Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Lanjut ….

“Aku yakin bapak dan ibu akan setuju atas keinginanku dan tidak akan menimbulkan perselisihan dalam keluargaku hal ini di sebab sejak awal aku selelu terbuka pada mereka tentang prestasi aku tentang motifasiku dan tentang kerinduanku kepada mas Bram sehingga bapak dan ibu hanya bisa mengatakan akan selalu tut wuri atas semua keputusan yang aku akan ambil nanti dan keputusanku sudah bulat kalau seluruh tubuh dan segenap perasan ku dan seluruh jiwa dan Ragaku juga hatiku akan aku serahkan pada mas Bram” kata Marisa
“Bagai mana dengan Tasya kekesih aku dan calon istriku calon ibu dari anak anakku” kataku

Part 38: Keluarga Kartaatmaja
Bagian 7




Tasya



Marisa


“Aku akan datang sebagai sahabat atau sebagai kakak dan akan berterus terang atas semua yang terjadi kepada dik Tasya kalau memang mas Bram adalah jodoh aku tentunya dik Tasya akan setuju dan aku sudah siap di madu dan berbagi cinta dengan dik Tasya” kata Marisa penuh optimis
“Ya kalau sudah begini aku harus bilang apa semoga saja semesta mengabulkan permohonan dan cita cita mu dik Marisa” kataku
“Tapi mas Bram mau mendukung aku kan akan jadi sia sia usahaku kalau tidak ada dukungan dari Mas Bram teruma mas Bram mau membukan jalan komunikasi dengan dik Tasya dan menceritakan sedilit tentang aku selebihnya biar usaha aku sendiri” kata Marisa
Bram memandang wajah cantik Marisa di tariknya tubuh Marisa supaya lebih dekat lagi dan cuuppp sebuah kecupan di bibir Marisa yang sempat memerima ciuman di bibirnya dengan mata tertutup merasakan deburan jantung nya sendiri
“Maaaassss aku sungguh bahagia sekali mas Bram mau menerima cintaku yang aku jaga selama 10 tahun dan akhirnya membuahkan kebahagiaan yang tak terhingga” kata Marisa
“Aku juga bersyukur dik Marisa sudah mau mencitai orang tua ini bukan sebagai orang tua dan anaknya tetapi sebagai seorang wanita dewesa dan seorang laki laki dewasa dan dik tau kalau 2 orang dewasa bercinta, apa dik Marisa tau akibatnya dan resikonya” kata ku
“Marisa sangat tau mas Bram segala resiko dan konsekwensi yang akan Marisa hadapi dan itu semua sudah menjadi kodrat wanita” kata Marisa sambil merebahkan kepalanya di dada bidang Bram dan tangan Bram mulai membelai rambut Marisa dengan lembut dan memainkan anak Rambut Marisa yang berbau harum Marisapun di luar kesadarannya menikmati belaian tangan Bram dan sentuhan kasih nya sampai menembus hati dan rasa memejamkan matanya merasakan kasih yang sungguh besar dan sangat sangat natural dan dalam hati mengucap syukur ke semesta sudah mempertemukan dengan mas Bram mantan atasan bapaknya ketika masih dinas militer
“Mas aku ngantuk” ucap Marisa
“Ya tidurlah sebentar nanti jam 4 aku bangunkan untuk pulang dan siap siap untuk pulang dan nanti jam 8 kita di undang oleh keluarga Karta Atmaja untuk makan malam bersama” kata Bram lalu membaringkan tubuh Marisa di sofa dan kepalanya ada di pangkuan Bran sedang tanang Bram seelu membelai rambut Marisa yang terurai sebahu cantik
Marisa terbangun ketika bibir Bram menyentuh bibirnya dan pertama kali Marisa di bangukan dengan cara di cium bibirnya walau hanya sekejab membuat wajah Marisa bersemu merah
“Jam berapa sekarang mas” kata Marisa
“Jam empat lebih tu” kata Bram
“Ayo kita pulang aku antar dulu kamu aku juga ingin melihat kost kostsan mu Marisa setelah itu baru kita ke Apartemen nanti kamu mandi di Apartemen saja ya biar aku ngak menunggu terlalu lama di kost kost sanmu” kata Bram
“Ya deh Marisa ambil pakaian aja yang akan Marisa gunakan di pertemuan nanti mas” kata Marisa setelah itu Bram dan Marisa meniggalkan kantor dan menuju parkiran baru keluar dari pintu lobby Parjo sudah menyambutnya
“Sore ndan” kata Parjo
Tanpa basa basi lagi Bram mamberikan kunci kontak mobil ke Parjo supaya mengambilnya dan Bram dan Marisa menunggu di lobby MMC group ini
“Wah tambah mantap ndan ada oratornya dan sirine nya segala tadi udah di coba bikin keki tu security MMC Group ini ha ha ha” kata Parjo
“Bram hanya menaggapi dengan senyum dan mengeluarkan 1 lembar uang merah dan di berikan ke Parjo, Parjo tampak bingung
“Untuk apa ndan” kata Parjo
“Untuk beli rokok lah” kata Bram
“Ha ha ha komanda tau aja, makasih ndan” kata Parjo sambil mengangkat tangannya tanda hormat secara militer dan Bram hanya tersenyum
“Aku duluan ya” kata Bram sambil menggandeng Marisa dan mambuka kan pintu penumpang untuk Marisa
“Makasih sayang” ucap Marisa sambil tersenyum
Mobil melaju dengan kecepatan sedang sekitar 15 menitan sudah sampai di tempat kost Marisa dan Bram melihat masjid di depan kost Marisa
“Sementara kamu siap siap aku mau sholat dulu ya di masjid itu” kata Bram
Marisa hanya tersenyum dan menggagukan kepalanya dan keluar dari mobil menuju tempat kost di seberang jalan dan Bram melangkah masuk masjid setelah mengunci mobil secara otomatis
Sepuluh menit berlalu Bram dan Marisa sudah berada kembali di dalam mobil dan Bram segera menjalankan mobil mengarahkan ke Apartemant nya
===skip===

Pov 3rd

Jam 19.45 Bram dan Marisa sudah sampai di tempat pertemuan di café idola di bilangan senayan yang merupakan café cukup besar dan keluarga Karta Atmaja memesan tempat khusus untuk pertemuan ini keluarga Karta Atmaja sudah hadir di situ sejak 19.30 terdiri dari ayah pak Karta Atmaja, adik adiknya dan mertuanya juga calon menantu dan cucu tercinta juga ikut yang selalu berada di pangkuan Rini sementara itu semua anggota team kecil juga sudah hadir di café tersebut
Bram masuk ruangan di sambut dengan pak Karta Atmaja sambil saling merangkul badan kenudian bersalaman dengan ibu Neni Karta Atmaja dan juga Hartono dan calon istrinya ketika Bram sampai di hadapan Rini,
“Ini anakmu ya Rin” kata Bram
“Ia, ayo salim sama eyang kakung dulu” kata Rini dan mengendong Ester dan salim ke Bram dan Bram segera mencium kening Ester anak kecil berusia 3 tahun itu tersenyum malu malu ketika Bram mencium keningnya
“Siapa namamu cucuku” kata Bram
“Estel yang” kata Ester sambil tersenym malu malu dan
“Gimana ayah apa kabar” kata Rini sambil mencium biku biku tangan ayahnya Bram
“Baik Rini, bagai mana kabar mu baik kah” kata Bram
“Baik baik saja ayah” kata Rini
“Hallo nak Hartomo bagaimana kabarnya” kata Bram
“Baik ayah” jawan Hartono sambil mencium biku biku tangan Bram
Selanjutnya Bran berkeliling menyalami setiap orang yang ada di ruangan itu termasuk semua team juga di sapa oleh Bram di ikuti dengan Merisa yang membuntui Bram dan setelah semua di sapa Marisa duduk di dekat Rini atas permintaan Rini sedang Bram duduk di samping pak Karta Atmaja dan ayah nya bapak Hendarus Atmaja dan hidangan demi hidngan pun terus mengalir
Sampai pada suatu ketika bapak Karta Atmaja berdiri dan meminta perhatian ke pada seluru tamu undangan dan memperkenalkan Bram sebagai besan ayah kandung dari Rini Kusumawardhani dan pada kesempatan itu juga pak Karta Atmaja juga mengenalkan keluarga besarnya Bp Hendarus ayah kandungnya yang kini berusia 70 taun dan ke dua mertuanya yang kebetulan saat in berada di Jakarta Firdaus Siregar dan Maria Sihombing dan ke dua adik nya Kardinah Atmaja dan Kartono Atmaja mereka juga memeliki perusahan sendiri sendiri tapi masih di bawah naungan MMC Group
Rini dan Marisa yang kini tampak semakin akrap
“Dik Marisa asal dari mana” tanya Rini sambil menyuapi Ester
“Ayah dan ibu sekarang tinggal di Semarang mbak tapi KTP ku udah ikut DKI” jawab Marisa
“Semarangnya di mana dik, aku juga dari Semarang lho” kata Rini
“Ayah ibu tinggal di Ngalian mbak persisinya belakang kecamatan” kata Marisa, lanjut “Mbak tinggal di daerah mana” kata Marisa
“Aku tinggal di Jl Sultan Agung dik” kata Rini
“Who daerah elit nih, sebelahnya mananya taman Diponegoro mbak” kata Marisa
“Kalau Taman Diponegoro di sebelah kirinya sekitar 500 meteran , ada bangunan kuno masih model belanda gitu dan bangunan itu ngak boleh di rubah katanya sebagai cagar bidaya gitu” kata Rini, lanjutnya “ Sudah lama gabung dengan MMC Group”
“Ya dua tahunan lah mbak setelah Lulus S2 aku kerja di biro bantuan hukum dan dari situ aku bertemu denag pak Karta Atmaja lalu beliau mengrekrut saya sebagai lembaga hukum yang di bawahnya langsung dari Direktur Utama yang bertugas menyelesaikan semua persoalan hukum yang di tinbul dari MMC Group yang tersebar di 3 benua, Amirika, Australia dan Asia” kata Marisa
“Jadi dik Marisa udah ke mana mana ya keliling dunia” kata Rini dan Marisa hanya mengangguk dan mengiyakan
“Ia mbak kan MMC Group ini berusahan besar dan memiliki beberapa cabang di Negara Negara yang berada di 3 benua tersebut malah perusaan ini akan menembus ke dataran Eropa juga yang pertama akam mendirikan cabang di Paris dan itu juga sudah di rintis pelaksanaan” kata Marisa
“Semaki komplek ya” kata Rini
Sementara itu di kempok Bran sedang berbincang bincang denga pak Karta Atmaja, pak Hendarus, pak Firdaus, Kartono dan Hartono cerita mereka tak lepas dari bisnis walaupun semua jenis saat ini dunia bisnis sangat lah lesu tapi dengan trobosan baru dan novasi baru mereka tetep bertahan
“Sekarang yang baru main nih apa ya” kata Bram
“Yang baru main nih bisnis kuliner yang ngak ada matinye” kata Kartono adik bungsu pak Karta Atmaja
“Kok si OM punya pendapat kaya gitu sih” sangkal Hartono, lanjutnya “Kalau menurut gue nih yang baru main kok pakaian jadi”
“Semua betul tu baik kuliner atau pun pakaia jadi kerena semua ini di perlukan sepanjang kehidupan manusaia dengan berbagi mode dan coraknya kalau resto dan café di manapun pasti lah laku apalagi yan ditawarkan makanan daerah di mana resto atau café tersebut di samping makan yang secara kuliner sudah akrap dengan lidah kita, atau dengan pakain jadi juga selalu berkembang dengan mode yang baru in saat ini coba saja kita perhatikan pakaian wanita walaupun model dasarnya sama tapi mode luarnya yang berbeda dan setiap tahun pastilah berganti ganti ada satu lagi bisnis propeti juga” lata pak Karta Atmaja
Dan dibahasnya dengan santai dan penuh canda sehingga menimbulkan keakrapan dari mereka lain lagi kelompok yang terdiri karyawan dengan status karyawan MMC Group yang tergabung dengan team kecil yang menangani kasus Hartono ini mereka saling ngebully satu sama yang lain dan yang kini mengjadi taufik adalah anak admin yang bertgas di kelompok Hongkong Mahendra anaknya cukup ganteng lah kalau di banding rekan rekannya dengan sedikit brewok yang di pelihara rapi dengan rambut agak berombak tinggi juga 170 cm bengan berat badan 63 kg sungguh ideal di dukung juga dengan postur tubuh yang okey lah dada cukup bidang arena suka main ke tempat kebugaran untuk sekedar mencari keringat
Mahendra akhir akhir ini baru dekat dengan Marisa sikap Marisa yang jinak jinak mepati membuat Mahendra sedikit gemas
Pada suatu kesempatan ketika baru santai di sebuah kafe di Hongkong Marendra pernah mengungkapkan perasaan nya dengan Marisa
“Sa nanti malam ada waktu ngak aku ingin mengajak kamu jalan” kata Mahendra
“Mau kemana sih, aku masih banyak kerja dan banyak pertemuan ku dengan manager PT yang kita buat masih banyak urusan juga” kata Marisa
“Ya nanti kalau semua urusan udah beres dan aku pun sama sebagai admin team kecil ini, tapi kan masih bisa di sikapi urusan kantor juga ngak akan membusuk kalau di tinggal cuma satu atau dua jam kan” kata Mahendra
“Sunggu Dra aku benar benar ngak bisa kalau urusan ini belum kelar dan beres semus ini merupakan didikasi kita ke perusahan dan kita kesini bukan untuk wisata tau tapi untuk kerja membuat sebuat perusahaan yang benar benar ada bukan sekedar fiktif belaka tapi harus ada fisiknya bukan sekedar hitam di atas putih Dra” kata Marisa
“Ya aku tau itu, kalau menurut saya perusahan itu sudah 75 % jadi kan” kata Mahendra
“Ia si iya tapi yang 25 % sih harus lebih serius karena ini menyangkut birokarsi untuk akte pendirian yang berlaku surut Dra, seharus nya kamu bantu mas Anton bukan malah ribut dengan urusan mu sendiri biar urusan ini cepat selesai” kata Marisa, lanjutnya “Aku tau kok apa yang akan kamu katakan ke aku Dra kamu akan nembak aku kan melihat dari sikap kamu cara pandang mu aku sudah dapat merasakan seperti laki laki yang lain sebelum kamu yang juga akan menembak aku tapi aku selalu katakan kalau memeng aku berjodoh dengan kamu aku ngak akan kemana maka Dra tapi kalu aku bukan jodoh kamu juga harus menerima dengan hati terbuka” jawab Marisa ketus
“Lho kamu kok tau aku akan menembak kamu dari mana” kata Mahendra
“Dari sikap kamu hari ini beda dengan hari bisanya, pandanganmu juga beda yang aku rasakan Dra tapi tetap saja hatiku ngak akan goyah sebab aku sedang menanti jodoh aku yang aku sangat rindukan dari kelas 3 SMP dulu laki laki itu yang mengubah jalan aku hingga kini itu selalu aku utarakan pada semua laki laki yang menyukaiku semjak dulu Dra” kata Marisa, lanjutnya “Ini kan cepat selesai ngak usah banyak keluar uang hanya untuk mengutaran perasaan mu saja, udah Dra kita bekerja lagi coba kamu hubungi kementrian perdagangan dan buat janji kepada beliau dan juga direktorat pajak untuk menghitung pajan dari perusahan ini yang seakan sudah berdiri 5 tahun yang lalu”
“Baik Marisa” kata Mahendra sambil melangkah pergi hatinya seperti teriris iris pedih baru sekali ini Mahendra merasakan hati yang hancur berkepin keping dan patah semangat juga baru kali ini Mahendra di di tolak cintanya dari seorang wanita dan Marisa hanya tersenyum kecut dan melanjutkan urusannya
Sampai disini Mahendra yang dari tadi banyak diammnya dengan pandangan ngak kepas dari Marisa dan Bram walau mereka duduk berjauhan tapi getar getar cinta Marisa selalu terpancar dari sotot pandang dan ini membuat Mahendra tambah hancur berkeping keping
“Hai bengong aja dari tadi” kata Albert sahabatnya dari defisi auconting yang kini sebagai team Tokyo
“Apa sih bikin ngagetin aja” jawab Mahenrda
“Udah lah Hen urusan cewek aja lol bikin pusing” kata Albert
“Ini bukan sekedar urusan cewek Bert tapi ini urusan hati” sanggah Mahendra
“Kan udah jelas to apa yang di katakan Marisa tempo hari bahwa dia sedang menanti seseorang yang mengubah nasip nya seperti saat ini” kata Abert
“Ngak bisa Bert sebelum Marisa memberikan klarifikasi ke aku” kata Mahendra
“Klarifikasi apa lagi Hen, sudah jelas gitu kok udah gini aja kamu WA aja Marisa menyatakan apakah betul laki laki yang bernama Bram Kusuma adalah leleki yang Marisa tunggu dan kamu mendapat jawaban yang tepat” kata Albert, lanjutnya “Semenjak semula aku bisa merasakan kok kalau Marisa sangat senang dan perubahan sorot matanya itu lah yang ngak pernah aku melihatnya seperti seorang yang baru jatuh cinta dan Marisa berusaha menempel terus ke Bram atau keluarganya kamu lihat siapa yang sedang berbincang dengan Marisa, dia adalah anak kandung dari Bram Kusuma yang bernama Rini Kusuma Wardhani, carilah di FB lihat Profilnya”
“Masak sih, kalau begitu Bram itu pantas me njadi kakeknya ya” kata Mahendra
“Betul Hen kalau menurut profil di FB Marisa baru berumur antara 25 atau 26 tahun sedang umur Bram sekatrang sudah 58 tahun tapi apa arinya usia kalau cinta sudah bicara tai kucing terasa coklat ya ngak Hen ha ha ha” kata Albert
“Makasih Bert saran mu ya tunggu sebentar” kata Mahendra lalu mengeluarkan telphon selulernya membuat cheting dengan aplikasi WA
Hallo selamat malam” isi WA Mahengra
“Mau tanya apakah pak Bram Kusuma itu yang kau tunggu tunggu salama ini” lanjut Wa Mahendra​
Tak beberapa lama Marisa mambuka aplikasi WA nya dan membaca pesan Mahendra dan tersenyum melihat kearah Mahendra dan Albert di sana yang sebangku sedang menikmati makan malam nya Marisa sempat tersenyum kearah Mahendra lalu menlis pesan di phonselnya
“Selamat malan juga” Balasan WA Marisa ke Mahendra
“Benar kamu Dra, mas Bram itulah orang yang selama ini aku tunggu tunggu hampir 10 tahun lamanya tadi malam aku dan mas Bram sudah jadian dan kini aku sudah memjadi kekasih nya Dra dan aku kini merasa sangat bahagia sekali dan perlu di ketahui ya tadi malam bibir aku juga sudah aku berikan pada lelaki yang aku tunggu salama ini” lanjut Marisa
“Selamat ya Sa kamu sudah menemukan leleki pilihan hatimu” balas Mahendra​
“Jangan lupa ya besok pagi jam 8 nan kita metting bersama mas Bram di tempat biasa dan tolong beritahu teman teman semua jangan sampai terlambat ya mas Bram orangya disiplin mati atau disiplin ala militer” kata Marisa
“Sebaiknya kamu WA di group aja biar semua tau dan dengar” kata Mahendra​
“Pasti lah nanti aku kirim WA ke group kita” kata Marisa sambil menutup phonsel nya dan di masukan kembali ke dalan tasnya
Jam sepuluh malam akhirnya acara makan malam keluarga Karta Atmaja berakhir dan mereka pelang sendiri sendiri rombongan karyawan MMC Group keluar lebih dahulu dan setelahnya Bram dan Marisa pamit ke pak Karta Atmaja dan semua keluarga
Setelah Marisa dan Bram keluar dari gedung Marisa terus mengandenga tangan Bram dengan sangat mersa dan ketika melewati rekan rekan kerjanya Marisa pamit pada mereka dengan senyum mengambang di bibir Marisa
“Ayo aku duluan” kata Marisa
Bram menggandeng tangan Marisa dan menuju mobil Maecedes Benz yang di pakai Bram dan semua team melihat dan mobil yang di pakai Bram dengan plat mobil masih sementara dengan kode akhir XX pada plat pulisinya
“Wah tajir juga ya” kata Didik Mulyadi
“Kayaknya mas Didik ketinggalan berita nih” kata Fransika
“Mas Didik mau tau ya Mobil itu pemberian pak Karta Atmaja dengan sang besan kebetulan beliau ketua team kita” kata Suharyo
“Wah enak banget ya” komentar Didik Muyadi
Sementara di dalam mobil setelah Bram membukakan pintu samping pengemudi dan memasang kunci dan secara otomatis soft were pada mobil berjalan Mesin secara otomatis hidup tanpa memunggu mobil di starter, AC langsung scara otomatis hidup dan Bram menjalankan mobil kearah kost kost san Marisa dan sesampainya di sepan kost Marisa ketika Marisa mau turun Bram dengan sepat menahan tanggan Marisa dan melepas sefibed nya dan Bram segera memberi sebuah ciuman yang sangat mesra mula mula ke dua bibir mereka saling menempel dan tak lama kemudian bibir mereka saling bergerak sampai lidah mereka saling keluar dan saling membelit satu dengan yang lain tangan Bram pun tanpa sadar mulai meremas bongkahan payudara Marisa dengan lembut dan Marisa menasa nyaman pada posisi berciuman seperti itu dan 5 menit kemudian Bram melepas ciumannya
“Sudah ya Marisa, saya pamit dulu besaok jam setengah delapan aku jemput lagi dan jangan lupa kamu kabari tean 11 untuk kumpul jam 8 di tempat biasanya ya” peritah Bram
“Siap Jendral” kata Marisa sambil mencium pipi Bram yang masih di dekatnya
“Saya pamit dulu mas Bram, langsung ke apartemen ya jangan mampir dulu dan kalau sudah sampai kabari ya supaya Marisa dapat tidur dengan tenang” kata Marisa yang mengabil tangan kanan Bram dan menciumnya dengan lembut penuh perasaan
Marisa turun dari mobil dan melangkah kearah rumah kost kost san nya dan Bram membuka kaca mobil dan memberi ciuman jarak jauh dan segera mobil yang di pakai Bram meluncur dengan mulus meninggalkan kost kost san Marisa
====skip====

Pov : Marisa
Pagi itu aku terbangun jam 5 kurang biasanya aku terbangun sekitar jam 6 atau jam 7 tapi pagi ini seperti ada yang mengingatkan supaya bangun pagi dan melakukan sholat subuh untuk mengucapkan rasa syukur pada Ilahi atas anugrah yang di berikan terutama telah mempertemukan aku dengan mas Bram yang kini sudah menjdi kekasih ku dan rasa syukur tak ternilai
Ingatkan ku kembali ke tadi malam setelah mas Bram mengantar aku pulang ke tempat kost aku langsung aku ingin melakukan sholat 5 waktu kembali yang sudah lama aku tinggalkan semenjak aku di terima di MMC Group ini dan tugasku selalu terbang dari satu Negara ke Negara yang lain untuk menyelesaikan persoalan hukum yang berakitan dengan perusahaan MMC Group atau anak perusahan yang bernaung di bawah MMC Group atau persoalan marger atau MMC Group akan membeli perusahaan yang di pandang potensial maka aku dan rekan rekan yang berjumlah 7 orang yang menagani masalah masah itu sehingga kesibukan ku sehingga aku lupa bersyukur kepada Semesta yang telah memberikan rahmat dan karunia yang begitu berlimpah
Kesadaran ku timbul setelah aku bertemu dengan mas Bram yang tanpa kata tapi dengan perbuatan secara tidak langsung mengajakku untuk kembali melakukan sholat 5 waktu sebagai kewajiban umat muslim bukan hanya di KTP saja tapi benar benar harus di lakukan secara sadar dan terus menerus tanpa henti
Aku mulai berpikir ulang dan mengambil keputusan akan melakukan sholat lagi yang sudah lama aku tinggalkan, setelah mas Bram pulang aku segera mencari mukenaku yang aku simpan tapi aku cari di mana mana ngak ketemu terpaksa aku ke tempat keman kost ku seorang yang seorang usthadah yang menurut aku punya mukena lebih dari satu dan besok siang aku akan membeli nya
Aku membuka kamar aku dan menujuku kamar usthadah
“Assalamualaikum mbak Khotijah” kataku sambil mengetuk pintu tak lama kemudian
“Wallaikumsalam” Jawaban dari dalam kamar setelah kamar dibuka
“Eh Dik Marisa, mari mari masuk aja” kata Khotijah
“Sebentar aja kok mbak, mau pinjam mukena, mukenaku saya cari ngak ada aku pikir mbak punya lebih dari satu” kata Marisa
“Ada nih dik malah belum pernah aku pakai kemarin aku dapat hadiah dari kelompok pengajian di pondok Indah dan aku di beri mukena kepada dik Marisa sebentar ya” kata Khotijah sambil melangkah masuk ke dalam mengambik muken
“Ini dik kayaknya sih cocok untuk dik Marisa di coba deh” kata Khotijah, lanjutnya “Dik Marisa ngak usah pinjam ini aku hadiahkan ke dik Marisa sebagai ucapan syukur dik Marisa mau menjalankan solat wajib 5 waktu semoga apa yang menjadi cita cita dik Marisa cepat terkabul” kata Khotijah
“Amin mbak” jawab Marisa, lanjutnya ”Udah malem mbak dan mbak juga harus istirahat juga besok kan harus mengajar pagi hari, Assamualaikum”
“Walaikumsalam dik” jawan Khotijah

Pagi ini setelah melekukan sholat shubuh aku baca baca lagi ayat ayat suci Al’Quran sekedar mengingat kembagi ayat ayat itu, setelah jam 6 aku pergi mandi yang ada di dalam kamar ku sendiri lalu setelah memakai pakain kerja aku keluar kost kost san untuk membeli makanan di sebelah masjid yang memeng kalau pagi banyak penjual makanan setelah itu Marisa kirim chat ke mas Bram
“Assalamualakum mas” kata Marisa
Sebentar kemudia mendapat balasan​
“Walaikumsalam cantik, udah bangun nih” balasan WA dari mas Bram
“Udah mas kan tadi bangun pagi terus sholat shubuhan juga” jawab Marisa​
“Ah sejak kapan Marisa sholat” kata mas Bram
“Sejak Tadi malam setelah pulang di antar mas Bram aku pikir harus mengucapkan syukur ke Sementa yang telah mempertemukan aku dengan mas Bram yang sudah aku nanti nanti selama sepuluh tahun akhirnya kemarin aku dipertemukan dengan kekasih hatiku mas” Jawan Marisa​
“Syukur kah kalau dik Marisa mau sholat lagi itu tanda baik untuk dik Marisa” kata Bram
“Ini juga berkat mas Bram yang menyadarkan aku untuk selelu bersyukur, terima kasih mas” jawab Marisa​
“Lho kok bisa aku sih, kan itu kesadaran kamu sendiri” kata Bram
“Siapa lagi yang memberi dorongan ke aku dan menyadarkan aku bukan dengan kata kata tapi dengan perbuatan mas mungkin mas tidak menyadari nya kalau perbutan mas hanya pamit untuk melakukan sholat itu yang membuat motifasi Marisa untuk berbuat sama dengan Mas Bram” kata Marisa​
“Ya udah lah kalu itu merupakan motifasi ke dik Marisa mas Bram juga ikut senang mendengarkan” kata Bram
“Mas aku sekarang di warung tenda du selah mesjid tak belikan sarapan ya nanti di makan di kantor aku juga membeli untuk di makan di kantor” kata Marisa​
“Boleh kalau itu menurut dik Marisa baik lakukanlah aku ikut dik aku siap siap dulu ya nanti jam 7.30 aku jemput Assalamualaikum”
“Siap mas, Wallaikumsalam” jawan Marisa​
Chat Marisa berhenti kemudia aku pesan 2 nasi bungkus dan di bawa pulang ke kost kost san nya sambil menanti mas Bram menjemputnya dan jam setengah delapan kurang mas Bram telp kalau sudah ada di depan kost kost san Marisa segera keluar dari dalam kamar dan menuju ke mobil Bram berada dan setelah masuk Marisa menyodorkan tangannya dan di sambut tangan oleh Bram dan di ciumnya biku biku tangan Bram tapi Bram malah menarik wajah Marisa memberi ciuman di kening dan bibirnya dalam kecupan pagi yang sangat mesra membuat hati Marisa begetar getar kemudian Bram menjalankan mobilnya menuju kantor MMC Group
Bersambung
Part 39
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd