kelopak nya sudah sedikit terbuka.

aku tersenyum mengangguk. memetik dengan tangkainya sejengkal telapak tangan ku.

" nih..! bersihkan duri nya..!" si suami memberikan pisau padaku.

selesai membersihkan duri dari tangkainya, aku pamit .

" makasih pak..! bu..!" sambil menyalam mereka berdua.

aku berlari menyeberangi jalan. mawar yang kupetik tadi kusembunyikan di belakang paha ku.

" ngapai kamu kesana..!?" tanya nya.

" jangan pergi ya..!" pinta ku. tak menjawab pertanyaan nya.

" kamu kan, yang mau aku pergi..! aku cuma nuruti mau nya kamu..!" ucap nya ketus. pandangan mata nya memperhatikan jalanan yang masih ramai.

" maaf..! aku ga bermaksud!" ucapku tulus.

rosa melirik ku tajam. setajam silet.

lalu, aku menyodorkan mawar itu padanya.

" maaf..!" ucap ku lagi.

tak ku sangka, rosa dengan cepat menyambar mawar itu dari tangan ku.

walau tanpa senyuman, mimik wajah dan tatapan nya sudah berubah. tak sekeras dan setajam tadi.

" jangan pergi ya..." pinta ku lagi

rosa mengangguk. sambil menghirup kelopak mawar.

kami kembali naik keatas kereta.

'' ke tempat kawan kamu..!?" tanya ku.

" ga usah. kita pulang aja..! mood aku dah ilang..!" ucap nya.

dengan berat hati dan di iringi rasa bersalah , aku mengikuti kemauan nya.

**

sampai di depan teras, rosa turun. lalu membuka pintu rumah.

" orang rumah belum pulang..!?" tanya ku. melihat keadaan rumah yang sunyi sepi.

rosa menggeleng.

" besok malam pulang nya." ucapnya kemudian.

kami masuk kedalam rumah.

'' duduk dulu. aku buat minum." ucapnya. melangkah menuju dapur.

tak lama, rosa datang membawa segelas teh manis dingin.

" kamu ga minum??" tanyaku. meraih gelas dari tangan nya.

rosa menggeleng, lalu duduk di samping ku.

aku meneguk minuman itu sampai setengah nya.

" mmm.. abyy..."

aku menoleh nya

" ya.." sahut ku.

" indu ama rani, lusa udah pulang kan..?" ucapnya bertanya.

aku mengangguk.

rosa diam, lalu menunduk.

" mmm.. aku.. aku ga tau, kapan lagi punya waktu dan kesempatan seperti ini." masih menunduk, sambil memilin milin jari nya.

'' kamu.... mmm... kalau kamu....

belum selesai rosa berucap, aku bangkit dari duduk ku

" ehh...!" rosa sedikit terkejut.

" mau kemana..!?" tanya nya, yang melihat ku berjalan ke pintu depan.

aku tak menjawab. terus melangkah keluar. rosa mengikuti ku dari belakang.

saat aku berdiri di samping kereta.

" kamu mau pulang..??" suara nya terdengar lemah dan pasrah. berdiri di ambang pintu, matanya menatap ku sendu.

" mau masukkan kereta. nemenin kamu malam ini. sampai besok..!" ucap ku. sukses membuat nya senyum lebar dan tersipu.

rosa bergeser ke balik pintu, memberiku ruang memasukkan kereta. rosa langsung menutup dan mengunci pintu.

" ke atas aja yuk..!" ajaknya. sambil meraih mawar dan gelas minuman ku. membawa nya keatas.

aku mengikuti nya dari belakang. saat berjalan di tangga, paha dan pinggulnya kembali mencuri perhatian ku.

sampai di dalam kamar nya, rosa langsung menuju lemari pakaian.

" aku bebersih dulu.!" ucapnya, membawa baju ganti. dan masuk ke kamar mandi.

aku mengambil minuman yang di letakkan kan nya di meja belajar. lalu duduk di pinggiran kasur nya.

tak sampai sepuluh menit, rosa keluar dari kamar mandi . sudah berganti pakaian. piyama berlengan pendek,, dengan warna dan corak yang sama dengan celana pendek setengah paha.

langkah nya kembali menuju ke lemari pakaian.

saat berjalan melewati ku. aku dengan jelas dapat melihat bulu bulu halus di betis dan paha nya. dan, ketika dia membelakangi ku, lagi lagi bagian belakang tubuhnya itu menggoda iman ku.

si ucok sedikit menggeliat.

" nihh..! kamu bebersih dulu.." rosa menyodorkan celana pendek. ( seperti celana pantai)

saat keluar dari kamar mandi, kulihat rosa duduk bersandar di atas tempat tidurnya.

hanya mengenakan celana pendek dan kaos singlet, aku duduk di pinggiran tempat tidur nya. menindih selimut tebal yang terlipat memanjang . dengan posisi di depan nya, aku menaikkan satu kaki ku ke atas tempat tidur, dan yang satu nya lagi tetap menjulur ke lantai.

" belum ngantuk..!?" tanya ku basa basi.

rosa menggelengkan kepala.

" mmm.. lanjut lagi, cerita kamu yang tadi..!" ucapku.

" cerita yang mana..!? " tanya nya.

" awal mula kamu dekat dengan si agus.!" ucapku, sengaja menggoda nya.

seketika itu juga, wajah rosa berubah cemberut.

" hehehehe.. iya.. iya.. sory...!" sambil menyentuh ringan pergelangan kaki nya.

" awal mula dekat dengan bang fahmi cs..!" ucapku kemudian. sembari tersenyum. senyum meminta maaf.

" mmm.. fahmi ga ikutan lho..! dia tu ga se angkatan ama kita. lagian.., dia sekolah nya beda.!" ucap rosa.

aku sedikit terkejut. karena tadi bang fahmi bilang nya mereka senoirnya di eS eM A.

mungkin dalam artian berbeda ya.

" tapi tadi, kamu bilangnya kalian berllima.!" ucap ku.

"iya berlima, tapi bukan fahmi!"

" yang satu nya lagi teman sekelas aku, IVO.! " ucap rosa kemudian.

' ivo.! kayak pernah dengar' batinku.

belum sempat aku berfikir tuk mengingat, rosa melanjutkan ucapan nya.

'' awal nya, yang ngenalin kita tu adon..!'' rosa sedikit tersenyum. mengenang saat saat itu, mungkin.

" aku., ivo ama adon tu dah kenal dari kecil. teman SD..!"

" dari eS De., ke eS Em Pe...., terus lanjut ke eS eM A, kita satu sekolah..!" rosa tertawa kecil.

" di eS eM A, adon sekelas ama zaha dan riko( koko). dia sering ngajakin kita gabung sama.

" awal pertama kenal nya tu, di kantin sekolah. ''

"mulai sejak itu, setiap jam istrahat, kita pasti ngumpul di kantin. terus, lanjut ngumpul diluar. !"

" jalan jalan... nongkrong...! nontonin mereka main band.

" hampir setiap hari.! kecuali sabtu minggu..!"

" kenapa..!?" tanya ku.

" ya,, sabtu minggu, waktu nya buat pacar mereka..!" ucapnya.

" ooh..!"

" sama kayak kamu dan yang satu nya lagi ya.? "

rosa menggeleng.

" sabtu minggu, aku cuma berdua aja ama ivo.!"

" ga malam mingguan..!? pacaran..!?" tanya ku

rosa kembali menggeleng.

" kita berdua ga pernah pacaran..!" rosa menunduk. tersenyum malu.

" bohong..!" ucapku tak percaya.

rosa mengangkat wajah nya.

" serius ihh..!" rosa coba meyakinkan

" terus.. itu, si agus..!" ucap ku

" aby ishh..! "

" mmm.. soalnya kan, tadi bang adon juga bilang , si agus dah deketin kamu sejak sekolah dulu. sampai sampai, bang zaha lambai di buat nya..!" ucapku.

" kan cuma deketin aja..! kita ga pacaran..!" rosa menegaskan.

wajahnya kembali cemberut.

melihat dia manyun manyun gitu, aku merangkak mendekati nya. duduk disamping kanan nya. menyandarkan badan ku ke kepala tempat tidur.

aku meraih sebelah tangan nya. mengelus lembut punggung telapak tangan nya. namun, dia masih merengut.

jurus pertama tak mempan, aku melanjutkan dengan jurus kedua. menarik kepalanya, dan kusandarkan di bahuku.

darahku sedikit berdesir. saat pipinya bersentuhan secara langsung dengan kulit bahu ku.
tangan kiri masih memegang telapak tangan nya. tangan kananku mengelus pelan kepalanya.

dan , jurus ini berhasil membujuk rajuk nya.

kedua tangan nya mengapit lengan kiri ku...
" zaha tu, bukan lambai atau pun kalah dari si agus. "
" iya sih, dia ( zaha) pernah ada hati ama aku. Dan dia juga pernah ngungkapin nya ke aku. Tapi, aku tolak!!
" dan, nilai plus nya zaha di mata aku, dia nerima alasan aku menolak nya. Dia ngerti perasaan aku.! Dan juga, masalah itu ga mempengaruhi persahabatan kita. Dia bisa menghilangkan perasaan nya itu. Malah , setelah itu kita semakin dekat persahabatan nya. Kita berlima Dah seperti abang kakak.!"
" ga kayak si agus tu..! Ntah mesti pakai bahasa apa bilangin nya baru dia mengerti.! Heran aku..!" Dengan tampang kesal nya.

" kenapa kamu tolak dia.!?" Tanyaku.
" mmm... maksud ku, bang zaha.!" Aku menambah, karena langsung mendapat tatapan tajam dari nya.
" padahal, bang zaha itu ganteng kan.!?" Ucapku lagi.

Rosa mengangguk.
" iya, dia ganteng..!" Ucapnya.

" terus, kenapa kamu tolak.!?" Tanya ku lagi.

" karena... mmm... aku..." rosa menatapku sekilas, lalu menunduk.
" aku nungguin kamu.." ucap nya pelan.
Rosa menggigit bibir nya. Dengan pipi yang bersemu merah.

' haaa.!!??' Batin ku terheran.
" maksudnya..!??" Tanyaku tak faham.

" dah ahh..! Boboq yok. Aku dah ngantuk..!" Ucap nya. Seperti mengelak dari menjawab pertanyaan ku.
Rosa menjatuhkan punggung nya. Lalu menarik selimut yang berada di bawah kaki kami. Kemudian, rosa menarik lenganku. Agar ikut berbaring. Kemudian, rosa memeluk lengan kiriku. Sambil menyandarkan pipi nya ke bahu ku.

Tak lama, kulihat dia memejamkan mata.
Aku melipat tangan ku ke atas. Menjadikan sandaran kepalaku. Mataku menerawang langit langit kamar nya.
Mendapati diriku yang sekarang tidur bersama rosa, membuat fikiran ku melayang kepada kedua perempuan ku. Rasa bersala menyelimuti hati dan fikiran ku. Terutama ke rani. Aku sudah mengingkari janji ku padanya.

'Ffiiuhhh..!' Aku menghempaskan nafas panjang.

" ingat mereka ( indu dan rani )..!??" Tiba tiba rosa bersuara.

" ehh..!" Aku sedikit terkejut. Mendengar suaranya yang tiba tiba.
Aku hanya senyum sekilas.

Kemudian rosa kembali terduduk. Dan menunduk.
" maaf..!"
" maaf karena aku sudah memaksa kamu.!" Ucapnya.
Aku menggeleng tersenyum padanya.
" aku tau, kamu merasa bersalah pada mereka."
" bersalah karena aku...!" Ucap nya lagi.

Aku menarik bahu nya. Agar dia kembali berbaring. Lalu, memiringkan tubuhnya menghadap ku.
Tangan ku menangkap wajahnya, membelai lembut pipi nya.

" ros.. kau cantik..! " ucap ku. Sambil merapatkan tubuh ku ke dia.
" sexy juga..!" Ucap ku lagi. Tetap membelai pipi nya.
" pasti banyak cowok cowok yang mempunyai kelebihan dibanding aku yang jatuh hati ama mu..!" Sambung ku.

" aku tau, kalau aku cantik. Sexy juga.! Banyak koq yang bilang !" Ucapnya PeDe .

aku hanya trsenyum geli.
" memang banyak koq yang naksir ama aku..!" Ucap nya lagi.
" tapi , aku mau nya kamu..! Aku mau kamu by..!"
" se umur hidup, aku belum pernah jumpa lelaki yang melebihi kamu.!
" bukan hanya setakat fisik dan materi..!" Ucapnya.

" kamu tau kan, resiko nya.! Resiko kalau kamu tetap mau ama aku..!?" Ucapku mengingatkan nya.
" selepas hari ini, aku tak tau apakah aku bisa walau hanya untuk sekedar mendatangi atau menjumpai mu di lain hari."
" aku ga bisa memastikan ross..!" Ucap ku.

Rosa mengangguk tersenyum.
" aku pernah bilang kan, aku ga akan memaksa tuk merebut hati kamu. " ucapnya yang juga mengingatkan.
" asal kamu mau menerima aku di hati mu, aku sudah cukup bahagia..!"
" kalau untuk sekedar bertemu, kita pasti berjumpa setiap hari di sekolah.!
Ucap nya lagi.

' cupp..!' Aku mengecup kening nya.

Kulihat dia tersenyum manis.

**

Aku tersentak, saat mendengar adzan subuh berkumandang. Sedikit panik, namun kembali tenang ketika aku mengingat kalau hari ini hari libur. Libur dari segala rutinitas.
Kemudian, kurasakan tubuh perempuan yang berada dalam pelukan ku ini bergerak.
Aku menyibak untaian rambut nya yang menutupi sebagian wajahnya ke belakang telinga. Hingga matanya terbuka, dan tersenyum padaku.

" subuh dulu yok..!" Ajak ku.
Rosa menganggukkan kepala. Kemudian, langsung turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi.
Tak lama, dia pun keluar.

Gantian, aku masuk ke kamar mandi.
Sikat gigi, lalu mengambil wudhu.

" ada kain sarung..!?" Tanya ku, sambil menutup pintu kamar mandi.
Kulihat rosa duduk di depan meja rias.

" itu, di lemari sebelah kiri. Paling atas.!" Rosa memberitahu.
" ambil sendiri aja ya..!"

Aku membuka pintu lemari sebelah kiri, melihat tumpukan kain sarung dan sajadah di rak paling atas.

" ber jama'ah.!?" Tanyaku, sambil melilitkan kain sarung ke pinggang.

" iyaah... sebentar ya..!" Sahut nya.

Aku membentangkan dua sajadah di samping tempat tidur nya.
Tak lama, rosa berjalan, lalu berdiri di atas sajadah, di belakang ku.

Dimulai dengan mengucap niat, aku mulai mengangkat takbir.

Selesai mengucap salam, ku lanjutkan dengan memanjatkan do'a kepada sang raja pencipta alam semesta.

Selesai berdo'a , rosa bergerak maju ke samping ku. Meraih telapak tangan kanan ku, lalu menempelkan ke kening nya dan mencium punggung telapak tangan ku.
Ku balas dengan mencium kening nya.
' cieehh... dah kayak suami istri nihh..' batin ku tertawa geli.

Kemudian, rosa bersandar padaku.

" kamu ini, mau shalat aja harus besolek dulu.!?" Tanyaku. Melihat wajahnya yang terpoles cantik dengan make up tipis.

" iya.. menghadap tuhan ku, aku harus terlihat cantik.!" Ucap nya.
" apalagi kali ini, aku menghadap tuhan...." rosa menjeda ucapan nya sejenak. Melirikku sekilas, lalu menunduk.
" bersama imam ku." Ucapnya pelan dan tersipu malu.

Sumpah..! Aku terharu campur terkesima mendengar ucapan nya.
Tak tahan, aku mencubit mesra hidung nya.

"Aku masih ngantuk..!" Rosa menyandarkan kepala nya di bahu ku.

" ya udah boboq.." ucapku.

Rosa bergeser sedikit. Kukira dia hendak naik ke tempat tidur, gau tau nya, dia menjatuhkan kepalanya di atas pahaku.
Posisinya meringkuk membelakangi ku. Meraih satu tangan ku, dan memeluknya.
Lenganku bersentuhan dengan daging kenyal milik nya yang kurasakan sedikit berbeda.
Aku menggerakkan sedikit lengan ku untuk memastikan nya.
Hingga..

" iya.. aku ga pake BeHa..! Ga usah di senggol senggol.!!" Ucapnya.
Karena membelakangi ku, aku tak tau ekspresi wajahnya seperti apa.

Batinku tertawa geli.
Aku menarik tangannku yang dipeluknya. Rosa langsung berbalik menghadapku. Mimik wajahnya terlihat protes karena aku menarik lenganku. Namun aku tak memperdulikan nya.
Kuselipkan tangan kiriki ke celah kaki nya yang tertekuk. Lalu, tangan kanan ku menyusur ke bawah pundak nya. Dan..

' huupp..!" Aku mengangkat tubuhnya. Membopongnya dengan ala ala bridal.
Sampai di tepi tempat tidur, aku tak langsung menurunkan nya.
Aku memandangi wajahnya yang masih mengenakan mukenah. Kelopak bulu matanya yang di gores dengan celak mekkah. Bibirnya yang di polesi dengan lipglose mengkilap. Dan wajah nya yang di lapisi bedak tipis, tak mampu menutupi rona merah di pipi nya.
Setelah merasa puas, aku menjatuhkan lembut tubuhnya di atas tempat tidur empuk nya.
Dengan posisi ku yang masih berdiri di samping tempat tidurnya, rosa menatapku.

" kayak tadi, boleh ga..!??" Tanya nya.
Aku menaikkan kedua alisku, dengan makna tak faham.

Lalu, rosa menepuk pelan paha ku.
" boboq disini.!" Ucapnya.
Tanpa menjawab, aku mengitari tempat tidur nya. Naik, dan duduk bersandar di sebelah kanan nya.
Rosa kembali menjatuhkan kepalanya di atas pahaku.
Seperti posisi tadi, meringkuk membelakangi ku. Tak lupa memeluk sebelah lengan ku.
Matanya mulai terpejam, dan tak lama, kurasakan hembusan nafasnya mulai pelan dan teratur.
Hingga, aku juga ikut tertidur dengan posisi duduk menyandar .

**

Di tempat lain...

P.o.v third

Di dalam kamar, dua perempuan itu berbaring telanjang saling berhadapan. Tangan mereka saling membelai wajah satu sama lain.

Irma nadar dan sofhia el humayra.

" kam yakin, aby ga pulang..!?" Tanya sofhi
" ni dah pagi lhoo..!" Ucapnya lagi.

Irma mengangguk pelan.

" aby tidur dirumah kak mei.!?" Tanya sofhi lagi.

" seharus nya sih iya. Tapi, aku ga yakin dia ada disitu sekarang ini." Ucap irma.

" kenapa..!??" Tanya sofhi heran.

" adell " irma menjawab singkat.

Mendengar nama itu, sofhi tersenyum tipis

" dah makin berani dia.!"
" semenjak indu dan rani pergi, beberapa hari belakangan ini dia sering datang kemari.!" Ucap irma.
" aku yakin, tadi malam sampai sekarang ini, dia masih dengan aby..!"

" mencuri kesempatan dalam kesempitan.! Hihihi..!" Sofhi tertawa geli.
" cemana dia ga nekat, dah di duluani ama dua anak kecil .! Kalau dia ga maju sekarang, bisa bisa dia lambai lagi ama dua anak kecil lain nya..!"
" bisa kehabisan jatah dia.!" Sofhi kembali tertawa cekikikan.
" tapi aku heran..! Koq dia bisa jadi gitu ya sekarang ini..!??" Ucap sofhi lagi.

" kenapa.!?" Tanya irma heran.

" lihat aja kecil nya dulu, hitam dekil gitu.! Ingat kan, waktu kita pertama kali nginap dirumah almarhum bang udin.?? " tanya sofhi.

" hihihi... iya.!" Irma tertawa geli.
Mengingat masa masa pertama kali melihat anak perempuan yang hitam dekil dan gendut dirumah sahabat suami nya itu.
.
.

Di kamar rosa..

Perempuan itu terjaga. Dia menepuk pelan telinga nya. Entah kenapa dia tiba tiba merasa daun telinga nya panas dan gatal.

Tiga menit mengumpulkan nyawa sambil menggeliat manja, matanya menangkap wajah tampan yang selama ini telah mencuri hati nya itu tengah terlelap dalam tidur nya. MEski dalam posisi terduduk , tidur nya tampak nyaman dan damai.
Rosa bangkit terduduk. Satu tangan nya menyentuh wajah sang lelaki. mengamati pahatan indah sang pencipta di setiap lekuk wajahnya.

'cupp..!' rosa mengecup ringan bibir yang sedikit terbuka itu.

setelah itu, rosa turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi.

.

.

rosa berjingkat keluar dari kamar mandi. dengan tubuh yang hanya berbalut handuk, rosa melangkah hati hati. sambil mata nya memperhatikan laki laki yang masih tertidur pulas itu.

pun begitu ketika membuka pintu lemari. dia menarik pelan, agar derit pintu lemari itu tak mengganggu pendengaran.

saat tangan nya menjulur hendak meraih sepasang pakaian, tiba tiba saja fikiran nya berubah. entah kenapa, hati nya tergitik ingin menggoda laki laki itu dengan pakaian nya.

rosa jongkok, manarik baju dan celana pendek dari rak paling bawah.

wajahnya bersemu merah, melihat baju dan celana yang hendak di pakai nya.

**

.

.

.

.

.

p.o.v. zayn aby.

' sshhh.. hnggg...!" aku meringis.

saat hendak menegakkan badan, aku merasa tulang punggung dan bahu ku sedikit ngilu.

cemana ngga ngilu, aku tidur nya sambil terduduk gini..!

''ehh...!" aku langsung tersadar. tak kulihat rosa, yang tadi tertidur di paha ku.

hingga..., sayup sayup ku dengar suara orang beraktifitas di lantai bawah.

turun dari tempat tidur, aku langsung menuju ke kamar mandi.

Selesai mandi, mataku mencari cari keberadaan baju dan celana yang tadi malam ku gantung di balik pintu kamar mandi ini.
' lahh., kemana baju ku.!?' Batinku bertanya.
Sambil melilitkan handuk di pinggang, aku kembali mencari ke sekeliling kamar . Juga dalam gantungan lemari tak luput dari pencarian ku. Namun, hasilnya nihil.
Aku tak menemukan keberadaan pakaian ku.

Terpaksa aku kembali mengenakan celana pendek tidur ku tadi. Tanpa atasan.
Selesai merapikan kamar rosa, aku keluar kamar. Melangkah menuruni anak tangga.
Sampai di anak tangga terakhir, mata ku disuguhi pemandangan yang sangat menggiurkan.
Rosa yang tengah memasak, mengenakan celana pendek ketat yang panjangnya hanya mampu melapisi bongkahan pantat nya. Betis dan paha nya ter ekspose bebas. Dan bajunya, tank top longgar setengah perut.
' kimmmbbekk.!!!' Batinku memaki.

bagaimanapun, semenjak mendapat pelajaran tambahan dari dody, dan juga praktek nyata dari rani dan mami, otak ku langsung berkecambah. ketika melihat wanita dengan tubuh dan gestur yang menggoda, fikiran ku dan kepala si ucok yang tak berotak itu langsung sinkron dengan sendirinya. apalagi saat ini. Entah kenapa, setiap Melihat bagian belakang tubuh rosa, selalu membuat ku senewen.

Rosa yang menyadari keberadaan ku, memutar kepalanya dan tersenyum cantik padaku.

" masak apa..!?" Tanyaku.

" nasi goreng. " jawab nya.

Aku masih mematung. Memandangi lekuk tubuh indah nya.

Rosa kembali memutar kepala nya , memandangku.
" apa sihh..!?" Ucapnya salah tingkah.
Mungkin menyadari tatapan mataku padanya.

Suara, ekspresi dan gestur nya yang menggoda, memancing kenakalan dalam diriku.
Aku mulai melangkah mendekatinya.
Saat aku berdiri tepat di belakang nya, rosa menghentikan gerakan tangan nya yang tadi mengaduk aduk masakan nya.
Kedua tangan ku menjulur. Menyelip diantara celah lengan nya. Menyentuh secara langsung kulit perut nya.

" lapar..!" Ucap ku.
Aku menarik tubuhnya. Bagian bawah ku memempel diantara pinggang dan bongkahan pantat nya.
Dapat kurasakan, tubuh rosa menegang dan kaku seketika.

" hhhaahh.... i.. iyaaah.. u..udah masak koq..!" Ucap nya terbata.
' cekleek..!' Tangan kanan nya memutar kenop kompor gas. Mematikan api yang tadinya memanaskan kuali.

" bukan lapar itu. Aku ga mau makan itu!!!'' Ucap ku.

" ehh...! A... ada nya cuma ini byy..." balasnya.

Aku mengkais rambut rosa yang menutupi leher dan pundak nya.
' cupp..! Dimulai dari tulang bahunya, bibirku bergeser ke pundak nya.
' cupp..!'
"Aku mau ini..!" mengecup tengkuk nya.
'Cup.!" Lehernya.
Sambil memeluknya, aku menyandarkan dagu ku di atas pundaknya.
" aku mau kau ros.! Aku mau makan kau ..!!" Bisik ku di telinga nya. Lalu, aku menjulurkan lidah ku. Mengkais daun telinga nya.

"Hhooohhh.....!" Rosa bergidik, memiringkan kepala nya. Berusaha menghindari sapuan lidahku.
Tangan nya mencengkram lengan ku yang melingkar di perut nya.
Sedikit meronta, rosa membalikkan badan nya menghadap ku.
Matanya menatapku sayu.
'Cupp..!' Ku kecup kening nya.
Rosa memejamkan mata.
'Cup.. cupp..!' Kecupanku beralih ke matanya yang terpejam.
' cup.. cupp..! ' kedua pipi nya yang bersemu.
' cupp..!' Ke hujung hidung nya.
' cupp..!' Dan berpindah ke dagu nya.

Aku menjauhkan wajahku. Memandangi nya yang masih menutup mata. Wajahnya menadah ke atas Dengan bibir sedikit terbuka. Menunggu tindakan ku selanjut nya.
Aku tak bergeming. Tetap diam memandangi wajahnya.
Sepintas, kulihat kulit kening nya berkerenyit. Mungkin karena tak mendapat apa yang di tunggu nya.
Perlahan rosa memuka mata.
Melihat aku tersenyum jahil, Semburat merah tergurat di antara tulang pipi dan bagian bawah kelopak matanya.
Rosa langsung membenamkan wajahnya di dada ku.
" jahat ihhh..!" Ucapnya kesal.

" kamu yang jahat..! Kenapa pakai pakaian kayak gini.!? Sengaja kan, mau menggoda aku..!??" Ucap ku.

Rosa semakin membenamkan wajahnya.

**

.
.

Selesai makan, aku pamit ke rosa.

" kamu tega, ninggalkan aku.. sendirian..!" Ucapnya.

"Nanti aku datang lagi koq..!" Ucapku.
Rosa mengeleng cemberut.
" tadi malam aku ga pulang. mamak sendirian dirumah.. Nanti dia khawatir.. !" Ucapku memberi tahu alasan ku.

" ikuuut..!" Pinta nya manja.

" ya udah hayyuk..!"
Senyum lebar langsung menghiasi wajah nya.

" bentar ya, aku ganti baju..!" Ucapnya. Lalu berlari naik ke tangga.

**
.
.

Sampai dirumah.. setelah bebincang dengan mamak ku sebentar, aku masuk ke kamar. Ganti baju.

Aku pamit lagi ke mamak ku.

" mau pergi lagi..!?? Kemana..!??" Tanya rosa heran.

" mo nge check rumah rani." Ucapku memberitahu.
" kamu ikut..!?" Tanya ku

" mmm.. ga usah. Aku disini aja, sama mamak..!" Rosa menolak ajakan ku.

" ya udah., aku pergi ya.."
Rosa senyum mengangguk

" hati hati aby..!" Si mamak mengingatkan.

**
.
.
.

P.o.v third.

Sepemergian aby., kedua perempuan itu bercengkerama di atas bale bale belakang rumah.

" dari malam, kalian sama..!?" Tanya irma.
Rosa mengangguk lemah.
" aby tidur ama kamu..!?
Rosa kembali mengangguk
'Hhhmm fiuuhh.!' Irma menghembus kan nafas.

" mamak ga suka ya, adell dekat ama aby..!?" Rosa bersuara lemah.

" adeeel.. bukan nya mamak ga suka.
Mamak ga melarang.., tapi, mamak ..
Mamak cuma mengingatkan..!" Irma menatap nya iba.
" adell tau kan, kenapa adell memanggil mamak dengan sebutan mamak.!? Bukan ibu., tante.. atau bou. Apalagi bibi..!!" Sambung nya.

Rosa mengangguk lemah. Kelopak mata nya memerah. Lalu mengeluarkan air mata.

Irma yang melihat itu merangkul bahu nya. Hati nya terenyuh
" sayaaang..." ucapnya. Sambil mengelus elus lembut punggung rosa.

" adell ga bisa maak.. !"
" adel dah coba .. semua cara dah adel coba.! "
" adell mau jauh jauh kuliah disana , juga karena itu maak..!
" tiga tahun..! Selama tiga tahun disana, adell tahan tahan supaya ga pulang.! Adell coba tahan hati dan perasaan adell selama disana.!
" tapi... tapi adell ga bisa ..! Adell tersiksa maaak..! Hhuuu....! Hhuuu..uuu..! Hhuuu..uuuu.!! " rosa tak bisa membendung tangis kesedihan nya.
Irma memeluk tubuh gadis itu. Mengecup sayang pipi dan dahi nya berkali kali.
" apalagi.. hikss.. apalagi, waktu pertama kali jumpa aby di sekolah. Adell semakin ga kuat maak.!
" semenjak itu.., adel janji..! Adel berjanji dengan diri sendiri. Adell ga akan menahan perasaan adell lagi.! Adell akan kejar cinta adell.!! Adell akan perjuangkan cinta adell .!" Ucapnya sungguh sunguh

" itu akan mendapat tantangan dari keluarga mu..! Terutama., ayah kamu..! "
" ayah kamu., pengetua adat. Orang yang masih sangat teguh memegang adat istiadat." Irma kembali mengingatkan.'

" selama itu tidak melanggar atau menyalahi aturan agama, adell akan tetap memperjuangkan nya mak. !" Ucap rosa.
Irma hanya bisa menghela nafas panjang.
" tapi.., kalau mamak yang ga suka, adell.. " rosa jeda sejenak.
" adel akan pergi..!" Rosa berucap pelan sambil menunduk.

Irma menatap nya dengan tersenyum geli.
Disandarkannya kepala gadis itu ke dada nya.
' cupp..!' Di kecupnya pucuk kepala gadis itu.

" kalau nanti akhirnya , adell jadi dengan aby. Mamak mau kan , nerima adell jadi menantu.!?" Tanya rosa.

Irma tersenyum manis. Lalu menganggukkan kepala nya.

" adell jadi menantu kesayangan mmamak kan..!??" Ucap lagi.

"Hihihi...!" irma tertawa geli

Tak mendapat jawaban, rosa menundukkan wajah.
" adell tau, adell tak secantik mereka.!
" tak se indah indu..! Tak sepengertian rani, yang selalu datang bantuin mamak disini.." ucapnya. Memasang tampang sedih ter aniaya.

" hahahahaha....!" Irma irma tertawa terbahak bahak.
" adell koq gitu ngomong nya..! Hihihi..!" Irma tak bisa menahan tawa geli nya.

Rosa semakin merengut. Muncung manyun nya semakin memanjang.

" iya sayaang, iyaaa..! Adell tu menantu kesayangan mamak..!" Irma memujuk si gadis.
Di peluk, dan di ciumi nya si gadis bertubi tubi.

Setelah itu, mereka terdiam sejenak. Hingga, adell kembali bersuara.

" maak.. adell minta maaf..!" Ucapnya.

" untuk apa..!?" Tanya irma.

" adell ga ada, sewaktu uda ( panggilan adell untuk ayah nya aby) pergi..!"
" adell tau nya sewaktu pulang kemari.!" Ucapnya sedih.

"Iya sayang.. mamak ngerti..!"
" waktu itu, kamu kan lagi jauh. Dan juga sedang berjuang.!"
" berjuang untuk melupakan cinta dan sayang..!" Irma senyum nakal dan mengerling jahil.

" isshhh...!!" Rosa menyembunyikan wajahnya di punggung irma.

**
.
.
.
.
.

P.o.v. zayn aby

"Ffhhhuuhhh.." aku menyeka keringat yang menetes di pelipisku.
Hampir tiga jam aku beraktifitas. Menyirami semua bunga nya si mami. Menyapu halaman ... membersihkan semua ruangan di dalam rumah.. juga juga semua perabotan.

Sambil membuka baju, aku melangkah masuk ke kamar rani. Ku nyalakan air conditioner, lalu duduk di lantai. Bersandar di tempat tidur nya. Meng ademkan suhu tubuh yang tadi sempat menghangat.

Aku menarik nafas panjang. Menghirup dalam dalam , sisa aroma wangi tubuhnya yang tertinggal.
Tak ku pungkiri, aku sangat merinduinya.

Setelah merasa cukup, aku berdiri , lalu masuk ke kamar mandi.
.
.
.
.
.
.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd