Aku tidak menyangka, suamiku dapat memikiki bukti-bukti foto yang setahuku sudah aku hapus di hape. Aku sudah belajar dari pengalaman sebelumnya, sepertinya pergerakan suamiku yang sepertinya cuek , ternyata diam-diam telah menguntit dan membuka mataku lebih lebar dengan fakta-fakta yang sulit aku kelabui.
" Mama jangan menganggap remeh ayah !! Aku tak suka !! Berapa kali mama tidur dengan Andika sudah tidak panting lagi!! Intinya mama sudah mengingkari komitmen !"
" Sekarang tanggung jawab hutang mama bagaimana ? Udah ada uang ? Dari siapa ? Andika bisa bayar sejumlah 40 juta ? "
Aku hanya diam menangis , aku serasa ditelanjangi kebohonganku. Aku memang salah atas semuanya, aku hanya ikhlas setiap mendengar kalimat-kalimat satir yang keluar dari mulut suamiku.
" Aku suka kontolmu mas..aku pengen ngentot sama kamu ...iya aku menikmati kontolmu .." Kata suamiku menirukan percakapanku yang ada di screenshotnya.
" Emang enakan kontol Andika ya ? Jangan-jangan waktu pulang kemalaman dan diantar Susi , kamu habis ngentot lagi sama Andika ya ?! " Tanya suamiku sambil mendekatkan wajahnya persis di depanku.
" Jawab..kalo mama jawab jujur semua hutang akan ayah selesaikan dalam 1 minggu ini , tapi kalau tidak mau jawab ya sudah , ayah anggap mama bisa menyelesaikan sendiri , dan mami harus tahu hal ini , semua ada di keputusan mama ..jawab Ya atau Tidak !"
Posisiku semakin tidak menguntungkan, apalagi nama Susi sudah dilibatkan , apa jangan-jangan Susi juga sudah menceritakan semuanya ke suamiku ?.
" Kalau tidak mau menjawab ya sudah...selesaikan hutangmu sendiri, nanti jika mamimu tahu , ayah angkat tangan ..ayah curiga hari itu kamu pasti habis ketemuan sama Andika .."
Akhirnya aku tak berkutik, aku menggangguk..
" Jawab ya atau tidak , yang jelas "
" Iya.." Aku mengangguk tanpa memperhatikan raut muka suamiku.