Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 3 Dibagi 1 (Catatan kehidupan mengenai hubungan kumpul keboku )

Small life part 1 : Dua dunia 1 hari bersama lita



Setelah perhelatan kami di ranjang semalam mendadak echi menjadi sering menghubungiku. Dari arah pembicaraanya mengarah ke suatu hal yang menggoda. Terang aku tidak terlalu menanggapinya dan sering kali aku diamkan pesan BBM nya. Meskipun begitu perbuatanku itu semakin membuat echi lebih extreem , seperti menelponku tiba-tiba di siang hari dan Jika ketauan istri bisa gawat jadinya nanti. Hingga akhirnya aku pun menegurnya dengan baik-baik. Entah apa yang doi ingginkan dariku sehingga terasa terkesan seperti di paksakan. Tapi, aku yakin 100% echi sudah main perasaan & siap melakukan hubungan terlarang. Echi menjadi sering mengajak ku keluar tapi aku tak inggin menurutinya. Karena aku tau itu hanyalah modus semata dari doi. Akhirnya kuluangkan waktu sejenak bersama doi di sebuah rumah makan daerah jakarta. Cerita-cerita panjang lebar menjurus ke kehidupan pribadi seperti memelas rasa iba. Soal lakinya yang suka beli ini itu buat tunggakan kredit sampai dengan lainya. Dari kehidupan rumah tangga pribadi topik pun melenceng dari soal perasaan. Tak terlihat kebohongan dari wajah dan reaksi tubuhnya ketika mengatakan kata cinta dihadapanku. Aku sempat mengucapkan kata

“Maaf chi gue sekarang udah punya bini ” Ucapku

“Yah, loe harus ngerti juga gue juga udah punya anak” Imbuhku

Ucapanku itu malah membuat doi menjadi memelas cinta kepadaku.

“dik gue sayang sama loe....Gue rela dik jadi cewek simpenan loe” Balasnya dengan terhisak-hisak.

“Yah, loe kan uda punya laki chi...gue gak enaklah kalau kita kayak begini” Ucapku

“Gue mau cere dik...gue sayang banget sama loe. Waktu loe kawin sama indah gue masih sayang sama loe dik... jangan tinggalin gue dik” Ucap echi memelas kasih sambil menarik tanganku lalu menciuminya.

Seumur-umur aku belum pernah melihat seorang wanita memelas cinta di hadapan seorang pria. Hingga sampai keluar kata-kata yang terkesan merelakan kehidupan rumah tangga. Tapi ternyata ada juga tipe wanita seperti ini dalam realita kehidupan. Aku hanya menanggapi perkataan echi hanya seperti angin lewat saja dan masih sempat-sempatnya menikmati tubuhnya dalam keadaan depresi. Namun sayangnya berakhir tidak memuaskan karena libidonya yang kurang gereget. Suntuk, itulah rasanya setelah meluangkan waktu bersama echi. Check out di hotel sekitar jam 1-2 siang aku berencana untuk kembali ngekampus tapi kuputuskan untuk pulang kerumah karena amanda sedang sakit, Ngurusin anak di rumah, main PES sejenak, lalu kembali menengok amanda di kamar. Indah waktu itu ada praktik di rumah sakit jakarta aku sempat menengoknya sejenak sambil membawa anak kami leon.

Dikantin rumah sakit kami sempat makan sore sambil berbincang-bincang bersama sikecil. Seperti biasa mahasiswa kedokteran yang sedang uji praktik/pratikum sekaligus jaga malam tidak akan bisa pulang. Sebuah kecupan di kening adalah hal yang pantas bagi kami berdua untuk menikmati waktu bersama. Sore menjelang malam aku memulangkan leon kerumah lalu berusaha untuk menidurkan si kecil dengan sang istri yang sedang sakit. Setelah leon tidur, tiba saatnya untuk sikecil nomor 2 makan malam. Karena istri sedang sakit maka akulah dan si bibi yang harus meladeni. Dahulu si kecil nomor 2 paling susah makanya dan harus di pancing dengan cemilan. Hanya sang istri yang bisa meladeni anak kami no 2 karena yang tau trik-triknya hanya dia saja. Bahkan bibi yang sudah lama ikut dengan kami tidak tau bagaimana trik untuk mengurusi putri kesayangan kami yang sangat pintar berakting & mengakali orang kalau sedang waktunya makan.

Jam sudah menunjukan 9-10 malam si kecil pun akhirnya tertidur dan aku sempat menemui amanda yang sedang panas dingin. Memeluk tubuhnya dari belakang sambil membelai rambutnya dengan sayang berharap agar sang istri tercinta baik-baik saja. Kutemani dia tidur hinggu kilau sinar matahari meresap masuk kedalam pori-pori kedua bola mataku yang tertutup rapat, sebuah kecupan membangunkan diriku dari sebuah tidur yang kelam. Ohh...ternyata sudah sembuh dia. Ucap batinku ketika melihat sang istri sedang bersiap berangkat kuliah sambil mengendong putri kesayangan kami.

Pagi hari itu setelah mengantarkan istri kedepan teras rumah untuk segera berangkat kuliah bersama sang supir andalan .pak mud. Aku sempat merokok sejenak di teras rumah sambil smsan dengan lita agar segera mempersiapkan segala sesuatu yang dapat mengugah birahiku ketika siang hari nanti setelah pulang kuliah. Melihat pesan BBM dari echi membuatku terasa letih & rasanya seperti baru saja menjalani kehidupan yang terasa lambat. Hari itu echi mengajak ku berhubungan badan secara terang-terangan. Namun sayangnya aku tolak berpura-pura sibuk karena enggan untuk bermain api. Karena perasaan echi bisa saja menghancurkan rumah tanggaku sendiri. Memelihara jablay sangat berbeda jauh konteksnya dengan memelihara kekasih simpanan. Aku tidak mau hubungan kontak daging bisa menjadi umpan lambung yang dapat meratakan apa yang kubina. Setidaknya aku tau jalan kemana aku harus kembali.

Mood hari itu sedang kearah lita yang lagi super baper inggin liburan ke thailand. Hingga tak segan doi mengeluarkan segala rayuan maut & gocekan pantat yang maknyuss di ranjang. Setelah sampai dirumah mesum aku sempat melewati ruang keluarga dan berbincang-bincang sejenak dengan linda dan estu yang sedang maskeran sambil nonton TV di ruang keluarga. Masker yang dipakai bukanlah masker biasa dari baunya saja aku sudah menduga masker itu berasal dari air maniku yang di campur dengan buah alpukat & madu. Kalau tidak salah sudah aku ceritakan di chapter sebelumnya soal keanehan rumah mesumku jadi tak perlu di bahas lagi. Kubuka pintu kamarku sebagai pertanda masuknya aku kedunia yang berbeda yang terbebas dari moral, ego, dan akal sehat. Disana sedang duduk seorang wanita bertubuh aduhai yang dibalut dengan busana babydoll berwarna pink muda . Sedang menyisir rambut panjangnya yang di cat berwarna hitam kecoklatan. Perutnya yang agak sedikit buncit merupakan pertanda terdapat sebuah kehidupan yang baru berusia sekitar 4-5 bulan. Kepenatan yang baru aku rasakan rasanya berupa 180 derajat menjadi nuansa erotis. Segala ransum berupa botol aqua 500 ml, sari roti, dan cemilan sebagai pertanda kami berdua akan melewati malam yang panjang. Karena sekalinya kami melakukan hubungan badan ibarat seperti sebuah penjara birahi yang sulit untuk menghirup aroma udara luar.

“Sini-sini bang....” Sambut lita dengan senyum mesem-mesem memanggilku.

Ketika aku duduk di ranjang doi pun langsung memijati telengkungku sampai dengan pundak ku. Tersirat ekspresi girang dari wajahnya yang sedang di hiasi oleh make up natural dan lipstik berwarna pink pucat mengkilap yang menghiasi bibir tebal nan sexynya. Pijatan doi sempat membuatku semakin rilex hingga akhirnya kuputuskan untuk berbugil ria lalu tidur tengkurap yang disusul dengan lita yang menaiki pantatku, mengolesi punggungku dengan minyak zaitun, dan mengurutnya layaknya seperti seorang tukang bangunan yang sedang mengamplas tembok. I love lita. Doi memang satu-satunya wanita yang benar-benar pengertian.

“Abangg...” Ucap lita

“Hmmm...” Gumamku

“Jangan tidur atuh...udah gak kangen lagi yah sama lita” Ucap lita

“Pijetan kamu enak say...hmm...” Ucapku sambil memjamkan mata dan bergumam nikmat.

“Rahim lita kalo di pijet sama kontol abang juga enak..hehe” Balas nakalnya

Kubalikan tubuhku lalu menyusul bibir manisnya untuk merasakan sensasi serangan cumbuan dalam darinya. Sambil memainkan lidah kami bergulat kesana-kemari kugosok-gosok bagian selangkanganya yang tertanam oleh sesuatu.

“Say, yang kemarin belum kamu copot?” Ucapku terbelalak

“Jorok ihh..” Imbuhku

“Ishh...abang...Udah lita keluarin...trus lita telen dechh” Ucap semeringah lita

“Kan tanda cinta dari abang sayang....” Imbuhnya dengan raut wajah yang mesem-mesem

“ Beneran? Jangan kayak linda loh yah...hehe” Ucapku semeringah di balas senyum mesem lita

“Iyahh...Ssshhh....sok cabut ajah bang....atuh teken...Shhh” Ucap lita sambil menggoyangkan pinggulnya memutar.

“Cabut atau teken?” Bisik goda ku di telingganya sambil menciumi rambutnya.

“Tekennn...Ssshhh...Tapi pakai kontol abang” Desis gemas lita lalu menjilati pipiku

Kulumat bibir manisnya kembali sambil menekan dalam benda yang tertanam dalam di liang senggamanya itu. Sontak prilaku ku itu membuat kedua bola mata lita menukik memutih. Seolah-olah ia sedang menikmati dildo kesayanganya sedang menekan dinding serviks sensitifnya. “PLAS”. Kucabut keluar dildo miliknya itu dengan tenagaku hingga membuat pinggang lita tersontak-sontak.

“OUHHHH...” Desah lita

“SSSSSHHHHH......” Desis susulanya sambil melihati selangkanganya lalu meratapiku dengan kedua bola matanya yang terangsang.

Kuperlihatkan dildo panjang berwarna hitam itu di lumuri oleh sebuah cairan putih sisa orgasme miliknya dihadapan wajahnya yang sedang horny itu.

“Sshhhh...icipin bang jus rahim lita....” Ucap lita dengan kedua bola matanya yang meratapiku manja

“Jus rahim kamu? Hehe...bisa aja yah kamu” Ucapku semeringah sambil menghirup aroma kuat yang menyerbak dari cairan berwarna putih susu itu.

“Emang keluarnya dari mana bang?” Tanya balik lita dengan wajah yang pilon

“Yahh...dari rahim kamu..hehe” Ucapku dibalas senyum lita

“Ihh...sok , di icip atuh...tadi udah capek-capek lita kocokin buat abang ” Imbuhnya.

Kujilati sisa cairan orgasme lita yang beraroma seperti keju morzella itu yang tidak berbau amis. Sementara aku menjilati sisa cairan orgasmenya lita dengan terangsang mengosok-gosok bibir kemaluanya sendiri lalu merosotkan kepalanya kebawah selangkanganku. Melahap batang jantanku dengan bernafsu hingga mengemput kedua buah zakarku sambil melirik ku dengan tatapan yang nakal. Ku usap sisa cairan orgasme lita yang melumuri dildo panjangnya itu dengan jemariku lalu mengiringkankannya kemulutnya yang sedang sibuk menghisapi alat kelaminku. Dengan sigap ia pun langsung mengemuti jemariku sambil merasakan sisa cairan orgasmenya sendiri.

“Gurih nyak bang jus rahim lita teh...” Ucap semeringahnya dengan lidah yang melengking nakal.

“Sama kayak orangnya...hehe..” Ucap semeringahku sambil mencolek dagunya disambut senyum genit darinya.

Merangsang lita untuk menjadi seorang wanita laknat yang bergoyang liar di ranjang aku harus benar-benar merangsang tubuh moleknya dengan foreplay & rayuan kata sayang. Agar membuat birahi doi benar-benar meledak-ledak. Kutarik tanganya hingga membuat doi menimpa tubuhku, mecumbui bibir manisnya dengan mesra, menyupangi bagian lehernya, lalu membelai rambutnya dengan sayang, sementara itu jemariku sedang mengosok-gosok lembut bagian selangkanganya.

“Ta.....” Ucapku sambil mengusapi bibir tebal manisnya yang dihiasi oleh lipstik pink pucat

“Iyah, abang?” Ucap manja lita

“I love you...” Ucap bisik ku sambil menggosok kacang mungil miliknya

“Ssshhh....lita...sayang sama abang...abangg....shhh” Lita yang mulai terangsang dengan tubuh yang mengelinjang seperti cacing kepanasan.

Kukecupi bibir manisnya namun lita membalasnya dengan 100x lipat melahap mulutku layaknya sedang menelan jelly. Geliatan lidahnya yang liar mengajak main lidahku sudah tak bisa lagi ku ikuti. Apalagi doi memadunya dengan menghisap air liurku dengan nada suara yang bising lalu menelan air liurku bulat-bulat seperti seorang musafir yang terdampar di padang pasir. Kulepaskan cumbuan kami berdua sebagai pertanda aku mulai tidak nyaman dengan serangan mulutnya yang semakin tak terkendali itu. Sehingga perbuatanku itu menyisahkan wajahnya yang kebingungan .

“Jangan di isep terus say hehe... ntar aku jadi cepet haus” Ucapku sambil mengelusi pipi mulusnya.

“Abang udah gak sayang sama lita lagi yah?” Ucap manjanya

“Abang...HAee” Lita menjulurkan lidahnya mengajak ku bermain cumbuan dalam.

Di antara wanita yang pernah aku kencani hanya lita dan linda yang paling addict soal french kiss. Sehingga mau tak mau aku pun harus meladeni permainan lidahnya yang mengobok-ngobok isi mulutku dengan liar. “SLEP”. lidah lita yang berputar-putar mengobok-obok mulutku rasanya membuat otak ku meleleh seperti orang idiot, sehingga tak sadar batang jantanku sudah memblesak masuk kedalam lubang buaya miliknya di ikuti dengan geliatan tubuhnya yang semakin membuat kedua bola mataku naik keatas , merasakan betapa nikmatnya sensasi gesekan ujung saluran kencingku yang sedang bergesekan dengan sebuah dinding kenyalnya. Tak lama kemudian lita beranjak dari posisi tidur terlungkupnya sambil menarik paksa tanganku dan here we goes....sebuah adukan bertenaga dari bongkahan pantat bahenolnya yang mampu memberikan suara decitan kasur spring bed yang nyaring terdengar membuatku batang jantanku seperti di koyak oleh sebuah mesin pengoyak daging. Salah satu pertanda lita sedang berada dalam puncak birahi tidak ada nada suara desahan mulut dari bibir manisnya seperti ketika doi sedang mengayak batang jantan sohib . Melainkan serangan dari mulutnya yang tak berhenti melumat bibirku.

NCIT-NCIT-NCIT” Bunyi suara spring bed yang terdengar nyaring akibat pantatnya yang sedang mengocek batang jantanku.

“OUMMM...MMM...OUMGHH” Gumam nada suara lita yang sedang agresif menghajar mulutku.

Kucengkram bongkahan pantat bahenolnya sambil mengikuti arah gerakan pantatnya yang sedang bergoyang mengaduk-aduk batang jantan. Mual, nyilu, perih, nikmat, dan becek itulah sensasi yang bercampur aduk ketika harus bersabar menunggu lita mengalami orgasme. Trik untuk memuaskan nafsu birahi lita kuncinya adalah “Sabar” dan “siap-siap ejakulasi dini jika tidak kuat”.

“OUMGHM...MMM..” Gumam lita dengan kedua bola matanya yang menukik naik memutih.

“Byurrr..” Rembasan lendir yang entah dari mana datangnya terasa membasahi batang jantanku yang sedang mengendap dalam liang senggamanya.

Ketika doi menurunkan tempo irama goyangan pantatnya dengan nafas yang tersengal-sengal kupeluk erat tubuh moleknya sambil membelai sayang rambutnya . Ucapan kalimat mesra pun kubisikan di telingganya yang semakin membuat doi semakin binal & liar mengayak batang jantanku kembali. Kali ini doi memperlakukanya dengan lembut tidak seperti di ronde pertama. Dengan wajah binal dan menggoda lita pun mencubit kedua puting susunya yang sedang di ikat oleh karet rambut lalu memutar-mutarkan kedua buah dadanya di hadapanku dengan wajah semeringahnya.

“Sabar nyak bang...Ssshh” Ucapnya sambil melengkingkan lidahnya nakal.

“Ouhhh..sshhh..iyah say..” Desahku menikmati goyangan pantatnya

“Cok-kocok-kocok...” Goda lita dengan wajah yang binal

Tak lama kemudian lita pun melepaskan ikatan karet rambut di kedua puting susunya. Syurr...sebuah air berwarna putih susu pun mengucur deras dari balik kedua puting susunya dan menjadi sebuah air mancur deras menyiprat kearah wajahku ketika ia meremas kedua buah dadanya dengan sengaja sambil melengkingkan lidahnya dengan nakal. Kuhisap puting susunya dengan kencang berharap agar ASI manis miliknya menghapus dahagaku. Kutarik puting susu kirinya kebawah hingga membuat lita menjambak rambutnya sendiri dengan gemas dan merangsang pantatnya bergerak naik turun dengan kasar.

PLOK-PLOK-PLOK” Suara nyaring daging paha kami berdua yang saling beradu.

OHHHH...SHHH....OUHHHHH” Desah lita

Momentum itu pun kumanfaatkan dengan mendekap erat tubuh moleknya sambil menekan dalam pantatku hingga sensasi batang jantanku yang sedang mengencet dinding serviksnya membuat kepala lita mendongak keatas dengan bibir manisnya yang mengkerucut melantunkan desis panjang.

SSSSSHHHHHHHHHHHHH

Kususul wajahnya yang sedang mendongak keatas itu lalu mengiringkan sisa ASI miliknya yang terkumpul di dalam mulutku. Dengan bernafsu lita pun menghisapi mulutku dan menelegup nikmat ASI miliknya sendiri yang bercampur dengan air liurku. Ketika kulepaskan cumbuanku dari kuncian mulutnya. Nampak ekspresi wajahnya yang pilon nan manja yang membuatku semakin terangsang.

“Bang....Haae!!” Undangan dari lidah lita yang menjulur keluar mengajak ku bercumbu.

“Cantik banget kamu ...Sshhh..ta kalau kayak gitu” Ucap pujiku menyusul lidahnya

Kubaringkan tubuhku yang disusul dengan dekapan kedua tangan lita yang mengikat batang leherku dan mulutnya yang tak kunjung berhenti bercumbu dengan mulutku. Lalu.....

PLOK-PLOK-PLOK-PLOK

Kuhajamkan kasar batang jantanku mengocoki lubang buaya becek miliknya itu tanpa memperdulikan perut buncitnya. Kami berdua seperti berebut panggung saling membalas tumbukan. Lita pun mengimbangi kocokan kasarku dengan mengocok balik sambil mengeluarkan nada suara desah yang nyaring. Ia pun kembali mencuri panggung dengan menarik paksa tanganku , mengajak ku kembali bermain gaya sumpit favoritenya. Dengan goyangan adukan yang bertenaga membuat libidoku terasa berada di ujung tanduk.

YEACHHHHHHH..SHHHHH....HAAA” Desah seru lita mengayak batang jantanku.

“Yeachh..Sshh...Yeachh..Abanggg.....SsSSSHHHHHaaee” Desah dan desis susulanya mengajak ku bercumbu dengan lidahnya yang menyapu-nyapu bibirku.

Tak tahan melihat betapa binalnya biduan satuku ini membuatku kalut meladeni doi dengan sercecah harapan agar batang jantanku tidak mengalami ejakulasi dini. Namun sayangnya panggilan alam pun tak bisa kuhentikan.

“CRUT......CRUTTTT.....”

“Sssshh..haa—sshaa—haaa” Desahku terpata-patah sambil menarik kedua puting susu lita kebawah dengan gemas.

SSSSSHHHHHHHH” Desis panjang lita sambil menjambak rambutnya dengan gemas

YEACCCCHHHHHHH” Susul Desah seru lita seolah-olah doi sedang dalam keadaan climax

Aku tau doi sedang berakting seru untuk menghiburku. Karena kutau benar ekspresi diatas klimaksnya tidaklah begitu. Kurebahkan tubuhku sambil menyaksikan doi yang sedang berakting binal mengoyak batang jantanku yang sesekalinya masih memuncratkan air mani.

YEACHHH...SHHH..OHHH....SHH” Desah lita mengayak-ngayak batang jantanku yang sudah K.O.

Kutarik kedua puting susunya sehingga mengundang wajah binalnya mendekat kearah wajahku.

“Hey...nakal yah...hehe” Ucapku

“Hehehe...” Semeringah lita

“Sshhh...kenapa bang? Lita teh gak boleh nikmatin tanda cinta dari abang?” Ucap rayunya sambil melengkingkan lidahnya.

“Aku cabut nih” ancamku

“Ihhh...sshhh jangan atuhhh...***k sayang sama anak abang? “ Ucap lita

“emangnya kenapa sayang?” Ucapku sambil membelai rambutnya.

“Kan lagi nyicipin susu kentel dari bapaknya....hehe” Ucap semeringah lita lalu membenamkan kepalanya di bawah leherku.

Waktu pun bergulir dengan cepat. Hingga membuat tubuh kami berdua terasa basah akan keringat . AC yang kami nyalakan pun sudah tidak terasa dingin lagi. 2 Ronde sudah kami lalui dengan sesi rehat sejenak. Sehingga membuatku di ronde ke 3 semakin prima dan dapat bermain long time. Begitu pula dengan nafsu birahi lita yang semakin berkoar-koar tak tau bagaimana caranya membuat wanita binal 1 ini K.O. Berbeda jauh dengan linda hanya 3 ronde saja doi sudah merasa lelah & mengajak ku untuk tidur. Setelah beberapa kali doi mengalami masa orgasme hingga membuat lubang kemaluanya becek seperti kobangan lumpur. Aku sudah tak yakin akan menambah ronde berikutnya. Karena nilai kepuasaanku terasa semakin menurun. Hanya 1 yang bisa kulakukan yaitu membuatnya terbang melayang alias puncak klimaks. Kucengkram erat kedua tanganya , agar doi tak mecumbu bibirku dengan seenak perutnya. Sementara itu aku menggerakan pantatku memutar-mutar perlahan-lahan sambil menyaksikan lita memainkan lidahnya kesana kemari dengan kedua bola matanya yang merem melek, Menyeringai nakal, lalu mendesah nikmat sambil berusaha melihati selangkanganya.

“Haaa....Ssshhh...yeachhhh....gosok theruss rahim lita abang sayang...” Desah lita dengan nada suara yang berbisik.

Kutekan dalam pantatku hingga membuat kepala lita mendongak keatas dengan kontraksi nafas yang kembang kempis. Semakin kutekan dengan tenagaku semakin membuat lita mengeluarkan nada desahan manja. Tak lama kemudian ia pun meratapiku dengan wajah yang binal , menyeringai dan melengkingkan lidahnya dengan nakal.

“CRUT....CRUTT”

Tanpa berakting yang aneh-aneh lagi doi pun menikmati semburan air maniku yang tertanam dalam liang senggamanya dengan mengigit gemas bibir manisnya lalu menggerakan kedua bola matanya krinyip-kerinyip seperti seseorang yang sedang sakaratul maut dan inilah wajah asli lita ketika berada di ambang sensasi klimaks. Tanpa teriak-teriak yang tak jelas ia menikmati tiap kedutan batang jantanku yang menuangkan lava hangat tepat membasahi dinding kenyal miliknya itu dengan hikmat.

3 ronde saja sudah lebih dari cukup bagiku untuk melampiaskan segala unek-unek. Lagi pula percuma juga kalau nefsong di lanjutkan ke ronde berikutnya. Cairan mani yang keluar mungkin hanya seiprit saja, berbeda dengan di ronde pertama maupun ke dua . Karena tidur terungkep sangat berbahaya bagi ibu hamil. Lita memintaku untuk menanamkan kembali dildo kesayanganya untuk menahan laju spremaku yang akan mencuat keluar. Setelah sukses menimbun kembali dildo miliknya , sebagai ritual sebelum tidur ia sempat membersikan batang jantanku yang di lumuri oleh sisa cairan orgasmenya yang bercampur dengan cairan maniku. Paginya kami pun kembali melakukan hubungan intim sambil sarapan di kamar dengan ransum yang sudah di sediakan, lalu berakhir dengan lita yang dengan wajah binalnya menumpahkan cairan maniku yang tertimbun di dalam lubang kemaluanya kearah gelas yang diarahkan tepat di bawah lubang kemaluanya. Lalu menelanya bulat-bulat dengan wajah yang semeringah.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
update lagi.. yey...

:mantap:

btw ceritanya masih panjang kah suhu????


apa tinggal have fun doank??
 
Hu ane berharap dichap berikutnya ada cerita dari amanda & indah ya hu.. btw nice updatenya
 
Menarik, suka both sides of story nya
 
Echinya bisa dioper gak?
Yaa...long passing gitu.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd