Part 34: Sebuah Perjuangan
Bagian dua
Pov Bram
Hari Sabtu dan Minggu aku dan Tasya masih sempat memadu kasih kembali ada peluang sedikit aku selalu memberi dan diberi kenikmati surgawi yang terus menerus kami lakukan untuk memadu kasih antara aku dan cucuku tersayan
Hari minggu sore dengan dia antar oleh Tasya aku berangkat ke Jakarta dan menjelang malam aku sampai di Jakarta dan sudah dijemput dengan Hartono dan Rini di Bandara Sukarno Hatta dan mereka mengajak aku langsu ke kediamannya tapi aku menolak untuk tidur di rumah nya dan aku memilih tidur di hotel supaya lebih bebas dan nyaman
Senin paginya aku, Hartono, Rini dan mas Karta ketemu dengan pengacara Hartono yang menceritakan pada aku kasus ini memang termasuk berat sebeb melibatkan 2 – 3 negara tetangga dan hari berikutnya aku sempat ketemu dengan bertemu dengan Kolonel Singgih dan AKBP Hanung di markas Interpol dan dari mereka berdua memberi petunjuk supaya aku bisa membuktikan uang itu adalah milik MMC group untuk proyek proyek yang sedang tangani oleh MMC Group dan perusahaan yang ada di luar negeri itu yang masih dalam naungan MMC Group ini bisa di buktikan dengan kerja sama dengan Interpol dari masing masing Negara
Aku sendiri yang harus berangkat ke Negara Negara itu sebab akan ketemu dengan pihak Interpol di Negara Negara tersebut perjuanganku akhirnya berhasil dengan baik setelah hampir 4 – 5 minggu aku mondar mandir ke 4 negara Hongkong, Jepang dan Singapura dan Jakarta Tapi akhirnya aku bisa membebaskan Hartono dari segala tuduhan sebab mereka adalah keluargaku yang harus aku jaga keberadaannya
Selama urusan dengan keluarga Kartaatmaja aku hanya sempat pulang ke Semarang 3 kali dan 1 kali ke Solo tapi aku puas kerena usahaku berhasik dan akhir nya mempunyai dampak yang sangat baik untuk Larasati Group tanpa di harapkan Larasati bisa membangun Hotel bintang 5 di Solo atas kerja sama dengan MMC Group dengan pembagian hasil sangat menguntungkan pihak Larasati Group dengan defiden 75% untuk Larasati dan 25% untuk MMC
Setelah semua urusan selesai 2 minggu kemudian aku tunggui Tasya Ujian Negara sampai 1 minggu dan setelah itu tinggal menunggu pengumuman hasil Ujian
Rini
Kusumawardhani
Pov Rini
Sepulangnya dari Solo aku mampir ke Semarang dulu untuk menengok keluargaku juga tapi selama 3 hari di Semarang aku sempat tidur di rumah Jln Sultan Agung hanya semalam selebihnya aku menemani papi tidur di Holel
“Papi mau langsung pulang ke Jakarta atau akan mememani aku ke Semarang dulu” kataku dalam perjalanan dari Solo ke Semarang
“Kalau nak Rini ngak lama di Semarangnya aku tunggu deh biar tenang aku”kata papi
“Tenag apa tenang papi” kataku
“Ya biar tenang lah dan senang bisa lebih lama pacaran dengan nak Rini dan memberi kesempatan mami dan Hartono lebih leluasa” kata papi
“Papi, pernah 3 some dengan mami dan mas Tono” kata ku
“Pernah juga nak Rini mungkin ada 3 – 4 kali aku lupa” kata papi
“Whih enak dong mami dapat 2 kontol gede gede juga” kata ku
“Kalau itu tanyakan langsung ke mami aja biar lebih jalas” kata papi
“Jadi ngiri nih sama mami, pi” kataku sambil mencium mesra pipi papi ketika kami dalam subuah mobil yang di carter oleh papi dalam perjalanan ke Semarang dan di dalam mobil hanya terdapat papi, aku, supir dan seorang bodyguar papi sedang bodyguar yang satu naik montor mengawal dari luar mobil yang di tumpangi aku dan papi
Papi langsung menarik tubuh ku ke dalam peluakannya dan merebahkan tubuhku ke dada yang bidangnya sambil mencium bibirku dan aku menyambut ciuman bibirnya dengan tak kalah mesranya bibir kami bersatu dan saling menghisap, dan ketika tangan papi menerpbos celah baju yang aku pakai dan memainkan buah dadaku dan aku mendesah keenakan tapi aku juga sadar kalau di dalam mobil dan aku melepas ciumanku ke papi
“Maaf papi, nanti di lanjutkan di holel saja atau di rumah aku” kata aku
“Ya maaf nak Rini aku kilaf terbawa suasana”kata papi sambil membetulkan duduk nya dan tangan nya masih di antara pinggang ku dan aku masih merebahkan kepalaku di pundak papi dan ini nyaman sekali hanya senyuman menghiasi bibir kami dan pabdangan mata kami saling menatap masra
Setengah jam kemudian aku dan papi sudah berada di sebuah hotel di kawasan simpang 5 Semarang dan papi langsung mengajak aku masuk ke dalam holel dan hanya memesan 1 kamar tidur saja denga singgel bed untuk kita berdua
Sesampainya kami di dalam kamar hotel papi sudah tidak sabar lagi langsung menciumku yang masih berdiri di ambang pintu setelah bel boy menaruh koper koper kami di dalam kamar hotel dan setelah di beri tip oleh papi dam segera keluar meninggalkan kamar kami
“Ih papi bikin kejutan aja” kata ku
“Ya nak Rini aku sudah ngak tahan ingin menyetubui nak Rini, entah kenapa kalau berdekatah dengan nak Rini hawanya ingin ML melulu” kata papi
“Kok sama ya pi seperti kalau aku bedekatan dengan mas Tono atau papi hawanya ingin bermesraan terus” kata ku
Holel bintang 5 cukup besar juga tempat tudur luas ada sofa di depan TV 48 in cukup besar, kamar mandi semi terbuka yang di batasi oleh kaca setengah buram
“Ya mungkin kita sudah di takdirkan berjodoh walau tidak pernah bisa menikah secara resmi dan ini pun sudah membuat aku dan mami cukup bahagia, itulah nak Rini keadaan yang sebenarnya dari keluarga Kartaatmaja kelihatan besar dan tegar tapi kenyataan sangat rapuh” kata papi
Kemudian papi menggandeng tanganku membawanya di sofa dan di pangkunya aku dan diciumnya bibir dan bibir kami mulai bersatu kembali dengan sangat trampil papi melepas baju yang aku pakai satu persatu dari blester merah muda dilepasnya melalui kepalaku bersama bra putih yang aku pakai buah dadaku sebera menggantung bebas sambil menciumi bibi aku dan tak lama aku sudah telanjang dada dan kini bibir papi segera memciumi buah dadaku yang kiri dan meremasi buah dadaku yang kanan dengan tubuhku masih dalam pangkuannya dan aku pun tak mau kalah tanganku juga meleps jaket dan baju yang dipakainya selembar demi selembar dan melemar di lantai begitu saja dan setelahnya kau hanya mampu meresakan kenikmatan yang luar biasa dan tanganku hanya mampu meremasi rambut papi yang sudah dua warna itu
Padahal baru semalam papi mengeluarkan pejunya ke dalam memek aku sampai 3 kali dalam waktu 2,5 jam dan aku selalu mengerang selama pertempuran dengan papi semalam dan aku sudah tidak terhitung lagi berapa kali aku keluar membuat tubuh lemas dan aku melayang ringan seakan terbang ke angkasa raya aku ngak bisa membayangkan kalau aku di garap oleh papi dan mas Tono mungkin sampai 6 – 7 jam aku akan melayang layang di udara ach betapa nikmatnya
Siang itu selepas dari Solo papi dengan stamina yang masih tinggi menciumi aku dengan penuh nafsu dan aku berusaha mengimbangi nya
“Nak Rini Pindah ke tempat tidur aja biar nyaman” kata Papi
Akupun segera berdiri dari pangkuan papi dan melepas rok bersama cdnya yang aku pakai sampai telanjang bulat dan melangkah ke tempat tidur sambil tersenyum dan papi juga melepas celana panjangnya sampai celana dalamnya sekalian dan dalam keadan bugil melangkah di tempat tidur aku sempat melihat kontol besar papi ikut melenggak lenggol kekiri dan kekanan walau belum maksimal benar dan aku tersenyum melihat peristiwa ini dan pandangan papi selalu tertuju pada buah dadaku yang juga bergoyang naik turun
Sesampainya di tempat tidur aku duduk di tengah tempat tidur dan membuka selakanganku selebar mungkin seakan aku baru pamer betapa indah dan nikmatnya memek ku calon bapak mertuaku
Papi memandang aku dan tersenyum sangat manis dan duduk di tepi tempat tidur dan merebahkan tubuhnya persis di depan memek ku sehingga mulut papi berada di sisi atas memek ku, pandangan papi terus kearah memek ku yang merekah merah bagai buga mawar indah
Diusapnya kaki kananku dan mulai menciumi kaki ku dari menciumi sampai mengulum ujung jari jari kakki ku dan perlahan merambat ke atas hingga sampai di pangkal pahaku dan memberi cupangan di pangkal pahaku debelah kiri, aku terkecut sekali seumur umur baru kali ini pahaku di cupangai rasa geli tentunya di tambah sensasi sakit tapi enak sampai merah di paha bagian dalam kiriku yang tadinya putih bersih kina ada noda berwarna merah kehitaman sangat kontras dengan warna pahaku yang berwarna putih mulus
Mulut papi masih di paha kanan dan tangan papi mulai merabai memek aku dan membuka labium mayoranya yang berwarna coklat muda dan mengusap membelah semakin dalam dan membuka lipatan labium minornya yang tampak cerah aku tak kuasa menahan kenikmatan yang diberikan oleh papi
“Ahhhhhh paappiii ggeeliiiii piiii” teriakku membahana di seantero kamar hotel bitang 5 tersebut sambil tangan kanannya membelai belai memek aku sehingga memek aku mulai basah, papi berhenti sebentar kemudian tiduran di bawah selakangan ku dengan kepala di atas memek aku kedua tangannya menyusup di balik paha langsung memerobos menjamah patu daraku dan memeinkan putting nya
Papi tidak menghiraukan teriakan ku malah menusuk lidah nya masuk ke lubang peranakanku dan setelahnya bibir papi mulai meciumi kelentitku dan di mainkan dengan lidahnya dan ketika kelentit ku mendapat sedotan yang amat kuat dari mulut papi aku hanya bisa berteriak teriak keenakan
“Papi mmmaaauuuu orrggaaaaa” kataku
Papi langsung mempercepat tusukan 2 lidah yang menjulur ke lubang peranakanku
“PPaaaappiiiii accchhhhhh” teriakku dan sseerrrrtttt sseeerrrrrttttt sseeerrrrrttttt cairan cintaku tumpah ruah dan membasahi mulit dan bibir papi setelahnya papi memendang aku dengan sorot mata kepuasan karena bisa membuat aku orgasme hanya dengan tangan dan mulut nya
“Ahhhh papi jahat” kataku sambil mencubit lengannya dengan mesra dan papi membalas nya dengan senyuman
“Enak kan nak Rini sampai teriak teriak sekeras itu” kata papi
Setelah beristirahat sebentar papi bergeser sedikit kini pangkal pahaku di naikkan di atas pangkal pahanya dan papi berjongkok sambil memegang penis nya sendiri dan di gosok gosok kan nya ke memek ku yang sudah basah kuyup, di tekan kontol besar papi masuk ke lubang peranakanku dengan sekali tekan langsung masuk mentok sampai dasar vaginaku
“Aaahhhhhhhhh ppaaaaapppiiiiiii” suara ku panjang sambil merasakan gesekan benda asing yang meluncur masuk ke memek aku dengan cepat seirama dengan sodokan kontol papi ke dalam memekku
Dan papi mendiamkan sebentar kontol besar nya masih dalam keadaan masuk penuh ke dalam memekku setelah 10 – 15 detik papi mulai menjalankan aksinya memaju mundurkan pinggul nya yang membuat dorongan kontol besarnya masuk keluar di dalam memek ku
Dan aku mulai merasakan seperti melayang layang dengan erangan keras dan teratur diserat desahan yang terus menerus dengan rancauan kata kata “Entot terus papi, ini enak bangeeettt, lebih sepat lagi papi, ohhhhhh betapa enaknya kontol papi ohhhhh, duh gustiiii enak bangetttt” kataku semakin mambahana dan akhirnya
“Nakkkkk RRiinniiiii enak memekmu oh ….” kata Papi dan chooottt chhooottt chooottt dan pingul ditekan kebawah dengan kras dan alu merespon dengan memutar mutas pangkal pinggulku sehingga penis papi yang berada di memekku terus menerus nyundul nyundul peramakamku yang paling dalam
“Iaaa papiii teeerrruussss sssshhhh aahhhhh dan akhirnya ngggeeehhhh …” kata ku sambil memejamkan mataku sambil mengelurkan cairan cintaku menghambur keluar, sseeerrrrtttt seerrrttttt sseerrrrtttt
Kedua cairan cita bertemu dalam wadah vaginaku dengan rasa bahagia menyelimuti jiwa kami berdua dan papi bergeser ke samping dengan membawa tubuh ku miring sehingga kami tetap berhadap hadapan dan kontol papi masih menanjap di lubang vaginaku mmaaannnttttaaapppp
Setelah makan siang kami lanjankutkan lagi pertemuan asmara antara aku dan papi dan malammya walau hanya raba rabaan tubuh kami yang bertelanjang memeng sengaja sebelum tidur kami lepas semua pakaian yang melekat dengan harapan bangun tidur kalau horny langsung tancap pagi hari subuh papi bangun dan membangunkan aku dengan memasukan penis gedenya ke dalam memeku setelah di jilati sampai basah
“Ohhhh papiiii gilllaaaa niiihhhh nikkmmat, bangun tidur langsung dimasukin kontol besar ke dalam memekku dengan kontol besar papi, iinnniiii …. ennnaaakkkkk benaarrr” kataku
Siangnya papi aku ajak ke conter Kusuma Butik melihat galerey pakaian jadi ku dan papi sangat berkesan dan mengusulkan di kembangkan galeri yang aku punya minimal di setiap kota kabupaten punya cabang untuk daerah jawa tengah saja dulu tentang modal bisa diatur asal ada kemaunan untuk berkembang pasti jalan kata papi memberi motivasi ke aku dan aku hanya menganggukan kepalaku saja
Malam harinya kami sempat bermesraan semalaman bercinta sampai pagi sampai kamis pagi aku kembai kerumah dan sempat bertemu denganTasya untuk memberikan chek senilai 100 juta untuk papa Bram
Jumat pagi aku dan papi besama ke 2 bodygourt nya kembali ke Jakarta soalnya malam minggu papi punya acara di puncak bersama keluarga nya
----skip----
Hartono
Mami
Pov Hartono
Sungguh aku sangat cemburu semenjak papi mengantar Rini kekasih aku pergi berdua dengan ayah aku sendiri
Baru tadi siang aku mengantar Rini dan papi menuju bandara Sukarno Hatta melepas mereka berdua untuk menemui calon ayah mertuaku untuk meminta bantuan agar khasus yang menjarat aku dalam hukum segera dapat di atasi berapapun biayanya
Seperti biasanya kalau aku baru galau aku duduk berlama lama di ruang kejaku di lantai 2 rumah aku rasa cemburu aku sudah sampai puncaknya untung mami tahu keadaan aku dan mendekati aku
“Sayang sudah lah engkau harus bisa melepas rasa cemburumu itu dan ubah menjadi rasa sayang yang besar ke tunanganmu nak Rini dan mami percaya kalau kamu mampu untuk mengatasi semua ini kan masih ada mami yang selelu siap untuk menemanimu dan melayani semua nafsumu salurkanlah nafsumu ke mami yang siap melayani selama papi dan nak Rini ke Solo dan Semarang” kata Mami, setelah menghirup udara yang cukup banyak selanjutnya “Ketika pertama kali Mami tahu kalau papi mu berselingkuh dengan sekretaris nya mami juga merasakan kecemburuan yang sangat besar sampai mami menganjam papi untuk bercerai dengan mami wanita mana si yang suka di mandu tapi akhirnya papi mau melepas sekretarisnya dan memecatnya dengan hormat dan memberi pesangaon cukup banyak juga dan kamu tahu bagaimana mami mengambil keputusan untuk merelakan papi berselingkung dengan calon mamtu ku sendiri ada perang batin yang terus terus menghantui mami, tapi akhirnya mami bisa melepaskan ketika mami, papi dan Maylan main bersama itu awal dari perselingkuahan mereka dan mama sengaja untuk selalu menyembunyikan peristiwa ini di belakang mu sebab mami tahu kalau kamu tau peristiwa itu maka kamu akan lebih jatuh lagi seperti saat ini juga kamu masih belum bisa merelakan kalau Rini menjadi pacar papi juga, tapi mami percaya ke kamu dapat menerima konpensasi yang di rawarkan ke kamu untuk menyentuh mami dan menggauli mami seakan suami istri mami tau ini sangat salah tapi mami juga ngak mau kamu berlarut larut dalam kesedihan, apakah kamu juga tau bagai mana perasaan papi ketika mami meminta ijin untuk menjadi kamu kekasih mami, sama saja papi juga merasakan hal yang sama” urai mami panjang lebar
Hartono berdiri dan menghampiri tempat duduk mami di ats sofa
“Serius mami mau nenemani aku selama Rini dan papi pergi” kata Hartomo
Mami hanya tersenym dan menganggukan kepalanya
“Kalau begitu mami siap siap ya aku mau ajak mami bulan madu di pantai anyer sekarang selama 3 hari ya mami menemani aku dan memadu kasih di sana tanpa ada yang mengganggu
“Ok, apasih yang ngak untuk anak mama tersayang yang masih galau ini” kata mami dan mami keluar dari kamar kerjaku setelah mecium bibir ku dengan mesra dan aku juga meninggakkan ruang kerjalu menyiapkan pakaian dan segala keperluan untuk tiga hari ke depan
Satu jam kemudian aku dan mami sudah berada di mobil ku tanpa pengawal aku dan mami menju sebuah villa yang ada di pantai anyer dan aku tahu 2 orang pengawalku menjaga aku dengan naik sepeda motor berdua dua ada 4 orang dengan memakai pakaina bebes sehingga secara berselubung menjaga keselamatan aku dan mami selama di anyer
Satu setengah jam kemudia aku dan mami sudah sampai di 2 villa yang sudah aku pesan melalui on line yang satu untuk aku dan mami yang satu lagi untuk pengawal aku, walau letaknya agak berjauhan sebab aku ngak mau terganggu dengan kehadiran mereka
Sesampainya di villa yang cukup bersar ada 2 kamar, ruang keluarga dan kolam renang ada di dalam villa tersebut
“Mami ini bulan madu kita ya, sekarang mami menjadi milik Tono sepenuh nya” kataku sambil memeluknya dari belakang sampil meremas payudara mami yang bulat sempurna di balasannya remasan payudara mami dengan remasan lembut di kontol aku yang sudah setengah berdiri
Aku lucuti semua pakaian mami dengan segera dan mami pun melaukan hal yang sama dan secara bersamaan kami berdua sudah telanjamg bulat, aku angkat tubuh telanjang mami menuju kolam renang yang ada di bagian belakang ruang keluarga dan aku menurunkan di pinggir kolam renang
Sama sama berdiri saling berhadapan tangan mami ada di pundak aku dan tangan aku kini berada di pinggang mami dan kami saling berpadangan mami tampak cantik tanpa balutan apa apa payudara masih terlihat sangat kencang dan besar dengan ukuran bra 36D dan pantat yang besar pula menantang di bawah pinggulnya dan akhirnya bibir kami saling bertemu dalam lumatan yang sangat panjang tanganku turun ke bawah kini meremasi bongkahan pantatnya sambil menciumi leher mami yang jenjeng itu dan tangan mami menggeser ke bawah dan meramasi kontolaku yang sudah tegang penuh menyundul nyundul selakangan mami
“Mami mau berenang dulu mumpung masih sore” kataku, lanjut “mami mau ikut”
“Mau dong, pokoknya kemana pacar mami ini pergi mami pasti ikut” kata mamai sambil melepas ciumannya dan berjalan kearah kolam renang dan meloncat ke dalamnya dan aku hanya tersenyum melihat mami meloncat ke dalam kolam dalam keadan bugil, aku sempat membelai kontl aku sendiri yang sudah tegang walau belum se maksimal yang bisa di buatnya dan aku menyusul mamu asuk ke dalam kolam renang
Dalam kolam kami bisa bermain air dan saling menyiran atau menyiprat air ke muka kami dan di akhiri dengan ciuman yang sangat panjang, aku tarik mami ke tepi kolam renang dan memdudukan di tepi kolam dan membuka selakangannya sehingga memek mami terlihat jelas garis melintang di atas memek mami yang tembem, aku rabai celah memek mami dan memandang wajah mamai yang pasrah sambil tersenyum, aku melihat kelentit mami sudah mulai membesar sebiji jagung aku kosok gosok dengan ibu jari aku dan ….
Bersambung
Bagian ke tiga