Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku dan Perjalanan

cbsjenkins91

Suka Semprot
Daftar
8 Jul 2012
Post
13
Like diterima
5
Bimabet
Maaf yah gan, ane masih newbie. Maaf kalo ada salah ngetik. Ane cuma mau bikin cerita aja, iseng-iseng. Ane juga gak tau genre cerita ini apa. Kalo salah mohon koreksi gan. Selamat membaca.



AKU DAN PERJALANAN


Part 1 : Tere


Masa SMA adalah masa yang indah, masa dimana kita mengenal lawan jenis kita, bahkan kebanyakan atau sebagian dari kita melepas masa perjaka atau perawan pada saat itu dan kini aku berada di akhir masa itu, kelas 12.
Nama aku Diera, seorang anak SMA yang sedang dimabuk asmara, aku ingin bercerita tentang masa SMA aku dulu. Cerita ini dimulai dengan Nama Tere. Tere, seorang gadis muda dengan perawakan montok, kulit putih, rambut hitam dan payudara yang pas, tidak besar tidak juga kecil yang membuat setiap laki-laki pasti terperanga nafsu bila melihat Tere. Tere adalah pacaraku saat SMA dulu.
"Ra, stop! kita gak boleh lakuin ini terlalu jauh!" Ucapnya sedikit membentak. Disaat aku akan membuka reseleting rok abu-abunya di ruang tamu rumah aku yang kebetulan saat itu sedang kosong, karena papa mama aku terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga sering pulang larut malam dan pembatu dirumahku selalu pulang jam 3 jadi selepas jam 3 rumah ku kosong. "Kenapa Re? Kita udah dewasa, lagian temen-temen aku sama temen-temen kamu juga udah pada pernah ML kan?" jawab aku tak kalah kecewa. "Ya tapi aku bukan cewek gampangan Cumi ku sayang" jawabnya seolah membuat aku tenang. Cumi adalah panggilan sayangnya untuk aku. Dengan paras manisnya aku hanya menunduk. "Sabar sayang semua indah pada waktunya". Tambahanya sambil tersenyum. Aku membalas tersenyum. " Tapi ini boleh kan?" Ucapaku sambil meremas payudara indahnya itu. "Achhh, Cumi nakal" Jawabnya genit. Aku mulai meremas dan menghisap payudara kebanggaannya itu. Dia hanya melenguh keenakan dengan jilatan-jilatan aku. Aku mulai menggesekan penis aku ke vaginanya yang dari tadi sudah mulai berdiri. Sayang Roknya dan Celana aku masih terpakai rapih ditubuh kami. "Mungkin enak kalo udah dilepas nih" pikiraku selewat. Tere mulai merem melek ketika aku sedikit menekan penisku itu. "Kring-Kring-Kring" telponnya Tere berdering "Sial!" pikirku. Seketika Tere melepaskan dirinya dan langsung menjawab telpon. "Halo Mah, Iya ini lagi sama Diera. Iya aku pulang bentar lagi kok." tak begitu lama dia menutup telponnya. "Cumi, udah dulu yah, aku disuruh pulang sama Mama." Ucapnya. aku hanya diam, karena kesal. "Nanggung banget sih Re, bentar lagi lah, aku nanggung nih!" Jawab aku sedikit merayu. "No, this is too late hun" Jawabnya tak mau kalah. "Ok, fine, I will take you home" Jawab ku sedikit ngambek. "Jangan marah donk Cumi sayang, ok, nanti aku kasih hadiah deh buat kamu." ucapnya merayu. aku hanya mengangguk. Dijalan mengantarnya pulang kami tak saling bicara. Dan sampai depan rumahnya dia tidak langsung turun. "Kamu gak turun dulu?" tanya Tere. "Gak deh, lain kali aja, salam aja buat mama, bilangin maaf payudara anaknya aku isep tadi. hehe" Rayu ku. "Ih apaan sih Cumi" balasnya sambil mencubit hidungku. "Cumi, nanti malem kita video call yah" ucapnya sambil tersenyum manja. aku pun membalas senyumannya seraya mengangguk. "Ok, take care yah. Muach" Dia mencium bibirku. aku tak begitu takut ketahuan, karena kaca mobil ku tidak terlihat dari luar. "I Love You" tambahnya. "Iya" Jawab aku. aku tidak berani mengucapkan Love You, karena bagi aku dua kata itu sangat sakral.
aku dan Tere memang aku sudah 2 tahun berpacaran, tapi belum sekali pun aku ML dengannya. Alasannya sama, "Semua akan indah pada waktunya". aku bertemu dengannya disaat MOS sekolah dulu. aku dijahili oleh kakak kelas ku dengan cara menembaknya didepan peserta MOS yang lain dan dia menerima ku. Entah kenapa dan bagaimana aku tak tau. Kami mulai dekat dan mulai tertarik satu sama lain dan entah kapan kami resmi pacaran.
aku melamun tak karuan, mungkin kejadian tadi sore masih belum tuntas, aku masih terbayang-bayang kejadian itu. " Tak-Tok" hp aku berdering, rupanya ada bbm dari Tere. "Cumi Video Call" singkat. aku langsung menghubunginya. "Tumben banget video call, biasanya video call cuma pas liburan doang, itu pun gara-gara gak ketemu". "Cumiiiiiiii!" teriaknya dalam video call. "Ngelamun aja" tambahnya sedikit kesal. aku melongo melihatnya masih mengenakan baju mandi, "Gak biasanya mandi jam segini yank" tanya aku. "aku udah mandi kok dari tadi, cuma males aja ganti lagi, kan nanti tidur gak pake apa-apa, gerah sih, hehe" jawabnya jayus. "Oh, iya" jawab aku. "Cumi, tadi sore aku ngerasa bersalah banget sama kamu, maaf yah. bukannya aku gak bisa tapi aku pengen emang indah pada waktunya" ucapnya bersalah. "Oh iya, it's fine" Jawab aku singkat. "Masih marah yah cumi?" tanyanya "Enggak" jawab aku singkat. "Ok deh, aku minta maaf, buat gantinya aku kasih kamu hadiah, tapi kamu jangan marah lagi yah?! aku ngelakuin ini karena aku cinta sama kamu. Ini cuma buat kamu" jawabnya sambil membuka baju mandi yang dari tadi melekat menutupi tubuhnya, ternyata Tere tidak mengenakan apa pun, terlihat sudah bulu vaginanya yang tipis, lekukan badannya, payudaranya yang indah. aku hanya bengong melihatnya. "Tuh kan, jangan diem aja dong cumi, aku malu" jawabnya sambil menutup kembali baju mandinya. "E... eee... aku cuma seneng aja hun sampe gak tau harus ngomong apa dan lakuin apa, just wonderful, aku gak ada maksud buat malu-maluin kamu, buka lagi dong hun, please!" jawab aku semangat. "Ok" jawabnya sambil perlahan membuka baju mandinya. Entah setan mana yang melintas saat itu. "Hun, kamu sexy banget sih, kenapa gak tadi sore aja buka-bukaan kayak gini" tanya aku. "Emmm, sebenernya aku malu sama takut cumi. Takut kebablasan aja, kalo video call gini kan aman, gak akan kebablasan, hehe" jawabnya sambil tersenyum. aku mulai melepas baju dan celana aku sampai polos. "Cumi kamu ngapain sih? Pake buka-bukaan gitu" ucapnya sambil menutup matanya, tapi dia melihat dari sela-sela jarinya. "Yah biar sama aja hun" Jawab aku jayus. Lalu obrolan kami berlanjut sampai memuji-muji bagian intim kami. "Diera, diera" Suara Mama dari luar dan "Crek" suara pintu dibuka, kejadian itu sangat cepat sekali. "Oh Shit! Fucking damn!" seketika aku menutup video call itu. "DIERA, LAGI APA KAMU?" tanya mama kaget. aku hanya malu, menutup kemaluan ku dengan kedua tangan sambil berlari menuju kamar mandi. Ku dengar mama menggerutu sambil keluar kamar ku. aku hanya terdiam di kamar mandi, malu. "Shit! Baru sekalu udah ketauan" ucap aku dalam hati. "Kring-Kring" Tere menelpon. "Kenapa Cumi?" tanyanya khawatir. "It's ok hun, just calm down, I will explaint this tomorow, see you at school" jawab ku. "Ok, I just worry" jawab nya. Tak selang beberapa lama ayah memanggil "Diera, Diera, sini nak, ayah mau ngobrol" "Ok, I will face this" guman aku dalam hati mencoba sedikit menenangkan diri. aku berpakaian lalu pergi menuju ruang tv, "Sini nak, ayah di taman" panggilnya. aku berlalu menuju taman belakang. Terlihat ayah sedang duduk menikmati kopi nya, dia mengisyaratkan agar aku duduk disampingnya sambil tersenyum-senyum. Dia bertanya "Ada apa Ra sampai bugil di kamar gitu? Lagi nonton yah?" aku hanya diam. Ayah aku memang seseorang yang open mind, dia tidak pernah melihat masalah dari satu sudut pandangnya saja, dia terlebih dulu bertanya, lalu memberi nasihat diselingi dengan candaan. "Enggak Pa, jadi gini ....... " aku mulai menjelaskan pada ayah dari pertama aku ingin tau apa rasanya ML, sampai Tere yang rela video call bugil demi aku, dan aku jelaskan alasannya. "Hhhhmmmmm, pelik juga yah, ya, memang masa-masa muda seperti kamu ini selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, contohnya ML, ya ayah bersyukur juga kamu gak sampai melakukannya, dan ayah kagum ke Tere yang bela-belain malu video call sama kamu, maaf kan ayah, ayah gak pernah memberitahu kamu tentang hal-hal semacam ini, karena bagi ayah kamu masih kecil, anak ayah satu-satunya, ternyata anak ayah ini sudah besar rupanya. Nak, ayah hanya mengingatkan, ML itu dosa, untuk yang belum sah secara duniawi maupun secara mental, ML itu bukan sesuatu yang nikmat sesaat dan pergi begitu saja, itu adalah sesuatu yang sakral, sama halnya dengan cinta dan pernikahan, biarkan semua indah pada waktunya" kata-kata itu membekas dipikiran aku. Indah pada waktunya, "Indah pada waktunya? Maksudnya pa?" jawab aku kebingungan. "Bertanggung jawablah pada apa yang kamu lakukan, mengerti nak?" ucapnya "Do you mean, Maariied?" tanya ku. Papa hanya tersenyum. "Minum dulu kopinya, nanti keburu dingin" jawabnya sambil tersenyum.


Sepulang sekolah aku duduk diam di Kedai favorit aku. Argh kenapa aku selalu terpikir oleh kata-kata itu? Indah pada waktunya. "Cumiiiii" Teriak Tere dari kejauhan. "Kenapa semalem Video Call nya? kamu marah sama sikap aku? Sorry" tanyanya, seketika muka nya merah, seperti akan menangis, aku memeluknya, hanya terkagum, bukan karena aku telah melihat dia seutuhnya, bukan, bukan karena itu, tapi aku hanya terpikir, seberapa dalamnya hubungan kami, sampai dia rela untuk memperlihatkan tubuhnya dihadapanku, betapa malunya dia. "Cumi, jujur aku malu semalem, aku gak tau mesti ngapain lagi supaya kamu gak marah lagi" Ucapnya sambil meneteskan air mata. "Re" dia sedikit melepas pelukanaku lalu memperhatikan mata aku. "I LOVE YOU" Ucap aku spontan. Dia hanya terdiam sambil meneteskam air mata lagi, kali ini yang kulihat bukan air mata sedih, dia meneteskan air mata bahagia. Entah apa yang aku pikirkan, aku tidak berpikir, aku hanya merasa sesuatu itu keluar dengan sendirinya, tanpa ada paksaan, kata-kata sakral ku terucap, dan aku harus bertanggungjawab akan hal itu. Semenjak itu aku tidak pernah berpikir tentang ML, aku menjalani hubungan normal, tanpa ada paksaan atau keharusan.

Tak terasa masa SMA sebentar lagi akan segera berakhir, masa dimana cintaku berlabuh untuknya, Tere.
"Ra, anak-anak mau ada kegiatan perpisahan, cuma, kita boleh bawa pasangan masing-masing, yah you know lah, kegiatannya pure anak-anak kelas doang kok" ucap Doni, ketua kelas ku. "Oh, kapan Don?" jawab aku "Sabtu minggu ini, acaranya di puncak, anak-anak ikut semua kok" jawab doni "Nginep? Nginep dimana disana nya?" tanya ku. "Gue sih maunya di Villa, cuma anak-anak complaint, katanya kurang private kalo di Villa" jelasnya "Oh ok gue ikut, lagian boring juga mamingan di sini mulu". Ah mungkin saatnya santai di puncak, Tere bisa iakut gak yah? Lagian dia udah akrab juga sama temen-temen aku.
SMS:
Me : "Hun, mamingan di puncak yuk, sambik perpisahan sama anak-anak" 10.45
Honey : "Emmmm, nginep gak?" 10.47
Me : "Kayaknya sih gitu, tau lah anak-anak" 10.49
Honey : "aku ijin mama papa dulu yah hun" 10.51
Me : "Ok, I'll wait" 10.51
Honey : "Ok, jemput aku ke rumah yah" 11.15
Me : "Ok, See You" 10.16
Honey : "Ok, I Love You" 10.16
Me : "On Your Dream. Wkwkwkwk." 10.17
Honey : "I have made it to be true. Hehe" 10.17
Sabtu pagi aku prepare semua barang, tinggal jemput Tere. Sesampainya dirumah Tere, aku pamit ke orang tua nya, memang orang tua Tere sangat percaya kepada ku. Dan seperti biasa, wejangan-wejangan pra-pernikahan diucapkan orang tua Tere, aku hanya senyum dan iya-iya saja. Lalu kami meluncur ke depan sekolah menunggu teman-teman lain datang, setelah semua berkumpul kami memulai perjalanan ke puncak.
"Enak banget yah Hun udaranya, seger, beda banget sama udara di rumah" ucap Tere sambil membuka kaca mobil. "Iya lah Hun, namanya juga puncak" jawab ku. Lalu Tere mencium bibir ku dengan sangat hati-hati, dan aku tak bisa berbuat apa-apa selain fokus mengendarai mobil, maklum di mobil kami hanya ada aku dan Tere, karena semua anak membawa kendaraan masing-masing. "Thanks for 3 years Cumi" ucapnya penuh kebahagian. "Aku gak bisa lewatin semuanya tanpa kamu" ucap ku. Lalu dia memeluk tanganku erat. Sesampainya kami di hotel, anak-anak lain berkumpul untuk berebut kamar. Sementara Aku dan Tere menuju resto yang ada di hotel itu. Setelah perut kami kenyang aku kembali ke lobi. Disana ada Doni yang sedikit kebingungan. "Ra, lu ama Tere gak apa-apa yah di Honey moon Room? Soalnya semua kamar udah penuh" Ucap Doni. "It's ok Don, sekalian Honeymoon nya dipercepet. Hehe" ucap Tere. Aku kaget, lalu diam sambil tersenyum. "Ok deh Re. Beruntung banget lu Ra, bisa dapetin Tere. Ok Have fun and good luck yah" ucap Doni "Kondomnya ada di lemari paling bawah" Bisik Doni pada ku. Aku mengangkat jempol ku. "Bisikin apa sih Cumi?" Tanya Tere penasaran. Aku hanya mengangkat pundak ku mengisyaratkan aku tidak tau. "Cumi, jangan macem-macem yah!" tegas Tere sambil menepuk-nepuk kepala ku. Aku manyun, merayu. Dia tertawa melihat tingkah ku. Acara demi acara perpisahan kami lalui, dari makan bersama, games, sampai acara dance. Aku serasa menjadi suami satu hari itu. Tak terasa sore sudah berlalu. Kami kelelahan. Setiap anak pergi ke kamarnya masing-masing, ada juga yang berjalan-jalan ke luar hotel. Sementara aku dan tere berjalan-jalan ditaman disekitar hotel. Sampai akhirnya kami kembali ke kamar untuk mandi. "Hun aku mandi duluan yah" Ucap ku. Tere mengangguk dan tersenyum. Setelah aku mandi, aku lihat Tere sedang menerima telpon di beranda luar kamar. Dia sepertinya marah. Selesai menelpon Tere berlalu ke kamar mandi tanpa melihat ku. Lama juga Tere di kamar mandi. "Re, kamu gak apa-apa?" tanya ku dari balik pintu. Tere tidak menjawab. "Re, are you ok hun?" tanya ku mulai khawatir. "I am fine hun, just give me a second" jawabnya seperti habis menangis. Aku hanya bisa menunggu Tere keluar dari kamar mandi. Tak lama Tere keluar mengenakan baju mandi disaat kami video call, Tere tersenyum. "Inget baju mandi ini cumi?" tanyanya manja. "Inget, Tragedi video call? Hahaha" kami tertawa dan saling bercerita kejadian saat itu. "Cumi, aku boleh minta satu hal?" tanya Tere memotong obrolan. "Apa?" jawabku sambil mengelus rambutnya yang lembut. "Buat aku menjadi wanita seutuhnya" jawabnya "are you serious?" tanyaku. "Ya, aku sudah siap" jawabnya tegas. "Aku akan memikul tanggungjawab yang besar, apa kamu mau terbebani tanggung jawab itu bersama ku?" tanyaku. "Kamu? Apa kamu mau membagi tanggungjawabmu bersama ku?" tanyanya. Aku hanya berucap "I Love You" perasaan yang sama dengan yang aku rasakan saat itu. Penuh sungguh. Tere hanya tersenyum bahagia. Lalu kami mulai bercumbu, menggigit bibir kami satu sama lain, sampai akhirnya tak ada satu helai benang pun di tubuh kami. Lalu mulai ku hisap payudaranya yang indah itu. Dia hanya melengguh keenakan. Aku tak terburu-buru untuk penetrasi, aku mencoba mengexplore setiap jengkal tubuh Tere, seperti yang aku lihat di film-film blue. Aku mainkan clitorisnya hingga dia mendesah keenakan. Kurasakan vaginanya telah basah. "Mi, masukin aja, tapi pelan-pelan yah, aku masih "V"." Aku hanya mengangguk. Mulai ku mainkan penis ku di sekitar vaginanya, membiarkan cairan sisa klimaxnya melumuri penis ku. Setelah kurasa cukup aku mulai memasukan penis ku kedalam vaginanya. "Awwww, sakit hun" jerit kecilnya sambil meringis. " Tahan Hun" ucapku coba menenangkan sambil kembali menghisap payudaranya. Serasa sempit sekali vagina Tere. Aku hampir lelah. Sebagian dari penis ku telah masuk ke vaginanya. Dengan sisa tenaga ku, akhirnya aku bisa memasukan penis ku seutuhnya. "Ahhhh, sakita mi" Tere meringis. Aku diamkan sebentar penis ku didalam. Lalu aku mulai memompa penis ku kekuar dan kedalam dengan sangat hati-hati. "Emmmmm kok enak Mi?" racaunya. Aku berhenti sejenak, ingin melihat reaksinya. "Kok berhenti Mi?" tanyanya sedikit kecewa. Aku hanya tersenyum. Aku pompa lagi penisku dengan sedikit lebih cepat. "Oh yeah Hun, emmmmmm" racaunya lagi. "Aku udah gak kuat Hun. Aku keluar" Aku tumpah kan sperma ku di perutnya Tere. Dan kami terpuruk kaku kehabisan nafas. "I Love You" ucapnya tanpa suara. Kami tertidur. Itulah First Sex ku bersama Tere. Hal terindah disaat yang indah.
Matahari pagi membangunkan kami. Aku lihat Tere menelpon lobi untuk mengantarkan breakfast kami ke kamar. Lalu dia memekuk ku yang masih berbaring di ranjang "Cumi, apa kita bakal seperti ini selamanya?" tanya Tere mencoba mencairkan suasana. "Aku gak tau Re. Aku cuma mencoba jadi yang terbaik buat kamu. Berusaha untuk menjadikan kamu satu-satunya yang aku miliki" jawab ku. Dia tersenyum bahagia. ....... To Be Continue
 
Lanjutkan suhu, klo nubi boleh kasih saran, untuk SSnya lebih di detailing lg suhu, biar lebih makcrot bacanya. Hehe. :Peace:
 
lebih di rapiin aja gan, agak susah baca nya
 
mantab....***ya bahasa dan ceritanya lumayan bisa membawa pembaca untuk larut dalam suasana....
saran.... Lancrot kan Gan....
tinggal memperbaiki sedikit sedikit ntar juga akan menjadi Pro..kek penulis legwndaris Eny Errow
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantab....***ya bahasa dan ceritanya lumayan bisa membawa pembaca untuk larut dalam suasana....
saran.... Lancrot kan Gan....
tinggal memperbaiki sedikit sedikit ntar juga akan menjadi Pro..kek penulis legwndaris Eny Errow
Makasih suhu masukannya. Ane perbaiki lagi di updatean selanjutnya :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd