Randi ngeri sendiri dengan apa yg barusan ia pikirkan, ia urungkan niatnya dan kembali ke kamarnya meskipun harus menahan konak.
=======≈=========
Tak terasa matahari ternyata telah bersinar terang saat Randi terbangun. Saat itu hari minggu dan waktu menunjukkan jam 8 pagi. Ia keluar dari...
Lanjutan ..
Di rumah Fani
Tidak ada kegiatan apa2 hari itu, hanya beberapa kerabat yg datang ke rumah untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa. Fani pun lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengurung diri di kamarnya, begitu juga dengan Randi dan kedua adiknya, mereka hanya berdiam di kamar...
Di waktu yg sama, Andes sedang gelisah di kamarnya. berulang kali dia menghubungi Fani tapi tidak ada jawaban. khawatir juga dirinya dengan keadaan Fani sekarang.
selain itu rindu juga dia untuk ada didekat fani, untuk menatapnya serta menggaulinya. Pemuda ini tidak hanya sebatas nafsu saja...
Randi menyaksikan perzinahan ibunya hingga selesai, nampak olehnya ketika badan Johan ambruk di sebelah tubuh ibunya, sepertinya kedua orang ini sudah mencapai puncak kenikmatan mereka. Randi bergegas kembali ke kamarnya, untuk menghindari berpapasan dengan Johan saat keluar dari kamar ibunya...
Fani sangat kaget, ternyata orang yang membuka pintu kamarnya itu adalah Johan. Dengan sigap Johan segera menutup mulut fani dan memberikan isyarat pada fani agar dia tetap diam. Johan menutup kembali pintu kamar tersebut.
Fani segera menyadari apa yg akan terjadi beberapa waktu ke depan...