Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 67 20,9%
  • Indah

    Votes: 40 12,5%
  • Vera

    Votes: 20 6,3%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,8%
  • Azizah

    Votes: 123 38,4%
  • Natsu

    Votes: 10 3,1%

  • Total voters
    320
SG 87 – Asking Help from All Parties


Saat sedang asik-asiknya melamun, kudengar langkah kaki menghampiriku dan berhenti tak jauh di belakangku. Aku membuka mataku lalu menoleh ke arah sosok yang ada di belakangku itu dan melihat mas Teguh sedang berdiri disana. Ia berkata,

“Kamu sudah tidak membutuhkan bantuanku kan? Aku harus pergi ke kota J untuk menemui Kolonel bagus. Setelah itu aku akan ke rumah sakit untuk menemani istriku”, kata mas Teguh meminta izin kepadaku.

“Ok mas. Terima kasih sudah mau membantuku. Syukurlah keadaannya tidak sampai membuatku harus menjalankan rencanaku itu. Apa keadaan istrimu semakin membaik setelah dipindahkan ke rumah sakit itu?”, tanyaku dengan suara pelan.

“Ya. Kondisinya sudah semakin membaik. Dia sesekali sudah mau berbicara denganku”, jawabnya dan terlihat jelas olehku raut wajah lega dan bahagianya dengan kondisi istrinya yang berangsur pulih itu.

“Syukurlah kalau begitu. Seminggu ini, mas temani saja istrimu. Nanti aku dan Vera akan menemuimu di kota J sebelum keberangkatan kita ke HK”, aku memberitahukan rencanaku pada mas Teguh.

“Ok. Aku pergi dulu”, ujarnya berpamitan.

Namun tiba-tiba Indah berkata,

“Eh mas Teguh mau pergi? Indah ikut nebeng sampai Mall BTC ya, aku janji ketemuan sama Sheila di sana”, kata Indah kepada mas Teguh. Mas Teguh menganggukkan kepalanya. Lalu Indah menoleh ke arahku,

“Mas, Indah pergi dulu ya. Aku janji sama Sheila mau nemenin dia shopping. Mbak-mbak semua, Indah pamit pulang dulu. Besok Indah kesini lagi”, ujarnya kepada keempat wanitaku yang lain.

“Ya hati-hati”, jawabku sambil tersenyum.

Lalu Indah dan mas Teguh keluar dari rumah Vera dan pergi dengan membawa salah satu mobil Bramono yang sekarang sudah menjadi milik Vera.

Setelah kepergian mereka, Yollie bertanya kepadaku,

“Za, istrinya mas Teguh itu yang…”, Yollie tidak meneruskan pertanyaannya, tapi aku sudah tau apa yang mau ia tanyakan.

“Ya. Istrinya mengalami depresi berat setelah meninggalnya putri mereka. Dan semenjak saat itu, dirawat di rumah sakit jiwa. Beberapa waktu yang lalu, aku sudah menyuruh mas Teguh untuk memindahkan istrinya ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap dan lebih bagus. Seperti yang kalian dengar sendiri, alhamudlillah kondisi istrinya semakin membaik”, kataku kepada mereka.

“Kasian keluarga itu. Tapi syukurlah kalau istrinya sudah berangsur pulih. Setidaknya beban pikiran mas Teguh sudah semakin berkurang”, kata Yollie dengan nada prihatin.

“Ya.. Selain dia ada banyak keluarga lain di negri ini, yang juga merasakan penderitaan yang serupa akibat ulah mafia-mafia HK itu. Makanya aku harus segera menghentikan dan menghancurkan mereka”, kataku dingin.

“Bagaimana dengan keadaan di HK sekarang? Apa Rudy Zhao dan The Qilin Brotherhod bertindak sesuai rencanamu?”, tanya Yollie lagi.

“Dari awal aku selalu mengamati gerak-gerik Rudy Zhao dalam pikiran Vera. Dan sekarang aku sudah bisa mengambil alih kontrol Vera atas Rudy Zhao. Saat ini Rudy Zhao sudah melakukan hal-hal yang sudah kutanamkan dalam pikirannya sebelumnya. Situasi di HK sekarang mulai memanas, tapi sepertinya TQB masih bisa mengontrol situasinya. Aku perlu menyusun beberapa rencana lagi diluar kemampuan Rudy Zhao, untuk membuat situasi di HK semakin kacau”, jawabku.

Ketika aku mengatakan itu, aku melihat ke arah ketiga wanitaku yang lain, yang terlihat sedang mendengarkan perkataanku dengan seksama. Vera sudah tau apa yang sedang kurencanakan di HK dan bagaimana rencana akhirku nanti. Tapi Lia dan Azizah, walaupun saat ini mereka tidak berkomentar apa-apa, terlihat bingung dengan apa yang kukatakan barusan.

Aku pun memutuskan untuk menceritakan keseluruhan rencanaku kepada mereka.

“Sudah sejak lama, mafia-mafia dari HK meletakkan tangan gurita mereka di negri ini. Walaupun sebagian adalah aktifitas bisnis legal dari ekspor dan impor antara negri ini dan HK atau perusahaan besar dari negara lain di Asia yang merupakan subsidiary dari perusahaan induknya di HK, mafia HK itu juga banyak melakukan tindak kejahatan dan bisnis ilegal disini”, aku berhenti sesaat kemudian melanjutkan,

“Diantaranya adalah, penyelundupan senjata, human trafficking dengan menculik dan menipu gadis-gadis muda dari negri ini dengan menawarkan pekerjaan sebagai tenaga kerja wanita buruh pabrik dsb. Padahal sebenarnya, gadis-gadis itu dikirim ke HK lalu dipekerjakan sebagai penjaja seks di klub-klub malam mereka, seperti yang dialami oleh kakaknya Vera”, aku berkata sambil menoleh ke arah Vera.

Kulihat Vera menunjukkan kekhawatiran dan kemarahannya atas kondisi yang kemungkinan besar dialami oleh kakaknya. Aku berdiri dan berjalan mengampiri Vera lalu duduk di sampingnya.

Sambil menggenggam tangannya, aku berkata lirih,

“Percayalah, sayang. Kita akan menyelamatkan kak Mey, sekaligus membalas semua yang telah mereka perbuat kepada kakakmu”, ujarku meyakinkannya. Vera menatapku lalu mengangguk lemah.

Kemudian aku melanjutkan ceritaku kepada Lia dan Azizah,

“Ada juga banyak kasus korupsi dan suap, yang dimandori oleh Bramono atas perintah Rudy Zhao. Namun sebenarnya bukan hanya keluarga Zhao yang melakukan itu semua. Di HK saat ini, ada 4 keluarga mafia besar yang memiliki pengaruh dan kekuatan yang paling besar dan ada juga banyak mafia-mafia kecil. Di atas mereka, ada sebuah organisasi rahasia bernama The Qilin Brotherhood yang menjadi penguasa HK sesungguhnya”

“Tetua-tetua dari keempat keluarga itu, ditambah dengan perwakilan dari negara C dan juga beberapa penguasa C daratan, yang menjadi pemimpin dan pengambil keputusan di HK”, kataku dan melihat Lia serta Azizah manggut-manggut mendengarkan ceritaku. Aku melanjutkan lagi,

“Keempat keluarga besar itu adalah keluarga Zhao, keluarga Li, Cheng dan Kwok. Pada dasarnya keempat keluarga ini saling bersaing dengan memperluas bisnis dan pengaruh mereka sampai berekspansi ke semua negara di asia timur, selatan dan tenggara. Hanya negara J yang tidak bisa mereka kuasai, karena J merupakan cabang dari The High Table, sebuah organisasi rahasia lain yang menguasai Eropa barat dan Amerika Utara.”

“Rencanaku adalah menghancurkan TQB dengan cara membuat perpecahan antara keempat keluarga mafia besar itu. Pihak CIA, atas permintaan Kolonel Bagus kepada kenalannya, membantu rencanaku dengan menyebarkan isu bahwa keluarga Cheng berusaha bekerja sama dengan THT untuk merusak dan mengambil alih bisnis dan pengaruh mereka di negri ini.”

“Sesuai prediksiku, TQB sedang berusaha meredakan isu ini sekarang. Dan walaupun tampaknya mereka berhasil mengatasi masalah ini, sebenarnya ini hanyalah langkah awal rencanaku untuk mulai memecah belah mereka. Dalam pikiran Rudy Zhao, aku sudah menanamkan beberapa instruksi agar dia melobi dewan tetua keluarga Zhao sekaligus merencanakan beberapa hal untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan TQB dan menjadikan keluarga Zhao sebagai pemimpin tunggal daerah HK dan sekitarnya.”

“Sekitar 3 minggu lagi, William Zhao, putra sulung Rudy, akan menikahi salah seorang putri dari keluarga Kwok. Sebelum acara pernikahan itu, aku harus melakukan beberapa hal di HK, untuk membuat perpecahan mereka semakin besar. Dan puncak perpecahan mereka itu, akan terjadi di acara pernikahan tersebut.”, ujarku mengakhiri penjelasanku.

Keempat wanitaku terlihat sibuk dalam pikiran mereka masing-masing setelah mendengarkan rencanaku itu. Lalu Yollie seperti menyadari sesuatu dan bertanya kepadaku,

“Bukankah walaupun perpecahan keempat keluarga itu terjadi, negara C yang juga mempunyai perwakilan di TQB tidak akan tinggal diam? Aku yakin mereka pasti bisa mengatasi kekisruhan di HK”, tanya Yollie.

“Ya. Aku yakin juga begitu. Tapi aku juga yakin, dalam kekisruhan itu akan ada beberapa predator lain yang akan mengambil kesempatan dan membuat kondisi di HK nanti semakin semrawut. Misalnya THT, Bratva atau mungkin juga cartel-cartel dari amerika selatan. Dan setidaknya, keluarga Zhao dan Kwok akan hancur, dan TQB akan kesulitan menormalkan kondisi HK yang seperti itu. Itu akan memberikan kita waktu untuk membersihkan negri ini dari antek-antek mereka”, jawabku.

Kulihat kemudian Yollie terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu. Aku sebenarnya sudah tau apa yang mau ia katakan.

“Apa kamu sedang memikirkan untuk menghubungi, Michael, kenalan interpolmu itu untuk membantu rencanaku juga? Kamu masih percaya dengan orang itu?”, tanyaku pada Yollie.

Yollie menatapku dengan heran karena aku tau apa yang ia pikirkan saat ini dan bertanya,

“Kamu membaca pikiranku?”, tanyanya sambil menatapku tajam. Aku tersenyum dan menjawabnya, namun sambil melihat satu persatu keempat wanitaku secara bergantian,

“Aku berjanji pada kalian, bahwa aku tidak akan menggunakan kekuatanku kepada kalian kecuali dalam keadaan darurat”, kataku lugas. Lalu aku menceritakan tentang rencana awalku untuk Indah dan mereka.

“Aku tadinya hanya ingin memperbaiki kesalahan yang telah kuperbuat pada Indah, agar Indah bisa melanjutkan hidupnya dengan normal. Tapi syukurlah hasilnya ternyata lebih baik dari yang kuharapkan sebelumnya.”

“Dan untuk urusan soal Michael, aku mendukungmu kok, sayang. Kamu memang perlu mengobrol dengannya. Tapi jangan kamu ceritakan soal rencanaku di HK nanti padanya, dan suruh dia untuk menemuimu di kota B saja”, lanjutku berkata pada Yollie.

“Michael sudah berusaha menghubungiku sejak aku ke rumah ini. Dan tadi pagi, dia menghubungiku lagi dan mengajakku untuk bertemu. Dia sudah di kota B sejak dari kemarin. Apa kamu juga sama denganku, masih percaya bahwa Michael masih berada di pihak yang benar?”, tanya Yollie lagi.

“Ya.. Kurasa juga begitu. Namun sayangnya organisasi di belakangnya sudah banyak disusupi oleh antek-anteknya TQB. Jadi dia akan lebih susah untuk bergerak”, jawabku.

“Aku yakin sekarang Michael sudah mengerti kondisi di interpol sekarang. Jadi kamu mengizinkanku untuk menemuinya?”, tanya Yollie seperti tak percaya dengan aku yang mengizinkannya untuk menemui Michael.

“Asal kamu tidak bercerita tentang detail rencana kita di HK nanti. Mungkin kamu bisa meminta bantuannya untuk membuat keadaan di HK nanti jadi semakin kisruh. Untuk menghancurkan organisasi sekuat dan sebesar TQB, kita memerlukan bantuan dari banyak pihak. Aku sebenarnya juga berniat untuk bekerja sama dengan THT, tapi aku belum menemukan cara untuk membuat bargaining power kita jadi lebih baik”, ujarku berterus terang.

“Baiklah aku akan menghubungi dia kalau begitu. Mungkin aku akan bertemu dengannya siang ini”, kata Yollie sambil mengambil HP-nya dan menghubungi kenalan interpolnya itu. Beberapa hari yang lalu, ia sudah membeli HP baru dan mengurus SIM card-nya yang lama.

“Mmh, Vera boleh ikut juga? Vera gak harus ikut ngobrol sama temen mbak Yollie kok. Nanti Vera cuma akan ngawasin dari jauh. Yuk mbak Zizah mau ikut juga?”, tanya Vera sambil menatapku dengan tatapan ‘kucing’-nya seperti biasa.

“Iya boleh. Tapi bukannya kamu tadi lagi ngerasa gak enak badan ya?”, tanyaku.

“Udah gpp. Lagian Vera lagi bosen di rumah. Yuk mba, mau ga?”, Vera bertanya lagi kepada Azizah.

“Aku gak suka ketemu dengan pria asing”, jawab Azizah.

“Aku saja yang menemanimu Ver.. Sekalian kita belanja beberapa barang yang kita perlukan. Mba Zizah di rumah aja temenin Reza. Nanti kalian pesen gofood aja untuk makan siang ya? Kami bertiga akan makan di luar..”, ujar Lia tiba-tiba.

“Eh?”, aku dan Azizah terkejut bersamaan. Sebenarnya aku mau mengobrol dengan Lia karena aku kangen berduaan dengannya.

Mungkin saja aku juga nanti bisa mengajaknya untuk melakukan beberapa sesi bercocok tanam, karena juniorku sudah rindu dengan sensasi jepitan vagina istriku. Dan karena aku sudah berjanji pada Azizah untuk tidak menyentuhnya sampai hari pernikahan kami nanti, aku jadi tidak bisa memuaskan hasrat juniorku.

Tapi ya sudahlah.. Setidaknya Azizah gak akan menolak kalau aku sekedar ber-cuddling mesra dengannya.

Lalu kudengar Yollie berkata,

“Eh.. Michael mengajakku bertemu sekarang. Kami janji bertemu di café yang ada di tengah kota”, ujarnya meminta pendapatku.

“Ya udah gpp kalo kamu mau menemuinya sekarang..”, kataku.

“Kalau gitu, Vera siap-siap dulu”, ucap Vera dan buru-buru bergegas menuju kamarnya.

Beberapa saat kemudian, Vera keluar dari dalam kamar. Kami semua langsung tertawa geli melihat dandanannya. Vera saat ini sedang memakai kacamata hitam dan memakai topi. Mulut dan hidungnya pun tertutup masker sehingga wajahnya tidak bisa dikenali.

“Eh kenapa kalian tertawa? Ini tuh dandanan agen mata-mata kan? Tadinya Vera mau pake celana jeans, tapi aku inget sedang hamil jadi gak jadi deh..”, kata Vera heran melihat reaksi kami.

Aku yang sudah mengenal karakter kocaknya ini hanya bisa menghela nafas dan menjawab,

“Iya udah terserah kamu aja, asal kamu seneng”, jawabku.

Lalu Vera dan Yollie berjalan menuju garasi mobil diantar oleh Azizah. Lia yang ternyata sengaja menunggu, berjalan menghampiriku dan berbisik,

“Aku tau kamu sudah kangen denganku, aku juga sama. Tapi sayangnya, hari ini aku lagi dateng bulan. Jadi gunakan kesempatan yang kuberikan ini sebaik-baiknya untuk bermesraan dengan istri pemalumu itu”, ucap Lia di telingaku.

“Eh?”, aku terkejut dengan perkataan Lia itu. Namun sebelum aku sempat berkata apa-apa, Lia sudah pergi meninggalkanku dan menyusul Vera dan Yollie ke garasi mobil.

Aku pun berjalan ke gerbang depan dan melihat Yollie mengeluarkan mobil dari dalam garasi, lalu tak lama kemudian mereka pergi setelah berpamitan denganku. Aku menutup kembali gerbang depan, lalu masuk ke dalam rumah.

Di ruang tengah kulihat Azizah menungguku. Terlihat ia seperti grogi berduaan denganku di rumah ini. Aku berinisiatif bertanya kepadanya untuk mencairkan suasana,

“Kamu mau makan apa? Aku pesenin gofood aja sekarang ya, aku udah agak laper soalnya”

“Eh. Mas.. Biar Azizah masak aja ya? Kayanya tadi aku liat di kulkas masi ada beberapa bahan yang bisa dipake”, kata Azizah menatapku dengan wajahnya yang terlihat sedikit merona merah.

“Oh gitu? Ya udah kalo kamu mau masak sendiri. Aku bantu ya?”, tanyaku sambil tersenyum kepadanya.

“OK”, jawab Azizah singkat dan membalas senyumku. Lalu dengan wajah yang kurasa semakin memerah, ia berjalan menuju dapur. Aku mengikutinya dari belakang. Bokong indahnya yang dulu sudah pernah kulihat, kini melenggok sexy di depanku.

Walaupun saat ini Azizah sedang memakai gamis yang menutup rapat tiap lekuk tubuhnya, dalam pikiranku aku membayangkan tubuh telanjangnya tanpa busana seperti yang pernah kulihat waktu itu.

Aku tau sebenarnya tidak pantas aku berpikir tidak senonoh pada wanita di depanku ini. Tapi aku tidak peduli. Apa salahnya aku mengkhayalkan mesum wanita yang sebentar lagi akan menjadi istriku ini. Lagipula aku masih kuat menjaga janjiku untuk tidak menyentuhnya. Jadi cukup dengan mengkhayalkannya seperti ini, sudah cukup puas buatku.

Sesampainya di dapur, Azizah mengeluarkan beberapa bahan makanan dari dalam kulkas. Setelah berpikir sesaat, ia menoleh kepadaku dan bertanya,

“Bisa bikin capcay dan telur balado nih. Kamu mau?”, tanyanya seraya menunjukkan senyum manisnya.

“Boleh. Itu juga sudah enak pasti. Trus aku bisa bantu apa?”, jawabku lalu bertanya balik kepadanya.

“Nih tolong bantu cuciin sayurannya aja”, ujarnya sambil memakai celemek yang tadi tergantung di salah satu dinding dapur. Lalu Azizah menyerahkan beberapa jenis sayuran kepadaku.

Aku mengambil sayuran itu dari tangannya sambil sengaja sesekali menyentuh tangannya juga. Kulihat Azizah hanya tersenyum dan tersipu malu dengan perbuatanku itu. Namun ia masih berusaha untuk fokus mempersiapkan bahan masakannya.

Dan tiba-tiba..

..

“”Tringg… Bonus Mission (Slave Training Challenge) obtained””

“”Reward : Unknown (based on final score)””

“”Detail misi : Tingkatkan nilai lust dari semua slave menjadi 35 poin secara permanen. Slave yang belum mencapai nilai lust poin tersebut dan tidak sedang dalam keadaan haid, sistem akan menaikkan secara otomatis poin sensitivity-nya menjadi 75 poin sampai slave tersebut mencapai lust poin minimal yang ditargetkan oleh sistem”

..



Aku sungguh tidak bisa menduga, suara sistem tiba-tiba bergema di dalam kepalaku dan memberiku misi baru. Tapi misi seperti ini? Sistem ini benar-benar sebuah sistem sesat yang selalu menyuruhku melakukan hal-hal yang.. Ah sudahlah..

Dengan sekejap aku menoleh ke arah Azizah dan melihat statusnya yang bersinar di belakang punggungnya.



[ Loyalty : 78 ]

[ Lust : 19 ]

[ Thought : Nervous, Aroused, happy ]

[ Status : Slave ]

[ Mindbreak : 0 .75]

[ Sensitivity : 75 ]


..

Lalu aku melihat Azizah perlahan menggeser badannya menghampiriku. Ia seperti sedang berpura-pura untuk mencuci sebuah tomat yang dipegangnya. Ketika tangan kami bersentuhan, Azizah menoleh ke arahku dan bertanya,

“Mas ngelakuin sesuatu sama Zizah ya?”, ujarnya lirih lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku.

“Ng-ngga sayang.. Ini semua gara-gara sistem. Aku su… mmhh”, ucapanku terpotong karena Azizah langsung melumat bibirku..



….

….

….
 
Terakhir diubah:
Setidaknya Azizah gak anak menolak kalau aku sekedar ber-cuddling mesra dengannya. (Typo suhu seharusnya gak enak)
Lalu Veran dan Yollie berjalan menuju garasi mobil diantar oleh Azizah. (Typo seharusnya Vera)

Tumben suhu banyak typo, gajian dipending sampai tanggal 5 tah?? Atau mumet gara2 Lia datang bulan 🤔
 
Setidaknya Azizah gak anak menolak kalau aku sekedar ber-cuddling mesra dengannya. (Typo suhu seharusnya gak enak)
Lalu Veran dan Yollie berjalan menuju garasi mobil diantar oleh Azizah. (Typo seharusnya Vera)

Tumben suhu banyak typo, gajian dipending sampai tanggal 5 tah?? Atau mumet gara2 Lia datang bulan 🤔
Wkw kebalik doang.. tangan ane lg kurang sinkron nih abis dipijit.. kmaren salah tdr kyknya, trus pijet deh..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd