Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Part 34: Sebuah Perjuangan
Bagian pertama




Tasya Anggraeni

Pov Bram Kusuma

Seperti biasa aku hari Jumat sehabis jumatan aku langsung ke Semarang menemui kekasih hati dan paginya aku sempat mengadakan Brifing dengan para manager Larasati Group dan membagi tugas karena mungkin aku akan lama meninggalkan kota Solo ini ada urusan ke Jakarta juga dalam waktu yang tak terbatas dan aku selalu minta laporannya berkala setiap seminggu minimal 1 kali untuk melihat perkembangan Larasati Group ini

Waktu sudah menunjukkan jam 3 sore aku baru sampai di apartemen Tasya yang sudah menanti di ruang tamu di dalam apartemennya

“Assalamualaikun cantik” kataku sambil membuka pintu apartement Tasya

“Wallaikumsalam mas” jawab Tasya sambil berdiri dan menghampiri aku dan memberi ciuman di bibirku dan aku menerima ciumannya dengan semangat yang tinggi

“Bau rokok” kata Tasya sambil melepas ciumannya

“Maaf Tasya aku tadi ngantuk sih setir sendiri hanya di temani rokok ini” kataku sambil mengeluarkan rokok dari dalam saku jaket yang aku pakai

“Ngak papa mas, aku juga suka kok lihat laki laki merokok kelihatannya tambah macho aja tapi ngak boleh keseringen juga mengganggu kesehatan mas apa lagi mas sudah sepuh aku ngak mau lihat mas jatuh sakit gara gara rokok” kata Tasya

“Baik Tasya selalu mengingatkan aku untuk jaga kesehatan” kataku sambil aku kecup keningnya dan aku masuk ke kamar mandi untuk mandi, setelah aku lepas baju dan celana bersama CD dan kaus singlet yang aku pakai dan tak lupa gosok gigi untuk mengurangi bau nekotin agaknya Tasya ngak suka dan ketika aku menghidupkan shower dan badan ku sudah berada di bawah pancuran tiba tiba Tasya masuk kamar mandi sambil membawa pakain bersih dan menaruh nya pada hanger yang ada di dalam kamar mandi tersebut dan melangkah mendekati aku dan mengambil sabun cair dan menuangakannya ke dalam tangan nya dan mulai menggosok tubuh ku dengan sabun cair dan meratakan aku hanya diam sambil meninkmati belaian tangan mungil Tasya di sekujur tubuhku setelah selesai memandikan aku seperti bocah kecil di mandikam oleh ibu nya Tasya mengambil handuk mengeringkan tubuh ku yang basah dan mengambil pakaianku dan memakaikannya mula mula celana dalam di pakaikan ke tubuh ku kemudian celana boxer warna biru dan terakhit kaun lengan pendek di pakaikan ke tubuh ku dan mengandeng aku di dudukan di ruang tamu dan mengambil jungkat untuk merapikan rambut aku dan setelah itu semua selesai Tasya memberi ciuman di pipi kanan dan kiriku

“Nah gitu kan ganteng tenan dan wangi” kata Tasya ke arah aku
“Jeng udah mandi belum” kataku

“Belum mas, gantian saja setelah mama memandikan Bram mama mandi dulu ya awas jangan nakal” jawab Tasya sambil tersenyum

“Ya ma, tar kalau cantik mama pasti dapat hadiah dari Bram, cepetan mama mandi bau kapur” kata mas Bra

“Biarin to gini gini mas Bram paling suka, ya kan” kata Tasya

Setelah selesai memandikan aku lalu Tasya mandi sendiri dan Tasya mengajak sholat ashar berjemaah

Setelah selesai shalat aku kembali duduk di sofa, Tasya membuat minuman kopi kesukaanku dan coklat kesukaannya dan duduk di pangkuanku

“Begini kan enak mas, sudah wangi” kata Tasya sambil mencium bibir aku

Tangan aku langsung berada di pinggangnya dan merapatkan badannya ke dalam pelukanku

“Mas kangen” kata ku sambil mencium keningnya

“Aku juga kok mas” jawab Tasya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh aku dan ciumannya lebih merapat ke bibir aku sambil mengeluarkan lidahnya menggelitik bibir aku dan aku pun segera mengeluarkan lidah ku dan merespon ciuman Tasya

“Maaaassss” kata Tasya manja

Aku berhenti mencium lembut bibir Tasya kemudian menaikan satu kakinya sehingga kaki kaki mengakah di pangkuanku dan aku mulai mencium lagi bibirnya dan berusaha melepas kaus yang di pakainya dan aku tau di balik kaus itu taka da bra yang menghalanginya

Setelah kau terlepas bibir aku langsung menciumi buah dada Tasya dengan lembut

“Maaaassssss aahhhhh” kata Tasya

“Aku rindu ini Tasya, buah dadamu” kata ku

“Masss nanti malam aja ya, sebentar lagi mahrib dan issa aku malas kramas lagi” kata Tasya

“Okey Tasya, tapi ijinkan aku minum susumu barang 10 menitan ya” kataku

“Silahkan sayang ku, apapun yang mas minta pasti aku kasih” kata Tasya

Setelah 10 menit berlalu buah dada Tasya yang tadinya putih bersih tak bernoda kini ada cupangan buah karya ku ada 3 malah dan aku tersenyum melihat wajah Tasya yang cemberut

Tasya turun dari pangkuanku

“Kebiasaan mas, kalau nenen pasti tinggalin bekas” kata Tasya

Aku hanya tersenum medengar keluhan Tasya

Setelah Tasya memakai kembali kaus yang sempat aku lepas tadi

“Mas Apa parah sih kasus yang dituduhkan ke Hartono” kata Tasya

“Mas belum tau sampai dimana kasus ini berjalan nanti setelah mas ketemu sama pengacara keluarga Kartaatmaja baru bisa memastikan sampai di mana keparahan kasus ini” jawabku

“Kemarin aku sempat ketemu mama katanya pagi tadi mama ke Jakarta kembali masih bersama ayah mertuanya katanya ayahnya ngak tega meninggalkan mama sendiri di sini” kata Tasya

“Ah itu Cuma alasan mamamu saja Tasya” kata ku

“Kok bisa” kata Tasya penuh selidik

“Filling ku selalu tepat untuk menilai seseorang, kayaknya mamamu sangat dekat dengan ayahnya Hartono, mungkin juga ada apa apanya” kataku

“Ada apa apanya gimana mas” kata Tasya

“Yah gimana ya ketika mereka datang ke Solo begitu mesra dari sorot matanya kelihatan sekali walau mereka berusaha wajar wajar saja” kataku

“Jadi“ kata Tasya

“Bukan urusan kita Tasya, itu urusan keluarga Kartaatmaja sendiri, kita ngak usah ikut campur urusan asmara ayah Hartono dengan mamamu” kata ku

“Ia sih mas” kata Tasya, lanjutnya “Kemarin mama sempat titip ini untuk mas Bram yang katanya mau ke Jakarta selembar chek sebesar 100 juta sebentar aku ambilin dulu”

Tasya berdiri dan melangkah masuk kamar mengambil chek dari mama utuk mas Bram

“Ini mas” kata Tasya

“Kamu pegang aja Tasya biar nanti aku ke Jakarta nya pakai uang aku saja paling ngak ada 5 jutaan harga tiket pesawatnya” kataku

“Bener nih mas, untuk aku” kata Tasya

Aku hanya mengangguk dan tersenyum gembira melihat wajah Tasya senang

“Terima kasih ya mas” kata Tasya sambil mencium bibiru sebentar da aku sempat membelai rambutnya tanda sayang

Kami pun saling berbagi cerita layaknya suami istri aku menceritakan kegiatan aku di Solo dan Tasya menceritakan kegiatan di sekolahan

Tak terasa waktu mahrib tiba dan aku dan Tasya melakukan shalat mahrib berjemah dan di lanjutkan dikir sampai menjelang is’a dan kembali sholat is’a berjemah setelah selesai sholat is’a

“Ayo Tasya kita keluar cari makan malam di luar” kata ku

“Sebentar mas aku ganti pakaian dulu biar cantik” jawab Tasya

Tasya masuk dalam kamar berhanti pakaian dengan menggunakan kaus tak berlengan semi ketat dengan celana pendek sehingga memperlihatkan selakangan putih pakaian anak muda jaman sekarang dan aku diam saja sebab aku tidak mau Tasya kehilangan statusntya sebagai remaja aku biarkan selama masih dalam koridor kesopanan

Aku melangkah sambil menggandeng Tasya keluar dari apartemennya menuju mobil aku terparkir dan setelah kami berdua masuk dalan mobil dan aku menjalankan mobil kearah simpang lima di pusat puja sera di moll CL

Aku banyak melihat orang orang yang berpapasan dengan aku saling mengerlingkan matanya dan mungkin mereka berpendapat om om ini berjalan dengan anaknya atau cucunya melihat perbedaan usiaku tapi kalau melihat kemesraan yang terlihat oleh mereka aku dengan Tasya sehingga atau mungkin mereka juga mengira kalau aku berjalan dengan simpananku dan aku diam saja sambil tersenyum di kulum

Aku masuk disebuah resto dan memesan makanan di resto tersebut dan tidak ada hal yang penting pembicaraan saat itu dan setelah selesai makan malam aku dan Tasya berkeliling kota tanpa tujuan akhirnya capek juga dan pulang ke apartemen saja

Sesampainya kembali ke Apartemen Tasya langsung mencium bibirku dan aku membalas dan mengangkat tubuhnya dan membawanya ke tempat tidur dan menidurkannya di atasnya

“Sebentar mas cuci muka dan sikatan dulu biar lebih nikmat” kata Tasya sambil meninggalkan aku di dalam kamar dan tak beberapa lama Tasya kembali masuk ke dalam kamar sudah memakai kimono warna merah muda yang sangat pendek menurut aku sehingga kalau tangannya ke atas pantat putih nya terlihat jelas

“Mas, cuci muka dulu dan sikatan biar segar” kata Tasya sambil menarik tangan ku dan mendorong tubuh ku masuk ke dalam kamar mandi, aku langsung cuci muka dan gosok gigi dan melepas semua baju yang aku pakai dan keluar dengan memakai kimono biru kesukaan ku yang sudah di siapkan oleh Tasya

“Sini mas tiduran disisi aku” kata Tasya

Aku melangkah mendekati nya dan rebahan di sampingnya dan aku tidur terlentang dan Tasya tiduran di samping aku dengan kepala di atas dadaku

“Mas Tasya kangen ini” kata Tasya sambil mengbelai penisku dari kuar kimonoku

“Aku juga kangen ini jeng pingin nenen” kata ku sambil membelai payudara Tasya dari luar kimono, dengan sakali tarik ikatan komononya dan terlepas ikatan kimononya dan kini terlihat buah dada Tasya yang cukup menantang

“Jeng” kataku sambil mataku menetap matanya sambil tanganku berada di atas payudara sambil meremasnya pelan, Tasya merespon sambil tersenyum manis dan mengagukan kepalanya tanda setuju

Aku angkat tubuh Tasya dan aku baringkan di sisi aku dan bibirku mulai menciumi payudaranya sambil menggigit kecil kecik disekitar payudara ranum milik Tasya dan kini hanya terdegar desahan Tasya seirama dengan gigitan pada putting Tasya

“Maaassss aahhhhhh ggeeellliiiiiii” kata Tasya

Suara itu menambah semangat mudaku bergejolak dan ini membuat tegang si kopral yang selalu siap untuk di ajak tempur kapanpun dan dalam situasi apapun

Bibirku pindah ke bibir Tasya dan aksi di payudara Tasya di gantikan dengan remasan remasan dari tangan dan jari jariku sebelah kanan ciummanku bergeser kearah telinga Tasya di sebelah kanan menjadi sasaran ciumanku dan cupanganku di bawah telingga sebelah kanan

Aku naikkan tangan Tasya ke atas dan aku mulai menciumi ketiak Tasya yang sangat terawatt sekali harum walau aku sedikit tercium kecut keringat tapi itu membuat nafsu aku semakin bertambah besar tangan kanan ku yang tadi berada di atas payudara kini berpindah merabai perut Tasya yang rata dan bergerser terus ke bawah sehingga sampai menyentuh bulu halus yang tumbuh di atas vagina Tasya yang teratur rapi berbentuk segitiga terbalik setelah beberapa lama tangan kanan aku berada di perut bagian bawah kini lebih ke bawah sedikit di depan celah selakangannya dan jari ku berhenti di suatu celah yang memanjang dan aku berusaha membuka lipatan nya aku usap usap pelan yang kini sudah muali basah membasai celah celah lipatan labia mayora dan minora nya dan kini mulai terasa di jari jari ku menyentuh daging tumbuh diatas celah memek nya

“Massssss aahhhhh ggeeellliiiii bbaanngggeeeeeeett” teriak Tasya membahana di kamar tidur apartemen milik nya, Tangan Tasya merabai selakanganku dan mendapatkan sang kopral sudah dalam keadan siap

“Mas masukin aja, sudah keras gini, tapi pelan ya” kata Tasya

“Sebentar Tasya biar memekmu agak basah enak dimasuki sang kopral jeng” kataku sambil tubuh ku bergerak perlahan dan mendekatkan bibir aku kearah memekmya dan segera mencium kelentitnya yang sudah menegang

“Ahhhhh mmaaaassssss” teriak Tasya ketika bibir aku menjilati kelentitnya dan menciumnya dan ciumanku bergeser kebawah samping kiri di bawah memeknya dan aku gigit kecil dan menyedotnya dan memberi cupangan di daerah selakangannya

“Massss diapain tuuuuu mmeeemmmeeeekkk akuuuuuu” kata Tasya

Aku tidak bisa menjawab sebeb mulut ku sedang bekerja ingin membuat Tasya orgasme sebelun kontol aku bersangkar di dalam memeknya

“Maaasssss eennnaaakkkk, aakkuuuu oorrrggaaaaa mmmaassss” kata Tasya di barengi tubuh yang kejang jejang dengan mata melotot nikmat dan akhirnya tubuh Tasya diam hanya nafas yang masih terdengar tidak beraturan

Diraihnya kepalaku dan di tarik paksa sehingga tubuh aku sejajar dengan tubuh Tasya dan dengan garang Tasya menciumi bibir aku dan aku segera membalas ciumannya dan tangan aku merabai memek Tasya yang terasa sangat becek aku bimbing kontol besar aku ke gapura surga di atas memekannya dan aku tekan kontol aku dengan kuat dan blleeeessssss semua kontol aku menancap sempurna dilubang memeknya

Aku mearik nafas dalam dalam dan setelah 30 menitan pinggul aku mulai mempompa vagina Tasya dengan pelan pelan dan semakin lama semakin cepat dan mulai terdengar leguan Tasya kembali

“Maaassss ahhhhh ennnaaakkkk banget, kontol mas paling tooopppp deh” kata Tasya sambil memperketat pelukannya dengan mengkaitkan kedua kakinya melingkar di atas pinggulku

“Maassss aahhhhh, aahhhhhhh, aaahhhhh” seirama dengan entotan kontol ku ke dalam memek Tasya

“Ennak memek mu Tasya, sempit menggigit” kata Bram sambil terus ngentotin memek Tasya semakin gencar

“Maaaasss akuuu ingggiinn pipis llagiii” kata Tasta menggema di seantero kamar dalam Apertemen ini

Ayooo jeennggg dii barenngggiinnn ya” bisik Bram di dekat telinga Tasya

Pinggul Tasya pun di angkat ke atas dan di tekannya sekkuat dan kedua kaki nya yang tadi mendekap pinggul aku kini terlepas dan memberi tekanan pada kontol ku ini lah yang membuat aku ejakulasi lebih dalam

“Ayyoooo mmaassss eennngggggg” denga suara panjang dan menggema

Dalam kecapean yang amat sangat tubuhku tegulir kesamping dengan nafas masih di berkejar kejaran langsung tertidur dalam ciuman dan pelukan Tasya kekasih mudaku

Bersambung
ke bagian dua
 
Part 34: Sebuah Perjuangan

Bagian dua


Pov Bram

Hari Sabtu dan Minggu aku dan Tasya masih sempat memadu kasih kembali ada peluang sedikit aku selalu memberi dan diberi kenikmati surgawi yang terus menerus kami lakukan untuk memadu kasih antara aku dan cucuku tersayan

Hari minggu sore dengan dia antar oleh Tasya aku berangkat ke Jakarta dan menjelang malam aku sampai di Jakarta dan sudah dijemput dengan Hartono dan Rini di Bandara Sukarno Hatta dan mereka mengajak aku langsu ke kediamannya tapi aku menolak untuk tidur di rumah nya dan aku memilih tidur di hotel supaya lebih bebas dan nyaman

Senin paginya aku, Hartono, Rini dan mas Karta ketemu dengan pengacara Hartono yang menceritakan pada aku kasus ini memang termasuk berat sebeb melibatkan 2 – 3 negara tetangga dan hari berikutnya aku sempat ketemu dengan bertemu dengan Kolonel Singgih dan AKBP Hanung di markas Interpol dan dari mereka berdua memberi petunjuk supaya aku bisa membuktikan uang itu adalah milik MMC group untuk proyek proyek yang sedang tangani oleh MMC Group dan perusahaan yang ada di luar negeri itu yang masih dalam naungan MMC Group ini bisa di buktikan dengan kerja sama dengan Interpol dari masing masing Negara

Aku sendiri yang harus berangkat ke Negara Negara itu sebab akan ketemu dengan pihak Interpol di Negara Negara tersebut perjuanganku akhirnya berhasil dengan baik setelah hampir 4 – 5 minggu aku mondar mandir ke 4 negara Hongkong, Jepang dan Singapura dan Jakarta Tapi akhirnya aku bisa membebaskan Hartono dari segala tuduhan sebab mereka adalah keluargaku yang harus aku jaga keberadaannya

Selama urusan dengan keluarga Kartaatmaja aku hanya sempat pulang ke Semarang 3 kali dan 1 kali ke Solo tapi aku puas kerena usahaku berhasik dan akhir nya mempunyai dampak yang sangat baik untuk Larasati Group tanpa di harapkan Larasati bisa membangun Hotel bintang 5 di Solo atas kerja sama dengan MMC Group dengan pembagian hasil sangat menguntungkan pihak Larasati Group dengan defiden 75% untuk Larasati dan 25% untuk MMC

Setelah semua urusan selesai 2 minggu kemudian aku tunggui Tasya Ujian Negara sampai 1 minggu dan setelah itu tinggal menunggu pengumuman hasil Ujian



Rini Kusumawardhani

Pov Rini

Sepulangnya dari Solo aku mampir ke Semarang dulu untuk menengok keluargaku juga tapi selama 3 hari di Semarang aku sempat tidur di rumah Jln Sultan Agung hanya semalam selebihnya aku menemani papi tidur di Holel

“Papi mau langsung pulang ke Jakarta atau akan mememani aku ke Semarang dulu” kataku dalam perjalanan dari Solo ke Semarang

“Kalau nak Rini ngak lama di Semarangnya aku tunggu deh biar tenang aku”kata papi

“Tenag apa tenang papi” kataku

“Ya biar tenang lah dan senang bisa lebih lama pacaran dengan nak Rini dan memberi kesempatan mami dan Hartono lebih leluasa” kata papi

“Papi, pernah 3 some dengan mami dan mas Tono” kata ku

“Pernah juga nak Rini mungkin ada 3 – 4 kali aku lupa” kata papi

“Whih enak dong mami dapat 2 kontol gede gede juga” kata ku

“Kalau itu tanyakan langsung ke mami aja biar lebih jalas” kata papi

“Jadi ngiri nih sama mami, pi” kataku sambil mencium mesra pipi papi ketika kami dalam subuah mobil yang di carter oleh papi dalam perjalanan ke Semarang dan di dalam mobil hanya terdapat papi, aku, supir dan seorang bodyguar papi sedang bodyguar yang satu naik montor mengawal dari luar mobil yang di tumpangi aku dan papi

Papi langsung menarik tubuh ku ke dalam peluakannya dan merebahkan tubuhku ke dada yang bidangnya sambil mencium bibirku dan aku menyambut ciuman bibirnya dengan tak kalah mesranya bibir kami bersatu dan saling menghisap, dan ketika tangan papi menerpbos celah baju yang aku pakai dan memainkan buah dadaku dan aku mendesah keenakan tapi aku juga sadar kalau di dalam mobil dan aku melepas ciumanku ke papi

“Maaf papi, nanti di lanjutkan di holel saja atau di rumah aku” kata aku

“Ya maaf nak Rini aku kilaf terbawa suasana”kata papi sambil membetulkan duduk nya dan tangan nya masih di antara pinggang ku dan aku masih merebahkan kepalaku di pundak papi dan ini nyaman sekali hanya senyuman menghiasi bibir kami dan pabdangan mata kami saling menatap masra

Setengah jam kemudian aku dan papi sudah berada di sebuah hotel di kawasan simpang 5 Semarang dan papi langsung mengajak aku masuk ke dalam holel dan hanya memesan 1 kamar tidur saja denga singgel bed untuk kita berdua

Sesampainya kami di dalam kamar hotel papi sudah tidak sabar lagi langsung menciumku yang masih berdiri di ambang pintu setelah bel boy menaruh koper koper kami di dalam kamar hotel dan setelah di beri tip oleh papi dam segera keluar meninggalkan kamar kami

“Ih papi bikin kejutan aja” kata ku

“Ya nak Rini aku sudah ngak tahan ingin menyetubui nak Rini, entah kenapa kalau berdekatah dengan nak Rini hawanya ingin ML melulu” kata papi

“Kok sama ya pi seperti kalau aku bedekatan dengan mas Tono atau papi hawanya ingin bermesraan terus” kata ku

Holel bintang 5 cukup besar juga tempat tudur luas ada sofa di depan TV 48 in cukup besar, kamar mandi semi terbuka yang di batasi oleh kaca setengah buram

“Ya mungkin kita sudah di takdirkan berjodoh walau tidak pernah bisa menikah secara resmi dan ini pun sudah membuat aku dan mami cukup bahagia, itulah nak Rini keadaan yang sebenarnya dari keluarga Kartaatmaja kelihatan besar dan tegar tapi kenyataan sangat rapuh” kata papi

Kemudian papi menggandeng tanganku membawanya di sofa dan di pangkunya aku dan diciumnya bibir dan bibir kami mulai bersatu kembali dengan sangat trampil papi melepas baju yang aku pakai satu persatu dari blester merah muda dilepasnya melalui kepalaku bersama bra putih yang aku pakai buah dadaku sebera menggantung bebas sambil menciumi bibi aku dan tak lama aku sudah telanjang dada dan kini bibir papi segera memciumi buah dadaku yang kiri dan meremasi buah dadaku yang kanan dengan tubuhku masih dalam pangkuannya dan aku pun tak mau kalah tanganku juga meleps jaket dan baju yang dipakainya selembar demi selembar dan melemar di lantai begitu saja dan setelahnya kau hanya mampu meresakan kenikmatan yang luar biasa dan tanganku hanya mampu meremasi rambut papi yang sudah dua warna itu

Padahal baru semalam papi mengeluarkan pejunya ke dalam memek aku sampai 3 kali dalam waktu 2,5 jam dan aku selalu mengerang selama pertempuran dengan papi semalam dan aku sudah tidak terhitung lagi berapa kali aku keluar membuat tubuh lemas dan aku melayang ringan seakan terbang ke angkasa raya aku ngak bisa membayangkan kalau aku di garap oleh papi dan mas Tono mungkin sampai 6 – 7 jam aku akan melayang layang di udara ach betapa nikmatnya

Siang itu selepas dari Solo papi dengan stamina yang masih tinggi menciumi aku dengan penuh nafsu dan aku berusaha mengimbangi nya

“Nak Rini Pindah ke tempat tidur aja biar nyaman” kata Papi

Akupun segera berdiri dari pangkuan papi dan melepas rok bersama cdnya yang aku pakai sampai telanjang bulat dan melangkah ke tempat tidur sambil tersenyum dan papi juga melepas celana panjangnya sampai celana dalamnya sekalian dan dalam keadan bugil melangkah di tempat tidur aku sempat melihat kontol besar papi ikut melenggak lenggol kekiri dan kekanan walau belum maksimal benar dan aku tersenyum melihat peristiwa ini dan pandangan papi selalu tertuju pada buah dadaku yang juga bergoyang naik turun

Sesampainya di tempat tidur aku duduk di tengah tempat tidur dan membuka selakanganku selebar mungkin seakan aku baru pamer betapa indah dan nikmatnya memek ku calon bapak mertuaku

Papi memandang aku dan tersenyum sangat manis dan duduk di tepi tempat tidur dan merebahkan tubuhnya persis di depan memek ku sehingga mulut papi berada di sisi atas memek ku, pandangan papi terus kearah memek ku yang merekah merah bagai buga mawar indah

Diusapnya kaki kananku dan mulai menciumi kaki ku dari menciumi sampai mengulum ujung jari jari kakki ku dan perlahan merambat ke atas hingga sampai di pangkal pahaku dan memberi cupangan di pangkal pahaku debelah kiri, aku terkecut sekali seumur umur baru kali ini pahaku di cupangai rasa geli tentunya di tambah sensasi sakit tapi enak sampai merah di paha bagian dalam kiriku yang tadinya putih bersih kina ada noda berwarna merah kehitaman sangat kontras dengan warna pahaku yang berwarna putih mulus

Mulut papi masih di paha kanan dan tangan papi mulai merabai memek aku dan membuka labium mayoranya yang berwarna coklat muda dan mengusap membelah semakin dalam dan membuka lipatan labium minornya yang tampak cerah aku tak kuasa menahan kenikmatan yang diberikan oleh papi

“Ahhhhhh paappiii ggeeliiiii piiii” teriakku membahana di seantero kamar hotel bitang 5 tersebut sambil tangan kanannya membelai belai memek aku sehingga memek aku mulai basah, papi berhenti sebentar kemudian tiduran di bawah selakangan ku dengan kepala di atas memek aku kedua tangannya menyusup di balik paha langsung memerobos menjamah patu daraku dan memeinkan putting nya

Papi tidak menghiraukan teriakan ku malah menusuk lidah nya masuk ke lubang peranakanku dan setelahnya bibir papi mulai meciumi kelentitku dan di mainkan dengan lidahnya dan ketika kelentit ku mendapat sedotan yang amat kuat dari mulut papi aku hanya bisa berteriak teriak keenakan

“Papi mmmaaauuuu orrggaaaaa” kataku

Papi langsung mempercepat tusukan 2 lidah yang menjulur ke lubang peranakanku

“PPaaaappiiiii accchhhhhh” teriakku dan sseerrrrtttt sseeerrrrrttttt sseeerrrrrttttt cairan cintaku tumpah ruah dan membasahi mulit dan bibir papi setelahnya papi memendang aku dengan sorot mata kepuasan karena bisa membuat aku orgasme hanya dengan tangan dan mulut nya

“Ahhhh papi jahat” kataku sambil mencubit lengannya dengan mesra dan papi membalas nya dengan senyuman

“Enak kan nak Rini sampai teriak teriak sekeras itu” kata papi

Setelah beristirahat sebentar papi bergeser sedikit kini pangkal pahaku di naikkan di atas pangkal pahanya dan papi berjongkok sambil memegang penis nya sendiri dan di gosok gosok kan nya ke memek ku yang sudah basah kuyup, di tekan kontol besar papi masuk ke lubang peranakanku dengan sekali tekan langsung masuk mentok sampai dasar vaginaku

“Aaahhhhhhhhh ppaaaaapppiiiiiii” suara ku panjang sambil merasakan gesekan benda asing yang meluncur masuk ke memek aku dengan cepat seirama dengan sodokan kontol papi ke dalam memekku

Dan papi mendiamkan sebentar kontol besar nya masih dalam keadaan masuk penuh ke dalam memekku setelah 10 – 15 detik papi mulai menjalankan aksinya memaju mundurkan pinggul nya yang membuat dorongan kontol besarnya masuk keluar di dalam memek ku

Dan aku mulai merasakan seperti melayang layang dengan erangan keras dan teratur diserat desahan yang terus menerus dengan rancauan kata kata “Entot terus papi, ini enak bangeeettt, lebih sepat lagi papi, ohhhhhh betapa enaknya kontol papi ohhhhh, duh gustiiii enak bangetttt” kataku semakin mambahana dan akhirnya

“Nakkkkk RRiinniiiii enak memekmu oh ….” kata Papi dan chooottt chhooottt chooottt dan pingul ditekan kebawah dengan kras dan alu merespon dengan memutar mutas pangkal pinggulku sehingga penis papi yang berada di memekku terus menerus nyundul nyundul peramakamku yang paling dalam

“Iaaa papiii teeerrruussss sssshhhh aahhhhh dan akhirnya ngggeeehhhh …” kata ku sambil memejamkan mataku sambil mengelurkan cairan cintaku menghambur keluar, sseeerrrrtttt seerrrttttt sseerrrrtttt

Kedua cairan cita bertemu dalam wadah vaginaku dengan rasa bahagia menyelimuti jiwa kami berdua dan papi bergeser ke samping dengan membawa tubuh ku miring sehingga kami tetap berhadap hadapan dan kontol papi masih menanjap di lubang vaginaku mmaaannnttttaaapppp

Setelah makan siang kami lanjankutkan lagi pertemuan asmara antara aku dan papi dan malammya walau hanya raba rabaan tubuh kami yang bertelanjang memeng sengaja sebelum tidur kami lepas semua pakaian yang melekat dengan harapan bangun tidur kalau horny langsung tancap pagi hari subuh papi bangun dan membangunkan aku dengan memasukan penis gedenya ke dalam memeku setelah di jilati sampai basah

“Ohhhh papiiii gilllaaaa niiihhhh nikkmmat, bangun tidur langsung dimasukin kontol besar ke dalam memekku dengan kontol besar papi, iinnniiii …. ennnaaakkkkk benaarrr” kataku

Siangnya papi aku ajak ke conter Kusuma Butik melihat galerey pakaian jadi ku dan papi sangat berkesan dan mengusulkan di kembangkan galeri yang aku punya minimal di setiap kota kabupaten punya cabang untuk daerah jawa tengah saja dulu tentang modal bisa diatur asal ada kemaunan untuk berkembang pasti jalan kata papi memberi motivasi ke aku dan aku hanya menganggukan kepalaku saja

Malam harinya kami sempat bermesraan semalaman bercinta sampai pagi sampai kamis pagi aku kembai kerumah dan sempat bertemu denganTasya untuk memberikan chek senilai 100 juta untuk papa Bram

Jumat pagi aku dan papi besama ke 2 bodygourt nya kembali ke Jakarta soalnya malam minggu papi punya acara di puncak bersama keluarga nya

----skip----



Hartono



Mami

Pov Hartono

Sungguh aku sangat cemburu semenjak papi mengantar Rini kekasih aku pergi berdua dengan ayah aku sendiri

Baru tadi siang aku mengantar Rini dan papi menuju bandara Sukarno Hatta melepas mereka berdua untuk menemui calon ayah mertuaku untuk meminta bantuan agar khasus yang menjarat aku dalam hukum segera dapat di atasi berapapun biayanya

Seperti biasanya kalau aku baru galau aku duduk berlama lama di ruang kejaku di lantai 2 rumah aku rasa cemburu aku sudah sampai puncaknya untung mami tahu keadaan aku dan mendekati aku

“Sayang sudah lah engkau harus bisa melepas rasa cemburumu itu dan ubah menjadi rasa sayang yang besar ke tunanganmu nak Rini dan mami percaya kalau kamu mampu untuk mengatasi semua ini kan masih ada mami yang selelu siap untuk menemanimu dan melayani semua nafsumu salurkanlah nafsumu ke mami yang siap melayani selama papi dan nak Rini ke Solo dan Semarang” kata Mami, setelah menghirup udara yang cukup banyak selanjutnya “Ketika pertama kali Mami tahu kalau papi mu berselingkuh dengan sekretaris nya mami juga merasakan kecemburuan yang sangat besar sampai mami menganjam papi untuk bercerai dengan mami wanita mana si yang suka di mandu tapi akhirnya papi mau melepas sekretarisnya dan memecatnya dengan hormat dan memberi pesangaon cukup banyak juga dan kamu tahu bagaimana mami mengambil keputusan untuk merelakan papi berselingkung dengan calon mamtu ku sendiri ada perang batin yang terus terus menghantui mami, tapi akhirnya mami bisa melepaskan ketika mami, papi dan Maylan main bersama itu awal dari perselingkuahan mereka dan mama sengaja untuk selalu menyembunyikan peristiwa ini di belakang mu sebab mami tahu kalau kamu tau peristiwa itu maka kamu akan lebih jatuh lagi seperti saat ini juga kamu masih belum bisa merelakan kalau Rini menjadi pacar papi juga, tapi mami percaya ke kamu dapat menerima konpensasi yang di rawarkan ke kamu untuk menyentuh mami dan menggauli mami seakan suami istri mami tau ini sangat salah tapi mami juga ngak mau kamu berlarut larut dalam kesedihan, apakah kamu juga tau bagai mana perasaan papi ketika mami meminta ijin untuk menjadi kamu kekasih mami, sama saja papi juga merasakan hal yang sama” urai mami panjang lebar

Hartono berdiri dan menghampiri tempat duduk mami di ats sofa

“Serius mami mau nenemani aku selama Rini dan papi pergi” kata Hartomo

Mami hanya tersenym dan menganggukan kepalanya

“Kalau begitu mami siap siap ya aku mau ajak mami bulan madu di pantai anyer sekarang selama 3 hari ya mami menemani aku dan memadu kasih di sana tanpa ada yang mengganggu

“Ok, apasih yang ngak untuk anak mama tersayang yang masih galau ini” kata mami dan mami keluar dari kamar kerjaku setelah mecium bibir ku dengan mesra dan aku juga meninggakkan ruang kerjalu menyiapkan pakaian dan segala keperluan untuk tiga hari ke depan

Satu jam kemudian aku dan mami sudah berada di mobil ku tanpa pengawal aku dan mami menju sebuah villa yang ada di pantai anyer dan aku tahu 2 orang pengawalku menjaga aku dengan naik sepeda motor berdua dua ada 4 orang dengan memakai pakaina bebes sehingga secara berselubung menjaga keselamatan aku dan mami selama di anyer

Satu setengah jam kemudia aku dan mami sudah sampai di 2 villa yang sudah aku pesan melalui on line yang satu untuk aku dan mami yang satu lagi untuk pengawal aku, walau letaknya agak berjauhan sebab aku ngak mau terganggu dengan kehadiran mereka

Sesampainya di villa yang cukup bersar ada 2 kamar, ruang keluarga dan kolam renang ada di dalam villa tersebut

“Mami ini bulan madu kita ya, sekarang mami menjadi milik Tono sepenuh nya” kataku sambil memeluknya dari belakang sampil meremas payudara mami yang bulat sempurna di balasannya remasan payudara mami dengan remasan lembut di kontol aku yang sudah setengah berdiri

Aku lucuti semua pakaian mami dengan segera dan mami pun melaukan hal yang sama dan secara bersamaan kami berdua sudah telanjamg bulat, aku angkat tubuh telanjang mami menuju kolam renang yang ada di bagian belakang ruang keluarga dan aku menurunkan di pinggir kolam renang

Sama sama berdiri saling berhadapan tangan mami ada di pundak aku dan tangan aku kini berada di pinggang mami dan kami saling berpadangan mami tampak cantik tanpa balutan apa apa payudara masih terlihat sangat kencang dan besar dengan ukuran bra 36D dan pantat yang besar pula menantang di bawah pinggulnya dan akhirnya bibir kami saling bertemu dalam lumatan yang sangat panjang tanganku turun ke bawah kini meremasi bongkahan pantatnya sambil menciumi leher mami yang jenjeng itu dan tangan mami menggeser ke bawah dan meramasi kontolaku yang sudah tegang penuh menyundul nyundul selakangan mami

“Mami mau berenang dulu mumpung masih sore” kataku, lanjut “mami mau ikut”

“Mau dong, pokoknya kemana pacar mami ini pergi mami pasti ikut” kata mamai sambil melepas ciumannya dan berjalan kearah kolam renang dan meloncat ke dalamnya dan aku hanya tersenyum melihat mami meloncat ke dalam kolam dalam keadan bugil, aku sempat membelai kontl aku sendiri yang sudah tegang walau belum se maksimal yang bisa di buatnya dan aku menyusul mamu asuk ke dalam kolam renang

Dalam kolam kami bisa bermain air dan saling menyiran atau menyiprat air ke muka kami dan di akhiri dengan ciuman yang sangat panjang, aku tarik mami ke tepi kolam renang dan memdudukan di tepi kolam dan membuka selakangannya sehingga memek mami terlihat jelas garis melintang di atas memek mami yang tembem, aku rabai celah memek mami dan memandang wajah mamai yang pasrah sambil tersenyum, aku melihat kelentit mami sudah mulai membesar sebiji jagung aku kosok gosok dengan ibu jari aku dan ….

Bersambung
Bagian ke tiga
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd