Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah Suami Fuji Akan Tahu Perbuatan Tomi ke Istrinya ??


  • Total voters
    106
Status
Please reply by conversation.
4th Sex

Bunyi gemericik air terdengar jatuh dari shower.
“Srrrrrr...... Srrrrrttttt........”
Dua insan manusia berbeda kelamin sedang memacu nafsu dibawah siraman air
“Plakk..Plokk..Plakk..Plokk..Plak..Plok..” Pinggul mereka berdua saling menghantam
“Ahhh.....Cccuuupppp.....Ohhhh...Slrruuuppp...” Bibir mereka bergantian mendesah dan menciumi bibir lawan bercintanya.
Suara-suara erotis bergantian menggema terpantul oleh dinding granit kamar mandi hotel mewah itu.

Kaki kanan sang wanita diangkat dan tertahan kuat oleh lengan sang pria.
Tanpa dia sadari kelaminnya yang sedang dijejali penis sang pria terekam jelas oleh kamera action yang sudah dipasang sebelumnya. Kamera itu diletakkan dengan rapi dan mengarah ke pancuran shower.Adegan seksual yang sudah terjadi beberapa menit sudah tersimpan rapi dengan kualitas HD.

“Aaaaaahhhhhhhh.....Aaakkkkhhhhhh.......” Bibir sang wanita hanya bisa berteriak nyaring tanpa mengeluarkan kata-kata ketika tubuhnya menggelinjang kencang menyambut orgasme....




Mulustrasi Fuji



Pagi hari aku terbangun dengan ditandai kontolku yang mengeras, seperti kebiasaan lelaki yang sehat. Ereksi di pagi hari. Di sebelahku tubuh Fuji yang masih telanjang bulat masih meringkuk tertidur pulas. Bekas-bekas persetubuhan kami semalam masih belum dibersihkan. Terlalu lelah kami bermain kelamin semalam hingga tidak sempat membersihkan diri ke kamar mandi.

Segera aku bangkit dan menuju toilet untuk kencing. Setelah buang air kecil dan membersihkan bekas-bekas lendir yang masih menempel, aku mengeringkan diri menggunakan handuk. Kuminum air mineral yang masih tersisa, sambil kuteguk ramuan ekstrak madu yang sudah rutin kukonsumsi beberapa minggu terakhir. Ramuan yang terbukti membuatku lebih kuat “bertanding” :D

Kulihat tubuh Fuji yang masih tertidur, padahal biasanya dia sudah bangun untuk subuhan. Stamina dan cairan tubuh yang terkuras semalam mungkin mempengaruhinya hingga bangun kesiangan. Muncul ide nakal diotakku, kebetulan aku membawa action cam yang sama sekali belum kugunakan dari kemarin. Baterai dan memorinya masih utuh, mataku memutar mengelilingi kamar tidur. Kuputuskan lebih baik kutaruh di kamar mandi untuk mengabadikan aksi pagi ini. Aku berencana “menghabisi” Fuji di kamar mandi saja sambil basah-basahan. Setelah 3 kali kesempatan dia selalu kuhajar di ranjang.

Kutemukan celah dibawah tatakan sabun mandi. Letaknya yang sedikit rendah membuatnya tidak mudah terlihat dari posisi berdiri. Setelah memastikan kamera terpasang stabil, aku kembali ke kamar dan menyalakan kamera melalui aplikasi di smartphone. Setelah mengatur fokus dan zoom kamera, kubuat dalam mode stand by. Kuberalih ke tubuh Fuji yang masih tidur pulas, sudah lama aku tidak melakukan serangan fajar di pagi hari. Kubuka selimut yang menutupi tubuh Fuji, tanpa pemanasan kontolku yang segar bugar di pagi itu kembali kujepitkan ke memek Fuji. Tubuhnya yang tertidur miring ke kiri menambah sensasi sempit ketika ujung palkonku menembus bibir liang kenikmatan Fuji.

Kuangkat sedikit paha kanannya dengan satu lenganku. Langsung kutusuk dalam-dalam memek Fuji secara tiba-tiba. “Uuuuuuuuggghhhhh.....” bibirku menggeram keenakan merasakan kenikmatan di pagi hari. Fuji mulai tersadar karena seranganku. “Mmpppppphhhhh......” Tubuhnya masih lemas, vaginanya kembali penuh tersumpal penis saat kesadarannya mulai terbangun.

“Ahhhh.....Mppphhhhh....Tomiiii.....Ahhhh....” “Selamat pagi tantee.... Uhhhhhh”
Mulai kupercepat ritme sodokanku keluar masuk. Benturan pantat Fuji dengan selangkanganku kembali bertambah kencang.
“Plakk..Plakkk..Plaakkk...Plakkk” Tangan kiriku menehan pundak Fuji agar tetap miring, tangan kananku menahan paha kanannya agar terangkat sambil kuremas-remas tetek yang masih terlihat kenang itu. Kontolku mulai berdenyut-denyut didekapan memek Fuji

“Akkkkhhhh..... Tomiiii.....Perihhhhh.....Stooooopppp Dulu......” Memeknya yang sudah kugenjot semalaman masih terasa sempit. Stamina Fuji yang belum pulih sepenuhnya membuatnya tidak bisa maksimal menikmati kontol perkasa yang keluar masuk dengan lancar di jepitan selangkangannya.

“Jllllleeeebbbbbbbbb” Kutekan dalam-dalam kontolku sambil mencium pipinya penuh nafsu.
Kutarik keluar kontolku yang tambah tegang. “Ayo Tomi antar ke kamar mandi tante” Kutarik tubuh Fuji agar dia bangun. “Aduhh sebentar... kaki tante masih lemas...”
“Mau minum dulu te?”
“Iya...”
Kuberi dia minuman yang sudah kutuang dalam gelas. Tegukan air yang melewati tenggorokan Fuji membuat tubuhnya sedikit segar. Semalaman memacu nafsu membuat dahaga luar biasa bagi Fuji. Terlihat dari sudut matanya kontol Tomi yang keras dan mengkilat. Kontol yang dirasakannya lebih perkasa daripada suaminya. Suami yang sekarang jauh darinya karena kebutuhan ekonomi. Suami yang kurang menafkahinya lahir batin.....

Setelah dirasakan kakinya mulai kuat untuk berdiri Fuji muali beranjak menuju ke kamar mandi. Kuikuti langkah kaki Fuji setelah kuaktifkan kamera dari smartphone dan menutup pintu kamar mandi setelah kami berdua ada di dalam. Shower mulai menyala menyemburkan air hangat, aku dan Fuji berdiri berdekatan di bawah guyuran air. Kubiarkan dia sejenak menikmati air yang mulai merambat melalui poripori kulitnya. Air yang memberikan kesegaran untuk tubuhnya.

Kuambil beberapa tetes sabun cair, kuratakan di permukaan tanganku. Mulai kubasuh tubuh telanjang Fuji dengan sabun itu. Aroma lavender mulai bisa tercium di hidungku. Bagian dada dan perut Fuji mulai penuh dengan sabun yang menempel. Kutekan dan kuremas lembut pada kulitnya agar sabun semakin meresap. Membersihkan sisa-sisa perzinahan kami semalam. Kulihat Fuji tersenyum dengan perlakuanku. Tangan Fuji membasuh dan membersihkan bagian tubuhnya yang belum sempat kujamah. Sambil menyabuni tubuh mulus Fuji, kontolku yang tambah ngaceng mulai masuk ke celah selangkangannya dari belakang.

Kurasakan jepitan paha dalam Fuji yang basah karena air. Bagian atas kontolku terasa menggesek-gesek lipatan mulut memek Fuji. Entah dia tadi tersenyum karena aku rela menyabuni tubuhnya apa karena ada sensasi gesekan nikmat di selangkangannya.
Kubisikkan kata-kata lembut di telinganya “Makasih ya tante udah nemenin Tomi semalam”
“Sewaktu-waktu kalau tante mau Tomi siap tidur di samping tante sampai pagi... Hihihi”

Kurasakan cubitan di lenganku yang kini mulai meraba-raba area pusar Fuji.
“Sampai kapan kita kayak gini Tom ?”
“Kan kemarin sudah Tomi bilang sampai Tomi puas....” kontolku terus menggesek-gesek selangkangan Fuji.
“Memang semalam masih belum puas ? Tante sampai hampir pingsan kamu gituin...”
“Gituin apa te ?”
“Ya itu.... ngeseks...”
Kubisikkan kata-kata sambil kupencet kedua puting Fuji “Itu namanya NGENTOT tante....”

“Ahhhhh...... Kamu suka ngomong kotor Tom....”
“Lebih dari itu tante... aku sukanya ngotorin tante pakai peju...” Kali ini tangan kiriku mulai mengelus itil Fuji yang terasa menonjol.
Efek remasan dan rangsangan membuat tubuh Fuji mulai merinding keenakan.
“Tommm..... tapi jangan sampai orang lain tahu ya...”
“Selama tante mau nurut apa kata Tomi rahasia tante aman kok.” Kontolku semakin merangsang mulut vagina Fuji yang mulai mengeluarkan lendir-lendir kenikmatan.

“Kita lanjutin dulu yang belum selesai ya tante...”
Kutekan tubuh Fuji agar sedikit menunduk, kubuat agar posisi tubuhnya setengah menungging. “Lebarin sedikit kakinya te...” Sedikit kutekuk lututku, kaki Fuji yang melebar membuat lubang memeknya mulai merekah menanti untuk dijejali. Kuarahkan agar pas dengan lubangnya, kutekan-tekan pelan agar palkonku terjepit mulut memek Fuji.
“Ohhhh.... memek tante masih enak..... Tomi masih pengen terus ngewein tante... Uhhh”
“Ahhhh....Mppphhhhhh....” Fuji mendesah-desah saat lubang kencingnya dipermainkan.

“Ppploooookkkkkk..... Jleeebbbbbb....” “Aaaakkhhhhhh.....” Desahan nyaring Fuji terdengar saat kuhentakkan kontolku hingga ujung lubang kenikmatannya. Suara selangkanganku yang beradu dengan pinggang ramping Fuji membuat suasana mesum di kamar mandi bertambah pekat. Kupegangi pinggang ramping Fuji sambil terus kugenjot kontolku maju mundur.
“Plak..Plok..Plak..Plok..” Suara yang akan terekam jelas di kamera yang sudah kunyalakan di bawah tatakan sabun.
Kedua tangan Fuji menahan gagang keran shower, dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang sedang tergoncang hebat. Nikmatnya perzinahan kembali dia rasakan.
“Ahhhh....Ahhhh......Ahhhh.....Awwwww......Ahhhhh” Jeritan kecil keluar saat kuselingi tusukan kontolku dengan memainkan puting Fuji yang terayun-ayun.
“Ohhhhh..... Fuji Lonteku....... Ohhhh Fuji......” mulutku semakin lancang memanggil istri tetanggaku ini dengan kata-kata tidak pantas.
Kuangkat kaki kanan Fuji hingga membentuk huruf V terbalik.
Tangan kananku membantu tubuh Fuji agar kembali tegak, kurasakan punggungnya menempel dengan dadaku.
Kukecup leher Fuji yang basah tersiram air, kujilati kulit yang masih beraroma sabun itu.
“Baru saja dibersihkan eh sudah dikotori lagi” begitu batin Fuji.

Setelah terasa pas dengan posisi yang baru, mulai kugoyang pinggulku.
Kuarahkan agar memek Fuji bisa terekam jelas di kamera “Ohhhh.... kalau kurang keras bilang aja tante.... Ohhhh....”

Bunyi gemericik air terdengar jatuh dari shower.
“Srrrrrr...... Srrrrrttttt........”
Dua insan manusia berbeda kelamin sedang memacu nafsu dibawah siraman air
“Plakk..Plokk..Plakk..Plokk..Plak..Plok..” Pinggul mereka berdua saling menghantam
“Ahhh.....Cccuuupppp.....Ohhhh...Slrruuuppp...” Bibir mereka bergantian mendesah dan menciumi bibir lawan bercintanya.
Suara-suara erotis bergantian menggema terpantul oleh dinding granit kamar mandi hotel mewah itu.

Kaki kanan sang wanita diangkat dan tertahan kuat oleh lengan sang pria.
Tanpa dia sadari kelaminnya yang sedang dijejali penis sang pria terekam jelas oleh kamera action yang sudah dipasang sebelumnya. Kamera itu diletakkan dengan rapi dan mengarah ke pancuran shower.Adegan seksual yang sudah terjadi beberapa menit sudah tersimpan rapi dengan kualitas HD.

“Aaaaaahhhhhhhh.....Aaakkkkhhhhhh.......” Bibir sang wanita hanya bisa berteriak nyaring tanpa mengeluarkan kata-kata ketika tubuhnya menggelinjang kencang menyambut orgasme....


Tangan kiriku mendekap erat tubuh Fuji dan menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Berdiri dengan satu kaki berpotensi membuat tubuh Fuji bisa saja jatuh sewaktu-waktu di kamar mandi. Satu kaki yang kurang seimbang apalagi sambil menahan kenikmatan yang terus mendera syaraf-syaraf Fuji.

“Ohhh memekmu enak Fujiiii.... ohhh memekmu enaaakkkkk.....”
“Apalagi memek Sukma...... pasti lebih sempit lagi.... Oooooooohhhhhhh......”

DEG... Fuji kaget ketika mendengar nama putrinya disebut oleh Tomi.
Pria yang sedang penuh nafsu menikmati daerah terlarangnya. Fuji menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha lepas dari pelukan Tomi yang semakin erat.
Sebaliknya Tomi malah semakin kencang menyetubuhi Fuji sambil menyumpal bibir Fuji dengan ciuman.

“Sllrrrppppp.....Mppphhhhhh..... Jangggg....... Ummmhhhhh..... Mmmppphhhhh.... “ gumaman Fuji teredam karena ciuman di bibirnya.
“Jangan sentuh Sukmaaa...... Akkkhhhhhhh.....”
Ledakan orgasme tepat dia rasakan ketika bibirnya lepas dari pagutanku. Batin Fuji masih ingin menolak tapi naluri kewanitaannya merasakan kenikmatan.
“Arrrggghhhhhh...... Ahhh....... Ahhhhhhhh......” kembali memeknya menyemprot cairan dengan deras. Tidak seperti biasanya yang semakin kutekan dalam kontolku ketika Fuji squirt. Saat ini lubiarkan cairan deras keluar bergelombang dari memek Fuji. Cairan yang membuat kedua kakinya bergetar hebat dan melemas. Video memek muncrat yang akan menambah koleksi berhargaku...

“Aiiiihhhh....Ahhhhh....Ahhhh.....” bibirnya masih mendesah menikmati orgasme. Kini kuputar badannya berhadapan denganku. Kaki kanan Fuji masih terangkat, kaki kiinya berusaha mencari keseimbangan agar tidak jatuh. Kembali kutusukkan kontolku di lubang Fuji yang tambah menganga. “Slleppppppp..... Akkhhhhhh..... Fuji....”
Aku mulai mengejar orgasme pertama di pagi hari. Pinggulku semakin aktif bergoyang, kembali kulumat bibir Fuji penuh nafsu.
Semakin brutal kontolku menggesek rongga kelamin Fuji, membuat titik-titik kenikmatan mulai berkumpul di ujung lubang kencingku.
“Nggghhhhhh......Ohhhhh.....Ahhhhh......Plakkk.....Aaaaaaaahhhhhhh.....Ahhhh....Ahhhhh.....Plokkk.... Ohhhh... Fuji....” semakin panas perzinahanku dengan Fuji sambil kuremas-remas dan kutampari pantatnya.
“Plokk....Plokkk...
“Hmmmphhhhh......Ahh...Uhh...Ahhh...Uhhh...”

“Ohhhhh muncrat lagi Fujiii... Ohhhhh memekmu enakkkkkk... Arrrggghhhhhh.......Nggghhhhhhhh ” aku mendesah dan menggeram saat pejuku kembali membanjiri memek Fuji. Semakin kencang aku merapatkan tubuh Fuji kepelukanku sambil terus kutekan-tekan agar semakin amblas kontolku di memeknya.
“Ohhhhh......Ooooohhhh....Enakkk.....” Fuji hanya bisa pasrah memeknya kembali dinodai oleh pria selain suaminya. Dalam hati kecil dia bertekad untuk mengorbankan diri agar begundal di depannya ini tidak sampai menodai putrinya. Tekad yang hancur lebur beberapa hari kemudian.....




Selesai puas buang peju di memek Fuji kulanjutkan aktifitas mandi pagi itu. 10 menit kemudian aku dan Fuji keluar dari kamar mandi dengan handuk masing-masing. “Tante mau sarapan di bawah atau diantar ke kamar saja ?”
“Diantar saja Tom, tante takut ada orang yang tahu tante lagi nginap di hotel ini”
“Ok mau sarapan apa te ?”
Kuangkat gagang telpon untuk memesan sarapan dan minum. Setelah 10 menit menunggu sarapan diantar oleh bellboy ke kantor.

Sambil makan Fuji mengutarakan permintaan kepadaku. “Tom, tolong jangan libatkan Sukma ke masalah ini ya” “Tante minta tolong”
“Kamu bebas ngapain aja tubuh tante asal jangan apa-apain Sukma.”
“Ok Tomi pegang komitmen tante, kalau sampai tante melanggar akan ada konsekuensinya”
Sarapan yang seharusnya terasa nikmat tidak sepenuhnya dirasakan Fuji. Kenekatan Tomi membuatnya khawatir akan keselamatan buah hatinya. Fuji tidak ingin kehormatan Sukma diobrak-abrik oleh Tomi. Dia hanya bisa pasrah dan berharap....

“Kita baliknya nanti rada siang saja tante, kalau siang kan perumahan sepi”
“Jadi tante bisa bareng mobilku sampai depan rumah”
“Iya..” Fuji hanya bisa menuruti keinginan Tomi.
“Setelah sarapan aku mau renang dulu dibawah, mau ikut ?”
“Tante nggak bawa baju ganti lagi Tom, dan tante nggak biasa renang”
“Oh yaudah, besok-besok Tomi pesenin bikini buat renang ya te,, hehe...”
Wajah Fuji memerah, dia tidak pernah membayangkan tubuhnya hanya ditutupi bikini dan berada di kolam renang umum.

Setelah menunggu makananku selesai dicerna beberapa menit aku turun ke kolam renang. Salah satu olahraga favoritku, berenang di pagi hari. Beberapa kali aku leluasa mondar-mandir dari ujung kolam ke ujung satunya. Karena bukan weekend suasana kolam cukup sepi. Setelah kurang lebih 45 menit berenang aku memutuskan untuk kembali ke kamar.

Saat kubuka pintu terdengar Fuji sedang menelepon saudaranya. Kutinggalkan dia dengan kesibukannya. Kami berdua memutuskan untuk emnunggu jam check out hanya berduaan di kamar. Ketika jam menunjukkan jam 11 lewat, Fuji mulai dandan dan bersiap diri untuk pulang. Baju gamis dan jilbabnya terpasang rapi, kemudian Fuji mulai menghias diri dengan perlatan make up yang dibawa di tas kecilnya. Muncul kembali ide buruk nan cemerlang.

Kubiarkan hingga Fuji selesai make up dan rapi. Kudatangi dari belakang sambil menyentuh pundaknya. “Tuh kan tante masih kelihatan cantik banget, jadi wajar kalau Tomi masih nafsu sama Tante.... hehe...”
Pelan-pelan kubuka releting celana dan kukeluarkan kontolku
Wajah Fuji merona “Ya masak setiap wanita mau kamu tiduri Tom...”
“Kalau bisa sih iya Tante...” Fuji meremas tisu dan berusaha melemparnya kepadaku. Kutunggu dia berdiri membelakangiku dan secepat kilat kuangkat rok gamisnya tinggi-tinggi. Kuseret mundur dan sedikit kubanting dia ke kasur dengan baju yang masih rapi
“Tomiiii... ini sudah mau pulang....” Fuji sedikit panik
“Bentar saja tante.... daripada nanti tante kuentot di mobil...”
Kusibak bagian depan roknya hingga keatas pinggul, kugeser sedikit celana dalam yang menutupi liang vaginanya.

Mulustrasi



“Gak usah dilepas tante... langsung masuk aja....”
Tanpa pemanasan langsung kuselipkan kontolku ke memek Fuji. Pakaian dan make up Fuji masih utuh, tapi kini area kewanitaannya terbuka lebar dan kembali akan dijejali kelamin pria.

“Jlllleebbbbbbb” “Ohhhhhhh......” “Akkkkhhhhhh......”
Kugenjot memek Fuji penuh nafsu. Kutekan pahanya agar semakin mengangkang keatas. Tubuhnya kutindih di ujung kasur. Kelamin kami kembali beradu.
“Oh quickie di siang hari...” batinku riang gembira merasakan sensasi ngentot dengan wanita berjilbab yang masih lengkap berpakaian, tapi memeknya pasrah kusodok-sodok.
Pantatku menegang, bulu kudukku merinding menikmati sensasinya. Jempol tanganku aktif memainkan itil Fuji.
“Plak..Plok..Plakkk...Plokk..” “ahh...ahhh...ahhhh.... Tomi... make up tante luntur lagi....”

Tak sampai 10 menit kugenjot Fuji. Kurasakan rongga memek Fuji semakin membanjir dan kontolku mulai menegang. “Ohhhhhh Fujiiii..... Ohhhhh.....” Kembali ujung kontolku menyemburkan benih-benih manusia di rahim Fuji. Pakaian yang rapi kembali sedikit kusut, tubuh yang sudah dibersihkan kembali kunodai. Keringat menetes melunturi make up yang baru saja dioleskan di wajah.

“Nggghhhhh....” Kutarik keluar kontolku sambil merinding keenakan. Beberapa tetes cairan jatuh mengotori lantai kamar hotel. Kutarik celana dalam Fuji agar kembali menutupi lubang memeknya. “Sudah tante pulang sambil memeknya basah-basahan ya...” Kukecup mesra bibir Fuji. Dia hanya terdiam pasrah.

Tidak sempat Fuji merapikan diri lagi kuajak dia turun untuk check out dari hotel. Cara berjalan Fuji sedikit aneh karena kondisi celana dalamnya yang kurang nyaman karena basah dipenuhi cairan cinta. Di perjalanan lintas terasa padat karena mendekati waktu istirahat siang lalu. Kemacetan yang menumpuk di tengah traffic light yang padat membuat naluri isengku kembali lagi. “Tante sambil nunggu lampu hijau bersihin kontol Tomi dong...” Sambil cemberut dia meraih tisu dan membuka resleting celanaku. “Eittss kok pakai tisu,,, pakai mulut dong” “Pakai ludah tante biar lebih bersih”
“Kamu gila ya Tom ditengah keramaian gini tante kamu suruh oral”

“Ya sudah terserah tante bersihinnya pakai apa”
“Lagian kamu sih tante sudah rapi malah kamu setubuhi lagi...”
“Hehehehe” Hanya kujawab dengan senyum dan tawa.
“Baru hari pertama tante sudah tidak komitmen, berarti aku bebas ngentotin Sukma dong” batinku riang gembira.
Aku mampir ke drive thru fast food memesan makanan dan kuantar Fuji hingga kedepan pintu rumahnya. Kuremas pantatnya saat dia beranjak turun, tepisan tangan Fuji mengenai tangan kiriku. Rencana menikmati Sukma sudah tergambar jelas di pikiranku. Tinggal menunggu waktu yang PAS. Hihihihi... Kuparkirkan mobil dan kuhabiskan hari itu dengan menikmati sisa waktu libur.




Mohon maaf jika ada typo dan salah ketik :nenen:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd