Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Agus ( belajar jadi pemijat wanita )

Status
Please reply by conversation.
Ketika aku keluar rumah Bu Shinta di carport terparkir sebuah motor lain selain motorku dan seorang pria berumur 20 tahunan sedang duduk di teras
Wajahnya bersih dan tidak bertampak sangar, muka orang baik baik

Aku memandang sejenak ke pria tersebut dan pria tersebut membalas dengan senyuman.

Pria tersebut membalas dengan senyuman

Perasaanku seperti aneh.

Ku naiki motorku, lalu kujalankan dan menggangguk perlahan kepadanya sebelum keluar pagar rumah Bu Shinta.

Tidak ada panggilan pijat selama hampir 3 minggu.
Aku nunggu panggilan dari Bu Shinta tidak ada.
Mba Maya seperti hilang kemana
Sepi banget, uda engga ada pemasukan, dan kenikmatan.
Beberapa kali kutolak panggilan pijat dari Ibuku karena Ibu ibu tua atau stw.

Minggu pagi, waktu mau cuci motor Ibu menghampiriku

" Guss, ada panggilan pijat, luamayan lah Gus , Ibu engga bisa karena ada panggilan pijat juga " pinta Ibuku dari pintu rumah

" Kemana Bu " jawabku

" Ke kompleks xxxxxx " balas Ibuku

" Uda tua Bu ? " Timpalku

" Yang sekarang ibu mau pijet uda tua umur 50, kamu mau ? Balas ibuku mulai sewot

" Ya, ya, yaaa " jawabku asal asal.

Tapi kali ini aku terima karena untuk bayar uang sekolah kurang dan Ibu sedang ada kerjaan lain.

Karena kesal aku malah engga mandi pergi dengan seadanya berangkat ke alamat yang Ibu berikan, walau Ibu ngasih tau engga tua tua amat umurnya penjelasan Ibu, tapi aku tau anaknya sudah sma kelas 1

Aku langsung pake celana pendek dan kaos, tidak jauh juga cuma 10 menit dari rumahku.

Tidak sampai 5 menit aku sudah masuk kompleks perumahan
Perumahan cukup elit, tapi tidak begitu besar.

Aku berhenti sebentar ke pinggir untuk check wa dari Ibu

" Jalan xxxxxxxxxx, dengan Bu irene , no hp xxxxxxxxxx " wa dari Ibu Ku

Langsung ke cari alamatnya

Sampai depan pagar, ku lihat ada mobil mewah parkir depan carport

Ku pencet Bell

" Cari siapa ya " terdengar suara wanita dari samping bell ternyata ada kotak kecil sebelah bell keluar suara.

" Mau ke Bu irene " balasku

" Dengan siapa " terdengar lagi

" Agus " jawabku

Pintu bergeser ke samping sepanjang kurang lebih 1 meter

" Masuk gus terus nanti jalan masuk ke kiri trus dari samping kanan, ikutan jalan ya nanti ketemu pintu kayu dorong aja " terdengar suara lagi

Aku masuk ke dalam kemudian pintu pagar menutup kembali.

Aku jalan mengikuti petunjuk sesuai arahan.

Sampai pintu kayu ku dorong pelan.

Ada kolam renang , di ujung ada seorang wanita, mengenakan baju renang mirip bh, warna merah agak tua karena pantulan matahari jadi aku tidak terlalu jelas berdiri di pinggir kolam.

" Masuk dan kunci ya Gus " teriaknya

Suaranya kok engga tua tua amat ya tapi tau saya, pasti Bu Irene

Jantungku berdebar kencang.

Ku tutup pintu kayu lalu kukunci kemudian berbalik badan.

Bu Irene berenang menyelam ke arahku.

Aku berdiri menunggu di dekat kolam renang.

Sampai pinggir muncul kepalanya

" Anjirrrr, cantik dan kok keliatan masih muda " gumamku dalam hati sambil memandangi wajahnya yang cantik jelita

bu Irene naik langsung ke atas.

Bulir bulir air turun dari tubuhnya

Baju renangnya sexy amat, kaya difilm film

Bu Irene tidak terlihat tua banget, walau terlihat lebih tua dari Bu Shinta.

Buah dadanya lebih besar dari Bu shinta
Tubuh lebih putih.
Dan tubuhnya lebih berisi.
Baju renangnya mencetak jelas tubuh Bu Irene dengan jelas.

" Aku bilas dulu ya , agus duduk dulu " kata nya membuat aku yakin dia adalah Bu Irene.

" Baik Bu " jawabku lalu duduk sambil melihat bagian belakang tubuh Bu Irene
Pinggulnya bulat menggoda.

Bu Irene berjalan masuk seperti kamar mandi.

Hampir lima menit aku menunggu, Bu Irene keluar masih mengenakan baju renangnya lalu melihat ke arahku

" Sini Gus " panggilnya sambil melambai tangan ke arahku

Aku mendekat, Bu Irene masih sibuk mengeringkan rambutnya

Pemandangan yang sexy menurutku, buah dadanya bergoyang goyang ditahan baju renangnya yang sexy, pinggulnya juga ikut bergoyang.


Aku bangkit berdiri mendekati Bu Irene.

Bu irene lalu melap tubuhnya dengan handuk Dan yang membuat makin menggoda ketika Bu irene melap kaki dan pahanya dengan handuk, karena posisi membungkuk membuta bulatan payudaranya menggantung indah walau masih ditutupi oleh baju renangnya.

Aku perhatikan kok tubuhnya masih bagus tidak ada lipatan sama sekali, tubuhnya masih langsing dan sexy abis.

Bu irene sudah menutup tubuhnya dengan handuk putih tapi didalamnya masih mengenakan baju renangnya.

" Ini lotionnya Gus " kata Bu Irene, aku kaget saking banyak melamun, aku langsung menerima botol yang disodorkan.

Bu Irene sudah siap berbaring di lantai yang sudah disiapkan kaya lapisan karet tipis warna biru tua

" Maap Bu, boleh aku numpang ke kamar mandi untuk cuci tangan dan kaki " pintaku.

" Oh ya itu tempatku bilas " jawab Bu Irene singkat.

Aku taruh dulu botol oil di atas meja kecil lalu bergegas ke tempat yang ditunjuk

Kamar mandinya hanya berupa shower di atas kepala, langsung ku buka dan kucuci kaki dan tanganku.

Buru buru aku balik.

Bu Irene sudah menyetel lagu slow dari hpnya
Lagu instrument cukup enak di dengar bikin orang ngantuk sebenarnya.

" Saya mulai pijat tanpa oil dulu ya Bu " kata ku pelan

" Silahkan Gus " kata Bu irene

Aku mulai memijat pergelangan kaki seperti biasa

Lalu mulai ke betis, seperti biasa semua tanpa oil dulu.

" Kamu kelas berapa Gus ? " Tanya Bu Irene

" Kelas 2 sma Bu " jawabku

" Anakku kelas 1 sma , hampir seumuran kamu Gus " balas Bu Irene sedikit kaget.

" Iya Bu " jawabku malu malu dan pijatan mulai paha, handuk belum saya minta buka

" Kamu biasa mijit dari kapan Gus " tanya Bu Irene lagi

" Sudah 2 tahunan Bu " jawabku mulai deg deg an

Pijatan mulai ke bagian pinggul, walau ditutupi handuk, pinggul Bu Irene terlihat masih kencang.

Tidak lama naik ke punggung lalu ke pundak.

Terasa pundak Bu Irene agak keras.

" Pijatan kamu enak Gus " kata Bu Irene

" Makasih Bu " jawabku, kali ini mijit tanpa bonus ya sudahlah pikirku yang penting dapat uang untuk bayar uang sekolah.

" Kamu diajar pijat sama Ibu mu ? " Tanya Bu Irene lagi

" Iya Bu " jawabku

" Pantes enak, mirip kaya pijatan Ibumu, kamu biasa pijat perempuan Gus ? Tanya Bu Irene penasaran.

" Iya Bu, aku hanya terima pasien wanita Bu " jawabku kebablasan

" Kenapa Gus ? " Tanya Bu Irene agak meninggi aku mulai menuang oil ke telapak tanganku.

" Geli Bu, takut juga, aku mulai dengan oil ya Bu " jawabku mulai memijat telapak kaki abu Irene dengan oil.

" Hahahaha, dasar kamu nya aja " balas Bu Irene

" Semua perempuan Gus ? Tanyanya lagi

" Iya, ehhhh betul Bu " jawabku bingung aku mulai memijat bagian betis.

Pijatan mau mulai bagian paha

" Maaf Bu, handuknya aku naikkan atau di lepas Bu, takut kena Oil " tanyaku

" Lepas aja Gus " jawab Bu irene menarik handuk ke samping.

Sekarang bulatan pantat Bu Irene terpampang di hadapanku walau masih ditutup celana renang tapi bentuk dan garis pinggulnya tercetak jelas menggoda.

Walau sudah punya anak dan berumur, bentuk pinggulnya masih bagus seperti pinggul Bu Shinta yang sexy ditambah kulitnya putih mulus.

Pinggulnya montok dan sexy

Kutuang oil ke telapak tangan lalu mulai memijat paha kiri Bu Irene.
Pijatan makin naik ke atas sampai paha atas terus paha bagian dalam

Bu irene merentangkan kakinya sedikit, sehingga pijatanku bisa makin ke dalam pahanya terus naik.

Pindah pijatku ke paha kanan Bu Irene

" Kalau laki engga mau Gus " tanya Bu Irene tiba tiba sambil menoleh.

" Engga mau Bu, engga enak rasanya dan saya takut " jawabku keliatan tegas.

" Kalau perempuan sudah tua ? " Tanyanya penuh selidik

" Enggggga juga Bu " jawabku pelan.

"Kalau aku gimana Gus " tanyanya kembali menoleh.

" Tadinya, ehh engga Bu " jawabku bingung

" Maaf Bu, bagian pinggulnya mau dipijat tidak Bu " tanyaku cepat cepat.

" Jawab dulu, kalau saya gimana Gus " tanya Bu Irene sambil menoleh lebih kebelakang sehingga bulatan payudaranya terlihat makin terlihat di balut baju renang merahnya sungguh menggoda.

" Bulat Bu " jawabku , saking bingung jawab dan melihat payudara Bu Irene yang menantang menggoda.

" Eh, maaf Bu " jawabku lagi panik.

Bu irene tertawa.

" Apanya yang bulat Gus " tanyanya tersenyum.

" Bukan Bu, ini bagian pantat Ibu mau dipijat tidak ? " Jawabku.

" Pantat Ibu bulat ? " Tanyanya tersenyum

"Atau ini " tanyanya sambil matanya menunjuk ke arah payudaranya sambil makin dibusungkan.

" Engga bulat Kok Bu " jawabku spontan dan kayanya nambah salah.

" Emang sudah lihat ya tidak bulat " tambahnya lagi

" Belum Bu " jawabku

Lalu tangan Bu Irene menarik tali di pinggang kanan dan pinggang kiri kemudian menurunkan

" Lihat aja dan pegang sendiri ya " kata Bu Irene lagi sambil tertawa.

Dan tidak sampai di situ, Bu Irene melepas tali di punggung dan lehernya lalu menarik lepas penutup dadanya.

" Nanti kalau sudah tenang dijawab ya " kata Bu Irene lagi lalu rebahan.

Langsung ku tuang oil Mulai memijat bagian pantat Bu Irene.

Pantatnya masih kencang

Kupijat dari atas turun perlahan ke bawah lalu ke samping.
Waktu pijatan ke pinggul bagian bawah, kaki Bu Irene melebar ke samping.

Kulirik ke bawah.

Ada garis dengan sedikit daging kecil di lubang kemaluannya.
Agak beda bentuknya dengan yang lain ya.

Tanganku memijat turun di bawah pinggul.

Deg deg an aku coba memijat sampai dekat selangkangan Bu Irene, tapi tangan kutarik kembali
Pijatku naik kembali ke dekat pinggang.

" Gimana Gus, sudah bisa jawab " tanya Bu Irene tiba tiba

" Manteps Bu " jawabku spontan biar cepat sambil memijat bongkahan pantat Bu Irene

" Ahh, enak tuh Gus " balas Bu Irene.

Aku buru buru menuang oil lalu menggosok ke pungung Bu Irene kemudian pundak.

Kembali Bu Irene menoleh

"Rasanya mijit perenpuan gimana Gus ? Tanya Bu Irene lagi.

" Ya enak Bu " jawabku pasrah.

" Kalau saya gimana Gus, kok kamu jawabnya engga jelas " kata Bu Irene menengok ke belakang.

" Enak Bu " jawabku lagi, ya emang enak sich.
mksh updatenya suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd