Part 35: Kamu Hebat, kamu pasti bisa
Rini Kusuma Wardhani
Mami
Pov Bram Kusuma
Pagi ini Bandara Ahmad Yani begitu sibuknya mulai subuh sudah banyak kendaraan yang lalu lalang masuk gerbang bandara dan masing masing mengantar penumpang yang akan pulang atau untuk berangkat kerja kembali se usai weekand yang telah berakhir dan dari pintu keberangkatan antrean panjang menggurita tampak banyak penumpang pesawat jurusan ibu kota tampak menimpuk di ruang tunggu penumpang untuk menunggu keberangkatan yang sudah penuh
Bram Senin pagi ini diantar Tasya ke bandara setelah 1 minggu yang lalu Rini anak semata wayangnya datang ke Solo diantar dengan calon besan atau calon mertuanya sendiri untuk meminta aku bergabung dengan team yang khusus di bentuk dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh calon mamtuku Hartono yang tejerat kasus pencucian uang yang di duga dari cukong cukong yang berasal dari 3 negara tetangga, Hongkong, Jepang dan Singapura sebagai pusat perdagangan di Asia timur dan tenggara ini yang memberatkan Hartono sebagai anak dari seorang pengusaha besar yang namanya sudah menebus di minimal 3 benua merupakan pengusaha besar yang berasetnya mencapai ratusan Trilyun yang tersebar di berbagai Negara baik di Asia, Asutralia dan Amerika nama yang besar membawa nama MMC Group mendunia dan berberak di berbagai sektor perdagangan dan property sesuai dimana MMC Group melebarkan sayapnya di Negara Negara mana dia berada
Aku berangkat sekitar jam 6 dengan di antar Tasya kekasih kecil ku yang akan menggantikan kedudukan istriku Niken Larasati pendiri Larasati Group dan akan menjadi penerus Larasati Group ini sebelum berangkat aku sempat menelpun Waka SMA XX dimana Tasya sekolah mungkin akan terlambat mengikuti pelajaran mengingkat tiap hari Senin wajib mengikuti upacara bendera yang di ikuti semua siswa dan guru
“Mas, hati hati ya” kata Tasya di belakang kemudi
“Ia jeng dan kamu juga hati hati ya” kata ku sambil melepas seffie bad di tubuh Tasya dan menarik wajahnya mendekat dan mencium bibir yang ranum penuh kemesraan
“Jaga hati ya mas jangan nakal aku di sini akan selalu menanti mas Bram dengan penuh cinta” kata Tasya setelah aku melepas ciumanku
“Jeng juga begitu ya jaga hati untuk aku ya selama aku tidak ada di sampingmu semoga urusan dengan mertua ibumu Rini cepat selesai yang aku perkirakan dalam waktu satu bulan harus sudah selesai tinggal pendekatan dengan Negara Negara yang bersangkutan” kata ku memberi semangat
“Ya, mas semoga cepat selesai dan aku titip ini ya mas hanya untuk aku” kata Tasya sambil meraba penis Bram dari luar celana
“Tentu Tasya ini hanya ini untuk mu seorang” jawabku sambil membalas rabaan ke penis aku dan aku mencoba meremas payudara Tasya dengan lembut
“Ahhhh, maassss, udah ahhh nanti mas terlambat” kata Tasya manja
“Pesawat yang aku tumpangi nant berangkat jan 8 lebih kok masuh satu setengah jam, ayo turun anter aku ke pintu kebenagkatan” kata ku
Dan kami bergegas meninggalkan parkiran dan Tasya mengantar aku sampai pintu keberangatan ketika aku masuk keberangkatan yang dengan antrian panjang mengurita
ini dan Tasya dengan setia menemani aku di samping aku sambil tangan kirinya selalu di lengan kananku setelah sampai urutan aku di depan pintu kenerangkatan aku tarik kepala Tasya dan mencuim keningnya nya dan meninggalkan Tasya sendiri dan aku melangkah masuk ke pintu keberangkatan
Setelah semua dukumen penerbanganan diperiksa petugas aku mengirim WA ke Tasya tapi tidak segera di balasnya mungkin masih di jalan atau terjebak macet langganan kalau pagi hari apalagi hari Senin pasti macet pun ngak bisa dihindari walau ngak separah ibu kota
Jam 7.40 terdengar panggilan penumpang Garuda dengan no penerbangan GA 238 jurusan Sukarno Hatta dipersilahkam menuju gate 1 dan aku bersama orang arang yang sejurusan dengan aku langsung berdiri untuk menuju ke gate 1 dan naik pesawat yang sudah siap untk mengudara
Jam 9.30 pesawat yang aku tumpangi sudah mendarat di bantara Soekarno Hatta dan aku langsung keluar dari bandara sebeb aku hanya membawa bebrapa pakaian yang aku masukkan ke dalam ransel bukan koper jadi mudah membawanya kalau nanti kekurangan baju bisa membeli di supermarket banyak memjual pakai jadi dan pantas untuk berbagai keperluan
Aku keluar dari pintu kadatangan sudah di sambut okeh Rini anakku dan calon mamtu aku Hartono langsung mengajak aku sarapan dulu disebuah café yang ada di Bandara Soetta ini
“Gima kabarnya nak Hartono” kataku sambil berjabatan tangan
“Baik pak dan bapak sendiri” kata Hartomo
“Baik juga, hehehe Rini apa kabar” kataku sambil mencium kening Rini anakku
“Baik ayah ayah juga baik kan, bagai mana kabar ibu mudaku ayah” kata Rini
“Ya begitu juga baik baik kok malah tadi sempat ngantar aku ke bandara”saut aku
“Ayah belum makan to, yo kita makan dulu, oh ia mas Ton nanti pertemuannya jam berapa” tanya Rinike Hartono
“Masih nanti kok setelah istirahat siang sekitar jam satu di kantor pusat MMC group” kata Hartono, lanjutnya “Ya udah kita ke café yang ada di bandara ini aja ada yang enak juga kok”
Kami beriga melangkah menuju café yang di maksud Hatono dan Hartono masuk dulu dan minta private room yang ada di café tersebut dan dengan cepat di siapkan prefasi room yang di minta oleh Hartono sebab café tersebut sudah mengenal nya
Setelah masuk dalam private room dan kini duduk di korsi yang di sediakan
“Bapak mau pesen apa” kata Hartono
“Kalau menurut kamu apa yang paling enak nak” kata ku
“Bebek gorengnya sunggung istinewa pak” kata Hartono,
“Ya udah bebek goreng aja” kata ku,
“Dan kamu dik” tanya Hartono
“Ya udah disamai saja” kata Rini
Dan Hartono memanggil waiters dan memesan makanan untuk mereka bersama dan aku memesan teh hangat dan manis, Rini memsan air mineral dan Hartono memesan secangkir kopi robusta
“Rencana kamu gimana nak, biar bapak menyesuaikan rencabamu kedepan untuk urusan ini” kata ku
“Gini pak, nanti bapak ketemu dulu dengan team 11 yang terdiri dari team pengacara dan team akutansi yang sudah kami bentuk terdiri dari bebeapa orang yang di tugaskan di Negara Negara yang bersangkutan sedang semua team itu selalu berhubungan satu dengan yang lain di bawah kedali bapak” kata Hartono
“Ya kalau begitu nanti siang ini aku ingin bertemu dengan semua team yang sudah bentuk dan memastikan sampai di mana kinerja mereka” kata ku
Sementara makanan yang kami tunggu sudah siap terhidangkan dan kami mulai makan sambil bercerita yang ringan ringan yang diselingi oleh canda tawa yang sangat wajar dan satu jam kemudia aku bersama dengan Rini dan Hartono naik bobil marcedes benz keluaran terbaru dimana Hartono duduk di samping supir dan aku dan Rini duduk di bangku tengah dan jam 11 san aku telah sampai di kantor pusat MMC Group di sambut oleh bapak Karta Atmaja dan ibu Karta Atmaja
“Selama datang mas Bram” kata pak Karta Atmaja sambil memeluk tubuhku, lanjutnya “Bagaimana perjalanan nya menyenangkan”
“Baik mas Karta Atmaja, perjalanan sunggung menyenangkan” jawab Bram sambil memeluk tubuh pak Karta Atmaja
“Perkenalkan ini istri saya Neni Karta Atmaja” kata pak Karta Atmaja
“Perkenaklan saya Bram Kusuma ayah dari Rini Kusuma Wardhani” kata Bram sambil mengulurkan tangan dan di sambut dengan jabatan tangan
“Saya Neni istri dari pak Karta Atmaja dan ibu dari Hartono” kata bu Karta Atmana sambil menerima uluran tanganku
“Mari silahkan duduk mas Bram” kata pak Karta Atmaja “Terima kasih” jawab ku dan kami semua duduk di sofa yang berjejer aku mengambil tempat duduk tunggal hanya untuk satu orang sedang Rini duduk berdampingan dengan Hartono dan bapak dan ibu Karta Atmaka juga duduk di bangku panjang lainnya
“Begini mas Bram, siang ini kita akan bertemu dengan team yang terdiri dari 11 orang yang kita beri nama team 11 dulunya hanya beranggotakan 10 orang kita namakan tean 10 tapi dengan tambahan mas Bram masuk ke team ini menjadi team 11 orang termasuk mas Bram dan kami sudah sepakat mas Bram kami tunjuk sebagai ketua team 11 ini, terdiri dari 10 anggota team satu sebagai admin mas Bram yang akan menghungkan mas Bran dengan team kecil tean kecil yang lain atau pun team ini dengan kantor pusat dan di sini terdiri dari 9 anggota team ini setiap Negara yang terkait yaitu Jepang, Hongkong dan Singapura mempunyai team sendiri sendiri terdiri dari 3 anggata team yang terdiri 1 pengacara, 1 angkuntan dan 1 admin yang bertugas dan kemarin setiap team sudah mencoba bekerja di setiap Negara yang terkait tapi masih terhimpit birokrasi tiap Negara yang berbeda beda hampir sama sih khasus yang mereka hadapi mentoknya pada birokrasi Negara itu itu saja dulu sebagai awal sebentar saya menghubungi admin nya mas Bram sekalian berkenalan dengan mas Bram yang nanti akan mendampingi mas Bram dalam setiap negoisasi di setiap Negara” kata pak Karta Atmaja dan berdiri melangkah ke meja kerjanya dan menilphun seseorang
“Hallo Marisa bisa ke ruang aula kecil” kata pak Karta Atmaja
“….”
“Ditunggu ya ngak pakai lama” kata pak Karta Atmaja
Kemudian Karta Atmaja menutup saluran telpun nya dan duduk kembali di tempat semula dan sebentar kemudian terdengar ketukan pintu dan sebuah perintah dari pak
Karta Atmaja “Masuk” dan pintu terbuka terlihat seorang wanita yang aku tafsir usianya sekitsr 25 sampai 27 tahun cantik memakai pakaian ketat sehingga lekuk tubuh nya terlihat sangat menonjol terutama pada bagian dada dan pantatnya dan kini berdiri di hadapan kami semua
“Kenalkan ini keluarga besan dari Solo yang nanti akan menjadi ketua team mu Marisa” kata pak Karta Atmaja
Kemudian Marisa melangkah medekati aku
“Ini pasti Letnan Jendral Bram Kusuma, salam kanal Jendral saya Marisa senang menjadi admin pak Bram Kusuma salam” kata Marisa ramah sambil mengulurkan tangan dan mencium biku biku tanangannya dan diterima oleh Bram Kusuma dengan sebuah senyum di bibirnya
“Lho kok tau kalau aku Bram Kusuma” kata ku
“Pak Bram ingat pak Kusnendar” kata Marisa
“Kusnendar ya” kata ku sambil mengingat ingat dan akhirnya ”Ya kenal dia bekas ajudan ku di kodam V Brawijaya ketika saya menjabat sebagai Panglima Kodam V Brawijaya dan apa hubunganmu dengan Kusnendar”
“Pak Kusnendar adalah ayah saya pak dan sekarang sudah pensiun bertempat tinggal di Semarang kembali kampung” kata Marisa, lanjutnya “Dan saya bangga sebagai admin bapak disini yang bertugas sebagai pengganti bapak saya sebagai ajudan pak Bram Kusuma”
“Kalau ngak salah Kusmendar punya anak 3 orang 2 cowok dan 1 cewek kalau ngak salah yang cewek yang bontot ya” kata ku
“Wah bapak ternyata daya ingat masih sangat kuat sekali benar pak saya yang bontot ketika bapak menjabat sebagai panglima saya masih berumur 15 tahun dan masih SMP kelas 3” kata Marisa dan menggeser ke kiri sekarang berhadapan denga Rini lanjutnya “Salam kenal mbak Rini saya Marisa” sambil mengulurkan tangan nya tapi oleh Rini di tarik tububuhnya dan cipika cipiki
“Salam kenal juga dik Marisa” kata Rini
“Marisa ambil korsi dulu dan duduk si sini” kata Hartono
“Siap boss” kata Marisa menjawab perintah Hartono dan Marisa melangkah mengangkat korsi kecil di sudut ruang dan duduk diantara mereka
“Marisa coba kamu ceritakan sampai di mana kinerja team kamu ini secara sepintas supaya kami disini tau semua urusan kamu dan team ngak usah detail cukup sepintas saja nanti yang detail biar dengan mas Bram saja yang tau” kata Kara Atmaja
“Baik big boss tean ini terdiri dari 11 orang satu ketua team dan seorang admin dan ada 3 team kecil yang terpisah untuk masing masing Negara tediri dari 3 orang, 1 orang dari penasehat hukum atau pengacara, 1 dari akuntan dan satu admin yang mengurusi satu Negara di mana dia berada setiap team sudah bekerja sesuai arahan membuat perusahan bayangan yang manager utamanya bapak Hartono Karta Atmaja dan beralamat di Negara masing masing dari perusahan bayangan itu uang yang jumlahnya tidak sedikit itu di kirim ke Indonesia langsung ke rekening pak Hartono di Indonesia dari sesorang tanpa identitas dan perusahan bayangan ini yang membuat kiriman uang dari illegal menjadi legal dengan alasan menghindari pajak dan urusan sampai di sini mentok karena birokrasi di masing masing Negara kalau boleh saya katakan Negara asal akan kehilangan pajak jika pengiriman anak perusahan dari MMC Group dengan alasan menarik dana dari Negara itu untuk membuat Hotel di berbagai kota di Indonesia menurut rencana dana tersebut sekitar 100 T uang illegal dan dari 3 negara tersebut dan itu kalau terbukti ini penyuyian uang Negara asal akan mendapat 25 % dan untuk negara tujuan 75 % akan masuk kas Negara sebab itu urusan nya menjadi sulit dan mentok dari dalam birokrasi masing masing Negara” kata Marisa admin team ini
“Aku juga ingin bertanya ke nak Hartono dan mohon di jawab dengan jujur dan secara terbuka dan aku yakin seyakin yakin nya apa yang akan di katakan nak Hartono akan menjadi rahasia kita bersama” kata ku, lanjutnya “Uang illegal itu berasal dari kelompok mana”
“Baik pak Bram kalau semua keluarga dan team yang pada tau cuma dik Rini dan pak Bram belum tau” kata Hartono, lanjutnya “Aku mengenal seorang anggota triat dari Hongkong yang dulu ketika aku masih SD teman sebangku namanya Chou In Lay yang kini hidup di Singapura sebenarnya aku mau di tarik sebagai anggota triat oleh dia itu tapi saya tolak dan setelah gagal aku di minta melegalkan uang panas yang mereka punya dan tidak di simpan di bank pemeritah tapi di simpan di bank nya sendiri yang berada di 3 tempat Hong Kong, Tokio dan Siangpura dengan perjanjian di bawah tanggan aku mendapt 50 % dari hasil jerih payahku ini dan uang itu sengguh sangat besar ternyata jumlah dana mereka mencapai 250 T tapi untuk sementara aku di kasih 100 T sesuai ucapan Marisa tadi dan pengiriman secara illegal dan aku bawa sendiri bolak balik dari ke tiga Negara itu sanpai beberapa kali dan kemarin tuntuannya semua dari dana yang 100 T akan di sita oleh bank dan yang berupa tanah bangunan dan uang kontan ditambah lagi ancam pidana pencucian uang selama 10 sampai 15 tahun penjara” kata Hartono
“Dari Negara mana yang paling besar dana yang kau bawa” tanyaku
“Dari Singapura pak sampai 50 T sendiri dan 25 T dari masing masing Hongkong dan Tokyo” kata Hartono
“Lalu cara kamu memasukan dana illegal ke Indonesua pakai cara apa” kata ku
:Aku masukan koper yang selang seling dengan baju yang aku pakai sehingga mengaburkan pihak bea cukai bandara dan aku bawa sampai beberapa kali untuk benerapa kali penerbangan baik dari Hong Kong Tokyo dan Singapura dan aku berhasil aku sendiri heran ngak ketangkap tangan tapi justru aku tertangkan di Semarang olah Interpol Negara Indonesia dimana aku tertangkap” kata Hartono
“Kamu tau kerja polisi terutama Interpol punya 1000 mata dan 1000 informasi dan ketahuilah sepandai pandai nya tupai melompat pasti akan jatuh juga mungkin juga kebocoran itu dari lawan triatmu atau bisa juga jadi dari saingan dari temanmu siapa tadi chou, seandainya kamu lolos dari pengamatan pulisi terutama Interpol hidup kamu juga tidak tenang semacam di kejar kejar dosa” kata Bram, lanjutnya “Apasih sebenarnya motifasi kamu dan apa sih yang kamu cari nak Hartono? Hidup serba mudah uang tinggal ambil dan tidak akan habis bila di makan sapai 7 turunan, hanya nafsu dan perkatan hebat dari temanku Chou In Lay kanapa yang kamu dapat sekarang ke hancurkan hidup kamu dan kalau sudah begini menyusahkan semua orang terutama bapak dan ibu mu nak Hartono dan mungkin juga calon istri kamu dan itu anakku nak”
“Betul yang bapak ucapka tadi aku hanya ingin populair di antara teman teman sejawatku dan mendapat sanjungan hebat dari teman temanku sebab dari kecil aku kurang mendapt perhatian khusus dari papi dan mami yang selalu sibuk dengan kerja dan kerja aku tau kesibukan papi mami adalah untuk membesarkan MMC Group sampai
sebesar ini belum pernah papi mami memberi pujian ataupun sanjungan sekecil apapun walau prestasi aku di sekolah mendapat ranking satu tidak pernah keluar dari mulut beliau kata sanjungan dan menganggap itu hal yang biasa satu kali saja kata kata bagus ataupun satu ancungan jari jempol pun tak pernah aku dapatkan sanjungan dan pujian aku kini merasa seakan hidup sendiri dan kata sanjungan yang pertama aku dapatkan dari matan istriku May Lan ketika aku mendapat proyek rehap gedung perpustakaan Negara di jalan Tamrin hanya dengan 2 kata kamu hebat dan itu mengubah hidup aku dan semenjak saat itu hidupku bersama May Lan dan yang hidup penuh sanjungan dan pujian tapi 1 tahun yang lalu Maylan di panggil Tuhan dan itu adalah kesalahan aku menugaskan May Lan untuk mewaliki keluarga untuk membuka Hotel di kawasan Bandung utara dan pulangnya dari meresminan hotel May Lan kecelakaan di tol Cipularang dan itu membuat hati ku hancur berkeping keping hampir 3 bulan aku menyesali diri dan mungkin kalau peristiwa itu tidak terjadi aku tidak mau jadi kurir semacam ini” kata Hartono,lanjutnya “Maaf pah mah aku kilaf anak mu ini tidak tau balas budi atas kebaiknan keluarga ini”
Mami langsung mendekatkan ke Hartono dan mencium kening aku sambil berucap “Maafkanlah mami ya sayang mami selalu sibuk dengan urusa mami sendiri sehingga mengabaikan anak mami yang hebat ini” kata mami Neni
“Udah terlambat mami” kata Hatrono
“Tidak ada kata terlamnat untuk seorang pengusaha yang kata kata tertunda dan kini mami hanya bilang yang sudah biarlah lewat dan lupakan untuk menyongsong masa depanmu yang masih sangat panjang bersama kekasihmu Rini Kusuma Wardhani” kata mami Neni
“Ya mi” kata Hartono
“Ya Tono anakku kamu adalah pewaris dan penerus MMC Group ngak boleh cengeng pantang bagi anak laki laki untuk meneteskan air mata, udah sekarang bangkit berdiri jangan terlarut dalam kesedihan dan cepat move on tapi jangan kau rusak ini semua masa depan mu sendiri kasihan calon istrimu dan malu dengan calon mertumu” kata pak Karta Atmaja
“Ya papi” kata Hartono sambil duduk kembali di samping Rini kekasih hatinya
“Sudah mas Tono, aku siap kok untuk selelu setia dan mendampingi mas Tono yang hebat dan tetap semangat” kata Rini
“Terima kasih dik Rini” kata Hartono
“Sekali lagi ini pelajaran yang sangat berharga untuk mu dan untuk anakku Rini sekecil apapun prestasi yang di dapat harus mendapat pujian ini pun berlaku di kalangan militer kalau ada seorang anggota dapat menyelesaikan tugas dengan benar di panggil di tengah apel pagi misalnya dan mendapt sanjungan dan tepuk tangan dari teman temannya dan ucapan selamat dari pimpinan atau hanya acungan jempol dan itu merupakan sanjungan yang sangat berarti dalam melanjutkan hidup ini” kata ku memberi masukan untuk anak calon mantuku
“Terima kasih pak atas segala masukannya umtuk kedepannya” jawab Hartono
“Marisa ajak mas Bram tunjukan ruangan kerja sementara di sini dan persiapkan semua kebutuhannya aku percaya pada mu Marisa tentu kamu bisa” kata pak Karta Atmaja
“Siap pak” jawab Marisa, lanjutnya “Mari pak Bram saya antar dan tunjukin ruang yang telah kami persiapkan untuk bapak” kata Marisa sambil berdiri
Akupun ikut berdiri setelah mengucapkan salam dan meninggalkan mereka dan melangkah mengikuti langkah Marisa dan ternyata ruanganku ada di lantai 8 dan pertemuan tadi berada di lantai 6 menjadi satu dengan lantai para manager berada sedang lamtai teratas lantai 9 di gunakan untuk ruang owner dan direktur dari MMC Group setelah sampai di ruangan yang cukup luas berukuran 12 X 9 meter persegi dan di sebelahnya ada ruang metting khusus untuk keperluan ini terdiri dari ruangan 4 X 3 meter persegi juga di samping juga terdapat ruang 5 X 3 meter persegi umtuk ruang istirahat ada tempat tidur ada almari dan kamar mandi di dalam ruang istirahat dan Masisa menunjukan semuanyanya dan setelah itu aku mengajak duduk Marisa di sofa yang ada di dalam ruang kerjaku
“Capai juga ya” kata ku menbuka percakapan dengan Marisa
“Ya pak” jawab Marisa sinkat
“Nanti meeting nya jam berapa” kata ku
“Setelah makan siang pak sekitas setengah duaan pak” jawab Marisa, lanjutnya “Nanti selama di sini kami sudah menyiapkan tempat tinggal untuk bapak sebuah apartemen dan sebuah kendaraan Macedes Benz GLA Class untuk di pakai sebagai mobilesasi bapak dan di siapkan juga driver nya”
“Wow fasilitas yang sangat fantastis sekali” kata ku
“Karena bapak merupaka calon besan pak Karta Atmaja dan sebagai ketua team khusus ini” kata Marisa
“Dan aku juga mendapat seorang admin yang potensial, cerdas cantik dan seksi lagi” jawab ku sambil tersenyum dan memandag Marisa salang tingkah dan menunduk malu dan aku melihat ada sembrat warna merah dipipinya sambil mengucap
“Ahh bapak bisa aja” kata Marisa
“Masih ada waktu setengah jam, aku mau tahu kabar bapak mu pak Kusnendar dan ibu mu sekarang di mana dan kegiatan nya apa dan bagai mana juga dengan kabar ke 2 kakakmu dan juga bagaimana critanya nih kamu bisa keja disini” kata ku
“Wah satu satu dong pak kalu bertanya kok borongnan sih” jawab Marisa
“Kalau nanya sau satu kelamaan sih jadi nanyaknya rombongan he he he” kataku
“Dari bapak dan ibu dulu ya, beliau sekarang ada di Semarang setelah pensiun dari dinas militer sudah dua tahun ini beliau di Semarang, kakak ku yang pertama sudah berkeluarga sekarang ada di Batam bekerja pada sebuah PT yang bergerak di bidang jasa angkutan antas pulau dan antar Negara semacam trevel servis gitu lah dan kakaku yang ke dua masih di Surabaya sebagai dosen di Airlangga universitas dan ketiga aku kini ada di hadapan bapak Bram Kusuma yang ganteng, handsome dan berwibawa” kata Marisa
“Huss dosa lo ngedekin orang tua” kata Bram
“Biarin salah siapa pak Bram ganteng banget” kata Marisa
“Dan kamu sendiri kok bisa sampai di sini gabung dengan MMC Group ini” kataku
“Selelah lulus SMA aku melanjutkan di fakkultas Hukum di Jogyakarta dan lulus dengan predikat terbaik dan dapat langsung melanjutkan ke S2 dan aku ambil S2 pengacara dan 2 tahun kemudian lulus dan bergabung di salah satu lembaga bantua huhum karena prestasiku aku dalam dunia hukum aku di tarik oleh pak Karta Atmaja sendiri menjadi pengacara keluarga dan perusahaan MMC Group yang tersebar di 3 benua dan aku yang mengani semua maslah masalah hukum seperti ini” kata Marisa
Sementara Marisa bercerita tentang kehidupannya tiba tiba HP Marisa berdering ada panggilan dan di angkat nya ternyata dari anggota team 11 telah berkumpul di ruang metting di sebelah kantor Bram
“Pak teman teman udah pada kumpul di ruang meeting” kata Marisa
“Ya ayo kita kesana lebih cepat lebih bagus” kata ku
Aku dan Marisa berjalan menuju ruang meeting, aku dan Marisa masuk dan semua peserta meeting berdiri didepan korsi masing masing dan aku kemudian Marisa duduk di depan mereka dan aku mempersilahkam mereka duduk kembali
Dan Marisa mampersilahkan aku untuk memperkenalkan diri
“Assalamualaikun” kataku membuka meeting kali ini
“Wallaikumsallam” jawab mereka serentak
“Perkenalkan aku Bram Kusuma yang di tujuk oleh kelarga Karta Atmaja menjadi ketua team kecil ini untuk menangani khasus yang menyangkut pribadi Hartono anak tunggal keluarga Karta Atnaja dan kini menjadi calon suami dari anakku satu satunya juga karena itu lah aku sekarang duduk disini bersama suadara semua menganni kasus ini, sebenarnya latar pendidikanku adalah meliter dan kealianku tentang staegi perang tapi kini menjadi perang modern tentang negoisasi permasalahan rumit demikian dulu perkenalan saya ada pertanyaan
“Ada pak, mau tanya pangkat terakhir bapak sandang di kemmiliteram dan kini menjabat sebagai apa” kata seseprang
“Nama dan dari team mana” kataku
“He he he lupa namaku Albert Simamora dari team Tokyo” kata Albert
“Baik Saudara Albert, Pangkat terakhit aku dalam kemiliteran adalah Letnan Jendral dan sebelum pensiun aku bertugas di mabes Cilangkap bagian hubungan luar negeri dan sekarang sudah pensiun dan melanjutkan berbisnis kecil kecilan dari almarhum istriku Nilen Larasati di kota Solo” kataku, Lajutku “Ada prtanyaan lainnya”
Saya tunggu sebentar tapi tidak ada yang angkat tangan lanjutku
“Nah sekarang gentian kalian yang mengenalkan diri masing masing dari team mana dan berkedudukan sebagai apa, oke jelas, kita mulai dari depan pojok kiri” kataku
“Nama saya Fansiska Sulistyawati ketua team Tokyo” kata Fansiska
“Nama saya Endang Mulyani anggota team Hongkong” kata Endang
“Nama saya Rini Astuti anggota team Singapura” kata Rini
“Nama saya Didi Mulyadi ketua team Singapura” kata Didi
“Nama saya Anton Suharto ketua team Hong Kong” kata Anton
"Nama saya Albert Simamora anggota team Tokyo” kata Albert
"Nama saya Mahendra anggota team Hongkong” kata Mahendra
"Nama saya Dedi Sunarya anggota tean Tokyo” kata Dedi
"Nama saya Suharyo anggota team Singapura” kata Suharyo
"Nah sekarang aku ingin mendengar dari team Hong Kong dulu sampai saat ini apa saja yang seudah di kerjakan dan apa saja kendalanya” kata ku
“
Baik pak” kata Anton Suharto, lanjutnya “Rencana awal sudah kami jalankan membuat perusahaan bayangan dan yang kenudian membuat perusahan ini telah berdiri 3 tahun yang lalu di bawah bendera MMC Group dan dengan Ddirektur utama bp Hartono Karta Atmaja dan perusahan itu yang mengirim sejumlah yang ke rekening
Hartono dari Hong Kong dan semua sudah kami kerjakan mambuat pengiriman yang illegal menjadi legal dengan data pengitiman 6 bulan yang lalu dan ini kerja sama dengan pihak perbangkan di Hong Kong dan berjalan sangat mulus tapi setelah masuk rana birokrasi kami mengalami kesulitan karena tidak punya chenel untuk akses ke sana” kata Antom menyelesaikan laporanyan
“Laporan di terima tolong catat mbak Merisa” kata Bam
“Siap pak” kata Marisa
”Dari team Tokyo sampai dimana usahanya dan kendala apa yang meghambat” kata Bram
“Baik pak” kata Fransiska, Lanjutnya “Perusahan bayangan sudah berdiru persis sama dengan team dari Hong Kong setelah masuk rana pemeritahan yang sulit kami tembus pak mohon petunjuk” kata Fransika mengakhiri laporannya
“Baik laporan saya terima dan terakhir dari team Singapura” kataku
“Baik pak” kata Didi, lanjutnya “Hampir sama semua yang kami kerjakan berjalan mulus dan kami mengalami kesulitan menerobos rana birokrasi apa lagi Singapura tidak mempunya hubungan dengan Interpol dan kepulisian Indonesia”
“Baik laporan saya terima, kita kumpul kali di sini 2 hari mendatang dari sekerang sebab saya akan ketemu dengan Kolonel Singging dan AKBP Hanung yang menagani khasus ini dulu dan tolong mbak Marisa hubungi Kolonel Singguh atau AKBP Hanung dan buat janji saya akan bertemu beliau besok kalau bisa pagi” kata Bram
“Siap pak” kata Marisa
“Pertemuan selesai dan Assalamualaikum” kata Bram menutup pertemuan ini
“Wallaikumsalam” kata mereka bersamaan
Bersambung ….
Part 36