Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Akibat Merusak Gagang Pintu

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
POV Ratna
Setelah peristiwa malam Minggu tersebut, anakku Andi seperti kecanduan seks denganku. Hampir setiap hari dia mengajakku untuk berhubungan intim. Aku pun mencoba mengingatkannya agar berhati-hati karena ada Ayah dan kedua adiknya di rumah. Untungnya Andi mau mendengarkanku dan kami melakukannya dengan sembunyi-sembunyi

Festival Jamu se Jawa Tengah akan diadakan mulai hari Jum'at hingga hari Minggu. Malam ini hari Kamis aku dibantu oleh suamiku untuk mengemas barang-barangku seperti baju kebaya dan jamu-jamu yang akan dibawa ke Semarang besok. Aku akan berangkat bersama beberapa pengusaha jamu dan perwakilan dari Pemkot Solo menggunakan kereta api besok. Tadinya aku meminta suamiku Mas Gatot untuk mengantarkanku ke Semarang namun karena sibuk maka dia hanya akan mengantarkanku ke stasiun kereta api besok pagi jam 9. Setelah semua perlengkapan siap sekitar jam setengah 10 aku dan Mas Gatot memutuskan untuk tidur agar tidak kesiangan besok pagi.

Saat tertidur lelap tiba-tiba aku merasa ada yang menindih tubuhku. Awalnya kupikir itu suamiku yang ingin minta "jatah" karena aku mau pergi lama besok. Namun ketika kubuka mataku aku kaget setengah mati. Ya ternyata Andi yang sudah pulang kuliah sedang menindihku dengan piyama tidurnya.
"Astaghfirullah Andi! Apa yang kamu lakuin nak? Ini ada Ayahmu lagi tidur di samping kita.
"Aku udah gak tahan lagi Bu, aku kepengen Ohh".
"Kamu udah gak tahan ya sayang?" Tanyaku padanya sambil membelai rambutnya.
"Iya Bu, aku pengen ngenthu sama Ibu".
"Yowis tapi di kamarmu aja ya dan jangan lama-lama soalnya besok Ibu mau berangkat pagi-pagi".
"Iya Bu aku ngerti".

Akhirnya kami pun pergi dari kamarku yang terletak di lantai 1 dan menuju kamar Andi yang ada di lantai 2. Saat tiba di kamar Andi dan mengunci pintu dia pun langsung menarikku ke ranjang dan mencumbuiku dengan ganas. Dia pun membuka kimono tidurku dan aku membuka piyama tidurnya hingga kami berdua telanjang bulat. Kami pun melanjutkan dengan saling merangsang tubuh masing-masing dalam posisi 69. Aku mengulum penisnya yang besar sedangkan dia menjilati vaginaku dengan rakus. Kami melakukannya selama hampir 10 menit.

Setelah selesai saling merangsang tubuh satu sama lain kami pun menuju permainan utama. Aku pun terlentang pasrah dan membiarkan anakku menindihku dari atas. Dia pun menciumi leher dan anting-antingku lalu mulai mengarahkan penisnya ke vaginaku. Aku pun membantu dengan memegang penisnya lalu membantunya untuk masuk ke dalam vaginaku. Setelah mencoba beberapa saat akhirnya BLESS SREET BLESS SREET BLESS SREET Ohh! Akhirnya penis anakku pun masuk ke dalam vaginaku. Dia pun menyodok vaginaku dengan sangat kuat.

"Ohh Bu, nikmat Bu Ohh Ohh Ohh Ohh!" Jeritnya padaku.
"Pelan-pelan sayang, punya Ibu ngilu kalo kamu sodok keras-keras gitu Ohh Ohh Ohh!"
"Aku nafsu banget sama Ibu soalnya Ibu cantik montok terus pake anting-anting lagi Ohh Ohh Ohh!" Teriaknya padaku.
"Ohh Ohh kamu nih Andi, di otakmu isinya cuma anting-anting Ibu aja yang kamu pikirin Ohh Ohh!"
"Bodo amat! Salah Ibu sendiri kenapa pake anting-anting setiap hari! Udah tahu aku ngeres tapi Ibu tetep aja pake anting-anting terus setiap hari Ohh Ohh Ohh!" Bentak Andi padaku.
"Ihh Ibu kan perempuan Andi ya wajar dong kalo pake anting-anting. Yang gak wajar tuh kamu ngeres ngeliat Ibu kandungnya sendiri pake anting-anting dasar anak aneh Ohh Ohh!" Kataku balas membentaknya. Andi pun hanya terdiam mendengar bentakanku.
Kami pun melanjutkan pertempuran ini dengan ganas. Sesekali Andi menghisap kedua payudaraku yang montok mengingatkanku sewaktu ia masih kecil. Aku meminta padanya untuk tidak mencupang tubuhku agar Ayahnya tidak curiga. Untung saja dia mau mendengarkanku sehingga dia hanya mencium dan menjilati tubuhku tanpa mencupangnya.

Setelah lebih dari 20 menit akhirnya aku pun hampir mencapai orgasmeku. Kulihat Andi pun semakin brutal menyodokku sampai penisnya menyentuh mulut rahimku. Sepertinya Andi juga akan mencapai orgasmenya.
"Ohh Andi Ibu keluar nak Ohh Ohh CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT Ahh Ahh!" Racauku sambil menikmati orgasme.
"Aku juga keluar Bu Ohh Ohh Ohh CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!" Teriak Andi menyemprotkan spermanya sekitar 10 kali semprotan sambil menciumi anting-antingku. Setelah orgasme tubuh Andi pun ambruk menindih tubuhku.

"Gimana udah puas kamu gaulin Ibu".
"Hhhmmm puas Bu, tapi gak tahu ya nanti kalo nafsu lagi".
"Dasar kamu anak hiperseks". Kataku sambil tersenyum membelai-belai rambutnya.
"Ibu sih udah cantik, montok, pake anting-anting lagi aku kan jadi gak tahan Cupp Cupp Cupp". Katanya sambil menciumi pipiku.
"Ihh kamu ya dasar maniak seks". Kataku tersenyum.
"Oh ya, besok rencana jam berapa kamu berangkat ke Semarang?" Tanyaku padanya.
"Mungkin abis Ashar Bu. Soalnya aku besok kuliah sampe sore. Jadi palingan malem aku baru nyampe Semarang". Katanya padaku.
"Yowis rapopo. Tapi kamu udah beres-beres kan. Oh ya baju Beskap sama batiknya jangan lupa dibawa ya soalnya hari Sabtu sama Minggu kamu harus pake baju itu.
"Siap Bu, aku udah beres-beres dari tadi kok". Katanya menenangkanku.
"Yowis kalo gitu, Ibu tak balik ke kamar maneh yo le. Takutnya besok kesiangan". Kataku sambil berusaha mendorong tubuhnya yang masih menindihku.
"Ohh Bu aku masih mau nambah nih, gak ngerasa apa punyaku masih keras di lubang Ibu". Katanya merengek padaku. Memang benar ketika aku berusaha mendorong tubuhnya dia justru menolak dan malahan penisnya kembali mengeras di vaginaku.
"Tapi kan besok pagi Ibu udah harus berangkat Andi". Kataku berusaha membujuknya.
"Pokoknya aku gak mau tahu! Ibu harus layani aku malem ini sampe aku puas! Bentaknya padaku.
"Yowis lah kalo itu maumu. Tapi yang cepet ya sayang biar Ibu ada waktu buat tidur". Kataku mengalah dan menuruti permintaanya.

Akhirnya Andi pun kembali "menggagahiku" malam ini. Ya kami melakukannya sebanyak dua ronde lagi. Kurasakan spermanya begitu banyak mendekam di rahimku. Oh ya aku lupa kalo hari ini masa suburku. "Andi kamu pengen hamilin Ibu ya? Kok spermamu kamu masukin semua ke rahim Ibu?" Kataku dalam hati. Setelah selesai menggauliku dia pun terlentang di ranjang sambil memejamkan matanya dengan wajah yang juga memerah.
"Makasih ya Bu, aku puas banget malem ini".
"Andi sperma kamu banyak banget nih di rahim Ibu. Nanti Ibu bisa hamil karena kamu".
"Yowis tak jadiin aja Bu kalo hamil beneran. Kan masih ada Ayah yang tanggung jawab". Katanya enteng.
"Ih kamu tuh ya, udah hamilin Ibu eh malahan suruh Ayahmu yang tanggung jawab". Kataku sambil tersenyum padanya sambil memakai kimono tidurku lagi yang tadi tergeletak di lantai kamar anakku.
"Kan Ayah masih suami Ibu, jadi kalo Ibu hamil ya palingan orang-orang mikirnya itu anaknya Ayah".
"Dasar anak nakal, yowis Ibu tak balik ke kamar yo le". Kataku sambil berjalan menuju pintu kamarnya.
"Tunggu Bu". Katanya berdiri mencegahku keluar.
"Mau apalagi sayang? Ini udah mau pagi".
"Aku mau meluk Ibu lagi". Katanya sambil memelukku erat-erat.
Kurasakan pelukannya sangat hangat seperti pelukan seorang lelaki pada wanitanya. Aku pun membalas pelukannya dengan tak kalah erat. Setelah beberapa saat berpelukan akhirnya kami berpisah. Sebelum berpisah dia menciumi wajah, leher dan anting-antingku. Setelah puas akhirnya aku pun keluar dari kamarnya dan kembali ke kamarku dan suami.

Saat sampai di kamar kulihat waktu menunjukkan pukul setengah dua lewat. Berarti aku telah bercinta dengan Andi selama hampir 2 jam. Untuk menghilangkan jejak aku pun menuju kamar mandi untuk kencing dan membersihkan tubuhku dari sisa-sisa persetubuhanku dengan Andi tadi. Setelah selesai aku pun kembali menuju ranjangku dan terlihat suamiku tertidur lelap. Sebelum tidur aku sempatkan mengusap kepalanya dan bilang "maafkan aku mas, aku telah mengkhianati pernikahan kita. Semoga kalo aku hamil, kamu mau menerima janin di dalam kandunganku sebagai anakmu". Kataku sambil meneteskan air mata. Setelah mengusap kepala suamiku dan juga air mata di pipiku, aku pun tertidur sambil memeluk suamiku dari samping.
 
Terakhir diubah:
mungkin g dpt pertamax..., tp updatenya lmyn cantik, hu
kurangnya cm 1, kedikitan..... :((:((:((:((:((
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Lanjutan
POV Ratna
Pagi harinya sekitar jam setengah 5 aku pun terbangun. Saat bangun kurasakan tubuhku bergoyang-goyang dan vaginaku ditusuk oleh penis. Ketika kubuka mataku terlihat Mas Gatot suamiku sedang menggauliku dengan cukup kuat dalam posisi menindihku dari atas. Aku yang sudah kelelahan pun memintanya untuk melakukannya secara pelan-pelan.
"Mas, pelan-pelan dong aku capek ini". Kataku padanya.
"Maaf Ratna, aku udah nafsu banget sama kamu secara kita sama-sama sibuk jadi jarang main bareng Ohh Ohh Ohh Ohh Cupp Cupp Cupp!" Katanya sambil menyodok dan menciumiku.

Ya memang suamiku memang agak jarang menggauliku karena kesibukan kami. Namun harus diakui untuk lelaki seusinya dia tidak bisa dibilang loyo. Penisnya masih cukup perkasa walaupun sedikit lebih kecil dari Andi. Setiap kali bersetubuh ia pun masih sanggup membuatku orgasme walaupun tidak sehebat Andi anaknya. Namun sebagai istri yang baik aku tetap berusaha melayaninya.

Setelah lebih dari 15 menit bercinta. Kurasakan sodokan suamiku makin cepat dan brutal. Ranjang kami pun bergoyang-goyang hebat akibat dari sodokannya pada vaginaku. Aku tahu bahwa suamiku akan mencapai orgasmenya. Karena sedang masa subur, aku pun memintanya untuk keluar di luar seperti biasanya.
"Mas, jangan keluarin di dalem, aku lagi subur". Kataku padanya.
"Ohh Ohh Iya sayang Ohh Ohh nanti aku cabut kok Ohh Ohh!" Katanya sambil tetap menyodok penisnya ke dalam vaginaku.

Setelah menyodokku beberapa menit akhirnya Mas Gatot pun akan menjemput orgasmenya. Aku pun berusaha untuk melepaskan pantatnya dari selangkanganku namun sepertinya suamiku sedang lupa daratan. Dia justru merapatkan pantatnya pada selangkanganku dan akhirnya hal tersebut terjadi.
"Ohh Ratna maafkan aku tapi ini terlalu nikmat sayang Ohh Ohh CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!" Sebanyak 6 kali semprotan sperma suamiku masuk ke dalam rahimku.
"Ahh Mas kenapa keluarin di dalem Ahh Ahh Ahh CREETT CREETT CREETT CREETT!" Kataku yang juga sudah mencapai orgasme.

Akhirnya tubuh Mas Gatot pun ambruk menimpa tubuhku sambil nafasnya terengah-engah. Aku pun memeluknya erat-erat sambil mengusap-usap kepalanya. Setelah lumayan segar, aku membuka percakapan dengan suamiku.
"Mas kok spermanya kamu keluarin di dalem?"
"Maaf ya sayang, aku lepas kontrol soalnya punya kamu lebih nikmat dari biasanya".
"Ihh terus kalo aku hamil gimana? Masak umur segini hamil lagi".
"Yowis rapopo toh Bu, lha wong kamu kan masih cantik awet muda lagi, masih pantes lah kalo punya momongan lagi hehehehe".
"Ih kamu ya Mas". Kataku memeluknya dengan mesra.
Kami pun menghabiskan pagi ini dengan saling menciumi dan mengobrol ringan. "Oh mas, mustinya kamu sering-sering kayak gini sama aku biar aku gak perlu cari kepuasan sama Andi anak kita" kataku dalam hati. Saat asyik mengobrol aku pun mengajukan tawaran kepada suamiku.
"Mas aku punya tawaran deh ke kamu".
"Apa tawarannya sayang?"
"Hhhmmmm... Begini aku bakal ngijinin kamu buat keluar di dalem untuk seterusnya asalkan kamu bisa berhenti minum-minuman keras. Tawarku padanya.
Mendengar tawaran tersebut suamiku hanya terdiam tak menjawab. Aku yang gemas pun akhirnya kembali bertanya padanya.
"Kok diem aja sih kamu dikasih tawaran kayak gitu? Kenapa? Belum sanggup ninggalin minuman haram itu?" Tanyaku sinis. Mas Gatot pun kembali terdiam tak menjawab. Karena kesal, aku pun melepaskan tubuhnya yang menindihku lalu aku beringsut bangun dari ranjang mengambil handuk untuk mandi. Mas Gatot pun juga bangun melakukan hal yang sama denganku yaitu mengambil handuk untuk mandi. Saat itulah dia mulai kembali bicara.
"Ratna, kita mandi bareng ya di kamar mandi sini biar cepet selesainya hehehehe". Tawar suamiku sambil tertawa.
"Ah gak mau aku mas. Yang ada nanti kamu malahan nafsu lagi sama aku jadi tambah lama kalo kita mandi bareng". Tolakku padanya.
"Bercanda toh sayang jangan marah-marah".
"Kamu mandi di luar aja biar cepet". Nanti abis itu bantuin aku bawain barang-barang ke dalam mobil". Kataku padanya.
Ketika akan masuk kamar mandi suamiku pun mencegahku dan memelukku erat-erat dalam keadaaan tubuh kami hanya berbalut handuk. Dia pun mulai bicara padaku.
"Maafin aku sayang belum bisa lepas dari minum-minuman keras. Tapi aku janji suatu saat aku bakal berhenti ngelakuin hal itu dan jadi suami dan Ayah yang baik buat keluarga kita". Katanya berjanji padaku.
"Aku butuh pembuktian bukan sekedar janji-janji aja mas. Kamu harus tunjukkin usaha kamu dulu buat ninggalin minuman keras. Dan kalo kamu emang udah nunjukkin niat buat ninggalin hal itu aku bakalan dukung penuh kok asalkan hal tersebut udah kamu niatin dari hati". Kataku membalas pelukannya dengan erat.
"Iya Ratna, aku janji aku bakal berusaha buat ninggalin minuman keras. Tapi maaf aku butuh waktu buat itu".
"Ya gak apa-apa Masku sayang. Pelan-pelan dulu kamu kurangin kebiasaanmu itu nanti lama-lama kamu juga bisa berhenti total". Kataku meyakinkannya.
"Makasih sayang kamu emang istri yang pengertian, yaudah aku mandi dulu ya Cupp". Katanya sambil mencium bibirku. Setelah percakapan itu kami pun mandi secara terpisah.

Di dalam kamar mandi aku pun membersihkan tubuhku dari keringat dan juga sperma sisa percintaan antara aku dan suamiku pagi ini. Saat sedang membersihkan vaginaku, keluarlah cairan sperma suami dan anakku Andi. "Oh sperma kalian berdua sungguh banyak dan kental di rahimku. Siapakah diantara mereka berdua yang akan berhasil membuahi rahimku? Akankah Andi atau Mas Gatot suamiku?" Kataku bimbang. Karena tak mau ambil pusing, aku pun melanjutkan acara mandiku hingga selesai dan keluar dari kamar mandi untuk memakai baju dan berdandan.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd