Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Air isi ulang

Ponsel di depanku berkedip berkali kali, "ke rmh y!" Isi pesan WA itu.
Tanpa berlama lama, segera aku pamit pada istriku yang sedang asyik menghitung laba hasil penjualan hari ini.
"Ga usah di tunggu, kunci aja pintu, saya mau ikut nimbrung sama bapak2 blok S yang lagi ronda." Kata saya sambil berjalan pergi.
"Mas," sapa si pengirim pesan kepadaku yang beberapa tahun lalu sebelum kami akrab, memanggilku 'pak'.
"Kalau laki laki beli barang online kaya gini itu artinya apa?" Sambungnya lagi sambil menutup pintu depan dan berdiri tepat dihadapanku hanya berjarak 1 jengkal, sedang dibelakangku, pintu yang barusan ditutupnya.
"Ya...anu..." Kataku bingung memberi jawabnya. "Anu..anu..! Apa artinya!" Kali ini nada suaranya setengah mendesis hingga kurasakan hembusan hangat nafasnya di leherku.
"Ah elu, kalo cuma mau nunjukin barang kaya gini kenapa ga VC an aja sih? Emang jaman dulu apa, sekarang kan udah canggih." Kataku sambil meraih vagina karet di tangannya dan terus pergi duduk di sofa tamu tidak jauh dari kami saling hadap hadapan tadi.
"Kalau VC an ga puas, gue mau lo sekalian praktekin cara makenya ni barang!" Kata mama ica sambil ketawa kecil menambah cantik dan menggodanya bibir yang berisi tawa kecil itu.
"Bahh..! Mending praktekin pake yang aslinya sekalian, lebih...ughhhh..." Jawabku sambil bercanda. "Ya udah, pulang sana! Jemput binilo, bawa kesini! Praktekin deh pake punya dia!" Candanya balik. "Terus...elu cuma ngeliatin gitu???" Kataku sambil mengedipkan mata genit. "Entar ngiler lagi." Sambungku lagi. "Ya gua tinggal tidur." Jawabnya sambil pergi meninggalkanku.
Pikiranku menerawang berharap ada sesuatu yang bisa aku nikmati dari binor idamanku di malam minggu ini.
Saat suaminya sedang tugas ke luar kota, dan anak anaknya sudah lelap tertidur di kamar, aku membayangakan bibirnya yang seksi melumat habis kemaluanku, kureguk habis sekujur tubuhnya dari ujung ibu jari kaki hingga rambutnya yang hitam lebat, ku jamah dan ku hisap lembut payudaranya, sampai kami menikmati dan terbang bersama di kenikmatan birahi.
"Ngelamun jorok ya?" tanyanya mengagetkan aku sambil meletakan segelas susu putih di hadapanku. Tanpa menjawab, ku seruput susu hangat itu.
Malam itu kami lewati dengan obrolan ringan diselingi candaan genit menggoda seputar seks rumah tangga, sambil sesekali dia merebahkan tubuhnya di sofa panjang sampingku di sela sela obrolan kami malam itu.
"Gue balik ya? Hari ini banyak galon yang harus gue anter." Kataku sambil melirik jam yang sudah menunjukan tepat jam 5 pagi. "Bawa pulang nih!" Perintahnya sambil menyodorkan vagina karet yang jadi awal obrolan kami malam itu.
Tanpa menjawab, tanganku reflek mencubit lembut pipinya yang chubby sambil berdiri pergi meninggalkannya, dan ini untuk pertama kalinya aku berani menyentuhnya.


(bersambung)
 
Ada yang aneh, biasanya di waktu sore seperti ini, rumah terlihat ramai dengan anak-anaknya yang bermain di teras rumah. Tapi ini kenapa terlihat sepi? Dan pintu rumah juga tertutup rapat. Ga mungkin mereka sekeluarga pergi, karena dia sudah meminta saya untuk mengantar air sore ini. Begitu gumam saya dalam hati.
Perkiraan saya benar, karena pintu pagar tidak tergembok, sambil tergopoh memanggul galon, saya melangkah mendekati pintu dan benar saja, pintu depan pun tidak terkunci. "Ah mungkin mereka sedang keluar sebentar." Pikir saya. Maka saya lanjutkan langkah seperti biasanya, menaikan galon ke dispenser di dapur. "Tapi mengapa semua perabot berantakan? Seperti habis di masukin perampok." Tanya saya dalam hati.
Saya jadi was-was takut terjadi apa apa dengan keluarga ini, segera saya letakan galon dan menyelusuri seisi rumah mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Di mulai dari ruang tamu, dapur, ruang tivi, ruang makan hingga ke kamar anak serta....degg! Jantung saya berdetak, kaki gemetar dan nafas tersengal ketika membuka pintu kamar mama ica, terlihat binor idaman saya itu tergeletak di kasur lantai samping tempat tidurnya dengan pakaian compang camping dan seisi kamar hancur berantakan seperti kapal pecah.
Kudekati wanita itu, berharap dia baik baik saja, karena kulihat kaosnya tersingkap hingga ke bawah dada, menampakan perutnya yg datar padat dan putih bersih.
Kutampar pelan pipinya yang chubby sambil berbisik, "mama ica!" Hingga yang kedua kalinya, akhirnya mata yang sembab itu terbuka. Tiba tiba terbangun duduk dan memeluk saya erat sambil menangis. Saya biarkan dia menangis dipelukan saya sambil tangan saya mengusap lembut punggungnya, berharap tangisnya segera reda dan menceritakan apa yang telah terjadi.
Tak lama dia bangkit menatap wajah saya dalam dengan mata yang makin sembab tapi sudah tidak terdengar lagi tangisnya. "Kenapa?" Tanya saya. Dia tidak menjawab, lama hanya menatap saya, dan kulihat air mata mulai menitik di ujung kedua matanya. Buru buru saja kukecup lembut keningnya untuk meredam dengan harapan dia tidak kembali menangis lagi.
Benar saja, raut wajahnya terlihat berubah cerah seperti hari terang setelah hujan. Ku lihat pelangi di matanya, kami saling tatap, kucoba tersenyum tipis, dan dia membalas dengan senyuman pula. Entah siapa yang memulai, bibir kamu saling berpagut lembut tidak terlalu dalam. Kurasakan hangat bibirnya, dia makin erat memelukku.
Kembali kami saling tatap, tapi kali ini tatapannya liar, lantas dia merampas kepalaku dan melumat bibirku dengan ganas hingga kami terjatuh tertidur di kasur busa ini. Kubalas lumatannya, tangan kirinya meremas pantat saya dan tangan kanannya melingkar di leher saya. Aku terbawa suasana, kuelus2 perutnya yang seksi dengan terus melumat bibirnya, sesekali terdengar suara becek dari bibir kami. Sebelah tanganku naik ke atas, meremas payudaranya, ohh...terasa padat dan kenyal. Sontak dia meremas pantatku semakin keras. Remasan tanganku turun ke belakang kaosnya mencari kawat pengait BHnya, kusibakan BH cream itu, terlihat seonggok daging kembar yang putih bersih padat menantang dengan puting besar kecoklatan, kujilat lembut dari bawah dada hingga ke ujung puting. "Ughhhh...." dia mendesah sambil mengelus elus rambut saya. Kuhisap puting itu sambil puting sebelahnya ku pelintir pelintir pelan dengan jariku, desahannya semakin cepat dan gerakan tubuhnya jadi liar. Kami berdua begitu menikmatinya berharap lama berakhirnya hingga terdengar suara anak anak dan pintu pagar terbuka.
(Bersambung)

Ini sedikit ilustrasi adegan itu gan

binor-btot.jpg
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd