Begini kisah ku.
Silahkan menganggap ini cerita fiksi atau realita, dan semoga kalian semua bisa menikmati cerita ini.
Semuanya dimulai saat kehamilan ke 2 istri ku, sebelumnya istri ku ini dalam hal sex tidaklah neko-neko, dia type istri yg dulunya sedikit “dingin” dalam hal sex. Semenjak kehamilan ke 2 ini dan setelah memasuki kehamilan bulan ke 3 perilaku istri ku dalam hal sex mulai berubah. Dulu yang biasanya aku sebagai suami yg meminta, semenjak perubahan ini istri ku yang cenderung sering meminta untuk berhubungan badan. Aku sebagai suami menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar, mungkin karena perubahan hormon pikirku. Jarak usia kami berdua cukup jauh, terpaut 8 tahun. Dimana sekarang usia ku sdh kepala 4 sedangkan istri ku berkepala 3. Selama menjalani pernikahan ini kami hidup harmonis dengan segala permasalahan kehidupan yang kadang membawa kami dalam pertengkaran kecil tapi segera akur kembali.
Balik ke perubahan “perilaku” sex istri ku, perubahan hormon saat hamil ini membuat istri ku selalu dahaga akan kenikmatan hubungan badan. Awal-awalnya aku masih bisa mengimbangi “keganasannya” diatas ranjang, dan berharap ini hanya perubahan sementara. Tapi semakin tua umur kandungannya rasa “hausnya” semakin menjadi-jadi. Dimana yang awalnya dia cukup puas dengan berhubungan 3 hari sekali, setelah kandungannya memasuki usia 5 bulan dia belum puas apabila tidak berhubungan badan minimal 1 kali sehari bahkan tidak jarang dia meminta 2 kali berhubungan dalam 1 hari.
Karena usia ku yang menurutku sudah tidak muda lagi ditambah dengan aktifitas ku di dunia pekerjaan, membuatku semakin sulit untuk mengimbangi nafsunya. Hingga suatu hari dengan jujur istri ku mengaku bahwa dia menggunakan sayuran (dalam hal ini terong, timun, pare) untuk memuaskan hasratnya yang tak pernah habis. Aku yang mendengar pengakuannya tersebut merasa sedih atas ketidak mampuanku untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, tapi ku pikir hal itu masih wajar apalagi dipikir-pikir dengan tumpukan pekerjaan dan kondisi stamina ku yang terkuras karena pekerjaan, istri ku masih bisa memenuhi kebutuhan biologisnya tanpa melanggar ikatan kami sebagai suami istri. Itu hal yang saya pikir waktu itu.
Tapi kenyataannya tidak seperti itu, dan aku pun sangat terlambat menyadarinya. Sebagai ibu rumah tangga istri ku pastilah punya banyak waktu di rumah, bersosialisasi dengan orang di lingkungan komplek serta teman-teman sekolahnya dulu melalui media sosial maupun langsung bertemu muka pasti bisa dia lakukan disela-sela waktunya mengurus rumah tangga kami. Walaupun istri ku bukanlah tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, tapi teman-temannya cukup banyak dan aku cukup tau beberapa orang dari teman-temannya tersebut.
Entah dimulai sejak kapan, setelah pengakuan istri ku tentang aktivitasnya menggunakan terong cs yang masih bisa aku terima itu, intensitas hubungan kami di atas ranjang berkurang dan aku hanyut di dalam dunia pekerjaan hingga melupakan “kehausan” istri ku yang tak pernah habis itu. Pernah satu ketika saat aku pulang dari kantor, ku temukan 3 buah kondom di keranjang sampah yang ada di kamar kami. Kondom tersebut berlumuran dengan cairan kental, dengan penuh rasa amarah dan kecemburuan lalu ku tanyakan ke istru ku soal kondom tersebut. Dia menenangkan ku dan bercerita bahwa kondom tersebut dia gunakan di terong cs serta menggunakan cairan pelumas Dur3x yang dia beli untuk memuaskan nafsu birahinya siang itu. Saat itu aku percaya saja kepadanya karena aku tau dia istri yang setia. Hingga beberapa hari kemudian saat aku menemukan kondom-kondom di tempat sampah, ku anggap itu jadi hal biasa hasil dari aktivitas istri ku untuk memenuhi kebutuhannya. Dan kemudian kondom-kondom itu sudah tidak ada lagi di tempat sampah dan kini berganti dengan kertas2 tissu yang basah dan berlendir.
Tapi 1 bulan kemudian aku mulai menyadari bahwa ada yang salah. Aku baru sadar kalau setiap aku pulang dan menemukan kondom-kondom serta kertas-kertas tissu tersebut ada aroma lain yang sedikit tercium di kamar ku. Bukan aroma parfum istriku maupun pewangi ruangan, tapi aroma anyir yang sangat familiar. Lalu untuk memastikannya setelah pulang kantor dan kebetulan istri ku memasak di dapur untuk kami sekeluarga, segera ku ke arah tempat sampah dan mengambil kertas tissu tersebut, betapa terkejutnya aku dan seketika dada ku terasa sesak dipenuhi rasa amarah dan cemburu. Aroma yang keluar dari kertas tissu tersebut adalah bau sperma laki-laki dan laki-laki tersebut tentunya bukan aku, dan tidak mungkin terong cs bisa mengeluarkan sperma.
Aku begitu menyayangi istri ku, pernikahan kami sudah usia belasan tahun dan dia sudah memberikan ku 2 anak yang sangat kusayangi. Karena rasa cinta tersebut akhirnya meredam rasa amarah ku, tapi aku cemburu. Aku akui aku memang salah karena terlalu dibudaki oleh pekerjaan sehingga waktu dan tenaga ku tidak ada untuk istri ku. Guyuran air saat aku mandi cukup mendinginkan otak ku dan memberikan ku ide untuk menyelidiki siapa laki-laki yang selama ini telah menemani istri ku untuk mengais kenikmatan di tubuh istri ku. Hingga rencana itupun keluar dari otak ku, dan aku segera menyusun rencana tersebut agar bisa segera ku realisasikan.
Bersambung.....
Update Cerita
Halaman 3
Halaman 10
Halaman 14
Silahkan menganggap ini cerita fiksi atau realita, dan semoga kalian semua bisa menikmati cerita ini.
Semuanya dimulai saat kehamilan ke 2 istri ku, sebelumnya istri ku ini dalam hal sex tidaklah neko-neko, dia type istri yg dulunya sedikit “dingin” dalam hal sex. Semenjak kehamilan ke 2 ini dan setelah memasuki kehamilan bulan ke 3 perilaku istri ku dalam hal sex mulai berubah. Dulu yang biasanya aku sebagai suami yg meminta, semenjak perubahan ini istri ku yang cenderung sering meminta untuk berhubungan badan. Aku sebagai suami menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar, mungkin karena perubahan hormon pikirku. Jarak usia kami berdua cukup jauh, terpaut 8 tahun. Dimana sekarang usia ku sdh kepala 4 sedangkan istri ku berkepala 3. Selama menjalani pernikahan ini kami hidup harmonis dengan segala permasalahan kehidupan yang kadang membawa kami dalam pertengkaran kecil tapi segera akur kembali.
Balik ke perubahan “perilaku” sex istri ku, perubahan hormon saat hamil ini membuat istri ku selalu dahaga akan kenikmatan hubungan badan. Awal-awalnya aku masih bisa mengimbangi “keganasannya” diatas ranjang, dan berharap ini hanya perubahan sementara. Tapi semakin tua umur kandungannya rasa “hausnya” semakin menjadi-jadi. Dimana yang awalnya dia cukup puas dengan berhubungan 3 hari sekali, setelah kandungannya memasuki usia 5 bulan dia belum puas apabila tidak berhubungan badan minimal 1 kali sehari bahkan tidak jarang dia meminta 2 kali berhubungan dalam 1 hari.
Karena usia ku yang menurutku sudah tidak muda lagi ditambah dengan aktifitas ku di dunia pekerjaan, membuatku semakin sulit untuk mengimbangi nafsunya. Hingga suatu hari dengan jujur istri ku mengaku bahwa dia menggunakan sayuran (dalam hal ini terong, timun, pare) untuk memuaskan hasratnya yang tak pernah habis. Aku yang mendengar pengakuannya tersebut merasa sedih atas ketidak mampuanku untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, tapi ku pikir hal itu masih wajar apalagi dipikir-pikir dengan tumpukan pekerjaan dan kondisi stamina ku yang terkuras karena pekerjaan, istri ku masih bisa memenuhi kebutuhan biologisnya tanpa melanggar ikatan kami sebagai suami istri. Itu hal yang saya pikir waktu itu.
Tapi kenyataannya tidak seperti itu, dan aku pun sangat terlambat menyadarinya. Sebagai ibu rumah tangga istri ku pastilah punya banyak waktu di rumah, bersosialisasi dengan orang di lingkungan komplek serta teman-teman sekolahnya dulu melalui media sosial maupun langsung bertemu muka pasti bisa dia lakukan disela-sela waktunya mengurus rumah tangga kami. Walaupun istri ku bukanlah tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, tapi teman-temannya cukup banyak dan aku cukup tau beberapa orang dari teman-temannya tersebut.
Entah dimulai sejak kapan, setelah pengakuan istri ku tentang aktivitasnya menggunakan terong cs yang masih bisa aku terima itu, intensitas hubungan kami di atas ranjang berkurang dan aku hanyut di dalam dunia pekerjaan hingga melupakan “kehausan” istri ku yang tak pernah habis itu. Pernah satu ketika saat aku pulang dari kantor, ku temukan 3 buah kondom di keranjang sampah yang ada di kamar kami. Kondom tersebut berlumuran dengan cairan kental, dengan penuh rasa amarah dan kecemburuan lalu ku tanyakan ke istru ku soal kondom tersebut. Dia menenangkan ku dan bercerita bahwa kondom tersebut dia gunakan di terong cs serta menggunakan cairan pelumas Dur3x yang dia beli untuk memuaskan nafsu birahinya siang itu. Saat itu aku percaya saja kepadanya karena aku tau dia istri yang setia. Hingga beberapa hari kemudian saat aku menemukan kondom-kondom di tempat sampah, ku anggap itu jadi hal biasa hasil dari aktivitas istri ku untuk memenuhi kebutuhannya. Dan kemudian kondom-kondom itu sudah tidak ada lagi di tempat sampah dan kini berganti dengan kertas2 tissu yang basah dan berlendir.
Tapi 1 bulan kemudian aku mulai menyadari bahwa ada yang salah. Aku baru sadar kalau setiap aku pulang dan menemukan kondom-kondom serta kertas-kertas tissu tersebut ada aroma lain yang sedikit tercium di kamar ku. Bukan aroma parfum istriku maupun pewangi ruangan, tapi aroma anyir yang sangat familiar. Lalu untuk memastikannya setelah pulang kantor dan kebetulan istri ku memasak di dapur untuk kami sekeluarga, segera ku ke arah tempat sampah dan mengambil kertas tissu tersebut, betapa terkejutnya aku dan seketika dada ku terasa sesak dipenuhi rasa amarah dan cemburu. Aroma yang keluar dari kertas tissu tersebut adalah bau sperma laki-laki dan laki-laki tersebut tentunya bukan aku, dan tidak mungkin terong cs bisa mengeluarkan sperma.
Aku begitu menyayangi istri ku, pernikahan kami sudah usia belasan tahun dan dia sudah memberikan ku 2 anak yang sangat kusayangi. Karena rasa cinta tersebut akhirnya meredam rasa amarah ku, tapi aku cemburu. Aku akui aku memang salah karena terlalu dibudaki oleh pekerjaan sehingga waktu dan tenaga ku tidak ada untuk istri ku. Guyuran air saat aku mandi cukup mendinginkan otak ku dan memberikan ku ide untuk menyelidiki siapa laki-laki yang selama ini telah menemani istri ku untuk mengais kenikmatan di tubuh istri ku. Hingga rencana itupun keluar dari otak ku, dan aku segera menyusun rencana tersebut agar bisa segera ku realisasikan.
Bersambung.....
Update Cerita
Halaman 3
Halaman 10
Halaman 14
Terakhir diubah:
dulu 
ceritanya om ts..
