Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Part 34: Sebuah Perjuangan
Bagian ke empat




Rini Kusumawardhani



Hartono Kartaatmaja

Lanjut …

“Aku tahu mas baru di landa cemburu, yang amat sangat dan aku sunggung memahami perasaan mas kepadaaku dan ini adalah bukti kalau mas sungung mencintai aku dengan tulus dan ingin melindungiku selalu, terima kasih mas” kata Rini, dan menghela nafas yang dalam dan lanjutnya “Kalau mas kemarin tidak memberi harapan pada papi untuk bisa bermesraan denga aku tentunya aku akan menolak ketika papi menyatakan cintanya kepada aku ketika penerbangan dari Jakarta ke Solo tempo hari, dan aku serahkan badan aku untuk di nikmati papi karena ijin dari mas Tono sehingga terjadi hingga kemarin lusa karena hari terakhir aku tidur di rumah ku sendiri dan pagi hari nya kau langsung ketemu papi di bandara dan naik pesawat bersama dengan papi”

“Ya Rin, aku memeng sangat cemburu sebab aku teringat pada Maylan yang selingkuh dengan papi di belakang aku sehingga aku sampai saat ini masih curiga apakah Ester itu anakku atau anak papi, jujur itu menjadi pikiranku setelah aku tau kalau Maylan berhubungan dengan papi semenjak aku bertunangan dengan nya dan aku sebenarnya aku ngak mau terulang lagi untuk yang ke dua itu saja” kataku

Pov Hartono

“Sayang aku kali ini masih menggunakan bid control jadi aman untuk saat ini tapi nanti nenti setelah kita nikah mungkin bisa di bicarakan lagi itu pun kalau mas Tono setuju kalau mas Tono ngak setuju juga ngak papa kok aku akan menolak kalau papi mau menggauli aku lagi sebab aku terlanjur sayang dengan mas Tono seorang bukan dengan papi mas walau diatas ranjang sama sama perkasanya” kata Rini
“Tapi mas juga harus konsekwen atas sikap mas Tono ini, kita harus hidup normal aku lepas dari papi mas juga harus bisa lepas dari mami itulah yang aku maksud denga hidup normal sebagai suami istri” kata Rini selanjutnya
“Makanya aku bingung kali ini dik” kata ku, lanjutnya “Dilain pihak aku sangat mencintaimu dan ingin melindungi kamu semempu aku sebagai suami istri yang normal tapi di lai pihak aku juga ngak bisa lepas dari mami yang sudah banyak berkorban untuk aku dan keluarga”
“Kalau begitu mas Tono egois mau enak sendiri, mau dapat memek aku juga mau dapat memek mami sebagai ibu kandung mas sendiri tapi menolak kontol lain untuk mendapatkan memek aku dalam hal ini kontol papi” kata Rini
“Makanya aku bingung sekali Rin” kataku sambil ku rengkuh tubuh Rini ke dalam pelukanku dan Rini membalas pelukanku dengan ciuman bibir kami menyatu
“Mas, berdamailah denga dirimu sendiri” kata Rini dalam celah celah ciuman nya
“Jadi aku harus bagai mana Rin” kataku
“Kita lihat besok malam kita akan main berempat mas Tono, aku, papi dan mami itu rencana papi kemarin, mangkanya papi mengajak pulang hari Jumat ini sebab hari Sabtu dan Minggu rencana ada weekand bareng kita berempat” kata Rini, lanjutnya “Dan sekatang aku milik mas seorang dan selamanya dan aku akan menjadi milik mas Tono dengan papi ataupun tidak dengan papi”
Aku pandang Rini dengan pandangan sangat mencintainya dan takut akan kehilangan lagi seperti aku kehilangan Meylan istriku
“Sayang aku takut kehilangan kamu dik seperti aku kehilangan Maylan walau aku juga merasa bersyukur dengan kehilangan Maylan mendapat pengganti yang lebih baik dan bisa menjadi pendorong kehidupanku kedepannya” kata ku
“Itulah mas dalam hidup ini harus ada kejujuran dan tanpa kejujuran akan menghancurkan kehidupan diri sendiri seperti parkawinanku dengan Jhon Wirasakti tidak ada kejujuran maka hancurlah sebuah keluarga yang sudah di bina belasan tahun mas, jadi dengan satu kata jujur merupakan kunci kahidupan, walau sangat sulit untuk berkelakuan jujur” kata Rini
“Terima kasih Rin telah mengingatkan aku untuk tidak egois dan selelu jujur” kataku dan ku akhir dengan ciuman yang sangat panjang karena rasa rindu dengan Rini sang kekasih hati
“Ayok dik pindah ke dalam kamar lagi, dan setelah itu kita cari makan malam ya” kata ku
“Gendong mas” kata Rini manja
“Manja amat sih” kataku sambil berdiri mengangkat tubuh Rini dan membawanya ke tempat tidur dan aku mulai melepas pakaian Rini semuanya termasuk cd dan branya sesingga Rini bugil dan kini tidur terlentang di tenggah tengah tempat tidur dan aku segera melepas celana boxser yang aku pakai dan dari tadi sudah telanjamg dada setelah dilepas dengan Rini dari awal kedatangan kami dari bandara tadi
Setelah kami sama sama telanjang aku segera tidur di samping Rini dan memberi ciuman dan merabai payudara Rini dan memainkan putting nya
“Mas geliiiii” kata Rini di samping desahan dan tarikan nafas yang mulai tidak teratur Rini membali tubuhnya menghadap ku dan memainkan penis ku yang sudah mulai menbesar dan di kocok kocok dengan lembut sehingga aku pun merasa enak sekali di daerah selangkangan walau tadi malam sampai pagi penis ini memberi kepuassan kepada mami
Ciuman ke mulai ganas tidak lagi di bibir Rini tapi sudah bergeser kearah daun telinganku dan memberi cupangan di bawah leher ku dan aju segera mengangkat tangan Rini ke atas dan ciumanku kearak ketiak Rini yang bersih dari bulu putih tak bercacat dan bau wangi dedoran yang Rini pakai Bibir aku terus berrgerilya di antara ke dua biah dadanya dengan usapan jari jari ku dan kecupan bibir aku sehingga desahan dan leguan dari mulut Rini mulai terdengar membahana di antero kamar hotel itu.
Aku duduk diatas Ranjang dan menarik tubuh Rini supaya duduk membelakangi diriku sambil berciuman bibir kami tangan kanan aku diatas payudara kanan Rini dan tangan kiri aku langsug turun ke bawah menerobos vagina Rini yang sudah tidak terhalang dengan selembar benang pun terlepas ciumaku di bibir Rini dan kini bermain main di leher jenjeng Rini aku balas dengan memberi cupangan di bawah telinga kanannya sambil memainkan daun telinga dan anteng Rini yang melekat di telinga kanannya
Tangan Rini pun mencari celah di antara bongkahan pantatnya dan merabai penis aku yang sudah tegang maksimal
“Mas udah basah memek aku” kata Rini, lanjutnya “Masukin ya sayang, memek aku kangen dengan kontol mas yang ini” kata Rini sambil meremas remas lembut kontol aku
Menengar permitaan Rini aku langsung bergeser dan menidurkan Rini kembali di tempat tudur dan menatur pinggul Rini aku ganjal dengan bantal sehingga memek nya kelihatan mencuat ke atas dan aku memposisikan tubuh aku di atas tubuh Rini dan kontol aku berhadapan langsung dengan memek Rini, tapi sebelun aku masukan kontol alu ke memek Rini aku ingin menciumnya terlebih dahulu, aku geser tubuh aku agak menjauh dari pantat Rini dan merebahkan Tubuh aku dan bibir aku diatas memeknya
Mula mula aku cium kelentit Rini sebesar biji jagung itu aku cium sebetar dan kemudian aku sedot kenyot Rini dengan tenaga sedot yang cukup kuat
“Maaaasssss oohhhhhhh” kata Rini panjang sambil mata nya terbelalak karena kaget dengan tiba tiba kelentit nya di sedot dan di kenyot dengan keras dan aku pandang wajah Rini semakin mememerah karena horny
“Mas nakal banget sih” kata Rini samba tersenyum setelah mata kami saling beradu
Aku buka lebar memek Rini dan telihat 3 lubang di sana dan aku tiup lubang yang paing besar di daeran minornya yang kelihatan merah
“Apa sih mas bikin kaget aja” kata Rini lagi tapi tak aku dengar kan langsung aku cium bibir memek nya yang sudah basah aku tiduran agak tiarap dengan kepada di atas memek Rini dan satu tangan keu menyusup di celah celah pahanya langsung ke buah dadanya dan membelai payudara Rini dengan lembut dan sekali kali memelintir ujung putting nya dan tangan yang satu lagi masuk ke dalam lubang memeknya dan mulai mengkocoknya maju mundur dan bibir dan lidah aku masih berada di atas kelentit
“Massss ini eennnnkkkk sekaliiii aahhhhh ooohhhhh” rancau Rini
“Terussss masss enaaakkk sekaaalliiii sedot itil aku maassss ohhhhh” teriak Rini sambil badan dan kepakanya selalu berontak kekiri dan kekanan tapi kedua kakinya tertahan oleh tubuh aku
“Maaaa oohhhhhh eennnaaakkkk sekkaaaliiii ohhhhh maaaasssss” teriak Rini seperti cacing yang kepanasan melenggak lenggok erotis sambil mendesis desis enakam
“Massss akuuu keluuaarrrrr” cerit Rini tertahan dengan gerakan yang kejang kejang sambil menyemprot cairan cinta kearah mukaku sehingga mukaku belepotan cairan cinta dan aku diamkan sebentar sambil menerima semburan cairan cinta Rini ke muka aku
“ihhhh masss jahhaaatttt” kata Rini di celah celah nafas yang tidak teratur
Setela agak satai badanku ditarinya sejajar dengan tubuh Rini dan
“Mas ajooo di masukin kontol mas ke memek aku, dari tadi di tunggu kok malah dibikin banjir sih” kata Rini
“Aku senag memek yang banjir dik Rini biar enek mesuknya dan dik Rini ngak kesakitan” kataku sambil menggeser pinggul ku tepat diatas pinggul Rini dan Rini memegang kontol aku dan menggesek sesek kan ke memeknya sekitas 6 – 7 kali gesekan
“Sekarang dorong sayang” kata Rini
Tanpa ragu ragu lagi aku dorong dengan sekuat tenaga dengan sekali tekan masuk semua kontol aku di memek Rini bleeeeeessssss enak sambil merasakan jepitan memek rini yang terasa masih sempit sesempit memek mami walau mereka sama sama sudah punya akan mami satu dan Rini 2 tapi nikmatnya sama menpunyai sensasi sendiri sendiri setelah bendiamkan sebentar 30 detik aku mulai memaju mundurkan pinggulku dan mendorong kontol aku masuk keluar dalam lubang memek Rini yang sudah basah sehingga lancar dalam masuk lubang basah milik Rini
Aku mencari celah celah kemana tusukan kontol aku mengarah dan mencari titik g – spot nya aku ingim membuat Rini terkencing kencing da;am bersenggama lagi seperti tadiakhirnya aku menemukan titik itu sehingga pinggul Rini merespon goyangan pantat aku dengan memutar pingulnya kekiri dan kenan
“Masss ini enakkkk sekaliiiiii” kata Rini di samping putaran pinggulnya yang semakin cepat sambil menekan ke atas sehingga sampai suatu saat Rini menekan pinggulnya keatas dan aku tahan sehingga 20 detik tahan nafas dan aku merasakan cairan cinta Rini membasahi kontolaku yang sudah basah semakin basah
Dalam kejang kejang kali ini sunggung indah dan semakin lama semakin melemah dari kejang kejangnya langsung aku genjot kontol aku dengan kecepatan tinggi dan dalam waktu yang singkat Rini berteriak terial lagi keenakan kembali
“Masss giillllaaaa iinnniii tammmbbahhhh ennnaaakkkk teruuuusss yaaang kennncenggggg” kata Rini
“Ohhhhhhh aku keluar massss” kata Rini
“Di baareenggginn n dikkkk” kata ku
“Ohhhhhh” kata Rini seeerrrrttttt sseeerrrrrttttt sseeerrrrrrrtttttt cairan cinta Rini keluar lagi
“Ahhhhhhh” kata ku sambil nenekan penisku sampai ke peranakannya dan chhoooottttt chhooottttt chhhoooooootttttt sampat 4 kali dan aku lemas dan jatuh menimpa Rini dan menggulirkannya ke samping
“Terima kasih dik” kataku sambil mencium kening Rini
“Aku juga terima kasih mas selalu ada untuk aku” kata Rini
Setelah istirahat sebentar aku dan Rini melangkah bergandengan menuju kamar mandi dan mandi bersama saling membiri dan menerima saling sabun menyabuni badan kami di selingi dengan ciuman dan rabaan yang selelu menyertai canda tawa kami dan hampir satu jam sendiri kami mandi bersama dan setelah ganti baju dan aku dan Rini keluar dari kamar hotel mencari makan di sebuah resto di kawasan moll anggrek dan makan malam kami pun berakhir dan aku ajak Rini ke discotiek untuk melepas rillek kehidupan malam di Jakarta ini
Kami pulanh menuju apartemen kembali udah pukul 2 dini hari dan sesampainya kami langsung tidur bangun bangun aku dapatkan Rini sudah menciumi kontol ku dengan oral aku kaget tapi hanya sekejap dan setelahnya kami ML lagi sampai 2 ronde tau tau sudah jam 12 siang langsung mandi karena menurut rencana kami akan bertemu dengan papi dan mami jam 1siang di Villa milik keluarga kami di puncak pass

Sabtu siang



pov mami
Setelah aku dan Hartono anakku sampai di bandara internasional Sukarno Hatta aku melihat perubahan sikap dan sinar mata anakku menjadi lain sekali setelah melihat kemesraan yang di perlihatkan oleh papi dan calon mantu ku Rini dan terasa sekali aura tidak senangnya, aku hanya bisa memegang tangannya lebih keras tapi tampaknya tidak membuahkan hasil dan kami hanya bas basi sekedarnya dan anakku Hartono mengajak calon istrinya untuk menginap di hotel dan kami berpisah aku dan papi pulang ke rumah dan Rini dan anakku Hartono ke hotel milik Hartono
Dalam perjalanan aku dan papi duduk berdampingan dan tangan papi terus ada di pundakku dan mencium pipi kananku dan aku tidak merespon sebab pikiranku selalu pada anakku Hartono dan aku tetap diam sebab di mobil yang aku tumpangi ada supir dan bodyguard papi yang mengawal kami pulang dan aku hanya bisa senyam senyum sendiri
Sesampainya di rumah
“Papi tu selalu ngak bisa lihat situasi” kata mami menegur papi sesampainya di rumah
“Eh … mi, datang datang kok marah marah sih, kesalahan papi apa” kata papi
“Papi tu ya ngak bisa lihat situasi, lihat tu anak mu si Tono begitu cemburunya ke papi setelah tadi melihat papi begitu mesra bergandengan tangan dengan Rini dan itu membuat Tono jadi cemburu bukan hanya Tono saja juga mami cemburu kok sama papi” kata mami
“Sudah sini duduk sini dulu, tar papi jelasin biar mami juga ngerti kondisi saat ini” kata papi
Di tariknya tangan mami duduk di pangkuan papi di sebuah sofa di dalam kamar mereka sambil melingkarkan tangan papi ke pinggang mami yang ramping
“Bukan nya papi bikin olah dan tidak tau kondisi dan raut wajah Tono yang begitu kesal ke papi dan papi tau kok tapi memeng ini biar menjadi pelajaran untuk Tono betapa suntuknya ketika pasangan hatinya berduaan dengan priya lain walau itu anak atau ayahmua sendiri” kata papi, lanjutnya “Biar Tono juga sadar kalau dulu ketika pertama kali mami bermain dengan si Tono papi juga mengalami seperti dia hawanya ingin marah saja, soal kecil bisa maenjadi besar sampai di kantor tidak ada staff atau sekretaris yang berani mendekat sampai satu minggu keadaan itu berjalan dan akhirnya setelah mami dan si Tono bilang kalau nanti Tono punya istri lagi mau lah Tono merelakan istrinya menjdi pacar aku masih ingat kan mami akan janji Tono”
“Ia si pi, tapi ngak usah se agresif kayak gitu juga” kata mami
“Mami dari mana kok bisa sama sama dengan Tono” kata papi
“Kan papi bersenang senang denga Rini calon mamtu aku aku juga bersenang senang dengan Tomo ke pantai anyer untuk honey mount bersama anak mu Tono” kata mami
“Nah itu kan, mami dengan Tono bulan madu boleh dong papi dan Rini juga bulan madu”kata papi sambil menarik wajah mami dan di ciummnya bibir istri tercinta dengan penuh kasih sayang
“Mami tetap nomer satu di mata papi, malah cinta papi semakin besar ke mami walau papi disugui Rini yang jauh lebih muda dari mami” kata papi
“Masak pi, kok kita sama ya pi, aku juga merasa lebih cinta ke papi dan sayang mami lebih dari segalanya ke papi walau kemarin sudah bersama Tono anakmu tapi seakan ada perasan yang mami ngak mengerti kalau baru berhubungan dengan anak mu sendiri”
“Itu tandanya kita saling cinta dan kasih sayang selalu ada walau di sana ada orang lain yang jauh menggairahkan dari kita” kata papi sambil mencium kening mami dan mami merasakan ciuman di keningnya dengan sejuta syukur ke Semesta karena anugrah cinta yang begitu besar
“Mam, papi kangen nih” kata papi sambil merabai payudara mami yang tampak lebih besar dari biasanya
“Mami juga kangen sama papi sedah 3 hari di tinggal walau secara sex tidak kekurangan dan ada sesuatu yang mami rasa kehilangan kalau papi ngak ada di samping mami“ kata mami
Papi berdiri dari sofa dan mencium bibir mami dengan sangat mesra dengan tangan tangan melepas gaun yang di pakai mami dam mami pun dengan relek juga melepas baju yang di pakai papi dan sebentar saja mereka sudah telanjang bulat dan terlihat penis papi sudah tegang maksimal dan mengangguk angguk setelah di belai dengan tangan mami dan leguan terdengar dari mulut papi
Papi mengangkat tubuh mami dan di bawa ke tempat tidur dan menelentangkan tubuh mami diatasnya dan papi merebahkan diri di samping mami dan wajah mereka saling berhadap hadapan dan ciuman pun ngak bisa di elakkan lagi dengan mata terpejam mami menerima ciuman papi yang sangat lembut penuh kasih sayang
“Ahhhhhh paaappiiiii” desah mami ketika tangan papi meremasi payu dara mami yang semakin keras dan memainkan putting nya Tangan mami berseser ke bawah mencari batang penis papi dan di remasnya dengan sangat hati hati seakan benda yang mudah sekali pecah
Ciuman papi berbeser kearah telinga kanan mami dan memainkan telinganya serta menggigit kecil kecil di sekitar leher di bawah daun telinganya sehingga leguan leguan kenikmatan mulai terdengar diantara desahan nafas yang tersenggal senggal
Permainan semakin panas bibir papi kini mulai menciumi buah dada mami dan tangan kanan papi mulai menyusup kearah vagina dan membelainya dengan pelan mengikuti celah pada vagina mami dari atas kebawah dan di ulang ulang sehingga vagina mami terasa basah di jari jari papi setelah basah jari jari papi focus ke kelentit mami yang ada di pucuk atas vagina mami di usap usap agak keras dan menekan kelentit mami di cubit cubit dengan jari dan jempol papi
“Masssss ini enak bangeeeeett mas … terussss mmaasssss ….. aahhhhh“ racau mami di selah nafas yang mulai memburau dan itu membuat papi tambah senagat dalam menggosok gosok kelentit dan kini bibir papi pindah ke memek mami menciumi labia mayora dan minoranya sehingga mami kini merasakan cairan cintanya sudah ada di ambang vaginanya
“Maaassss aakuuuuu kkeelluuuaaarrrrr” kata mam dan seeerrrrtttt seeerrrrttttt seeeerrrrrttttt dan papi menghentikan ciumannya dan siap menerima cairan cinta dari mami
Setelah 2 – 3 menit mengatur nafas
“Maammm tak masukin ya” kata papi dan mami meresponnya dengan angguan kepala tanda setuju
Papi bergeser keaarah belakang dan memposisikan kepala penis papi di pintu gerbang vagina mami dengan sekali tekan masuk dengan sangat mulus setelah mendiamkan sebentar penis papi dan mulai mengentot denga sangat perlahan dan semakin lama semakin lancar dan setelah 25 meit kemudian papi dan mami mendesak bersama dan papi menembakkan cairan cintanya ke dalam memek mami dan bersamanm mami juga mengeluarkan cairan cintanya dan setelahnya mereka tertidur bersama dalam keadaan telanjang bulat dan saling berpelukan dan papi sempat menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka
Setelah makam malam papi dan mami juga bermain lagi hingga 3 kali permaina dalam tempo yang cukup lama 1,5 jam dan pagi hari nya mereka bangun kesianga
Bersambung
Bagian ke lima
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd