Halo warga semproter dan momod perkenankan nubie berbagi pengalaman dan mengajak warga semproter juga untuk membagikan pengalamannya ketika area intimnya di periksa oleh dokter terkhusus yg berlawanan jenis
Ada baiknya ane memulai untuk pertama kali menceritakannya.
Kejadian ini terjadi bukan pada ane tapi pada wife ane, sebagai informasi wife adalah wanita bercadar yg senantiasa menjaga auratnya bagi yg bukan mahrom. Wife juga seorang pemalu jadi mungkin ceritanya bagi yg lain ini terlihat biasa saja tapi bagi ane dan wife ini merupakan kejadian yg sungguh menguras emosi
Mari kita masuk pada kejadian pertama.
1. Kejadiannya adalah sewaktu wife akan melahirkan dan menurut diagnosis dokter wife harus melahirkan dengan cara Caesar. Jadi selama ini ane dan wife selalu periksa ke dokter perempuan tp Krn satu lain hal kami di alihkan ke dokter laki-laki karena dokter yg biasa kami Konsul dia berhalangan untuk melakukan operasi tadinya kami menolak namun dokter itu bilang walaupun operasi Cesar saya yg tangani namun bagian Anastesi tetaplah laki2 jadi sama aja wife auratnya juga bakalan di lihat oleh laki-laki juga. Mau tidak mau kami menerimanya toh dalam pikiran ane para pihak medis pasti profesional dan itu hal yg biasa terjadi pada wanita lain cuma tugas ane lebih menguatkan mental wife. Yang bikin ane deg2an adalah ketika sebelum masuk ruang operasi seluruh pakaian haruslah di lepaskan semua sampai bugil lalu ganti dengan pakaian operasi jadi ane lah yg membukakan seluruh pakaian wife lalu ane serahkan ke perawat. Disitu mental ane kena banget karena ane membayangkan seakan2 seperti ane menyerahkan tubuh wife untuk di gangbang oleh para tenaga kesehatan di dalam ruangan tersebut.
2. Cerita kedua adalah ketika kami menemukan benjolan di payudara wife karena merasa khawatir kami memeriksakannya ke dokter namun yg kami temukan adalah dikota kami tidak ada dokter perempuan yg menangani masalah tersebut mau tidak mau kami pun tetap memeriksakannya. Tapi karena saat itu kondisi Corona ane tidak ikut masuk kedalam ruang praktek. Ane tunggu di luar dg anak ane yg masih bayi karena anak bayi dilarang masuk ke RS padahal itu alesan ane aja Krn ane tidak sanggup melihat toket wife diraba2 oleh dokter Krn bisa aja ane titip bayi di rumah mertua. Jadi wife cerita saat di dalam mereka bertiga wife, dokter laki2, dan dokter muda perempuan yg lagi magang. Jadi pada saat baju wife disuruh buka oleh dokter wife diam membisu saja Krn malu dan takut. Tapi ada dokter muda itu meyakinkan ini gpp loh dulu payudara saya juga begitu pernah diperiksa gpp kan demi kesehatan kita. Akhirnya wife membuka bajunya lalu diraba2lah toket wife ane, sebagai informasi size wife ane 40B sangat fantastis sekali. Pada saat di raba2 wife hanya diam membisu dan prosesnya sekitar 5 menit. Syukurnya bejolan tersebut tidak apa2 ane lupa juga hasil diagnosa nya apa.
Nah begitulah 2 cerita pengalaman kami dengan para dokter. Mungkin warga semproter disini punya kisah yg lebih menarik dari ane mari kita saling berbagi cerita
Salam semproter
Ada baiknya ane memulai untuk pertama kali menceritakannya.
Kejadian ini terjadi bukan pada ane tapi pada wife ane, sebagai informasi wife adalah wanita bercadar yg senantiasa menjaga auratnya bagi yg bukan mahrom. Wife juga seorang pemalu jadi mungkin ceritanya bagi yg lain ini terlihat biasa saja tapi bagi ane dan wife ini merupakan kejadian yg sungguh menguras emosi
Mari kita masuk pada kejadian pertama.
1. Kejadiannya adalah sewaktu wife akan melahirkan dan menurut diagnosis dokter wife harus melahirkan dengan cara Caesar. Jadi selama ini ane dan wife selalu periksa ke dokter perempuan tp Krn satu lain hal kami di alihkan ke dokter laki-laki karena dokter yg biasa kami Konsul dia berhalangan untuk melakukan operasi tadinya kami menolak namun dokter itu bilang walaupun operasi Cesar saya yg tangani namun bagian Anastesi tetaplah laki2 jadi sama aja wife auratnya juga bakalan di lihat oleh laki-laki juga. Mau tidak mau kami menerimanya toh dalam pikiran ane para pihak medis pasti profesional dan itu hal yg biasa terjadi pada wanita lain cuma tugas ane lebih menguatkan mental wife. Yang bikin ane deg2an adalah ketika sebelum masuk ruang operasi seluruh pakaian haruslah di lepaskan semua sampai bugil lalu ganti dengan pakaian operasi jadi ane lah yg membukakan seluruh pakaian wife lalu ane serahkan ke perawat. Disitu mental ane kena banget karena ane membayangkan seakan2 seperti ane menyerahkan tubuh wife untuk di gangbang oleh para tenaga kesehatan di dalam ruangan tersebut.
2. Cerita kedua adalah ketika kami menemukan benjolan di payudara wife karena merasa khawatir kami memeriksakannya ke dokter namun yg kami temukan adalah dikota kami tidak ada dokter perempuan yg menangani masalah tersebut mau tidak mau kami pun tetap memeriksakannya. Tapi karena saat itu kondisi Corona ane tidak ikut masuk kedalam ruang praktek. Ane tunggu di luar dg anak ane yg masih bayi karena anak bayi dilarang masuk ke RS padahal itu alesan ane aja Krn ane tidak sanggup melihat toket wife diraba2 oleh dokter Krn bisa aja ane titip bayi di rumah mertua. Jadi wife cerita saat di dalam mereka bertiga wife, dokter laki2, dan dokter muda perempuan yg lagi magang. Jadi pada saat baju wife disuruh buka oleh dokter wife diam membisu saja Krn malu dan takut. Tapi ada dokter muda itu meyakinkan ini gpp loh dulu payudara saya juga begitu pernah diperiksa gpp kan demi kesehatan kita. Akhirnya wife membuka bajunya lalu diraba2lah toket wife ane, sebagai informasi size wife ane 40B sangat fantastis sekali. Pada saat di raba2 wife hanya diam membisu dan prosesnya sekitar 5 menit. Syukurnya bejolan tersebut tidak apa2 ane lupa juga hasil diagnosa nya apa.
Nah begitulah 2 cerita pengalaman kami dengan para dokter. Mungkin warga semproter disini punya kisah yg lebih menarik dari ane mari kita saling berbagi cerita
Salam semproter