Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Makasih updatenya nyai @Roo238

Yang lain pada nyeritain stw, eh ceritanya nyai mesti nyeritain aki-aki..

Hmm.. :ngacir::ngacir:
Makasih suhu @SampahBerserakan
Ngak bosenin suhu semua cerita ke milf tapi ini cerita lain tentang aki aki yang kesepian di akhir hidupnya malah ada 2 wanita yang suka akan dia tentunya aki aki yang sehat dan punya karisma suhu cewek akan datang sendiri ....

Semoga terhibur suhu ....
 
Part 39: Bram jatuh cinta lagi



Marisa

Pov Bram Kusuma

Jam 8 kurang 5 menit aku sudah sampai di ruang kerjaku bersama Marisa dan segera Marisa menyiapkan sarapan untuk aku dan Marisa dan sebelum jam 8.30 mereka sudah selesai makan dan tinggal tunggu seluruh team berkumpul dan setelah seluruh team berkumpul aku dan Merisa masuk ke dalam ruang di sambut dengan tepuk tangan dari semua team aku dan seorang medekati aku dan mengucapkan selamat

“Selamat pak Bram dan mbak Marisa telah jadian” ucap Fransiska sambil menyalami aku dan Marisa dan di ikuti oleh semua team yang ada di sana seasana menjadi santai penuh tawa aku hanya bisa bengong

“Tau dari mana kalau aku sudah jadian dengan Merisa” kataku

“Kemarin mbak Marisa WA ke aku dan menyatan pak Bram sudah jadian dengan mbak Marisa” betul kan mbak” kata Mahendra

“Maaf aku mas aku yang memberitahu teman teman bahwa aku sudah jadian dengan mas Bram” kata Marisa sedit rasa takut

“Ngak papa dan aku minta kepada kalian semua berita ini jangan sampai keluar dari ruangan ini sebab aku ngak enak dengan pak Karta Atmaja sampai saat nya aku yang akan memberitahukan sendiri kepada beliau, sanggupkah” kata Bram

“Sanggup pak Bram tapi pajak jadiannya tetap berjalan ya” kata Didik Mulyadi

“Beres lah itu pajaknya nanti di tempat Negara masing masing ya” kata Bram

“Setuju“ kata mereka bersama

“Sudah kita kembali ke bangku masing masing kita mulai metting pagi ini” kata Bram

Setelah mereka kembali ke bangku masing masing Bram mulai membuka meeting

“Assalamualaikun dan Salam sejahtera” kata Bram membuka metting pada pagi hari ini

“Walaikumsalam” jawab mereka secata serentak

“Saudara saudaraku memang kemarin sebelun aku dan Marisa ketemu dengan kolonel Singgih dan AKBP Hanung jalan kita masih orang buta tidak tau arah dan terbentus bentus dan tidal akan pernah berhasil kita masuk ke area birokrasi mereka dari sudut manapun kita kan selalu gagal karena kita ngak punya akses masuk dan password yang di gunakan untuk masuk ke daerah itu karena daerah itu adalah daerah terlarang tapi setelah aku ketemu dengan kolonel Singgih dan AKBP Hanung dengan menggunakan akses dan password dari Interpol maka akses itu menjadi mudah kita lalui dan kita sudah mendapat aksese dan password itu” kata Bram mengawali meeting kali ini

“Saudara saudara mulai besok kita mulai bekerja kembali dengan menggunakan akses Interpol yang di miliki TNI dan Polri, marilah kita susun acara kita biar efektif dan tidak putus di tengah jalan pertama mulai besok team Singgapira berangkat dulu 3 sampai 4 hari saya kira cukup untuk mengecek ulang berkas berkas dan dan kemilikan perusahan pelunasan pajak dan lain lainnya di chek ulang sehingga hari senin aku dan Marisa datang ke Singgapura semuanya sudah ready setelah aku sampai di Singgapura tugas team Singapura selesai dan kalian langsung pulang pagi harinya sedang tugas selanjutnya menjadi tugas ku dan Marisa melanjutkan team Singapura” kata Bram,selanjutya :

“Setelah team Siangapura sampai di tanah air digantikan tugas team Tokyo berangkat dengan tugas menyiapkan berkas dan segala sesuatu saya harap 3 atau 4 hari selesai Jadi kalau hari selasa team Singapura sudah kembali hari rabu team Tokio berangak kalau tidak hari sabt atau minggu aku dan Marisa sudah sampai di Tokyo hari senin nya team Tokyo pulang ke tanah air aku dan Marisa akan menggantikan tugas team Tokyo begitu team Tokyo sampai di tanah air pagi harinya Hari selasa team Hongkomg berangkat dengan tugas menyiapkan berkas dan semua yang di perlukan sampai saya dan Marisa datang ke Hongkong dan menggantikan tugas team Hongkong dan team Hongkong kembali ke tanah air” kata Bram, lanjutnya “Paham”

“Paham pak” kata mereka serempak

“Mengapa di buat selang seling begitu biar ada efisiensi waktu kalau di hitung di hitung secara matematis paling lama 3 minggu harus selesai dan satu minggu kedepannya untuk menyelesaikan urusan dengan Negara kita sendiri maksimal 1 bulan harus sudah selesai” kata Bran,lanjutnya “ Tolong Marisa kamu handel semua urusan dengan MMC dan ajukan anggaran yang sesuai untuk transpotasi semua team sampai selesai dan SPJ kan semua nya sesuai aturan dari MMC group kamu lebih tau untuk itu sementara kamu sibuk dengan team 11 ini aku akan ke satlantas polda Metro bertemu dengan AKP Heru untuk urusan STNK dan Plat nomer mobil aku jelas Marisa” kata Bram

“Jelas pak” kata Marisa dan teman temannya

“Meeting di nyatakan selesai dan kembali tetempat masing masing, Assalamualaikum” kata Bram

“Siap pak, Walaikumsalam” jawab mereka serempak

Setelah semua team kembali ke tempat masing masing Aku dan Marisa kembali ke ruangan yang telah di sediakan untuk aku

“Bagai mana kesan mu Marisa dengan meeting kali ini” kata Bram

“Wah wah aku dan teman teman merasakan meeting kali ini yang paling berkesan kesan disiplin meliter kental banget mas Bram juga dalam membawakan tanpa senyum membuat semua tegang dan lugas banget sehingga ngak ada yang berani bicara sedikit pun dari semua peserta dan walaupun mas Bram tanpa teks semua sudah tersusun rapi dan jelas di tangkap tidak berbelit dan memang benar kata bapak dulu mas Bram terkenal dengan disiplin yang tinggi dan akhli strategi dan saya ngak mengira waktu yang diajukan mas Bram hanya 1 bulan tuntas” kata Marisa

“Itulah Marisa saya kalau sudah mau kerja totalitas pada pekerjaan harus nomer satu dan memang harus tepat waktu dengan sedikit resiko jeda waktu pelaksanaan kalau di dalam meliter strategi lebih rumit lagi dengan beberapa rencana A, B dan C misalnya semua mengarah ke satu tujuan tapi setiap langkah strategi harus saling di lewati tapi tadi hanya satu langkah penyelesaian itu pun harus maksimal hasilnya” kata Bram

“Dik aku mau ke polda dulu ambil plat nomer pulisi kamu selesaikan semua urusan kalau bisa hari ini juga selesai termasuk SPJ untuk masing masing team, jam berapa kira kira selesai” kata Bram

“Kalau semua direksi ada di tempat nanti siang juga sudah selesai mas” kata Marisa

“Kalau ada direksi ada yang tugas keluar gimana jalan keluarnya” kata Bram

“Bisa di handel dengan mbak Fransika kok untuk urusan ini kan aku harus mendampingi mas Bram pulang ke jawa juga sesuai SPJ yang aku terima dari pak Karta Atmaja sendiri dan besok team Singapura harus berangkat” kata Marisa

“Okey semua beres, aku mungkin sampai siang baru bisa kembali ke MMC Group nanti kalau ada yang tanya aku kemana jawab aja ke polda urusan plat no pulisi” kata Bram

“Siap ndan” kata Marisa sambil tersenyum

“Kok ndan sih” kata Bram

“Aku niruin pak Parjo” kata Marisa sambil meleletkan lidahnya keluar dan saking gemesnya di tangkap tubuh Merisa dan di ciumnya bibir mungil Marisa

“Ya udah aku berangakat” kara Bram setelah melepas ciuman Marisa

“Hati hati mas” kata Marisa sambil memgang tangan Bram dan di ciumnya biku biku tangannya

Bram baru saja keluar dari ruang kerja nya dam menuju life dan menati sebentar kemudian pintu life terbuka dan menekan tombol lobby dan life bergerak turum membawa tubuh Bram juga ikut turun ke bawah sebntar kemudian terdengan duara bel berbunyi life berhenti di lantai dasar dan Bram keluar baru saja keluar Bram bertemu dengan Rini anaknya bersama anaknya Ester dan mertuanya ibu Neni Karta Atmaja

“Ayah, mau kemana” Sapa Rini begitu melihat Bram keluar dari life

“Hai Rini” Bram, Rini pun segera menyodorkan tangannya dan mencium biku biku tangan Bram

“Selamat siang mbak Neni” kata Bram

“Selamat siang mas Bram” kata Neni Karta Atmaja

“Hallo cantik” kata Bram sambil mengulurkan Tangan nya ke gadis kecil yang di gendong oleh Rini

“Ciang yang” kata Eeter

“Ayah mau kemana” kata Rini

“Ayah mau ke Mapolda Metro” kata Bram

“Mah Estel ikut eyang boleh” kata Ester ke Rini

“Ester mau ikut eyang, boleh kok” saut Bram segera

“Gimana nih mih, Ester ingin ikut eyang” kata Rini

“Ya ngak papa tapi kamu juga ikut aja” kata mami

“Ngak papa nih mih” kata Rini

“Ngak papa kok kan tinggal naik aja sendiri kok sampai sudah” kata mami

“Boleh ya nek” kata Ester ke neneknya Neni

“Boleh sayang tapi harus dengan mama ya” kata Mami

“Holle holle ikut eyang” Ester turun dari gendongan Rini dan memegang tangan Bram dan menerik nya keluar lagi

Ketika Bram, Rini dan Ester sampai di depan lobby Bram melihat Parjo

“Jo, Parjo” panggil Bram

“Siap ndan” teriak Parjo sambil melangkah mendekati Bram

“Tolong ambilkan mobil ku Jo” kata Bram

“Siam ndan” kata Parjo sambil menerima kunci elektrik dari Bram

“Ada apa sik ayah mau ke Mapolda Metro” tanya Rini

“Mau ambil plat nomer mobil hari ini jadi plat nomernya jadi dan harus di ambil sendiri” kataku

Sebentar kemudian mobil Marcedes Benz sudah sampai du hadapan Bram

“Ayo Rini mobil nya udah datang” kata Bram

“Wah sanggar mobil ayah” kata Rini

“Ini kan yang beliin mertuamu katanya sebagai mobilisasi tapi STNK dan BPKB nya atas nama aku jadi ya di kasih juga kan” kata Bram

“Biar aja yah, kan itu uang receh buat keluarga papi” kata Rini

Setelah mereka di dalam mobil Rini duduk di samping Bram sambil memangku Ester yang diam di pangkuan Rini

“Nanti sehabis ke Polda Metro aku akan ajak Rini ke Apartemen sebentar biar Rini juga tau apa saja fasilitas yang di berikan mertuamu kepada ku” kata Bram

“Boleh” kata Rini

“Yah” panggil Rini

“Apa” Jawab Bram

“Nanyak sesuatu boleh” kata Rini

“Mau nanyak Apa” kata Bram

“Siapa tu adminnya ayah namanya” kata Rini

“Namanya Marisa” kata Bram, lanjutnya “Memangnya ada apa”

“Aku perhatikan sejak kemarin kemarin Marisa ada hati deh sama ayah” kata Rini

“Masak sihh” jawab Bram sanbi tersenyum

“Emm ayah ngak peka banget” kata Rini

“Ha ha ha kenak deh batunya” jawab Bram, lanjutnya “Emangnya kelihatan banget ya”

“Sangat kelihatan banget ayah” kata Rini

“Hampir sama pendapatnya dengan anggota team 11 yang menyatakan aku sudah jadian sama Marisa” kata Bram

“Lha ia kan Ayah udah jadian sama Marisa” kata Rini

Bram hanya mengangguk tanda setuju

“Kok bisa ayah kan ada Tasya di Semarang” kata Rini

“Aku akan cerita ke kamu Rini, bahwa benar aku sudah jadian sama Marisa tapi baru 50 % nya saja” kata Bram

“Lho kok aneh sih jadian ya jadian ini kok baru 50 % nya gimana sih ayah” kara Rini

“Kamu kan tahu kalau Marisa anak dari mantan Ajudan ayah ketika ayah jadi panglima di Kodam Brawijaya ketika itu Marisa baru berumur 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP kelas 3 kalau sekarang kelas 9 saat ketemu pertama kali di Makodam aku berpikir ini anak siapa sih kok main sampai di Makodam lalu saya tanya, namamu siapa di jawabnya Marisa, putra siapa dia jawan lagi pak Kusnendar dan pada saat itu aku teringat Tasya yang waktu itu baru berusia 8 tahun dan masih hidup di Solo dan aku katakan aku ingat cucuku Tasya persis kamu lincah terus aku bilang kamu mau jadi cucu aku kataku dia jawab mau, tapi ada syaratnya di jawab apa syaratnya kamu harus pandai seperti cucuku dan di jawab ya aku maksudkan untuk memberi motivasi pada dirinya untuk belajar lebih giat lagi dan ternyata motivariku masuk dia belajar dan mendapat nilai bagus lulus SMP mendapat ranking 1 dan selama SMA pasti mendapat juara minimal juara 3 setelah lulus SMA di terima di UGM tanpa test dan ambil fakultas Hukum dan lulus hanya 3,5 tahun dan mendapat perstasi sangat memuaskan dan melanjtkan S2 urusan yang diambilnya pengacara ditempuh dalam waktu 2 tahun dan juga mendapat perdikat sangat memuaskan dan setelah itu bergabung dengan MMC yang merekrutnya sebagi pengacara untuk membela kepentingan MMC dan keluarga Karta Atmaja hingga saat ini Marisa belum pernah pacaran dan setelah ketemu aku dia mengingaktkan kembali tentang janji aku supaya aku menerima sebagai cucu seperti Tasya lalu aku katakan kalau Tasya bukan lagi menjadi cucu aku tapi menjadi calon istrinya dan dia menuntut juga menjadi istri ku dan ketika kemarin Marisa menembak aku katakan aku terima tembakan Marisa dengan satu syarat kalau Tasya calon istri ku juga setuju kamu menjadi pacar aku makanya tadi aku katakan jadian hanya 50 % saja” kata Bram ke Rini, lanjutya “Saya mohon kamu bisa menjaga rahasia ini biar nanti ayah sendiri yang akan katakan langsung ke mertuamu setelah mendapat persetujuan dari calon istriku Tasya”

“Wah rumit juga ya ayah” kata Rini memberi komentarnya

Dan sebentar kemudian sampai di Mapolda Metro langsung ke waka lantas Heru dan diterima dengan sangat kekeluargaan setelah

“Assalamualaikum mas Heru” kata Bram setelah bertemu di ruang kerjanya

“Walaikumsalam mas Bram” saut Heru, lanjutnya “Sendirian saja mas”

“Ngak kok dengan anak aku dan cucu aku” kata Bram kemudian Rini dan Heru saling jabat tangan dan menyebutkan nama masing masing

“Ini mas Bram no pulisinya sesuai pesanan B 124 M dan ini STNK nya sedang BPKBnya satu minggu ke depam mas, sebentar biar di pasang sekalian di mobil mas Bram” kata Heru, lanjutnya “Mas Mau mobil mas di beri tanda pangkat sekalian tanda bintang 2 di atas plat no nya”

“Boleh kalau ada” kata Bram

Heru memanggil salah satu pegawainya supaya masang plat nomer dan masang tanda bintang di atas plat nomernya denga bintang 2 dan dalam waktu ½ jam pekerjaan pemasangan sudah selesai dan Bram dan Rini pamit ke Heru dan langsung menuju apartemen nya Bram di jalan Paku Alam Jakarta Selatan

Hanya setengah jam Bram dan Rini beraga di Apartement Bram dan melihat Apartemen yang di sediakan oleh mertuanya Rini untuk nya dan ketika Bram dan Rini mau neninggalkan Apartemen Ester sudah tertidur di pangkuan Rini dan mereka langsung kembali ke kantor MMC pusat dimana keluarga Karta Atmaja menunggu nya Turun dari mobil Bram langsung mengantikan Rini untuk menggendong Ester masuk kantor langsung menuju lantai 9 dimana para pembesar MMC Group berada saat ini setelah mendapat informasi dari sekretaris direksi bahwa mami berada di ruang nya pak Karta Atmaja langsung Rini dan Bram mengetuk pintu ruang direksi dan setelah nendapat jawaban dari dalam Bram da Rini langsung masuk disambut oleh bapak dan ibu Karta Atmaja bu karta langsung meminta Ester untuk di baringkan di ruang istirahat yang ada di dalam ruangan direktur utama MMC Group ini

“Dari mana nih mas Bram dan nak Rini” kata pak Karta Atmaja

“Dari Ambil STNK dan plat nomer dari mapolda metro” kata Bram

“Sebetulnya itu sudah urusan dealer mas Bram ngak usah ngurus sendiri” kata pak Karta Atmaja

“Kebetulan kemarin aku ketemu dengan waka lantas AKP Heru di kantor Interpol dan aku minta untuk membuat nomer mobil pemberian mas Karta dengan nomer khusus dan AKP Heru berjanji hari ini selesai sebab nanti sore akan aku pakai ke Solo he he he” kata Bram

“Ia papi nomer khusus juga berinisial BRAM atau B 124 M dan sudah terpasang di mobil ayah sekarang dan dari situ ayah mengajak aku ke apartemen yang sudah di persiapkan olen papi bagus pasti mahal harganya, makasih papi” ucap Rini

“Ya nak Rini memang papi menyiapkan semuanya untuk mas Bram kan mas Bram sendiri bukan oeang lain juga sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga Kartaatmaja juga sebagai besan papi” kata papi

“Terima kasih mas Karta” kata Bram

Sementara mereka baru berbincang asik Bram mendapat telpun dari Marisa

HP Bram bergetar dan Bram mengangkat teplpun nya

“Assalamualikum Marisa” kata Bram sambil menempelkan HP nya di telinga Bram

“ ….”

“Udah aku udah ki kantor MMC Group dan sekarang ada di ruang pak Karta” kata Bram

“ ….”

“Wallaikunsalam” kata Bram menutup telpun nya

Sementara bu Karta masuk lagi dengan mambawa minuman kaleng dari dalam kulkas dingin dan menaruh nya si atas meja dekat sofa

“Sampai dimana mas Bram urusanya dengan kasus nya Hartono” kata ibu Neni Karta Atmaja

“Satu langkah lagi saya harapkan selesai ya paling lama satu bulan kedepan kasus nak Hartono bisa clear mbakyu” kata Bram

“Lalu langkah apa yang mau di ambil dari mas Bram” kata bu Karta Atmaja

“Negini bu, besok team Singgapura berangkat untuk menyiapkan berkas berkas untuk melegalkan perusahaan bayangan dan pengiriman uang yang jumlahnya tidak sedikit mencapai 50 T mungkin sampai 3 hari dan hari Senin aku dan Marisa menyusul ke Singapura untuk proses legalisasi dengan pereritah setempat dan team Singapura boleh pulang ke tanag air pagi harinya team Tokyo berangkat untuk menyiapkan berkas berkas yang di perlukan untuk legalisasi di Negara Jepang dan 3 hari kemudian aku dan Marisa menyusul dari Singapura langsung ke Tokyo dan team Tokyo boleh pulang ke tanah air sehari sesudah team Tokyo sampai di tanah air team Hong Kong berangkat untuk menyiapkan berkas yang akan di gunakan legalisasi ke pemeritah Hongkong 3 hari kemudian aku dan Marisa menyusul team Hongkong langsung dari Tokyo dan setelahnya team Hongkong boleh pulang ke tanah air dan saya harapkan semua berjalan lancar dan 3 hari kemudian saya dan Marisa pulang ke tanah air dan dalam kurun waktu satu minggu saya dan Marisa akan mengurus hasil legisasi dari Negara Negara tersebut ke Interpol untuk mencabut semua tuduhan dan tuntutan ke nak Hartono” jawab Bram

“Semoga rencana mas Bram dan teman teman berjalan lancar dan satu bulan Hartono sudah bebas sari segala tuduhan pencucian uang” kata bu Karta Atmaja

“Amin” hampir semua yang ada di ruanga itu

“Oh ia pak bu Karta saya dan Marisa nanti sore akan pulang ke Solo dulu untuk ambil passport saya yang sudah kedaluarso dan perlu perpanjangan sampai minggu dan hari senin saya dan Marisa akan terbang ke Singgapura untuk mengawali misi ini” kata Bram

Sementara itu di tempat lain di MMC Group


Pov Marisa

Setelah mas Bram meninggalan Ruangan ini aku segera mengumpulkan lagi semua admin dari masing masing team, Team Singapura Rini Astuti, team Tokyo Dedi Sunarya dan team Hong kong Mahendra dan kita sama sama membuat SPJ perjalanan masing masing sehingga siang jam 12 sudah selesai membuat SPJ tinggal menghadap ke diretur Utama hal ini dengan pak Hartono sendiri tanpa banyak tanya langsung mendapat ACC kemudian ke bagian keuangan dan tanpa banyak kesulitan dana sebesar ½ M langsung cair dan di bagikan ke setiap admin untuk membelanjakan seuai kebutuhan

Jam 13 aku bel mas Bram ku katanya sedah ada di pulang di kantor tapi langsung ke ruang nya pak Karta Atmaja saya tunggu sampai kam 13.30 dan mas Bram masuk ruangan ketika aku baru saja melepas lelah di ruangan mas nya dan bersandar di sofa sambil memejamkan mata dan aku merasa bibirku ada yang menyentuh dan perlahan aku membuka mata ternyata wajah mas Bram berada sangat dekat denga wajahku langsung tanganku ke pundak nya dan menariknya mendekat tubuhku dan mas Bram tertunduk di samping aku dengan cepat aku naiki tubuhnya dan aku kini ada di atas tubuh mas Bram yang kini berbaring di sofa di mana aku tadi tidur tiduran

Tangan mas Bram otomatis berada di bongkahan pantat ku dan meremas lembut bongkahan buah pantat ku

“Mas kok lama sih aku kangen nih” kata ku dengan suara ku buat semanja mungkin

“Baru aja di tinggal beberapa jam udah kangen” kata mas Bram sambil memejet hidugngku dengan mesra

“Udah beres belun urusan mu dik Marisa” kata mas Bram

“Udah beres semua dan SPJ nya sekarang udah di tangan admin masing masing team” kata Marisa

“Dik berangkatnya enaknya kapan ya” kata Bram

“Ya terserah mas Bram saja santai kok” kata Marisa

“Nanti saja sehabis magrib ya dik biar tenag dan santai dan tidak panas tapi aku perlu istirahat dulu nih kayaknya” kata Bram

“Ya udah kita pamit dulu untuk persiapan dan nanti kan urusan kantor juga sudah selesai mas mumpung pak Karta, bu Karta pah Hartono dan mbak Rini masih disini kita pamitan dulu aja” kata Marisa memberi masukan

“Lalu kemana kita” kata Bram

“Ya antar aku pulang dulu aku mau siap siap membawa beberapa pakaian aja tar kalau mas Bram udah siap ngabarin aku dan kita berangkat” kata Marisa

“Ngak enaknya kita langsung ke apartemen nanti setelah magrib nganter dik Marisa ke kost kostsan ambil berapa baju dan langsung cabut dik, soalnya aku masih kangen sama ini” kata Bram sambil menjukin bibir marisa yang tersenym manis

“Ya udak kalau maunya mas bugitu sama kau juga masih kangen ini” kata Marisa sambil nunjukin bibirnya Bram

“Coba tunjukin dengan bibirnya dik Marisa” kata Bram

Marisa mendekatkan bibirnya ke bibir Bram dan terjadi ciuman yang amat mesra mereka berciuman sambil memejamkam mata dan meresapi gerakam bibir lawan sambil menjulurkan lidah masih masing sampai belepotan

“Udah ah mas Bram nanti di lanjuti di Aparemen aja lebih tenang” kata Marisa sambil melepas ciumannua dan Marisai berdiri kari sofa mngambil tas untuk memperbaiki rias wajahnya dan mengambil tisu di meja dan menghapus bekas lipstick di bibir mas Bram dan sekitarnya

Kemudian Bram dan Marisa meninggalkan ruang kerja Bram untuk semetara dan menuju life naik ke lantai 9 untuk berpamitan dengan keluarga Karta Atmaja

Setengah jam kemudian Bram dan Marisa sudah ada di dalam mobil Bram dan mengarahkan mobil ke apartemen nya Bram di jalan Paku Alam di jalan cukup lancar sehingga setengan jam kemudian mereka sidah berada di dalam apartemen Bram masuk kamau begitu juga Marisa juga masuk kamar untuk berganti pakaian dengan kimono dan Marisa mau membuat kejutan pada mas Bram dengan melepas cd dan bra demikian juga Bram juga memakai kimono dan di dalamnya hanya memakai hanya memekai cd nya saja

“Dik Marisa sudah sholat duhur belum” teriak Bram

“Belum mas” jawab Marisa

“Ayo kita sholat dulu biar istirahatnya tidak terganggu” kata Bram

Bram kembali ke kamar memakai kaus yang bersih dan sarung yang khusus untuk sholat dan Marisa juga masuk mamar lagi hanya berganti mukena setelah kimononya di lepas


Dan mereka melakukan sholat berjemah bersama sebelumnya Bram mengecek arah kiblat dari dalam aparteman tersebut

Sehabis melaukan sholat berjemah Bram dan Marisa kembali masuk kamar masing masing untuk berganti kimono yang mereka pakai untuk istirahat dan setelah itu mereka saling duduk di sofa ruang keluarga

Pandangan mata Bram penuh kasih ke Marisa dan di balas sama dengan pandangan penuh cinta oleh Marisa semakin lama tubuh mereka saling mendekat dan merapat dan tak dapat di hindari lagi bibir mereka mulai bersatu 15 menit mereka berciuman di ruang keluarga dan setelahnya

Bram mengangkat tubuh Marisa di bawanya ke kamar depan sambil terus berciuman sesampainya di kamar depan Marisa di turunkan dan di baringkan di tempat tidur dan Bram pun menyusul tidur di tempat tidur

“Nah enakan di sini kalau ngantuk langsung tidur” kata Bram

Marisa hanya mengangguk dan posisi sama sama miring dan saling berhadap hadapan serangan pertama di mulai dari Bram yang mendorong Marisa terlentang dan sebagian tubuhnya di tidih bibir Bram langsung berciuman kembali dan kedua bibir meraka bersatu Marisa pun merespon ciuman Bram

Tanpa di sadari Tanggan Bram menjusup di balik kimono yang di pakai Malisa dan jari jarinya langsung mennyentuh putting Marisa dan Marisa seperti orang kena strum teganggan tinggi sehingga reaksi tubuh Melisa mengeliat geli tapi aksi Bram ngak sampai di situ juga di tariknya tali komono Marisa sehingga terbuka segingga sepasang buah dada yang cukup besar dan Bram begitu melihat buah dada Marisa terpesona tapi tak lama kemudian bibir Bram mencium putting kiri Marisa yang sudah mulai membesar dan Marisa tak kuasa menahan sensasi yang baru pertama kali dia rasakan

“Maaaassss bbrrrrraaammmmm” suara Marisa memecahkan keheningan ruamgan siang itu dan itu membuat Bram tambah semangat

Bram menghentikan aksinya mencium putting Marisa sambil tersenyum

“Enak dik” kata Bram

“Iya mas ennaakkk pakai banget malah” kata Marisa dan mata mereka saling tatap penuh arti

“Mau lagi” kata Bram

“Mau mas yang kanan ya” kata Marisa

Langsung bibir Bram mencium putting kanan Marisa dan tangan kanan Bram mengusap lembut putting Marisa dengan lembut tak lama kemudian bibir Bram pindah ke bibir Marisa kembali dan bibir Bram di terima dengan lumatan tak kalah erotisnya sedang tangan kiri Bram menyusup di selangkangan Marisa yang ternyata tak memmakai celana dalam

Bram menghentikan sebentar ciuman di bibir Marisa sambil berkomentar

“Nakal bih ngak pakai cd” kata Bram sambil memegang memek Marisa

“Biarin” kata Marisa sambil terseyum manja

Bram pun mulai lagi menciumi payudara ranum milik Marisa denganp penuh kemesraan yang tulus kemudian bibir Bram turun ke purut Marisa yang masih rata seperti perut Tasya dan turun kebawah lagi langsung memciumi memek Marisa yang masih penuh dengan rambut hampir semua permukaan kulit di selakangan Marisa di tumbui oleh jembut yang tebal tapi malah membuat Bram tambah bergairah dan di jilat belakan memek Marisa dari atas kebawah beberapa kali sehingga labia mayoranya mulai membuka dan tampak daging mungil di antara celah memeknya bagian atas di ciumnya kelentit Marisa dengan lembut dan leguan kenikmatan keluar dari mulut Marisa

Ketika Bram menyedot kelentik Marisa dengan keras Marisa terpekik

“Ohhhh mmaaasssss” kata Marisa sambil mengangkat pantatnya ke atas kemudian di tahan pantat Marisa dengan kedua tangannya sehingga belahan memek Marisa terlihat merekah merah muda dengan bulu bulu tebal di sekelilingnya cantik agak lama Bram mamandang memek Marisa dengan seksama dan kemudian mulai menciumi kembali belahan memek Marisa sehingga Marisa menahan nikmat yang tak terhingga dan Bram mulai menggigit kecil di sekitar memek Marisa dan memberi cupangan di antara selakangannya kemudian mencium kembali kelentitnya dan kedua jari Bram mulai masuk kelubang peranakannya tapi ngak berani dalam dalam takut kena selaput perawannya

Bram melakukan itu sumua dan di ulang ulang hingga 10 menit dan Marisa mulai berteiak teiak

“Maasssss aakkuuuuu iinngggiinnn ppiippiiissss” kata Marisa dengan mencoba menjauhkan memeknya dari wajah Bram tapi Bram malah menggoyang mulut nya semakin kencang

“Ahhhhhh …. mmaaassssss” kata Marisa sambil mengangat pantatnyaa tinggi tinggi dan sseerrttt sseerrttt sseerrttt ….

Bersambung
Part 40
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd