Selamat malam menjelang pagi suhu dan momod sekalian..
Bagaimana kabar anda semua di tahun 2020 ini? Ane berharap suhu semua dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Ane mohon ijin untuk sharing ya hu, sudah lama sekali ane tidak membuka forum. 2020 bagaikan tsunami yang meluluh lantahkan ane.
Kejadian bermula ketika di malam tahun baru rumah ane kebanjiran, ane berusaha membersihkan rumah 2 hari tanpa tidur. Dengan harapan bisa segera ditempati kembali. Namun karena letih, ane jadi terpancing emosi ketika adik ipar ane datang dan mengeluarkan kalimat yg tdk enak. Jadilah ane ribut dengan adik ipar. Malam itu ane mendapat kabar kalau ibu mertua ane pun tidak akan menginjakan kaki ke rumah ane lg.
Ane yg menganggap ibu mertua sprti ibu sndiri pun sgt kecewa, dan akhirnya memilih meninggalkan rumah. Dan yg makin menambah kekecawaan bagi ane adl, istri tdk berusaha memikirkan perasaan ane, tp jg ikut menyalahkan ane. Pdhl ane berusaha setengah mati utk membersihkan rumah utk dia bs gunakan lg.
Jadilah ane keluar dari rumah hanya dgn membawa laptop kantor dan pakaian kotor bekas lumpur banjir yg nempel di badan.
Ane pinjam uang ke teman utk kost dan hidup sehari2. Hampir tiap hari ane menangis dan meminta maaf kepada istri, namun dia tdk mau dan malah akan mengajukan gugatan cerai.
Fyi, ini bkn pertama kali istri meminta cerai, dari awal nikah istri ane sering minta cerai ketika bertengkar.
Hari demi hari ane coba untuk bertahan hidup, membeli baju sedikit demi sedikit dan akhirnya ketika gajian, masalah lain muncul. Ane harus membayar uang semester kuliah. Kebetulan saat itu ane lagi melanjutkan kuliah dan itu bukanlah nominal yg sedikit buat ane.
Setelah memutar otak, ane putuskan utk tdk melanjutkan kost tapi tinggal di gudang kantor, tidur di sofa/menggunakan tikar.
Kebetulan posisi ane memungkinkan ane utk membawa kunci gudang tsb. Namun setelah dihitung2, uang ane belum cukup utk membayar kuliah. akhirnya Ane tinggalkan semua rasa malu dan mencoba meminta bantuan ke mantan ane.
Ane ceritakan apa yg sedang ane alami, dan mantan ane membantu menutupi sebagian uang kuliah ane dan akhirnya sudah ane ganti.
Pd suatu hari, ane didatangi istri di gudang, dngn membawa dokument2 penting ane spt ijazah, akta lahir, pakaian, dan surat pernyataan cerai.
Ane cuma bisa menangis, memandang istri dan berbicara dngn hati yg hancur "are you sure?"
Istri menjawab "i am"
Ane yg merasa gagal dan terpuruk, akhirnya menandatangani surat tsb. Ketika ane mengembalikan uang mantan ane, dia pun mendengarkan kisah ane, dan mengajak balikan.
Ane berasa hancur gan.. Ane sering mengingat anak2 ane yg meninggal. Sebelumnyaane pernah membuat threadnya disini: https://www.semprot.com/threads/i-miss-my-children.1286076/#post-1898736311
Akhirnya, dititik terendah itu, ane butuh pegangan, dan mantan ane mengulurkan tangannya. Maka ane berusaha utk bangkit dan mengiyakan ajakan mantan.
Sebulan ane menjalin hubungn dngn mantan, kita mulai membicarakan mslh rumah, kerjaan, nikah dsb.
Ane sbg seorang katholik masih merasa anti dngn perceraian sbnrnya maju mundur gan dngn semua proposal itu.
Namun di sisi lain, ane sama sekali tdk memiliki tenaga utk bertahan skrg ini. Ane terus teringat anak2 ane, dan keluarga yg sdh hancur, jd ane iyakan ajakan mantan utk balikan.
Pd suatu hari, ane mendapatkan whatsapp dari saudara sepupu istri. Dia bilang akan berusaha memediasi ane dngn istri, dngn 1 syarat. Ane harus meninggalkan siapa saja yg sdg dkt dngn ane.
Ane yg konservatif dlm pandangn pernikahan ini, akhirnya memutuskan utk meninggalkan mantan yg sdh membantu ane.
Dan malam itu, mantan ane menangis sejadi2nya, meminta ane kembali. Besoknya ane berusaha utk bekerja dan tdk memikirkan apapun selain memperbaiki hubungn rumah tangga ane.
Tapi hal yg tdk ane duga muncul di sore hari, ane ditelfon adik mantan yg dlm perjalanan ke rumah sakit. Dia mengantarkan mantan ane yg baru minum racun. Ane melihat mantan ane meninggalkan video perpisahan.
Dan ane merasa hancur sehancur2nya, ane sdh egois dan membuat mantan ane meninggal.
Di atas itu, mediasi antara ane dan istri tdk pernah terjadi. Istri ane menertawakan ane yg balikan ke mantan dan mantan ane yg meninggal karena bunuh diri.
Akhirnya ane lari dari semua masalah, ane pulang ke kampung utk berdoa di makam ortu ane.
Disana ane minta petunjuk ke Tuhan dan minta diberi kekuatan.
Di perjalanan kembali dari surabaya (ane menggunakan jalur darat) ane mampir di kota bandung. Awalnya tdk ada niatan utk mampir, namun krn ane lupa minta kunci gudang kantor dan sdh tengah malam, akhirnya ane putuskan menginap di bandung.
Ane berfikir drpd depresi, ane menyibukan diri dngn sosmed, dan akhirnya membuka tind*r. Ada yg match dan kita lanjut chatting.
Ane diberi kekuatan dngn kegiatan kantor yg menumpuk. Ane byk menghabiskan waktu keluar kota. Dan ane msh berkomunikasi dngn cewe yg ane kenal melalui tind*r d bandung.
Obrolan semakin intens, tp ane tdk ingin buru2. Ane takut dngn kejadian yg menimpa mantan ane.
Namun, tdk perduli seberapa banyak ane berusaha mnt kembali, istri tetap menjawab tidak dan malah memasukan gugatan cerai dan ane diberikan nomor gugatannya.
Ane lemas, dan akhirnya ane bertemu face-to-face dngn kenalan yg di bandung itu.
Anaknya manis gan, dan sgt baik. Ane tdk menyangka dia tb2 syg sama ane, pdhl selama ini yg ngejar dia luar biasa byk. Ane berusaha menjalin hubungn dngn dia dan akhirnya kita jadian.
Ane tdk pernah menyembunyikan masalah yg ane hadapi, dia menerima ane apa adanya.
Hingga suatu hari, dia mengeblock semua laki2 yg ngejar dia, dan ada yg tdk terima mencari tahu ttg ane dan memberi tahu istri ane ttg status ane dngn cewe bandung itu.
Istri ane yg sdh masukin gugatan tb2 mencabut dan mengajak kembali. Tp tdk dngn baik2, istri memaki2 ane, dan menteror ane tiap hari.
Ane yg berusaha bangkit akhirnya menolak ajakan istri utk kembali krn ane tdk tahu apakah itu tulus atau hanya krn sakit hati ane bs move on. Selain itu, spt yg ane sdh ceritakan di awal, istri sgt mudah minta cerai. Sdngkn ane sgt anti blg cerai, ane takut kalau kembali, maka istri akan ttp spt itu.
Akhirnya ane memutuskan utk tetap menyelesaikan hubungn pernikahan ane.
Kehidupan ane mulai membaik, ane mendapat kenaikan gaji, ane lulus dngn nilai sgt sgt baik.
Namun oktober kemarin semua berubah. Perusahaan ane mau bangkrut dan ane menjadi salah satu cost yg harus dihemat. Akhirnya ane diberhentikan.
Skrg ane dngn uang seadanya berusaha mencari pekerjaan lain dan membuka usaha kecil2an. Istri ane menertawakan ane yg hancur lg.
2020 ini, bagi ane sebuah cobaan luar biasa, ane sampai detik ini sering menangis histeris sendiri krn teringat anak2 ane dan gagalnya ane sbg kepala rumah tangga.
Semoga suhu2 semua bisa mengambil pelajaran dr apa yg ane lalui.
Maaf apabila terlalu panjang, banyak singkatan dan tidak terlalu detail.
Ane merasa perlu sharing uneg2 ane hu, jd ane ngetik sebisanya melalui HP.
Salam hormat selalu.
Bagaimana kabar anda semua di tahun 2020 ini? Ane berharap suhu semua dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Ane mohon ijin untuk sharing ya hu, sudah lama sekali ane tidak membuka forum. 2020 bagaikan tsunami yang meluluh lantahkan ane.
Kejadian bermula ketika di malam tahun baru rumah ane kebanjiran, ane berusaha membersihkan rumah 2 hari tanpa tidur. Dengan harapan bisa segera ditempati kembali. Namun karena letih, ane jadi terpancing emosi ketika adik ipar ane datang dan mengeluarkan kalimat yg tdk enak. Jadilah ane ribut dengan adik ipar. Malam itu ane mendapat kabar kalau ibu mertua ane pun tidak akan menginjakan kaki ke rumah ane lg.
Ane yg menganggap ibu mertua sprti ibu sndiri pun sgt kecewa, dan akhirnya memilih meninggalkan rumah. Dan yg makin menambah kekecawaan bagi ane adl, istri tdk berusaha memikirkan perasaan ane, tp jg ikut menyalahkan ane. Pdhl ane berusaha setengah mati utk membersihkan rumah utk dia bs gunakan lg.
Jadilah ane keluar dari rumah hanya dgn membawa laptop kantor dan pakaian kotor bekas lumpur banjir yg nempel di badan.
Ane pinjam uang ke teman utk kost dan hidup sehari2. Hampir tiap hari ane menangis dan meminta maaf kepada istri, namun dia tdk mau dan malah akan mengajukan gugatan cerai.
Fyi, ini bkn pertama kali istri meminta cerai, dari awal nikah istri ane sering minta cerai ketika bertengkar.
Hari demi hari ane coba untuk bertahan hidup, membeli baju sedikit demi sedikit dan akhirnya ketika gajian, masalah lain muncul. Ane harus membayar uang semester kuliah. Kebetulan saat itu ane lagi melanjutkan kuliah dan itu bukanlah nominal yg sedikit buat ane.
Setelah memutar otak, ane putuskan utk tdk melanjutkan kost tapi tinggal di gudang kantor, tidur di sofa/menggunakan tikar.
Kebetulan posisi ane memungkinkan ane utk membawa kunci gudang tsb. Namun setelah dihitung2, uang ane belum cukup utk membayar kuliah. akhirnya Ane tinggalkan semua rasa malu dan mencoba meminta bantuan ke mantan ane.
Ane ceritakan apa yg sedang ane alami, dan mantan ane membantu menutupi sebagian uang kuliah ane dan akhirnya sudah ane ganti.
Pd suatu hari, ane didatangi istri di gudang, dngn membawa dokument2 penting ane spt ijazah, akta lahir, pakaian, dan surat pernyataan cerai.
Ane cuma bisa menangis, memandang istri dan berbicara dngn hati yg hancur "are you sure?"
Istri menjawab "i am"
Ane yg merasa gagal dan terpuruk, akhirnya menandatangani surat tsb. Ketika ane mengembalikan uang mantan ane, dia pun mendengarkan kisah ane, dan mengajak balikan.
Ane berasa hancur gan.. Ane sering mengingat anak2 ane yg meninggal. Sebelumnyaane pernah membuat threadnya disini: https://www.semprot.com/threads/i-miss-my-children.1286076/#post-1898736311
Akhirnya, dititik terendah itu, ane butuh pegangan, dan mantan ane mengulurkan tangannya. Maka ane berusaha utk bangkit dan mengiyakan ajakan mantan.
Sebulan ane menjalin hubungn dngn mantan, kita mulai membicarakan mslh rumah, kerjaan, nikah dsb.
Ane sbg seorang katholik masih merasa anti dngn perceraian sbnrnya maju mundur gan dngn semua proposal itu.
Namun di sisi lain, ane sama sekali tdk memiliki tenaga utk bertahan skrg ini. Ane terus teringat anak2 ane, dan keluarga yg sdh hancur, jd ane iyakan ajakan mantan utk balikan.
Pd suatu hari, ane mendapatkan whatsapp dari saudara sepupu istri. Dia bilang akan berusaha memediasi ane dngn istri, dngn 1 syarat. Ane harus meninggalkan siapa saja yg sdg dkt dngn ane.
Ane yg konservatif dlm pandangn pernikahan ini, akhirnya memutuskan utk meninggalkan mantan yg sdh membantu ane.
Dan malam itu, mantan ane menangis sejadi2nya, meminta ane kembali. Besoknya ane berusaha utk bekerja dan tdk memikirkan apapun selain memperbaiki hubungn rumah tangga ane.
Tapi hal yg tdk ane duga muncul di sore hari, ane ditelfon adik mantan yg dlm perjalanan ke rumah sakit. Dia mengantarkan mantan ane yg baru minum racun. Ane melihat mantan ane meninggalkan video perpisahan.
Dan ane merasa hancur sehancur2nya, ane sdh egois dan membuat mantan ane meninggal.
Di atas itu, mediasi antara ane dan istri tdk pernah terjadi. Istri ane menertawakan ane yg balikan ke mantan dan mantan ane yg meninggal karena bunuh diri.
Akhirnya ane lari dari semua masalah, ane pulang ke kampung utk berdoa di makam ortu ane.
Disana ane minta petunjuk ke Tuhan dan minta diberi kekuatan.
Di perjalanan kembali dari surabaya (ane menggunakan jalur darat) ane mampir di kota bandung. Awalnya tdk ada niatan utk mampir, namun krn ane lupa minta kunci gudang kantor dan sdh tengah malam, akhirnya ane putuskan menginap di bandung.
Ane berfikir drpd depresi, ane menyibukan diri dngn sosmed, dan akhirnya membuka tind*r. Ada yg match dan kita lanjut chatting.
Ane diberi kekuatan dngn kegiatan kantor yg menumpuk. Ane byk menghabiskan waktu keluar kota. Dan ane msh berkomunikasi dngn cewe yg ane kenal melalui tind*r d bandung.
Obrolan semakin intens, tp ane tdk ingin buru2. Ane takut dngn kejadian yg menimpa mantan ane.
Namun, tdk perduli seberapa banyak ane berusaha mnt kembali, istri tetap menjawab tidak dan malah memasukan gugatan cerai dan ane diberikan nomor gugatannya.
Ane lemas, dan akhirnya ane bertemu face-to-face dngn kenalan yg di bandung itu.
Anaknya manis gan, dan sgt baik. Ane tdk menyangka dia tb2 syg sama ane, pdhl selama ini yg ngejar dia luar biasa byk. Ane berusaha menjalin hubungn dngn dia dan akhirnya kita jadian.
Ane tdk pernah menyembunyikan masalah yg ane hadapi, dia menerima ane apa adanya.
Hingga suatu hari, dia mengeblock semua laki2 yg ngejar dia, dan ada yg tdk terima mencari tahu ttg ane dan memberi tahu istri ane ttg status ane dngn cewe bandung itu.
Istri ane yg sdh masukin gugatan tb2 mencabut dan mengajak kembali. Tp tdk dngn baik2, istri memaki2 ane, dan menteror ane tiap hari.
Ane yg berusaha bangkit akhirnya menolak ajakan istri utk kembali krn ane tdk tahu apakah itu tulus atau hanya krn sakit hati ane bs move on. Selain itu, spt yg ane sdh ceritakan di awal, istri sgt mudah minta cerai. Sdngkn ane sgt anti blg cerai, ane takut kalau kembali, maka istri akan ttp spt itu.
Akhirnya ane memutuskan utk tetap menyelesaikan hubungn pernikahan ane.
Kehidupan ane mulai membaik, ane mendapat kenaikan gaji, ane lulus dngn nilai sgt sgt baik.
Namun oktober kemarin semua berubah. Perusahaan ane mau bangkrut dan ane menjadi salah satu cost yg harus dihemat. Akhirnya ane diberhentikan.
Skrg ane dngn uang seadanya berusaha mencari pekerjaan lain dan membuka usaha kecil2an. Istri ane menertawakan ane yg hancur lg.
2020 ini, bagi ane sebuah cobaan luar biasa, ane sampai detik ini sering menangis histeris sendiri krn teringat anak2 ane dan gagalnya ane sbg kepala rumah tangga.
Semoga suhu2 semua bisa mengambil pelajaran dr apa yg ane lalui.
Maaf apabila terlalu panjang, banyak singkatan dan tidak terlalu detail.
Ane merasa perlu sharing uneg2 ane hu, jd ane ngetik sebisanya melalui HP.
Salam hormat selalu.
Terakhir diubah: