edy_zakar91
Suka Semprot
- Daftar
- 15 Mar 2019
- Post
- 15
- Like diterima
- 796
Pagi yang cerah dan indah bagi kita rombongan 5 orang pemuda pemudi kota yang akan melakukan pendakian di Gunung Arjuno, Jawa Timur. Rombongan itu dipimpin oleh Hasan sebagai yang paling berpengalaman diantara kita semua, Ani (istri hasan), Riska (sahabat ani), Totok (doonatur utama), dan saya Haryo sebagai beban tim.
Perkenalkan dulu, nama gue Haryo 26 tahun, tinggi 170, berat badan normal, lulusan universitas ternama di kota S yang sampai saat ini 3 tahun setelah kelulusanku masih belum memiliki pekerjaan tetap dan sehari-hari menjadi beban keluarga. Semenjak masa kuliah hingga sekarang saya punya sahabat yang selalu bisa diandalkan yaitu Hasan dan Totok. Meskipun mereka telah sukses, tetapi mereka tidak pernah merendahkan saya atau meninggalkan persahabatan kita. Totok, yang setelah lulus kuliah, melanjutkan bisnis orangtuanya sebagai juragan SPBU di beberapa kota di Jawa Timur. Hasan, sesaat setelah kelulusan langsung diterima kerja di salah satu BUMN ternama dan baru-baru ini melangsungkan pernikahan dengan Ani salah satu adik tingkat di kuliah kita yang sedikit tomboy.
Hari itu, kita bertiga berkumpul bersama di sebuah kafe bercanda layaknya biasanya. Hingga si Hasan mengusulkan untuk mengajak kita mendaki gunung bersama. Totok sangat antusias dengan ajakan tersebut, dikarenakan selama ini dia memang selalu dimanja orangtuanya dan sekarang ingin mencari pengalaman baru. Sedangkan saya langsung dengan tegas menolak ajakan tersebut dikarenakan memang tidak menyukai kegiatan pendakian. Meskipun ini bukan pengalaman pertamaku mendaki gunung, tapi dari dua pengalamanku mendaki gunung sebelumnya selalu berakhir dengan tidak baik. Pertama cuaca di gunung sangat buruk hingga akhirnya tidak bisa menikmati keindahan alam, kedua kakiku terkilir akibat melewati sungai yang berlumut yang memaksaku gagal melanjutkan perjalanan hingga puncak.
Namun kondisi berubah semenjak Hasan mengatakan bahwa ia akan mengajak pula istrinya Ani dan juga akan mengajak Riska sahabat Ani. Seketika aku langsung teringat dengan sesosok bidadari cantik yang selalu mengenakan hijab dan menjadi idola seluruh pria dikampus waktu itu. Aku tak menyangka bahwa akan ada kesempatan bagiku untuk bertemu dengan Riska lagi dan memiliki kesempatan untuk mendekati dia momen ini. Ditambah lagi si Ani istri Hasan yang juga sebenarnya memiliki paras yang cantik khas orang jawa, namun selama ini tertutupi oleh penampilannya yang sedikit tomboy dikampus. Tanpa pikir panjang saya pun menyetujui ajakan Hasan untuk mendaki dan kemudian kita bertiga mempersiapkan segala kebutuhan kita selama pendakian.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, kita semua berkumpul di rumah Hasan. Kita sepakat untuk berkumpul pukul 6 pagi, namun saya sedikit telat saat itu.
Hasan: "ah dasar kamu har, telat mulu kerjaannya!"
Totok: "kebanyakan coli sih lu, makanya bangunnya kesiangan. Haha"
Saya: "ah sialan, gue telat y gara-gara siapin perabot kita mendaki ntar. Dikira g susah apa packingnya!"
Ani: "udah-udah jangan ribut, mas Haryo masukin aja dulu tasnya ke dalam mobil, trus minum kopinya dulu sambil nunggu si Riska datang"
Benar juga pikirku, setelah kuamati memang hanya Riska yang belum terlihat. Akhirnya kita menghabiskan waktu menikmati secangkir kopi buatan Ani sambil bercanda masa lalu kita. Dalam hati aku nggak menyangka kalau Ani yang dulu Tomboy sekarang bisa menjadi seorang istri yang cantik khas orang jawa.
-Gambaran Wajah Ani-
"Maaf semuanya, aku telat datengnya. Rumah kak Hasan jauh banget, supir mobil onlinenya td sempet nyasar juga, Maaf yaa!!" Ujar seorang gadis berjilbab yang dengan senyumnya yang manis.
Perkenalkan dulu, nama gue Haryo 26 tahun, tinggi 170, berat badan normal, lulusan universitas ternama di kota S yang sampai saat ini 3 tahun setelah kelulusanku masih belum memiliki pekerjaan tetap dan sehari-hari menjadi beban keluarga. Semenjak masa kuliah hingga sekarang saya punya sahabat yang selalu bisa diandalkan yaitu Hasan dan Totok. Meskipun mereka telah sukses, tetapi mereka tidak pernah merendahkan saya atau meninggalkan persahabatan kita. Totok, yang setelah lulus kuliah, melanjutkan bisnis orangtuanya sebagai juragan SPBU di beberapa kota di Jawa Timur. Hasan, sesaat setelah kelulusan langsung diterima kerja di salah satu BUMN ternama dan baru-baru ini melangsungkan pernikahan dengan Ani salah satu adik tingkat di kuliah kita yang sedikit tomboy.
Hari itu, kita bertiga berkumpul bersama di sebuah kafe bercanda layaknya biasanya. Hingga si Hasan mengusulkan untuk mengajak kita mendaki gunung bersama. Totok sangat antusias dengan ajakan tersebut, dikarenakan selama ini dia memang selalu dimanja orangtuanya dan sekarang ingin mencari pengalaman baru. Sedangkan saya langsung dengan tegas menolak ajakan tersebut dikarenakan memang tidak menyukai kegiatan pendakian. Meskipun ini bukan pengalaman pertamaku mendaki gunung, tapi dari dua pengalamanku mendaki gunung sebelumnya selalu berakhir dengan tidak baik. Pertama cuaca di gunung sangat buruk hingga akhirnya tidak bisa menikmati keindahan alam, kedua kakiku terkilir akibat melewati sungai yang berlumut yang memaksaku gagal melanjutkan perjalanan hingga puncak.
Namun kondisi berubah semenjak Hasan mengatakan bahwa ia akan mengajak pula istrinya Ani dan juga akan mengajak Riska sahabat Ani. Seketika aku langsung teringat dengan sesosok bidadari cantik yang selalu mengenakan hijab dan menjadi idola seluruh pria dikampus waktu itu. Aku tak menyangka bahwa akan ada kesempatan bagiku untuk bertemu dengan Riska lagi dan memiliki kesempatan untuk mendekati dia momen ini. Ditambah lagi si Ani istri Hasan yang juga sebenarnya memiliki paras yang cantik khas orang jawa, namun selama ini tertutupi oleh penampilannya yang sedikit tomboy dikampus. Tanpa pikir panjang saya pun menyetujui ajakan Hasan untuk mendaki dan kemudian kita bertiga mempersiapkan segala kebutuhan kita selama pendakian.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, kita semua berkumpul di rumah Hasan. Kita sepakat untuk berkumpul pukul 6 pagi, namun saya sedikit telat saat itu.
Hasan: "ah dasar kamu har, telat mulu kerjaannya!"
Totok: "kebanyakan coli sih lu, makanya bangunnya kesiangan. Haha"
Saya: "ah sialan, gue telat y gara-gara siapin perabot kita mendaki ntar. Dikira g susah apa packingnya!"
Ani: "udah-udah jangan ribut, mas Haryo masukin aja dulu tasnya ke dalam mobil, trus minum kopinya dulu sambil nunggu si Riska datang"
Benar juga pikirku, setelah kuamati memang hanya Riska yang belum terlihat. Akhirnya kita menghabiskan waktu menikmati secangkir kopi buatan Ani sambil bercanda masa lalu kita. Dalam hati aku nggak menyangka kalau Ani yang dulu Tomboy sekarang bisa menjadi seorang istri yang cantik khas orang jawa.
-Gambaran Wajah Ani-
"Maaf semuanya, aku telat datengnya. Rumah kak Hasan jauh banget, supir mobil onlinenya td sempet nyasar juga, Maaf yaa!!" Ujar seorang gadis berjilbab yang dengan senyumnya yang manis.