ahnjessica
Semprot Baru
- Daftar
- 30 Jun 2017
- Post
- 25
- Like diterima
- 250
Thanks untuk yang respon dan sudah mau tunggu updatenya. I'm sorry jika ada yang request cerita sebelumnya, I can't do that. Karena cerita itu sudah aku hapus karena aku takut ada PK yang lain. Tolong dimengerti dan dihargai privasiku juga ya. Aku sedikit sedikit juga akan ceritakan singkat cerita sebelumnya kok. So, enjoy the update yah.
Mulustrasi
Membayangkan aku dihargai hanya 10rb yang bahkan lebih murah dari warteg tersebut, aku hanya bisa meneteskan air mata dengan tertunduk. Tanpa basa basi, salah satu ojol langsung berdiri dan memasukkan uang 10rb di tanktop ketatku. "Sudah gue bayar ya, sori ini punya gue dulu. Gue nikmatin yang masih original dulu hahahaha"
Tiba tiba aku merasakan tangan kasar masuk ke tanktop ketatku. "ahhhhhhh", lenguhku reflek karena menerima sentuhan tangan tersebut. Mataku merem melek merasakan sentuhan kasar di toketku. Tangan bang ojol itu meraih toket kiriku dan memainkan putingku yang menjiplak. Putingku dipilin dan dicubit kasar oleh tangan bang ojol tersebut, dan entah kenapa tanpa sadar, aku semakin mendesah lebih keras (titik paling sensitifku salah satunya di area puting toket kiri, pasti jadi sange kalo dimainin disitu).
Aku memandang ke arah bawah, melihat toketku yang berukuran 34C yang dibungkus tanktop jigglypuff ketat tanpa bra, tampak jelas terjiplak dengan tangan yang memainkan kasar toketku ini. Rasanya toketku seperti menyentuh kain kasar yang digosok berulang ulang.
"Gila loh ini cewe. Toket kenceng gini, putingnya masih kinyis kinyis, ga ada yang mau pake apa? haha, kalo ga laku, abang jadiin piaraan ajaa sini", kata ojol yang memainkan putingku.
"Barang gue selalu premium bang, pokonya bayar aja, nikmatin lah itu 10 menit. Mau diapain aja juga boleh haha", saut Ryan.
Mendengar itu, bang ojol itu semakin liar memainkan diriku ini. Kini kedua tangannya sudah masuk ke tanktop ketatku dari belakang, dan memainkan 2 toket mulusku bergantian. Aku melihat ke arah tempat duduk warteg tersebut, tampak para ojol yang lain melihatku seperti menonton film. Ada yang melotot tajam ke arah toketku, ada yang melihatku sambil makan, ada yang memainkan kontolnya dan merekamku menggunakan hp. Aku tampak seperti sirkus untuk mereka, sebagai tontonan yang siap untuk dinikmati.
Tapi walaupun aku malu, namun dalam diriku semakin bernafsu. Semakin lama toketku dimainkan, secara tidak sadar badanku meliak liuk menyambut setiap sentuhan tangan itu. Tiba tiba, aku merasakan jilatan lidah di belakang telingaku.
"ahhh shitt, itu bagian paling sensitifku", batinku dalam hati.
"ahhhh uhhhh" , desahku saat menerima jilatan lidah di telingaku.
"Lonte banget ya lu cewe, dibayar 10rb aja bukannya nolak, malah semakin mendesah keras lho hahaha", kata ojol tersebut.
"Cepet lah bang, jangan lama lama, gue juga mo pake ni", sorak ojol yang lain.
Tak dihiraukan sorakan ojol yang lain, dia tetap memainkan badanku seluruhnya. Aku melihat ke arah jam dinding, baru 2 menit berjalan namun sudah seperti satu jam aku disini. Waktu terasa lama, namun tak dipungkiri aku juga merasa semakin bernafsu. Apakah ini akibat aku coba coba menggoda cowo?
"Pakkk, pakkkk ahhhh" desahku semakin keras.
Aku merasakan ada tangan yang masuk ke arah memekku dan memainkan ujung klirotisku.
Terasa jelas klirotisku dimainkan dengan sangat lihai, ia mencubit dan memilin pelan klirotisku ini. Bagaikan binatang yang kepanasan, badanku semakin menjadi meliak liuk di depan warteg itu. Kurasakan setiap sentuhan tangan kasar itu di memekku yang basah ini, membuat nafsuku semakin berdesir. Reflek aku memainkan toketku sendiri karena kenikmatan.
"Kapan lagi liat pemandangan cewe lonte kaya gini? muka oriental korea, kulit putih mulus, badannya aduhai. Ga sabar gue cuk", kata ojol yang menontonku.
"Sleppp", celanaku dilepas oleh Ryan.
"Silahkan saudara saudara, dinikmati dulu bodynya yaa bang hahaha", kata Ryan.
"Waaaaa waaaa mantappp waaaa", sorak gemuruh ojol yang lain melihatku.
Aku pun menghiraukan itu semua karena rangsangan nikmat yang kuterima di memekku. Jari jarinya mulai masuk ke memekku perlahan dan aku mendesah keras "ahhhhh". Sembari memekku dimainkan oleh ojol tersebut, aku semakin cepat memainkan toketku dan putingku sendiri.
Tiba tiba, ojol yang menontonku berdiri dan maju ke depan. Badanku ditariknya dari ojol yang sudah membayarku tadi.
"Kelamaan lo, gue udah nafsu banget sama nj cewe daritadi. Udah gue bayarin semuanya yang disini, sepuasnya deh. 2 juta setuju ga bang Ryan?", kata ojol yang menarikku.
"Kurang lah bos, liat lah bodynya. toket jiplak gitu seputing putingnya, pinggul melengkung gitu, pantat mantap masa cuma 2 juta ramean gini?", balas Ryan.
"5 jutalah okee, tapi gue gangbang rame rame ya bang?", tawar ojol itu.
"Sikatlah bang Ton, mo digangbang mo dihamilin bebas hahaha. Duit sini dulu", balas Ryan
"Ambil di tas gue, 5 juta ada itu tadi gue barusan ngutang. Ikhlaslah gue ngorbanin beli laptop demi nikmatin lonte ini hahaha", kata bang Ton sembari menarik tubuhku ke badannya yang hitam kurus dan dekil.
Aku langsung didekapnya dan tanktopku dinaikkan hingga sebatas leher. Otomatis toketku yang sedari tadi sudah meronta ingin keluar, langsung berguncang ke atas dan ke bawah. Ojol yang lain melihatku terkagum kagum dan seperti sudah ingin menerkamku habis.
"Gue duluan ya, udah gue bayarin kalian. Masukkin lubangnya semua yang tersedia hahaha", tawa keras Bang Ton, ojol itu.
Aku hanya bisa pasrah menerima diriku dihargai 5 juta, yang bahkan uangnya mungkin tidak aku terima. Saat itu aku merasa, tiba tibaa ada kontol yang menyentuh memekku dengan keras.
Bersambung..
Maaf jika akhir update selalu kentang, tapi untuk yang sebelumnya sudah pernah baca ceritaku sebelum ini (thread coba coba berujung ketagihan) pasti sudah hafal hehe. So, biasanya I will update 1 story terpisah jadi 3 atau 4 bagian.
Seperti biasa, update tergantung respon yahhh. Thanks for reading my story
Mulustrasi
Membayangkan aku dihargai hanya 10rb yang bahkan lebih murah dari warteg tersebut, aku hanya bisa meneteskan air mata dengan tertunduk. Tanpa basa basi, salah satu ojol langsung berdiri dan memasukkan uang 10rb di tanktop ketatku. "Sudah gue bayar ya, sori ini punya gue dulu. Gue nikmatin yang masih original dulu hahahaha"
Tiba tiba aku merasakan tangan kasar masuk ke tanktop ketatku. "ahhhhhhh", lenguhku reflek karena menerima sentuhan tangan tersebut. Mataku merem melek merasakan sentuhan kasar di toketku. Tangan bang ojol itu meraih toket kiriku dan memainkan putingku yang menjiplak. Putingku dipilin dan dicubit kasar oleh tangan bang ojol tersebut, dan entah kenapa tanpa sadar, aku semakin mendesah lebih keras (titik paling sensitifku salah satunya di area puting toket kiri, pasti jadi sange kalo dimainin disitu).
Aku memandang ke arah bawah, melihat toketku yang berukuran 34C yang dibungkus tanktop jigglypuff ketat tanpa bra, tampak jelas terjiplak dengan tangan yang memainkan kasar toketku ini. Rasanya toketku seperti menyentuh kain kasar yang digosok berulang ulang.
"Gila loh ini cewe. Toket kenceng gini, putingnya masih kinyis kinyis, ga ada yang mau pake apa? haha, kalo ga laku, abang jadiin piaraan ajaa sini", kata ojol yang memainkan putingku.
"Barang gue selalu premium bang, pokonya bayar aja, nikmatin lah itu 10 menit. Mau diapain aja juga boleh haha", saut Ryan.
Mendengar itu, bang ojol itu semakin liar memainkan diriku ini. Kini kedua tangannya sudah masuk ke tanktop ketatku dari belakang, dan memainkan 2 toket mulusku bergantian. Aku melihat ke arah tempat duduk warteg tersebut, tampak para ojol yang lain melihatku seperti menonton film. Ada yang melotot tajam ke arah toketku, ada yang melihatku sambil makan, ada yang memainkan kontolnya dan merekamku menggunakan hp. Aku tampak seperti sirkus untuk mereka, sebagai tontonan yang siap untuk dinikmati.
Tapi walaupun aku malu, namun dalam diriku semakin bernafsu. Semakin lama toketku dimainkan, secara tidak sadar badanku meliak liuk menyambut setiap sentuhan tangan itu. Tiba tiba, aku merasakan jilatan lidah di belakang telingaku.
"ahhh shitt, itu bagian paling sensitifku", batinku dalam hati.
"ahhhh uhhhh" , desahku saat menerima jilatan lidah di telingaku.
"Lonte banget ya lu cewe, dibayar 10rb aja bukannya nolak, malah semakin mendesah keras lho hahaha", kata ojol tersebut.
"Cepet lah bang, jangan lama lama, gue juga mo pake ni", sorak ojol yang lain.
Tak dihiraukan sorakan ojol yang lain, dia tetap memainkan badanku seluruhnya. Aku melihat ke arah jam dinding, baru 2 menit berjalan namun sudah seperti satu jam aku disini. Waktu terasa lama, namun tak dipungkiri aku juga merasa semakin bernafsu. Apakah ini akibat aku coba coba menggoda cowo?
"Pakkk, pakkkk ahhhh" desahku semakin keras.
Aku merasakan ada tangan yang masuk ke arah memekku dan memainkan ujung klirotisku.
Terasa jelas klirotisku dimainkan dengan sangat lihai, ia mencubit dan memilin pelan klirotisku ini. Bagaikan binatang yang kepanasan, badanku semakin menjadi meliak liuk di depan warteg itu. Kurasakan setiap sentuhan tangan kasar itu di memekku yang basah ini, membuat nafsuku semakin berdesir. Reflek aku memainkan toketku sendiri karena kenikmatan.
"Kapan lagi liat pemandangan cewe lonte kaya gini? muka oriental korea, kulit putih mulus, badannya aduhai. Ga sabar gue cuk", kata ojol yang menontonku.
"Sleppp", celanaku dilepas oleh Ryan.
"Silahkan saudara saudara, dinikmati dulu bodynya yaa bang hahaha", kata Ryan.
"Waaaaa waaaa mantappp waaaa", sorak gemuruh ojol yang lain melihatku.
Aku pun menghiraukan itu semua karena rangsangan nikmat yang kuterima di memekku. Jari jarinya mulai masuk ke memekku perlahan dan aku mendesah keras "ahhhhh". Sembari memekku dimainkan oleh ojol tersebut, aku semakin cepat memainkan toketku dan putingku sendiri.
Tiba tiba, ojol yang menontonku berdiri dan maju ke depan. Badanku ditariknya dari ojol yang sudah membayarku tadi.
"Kelamaan lo, gue udah nafsu banget sama nj cewe daritadi. Udah gue bayarin semuanya yang disini, sepuasnya deh. 2 juta setuju ga bang Ryan?", kata ojol yang menarikku.
"Kurang lah bos, liat lah bodynya. toket jiplak gitu seputing putingnya, pinggul melengkung gitu, pantat mantap masa cuma 2 juta ramean gini?", balas Ryan.
"5 jutalah okee, tapi gue gangbang rame rame ya bang?", tawar ojol itu.
"Sikatlah bang Ton, mo digangbang mo dihamilin bebas hahaha. Duit sini dulu", balas Ryan
"Ambil di tas gue, 5 juta ada itu tadi gue barusan ngutang. Ikhlaslah gue ngorbanin beli laptop demi nikmatin lonte ini hahaha", kata bang Ton sembari menarik tubuhku ke badannya yang hitam kurus dan dekil.
Aku langsung didekapnya dan tanktopku dinaikkan hingga sebatas leher. Otomatis toketku yang sedari tadi sudah meronta ingin keluar, langsung berguncang ke atas dan ke bawah. Ojol yang lain melihatku terkagum kagum dan seperti sudah ingin menerkamku habis.
"Gue duluan ya, udah gue bayarin kalian. Masukkin lubangnya semua yang tersedia hahaha", tawa keras Bang Ton, ojol itu.
Aku hanya bisa pasrah menerima diriku dihargai 5 juta, yang bahkan uangnya mungkin tidak aku terima. Saat itu aku merasa, tiba tibaa ada kontol yang menyentuh memekku dengan keras.
Bersambung..
Maaf jika akhir update selalu kentang, tapi untuk yang sebelumnya sudah pernah baca ceritaku sebelum ini (thread coba coba berujung ketagihan) pasti sudah hafal hehe. So, biasanya I will update 1 story terpisah jadi 3 atau 4 bagian.
Seperti biasa, update tergantung respon yahhh. Thanks for reading my story
