Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Gak disangka kharisma Bram Kusuma mampu melelehkan hati banyak gadis walau berawal dari sebuah kata 'janji' Tapi maknanya menebus hati
 
Gak disangka kharisma Bram Kusuma mampu melelehkan hati banyak gadis walau berawal dari sebuah kata 'janji' Tapi maknanya menebus hati
 
Waduh. Kirain tasya yg nambah duluan, eh eyang kakung malah curi start😂😂😂
Tur suwun huuu....moga update terus tanpa macett hehe
 
Waduh. Kirain tasya yg nambah duluan, eh eyang kakung malah curi start😂😂😂
Tur suwun huuu....moga update terus tanpa macett hehe
Tasya masih kecil sma aja belum lulus bolehnya sama eyang kakung nya sendiri

Tetap semamgat walau sempat binggung ts nya sempat cari wangsit dulu baru ketemu munculin karakter baru
Selamat bercengkrama dengan tasya dan marisa
 
Part 37: B 124 M



Tasya



Marisa

Pov Bram Kusuma

Pagi hari ini aku bangun jam 4.30 langsung mandi dan sekalian ambil air wudhu dan di lanjutkan dengan sholat subuh dan jam 5 sudah selesai melakuan Ritual pagi dan aku mencoba menghubungi Tasya kekasih kecil ku dan untuk menyatakan dukungannya pada pagi hari ini supaya lebih focus dalam menjalankan tugas nya.
“Assalamualaikum sayang”ucapku
“Wallaikumsalam mas ku” balas Tasaya
“Bagaimana kemarin suksus kan” kataku
“Ya begitulah mas seperti hari hari biasanya hawanya males bila jauh dari mas Bram tapi semoga pagi ini membawa berkah sebab mas Bram menyapaku” kata Tasya, lanjutnya “Gimana kemarin urusanya lancar tidak”
“Lancar dong berkat dukungan dari si cantik Tasya” kataku
“Dan semlalam istirahat dimana” Tanya Tasya
“Aku sudah di siapkan sebuah Apartemen oleh mertuanya ibumu cukuplah untuk istirahat semalam” jawanku, lanjutnya “Ya udah Tasya aku tutup nanti sore atau malam aku telpun lagi dengan suasana yang lebih santai ya, Assalamualikum”
“Ya Wallaikumsalam” jawab Tasya
Setelah telpun aku tutup aku mengambil lattop yang kemarin baru di berikan oleh Marisa aku bawa di meja makan dan mehidupkan kembali dan memelajari dukumen satu persatu dengan teliti dukumen yang sudah aku baca aku beri tanda merah pada file nya
Baru asik asiknya membaca sebuah file dari kamar Marisa terbuka dan keluar Marisa juga sudah mandi tapi masih memakai pakaian yang kemarin sebuah kimono saten berwarna putih dengan gambar bunga bunga kecil di sekitar dadanya
“Mas Bram mau minum apa” tanya Marisa
“Kopi gulanya sedit aja” kata ku
Marisa melangkah ke kitchen menyiapkam cangkir dan membuat secangkir kopi dan susu coklat untuk dirinya
“Sayang ngak ada temannya ya” kata Marisa
“Ngak papa kok nanti kita beli roti tawar dan cemilan biar kalau ngopi ada temannya” kataku sambil tersenyum
“Mas nanti mampir kantor dulu ya biasalah absen” kata Marisa
“Boleh, jamberapa kita berangkat” kataku
“Nanti lah ekitar jam setengah delapannan gitu” kata Marisa, lanjutnya “Mas sudah menghubungi dik Tasya”
“Udah tadi pagi selepas subuh dan kalau pagi gini ribet banget kan masih sekolah dan mausuk nya pagi banget jam 6 harus sudah siap untuk berangkat ke sekolah kalau tidak terlambat jangan tanya pasti harus tunggu di ruang BP lagi“ kataku, lanjutnya “Kalau dulu Marisa di Semarang tinggal di mana”
“Bapak sama ibu sekarang tinggal di Ngalian mas di bekalang kecamatan gitu tapi dulu kakek dan nenek aku di Jalan Seteran gitu tapi rumah seteran sudah di jual dan hasilnya di bagikan untuk 7 orang saudara dari bapak dan bapak membelinya di Ngalian yang dekat dengan saudara saudaranya” kata Marisa
Sambil bercerita tau tau waktu sudah menunjukkan jam 7 dan aku dan Marisa langsung siap siap untuk Marisa kini memakai pakaian rok sepan dan blester warna senada yang aku belikan kemarin ketika belanja pakain di super market cantik dan aku memakai pakain semi resmi warna biru laut dengan baju warna biru muda lengan pendek dengan dasi warna biru laut juga dan kami siap berangkat dengan mobil BMW GLA Class siap untuk berangkat lansung mengarah ke kantor MMC Group, tapi hanya sebentar hanya mengantar Marisa absen dan setelah itu cabut mencari sarapan di daerah senayan di sana sudah banyak warung tenda yang sudah buka
Sarapan dengan santai dan jam setengan sepuluh aku dan Marisa sudah ada di kantor Interpol dan bertemu dengan Singgih dan Hanung mereka berdua sudah menanti kedatanganku
“Assalamualaikum” kataku ketika aku masuk ruanganya
“Wallaikumsalam” jawab bereka berdua
“Tepat waktu ya mas Bram dan aku paling suka dengan mas Bram selalu on time sejak dulu” taka Singgih
“Bisa aja kau” kata ku
“Eh Marisa apa kabar” kata Singgih
“Baik om” jawab Marisa
“Gih kamu ingat ngak dengan Kusnendar ngak” kata ku
“Kusnendar ya …. ya aku ingat ajudan mas Bram ketika di di Brawijaya” kaya Singgih
“Benar selali, dan Kusnendar itu ayah dari Marisa” kata Bram
“Serius mas” kata Singging
“Di bilangin kok” kataku
“Kok Marisa ngak cerita ya” kata Singgih
“Lha om Singgih ngak tanya” jawab Marisa santai
“Ya salam saja ya kalau ketemu bapak dari om Singgih anak buah bapak di Surabaya” kata om Singgih
“Begini dik Singging dan dik Hanung” kataku, lanjutnya “Tentunya sudah tau meksud kedataganku kesini membawa missi dari keluarga Karta Atmaja dalam khasus pencucian uang dan kalau boleh tau kok Interpol menyurigai Hartono sebagai pelaku petugas pencucian uang” tanya Bram
“Gini mas, awalnya saya dan Hanung mendapat laporan dari bea cukai akan sesuatu yang sangat mencurigakan karena sering nya pergi pulang ke luar negeri minimal sampai 10 kali dalam sebulan dan tujuan nya sama antara Hong Kong, Tokyo dan Singapura dan laporan ini di benarkan oleh pihak bea dan cukai Negara Negara tersebut ada apa nih kok mencurigakan sekali perkiraan kami penyelundupan narkoba, permata, emas atau uang dan kami ikuti setiap berak gerik si Hartono dan selalu lolos dari pantauan bea cukai dan akhirnya kami mendapat bukti dari Negara jepang melaporkan bahwa seorang agennya pernah melihat Hartono bertemu dengan anggota triat dan sangat menyurigakan dan kami mendapat kesimpulan kalau Hartono sebagai petugas pencuci uang dari suatu organisasi terlarang itu kemudia timbul pertanyan lagi kalau memang petugas pencuci uang meragukan karena posisi kedudukan orang tuanya yang merupakan konglomerat nomor 1 di Indonesia dan kekayaan yang tak terhitung lah dan menjadi aneh semuanya seorang putra konglomerat menjadi tugas pencuci uang dari sebuah organisasi terlarang dan illegal dan ternyata selain pergi ke luar dia selalu juga keliling di dalam negri dalam rangka membangun hotel hotel berbintang di seluruh Nusantara di bergagai kota dan menurut pantauan kami ada 10 kota dan semua itu menjadi tujuan wisata mancanegara dan itu Negara berterima kasih atas usaha Hartono mendirikan hotel berbintang yang banyak jumlahnya dan penyelidikan kami tampak ada hasilnya dengan bukti yang sangat outentik sekali di Hongkong petugas berhasil menangkap anggota triat yang bernama Chou In lay yang menyatakan Hartono adalah petugas pencuci uang dari triatnya dan langsung dalam waktu tidak lebih dari 3 hari kami berhasil menangkap Harton oatas bantuan mas Bram dan itu kami sangat berterima kasih tapi sampai saat ini Hartono tetap menyangkal dia sebagai petugas pencuci uang dan tidak mengenal dengan Chou In Lay yang tertangkap di Hong kong dan tetap bersikeras kalau uang yang di bawanya adalah uang dari MMC Group yang di tarik dari luar negeri untuk membangun hotel hotel berbintang di seluruh Indonesia dan saran kami kalau benar itu uang dari MMC Group buktikan lah itu uang perusahaan anda” kata Singgih
“Marisa catat yang beberapa poin” kata Bram
“Siap pak” kata Marisa
“Marisa dan teman teman sebenarnya sudah berhasil mencari bukti kalau uang itu memeng uang dari perusahaan MMC Group yang di tarik ke Indonesia untuk pembangunan hotel hotel di 10 kota dinegara ini dengan dana mencapai 100 T tapi selalu terbentur dengan birokrasi di Negara Negara itu” kata ku
“Begini mas setiap negara itu punya kelemahan masing masing yang tidak sama untuk setiap Negara yang di sebut jalur aman kalau di Hongkong melalui kosullat jendral yang berkedudukan bla bla bla pasti aman dan tidak semua orang tau hanya orang orang tertentu yang bisa masuk yang merupakan sandi untuk masing masing Negara punya kode sendiri nanti aku beri kodenya dan setiap saat berubah secara otomatis seperti kode m banking tapi ini lebih rumit karena menyangkut keamanan Negara” kata Singging
“Biar nanti Marisa yang mengoresaikan program itu sebagai admin ku, boleh kan” kataku
“Aku percatya pada mas Bram dan Marisa tentunya akan menjaga rahasia Negara di atas segalanya kan” kata Singgin, lanjutnya “Betul ngak Marisa nama baik mas Bram, nama baik aku dan Hanung di pertaruhkan disini tentunya juga nama baik pak Kusnendar juga kan”
“Baik om Singging dan om Hanung atas nama Admin nya pak Bran Kusuma aku taruhkan nyawa aku di atas segalanya” kata Marisa
“Bagus sekali Marisa, sekarang ikuti om Hanung dan bawa lattop mu ke dalan ikuti pelatihan 1 jam pasti berhasik” kata Singging
“Ayo Marisa ikut Aku dulu” kata om Hanung
Sementara Marisa di training oleh Hanung untuk bisa masuk ke link Interpol semama 1 ½ jam aku dan Singgih cerita tentang isu isu panas baik yang terus berkembang ada yang positive tapi ada juga yang negative sampai pada pertanyaan
“Dik bisa ngusahain orator ngak” kata ku
“Untuk apa orator kan mobil mas Bram aku lihat sudah ada oratornya ketika aku ke Semarang dengan Hanung waktu yang lalu” kata Singgih
“Ya kalau untuk mobil yang di Semrang atau di Solo sudah ada ini untuk mobil aku yang baru yang kemarin baru dapat dari besan” kata ku
“Coba lihat STNK nya biar nanti aku hubungkan dengan sat lantasnya biar di urus semuanya tau mas Bram beres” kata Singging
Bram mengeluarkan STNK yang masih dengan nomor pulisi sementara karena baru keluat dari dealer nya dan diterima oleh Singgih
“Jiancuk ik Mercedes Benz GLA Class ini mah di atas 1 M hahaha” kata Singging, lanjutnya “Apalagi mas dapat dari Besan”
“Dan sebiah Apartemen dik di Jln Paku Alan Jak Sel” kataku
“Dan wanitanya juga ya mas” kata Singgih
“Wanita apaan” bantah ku
“Tu si Marisa aku perhatikan dan aku amati kalau sedang menatap mas Bram kayaknya penuh Cinta ha ha ha” kata Singgih sambil tertawa
“His ngak berani aku bisa bisa di dor kepelaku sama Kusnendar” kataku
“Tunjukin lah mas Bran jago nego ha ha ha” kata Singgih tak henti henti ngedekin aku sambil tertawa keras keras aku hanya diam saja tak bisa menaggapi ledekan Singgih
Setelah reda tertawanya sampai perut Singgih mules mules katanya
“Sebentar mas aku hubungi kasatlantas nya” kata Singgih lalu mengangkat telpun dan menghubungi seseorang
“Assalamualaiku dik” kata Singgih dalam telpun
“ …. “
“Aku butuh orator masih punya persediaan ngak, dan Sinenya sekalian satu paket” kata Singgih
“ …. “
“Satu aja dan sekalian bawa yang bisa masang sekalian biar hari ini cepat kelar” kata Singgih
“…. “
“Di tungga ngak pakai lama” kata Singgih
“ …. “
“Walaikumsalam” jawan Singgih
Lima belas menit kemudian datang seorang pulisi dan setelah masuk memberi hormat sambil mengucap
“Siang ndan” kata orang itu
“Eh dik Heru, nih kenalin ex komandan saya dulu Let Jen Bram Kusuma” karta Singgih
Aku dan Heru dan salung berjabat tanganan
“Bram Kusuma pensiunan” kata ku
“Heru Setiawan” kata Heru, lanjutnya “Senang bertemu dengan Jendral”
“Mana mobil yang mau dipasang orator dan sirene” kata Heru
“Nih kuncinya dan mobil baru Mercedes Benz si luar” ucap Singgih
Heru menerima kunci dan memanggil seseorang
“Yang di pasang mobil Mercedes Benz di luar in kuncinya” kata Heru
“Siap ndan” kata orang itu sambil melangkah keluar ruangan
“Dik Heru aku mau minta tolong lagi nih bisa ngak ya” kata ku
“Minta tolong apaan mas Bram” kata Heru
“Mobil ini kan mobil baru nomernya juga masih sementara kalau no pulisinya saya minta nomer yang mudah si ingat bisa ngak” kata ku
“Lah keinginan mas Bram pakai no berapa” kata Heru
“Kalau bisa sih no pulisinya B 124 M“ kata Bram
“Sebentar saya ceknya dulu kalau nomer yang di maksud mas Bram sudah di pakai orang yang ngak bisa mas tapi kalau belum ada yang pakai ya bisa aja nanti di usahanan” kata Heru kemudian membuka HP nya menghubungi seseorang dan ngak jelas juga pembicaraannya setelah di tutup
“Albamdulilah mas belum ada yang pakai, kok mas Bram mau pakai no 124 sih” kata Heru
“Coba di baca lagi dari depan B 124 M coba kalau di gabung apa” kata ku
“Ya bagus juga tu membentuk tulisan BRAM kan ha ha ha cocok sekali” kata Heru
“Lalu paling cepat kapan soalnya hari kamis ini akan saya bawa ke Semarang” kata ku
“Besok siang lah mas bisa diambi di kantor satlantas Mapolda Metro langsung ketemu saya” kata Heru kemudian Heru menfoto STNK dan KTP Bram walau KTP bukan KTP DKI tapi alamatnya pakai alamat Aparteman Bram dan Foto sertifikat kepemilikan Apartenan tersebut
“Jadi berapa biayanya nih” kata ku
“Kan pajak kedaraan juga sudah lunas jadi jasa aja lah mas Bram terserah” kata Heru
“Minta lah nomer rekeningmu nanti transfer dananya” kata ku
“Baik” jawab Heru dan menyebutkan nomer rekeningnya dan di catat oleh Bram sebentar kenudian HP Heru bergetar
“Lho banyak sekali nih mas” kata Heru
“Ya rejekimu Her” kata Singgih
“Terima kasih ndan” ucap Heru
Setengah jam kemudian terdengar bunyi sirine meraung raung dengan 5 nanda pilihan
“Itu mas sudah selesai ayo kita lihat” kata Heru
Dan mereka bertiga keluar dari ruangan dan menuju area parkir dan melihat mobil baru Marcedes benz dengan oratot di depan pengemudi orator dengan sinar biru yang menyala dan nada sirene dengan lima nada yang berbeda
“Wah jadi garang banget tu mobil nya mas Bram, ha ha ha” kata Singgih, lanjutnya “Kaya oranganya sangar”
“Bisa aja kamu” kata ku
“Udah selesai ndan aku mohon diri, dan pak Bram di tunggu besok di Mapolda, bel dulu lah kalau mau meluncur oke, Assalamualaikum” kata Heru
“Makasih Her sampai ketemu besok” kata Bram
Dan mereka saling jabat tangan dan Heru melangkah pergi meninggalkan kantor Intrepol Bram dan Singgih kembali masuk ruangan
“Dik café yang dekat sini mana ya” kataku, lanjutnya “Udah siang juga nih udah lewat waktu istirahat juga, pegawaimu ada berapa sih kita beli nasi kotak, jadi ke ingat di Mabes Cilangkap kalau siang gini kalau ada tamu datang dan membagikan nasi kotak nikmar sekali di makan bersama sama sudah lama juga ngak ngasain kebersamaan seperti itu” kata ku
“Kalau seluruh karyawan disini jumlah hanya 15 sampai 17 san lah di tambah 2 mas Bram dan Marisa 20 an lah mas” karta Singging
“jadi segini cukup ngak” kata Bram
“Cukup lah, pakai nota pa ngak” kata Singgih
“Ngak usah lah kayak mau masuk ke SPJ aja” kataku sambil tertawa
“Mbak Siti masuk” panggil Singgih melalui Intercom
Sebentar kemudian datang wanita setengah maya masuk ruangan
“Siap ndan” kata mbak siti setelah masuk ruangan
“Kamu beli nasi kotak ya di café dekat sini aya untuk semua karyawan yang ada disini di tambah 2 untuk mas Bram dan Marisa” kata Singgih sambil menyerahkan uang 4 lebar ratusan
“Siap ndan” kata mbak Siti
“Ngak pakai lama lo ya” kata Singgih kemudian
Setengah jam kemudian mbak Siti udah datang kembali dam membawa nasi kotak berisi nasi ayan besama lalap mya sementara itu Marisa dan Hanung juga sudah sekesai treaningnya dan mereka makan bersama penuh keakrapan
Jam 2 lebih mereka sudah selesai dan kini kembali ke kantor MMC Group untuk memnbuat rencana kedepannya bersama dengan pak Karta Atmaja
Sesampainya di kantor MMC Bram dan Merisa langsung masuk ke ruangan Direktur utama dan diterima langsung oleh pak Krata Atmaja sendiri
“Selamat siang mas Bram dan Marisa” sapa pak Karta Atmaja sambil berdiri dari bangku kerjanya dan menghampiri Bram dan Merisa dan saling berjabatan tanggan
“Selamat siang” jawab ku dan Marisa bersamaan
“Mari silahkan duduk” kata Pak Karta Atmaja
Setelah aku dan Marisa duduk disofa yang ada di ruangan itu
“Saya mengucapkan terima kasih atas pemberian fasilitas untuk mobil dan apartemen nya apa itu ngak berlebihan” kataku
“Bias saja kan kalau aku memberi calon besan dan bukan siapa siapa seperti aku memberi fasilitas kepada semua keluarga besar aku yah dapat sedikit ya di makan sedikit mas Bram apa lagi mas Bram di mata keluargaku sunggung sangat special karena hubungannya nak Rini dan Hartono apa lagi mas Bram sudah mau turun tangan sediri untuk menjaga nama baik keluarga ini ya kan” kata pak Karta Atmaja, lanjutnya “Apa rencana mas Bram selanjutnya”
“Makanya kami datang kesini ingin merencanakan langkah langkah kedepan sehingga semua berjalan lancar sesuai rencana yang kita semula, Marisa tolong kamu ceritakan dulu kesulitan kamu selama ini untuk medapatkan akses masuk ke Negara Negara itu” kata ku
“Baik pak Bram segala cara sudah mani tempuh hasilnya selelu gagal di tengah jalan karena kami seperti orang buta ngak tau jalan sehingga terbentus bentus dan akhirnya selalu gagal tapi setelah saya mendapt penjelasan dari pak AKBP Hanung semua nenjadi jelas ada jalur kusus yang harus di tempuh dan kata beliau akan lebih mudah lagi kalau pak Bram datang sendiri sebab mereka sudah banyak yang tau profesi pak Bram selama 2 tahun terakhir ini berkencimpung dalan urusan semacam ini yang berakaitan dengan dukumen dukumen Negara” kata Merisa
“Jadi ada jalur khusus ya untuk membuka akses ke kegara tetangga melelui kedutaan Negara kita begitu” kata pak Karta Atmaja
“Ya pak ada semacam kode etik dari setiap Negara sehingga mereka selalu hati hati dan ngak mau kecoongan sedikit pun data mereka” kata Marisa
“Kalau menurut mas Bram langkah apa yang harus kita tempuh” kata pak Karta Atmaja
“Pertama memeng saya harus turun sendiri ke lapangan, ke dua masing masing team sedah siap dengan data data yang di perlukan seperti untuk legalisasi dukumen kememilikan uang yang di kirin dari perusahan yang sudah di buat oleh Marisa dan time scedul pelaksanaan mungkin seperti ini sebelum saya berangkat ke Negara yang akan saya tuju team sudah berada di sana minimal 3 hari sebelum saya ke sana mempersiapkan legalisali dukument itu saya perkirakan memakan waktu satu minggu sebelum saya ke Negara ke dua team ke gara ke dua sudah siap minimal 3 hari sebelun saya berada di sana ini demi efisien waktu dan saya perkirakan paling lama satu bulan semua sudah bisa selesai mengapa harus seperti itu karena saya ngak mau meninggalkan perusahan Larasati Group terlalu lama banyak kendalanya itu pun seminggu sekali aku akan pulang melihat perkembangan Larasati Group” kata ku
“Baik aku sangat setuju jadi semua bisa berjalan dengan baik” kata pak Karta Atmaja
“Dan besok saya akan ke Solo dulu untuk 3 hari ke depan supaya hari senin saya bisa tebang ke negara perama utuk proses legalisasi ini karena saya harus memperpanjang passport yang saya punya sudah kedaluarso maklum sudah lama ngak pernah lagi terbang ke luar negeri” kata ku
“Kalau di ijinkan aku juga akan ke Semarang sudah hampir 6 bulan ini saya ngak pulang kebetulan ada pak Bram yang akan pulang dengan membawa mobil nya jadi saya gratisan pulang kampung” kata Marisa ke pak Karta Atmaja
“Ya harusnya begitu kan kamu sekarang admin dari mas Bram segala kebutuhan mas Bram kamu yang harus ngatur kamu berusaha memenuinya Marisa saya tidak mengijinkan kamu ambil cuti tapi tugas kamu ke Semarang mendampingi mas Bram sebagai seorang admin walaupun sampai Semarang kamu akan ketemu dengan orang tua mu maka itu hak mu tapi juga harus mendapt ijin dari mas Bram ya kalau mas Bram ngak boleh ya kamu jangan membantah” kata pak Karta Atmaja, lanjutnya “Kembali ke pokok masalah kapan mas Bram akan menbuat time schedule untuk keperkuan ini” kata pak Karta Atmaja
“Besok pagi saya dan seluruh team akan berkumpul dan menentukan time schedule” kata ku
“Udah kamu kabari semua anggota team mu Marisa” kata pak Karta Atmaja
“Belum pak, kan baru tau sekarang ya nanti setelah ini saya kabari semuanya melalu WA group yang saya buat khusus untuk ini” kata Marisa
“Ya sudah saya marem sekali mas Bram mau turun tangan sendiri menyelesaikan khasusu anak saya Hartono berapa pun besarnya uang yang akan saya keluarkan untuk mebuat Hartono tidak masuk penjara sebab Hartono anak saya satu satunya dan sebagai pewaris dari MMC Group ini, terima kasin mas Bram sedah bersusah payah unuk membebaskan Hartono dari masalahnya” kata pak Karta Atmaja
“Sudah menjadi kewajiban saya untuk melindungi orang orang yang saya cintai pak, nak Hartono bukan orang lain tapi calon mantu saya pak juga anak saya” kata ku kemdian
“Oh iya mas, nanti sore istri saya dan Hartono ingin mengundang mas Bram besama seluruh team untuk makan malam bersama di kafe Idola di kawasan Senayan ya acara santai bersama sekalian aku ingin mengenalkan seluruh anggota keluargaku ke mas Bram” kata pak Karta Atmaja
“Ya baiklah, jam berapa” kata ku
“Jam 8 nan lah mas” kata pak Karta Atmaja
“Marisa undang semua team kita ajak makan bersama atas undangan bapak Karta Atmaja” kata ku
“Siap pak” kata Marisa
“Ya pak kalau sudah tidak ada yang di bicaran saya akan kembali ke ruanan ku” kata Bram
“Ya mas Bran, selamat istirahat nanti jam 8 saya tunggu di café idola” kata pak Karta Atmaja
“Siap” kata Bram
Setelah berpamitan dengan pak Karta Atmaja aku dan Marisa meninggalkan ruangan pak Karta Atmaja di lantai 9 dan turun ke lantai 8 dan masuk ruangan yang sudah disediakan untu aku
“Mas mau minum apa” kata Marisa
“Minim susu lah tapi lansung dari sumbernya” kata ku sambil tersenyum dan Marisa tampak terkejut mendengar gurauanku
“Mas mau nenen ke aku” kata Marisa mempertegas
“Ngak lah belum saat nya Marisa” kata ku sambil menarik tangan Marisa jatuh ke dalam pelukanku dengan mata tepejam Marisa menerima ciumamku yang petama pada hari ini
“Kamu yakin mau mengenakkan aku ke orang tuamu bukan sebagai Bram sang Panglima tapi sebagai Bram kekasih kamu” kata ku
“Yakin seyakin yakinnya” kata Marisa
“Coba kamu pikir lagi buruk dan baiknya Marisa sebab ini menyangkut masa depan kamu yang masih panjang masih banyak priya di luar sana lebih pantas menjadi pasanganmu dan masih banyak priya yang ganteng dan gagah siap menerima cintamu” kataku
“Memang bayak lekali di luar sana priya yang ganteng dan dan gagah mas Bram tapi hanya satu priya yang bisa merebut hatiku semenjak 10 tahun terakhir ini dari usia remaja hingga dewasa 15 tahun aku sudah jatuh cinta ke mas Bram dan aku ingin kelihatan sempurna di mata mas Bram yang menurut aku bisa mengalahkan sejuta kesatria sebab kesatria ini yang membuat aku selalu berseangat dan selalu ingin tampil nomer satu dan aku selalu ingin menjaga hati ku ke mas Bram walau tanpa status yang jelas kasih dalam angan angan tapi nampak nyata mas Bram dan penantianku yang panjang setelah sepuluh tahun akhirnya terjawab oleh semesta sendiri dan mempertemukan aku dan mas Bram kembali dalam satu team dan unik nya lagi mas Bram yang dulu menjadi kekasih bayangan kini tampak jelas bayangan telah lenyap berganti dengan sebuah figur yang benar benar nyata menjadi tambatan hati” kata Marisa
“Jangan mengayal terlalu tinggi dulu Marisa aku tau siapa pak Kusnendar bapak mu itu mempunyai idialis yang cukup tinggi priya sejati yang amat teguh pada pendirinnya dan aku melihat sifat itu menurun pada dirimu Marisa dan aku tidak mau perpecahan atau perselisihan yanga berkepanjangan antara putri dan bapaknya yang di sebab oleh aku” kata ku
“Aku yakin bapak dan ibu akan setuju atas keinginanku dan tidak akan menimbulkan perselisihan dalam keluargaku hal ini di sebab sejak awal aku selelu terbuka pada mereka tentang prestasi aku tentang motifasiku dan tentang kerinduanku kepada mas Bram sehingga bapak dan ibu hanya bisa mengatakan akan selelu tut wuri atas semua keputusan yang aku akan ambil nanti dan keputusanku sudah bulat kalau seluruh tubuh dan segenap perasan ku dan seluruh jiwa dan Ragaku juga hatiku akan aku serahkan pada mas Bram” kata Marisa
“Bagai mana dengan Tasya kekesih aku dan calon istriku calon ibu dari anak anakku” kataku
Bersambung ….
Part 38
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd